15 Mei 2020

Resep Bomboloni Isi Coklat


Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Masa PSBB masih berjalan hingga tanggal 22 Mei 2020, tapi hari Selasa ketika saya ke kantor kondisi jalanan tidak lagi seperti masa PSBB di awal dulu. Jalanan mulai ramai, mobil pribadi banyak beredar, dan jalan Prof. Dr. Satrio didepan kantor yang biasanya sunyi senyap kini mulai banyak yang berlalu lalang. Karyawan kantoran mulai tampak bermunculan terutama kala istirahat siang. Mal Ambasador disebelah kantor masih tutup hingga PSBB berakhir tetapi beberapa toko keperluan bahan pokok dan obat-obatan tetap beroperasi. Kalau melihat update kasus penderita corona di Indonesia, tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda slow, bahkan beberapa hari ini penambahan setiap harinya lumayan tinggi. Alih-alih kurva menjadi flat, kurva justru terus menanjak dan entah kapan akan menunjukkan titik stagnan dan akhirnya turun. 

Tapi masyarakat tampaknya mulai bosan mendekam di rumah, atau mungkin lama kelamaan rasa takut terpapar virus sudah mulai berkurang dan menjadi tidak peduli, atau mungkin karena kasus penderita yang mencapai 16 ribu orang dianggap belum tinggi dibandingkan dengan kasus di negara lain yang berpenduduk banyak seperti kita, misal seperti US atau India. Kondisi orang semakin tidak peduli dan makin banyak yang diluar rumah saat masa PSBB ini justru lebih menyeramkan dibandingkan saat awal-awal virus mulai melanda. Karena mereka yang carrier (terkena virus tetapi tidak menunjukkan gejala) pastinya jauh lebih banyak, sementara aktifitas sehari-hari mulai kembali normal, at least itu yang saya lihat di Jakarta. Artinya potensi penularan dan virus menyebar akan semakin tinggi. Saya berharap tidak terjadi ledakan gelombang virus susulan yang lebih tinggi dari kasus sekarang. Semoga. Terus terang ngeri juga jika PSBB berakhir dan harus kembali kekantor setiap hari dengan kondisi virus tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Okeh lupakan masalah corona sejenak, walau sebenarnya tidak semudah melupakan mantan pacar karena corona virus sudah begitu merasuk didalam hidup sehari-hari. Untuk mengisi waktu dan mengalihkan pikiran yang sumpek, saya lebih banyak berkebun. Terinspirasi dengan channel You Tube Bubblebeet yang begitu rapi jali dan clear menjelaskan step by step proses menanam menggunakan container alias pot, salah satu videonya bisa diklik pada link disini,  saya bertekad hendak berkebun sayur lebih serius. Jika biasanya saya menanam tomat dan cabai, dan tidak sukses sama sekali. Kini saya beralih ke sayur berdaun hijau seperti selada, sawi, kale, swiss chard dan beberapa tanaman rempah seperti basil, daun bawang, ketumbar, seledri dan sage. Sayuran berdaun tampaknya lebih menjanjikan karena daunnya bisa dikonsumsi walau masih berusia muda. Terus terang saya kapok juga menanam tomat dan cabai, tomat menjulang tinggi menghabiskan pot, tanah, area tanam dan waktu tapi tak kunjung berbunga atau berbuah. Sementara cabai tumbuh dengan subur tapi ketika tiba waktunya berbunga terkena keriting dan semua jerih payah pun kandas tak menghasilkan apapun.

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT
Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Mungkin karena saya tidak menggunakan benih cabai dan tomat bersertifikat yang umumnya didesign agar tahan hama dan penyakit. Atau karena sinar matahari kurang maksimal mengenai halaman sementara tanaman berbunga dan berbuah umumnya doyan sinar matahari minimal 6 jam setiap harinya. Dulu saya pernah mencoba menanam sawi, selada dan kale juga, walau tumbuh berkecambah cukup banyak tetapi saat itu benihnya hanya saya sebar begitu saja di sebuah pot besar, bercampur menjadi satu bersama tanaman lainnya. Ketika telah tumbuh sekitar 10 cm, tanaman seharusnya dipindahkan ke pot lain yang lebih memadai sehingga pertumbuhannya lebih maksimal. Tapi kemalasan memang berbuah kepahitan, semua seedling tanaman sayuran tersebut tewas dengan sukses.

Kini tak ingin mengulang kesalahan yang sama, saya berusaha menanamnya dengan cara yang lebih profesional dan serius. Benih sayuran tetap saya beli di toko online, saya pilih toko yang memang baik reviewnya. Mengikuti step by step video dari Bubblebeet, benih saya kecambahkan menggunakan tisu dapur yang dilembabkan dengan air. Benih ditebarkan diatas tisu, ditutup dengan tisu lembab lainnya, dimasukkan ke dalam kantung plastik agar tetap terjaga kelembabannya. Semua kantung-kantung benih ini saya letakkan di sebuah loyang dan ditutup dengan kain. Saya biarkan begitu saja di meja dapur dan dalam 3-4 hari ketika dicek banyak yang mulai berkecambah.


Sawi, kale dan selada sangat cepat berkecambah dibandingkan horenso, peterseli dan seledri. Benih yang belum berkecambah saya biarkan tetap di kertas, sementara yang sudah berakar saya pindahkan ke pot bibit. Cara ini membuat kita mudah memantau kualitas benih karena hanya benih yang berkecambah saja yang akan kita tanam di box pembibitan, dibandingkan langsung menebarkan biji ke permukaan tanah. Tapi kendalanya, jika kecambah dibiarkan terlalu lama didalam tisu maka akar menjadi terlalu panjang dan agak susah dilepaskan dari kertas. Potensi akar yang fragile ini putus lumayan tinggi. Saya biasanya akan memotong kecambah bersama kertasnya, dan menanamnya sekaligus semua. Toh nantinya kertas tisu akan hancur dengan sendirinya. 


So far tanaman tumbuh di pot pembibitan dengan baik. Tadi malam saya memindahkannya ke box container plastik ukuran 35 x 25 x 17 cm, dan saking banyaknya benih yang dikecambahkan, saya memerlukan banyak container. Sayuran ini akan ditanam seterusnya di container tersebut dan akan diletakkan di teras rumah yang masih mendapatkan sinar matahari walau tidak terlalu terik. Untuk medianya, saya menggunakan campuran tanah Lembang, kompos, sekam bakar, cocopeat dan perlite atau zeolite.  Untuk mengurangi jamur, hama dan bakteri di media, saya menambahkan dolomite dan diatomaceous earth. Semua bahan media ini saya beli online dan dikirim menggunakan ojek online. Sungguh, urban farming alias berkebun di kota ini yang paling menelan biaya adalah media tanamnya.

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Menuju ke resep bomboloni. Bomboloni adalah donat ala Italia dengan isi dibagian dalamnya, biasanya disajikan sebagai camilan atau dessert. Bomboloni berasal dari kata bomba (bomb), mungkin mengacu pada bentuknya yang seperti granat, atau jika saat ini mungkin diasosiasikan dengan kalorinya yang padat dan berat. Makanan ini biasanya diisi dengan coklat, krim atau custard. Basicnya, bomboloni sama seperti donat biasa yang membedakan hanyalah bentuknya yang bulat. Tekstur bomboloni umumnya lembut, mengembang sehingga mudah disemprotkan isi kedalamnya. Saya menggunakan coklat glaze dari Mercolade, ukuran kemasan kecil seberat 250 gram dengan ujung runcing memudahkannya untuk dimasukkan ke dalam plastik segitiga dengan spuit diujungnya, dan glaze siap disemprotkan ke dalam donat.

Adonannya ringan, lembek dan saya tidak menguleninya terlalu bersemangat. Adonan lebih banyak diistirahatkan berkali-kali, agar lebih lemas, elastis, dan hanya ditarik dan dibalik seperlunya dengan tangan. Terlalu menekan kuat saat menguleni justru akan membuat adonan lengket ditangan dan membuat kita terpicu menambahkan tepung yang akan membuat tekstur bomboloni keras. 

Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Bomboloni Isi Coklat
Resep modifikasi sendiri

Untuk 18 buah

Tertarik dengan camilan lainnya untuk berbuka puasa ? Silahkan klik link dibawah ini:
Tahu Berontak Pedas
Bakwan Sayur Saus Asam Pedas
Bakwan Jagung Sambal Kemiri

Bahan:
- 250 ml susu cair hangat
- 50 gram brown sugar atau gula pasir
- 1 1/2 sendok teh ragi instan
- 480 - 500 gram tepung terigu serba guna / protein sedang
- 1/4 sendok teh garam
- 60 gram mentega dicairkan
- 2 butir telur kocok lepas
- 2 sendok teh vanilla extract atau 1/6 sendok teh vanili bubuk
- 4 sendok makan brown sugar + 1/4 sendok teh kayu manis bubuk untuk melumuri donat
- filling coklat untuk mengisi bomboloni

Glaze:
- 3 sendok makan mentega /margarin dilelehkan

Cara membuat:

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Siapkan mangkuk, masukkan susu cair hangat, gula dan ragi instan. Pastikan susu tidak terlalu panas, tes susu dengan memasukkan jari kelingking. Jika susu terlalu panas ragi akan mati. Aduk hingga rata, tutup permukaannya dengan plastic wrap dan diamkan hingga terbentuk busa di permukaan susu. 

Masukkan tepung terigu (sisakan sekitar 200 gram untuk taburan ketika menguleni adonan) dan garam, aduk rata. Buat sumur di tengah tepung, tuangkan larutan susu, mentega cair, telur dan vanilla extract. Aduk rata dengan spatula hingga menjadi adonan kasar. 

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Tutup mangkuk, diamkan adonan 20 menit. Taburi permukaannya dengan 100 gram tepung terigu, aduk hingga rata dan uleni sebentar saja dengan tangan agar tepung tercampur dengan baik. Tutup kembali mangkuk dengan kain, diamkan 20 menit. Tuangkan adonan ke permukaan meja yang sudah ditaburi dengan 100 gram tepung terigu sisa, uleni dengan tangan selama  5- 10 menit hingga adonan menjadi lembut, dan elastis. 

Adonan lembek dan agak lengket, jangan tekan terlalu kuat karena akan lengket ditangan. Jangan menambahkan banyak tepung, adonan memang lembek agar bomboloni mampu mengembang maksimal.

Bentuk adonan menjadi bola padat. Olesi permukaan mangkuk dengan minyak, letakkan adonan, tutup kain bersih. Diamkan hingga mengembang minimal 2 kali lipat. 

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Tuangkan adonan ke meja, tekan dengan permukaan tangan agar adonan melebar dan agak tipis sekitar 2 - 2 1/2 cm. Atau gilas dengan kayu penggilas. Cetak dengan cookie cutter diameter 8 cm. Tata adonan di sebuah loyang datar, tutup permukaannya dengan kain. Diamkan selama 20 menit atau hingga mengembang 2 kali lipat.

Siapkan wajan anti lengket, isi minyak agak banyak. Goreng bomboloni hingga kecoklatan, jangan masukkan terlalu banyak. Angkat, tiriskan dan biarkan dingin. 

Resep Bomboloni Isi Coklat JTT

Aduk jadi satu brown sugar dan kayu manis bubuk di piring. Olesi permukaan bomboloni dengan mentega cair. Lumuri permukaan donat dengan campuran gula dan kayu manis bubuk. Lubangi salah satu ujung bomboloni, sisihkan.

Siapkan plastik segitiga, beri spuit ukuran kecil diujung plastik. Masukkan kemasan coklat Mercolade Rainbow glaze yang sudah digunting ujungnya ke ke dalam plastik. Tusukkan spuit ke ujung bomboloni yang sudah dilubangi dan semprotkan glaze kedalamnya. Sajikan.

Sumber:
Wikipedia - Bomboloni



5 komentar:

  1. Resepnya mantap mba, sy sudah coba.. ^_^
    oh iya semoga harddisk eksternalnya bisa pulih kembali yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Mbak Widi.
      yep, filenya sudah kembali hehehhee. thanks yaa

      Hapus
  2. Mba, filling coklat kalau buat sendiri gimana ya bahan2nya?
    Makasi mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum pernah mbak, keknya coklat blok dilumerkan tambah minyak sayur supaya ketika dingin masih meleleh

      Hapus
  3. Halo Mbak, itu melubanginya pakai apa ya?

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...