25 Maret 2015

Pempek Ikan Teri



Dua minggu yang penuh kesibukan dan perjuangan. Kesibukan mempersiapkan buku ketiga saya yang rencananya akan terbit di awal bulan Mei dan perjuangan membunuh batuk yang sampai kini masih tersisa sedikit. Nah berbicara mengenai batuk, beberapa postingan saya sebelumnya sudah dipenuhi dengan keluh kesah seputar ini, semoga anda belum bosan jika postingan kali ini pun masih sedikit menyerempet tentangnya. Tahukah anda bahwa batuk saya akhirnya sembuh karena apa? Bukan karena obat super mahal atau ramuan nan ruwet rumusannya melainkan oleh rebusan air daun sirih. 

Ramuan ini super ajaib bagi kasus batuk saya, karena dalam satu hari saja setelah meminumnya (bergelas-gelas!) batuk saya tiba-tiba raib dan hanya terkadang saja malu-malu muncul. Setelah tiga hari, suara saya yang tadinya hilang karena radang, kini pulih kembali bahkan saya sudah pede kembali menyanyikan lagu 'Home'-nya Michael Buble! Terus terang saya sendiri hingga kini masih terkagum-kagum sendiri dengan keampuhan si daun sirih, walau telah banyak membaca dan mendengar mengenai seribu manfaatnya, namun baru kali ini saya membuktikannya sendiri. ^_^


Nah petualangan saya menemukan obat yang manjur untuk batuk kering yang menggila ini bukannya tanpa cerita. Pada hari Jumat minggu lalu, batuk saya semakin bertambah mengerikan. Sudah hampir satu bulan batuk ini bercokol di badan dan enggan untuk pergi walau berbotol-botol obat batuk telah saya tenggak dan aneka ramuan tradisional lainnya sudah saya eksekusi. Saya tahu batuk ini bukan karena flu tetapi karena radang di tenggorokan. Kondisi ini semakin diperparah dengan satu gigi geraham atas yang terlihat baik-baik saja kondisinya, namun terasa sangat tidak baik alias tobat nyerinya. Hari Sabtu saya pun langsung pergi ke klinik gigi langganan di Kemang, dan kali ini di tengah batuk yang menyerang saya juga harus mengangakan mulut bermenit-menit dan merelakan gigi saya diobok-obok oleh bor dan alat lainnya. Ini adalah root canal treatment kedua bagi saya, setelah gigi geraham bawah di-treatment hal yang sama beberapa bulan lalu. 


Pulang dari dokter gigi saya pun langsung teringat dengan kata-kata Heni, asisten rumah saya, "Bu, ini sms dari kampung, katanya kalau batuk minum air rebusan daun sirih. Budenya Heni sembuh setelah tiga hari minum air daun sirih." Dengan kata-kata tersebut terngiang-ngiang di kepala, walau masih didera rasa sakit dan kebas pada mulut akibat treatment akar gigi, saya pun nekat singgah di pasar Blok A. Obat apapun asalkan masih dalam taraf wajar dan masuk akal akan saya coba. Tiga gepok daun sirih seharga dua puluh lima ribu rupiah pun saya tenteng pulang dan Heni kontan 'ngakak' ketika saya minta untuk segera merebusnya. "Ibu ini segala macam obat di coba." Tapi daun sirih ini benar-benar ajaib, setelah seharian bergelas-gelas air rebusannya saya minum, malam itu juga batuk saya sudah jauh berkurang dan bisa tidur dengan nyenyak. Selama tiga hari berturut-turut berikutnya saya tetap meminta Heni menyediakan air sirih karena masih ada satu, dua batuk yang kadang kala lolos keluar juga. Thanks God, batuk akibat radang ini pun berangsur musnah. ^_^

Bagi anda yang mungkin mengalami penderitaan yang sama dengan saya, terserang batuk karena radang tenggorokan, maka mungkin resep ini bisa dicoba. Rebus sepuluh lembar daun sirih dengan dua gelas air, gunakan api yang kecil saja hingga mendidih. Minum air rebusannya paling tidak sehari tiga kali. Untuk kasus saya, manjur!


Wokeh kembali ke pempek ikan teri yang kali ini saya hadirkan. Sering kali jika melihat ikan teri segar di pasar maka saya tidak terlalu tertarik untuk membelinya. Ikan teri segar seperti ini konon katanya sedap jika dipepes atau sebagai campuran di bothok, peyek atau digoreng hingga kering. Saya pernah sekali menggunakannya sebagai campuran bothok dan menurut saya, walau imut ukurannya namun durinya yang kasar tetap mengganggu kala di kunyah. Namun beberapa waktu yang lalu saya melihat ikan teri segar cukup banyak di pasar dan kondisinya pun cukup fresh. Pikir saya,  mungkin kalau ikan-ikan ini dimasukkan ke dalam chopper dan proses hingga smooth maka duri-durinya pasti akan lenyap tak bersisa. Nah daging ikan yang sudah smooth ini bisa saya gunakan untuk menggantikan daging ikan tengiri yang lebih mahal pada adonan pempek. Setengah kilo ikan dan beberapa jenis ikan lainnya lantas masuk ke kantung belanja saat itu.

Tumpukan ikan yang baru saja keluar dari freezer
Beginilah cara saya menyimpan seafood atau daging di freezer

Sebagai informasi yang mungkin berguna buat anda ketika harus menyimpan seafood, dan daging di freezer. Biasanya selesai berbelanja maka seafood dan daging langsung saya bersihkan dan cuci hingga bersih. Daging sapi dan ayam biasanya saya bersihkan dan potong-potong menjadi ukuran layak makan, sedangkan seafood seperti cumi-cumi, udang dan ikan saya siangi dan cuci. Masing-masing bahan mentah ini lantas saya masukkan ke dalam kantung plastik ukuran dua kilogram. Nah untuk menyusunnya di dalam plastik, saya tidak memasukkannya secara sembarangan atau bertumpukan ke atas, melainkan potongan daging atau ikan tersebut saya susun menyamping menjadi satu lempengan yang pipih. 

Cara ini selain membuatnya mudah mencair kala akan digunakan (dibandingkan jika dalam bentuk satu bulatan beku), juga bisa diambil sesuai keperluan dengan cara mematahkan lempengan tersebut sebagian. Bentuknya yang melebar tipis membuat anda bisa mengidentifikasikannya dengan mudah daging apakah gerangan di dalam, juga akan membuat anda tidak akan menemui kesulitan ketika hanya memerlukannya sebagian. Selain itu tumpukan ini lebih mudah disimpan di freezer dalam posisi yang rapi.


Untuk membuat pempek teri segar ini maka anda perlu menghaluskan ikan teri hingga smooth. Saya menggunakan chopper, atau bisa juga menggunakan blender dry mill dan food processor. Tips pentingnya adalah buanglah masing-masing kepala teri dan isi perutnya yang hitam. Memang pekerjaan ini memerlukan kesabaran tingkat dewa, namun percayalah ini sangat penting untuk membuat pempek anda tidak hitam warnanya. Anda tentu tahu, daging ikan teri tidak seputih ikan tengiri atau ikan berdaging putih lainnya, jadi walaupun kepala dan isi perut sudah dilenyapkan tetap tidak akan membuat pempek menjadi putih bersih selayaknya pempek umumnya.  

Campurkan daging ikan teri dengan tepung tapioka dan bahan lainnya, dan uleni hingga tercampur dengan baik. Adonan sangat mudah kalis dan tidak lengket sama sekali, jadi tidak perlu menambahkan porsi tepung tapioka di dalamnya. Nah pempek tinggal dibentuk sesuai selera, apakah lenjer, kapal selam atau bulat seperti adaan. Untuk proses lainnya tidak ada yang sulit dan anda bisa melihat step by step lengkapnya untuk membuat pempek kapal selam di link yang saya cantumkan di bawah. 

Sekarang bagaimana dengan rasanya? Well, pempek ini tidak seempuk dan seputih pempek ikan tengiri umumnya. Namun untuk rasa, cukup gurih dan lezat, dan tentunya sedap menjadi alternatif camilan yang cukup bergizi dengan ongkos yang tidak terlalu berat. Berikut resep dan prosesnya ya. 

Membuat Pempek Kapal Selam


Pempek Ikan Teri
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 6 porsi

Tertarik dengan resep pempek lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Pistel - Pempek Isi Tumisan Pepaya Muda
Lenggang, Pempek Panggang yang Sedap
Pempek Dos - Pempek Gurih Walau Tanpa Ikan
 
Bahan kuah cuko:
- 5 butir cabai merah keriting, haluskan
- 4 butir cabai rawit, haluskan
- 4 butir bawang putih, haluskan
- 500 ml air
- 150 gram gula merah, sisir
- 50 gram gula pasir
- 25 gram garam
- 4 sendok makan kecap asin
- 100 ml air asam jawa dari 2 sendok makan buah asam atau 4 sendok makan cuka
- 2 sendok makan ebi, sangrai hingga matang dan haluskan
 
Untuk proses pembuatan kuah cuko silahkan lihat di link disini. 
 
Bahan:
- 450 gram ikan teri segar
- 450 gram tepung tapioka/sagu
- 5 siung bawang putih, dihaluskan
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok teh merica putih bubuk
- 2 sendok teh kaldu bubuk (optional) 

Cara membuat:


Siapkan ikan teri segar, buang bagian kepala dan isi perutnya hingga bersih. Cuci bersih. Masukkan ikan ke dalam chopper atau blender dry mill atau food processor. Proses hingga halus dan smooth agar semua tulang ikan benar-benar hancur.

Tuangkan daging ikan yang telah halus ke dalam mangkuk besar. 


Masukkan semua bahan lainnya, aduk rata dengan spatula. Kemudian uleni adonan hingga kalis. Adonan cukup mudah diuleni dan tidak lengket sama sekali, jadi tidak perlu menambahkan porsi tepung. Cicipi rasanya, seusaikan rasa asinnya dengan menambahkan garam. 

Bentuk adonan. Anda bisa membentuknya menjadi bulatan seperti adaan, atau lonjong seperti lenjer atau kapal selam dengan mengisi telur kocok ke dalamnya. Ukuran pempek tergantung dari selera anda. 


Siapkan panci, masukkan air cukup banyak dan masak hingga mendidih. Rebus pempek dengan api sedang hingga mengapung di permukaan panci, tambahkan waktu merebusnya hingga pempek benar-benar matang hingga ke bagian tengahnya. Angkat dan tiriskan.


Goreng pempek hingga permukaannya kecoklatan, angkat dan tiriskan. Sajikan pempek dengan kuah cukonya. Super yummy!



49 komentar:

  1. Thanks mbak Endang untuk resep2nya, terutama resep melenyapkan batuk yg gak kunjung reda. Alhamdulillah saya gak terserang batuk tapi ada beberapa saudara yg terserang batuk dan kasusnya seperti mbak Endang gak sembuh2 meski sudah bermacam-macam obat diminum, resepnya nanti akan saya tularkan ke mereka. Untuk resep pempeknya yg irit patut dicoba juga nih.^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Erti, wah moga2 saudara2nya yang terkena batuk radang seperti saya bs sembuh juga ya, Sya sekarang dah mulai makan macam2 wakkaka, segala pantantangan lewat, kalau mulai tenggorokan gak nyaman minum air sirih dan kembali oke hehheheh.

      Hapus
    2. Salam kenal mba endang , saya sudah coba resep cilok dan pempek dosnya alhamdulillah berhasil ...next resep ,saya mau coba pempek yg pake ikan. Seneng deh bisa ketemu web justrayand taste . makasih ya utk resep2nya yg simple dan mudah utk di jalankan

      Hapus
    3. Halo Mba Rass, salam kenal dan thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Moga pempeknya sukses juga yaa.

      Hapus
  2. Mba Endang.... Saya udah pernah bikin nih... Tapi terinya yang udah kering Dan asin... Langsung di blender gitu aja. Hasilnya, pempek super hitam... #tepokjidat -Lia-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Lia, wah saya malah belum tahu kalau teri kering juga bs dipakai hehehe, jadi penasaran. Iya mba, kepala sama perutnya itu bikin hitaaaam hehehe

      Hapus
  3. Wah terimakasih resep pempek ikan teri ini, karena benar sekali kalau tenggiri itu mahal, apalagi dikampung, susyaaahh.. Selamat juga atas kesembuhan batuknya mbak, lain kali hati hati ya.. Hahahha.. Saya biasa dengan perutan kencur :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Dewi, sip, monggo dicoba ya mba, moga suka ya. Memang tengiri tobat mahalnya, padahal mulut pengen ngemil pempek hehhehe.

      Hapus
  4. warnanya jadi hitam gtu ya mba... -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa, sebagian masih pakai kepala dan perut huaaaa

      Hapus
  5. Mbk Endang sembuh, giliran saya yang batuk, dan mencoba rebusan daun sirih... hehehe.
    Resepnya bikin ngecess, sayang ditempat saya ga ada teri basah, kalau ikannya diganti ikan kembung bisa ga ya mbk? di kota saya lagi banjir ikan kembung nih...
    dan saya menunggu dengan semangat plus tak sabar, buku ketiga mbk Endang, tolong masukkan nama saya dalam list pemesan ya mbk... Keep the spirit mbk Endang... ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Oka, silahkan dicoba resep obat batuknya mba, saya kok cespleng banget minum itu. Mungkin karena batuk radang ya.

      bisa pakai ikan kembung mba, malah lebih enak dari teri, durinya dibuang ya.

      Hapus
  6. Hehehehe... Pict nya saya rasa makin oke ya,mba.. Selamat sudah hampir sembuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba naomi, iya ini syukurnya sudah sembuh hahahha

      Hapus
  7. yup betul mb endang, radang tenggorokan memang bisa sembuh dengan rebusan daun sirih. Cuma aroma daun sirih itu lho yang kadang bikin nggak kuat Kalo saya minum rebusan sirih murni (tanpa campuran apapun seperti jamu) butuh perjuangan extra supaya tertelan, hihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rina, yep manjur banget Mba. Awalnya memang susah nelen tapi lama2 sikat saja hahahha

      Hapus
  8. Mbk, dh lama sy cari2 buku mbk endang di gramedia jambi gk nemu nemu. Untung ny ada plsa terus dech u/update trus blog ny mbk endang nih. O ya mbk, masakin ikan laut dong, sm sayur mayur ya, tp gk pke daging. Mahal slny heee.. Bwt bekal k kntor mbk. Mksh ya mbk.. Heee . nm sy tuti ya mbk.. Haaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tuti, yep bukunya kayanya memang rada susah, nggak semua gramedia ada ya.

      masakan ikan laut dan sayur buanyaak banget mba di JTT, silahkan coba cek di daftar resep ya mba. thanks yaaa

      Hapus
  9. Ikan teri medan bisa ga ya mb.Endang...? makasih - Herawaty -

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Hera, saya belum pernah coba pakai teri asin ya mba, baru tahap coba teri segar ya. Sepanjang terinya segar sih oke ya.

      Hapus
  10. Oh pakai air rebusan daun sirih toh.. aq langganan radang tenggorokan mba.. tapi slalu sembuh dgn obat dr toko obat langganan di jkt, ntah obat apa aja itu, tp manjur sih shari udh reda.. tp berhubung skrg udh jauh, bngung deh gantinya apa.. untungnya slama dsni blm kena radang.. cm bwad jaga2 ajah klo2 radangnya kumat wkwkwk
    Oia mba buku ketiganya tentang apa ya? Cake kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bella, buku ketiga masih tentag masakan ya mba belum khusus tentang cake ya.

      Yep, rebusan daun sirih di saya manjur banget ngobatin radangnya hehehhe

      Hapus
  11. salam kenal ya non yulia, silahkan dicoba yaa

    BalasHapus
  12. kalau pakai ikan teri jadinya agak hitam ya mak, tapi pastiii enak dan gurih hehehe..kalau aku pakai tilapia di sini, atau fillet ikan daging putih lainnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep mba indah, tapi ini juga gara2 saya sebagian teri ga dibuang kepala dan isi perutnya, pas digiling item baru nyadar wakkakak

      Hapus
  13. Hai mba..klo ikannya pke tengiri..lbh enak pke resep pempek dos apa yg ini ya? Klo pke resep pempek dos pke brp gr ikan ya?
    Hihi btw ttg daun sirih dsni segepok cm 2500 loh mklum ya djkrta susah cri.. Mksi resepny mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba dian, saya ada resep pempek kapal selam mba, pempek normal dengan tengiri, cek saja di daftar resep ya.

      Hapus
  14. Halo Mbak Endang... Selamat untuk kesembuhan batuknya ya :) selama ini saya cuma jadi silent reader tapi membaca postingan mbak tentang batuk bandelnya yang akhirnya sembuh gara-gara minum rebusan air sirih jadi mengingatkan saya ketika jaman kuliah dan jadi anak kost, sekali waktu saya sakit batuk dan radang tenggorokan, hampir 2 minggu gak mau sembuh juga padahal sudah berobat ke dokter. Entah dapat wangsit darimana plus kondisi dompet anak kost yg sering prihatin akhirnya saya beranikan minum air rebusan daun sirih, Alhamdulillah dalam waktu 2 hari batuk saya hilang tak berbekas..hehehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Shinta, saya ucapkan juga selamat atas kesembuhan batuknya yaa, ini batuk memang tobat banget menyiksanya hehehhe

      thanks sharingnya ya mba. senang sekali obat manjurnya bs diterapkan juga. Sukses selalu yaa

      Hapus
  15. Mbak, kebetulan saya nyoba bikinkuah cuko dari resep mbak di atas, langsung saya timbang2 n masukkan aja
    saat dicicipin, ternyata asiin banget,, hhehe, padahal kecap asin saya skip

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaak masa sih, ini resep cuko menurut saya enak tuh wakakak. mungkin beda rasa asin antara kita yaa

      Hapus
  16. Hai mba Endang, udah nyoba pempek dosnya, Alhamdulillah berhasil, pempeknya empuk cuma keasinan hehehe... pengen nyoba yang pake ikan, bisa pake ikan patin mba? Adonannya apa bisa dicampur sama biang terigu seperti pempek dos mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, yep kalau pakai ikan teri memang rasanya lebih asin ya, jadi harus hati2 dengan takaran garamnya hehehehe. Bisa pakai patin mb, dan pakai resep pempek kapal selam saja mba, bukan pempek dos ya.

      Hapus
  17. Mba endang salam kenal ya....asyik juga baca blognya ga bosenin n tambah semangat masak memasaknya. Oiya mba k ikan apa aja yang enak buat pempek ya? Makasih infonyainfonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba indah, thanks ya mba. ikan berdaging putih ya mba, seperti belida, tengiri, tuna, patin, lele, kembung, kakap.

      Hapus
  18. Warnanya kayak pempek kulit ya, Mbak? Jadi pingin, soalnya pempek kulit favorit saya...
    ohya, kalau digiling dengan dry mill, apakah durinya benar benar hancur Mbak? ( maklum, nyaris semua orang di rumah pernah punya dirawayat duri nyangkut, gak enak banget...)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba inge, yep mirip pempek klit dan rasanya juga mirip pempek kulit wakakka. Durinya hancur, kalau masih ada hanya serpihan kecil yang gak akan membuat nyangkut Mb Inge hehhehe

      Hapus
  19. Barusan saya coba buat menggunakan teri nasi yang biasa dijadikan bothok. Lebih praktis tidak usah dibersihkan dan dihaluskan. Penampakannya memang jadi abu-abu seperti pempek kulit. Tapi rasanya mantap deh. Apalagi kuahnya asem pedes. Bikin seger di siang bolong..

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya ya mba, yep mirip seperti pempek kulit ya, hehheheh

      Hapus
  20. Mbak Endang, aku gagal buat empek-empek ini, ku pakai teri basah besar dan hasil akhirnya ga halus sama sekali.. masih terasa durinya yang kasar, drpd kubuang sayang mubazir akhirnya dpt ide kujadikan kerupuk.. hahaha...^__^
    Rini - Bandung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Rini, yep kalau terinya kebesaran memang masih ada duri2 halusnya, kudu diblender sampai benar2 smooth ya.

      Hapus
  21. Hai mba endang...salam kenal dari saya.resep resep mba endang jadi salah 1 inspirasi saya buat bikin cemal cemilan anak2.sejauh ini.mereka sukaaaa....sekarang anak anak udah jarang jajan2 di luar.ga pa pa cape dikit.tapi anak anak suka.itu yg no 1.kebeneran anak anak suka sekali pempek.nanti saya mainkan pempe yg 1 ini.nambah nambah variasi cemilan anak anak dan...ibunya juga hehehehe....
    Terimakasih mba endang.sukses terus ya.gbu

    Erni,timika,papua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Erni, salam kenal juga ya Mba. Thanks shringnya ya, senang sekali resep JTT bs membantu dirumah, sukses dan sehat selalu yaaa

      Hapus
  22. Mbak endang mau tanya, kalau seafood/ayam/daging sebelum masuk freezer itu setelah dibersihkan lalu harus dikasi bumbu dulu gak? Biar nanti gk amis, kalau dibumbui dulu bumbunya apa aja ya mbak? Terimakasih utk resep2nya, semoga mbak selalu sehat dan sukses

    -Risma-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hali mba Risma, saya tidak beri bumbu ya, ayam/ikan/seafood/daging saya siangi, cuci bersih, potong2 dan masuk plastik sesuai porsi untuk dimasak. Kecuali kalau bikin ayam ungkep bumbu kuning ya. Resepnya ada di JTT jga.

      salam

      Hapus
  23. Mba resepnya ga pakai air es kah? Saya liat resep pempek mba endang yg lain pakai air es. Apa ya mba bedanya pakai air es sama engga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak Mba, karena tidak pakai daging/ikan segar. Air es berfungsi mencegah daging menjadi matang terkena panas mesin kala digiling, sehingga teksturnya tdk kenyal. Kalau pakai teri kan nggak ngaruh ya.

      Hapus
  24. Mbak, gak pake tepung terigu ya? Bedanya apa mbak pake campuran tepung terigu sama yang hanya pakai tepung tapioka saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk resep ini saya gak pakai Mba, saya pakai terigu kalau kompisisi ikannya sedikit atau tdak pakai daging sama sekali. Kalau biasanya sih hanya tapioka saja

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...