10 Juli 2013

Ayam Panggang Kemiri




Ramadan is month of Allah
Whose begining is mercy
Whose middle is forgiveness
Whose end is freedom from fire 

Selamat menjalankan ibadah puasa 1434H. 

Jika berbicara mengenai puasa Ramadhan yang mulai dijalani oleh sebagian besar umat muslim pada hari ini (sebagian umat menjalankannya pada satu hari sebelumnya), maka hal yang saya perhatikan yang berkaitan dengan blog JTT adalah jumlah traffic yang meningkat. Pengunjung blog melonjak cukup tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Hal ini membuktikan bahwa selama bulan puasa, kebanyakan dari kita selain sibuk beribadah juga sibuk mencari resep masakan yang pas untuk dihidangkan pada saat buka dan sahur. Tidak heran, beberapa supermarket di Jakarta yang saya kunjungi beberapa hari terakhir ini selalu penuh sesak oleh pembeli. Semua berlomba-lomba untuk mengisi keranjang belanja dengan aneka bahan makanan yang seakan-akan hendak dimasak semua dalam satu kali kesempatan saja. ^_^

Kemiri


Walau puasa tahun ini diawali dengan cuaca yang cukup bersahabat - mendung dan hujan yang mengguyur deras sehingga udara menjadi sejuk - namun sepertinya tidak didukung dengan harga-harga sembako. Obrolan di kantor saya dalam satu minggu ini penuh dengan topik harga sembako yang semakin mahal. Mulai dari bumbu masakan, sayuran, hingga lauk pauknya dan selalu diakhiri dengan fenomena harga daging sapi yang kian meroket dan hampir tak terjangkau untuk dibeli. Kalau dihitung-hitung, harga daging sapi telah naik sejak lebaran tahun lalu dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda perubahan. 

Minggu lalu, ketika berkunjung ke rumah adik saya di Mampang, kami berdua mampir sejenak di salah satu supermarket di dekat rumah. Fatih, keponakan saya yang penggemar berat nugget ayam, request untuk dibuatkan masakan yang menjadi lauk favoritnya kala sahur. Harus diakui,  menyiapkan makanan saat sahur untuk anak-anak memang cukup memusingkan kepala, yang anda inginkan adalah menu praktis, lezat dan cepat untuk dihidangkan. Nugget ayam yang pernah saya posting sebelumnya, silahkan klik link disini untuk melihatnya, menjadi pilihan tepat. Seluruh keluarga saya maniak dengan makanan ini dan saya yakin jika anda telah mencobanya maka anda pasti setuju dengan pendapat saya. Nah ketika kami tiba di counter bahan basah, mata kami langsung melotot. Harga ayam potong yang tadinya masih berkisar di tiga puluh lima ribu rupiah per-ekornya kini berubah menjadi empat puluh lima ribu rupiah. Mau bagaimana lagi? Daging ayam merupakan bahan utama pembuatan nugget, dan saya membutuhkan banyak daging ayam untuk membuat seloyang besar nugget dengan cita rasa yang lezat.


Tiga ekor ayam akhirnya masuk ke dalam keranjang belanja. Dua ekor berakhir menjadi nugget super laziz sementara satu ekornya saya permak menjadi ayam panggang kemiri yang sedap ini. Tidak memiliki alat pemanggang atau pembakar selayaknya penjual ayam bakar di restoran bukan berarti membuat anda tidak bisa menghidangkan ayam panggang untuk keluarga di rumah. Anda masih bisa menggunakan oven atau menggunakan pan datar seperti yang saya lakukan kali ini. Walau tentu saja membakarnya langsung di api atau bara arang akan menghasilkan ayam panggang yang lebih nendang rasanya. Pan yang digunakan tentu saja tidak harus belekuk atau bergerigi seperti gambar, gunakan saja pan dengan permukaan datar jika itu yang anda miliki di rumah. Olesi permukaan pan dengan sedikit minyak dan panggang ayam hingga permukaannya coklat terbakar. Hati-hati, bau bumbu yang terpanggang membuat aroma masakan ini menjadi semakin menggila. 

Untuk membuat ayam matang dan bumbu meresap masuk, maka saya mengungkep ayam terlebih dahulu dengan rempah, bumbu dan santan hingga ayam empuk dan matang. Jika ingin versi pedasnya, anda bisa menambahkan cabai merah keriting atau cabai rawit yang dihaluskan, tentu saja warna ayam panggang yang dihasilkan akan kemerahan. Sisa bumbu bekas mengungkep ayam jangan dibuang, anda bisa menggunakannya sebagai saus kala menyantapnya dengan nasi. 

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya. 



Ayam Panggang Kemiri
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 1 ekor ayam
- 180 ml santan kental instan
- 800 ml air 

Bumbu dihaluskan:
- 5 butir bawang putih
- 7 butir bawang merah
- 6 butir kemiri, sangrai
- 2 ruas kunyit
- 2 ruas jahe
- 2 ruas lengkuas, iris tipis
- 1 sendok makan ketumbar, sangrai
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya iris tipis 

Bumbu lainnya:
- 2 lembar daun pandan, simpul
- 4 lembar daun salam
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok makan gula merah
- 3 sendok makan air asam jawa
- 1 sendok teh kaldu bubuk 

Cara membuat:



Siapkan ayam, bersihkan ayam dengan menggosok permukan kulitnya dengan garam kasar hingga kulit ayam terlihat bersih dan licin. Gosok juga bagian rongga ayam dengan garam sehingga lendir dan bekas darah ayam benar-benar hilang. Cara ini untuk membuat ayam potong tidak terlalu berbau. 

Dengan menggunakan gunting dapur, gunting bagian punggung ayam memanjang dari rongga di pangkal ayam hingga ke leher. Pentangkan ayam dan buang lemak-lemak yang menempel di bagian dalam ayam dengan gunting. Cuci ayam hingga bersih. Pentangkan ayam dengan dada dan paha menghadap ke atas.



Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Tambahkan daun pandan dan daun salam, tumis sebentar hingga daun layu. Masukkan ayam dengan posisi bagian dada di atas. Lumuri permukaan ayam dengan bumbu, tuangkan santan kental dan air, aduk-aduk hingga rata.



Tambahkan gula, garam, air asam jawa dan kaldu bubuk. Masak ayam sambil dibalik-balikkan sesekali agar dasar wajan tidak gosong. Ungkep hingga air mengering, cicipi rasanya. Tambahkan garam dan gula untuk menyeimbangkan rasa. Matikan api kompor.


Siapkan pan datar anti lengket, olesi permukaannya dengan minyak. Letakkan ayam di atasnya dan panggang dengan api kecil hingga satu sisi coklat terbakar dan bumbu kering. Balikkan ayam dan panggang sisi lainnya hingga matang. 

Angkat dan sajikan ayam bersama nasi hangat bersama sisa saus bekas mengungkep ayam. Yummy!
 



35 komentar:

  1. Ini kayaknya salah banget kalau saya mampir ke sini siang-siang mana kala sedang berpuasa. sungguh menggoda iman haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhe, saya ngetik untuk postingnya juga sambil nelan liur wakkakak

      Hapus
  2. subhanallah... beneran deh, ayam harganya naik-naik ke puncak gunung... hehehe...

    mba, itu membelah bekakaknya gak kebalik yah? perasaan rada aneh bentuknya...
    hehe, maaf ya mba kalo aku sok tau... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai MBa Lina, hehheh yep memang sengaja dipotong dari punggung jadi dada ketemu dada ketika ayam dipentangkan. Biasanya kan dipotong dr dada ya. Tujuannya sebenarnya kalau ayam dipanggang matangnya sempurna, tapi karena ayam ini sudah diungkep terlebih dahulu maka dipotong dengan cara apapun oke hehehheh. Mau coba model baru wakakkaka

      Hapus
    2. setuju, saya juga kalau mbelah ayam milih cara mbelah punggung. cara itu membuat kulit tetap nempel di dada, dan kulit yang menempel di dada membuat ayamnya lebih juicy.

      Hapus
    3. halo Mas Ferry, wah thanks infonya ya! pasti bermanfaat buat yang lainnya. salam ^_^

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum,,
    mba endang yang baik hati..
    Duh mba,, ga kebayang deh berapa pahalanya mba ini, secara udh berapa banyak anggota keluarga yang merasakan hidangan nikmat nan istimewa hasil pengajaran memasak dari mba endang. Dari semua yg komen semuanya puas. Saya mba sampe tiap mau masak apa gitu.. Tak usahain buka jtt dulu,, saya udah nyobain dorayaki, stik keju tempe, ayam woku belanga, tongseng ayam, banana crepes, bubur sumsum dgn kuah pisang nangka, pizza, ayam goreng bawang putih, dan semuanya.. Meski tampilannya mungkin tdk secantik buatan mba endang, tapi rasanya Allahu akbar.. Subhanallah, walhamdulillah pokoknya. Sedap, lezat, enak, mantaaaap!!! Mba.. Bisa gak sering2 postingin menu berbahan ayam buat makanan utama, biar kalo mau bikin buat sahur gampang dan semangat, secara kalo sahur kan paling males masukin nasi kedalam mulut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba, hidangan saya sederhana saja Mba, makananan rumahan sehari2, kadang2 diselipin sama makanan kacau balau hasil eksperimen gagal wakakkak. Saya yakin masakan para pembaca blog lebih lezat, saya kadang suka sok tahu hahhahah, bawaan lahir.

      Untuk resep daging ayam, saya akan usahakan supaya lebih banyak diposting, memang berat ya kalau sahur makanan yang terhidang kurang mantap.

      Thanks komentarnya ya Mba, sukses selalu! ^_^

      Hapus
  4. Mba Endang,,,,,, siang tadi masak ayam panggang kemiri utk menu puasa. Enak ....., banget......., sasha dan hubby suka....:)).
    cuma karena ditukang sayur yg lewat rumah tdk ada ayam kampung ya sudah apa adanya saja......., kaya nya lbh enak kalo pake ayam kampung ya......., ? cuma harganya ammppyuuuunnnn.
    thanks untuk sharing resep nya....., oh ya...., 2 hari lalu juga nyoba asem buncis nya...., hmmmm seger dan makyus.
    Salam, Rin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Rin, yep pakai ayam kampung mantep banget dah, kudu ke pasar, di supermarkaet juga ayam kampungnya keknya gak se-oke di pasar heheheh. Harganya memang gak tahaaaannn wakkaka.

      Thanks sharingnya ya Mba. Moga puasanya tetep lancar jaya ya ^_^



      Hapus
  5. Met siang mbk Endang... aku baru aja kelar masak ayam panggang kemiri. Baunya udh enakkk bgt,moga2 rasanya seenak baunya. Sampe2 suamiku blg gini, masak apa sih ma baunya enaakk bgt... hahaha, tumben2an dia komen gitu.. makasihh ya mbk udh posting bykk resep. Aku udh cobain bbrp resep jd gk bosen sm mknan rumah dan hasilnya lumayan enakk buat aku yg beginner krn masak cuma sbt-mgg aja, hehehe... sukses trs ya mbk dengan menu2 baru nya.. :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, iya, ini ayam panggang memang baunya ampun, bikin perut keroncongan hehehheh. Senang resepnya disuka hahahha. Moga tetap trial resep2 lainnya ya. Sukses! ^_^

      Hapus
  6. Halo Mba Endang, aku sudah coba resepnya hari ini dan hasilnya endessss. Dimakan pake sambal terasi plus lalap. Punya resep ayam bakar kecap ga mba? Hehehe... Kalau ada mau dong mbak. Makasih banyak Mba Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Yulia, mantap dan thanks sharingnya ya. Wah ayam bakar kecap belum pernah trial wkakkaka, ntar saya kulik dulu yaaa

      Hapus
  7. mantap mbk endang.,.
    anakq jd doyan makan.hehehe
    trimakasih mbk blognya sangat bermanfaat buat aq yg bru belajar masak.
    saya pembacasetia jtt.
    sukses selalu y mbk endang.
    salam.,.vina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Vina, thanks ya telah jadi pembaca setia JTT, senang sekali rseepnya disuka. Sukses untuk Mba dan kleuarga ya!

      Hapus
  8. Halo Mbak,

    Aku sudah nyoba resepnya semalem. Walo minus daun pandan (gak ada yg jual), air cuma 500 ml, sedikit kelapa blok, trus ngungkep nya berlama2 sampe dagingnya pada lepas dari tulang :)

    Tapi bau nya pas ku panggang di oven, bikin ngiler laper lagi. Suami ku nyicip katanya enak. Cuma kurang sambel nih, pasti bikin ngeces deh, plus lalap.

    Trims ya buat resep2 nya, cocok nih buat aku yg lagi belajar masak, sekalian promo masakan Indonesia.

    Salam Maria.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Maria, yepp pakai sambal lalapan pas banget yaaa, saya suka gadoin ini ayam, bikin satu ekor dimakan gak pakai nasi hahahhha. kacau dah. thanks sharingnya ya!

      Hapus
    2. Saya bikin satu kilo lebih ayam paha atas bawah, awet 2 hari buat sangu suami. Kalo ga di jatah bisa abis dimakan sendiri.
      Sayang bumbu dapur disini mahal, jadi gak bisa sering2 masak nya.

      Maria

      Hapus
  9. Hai mbak Endang, ayam panggang kemiri sdh di coba, dan jadi menu hari ini. Komentar si sulung, (ˆڡˆ)enak banget mi.... Makannya sampe jilatin jari. Seneng lihatnya. Kemarin juga sdh coba soto kudus. Dapat jempol lo. Makasih banget ya mbak resepnya. Salam dr batam *jeny

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Jeny, wah senang sekali resep ayam kemiri dan soto kudusnya disuka. Thanks sharingnya ya! ^_^

      Hapus
  10. hai mbaaa.. udah coba nih resep ayamnya kmarin mlm.. wuih mantabnya mbaa.. lebih enak drpd beli.. heheh.. aku jd pinter masak deh.. ^v^ kali ini gak salah bahan2nya wkwkwk *pngalaman ayam bacem*
    hari ini mau bikin pempek dos, bwad balikin piring tetangga yg kmrn ngirim mie medan yg rasanya ehm..mnjelang hambar.. pdhl mreka lebih pengalaman tp pinteran aku berkat resep jtt hehe..
    Thanks alot mba endangku sayang *hug*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bella, waah mantap! Pakai sambal dan lalapan makannya lebih seru Mba. Keknya sekarang bumbu dapur dah khatam lah yaaa hahahha. Thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  11. Mba klo pake oven electric set di suhu berapa dan selama berapa menit ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. set suhu 170'C saja mba, dan panggang selama 20 - 25 menit hanya agar permukaannya kering dan terpanggang saja, karena ayam sebenarnya sudah matang ya

      Hapus
  12. Udah nyoba bikin dua kali, anakku (Alif, 4thn) suka banget.. Kemarin dya minta makan pake ayam bakar tante Endang, saya baru ingat lagi resep ini... Weekend ini menunya ayam bakar tante Endang, deh... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. huaaa, makasih Dedek Alif atas inspirasi judulnya, next time saya ganti jadi 'ayam bakar tante endang' hahahah, gud idea deh.

      thanks mba emilia sharingnya yaaa, penghangat sore yang AC nya dingin banget di kantor hehehhe

      Hapus
  13. Aq udah nyoba mbak. Rasanya maknyuss bingitt...tapi bumbu belum bisa meresap ke dagingnya nih. Padahal udah diungkep + api kecil juga. Tipsnya apa nih mbak? Makasih banyak ya mbakkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. makin lama diungkep akan makin meresap bumbunya mba, itu saja tips saya ya.

      Hapus
    2. Mbakk...udah praktek lagi. Dan bumbunya meresapp... maknyuss dehhh...Makasih ya mbak.

      Hapus
  14. SUMPAH mbakkkkk...
    sekali coba langsung endozzzzz..
    gak pake gagal, suami ampe kecipritan bumbu mentah yg d haluskn ajah, ampe blg "enak banget nich mah bumbuy"
    blm apa2, bru blender bumbu udh d puji...
    pas udh mateng, kty mantep banget..
    kgak kapok dah saya nyontek resep mbak endang...
    akuh contek2in resep nyah yak mbak...
    kmrn bkiny, setengahy ampe tak anter k rmh ibu, kty jg enak...
    sumpritttttt puas mbak puas...
    iiiikkkhhh pkoky MAKASIH pake BANGET Yya mbak...
    oia sama mw dong resep ayam bakar madu, kpngin banget bisa...
    inih resep boleh liat2 gambar google, pas liat gmbar JTT, lngsunk buka, liat testiy ok smua, mkny udh gak liat2 resep lain, lngsunk coba
    :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya Mba Nita sharingnya, senang resepnya disuka. Sukses yaa

      Hapus
  15. Mbak, barusan nyoba resepnya, lupa nunis bumbu dulu sebelum ngungkep. Aduuuh sedih banget tp udah terlanjur :( deg degan nanti gimana hasilnya ya.. ga seenak punya mbak endang pastinya ini :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Neva, menurut saya masih tetap enak Mba, asalkan ayam dimasak sampai kuahnya habis ya.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...