27 Agustus 2019

Resep Tumis Okra dan Jamur Shiitake


Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Sepertinya saya harus mulai mengatur pola hidup, tidak bisa lagi melakukan aktifitas seperti saat ini. Pola kegiatan saya setiap hari adalah pagi jam setengah delapan berangkat ke kantor, tiba di rumah pukul enam atau maksimal di setengah tujuh malam. Di rumah saya akan menyelesaikan pe-er hari itu, entah itu mempersiapkan bekal buat makanan di kantor keesokan harinya, atau mengerjakan proyek endorse, atau mengeksekusi resep untuk posting di IG dan blog. Ketika semua pekerjaan itu selesai waktu telah menunjukkan pukul sembilan hingga setengah sepuluh malam. Saya kemudian mengenakan pakaian senam dan sepatu kets, melakukan senam cardio 30 menit dari You Tube, dilanjutkan dengan jalan cepat diselingi lari di treadmill selama 20 menit. Kemudian melakukan aktifitas gerakan untuk mengecilkan perut seperti plank sekitar 10 menitan, dan sesudahnya langsung menuju ke alat angkat beban. Latihan lengan dan kaki sekitar 20 menit. 

Ketika semua aktifitas itu berhenti waktu biasanya sudah mendekati jam setengah dua belas malam. Saya kemudian istirahat dengan menonton You Tube, dan ketika badan sudah mendingin dilanjutkan dengan mandi dan berangkat menuju ke kasur. Di atas tempat tidur saya biasanya masih lanjut menonton You Tube, dan baru benar-benar tertidur ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.

Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Minggu lalu, aktifitas saya lebih ekstra dari biasanya, dan saat weekend saya baru beranjak tidur jam tiga pagi.  Ada perasaaan sayang harus segera berangkat ke kasur kala malam masih panjang di hari libur, jadi saya paksakan diri untuk tetap terjaga dengan melakukan banyak hal sementara lingkungan disekitar rumah telah terasa begitu sunyi. Akibatnya kini saya merasa tubuh luar biasa pegal, terutama di area punggung dan lengan. Badan mulai terasa tidak enak yang menjadi tanda-tanda datangnya flu. Kepala sedemikian beratnya hingga kemarin di pukul setengah lima saya tertidur di meja kantor dan baru terbangun ketika bahu saya disentuh seorang teman yang hendak pulang. Batuk pilek mulai datang walau tidak terlalu heboh dan saya tahu saya butuh istirahat panjang yaitu tidur. 

Tapi alih-alih kemarin pulang cepat dan langsung naik kekasur, saya justru mampir dulu ke XXI di Kuningan City dan menonton film. Angel Has Fallen yang dibintangi Gerard Butler sedang diputar akhir bulan ini dan saya telah mengikuti semua serinya mulai dari Olympus Has Fallen dan London Has Fallen, jadi yang satu inipun tidak boleh dilewatkan. Walau Gerard Butler terlihat lebih gemuk dari tampilannya di film-film sebelumnya dan terlihat tidak terlalu fit untuk action, tapi film berdurasi 2 jam 1 menit ini cukup menghibur dengan dar-der-dor dan crash boom bang ala Hollywood. Tiba di rumah pukul sembilan malam, saya langsung berganti pakaian, menggosok gigi dan mencuci muka kemudian naik ke atas tempat tidur, tanpa mandi. Malam itu saya niatkan hati untuk benar-benar tidur lebih panjang dari biasanya. Saya baru terbangun di pukul setengah enam pagi, tapi tidur super nyenyak yang dilakukan semalam tak juga menggebah rasa pegal. Hari ini saya pun pergi ke JeSpa, tempat pijat langganan di Mall Ambassador. 

Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Kalau seperti ini setiap hari, lama-lama  badan bisa hancur juga. Saya harus segera melakukan sesuatu untuk merubahnya, dan satu-satunya aktifitas yang bisa dirubah adalah olah raga dan internet. Mungkin waktu olah raga dikurangi hanya menjadi 30 menit saja, atau mengurangi aktifitas menonton You Tube walau kegiatan ini sebenarnya menambah wawasan. Channel yang saya tonton adalah benar-benar channel yang sangat bermanfaat mulai dari tema berkebun, traveling, homesteading, alam, memasak, home decor, kesehatan, science, olah raga, makanan bergizi dan bagaimana menurunkan berat badan dengan cara sehat. Saya jarang menonton channel gosip, berita tak jelas menjurus hoax, atau channel You Tuber dengan konten tidak  bermutu dan kurang mendidik atau berita selebritis yang lebih mempertontonkan gaya hidup hedon dan berlebihan sementara banyak manusia di Bumi lainnya yang untuk makan setiap hari saja pusing tujuh keliling. Waktu saya terlalu sempit dan terlalu berharga untuk menonton channel yang tidak mampu membuat saya menjadi manusia yang lebih baik atau menambah wawasan. 

Jadi bagaimana mungkin saya bisa mengurangi waktu menonton You Tube jika kontennya banyak yang menarik? Atau bagaimana saya harus mengurangi waktu berolah raga jika saat ini saya sedang dalam program membentuk perut menjadi six pack dan menurunkan berat badan? Betapa susahnya mengatur waktu yang hanya secuplik tapi memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal. Akhirnya hal maksimal yang bisa saya lakukan adalah saat weekend menyiapkan bekal makan siang selama seminggu. Terdiri atas protein (ikan dan dada ayam panggang) dan tumisan sayuran. Semua makanan saya timbang dan masukkan ke dalam plastik zip-lock  dan dibekukan di freezer. Cara ini lumayan juga untuk menghemat waktu tidak perlu setiap hari bingung dengan bekal makan siang. Nah yang jadi masalah adalah di hari keempat rasa bosan yang tak tertahankan membuat saya akhirnya pergi ke food court di mal sebelah mencari makanan lainnya. Gubrak! 

Resep Tumis Okra Shiitake JTT
Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Menuju ke resep hari ini. Sayuran bernama okra sudah saya kenal sejak duduk dibangku kuliah puluhan tahun nan lampau. Kuliah di jurusan Budidaya Pertanian membuat informasi seputar tanaman pangan baru cepat sekali tiba dan banyak yang mencoba untuk menanamnya ketika melakukan penelitian tugas akhir. Saat itu saya sendiri tidak terlalu mengerti bagaimana mengolah sayur yang konon katanya disukai masyarakat Jepang ini, tapi ketika seorang kakak tingkat mengambil tugas akhir dengan meneliti pertumbuhan tanaman okra, saya dan beberapa teman mendapat rejeki nomplok. Kami diperbolehkan memanen okra langsung dari pohonnya. Tanaman-tanaman yang sarat dengan buah itu ditanam di sepetak tanah sawah dan siap untuk dipetik, sementara si kakak tingkat sama sekali tidak bernafsu memanfaatkannya. Saya lantas datang ke kebun bersama sebuah kantung kresek besar dan memanen si okra hingga kantung terisi penuh sesak. Kebetulan weekendnya saya bermaksud pulang ke Paron, tak sabar rasanya ingin menunjukkan okra ke Ibu saya. 

Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Setiba di Paron, Ibu lantas menganjurkan agar okra ditumis bersama tempe dan cabai segambreng. Saya dengan bersemangat memotong okra setebal 2 cm, saat diiris buah ini mengeluarkan lendir membuat saya menjadi agak ragu hendak melanjutkan proses memasak. Tapi rasa penasaran akan rasanya lebih meraja dan sebagai orang yang maniak dengan segala macam jenis sayuran maka saya yakin rasa okra pastilah bisa diterima di lidah. Ketika ditumis, okra berubah menjadi lunak dan mengeluarkan lendir segambreng, diakhir proses memasak jadilah sewajan tumis okra tempe berselimut lendir yang membuat saya ternganga sendiri dan hampir muntah melihatnya. Saya nekat mencicipinya seiris, rasanya sebenarnya cukup lezat tapi lendir yang keluar membuat makanan ini susah untuk ditelan. Ibu saya pun tak berminat sedikitpun hendak mencobanya, "Ini sayuran aneh banget, kok berlendir kaya gini En," komentarnya. Untungnya ada Mbah Tini, adik nenek saya, yang kebetulan sedang datang ke Paron, ketika beliau mencici tumisan itu komentarnya membuat kami menaruh harapan, "Enak kok sayurnya, kok pada nggak suka?" Langsung saja sewajan okra kami hibahkan ke Mbah Tini. 😃


Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Sejak kejadian itu saya menjadi antipati dengan okra dan ogah menyentuhnya. Sayuran ini banyak dijual disupermarket tapi saya tak pernah berminat memasukkannya ke dalam menu harian di rumah, hingga seorang teman dari Iran memperkenalkan cara memasaknya. Ternyata okra yang slimy menjadi agak berkurang kandungan lendirnya ketika ditumis dulu dengan sedikit minyak dalam kondisi utuh. Okra yang biasanya dijual bersama sedikit batang dipangkalnya tidak boleh diiris-iris, dipermak atau bahkan dibuang pangkal batangnya. Dalam kondisi utuh begini okra lantas ditumis bersama sedikit minyak zaitun dan seujung kuku garam hingga lunak dan permukaannya berubah menjadi kecoklatan. Okra kemudian diceburkan ke dalam masakan entah itu kari, asam pedas atau tumisan sayuran. Sejak mengetahui cara mengolahnya maka okra kini menjadi makanan sehari-hari, saya suka dengan rasanya yang manis gurih, terutama biji-bijinya yang bulat putih dan crunchy ketika dikunyah. Masakan favorit saya adalah tumis okra dengan jamur shiitake yang super simple dan enak ini.

Berikut resep dan prosesnya ya. 

Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Tumis Okra dan Jamur Shiitake
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 porsi

Tertarik dengan resep dari okra lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Nyonya Ikan Asam Pedas dengan Okra
Sup Ayam Kampung dan Jamur Shiitake
Sup Wonton dengan Jamur Shiitake

Bahan:
- 7 buah jamur shiitake, iris tipis
- 20 buah okra, biarkan utuh + 1 sendok teh minyak zaitun + 1/6 sendok teh garam

Bumbu:
- 1 sendok teh minyak zaitun untuk menumis
- 1 sendok teh minyak wijen
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 cm jahe, cincang halus
- 1/2 sendok makan kecap ikan
- 1/2 sendok makan kecap asin
- 100 ml air

Cara membuat:

Resep Tumis Okra Shiitake JTT

Siapkan jamur, bersihkan dengan tisue basah untuk membuang kotoran yang menempel. Iris tipis, sisihkan.

Siapkan okra, biarkan utuh, jangan buang pangkal batangnya jika ada. Cuci bersih, tiriskan. Sisihkan.

Panaskan 1 sendok teh minyak zaitun di wajan, masukkan okra dan 1/6 sendok teh garam, Tumis okra sambil diaduk-aduk dengan spatula menggunakan api sedang, hingga okra tampak kecoklatan permukaannya. Teksturnya berubah lunak dan warna hijaunya lebih gelap. Angkat, sisihkan.

Masukkan 1 sendok teh minyak zaitun dan 1 sendok teh minyak wijen di pan bekas menumis okra, tumis bawang putih dan jahe hingga harum dan matang. Masukkan kecap ikan dan kecap asin, tumis selama 2 detik.

Masukkan jamur, aduk cepat, tambahkan air panas. Aduk dan masak hingga jamur matang (sekitar 1 menit). Masukkan  okra, aduk hingga rata dan masak hingga air habis. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya. Angkat dan sajikan.



0 komentar:

Posting Komentar

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...