05 Mei 2014

Sup Pare Isi Daging Cincang



Apakah anda pernah menyantap bakso yang terbuat dari urat dan daging sapi yang dicincang kasar dengan tekstur yang empuk dan seperti meleleh di mulut kala dikunyah? Nah bakso urat seperti itulah yang menjadi idaman saya kala hunting mencari warung bakso yang mantap. Sayangnya agak jarang penjual bakso menyediakan bakso urat seperti yang saya inginkan. Nah weekend kemarin saya begitu ingin  menyantap seporsi bola-bola daging ini namun sayangnya hujan deras yang mengguyur Jakarta memang di luar prediksi, dalam sekejap cuaca yang panas dengan matahari super terik berubah menjadi hujan yang sangat lebat. Keinginan menyantap bakso pun urung dilakukan namun sebagai gantinya saya pun mencoba resep sup pare isi daging cincang yang kali ini saya posting. Resep ini sudah sangat lama tersimpan di dalam kumpulan resep impian bersama ratusan resep lainnya yang entah kapan akan saya eksekusi. Sepertinya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuat semua resep tersebut terwujud menjadi makanan dan posting yang nyata. ^_^


Agar tekstur daging pengisi pare ini menyerupai bakso urat yang saya idamkan maka saya pun mencincang kasar daging sapi, mencampurnya dengan bahan lainnya dan menjejalkannya ke dalam sebuah pare yang telah dibuang bagian dalamnya. Sayangnya hasilnya sama sekali tidak mirip dengan bakso urat idaman, daging cincang tidak terikat dengan kuat satu dengan lainnya selayaknya bakso yang kompak. Selain itu teksturnya juga tidak meleleh di mulut kala dikunyah. Walau rasanya cukup lezat namun next time jika mencobanya lagi saya akan melakukan beberapa perubahan. Menurut saya proses dasar dalam membuat bakso daging sapi yaitu menggiling daging hingga benar-benar lumat dan pekat tetap harus dilakukan, jadi daging tidak sekedar hanya dicincang kasar saja. Sementara bagian urat dan lemak sapi (dalam porsi yang banyak) dicincang kasar dan dicampurkan ke dalam gilingan daging. Mungkin dengan cara ini hasilnya akan mirip seperti bakso urat idaman, walau tentu saja saya tidak berani memberikan 100% jaminan uang kembali karena tentu saja harus diuji coba kembali di dapur.




Satu kekuatan hidangan berkuah seperti bakso atau ramen adalah pada kuah kaldunya yang mantap. Beberapa waktu yang lalu saya menonton acara cooking demo Mitzui di Mall Cempaka Mas. Sebenarnya kegiatan ini tidak direncanakan sama sekali, waktu itu saya bermaksud membetulkan mata pisau blender yang longgar, tidak disangka-sangka di lantai dua toko ternyata sedang berlangsung demo memasak yang menggunakan aneka produk Mitzui. Satu setengah jam duduk manis disana, perut saya pun kenyang mencicipi aneka makanan seperti bakso, bubur daging, batagor dan banyak ragam jus, ditambah lagi saya pun masih menenteng pulang sebuah buku resep kecil yang diambil dari aneka produk Mitzui. 

Salah satu masakan yang membuat saya penasaran adalah kuah bakso spesialnya karena terasa gurih dan kaya rempah, berbeda dengan kuah bakso umumnya. Komplain yang saya ajukan karena resep kuah tidak diberikan dengan transparan menghasilkan sepanci bakso panas mengepul langsung disodorkan di depan muka saya oleh salah satu staff Mitzui diikuti dengan kata-kata, "Tidak ada yang kita sembunyikan Mbak, semua transparan. Mbak bisa lihat sendiri bumbu-bumbu yang dimasukkan ke kuah kan? Yang paling penting supaya kuahnya lezat adalah menggunakan rebusan tulang sapi untuk kaldunya"! Saya pun buru-buru menganggukkan kepala sambil terkaget-kaget sendiri, bagaimana saya bisa tahu bumbunya kalau semuanya sudah dalam bentuk kuah? Anyway busway, saya pun tentu saja mengerti, mereka sedang menjual produk Mitzui dan memperagakan cara penggunaan alat-alat tersebut dan bukan sedang mengadakan acara kursus memasak!


Agar kuah terasa super duper yummy sebaiknya anda menggunakan kaldu buatan sendiri dengan merebus tulang sapi dan ayam, resep kaldu homemade akan saya posting terpisah. Alasan saya begitu ingin menciptakan kuah dengan rasa yang nendang bukan semata-mata demi sup pare ini, tetapi karena ada satu resep ramen yang ingin saya coba dan menuntut penggunaan kuah kaldu yang mantap. Homemade memang terkadang memerlukan waktu lama untuk memebuatnya namun rasanya sungguh yummy. Sayangnya ramen idaman belum sempat saya eksekusi namun jangan khawatir kaldu yang susah payah saya buat telah tersimpan aman, membeku di frezer. Dalam waktu dekat saya berharap bisa mem-posting resep ramen yang aduhai.

Wokeh, kembali lagi ke sup pare isi daging cincang ini. Masakan ini sangat mudah dibuat dan tidak memerlukan waktu lama, dan jika anda merasa aktifitas mencincang daging adalah pekerjaan yang paling tidak mengesankan di dunia, maka anda bisa menggunakan daging giling biasa atau haluskan daging menggunakan food processor atau blender. 

Berikut resepnya ya. 


Sup Pare Isi Daging Cincang
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 buah pare isi daging panjang sekitar 20 cm 

Tertarik dengan resep lainnya? Silahkan cek link di bawah ini:
Tumis Pedas Pare dan Udang
Homemade Kaldu Daging - Sedikit repot, tapi berharga untuk dicoba! 

Bahan:
- 2 buah pare, panjang sekitar 15 - 20 cm

Bahan isi pare:
- 250 gram daging sapi dengan sedikit lemak, bisa menggunakan daging ayam
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 siung bawang merah, cincang halus
- 1/2 batang daun bawang rajang halus 
- 1/2  sendok teh merica bubuk
- 1/2  sendok teh kaldu bubuk instan
- 1/2  sendok teh garam
- 1 butir putih telur
- 1 sendok makan maizena
- 1/2 sendok teh baking soda  

Bumbu kuah: 
- 1 sendok makan margarine untuk menumis    
- 2 siung bawang putih cincang halus
- 2 siung bawang merah, cincang halus
- 5 buah cabai rawit merah, iris tipis
- 3 lembar daun jeruk, robek pada bagian batang tengahnya
- 1 ruas jari jahe, pipihkan 
- 1 batang serai ambil bagian putihnya, pipihkan  
- 700 ml air kaldu
- 2 sendok makan kecap ikan/fish sauce
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional) 
- 1/2  sendok teh merica bubuk  
- 1/4 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin 
- 1/2 batang daun bawang

Pelengkap:
- 2 batang daun bawang, rajang halus

Cara membuat:


Siapkan daging sapi, cincang daging di talenan menggunakan pisau tajam hingga tercacah dengan baik. Anda bisa menggunakan daging giling di supermarket, atau blender atau food processor. Masukkan daging ke dalam mangkuk. Tambahkan semua bahan bumbu isi daging lainnya, aduk rata dan sisihkan. 


Siapkan pare, biarkan pangkal batang dan sisa batangnya. Potong membujur satu sisi bagian pare dari pangkal ke ujung, hingga dihasilkan irisan memanjang. Menggunakan ibu jari telusuri sisi bagian dalam pare hingga bijinya terlepas. Lebarkan lubang dan korek bagian dalam pare yang berisi bijinya dengan sendok kecil. Buang biji dan bagian dalam pare hingga buah bersih dan terbentuk rongga di dalam. 

Taburi bagian dalam pare dengan garam yang agak banyak, diamkan hingga pare mengeluarkan air dan getahnya yang pahit. Cuci pare beberapa kali hingga garam bersih. Sisihkan.


Bagi adonan daging menjadi dua porsi yang sama banyaknya. Masukkan satu bagian daging ke dalam buah pare jejalkan hingga penuh dan padat. Lakukan pada sisa adonan dan pare lainnya. Sisihkan. 

Membuat kuah:


Siapkan panci, beri 1 sendok makan margarine. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum dan matang. Tambahkan cabai rawit, jahe, daun jeruk dan serai. Tumis sebentar hingga rempah layu.  Masukkan 700 ml air kaldu dan rebus hingga mendidih.  

Masukkan pare. Rebus hingga pare benar-benar matang dan lunak kala ditusuk dengan garpu. Angkat pare dan tiriskan

Tambahkan kecap ikan, kaldu bubuk, merica bubuk, garam dan daun bawang ke dalam kuah. Aduk dan cicipi rasa kuah, sesuaikan rasanya. Angkat. 

Penyajian:
Siapkan talenan, potong-potong pare sepanjang 2 cm, tata di mangkuk, siram dengan kuah sup panas. Taburi daun bawang di atasnya. Santap selagi panas, yummy!





10 komentar:

  1. Pahit atau tidak parenya mba? Soalnya, saya taunya pare ditumis pedes aja. Klo mau diganti parenya pakai apa ya mba ?

    Ari

    BalasHapus
  2. Hai Mba Ari, menurut saya sih pahitnya masih bisa ditoleransi ya. Hmm, sayangnya memang resep ini pakai pare ya, kalau enggan dengan parenya skip saja sayuran tsb.

    BalasHapus
  3. Mbaaaaakkkk.. Sy gak kbagian buku mbak endang d Gramedia Sini, sdh luwes. Tlg balas email sy dlu mengenai pemesanan buku lwt mbak sj. Jgn lupa ttd nya ya.. Fans berat soal nya Hahahaha.. D tunggu lho Mbaaaaakkkk.. Maturnuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Shinta, saya sudah balas emailnya ya, dan thanks atas pesananya, buku akan dikirimkan hari ini ya.

      Hapus
  4. Pare isi daging ini kyk slh satu isian siomay ya mb hehe..biasanya klo aku msk tumis pare aku iris tipis trs aku remas2 sm garam buat ngilangin paitnya dgn cr nya mb endang gtu bs ilang ya mb paitnya klo msh ada dikit sih gpp itu yg bikin enak tp klo paitnya kyk jamu ampun deh hehe
    yeni sby

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba Yeni, gak terlalu pahit kalau menurut saya mba, kayanya sekarag ini jenis pare lebih oke drpd jaman dulu ya, yang ampuuun pahitnya sampai gak bisa ditelan hehhehe,

      Hapus
  5. Mba, misalkan parenya dikukus aja gimana mba? kalau direbus takut isinya tumpah keluar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, yep bisa kok ya dikukus, nanti tiggal disiram kuah saja.

      Hapus
  6. Bismillah,
    Mba endang mau nanya..itu di bahan2 ada jahe nya tp waktu di prosedur kok ga ada ya mb? Trus di prosedur ada tulisan daun jeruknya, tp di bahan2nya ga ada daun jeruknya mba.hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba aiie, sudah saya koreksi ya mba, keduanya masuk di tumisan ya. thanks ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...