13 Juni 2016

Resep Singkong Thai versi Mall Ambassador


Resep Singkong Thai JTT

"Sin, makanan dari singkong yang dibentuk bulat, direndam fla warna putih yang dijual di Mall Ambassador itu namanya apa ya?" Tanya saya ke Sintya, minggu lalu, melalui WhatsApp. "Singkong Thailand, Mba," balasnya cepat. "Kok singkong Thailand-nya begitu ya? Gak ada bentuk singkongnya sama sekali." Jawab saya ragu-ragu. "Iya singkong Thai, versinya beda tapi enak banget rasanya. Teksturnya lembut dan flanya mantap." Saya menelan air liur mendengar penjelasan itu. Walau bolak-balik saya melihat makanan ini dipajang para penjual makanan kecil di food court Mall atau di lantai dasar ITC Ambassador, tidak pernah sedikitpun membuat saya tertarik mencobanya.

"Coba bikin gih Mba, buat takjil buka puasa kan enak itu," saran teman saya ini. "Udah pernah sih tapi versinya beda, kuahnya lebih encer bukan kental seperti bubur sumsum dan singkongnya masih berbentuk utuh," jawab saya menjelaskan. Namun dorongan dari Sintya tak urung membuat saya menjadi penasaran juga. Apalagi saya sangat suka makanan yang berbau-bau bubur atau fla yang bertekstur creamy dan lembut. Sabtu pagi, saya pun bergerilya ke pasar Blok A. Sepertinya Tuhan merestui keinginan saya karena setelah 'mengubek-ubek' pasar akhirnya saya mendapatkan satu kilogram singkong dari satu-satunya penjual yang memilikinya. So, singkong Thailand versi Mall Ambassador ini pun terwujud di weekend lalu. ^_^

Resep Singkong Thai JTT

Jika anda adalah pengunjung setia Mall Ambassador atau pernah berkunjung disana, maka mungkin makanan ini pernah dan sering anda temukan. Penjual singkong Thailand tidak mengenal musim, artinya setiap hari, baik di bulan Ramadhan maupun tidak maka mereka akan berjualan makanan ini bersama dengan kue-kue lainnya. Saya adalah pengunjung setia Mall, bukan karena saya sering berbelanja disana, namun karena mall ini persis bersebelahan dengan kantor saya. Hanya membutuhkan waktu lima menit saja jika ditempuh dengan berjalan kaki. Jadi daripada mendekam di kantor yang super dingin maka  kami lebih senang melewatkan jam istirahat berjalan-jalan di Mall.

Seperti deskripsi saya diatas mengenai Singkong Thai versi Mall, maka dessert ini berbeda dengan singkong Thai yang pernah saya buat sebelumnya. Silahkan klik link disini untuk melihat versi lainnya yang pernah saya posting. Di resep sebelumnya, tampilan makanan ini sama seperti yang disajikan di resto Thai umumnya. Singkong yang telah direbus bersama santan, gula dan daun pandan hingga empuk kemudian diguyur dengan santan kental, dan disajikan masih berbentuk potongan singkong utuh. 

Resep Singkong Thai JTT
Resep Singkong Thai JTT

Namun sepertinya pedagang kue di Mall hendak menghadirkan versi berbeda, tujuannya apalagi selain membuatnya tampil menarik dan mendongkrak harga. Membandrol potongan singkong rebus yang disiram santan dengan harga lima belas ribu rupiah per porsi tentu saja akan membuat sebagian pembeli berkantong cekak seperti saya berpikir ulang. Tapi ketika singkong rebus tersebut dilumatkan hingga lenyap bentuk khas gelondongan kayunya, dikepal menjadi bulatan yang cantik dan direndam dalam fla yang terlihat so creamy maka makanan ini sukses menjadi rebutan apalagi saat bulan puasa seperti ini. Terbukti setiap kali saya melewati stall si penjual di jam makan siang maka separuh loyang singkong Thai pasti telah lenyap, laku terjual. 

Bagi saya yang merasa seporsi singkong Thai seharga lima belas ribu rupiah terlalu mahal, maka walau sangat, sangat tertarik untuk mencicipinya, saya tidak pernah tergoda membelinya.  Tidak pernah menyantapnya bukan berarti saya tidak bisa menebak rasanya, karena dari tampilannya saya sudah bisa mengira rasa dan proses pembuatannya. Selama namanya masih singkong Thailand maka bahan dasarnya tidak akan jauh berbeda dengan resep yang pernah saya coba sebelumnya. 

Resep Singkong Thai JTT
Resep Singkong Thai JTT

Untuk membuat singkong Thai maka aktor utama berupa singkong alias ubi kayu alias ketela pohon ini menjadi prioritas penting yang perlu diperhatikan. Ubi kayu haruslah jenis yang empuk. Pengalaman selama ini membeli ubi kayu, saya hanya mengandalkan azas kepercayaan, alias percaya saja dengan apa kata pedagang. "Empuk Bu, singkongnya?" Dan walau si Ibu penjual belum berkata saya sudah tahu jawabannya, "Empuk, Mba!" Pertanyaan bodoh yang selalu saya ajukan ketika membeli ubi kayu atau buah seperti mangga, melon dan semangka. "Manis nggak melonnya? Merah nggak semangkanya?" Dan saya belum pernah menemukan penjual yang menjawab 'tidak'.

Beberapa tips ketika membeli ubi kayu adalah lihat permukaan kulit terluarnya yang tipis. Jika tampak mengelupas 'lebay' maka konon itu tanda ubi kayu yang empuk. Walau tips ini terkadang tidak berlaku juga karena kulit ubi kayu yang saya beli minggu lalu tidak menunjukkan tanda pengelupasan, namun ketika direbus super empukSaran lain adalah pilih ubi kayu yang berdaging putih bersih, tidak ada bercak warna kebiruan atau kecoklatan. Dulu Ibu saya berkata warna kebiruan itu tanda si ubi kayu masuk angin. Nah menurut Wikipedia warna kebiruan ini terjadi karena ubi kayu teroksidasi dengan udara sehingga terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida. Asam sianida ini terasa pahit dan beracun jika dikonsumsi, namun perebusan ubi kayu akan membuat kadar racun di dalamnya menurun drastis. Jadi sebaiknya hindari atau buang bagian daging ubi kayu yang berwarna kebiruan.

Resep Singkong Thai JTT

Tips terakhir adalah ubi kayu yang empuk umumnya mudah dikelupas kulitnya, sedangkan ubi kayu yang keras atau liat maka kulitnya akan menempel erat seperti sol sepatu. Tips terakhir ini agak susah dipraktekkan ketika kita membelinya di pasar, alih-alih si penjual  akan bersemangat membuktikan teori ini namun bisa-bisa  justru sebilah celurit di sodorkan didepan hidung kita. Kecuali si pedagang adalah Pak De atau Bu De kita maka mungkin tips terakhir ini cukup dibuktikan di rumah saja ketika ubi kayu siap akan diolah. 

Wokeh kembali ke resep. Proses membuatnya mirip dengan singkong Thai umumnya. Ubi kayu direbus bersama air dan  sedikit garam hingga empuk, baru kemudian gula pasir ditambahkan. Saya sengaja tidak merebus ubi kayu dengan santan karena fla kentalnya sudah mengandung santan yang pekat. Nah hal yang perlu diperhatikan saat merebus ubi kayu atau kacang-kacangan (kacang merah/kacang hijau) adalah jangan merebusnya bersamaan dengan gula, gula akan menghambat ubi kayu dan kacang menjadi empuk. Jadi pastikan ubi kayu/kacang empuk dan matang terlebih dahulu baru kemudian gula ditambahkan.  

Resep Singkong Thai JTT

Ubi yang telah matang dan empuk ini kemudian dihaluskan hingga menjadi adonan yang padat dan pekat, baru kemudian dibentuk bulat lonjong  sebesar telur ayam. Sampai disini tahapan membuat singkong Thai sudah separuh jadi. Untuk flanya, sangat mudah dibuat. Cukup panaskan santan, gula pasir dan daun pandan hingga mendidih, kemudian saus dikentalkan dengan menambahkan larutan maizena. Saus fla ini kemudian dimasak dengan  api kecil dan diaduk cepat hingga menjadi adonan kental seperti bubur sumsum. Jika dirasa kurang kental maka larutan maizena bisa ditambahkan kembali hingga kekentalan yang diinginkan tercapai, dan jika dirasa terlalu pekat maka tambahkan porsi santan untuk mengencerkannya

Makanan ini sedap disantap kala telah dingin dan mantap untuk menemani berbuka puasa hari ini. Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Singkong Thai JTT

Resep Singkong Thai versi Mall Ambassador
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan hidangan untuk takjil berbuka lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Bubur Kacang Hijau, Ketan Hitam dan Pisang dengan Slow Cooker
Bubur Candil Pelangi  
Kanji Rumbi - Bubur Ayam Khas Aceh 

Bahan:
- 500 gram singkong/ubi kayu, potong sepanjang 5 cm, belah memanjang ditengah
- 700 ml air
- 1/2 sendok teh garam
- 2 sendok makan gula pasir
- 3 sendok makan susu bubuk full cream 

Note: tambahkan sekitar 3 - 4 sendok makan keju cheddar parut di adonan singkong untuk membuatnya lebih creamy dan gurih. 

Bahan saus:
- 100 ml santan kental instan kemasan
- 500 ml air
- 130 gram gula pasir
- 2 lembar daun pandan
- 1/4 sendok teh garam
- 3 sendok makan tepung maizena larutkan dengan 2 sendok makan air

Cara membuat:

Resep Singkong Thai JTT

Siapkan ubi kayu, siangi dan cuci hingga bersih. Masukkan ke dalam panci, tambahkan air dan garam. Rebus dengan api sedang hingga ubi kayu benar-benar empuk. Angkat

Jika masih ada sisa air rebusan maka saring ubi sehingga terpisah dengan air rebusannya. Buang air rebusan ubi. Masukkan ubi kembali ke dalam panci, tambahkan gula pasir dan susu bubuk. 

Resep Singkong Thai JTT

Lumatkan ubi yang telah direbus dengan menggunakan punggung sendok nasi atau alat apapun hingga halus dan menjadi adonan yang kental dan pekat. Buang serat-serat dan sumbu ditengah ubi.  Sisihkan. 

Siapkan panci lainnya, masukkan semua bahan saus kecuali larutan maizena. Rebus dengan api kecil sambil saus diaduk-aduk dengan baloon whisk (pengaduk balon) hingga mulai mendidih. Masukkan larutan maizena dan aduk terus hingga saus menjadi kental. 

Resep Singkong Thai JTT

Saus harus cukup pekat dan kental namun sedikit lebih encer dibandingkan bubur sumsum dan mudah diguyurkan ke permukaan singkong. Masak saus hingga mendidih, angkat dan sisihkan. 

Siapkan piring/mangkuk saji. Bentuk adonan singkong dengan bantuan sebuah sendok nasi dan sebuah sendok makan hingga menjadi bulatan lonjong sebesar telur ayam. Tata di mangkuk, kemudian siram singkong dengan saus flanya. Santap ketika dingin. Super yummy!

Source:
Wikipedia Indonesia - Ketela Pohon 




109 komentar:

  1. Ngelirik jam masih lama nih bedug maghribnya Mbak Endang..udah pengen nyodorin mangkok soalnya..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakak, tobat ya kalau jam berat di siang hari lihat2 makanan di net. beratt

      Hapus
    2. Dan sekarang berselancar lagi di blognya mbak Endang di jam-jam kritis puasa..wkwkwkwk..cari inspirasi buat buka nanti..

      Hapus
    3. mba saya nyoba, uhh enka bgt. tapi saya belum puas gmna y caranya si singkong ini ga brwarna putih... kuning sprti yng di jual di ajkarta

      Hapus
    4. mungkin jenis singkongnya yang agak kekuningan ya

      Hapus
  2. Mba, ini beda versi ya? Enak mana sama versi sebelumnya? Saya udah nyobain resep Mba Endang yg versi sebelumnya. (Shiny)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung mba Shiny, apakah suka yang lebih lembek dan tinggal lep, atau suka yang masih bs digigit dan dikunyah hehehhe

      Hapus
  3. Mba Endang, utk fla nya, klo pake santan dari kelapa parut, jadi 600ml santan (kental+encer) kah?
    Terima kasih
    -Mell-

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep Mba Mell, pakai 600 ml kekentalan sedang saja, kalau kurang nendang tambahkan susu bubuk atau susu kental manis jug ok

      Hapus
  4. mbak endang kalau maizena di ganti sama tepung tapioka bisa nggak mbak?soale punya nya di rumah itu,sulit mbak di desa terpencil cari tepung maizena.tak tunggu jawaban nya?makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Ibuke Naura, bisa mba, hanya saja nanti sausnya lebih seperti lem ya, hati2 ketika menambahkan, tambahkan sedikit2 saja ya

      Hapus
  5. Akhirnya Mbak Endang posting resep singkong thai ini. Resepnya udah banyak seliweran di IG, tp saya nunggu versinya Mbak Endang hihihi...thanks udah posting ya Mbak,sekarang siap2 nyobain deh n8 resep!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Erin, wah saya malah gak tahu hehhehe. Saya udah lama pengen bikin karena penasaran saja suka lihat di mall hehhe, thanks ya

      Hapus
  6. Pengen bikin juga, eh yang nganggur di dapur ada ubi jalar. Hmm...
    Kalo dibikin ubi jalar thailand gimana yak? Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Safiena, menurut saya bisa saja yaa. tetap enak kok

      Hapus
  7. Makasih mbak Endang tipsnya... sy jg sering kesulitan memilih singkong yg empuk...

    BalasHapus
  8. Yang versi utuhnya saya pernah nyoba, enak...pasti yg ini lebih enak ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, yang versi ini lebih lembek dan cepat ditelan saja hehhehe

      Hapus
  9. Mbak Endang, melenceng dikit dari topik resep ya..

    Saya mau beli ketiga buku masakan mbak endang. Tapi saya cari-cari di gramedia (Bandung) udah gak ada. bisa kah beli ke mbak endang aja?

    Terima kasih

    Melly

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Melly, stock buku saya habis mb. Coba contact ke penerbit kawan pustaka di IG mereka @kawanpustaka dan @bukuwanita

      Hapus
    2. sudah langsung saya hubungi kawan pustaka. semoga masih kebagian.

      makasih mbak endang..

      Melly

      Hapus
    3. thanks mba Melly, moga bukunya dapat ya

      Hapus
  10. Mbak Endang, kl ketela pohonnya direbus dengan panci presto/slow cooker bisa nggak ya?

    BalasHapus
  11. Mba Endang, aku sering berkunjung k webmu looh klo lg nyari inspirasi.. Masih inget Mba Endang dulu kepengen punya blog memasak, alhamdullillah sekarang smp punya buku Mba :) Kangen, titip salam kangen jg ke Sintya ya Mbaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Dita, wah gimana kabarnya jeng?? Iya, dulu suka ngobrol sama elu cita2 bikin blog masakan yaa, hehehee. Sukses dan sehat selalu yaaa

      Hapus
  12. Mbaa endingnya senang akhirnya mba posting resep lagi, sy beberapa kali bikin singkong Thai pake resep mba untuk rasa enak tp singkongnya slalu aja ga bs empuk merekah padahal udah direbus lama ditambah lagi klo sy dah ga sabaran akhirnya masukin gulanya alhasil warnanya jd agak kecoklatan gtu singkongnya,, untuk resep ini klo singkongnya tipe yg susah empuk ga ngaruh kan ya mb,,hhhe jadi panjang critanya mksh mba...jwbnnya blg huge ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mba Vita, memang ada jenis singkong tertentu yang susah diempukkan walau direbus lama, kalau yang begini gak bs diapa2kan lagi hehhehe

      Hapus
  13. mba bikin channel youtube dong, upload video masakan jtt :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba Ghina, sudah lama terpikir hanya belum bs shooting sambil masak sekaligus hehehe

      Hapus
  14. Wah...harus dicoba....mksh mba...resep"nya....

    BalasHapus
  15. siap2 ke pasar cari singkong ah.. saya sudah coba beberapa resep mbak endang, alhamdulillah semua sukses, dipuji orang2 serumah.. jadi ketagihan tiap hari cari resep di blog ini,.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, moga sukses dan suka dengan resep ini mba Yuseva, thanks sharingnya

      Hapus
  16. Mba, kalau gula nya dimasukkan terakhir nanti kerasa butiran2 gula nya atau ngga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak ya, kan singkongnya masih panas. Kalau mau lebih aman dimasak sebentar saja di kompor

      Hapus
    2. Mb endang klo aku bikin seringy gula tak campur jd satu sm santan, skm , tak aduk2 buat vla nya tak kasih pasta vanili dikit n terakhir tepung maizena yg tak larutkan dg air,, hasilnya..mantapz

      Hapus
  17. mbak, aku ada singkong sudah direbus yg agak keras, gak medhuk/mempur gitu jadi kurang laku. kira2 bisa gak ya diberdayakan buat resep ini? buang seratnya, potong kecil2 trus diblender gitu.. trus aku ada stok susu cair, bisa kan buat menggantikan air+susu bubuk? makasih ya mba untuk resep dan jawabannya. - rissa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba rissa, mungkin bs diolah dengan cara ini mba. Tidak saya sarankan menggunkaan susu cair di adonan singkong karena jadi encer. Pakai susu bubuk atau skip saja susu bubuknya. Susu cairnya mungkin bs dipakai buat bikin sausnya.

      Hapus
  18. Mbak Endang, salam kenal dr Lembang yg lg ujan terus semingguan ini. Seneng banget dpt notif di email ada resep baru, versi baru singkong thai pula. Anakku suka dan lahap banget kl aku bikin, dan bbrp resep yg dicoba sukses ^^
    Baru ngeh baca di resep ini, kantor mbak sebelah mal Ambassador, padahal minggu lalu ada short course gtu di DBS Tower, dan tiap lewat mal pk feeder transjak dr sta.Tebet selalu ngahuleng (terpaku, bhs. Sunda) sejenak. Tp gagal koneksi antara mal & mbak, hihi..
    Tau gtu, turun dan menyapa ya mbak? Siapa tau bs foto bareng & minta tandatangan..
    #eeh
    Duh maaf jd panjang lebar ^^
    Sukses terus ya mbak :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Esti, thanks sharingnya ya Mba. Saya ngakak bacanya, saya baru saja mimpi suatu hari pengen rumah di lembang, adem ayem, eh kok ada pembaca dari Lembang kirim komentar. Mungkin ini its a sign saya bs tinggak disana suatu hari hahhaha.

      yep, kantor saya sebelah mall persis wakakka, kalau ketemu mungkin gak kenal wajah saya hahhahah. thanks yaa, sukses selalu ya mba

      Hapus
  19. waaah bikin ngiler mb endang, boleh di coba neh pasti si dedek suka

    BalasHapus
  20. Hallo mba endang,baca blog nya mbak tu gak prnah gak ngakak.,ada aj critanya yg bkin snyum2.dulu suami saya pulang kerja bawa singkong begituan mbak,saya cobain koq enak.besoknya dengan kesoktauan saya ngarang resepnya,ternyata mirip sperti mba endang.cuma singkongnya saya pkein gula merah.maaf ya mba curhatnya kepanjangan.sukses buat mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mb Widya, thanks sharingnya ya, pakai gula merah saya rasa juga mantap ya. Sukses juga untuk mba dan keluarga yaa

      Hapus
  21. Halo mba Endang, kemarin aku udah nyobain bikin resep ini buat acara buka puasa bareng temen2.. Kata temen2 enaakk haha alhamdulilah pdhl udah deg2an krn gak icip pas masaknya.. Thankyou udah share resepnya mba.. Ditunggu resep2 nya yang lain.. -siel-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Siel, thanks sharingnya ya, senang resep JTT disuka, sukses ya

      Hapus
  22. Thanks mbk, resepnya.. ini kali kedua saya bikin.. keluarga pada suka..

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya Mba Ayu sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  23. Hi Mba Endang, aku mau laporan kalau telah sukses eksekusi resep ini.
    Suamiku bilang rasanya mirip banget sama yang kita makan di suan thai atau jittlada, dan setelah aku ceritain bikinnya gampang, dia langsung ga mau pesan lagi karena kemahalan ghahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba sharingnya, senang sekali resepnya disuka. Sukses yaaaa

      Hapus
  24. Mba Endang saya sudah coba resepnya. Kemarin saya bikin waktu masih puasa jadi nggak bisa nyicipin. Tapi saya ikuti semua takaran dan step by stepnya. Waaah waktu buka trus nyobain, enaaaak banget apalagi sausnya, manis tapi nggak bikin eneg. Kayaknya bakal masuk daftar resep favorit nih. Thanks ya mba sharing resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya Mba Rina sharingnya, senang sekali resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  25. Lama gak jalan jalan ke web mba endang... Resep ini layak di coba... Noted.

    BalasHapus
  26. Mba endang klo misalnya singkongnya ditaruh dikulkas unt next day mengeras gak yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin akan sedikit mengeras ya mba ayu, tapi kukus sebentar sj agar lunak kembali

      Hapus
  27. Mba endang, habis eksekusi resep ini, lebih enak yang resep ini drpd resep yang sebelumnya, sekeluarga juga suka sekali. Takaran gulanya saya kurangi di sausnya. Keju,susu dan gulanya saya campur pada saat singkongnya sudah dilumatkan,keju dan susu lebih terasa jadinya, walaupun tanpa saus juga sudah enak adonan singkong tsb. Makasih mba endang sudah share resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mb Ervina, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka. yep, versi yang ini lebih banyak bahan ya jadi rasanya lebih sedap hehehhe

      Hapus
  28. Pertanyaan yg sama kalau beli singkong di tukang sayur, "empuk ga?" Hehehe. Tapi Alhamdulillah selalu bener empuk dapatnya. Makasih ya mbak sharing resepnya. Jadi hemat ga perlu jajan di luar.. modal singkong 5ribu dapet semangkok besar. Rasanya mantap.. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba karina sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  29. Mba,kalau mau disimpan di kulkas tahan berapa lama ya?

    BalasHapus
  30. Mba.. Bisakah tepung maizenax diganti dg tepung custard. Coz ahis tepung maizenaku Mba..

    BalasHapus
  31. Hi Mbak Endang.. Salam kenal.. Sudah beberapa kali recook resep2 dr blognya. Alhamdulillah berhasil :)).
    Yang ini must try banget kayanya, nanti reportase ah kalo udh jadi hhee
    Btw, sama lhoo kantorku juga sebelah Ambas hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga ya mba, sip silahkan dicoba resepnya ya, moga sukses. Wah jangan2 kita sering ketemu hehehe

      Hapus
    2. mba endang itu direbus sampe empuknya kira2 brp lama ya ? tapi saya ga mau sampe lumer bgt dimulut. mau yg masih bisa digigit empuk gitu mba hihi... nuhun mba...sukses terus :)

      Hapus
    3. sampai empuk mba, hehhe, saya tdk pernah lihat waktu ya, kalau tdk empuk nanti singkong susah dilumatkan.

      Hapus
  32. Mba endang kejunya dimasukkan pas kapan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketika singkong sudah lumat ya mba, masukkan keju parut, dan aduk ya

      Hapus
  33. Halo mba endang mau tanya nih kl di ksh susu kental manis gmn? Trims ya mba .

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa2 saja mba, gulanya mungkin dikurangi ya. untuk takaran sesuai selera saja mba

      Hapus
  34. Mba kalau misalnya setelah dilumatkan singkongnya masih kurang lembut (keset2 gt) boleh di kasih air lg dan di rebus sbntr ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, yep bisa ya, asalkan hasil akhirnya airnya habis ya.

      Hapus
  35. Mbaaa aku tertarik bgt sama resep ini. aku kan punya stock krimer kental manis banyak nih.. kl gula & susunya aku ganti pake krimer kira-kira bisa ga ya mba ?

    BalasHapus
  36. Ohya mba, sajikan dinginnya suhu ruang apa chiller? Santan instannya mba pake merk apa? Thanks mba🙇🙇

    BalasHapus
    Balasan
    1. susu bubuk dan santan instan bs pakai merk apapun mba, sya tdk terlalu berpegang sama merk tertentu ya.Sebaiknya dimakan dingin lebih enak tapi sesuai selera ya

      Hapus
  37. Saya udh eksekusi resep ini.dan terlalu sotoy ganti susunya jd 2 sdm susu madu punya anak saya.rasanya jd blunder..hiks hiks..bau susu jd menguar dan merusak rasa singkongnya..next time saya mau cb skip susunya ajah..utk saus nya saya cm pakai gula 120gr dan trlalu manis..hehe saya gak kuat yg manis2..thx mb resepnya..seenggaknya saya punya bayangan gmn cara bikin singkong thailand ,gak beli terus lewat gofood..^_^

    BalasHapus
  38. Mbaaa kali kedua aku bikin ini. Ngasi kejunya khilaf hihihi..enaaaak singkongnya dimakan tanpa saus jg hihihuhu
    Untuk sausnya aku mix air Ama susu uht 1:1..enaaaaaak creamy to ga eneg
    Thx ya mbaaaa resepnya
    Kecup dari Athar dan althaf buat Tante Endang...menu hari ini ala JTT semua 😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah mantaaap, enak dimakan hujan2 yaa, saya suka versi hangatnya, keknya lebih creaaaammyyy, terutama kalau singkongnya empuk. Susah cari singkong yang oke hiks

      Hapus
  39. Mba aku udh bikin ini td pagi.. tanggung jawab mba ini udh lbh dr stgah resep abis aku makan sndirian.. hahhahaa enak bgt.. mirip sama yg dl aku mkn di restoran ala" thailand gt di foodcourt karawaci sblm food courtnya pindah ke lantai atas.. dl restonya ada di tengah" food court, blkgan aku br ngeh restonya udh pindah ke luar mall ada di sebrang kampus UPH.. hehe jd ngelantur kmn" ni mba..

    aku lbh suka resep yg ini drpd resep singkong thai sblmnya krn emang yg bikin dia oke aku rasa krn saus santannya manis enak, sdgkan di resep thai sblmnya si saus minus gula.. aku pake gula 120gr pas nyobain kok msh kemanisan, tp pas udh disiram di singkong dmakan barengan kok rasanya jd pas.. makasih resepnya ya mba.. -agnes-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Agnes, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Saya juga lebih suka saus santan yang creamy dan manis.

      Hapus
  40. Mba klo bikin skrg tp buat besok ga apa2 d simpen dkulkas,, takutnya rasa jd beda. Mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak masalah Mba, mungkin sausnya akan mengental jadi kalau mau dipakai dimasak sebentar dengan tanbahan susu cair lagi sampai encer.

      Hapus
  41. Setiap nyari resep selalu buka blog JTT. Bener² detail banget mba jelasinnya. Dikasih tips memasak pula. Baik banget. Makasih banyak ya mba untuk resep²nya. Sukak sekali sama resep mba cantik yg ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba Ayu sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  42. Assalamualaikum...mba aku coba resepnya . Aku penggemar blog mba. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam Mba, thanks yaa, senag resepnya disuka.

      Hapus
  43. Halo Mba, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka ^_^

    BalasHapus
  44. Mbk kl misal mau bikin malem untuk dimakan pagi, itu saus n singkongnya sdh diguyur ato dipisah aja ya, cara menghindari biar ga keras gimana ya tx

    BalasHapus
    Balasan
    1. dipisah saja Mba, sausnya akan mengental kalau dingin,jadi dipanaskan lagi dan tambah air dikit kalau terlalu kental. Singkong pasti akan keras kalau dingin mba, tapi kalau versi ini sih nggak ya

      Hapus
  45. Mbak endang... untuk singkong nya nggk terlalu lumat nggk papa kan?

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. harusnya sih sampai lumat hehehe, tapi kembali keselera masing2 ya

      Hapus
  46. MbaEndang kalau semua santan diganti dengan susu full cream bs ga yah? Terima ksh

    BalasHapus
  47. Mlm mba, salam kenal ya dr saya, kmrn cerita nya aku nyoba bikin singthai pertama2 mmng saus nya mengental tp setelah smlman saya taru kulkas malah jd enccer kira2 knp ya mba..? Terimakasih untuk jwban nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, umumnya saus dengan bahan dasar tepung maizena akan mencair jika menginap

      Hapus
  48. Hai mba endang salam kenal.... sy udah coba bbrp kali resep singkong thailandnya yg versi lama. (Enak banget lho mba) Tp (kebetulan) sy modif saus vlanya ditambahin nangka saat direbus plus dtambahkan irisan nangka saat disajikan. Rasanya jd lbh legit dan wangi. (Hehhehe...maaf ya sdikit menyalahi kodrat asliny). Tp sejak saat itu resep singkong thainya mba endang jd hantaran andalanku saat berkunjung k rmh teman. Bahkan prof suamiku yg org belanda aja suka. Tp sayang disini singkongnya langka dan mahal banget, bs smp 3€/kg.. T_T, tp klo udah niat, tetep dibeli juga sih mba. Hihihi..
    Btw, terima kasih banyak untuk semua resepnya selama ini ya mba endang (sy salah satu secret admirermu). Semoga sehat selalu... Salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Nurul, salam kenal ya. thanks sharingnya ya, senang resepnyanya disuka, sukses yaa

      Hapus
  49. Resep singkong thai ini udh aku bookmark dari dlu.. Tapi bru nyoba bikin skg.. Terharu,ternyata enak bgt.. Makasih mba endang

    BalasHapus
  50. Mbak endang, itu singkongnya stelah lembut cm dibentuk gt aja ya gk di kukus lagi kan? Mohoh infonya nih hehe
    Makasii

    BalasHapus
  51. Trims resepnya bunda..sangat bermanfaat sekali dan alhamdulillah saya jualan singthai pakai resep ini selalu jadi favorit langganan saya . Sehat terus ya bunda..salam dari Lahat SumSel.

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...