08 Oktober 2012

Siomay ala Si Abang


siomay a la abang siomay ini terbuat dari ayam dan rasanya sangat sedap!

Walaupun saya sering sekali membuat siomay dan banyak yang mengakui rasanya laziz, tetap saja siomay yang diijual oleh abang siomay dengan menggunakan gerobak dan sering mangkal di sekitar kantor terasa paling nyaman di mulut. Siomay ala si abang terasa kenyal karena komposisi 'aci' atau tepung tapioka yang lebih banyak dibandingkan dengan yang umum saya gunakan, namun rasa kenyal inilah yang seringkali membuat ketagihan. 

siomay dari daging ayam dan ikan a la abang siomay yang sedap!
siomay dari daging ayam dan ikan a la abang siomay yang sedap!

Nah Sabtu kemarin, seorang teman kantor mengundang saya dan beberapa teman untuk makan siang bersama di rumahnya, kali ini dalam rangka peresmian rumah baru. Sebagaimana halnya kaum hawa lainnya, jika ada undangan makan bersama di rumah teman seperti ini maka kami pun sibuk untuk saling menyumbangkan aneka buah tangan yang bisa dibawa. Entah si buah tangan ini hasil buatan sendiri atau buatan orang lain alias membeli di restoran. Saya pun mulai memutar otak, berbagai ide makanan terlintas di kepala hingga akhirnya saya memutuskan untuk membawa siomay. Ini karena stock ayam di freezer lumayan banyak, jadi daripada saya harus berbelanja lagi, lebih oke kalau saya melakukan aksi bersih-bersih freezer di weekend ini. ^_^

siomay dari daging ayam dan ikan a la abang siomay yang sedap!

Berhubung siomay yang saya buat sebelumnya cenderung terasa keras jika telah mendingin (saya curiga karena komposisi daging ayam yang terlalu banyak), maka kali ini saya mencoba menambahkan takaran tepung tapioka yang lebih banyak dari biasa. Selain itu dari beberapa resep yang saya pernah baca di beberapa buku tentang membuat pempek dan siomay, menambahkan labu siam ternyata membuat siomay menjadi lebih empuk dan tidak keras bahkan setelah siomay atau pempek mendingin. Jadi di Sabtu pagi kemarin, setelah ke pasar sebentar membeli labu dan daun bawang, saya pun berkutat di dapur membuat siomay ala si abang. 

labu siam untuk membuat siomay
Labu siam

Jika anda memiliki food processor, maka membuat siomay adalah pekerjaan yang sangat mudah dan cepat. Masukkan semua bahan, proses sebentar dan jadilah adonan siomay yang siap kukus. Namun jika tidak ada maka gunakan ayam cincang/giling yang tersedia di supermarket dan cincang daging ikan hingga halus. Bahan lainnya seperti labu siam, bisa anda parut menggunakan parutan kelapa. Karena waktu yang minim, jam sebelas pagi saya sudah harus berangkat ke rumah teman, maka saya mengandalkan pada food processor untuk menghaluskan daging, labu dan daun bawang serta blender untuk menghaluskan bumbu. Semua bahan saya masukkan ke dalam mangkuk besar, aduk-aduk dan siap saya kukus di dandang panas.  

Membuat siomay sendiri sangat mudah, murah dan hasilnya sangat memuaskan, dan yang paling penting adalah terjamin kualitasnya karena anda menggunakan bahan-bahan terbaik yang bisa anda peroleh. Saya membuat siomay sebanyak dua kali resep di bawah, satu porsi saya bawa ke rumah teman dan porsi lainnya saya bawa ke rumah adik saya, Wiwin. Semua ludes dan mengatakan enak! Jadi saya rasa, anda pun harus mencobanya di rumah. Oh ya, satu hal lagi, jika anda malas menggunakan daging ikan atau sulit menemukan ikan berdaging putih di sekitar kediaman anda, maka siomay ini tetap lezat walau hanya dengan menggunakan daging ayam saja. Nah yang ini, saya telah membuktikannya. ^_^

Bagi anda yang berminat, berikut resepnya ya.

siomay dari daging ayam dan ikan a la abang siomay yang sedap!

Siomay ala Si Abang Siomay
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 30 buah siomay

Bahan siomay:
- 350 gram daging ayam tanpa tulang (atau gunakan ayam cincang) --> anda bisa skip ayam dan ganti dengan daging ikan.
- 250 gram daging ikan cincang (tuna, tengiri atau ikan dengan daging putih) -->anda bisa skip ikan dan  ganti dengan ayam.
- 250 gram labu siam (1 buah labu ukuran sedang) kukus, parut atau haluskan dengan food processor 
- 80 ml santan kental instan (saya pakai Kara)
- 500 gram tepung tapioka/tepung kanji
- 1 butir telur, kocok lepas (optional)
- 1 batang daun bawang, rajang dan cincang halus jika anda tidak mempunyai food processor

Bumbu dihaluskan:
- 7 butir bawang merah
- 5 butir bawang putih
- 1 sendok teh merica butiran

Bumbu lainnya:
- 2 sendok teh garam
- 2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional

Bahan & bumbu saus kacang:
- 300 gram kacang tanah, bisa pakai yang kupas atau yang masih memiliki kulit, goreng matang
- 5 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah keriting
- 3 butir cabai rawit
- 3 sendok makan gula Jawa, sisir
- 2 sendok makan air asam Jawa
- 2 sendok teh garam 
- 500 ml air  matang

Pelengkap:
- irisan jeruk limau
- saus sambal botolan
- kecap manis

Cara membuat:


Siapkan food processor, masukkan daging ayam, daging ikan, proses hingga halus, tuangkan adonan ke wadah besar. Atau gunakan daging ayam cincang dan daging ikan cincang, aduk jadi satu dalam wadah yang besar. 

Tuangkan santan kental ke dalam adonan, aduk hingga rata.


Kukus labu di dandang hingga matang, angkat dan biarkan mendingin. Parut labu menggunakan parutan kelapa atau masukkan labu ke dalam food processor dan proses hingga halus. Masukkan daun bawang dan proses kembali hingga daun bawang tercincang baik atau gunakan daun bawang yang diiris halus.  


Masukkan labu + daun bawang ke dalam adonan ikan+ayam, aduk hingga rata. Tambahkan telur kocok (jika pakai), bumbu halus, garam, gula pasir dan kaldu bubuk (jika pakai), aduk rata. Tambahkan tepung tapioka dan aduk hingga adonan menjadi tercampur rata. Cicipi rasanya.

Note: sesuaikan tepung tapioka dengan kekentalan adonan, jika terlalu cair tambahkan kembali tepung. Adonan yang terbentuk tidak padat alias agak lembek.



Siapkan dandang kukusan, beri air. Olesi minyak pada bagian permukaan saringan kukusan dan sisi dandang agar adonan tidak lengket saat dikukus. Biarkan air di dandang mendidih.  

Ambil adonan dengan menggunakan sendok makan, bulatkan adonan dengan bantuan sendok makan lainnya. Jatuhkan adonan di saringan kukusan, lakukan hingga semua adonan habis. Tutup dandang dan masak siomay hingga matang. 



Saus kacang:
Goreng bawang putih sebentar hingga layu dan sedikit kecoklatan, angkat. 

Siapkan blender, masukkan kacang tanah goreng, bawang putih, dan cabai, tambahkan air. Proses hingga halus.  Jika adonan terlalu kental, tambahkan air hingga tercapai kekentalan yang diinginkan.

Tuangkan saus ke dalam panci, masukkan garam, gula dan air asam Jawa. Masak hingga mendidih dan matang. Cicipi rasanya. Angkat.

Hidangkan siomay dengan saus kacang, kucuran air jeruk limau dan saus sambal botolan. Yummy!




221 komentar:

  1. wah senengnyaaa...mba endang come back, hehehe... selama bulan puasa kok keliatannya gak nongol mba?

    btw sekarang udah dotcom yaa... baru nyadar,hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Anita,apa kabarnya Mba? masih semangat masak memasak? Hahaha, iya neh baru balik lagi untuk rajin ngeblog, bulan agustus kemarin nollll wakakka, males buanget Mba, butuh ekstra motivasi buat rajin. Salam untuk si kecil ya ^_^

      Hapus
  2. mba mau nanya donk... klo misalnya di simpan di kulkas bisa tahan berapa lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Nita, simpan dalam wadah yang tertutup rapat seperti tupperware di kulkas, masa simpan nggak lama hanya sekitar 2 -3 hari saja. Kalau mau lama sebaiknya masukkan ke freezer dan bekukan. Kalau mau disantap siomay tinggal di panaskan di mikrowave atau di kukuskembali.

      Hapus
  3. salam...
    lama gak mampir nih..apa kabar mbak?
    tadi siang saya udah nyobain resep ini...yummyyy.....thanx ya mbak

    resep yang saya posting di blog saya udah dikasih credit ke sini^^

    ditunggu resep2 lainnya hehhe..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ayu, kabarnya baik Mba. Moga Mba Ayu & keluarga juga sehat walafiat ya. Sip, monggo silahkan di trial resepnya, senang bisa berbagi ^_^.

      Hapus
  4. mbak Endang, akhirnya dirimu muncul kembali, sehingga aku bisa mendapatkan resep-resep ok lagi hehehehe...untuk siomay ini aku langsung coba di rumah, tapi atas dasar sotoy aku mengganti tepung kanji dengan maizena (habis kata mama sama aja)..saat dikukus harum somay sangat menggoda...saat keluar dari kukusan, diraba2 si siomay ini kok agak keras ya batinku...ah emang begini kali ya...dan setelah dingin si siomay malahan semakin mantap kerasnya ahhahahah, tapi adikku masih memberi penghiburan,"gw yang pake behel aja masih bisa gigit siomaynya kok, jadi gak keras2 amat kok mbak..:)" so, aku mau bertanya pada mbak, tepung kanji atau tapioka itu sebenernya gimana sich? kalau kata mama itu sama aja sama sagu dan maizena, tapi terbukti sepertinya pendapat itu salah (tdk berani membantah langsung ke mama takut kualat hihiiii)..dan waktu pengukusan siomay ini kira2 berapa lama (aku kemarin 45 menit, apakah cukup?) maturnuwun mbak Endang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Non, wakakak saya ngakak baca komentarnya. Wah saya belum pernah trial buat pempek atau siomay menggunakan maizena, justru penasaran ternyata masih bisa juga ya walau keras. Saya pikir justru bakalan lembek ^_^. Tepung kanji/tapioka banyak kok dijual di supermarket, pada pembungkusnya tertera jenisnya atau bisa juga diganti dengan sagu biasanya merk yang terkenal itu sagu tani. Tepung sagu/tapioka/kanji membuat siomay menjadi kenyal, sebenarnya membuat menjadi keras juga jika komposisinya terlalu banyak. Makanya saya tambahkan labu supaya tetap empuk walau telah dingin. Coba kurangi takaran tepungnya saja, jadi adonanya agak lembek. Tetap semangat ya dan salam buat Mama-nya ^_^

      Hapus
  5. Terima kasih dengan resep siomay ala si abang, akhirnya keinginan untuk mencicipi siomay si abang yang hanya di jual di Jakarta, terobati sudah dengan resep ini.

    Salam dari Toronto, Ellys

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ellys, salam kenal dan thanks atas komentarnya ya. Sip, moga sukses ya, kalau mau lebih yang kenyal kurangi labunya ya.

      Hapus
  6. salam kenal mbak endang...
    makasih ya atas resepnya...mw di coba ntar pas wiken...hehehehe
    oiya..itu ngukusnya berapa lama ya mbak????ciri2nya udah mateng gmn?
    teus tepung tapioka nya dganti tepung sagu gpp kan?soalnya baca di beberapa resep pake ya teoung sagu..hehehehe...maksih ya mbak endang...
    like much this blog...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Mba, thanks atas komentarnya. Berikut jawaban saya ya:
      1. waktu mengukus sekitar 25 - 30 menit, siomay matang warnanya bening, transparan dan mengkilat.
      2. tepung tapioka bisa diganti sagu atau kanji ya.
      3. Jika ingin siomay lebih kenyal kurangi porsi labunya.

      Moga sukses ya ^_^

      Hapus
  7. salam kenal mba endang,, saya penggemar somay,, saya seneng banget nemu resep dari blog mba,, resep ny mudah ,, kemaren minggu saya buat mba,, emm hasil nya enak,,dan sesuai harapan :),, makasih ya mba buat resep nya :)
    vina, jakarta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Vina, salam kenal ya. Thanks atas sharingnya. Senang mendengarnya, sukses untuk Mba Vina ya. ^_^

      Hapus
  8. Saya sdh coba resep siomay ini. Cuma saya modifikasi lagi, saya bungkus dg kembang tahu. Lalu saya goreng sebagian, sebagian lagi saya kukus. Saya pake ikan tenggiri, udang dan ayam, tapi ikan jauh lebih banyak. Kembang tahunya, saya belum nemu yg spt mbak Endang beli di All Fresh dlm resep martabak. Jadi saya beli yg kering, tapi pilih yg bentuk pita. Setelah lunak, pitanya saya buka, jadi lembaran, tinggal potong sesuai ukuran yg saya inginkan, lebih praktis. Rasanya... hmm enak gurih, kenyal tapi tdk alot. O ya, tapioka saya kurangi, tapi tetap pake labu siam. Terima kasih atas inspirasinya. Top banget! Rencana berikutnya saya mau coba kue kukus yg pakai pisang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo salam kenal, thanks atas sharingnya ya. Idenya bisa dipraktekkan nih, selama ini kebang tahu pita cuman saya tumis saja wakakka. Thanks ya! ^_^

      Hapus
  9. He..he Tadinya saya pake kembang tahu kering yg lembaran. Setelah saya rendam, banyak yg sobek, jadi bentuk siomay bungkus kembang tahunya nggak karuan. Ada yg panjang langsing, ada pendek gemuk. Lalu saya beli yg pita tapi buat campuran sup ayam. Iseng2 saya buka, o.. ternyata bentuknya spt gulungan. Aha! Saya potong, jadi bentuk siomay gulung kembang tahu seragam, cantik. Terima kasih, resep2 mbak Endang yg jadi inspirasi saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep kembang tahu lembaran itu memang gak oke buat bungkus membungkus, banyak rusaknya daripada utuhnya ya. Nah yang pita pernah beli juga, saya bingung mau diapain, saya bikin sup sama tumisan sampai kelenger makannya hahhaha.Thanks ya Mba.

      Hapus
  10. Salam kenal... mau nanya, mba, kalau porsi ikan dan ayamnya dikurangi, kira2 takaran yg pas untuk ikan, ayam, tepung, dan labu siam nya berapa, ya... Makasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, salam kenal. kalau mau mengurangi porsi menjadi setengah, maka masing2 bahan lainnya juga harus dikurangi menjadi setengah Mba. Ini supaya hasilnya tetap sama rasanya dengan porsi semula.

      Hapus
    2. mba, bisa ga pakai labu mentah yang diblender, jd tidak dikukus terlebih dahulu. terima kasih, mba.

      Hapus
  11. ini resep somay yg aku cari mba, makasih banget mba dah posting resep somay ini, akhirnya nemuin resep somay dan tampilan somay yg persis ky yg dijual abang2... (ika )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, kalau mau lebih kenyal kurangi labu siamnya ya Mba.

      Hapus
  12. mBak Endangg, aku barusan nyobain siomay ini, toppp! Rasa siomaynya top, padahal ... bumbu halusnya lupa dicampur, hahaha! Waktu sudah mengukus, baru terlihat bumbu halus di dalam blender, kacau!! Mau dicampur dengan siomay, udah pada mengeras di dalam kukusan, hahaha... Tapi ternyata masih bisa dimakan juga, enak! Spt biasa, aku nanya-nanya aa..
    1. Tepung Tapioka 500 gr dipakai semua? Aku ragu-ragu dan hanya pakai setengahnya, hasilnya tidak sekenyal (keras) siomay abang2. mBak Endang pakai 500gr? Lalu, sagu Tani itu tepung tapioka atau sagu ya? Bingung, soalnya dibagian atas kemasannya ada tulisan " Tapioca Flour", tapi dibagian bawah ada tulisan "Tepung sagu"
    2. Bumbu kacangku sukses, tapi tdk seenak bumbu abang2. Bumbu kacangku hanya terasa kacang dan pedas. Kalau punya abang2 kan enak gitu :p Apa pakai bahan lain ? Kencur?
    3. Nah, pertanyaan ini gak berhubungan dgn siomay :D Kalau di resep, misalnya Soto, ditulis : Bumbu dihaluskan 1 sdt kunyit cincang. Nah, kunyitnya dicincang, lalu dihaluskan (diulek/diblender) atau dibiarkan begitu saja? Kan gak mungkin soto kunyitnya tidak membaur/halus dengan kuahnya. Saya suka rada bingung kalau di resep ditulis begitu: Bumbu halus ... 1 sdt jahe cincang, dicincang saja atau dihaluskan?
    Tx banyak2 yaaaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sandra, wakakkak ngakak baca komentarnya. Emang di dapur itu kadang suka ada accident aneh2 untung cuma tukang masak yang tahu ya. hehehhe.
      1. yep pakais semua Mba. Sagu dan tapioka emang suka rancu, karena memag keduanya bisa saling menggantikan. Setahu saya sagu tani itu Tapioka ya, cuman dia pakai merk sagu tani.
      2. Hmm, kencur kayanya gak pakai Mba, kalau buat bumbu pecel baru iya ya. Bumbu afdol komposisi gula merah dan garam maju Mba, jadi manis2 asin gitu, trus makannya juga pakai kecap dan saus tomat/sambal ya
      3. Kalau sya bikin soto, kunyit dihaluskan Mba, jangan dicincang, gak oke rasanya. Saya suka semua bumbu saya haluskan Mba, termasuk jahe, serai, kunyit wakaak. Ini tips ibu saya, supaya rasanya lebih manteppppp.

      Salam ^_^

      Hapus
    2. Yaaaa! Mungkin aku kurang berani garamnya. Nanti lain kali mau lebih "maju tak gentar", wkwkwkw! Dan iya, sama, kalau buat soto kunyitnya aku haluskan. Cuma penasaran aja ama arti kata2 itu di resep : 1 sdt (bahan tertentu) cincang ... :-) yo wis,tx ya. Bsk mau coba resep yg mana lagi yaaaaaa :D

      Hapus
  13. Mba endang pake food processor merk άpª mba? Kalo boleh tau harganya brp? Aku lg cari2 rekomen FP yg bagus dan terjangkau..heheee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, saya pakai merk Phillips ya, harganya sekitar 1 jutaan. Yang lainnya mahal dan susah dicari, kalau Phillips cukup mudah dicari di pasaran.

      Hapus
  14. Mbak endaannggg.... As one of your fans, mau lapor hihihi... Hr ini bkn siomay buat buka puasa, wow ternyata berhasil n asli seperti yg mbak bilang lazizzz... Makasih banget ya resepnya... *hugs...hugs...*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rahma,saya terima laporannya dengan nyengir lebar, ikut happy juga wakkaka. Yep, ini memang laziz heheheh. Thanks sharingnya ya ^_^

      Hapus
  15. Aku suka banget blog ini, tiap mau masak pasti ngintip ke JTT dulu, maklum gak bisa masak, ahahaa....btw thanks mba endang udah sharing resep2nya.
    Oiya, aku bikin siomay ini udah 4x, semuanya enak sih, tapiiiii.....kenapa teksturnya pas dimakan kayak berpasir yaaa? Ngeres gitu deh istilahnya. Aku curiga si labu siyem ini biang keroknya nih. Pake labu diparut mentah ataupun dikukus sama saja, ngeres juga, jadi agak-agak gimanaa gitu makannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, wah kok bisa ngeres ya?? wakaka, saya kok gak ngerasa ngeres, apa lidah saya dah baal ya, makanan apa saja enak2 wae. coba diganti dengan pepaya mentah dikukus baru diparut, mungkin kali ini gak ngeres hahahha. thanks sharingnya ya ^_^

      Hapus
  16. Mba endang..apa labu siam bisa dganti sm labu air? Saya baru mau coba buat tapi yang di beli labu air bukan labu siam...mohon pencerahannya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ambar, labu air kayanya lebih lunak dibanding labu siam, jadi kalau mau dipakai jangan banyak2 ya, takutnya siomay lembek. pakai pepaya muda saja sebagai pengganti.

      Hapus
  17. Halo mba Endang, salam kenal :)
    makasih buat resep2nya yaaa...

    Saya termasuk baru tau blog ini karena cari2 resep pempek dos, udah dicoba resep mba Endang dan emang jooosss bangeeet. Makasih banyak ^^

    Sekarang aku mau cobain siomay ini buat buka puasa, nah aku mau tanya, klo aku full pakai daging ayam saja, jadi total daging giling nya 600 gram ya?

    Terima kasih banyak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba,salam kenal jga, senang resepnya disuka. Kalau mau pakai daging ayam semua, skip saja ikannya dan ganti dengan ayam, yep totalnya 600 gr ya. Labu tetap dipakai ya Mba, supaya mpuk. Moga suka ya ^_^

      Hapus
  18. Salam kenal ya mba ,, aq mau tanya nih tepung sagu itu sama apa ngga dngn tepung jagung karna dsni adanya yg merk itu , trs klo ngga pke labu Siam bisa ngga?? Thks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Lenny, jangan diganti tepung jagung (maizena) ya, beda hasilnya. Cari tepung tapioka atau tepung sagu kalau diluar negeri biasanya potato starch ya yang dipakai. Tidak pakai labu siam bisa, tapi hasil siomay agak keras.

      Hapus
  19. Mbak Endang cakep, kalo ikannya diganti ayam berati make ayamnya jadi 600gr yaa ? Hehe bener ga ? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Non, yep betul sekali pakai saja ayam 600 gram. ^_^

      Hapus
  20. Kebetulan tinggal di luar, setahuku klo tepung tapioka banyak kok, tapi namanya tapioca starch, yg nggak ada tepung sagu beneran. klo potato starch katanya sih tepung kentang, kebanyakan yg jual di toko Asia dan beberapa toko lokal juga kadang tersedia, macam2 tepung ada semua (kedelai, wijen, jagung, sorgum, beras, ketan, kacang ijo dll), malah di Indo kadang susah cari...kecuali tepung sagu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, thanks infonya ya, pasti sangat berguna buat yang lainnya. Sukses selalu, ^_^

      Hapus
  21. Pagi ini lgsg praktek resep menggiurkan ini,,
    Tapi Mengapa adonan saya bgitu hijau??? Wkwkwkwk apa krn daun bawang yg saya pake bukan yg lebar2 ky d foto mbak endang, tapi saya pake daun bawang yg biasany d buat pendamping lumpia,, wkwkwkwkw #jd ceritanya salah beli daun bawang,tp kata asisten saya itu juga sama aja,, alhasil adonan saya hijaaaaaaauuuu sekali,,
    Untuk rasa dan tekstur masi blm tau krn pas saya posting komeng ini,masi dalam proses mengukus,,
    Semoga sesuai dgn yg saya harapkan (meski warnanya hijau) hihihihihi,,
    Makasi bnyk resepnya ya mba endang,,
    Kalo salah satu resepnya d buat jualan bole ga mbak? :-)
    Maksiiiihh,,
    -Lintang-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Lintang, daun bawangnya diiris halus saja dan dicampurkan ke adonan. jadi nggak diproses bersama daging di mesin, ini untuk menghindari warnanya jadi hijau. Saya rasa rasa dan teksturnya sih tetap oke ya, semoga hehehhe.

      Hapus
  22. Mba, kl ga pake santen gmn ya ? Apa rasa akan beda ? Enaknya diganti apa ya mba ? Tq _feni_

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Feni, skip saja santannya, rasanya nggak akan terlalu beda kok.

      Hapus
  23. mba endang... salam kenal ^_^
    siomay-nya berhasilll!!
    Kalo panas-anget lembut mba tapi kalo dingin jadi agak keras. saya kurang apa ya mba??
    alhamdulillah dapat pujian dari pak suami.
    ma kasih ya mbaaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nia, salam kenal juga. Siomay keras, hmm mungkin terlalu banyak daging ayam dan tepung ya, karena siomay yang saya buat walau dingin tetap empuk. Coba tambahkan takaran labu siamnya, itu yang membuat siomay menjadi lebih lembek.

      Hapus
  24. Maaf mau ngerepotin mba, ini untuk brp porsi ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak, sekitar 6-8 porsi ya. mungkin lebih, saya suka bingung kalau siomay jadi berapa porsi heheheh

      Hapus
  25. Mb Endang, barusan aku coba bikin siomaynya. Dan spt biasa, resep2 just taste n try yg dah kucoba, selalu maknyuuuussss. Uenak dan gak ribet bikinnya. Tks resepnya, mb. Tiap hari aku mantengin blog mb selalu.
    -ida-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ida, thanks ya. Yep siomay ini memang mantep ya, saya juga suka banget bikin dirumah ^_^

      Hapus
  26. Mba saya mau nanya dong. Kl daging ayam saya ganti dengan kulit ayam bahaimana karena saya pernah dengar dari tukang soamy ada yang daging ayamnya diga ti kulit ayam
    Apakah akan mempengaruhi teksturnya
    Maksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba, saya belum pernah menggunakan kulit ayam, selama ini kalau memasak kulit ayam selalu saya buang karena tinggi lemak dan hormon. untuk kesehatan saya tidak sarankan kulit ayam d sertakan di masakan. Tapi kalau mau mencoba silahkan ya ^_^

      Hapus
  27. Hai Mbak Endang, kemaren saya coba bikin siomay ini, aduhhhhh Mbak rasanya mmg mantepppp bangettttt, semua doyan termasuk anak sy yg kecil biasanya kalau urusan Makan Susan bangettttt, untuk siomay ini dia ampe nam ah 3 porsi loh Mbak, aduhhhhh thanks bangettttt ya Mbak buat sharing dan tips2nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, wah thanks sharingnya ya, saya jadi ngiler nihhhh mana hujan2 lagi huaaaa

      Hapus
    2. Mba Endang, kalau ndak pakai labu atau pepaya bagaimana? karna disini sulit dapat labu ataupun pepaya (kalau pun ada, harganya ampunnnn dah, jadi sebaiknya dianggap ndak ada aja) Apakah akan ngaruh ke rasa atau tekstur?.....bisa diganti dgn bahan apa yah? Makasih yah Mba. Motik

      Hapus
    3. Hai Mba, labu/pepaya fungsinya untuk membuat tekstur siomay empuk dan lunak ya, saya sudah sering bikin siomay tanpa labu dan hasilnya keras. Coba pakai parutan kentang ya, saya belum pernah coba, tetapi siapa tahu hasilnya oke ya.

      Hapus
  28. Mba endang mau nanya dong tp yg ƍα' bhubungan sm siomay ini..heheee
    Sebenernya beda food processor sama chopper itu άpª ya mba? Memangnya chopper itu bisa buat menggiling daging? Hasil gilingannya sama kaya FP ƍα'? Sblmnya makasih ya mba buat jawabannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keduanya sama, hanya ukruannya saja yang beda, chopper lebih kecil dan menggunakan mesin blender sebagai dudukannya sedangkan food pro menggunakan mesin sendiri dan lebih besar serta bisa digunakan juga untuk mennyerut wortel dan mencinvang sayuran. Untuk menggiling daging keduanya sama hasilnya.

      Hapus
  29. Mbak Endang, salam kenal.. Terima kasih banyak utk resep siomaynya.. Berhasil sy coba di rumah, tp takaran santannya sy kurangin mbak, hanya seukuran kara segitiga 65ml.. Enaaakkk!! Dan tetap lembut ya saat sdh dingin.. Sekali lg, terima kasih bnyk ya mbak.. :xxx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Niek,salam kenal juga ya, thanks sharingnya ya. senang resepnya dsuka ^_^

      Hapus
  30. halo mbak endang...., makasih banget ya mbak resepnya. dari dulu aku tuh pengen banget je masak siomay yang lembut :)

    matur nuwun ijin ngintip resep2ya gih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Desi, monggo dicoba resepnya ya, moga suka ^_^

      Hapus
  31. Hallo mba lam kenal. Mau tanya bumbu kacang'a g d tumis dl y? Tq.

    BalasHapus
  32. Salam kenal Mbak Endang.Sejak browsing & nemu ayam bacem yg super mantap lalu menclok ke blog JTT ini,saya jadi salah satu fansmu mbak.Terima kasih ya :)
    Mau tanya soal siomay mbak. Sudah pernah cobain siomay Nelayan belum mbak? Yg harganya bs bikin kantong bolong itu?
    Tapi saya suka bgt sama teksturnya yg masih ada kasar2 cincangan ikannya mbak. Yah,kaya bakso urat versi siomaylah ^_^
    Kira2 kalau saya mau bikin ala siomay nelayan dgn resep ini,jadi sebagian dg.ikannya dicincang kasar, bahan2 lain sama, bisa ga ya Mbak? Masih tetap bisa nyatu gak?
    Terima kasih sebelumnya ya Mbak. Semoga Mbak Endang selalu diberikan kesehatan. Amiin... -Dias-


    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, yep siomay nelayan di sebelah kantor saya wakkakak. kadang beli saat makan siang kalau lagi pengen buangettttt. Pakai udang dan ikan yang banyak dan kanji ya, teksturnya liat tetapi rasa udangnya kuat jadi saya rasa dia pakai daging ikan dan udang agak banyak. Bisa pakai resep diatas hanya saja porsi seafoodnya harus lebih banyak. Dan mengenai labu, saya gak yakin siomay nelayan pakai labu ya, resep diatas karena tapioka/sagunya banyak maka digunakan labu supaya gak alot.

      Hapus
  33. halo mba endang...
    salam kenal, udah lama sebenernya berkunjung ke blog mba, alhamdulillah udah nyobain beberapa resep salah satunya somay ini..hohoho kata keluarga aku enak....makasih ya resepnya akhirnya mirip jg ama somay abang2 kampus aku...hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Murni, salam kenal dan thanks sharingnya ya, waah senang sekali siomaynya mirip dengan abang siomay di kampus hehhe, kalau saya patokannya abang siomay di depan kantor ^_^

      Hapus
  34. Hai mba,tepung boleh ndak kurangi jd setengahnya daging soalnya takut kekenyalan,oh ia ga pake air es ya.thnx

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan kalau mau dikurangi tepungnya Mba, tapi resep diatas walau banyak tepung hasilnya gak kenyal karena pakai labu diparut, justru pengalaman kalau banyak daging malah keras siomaynya kalau sudah dingin. Paling bagus sih pakai udang giling ya.

      Hapus
  35. hallo ...mbak. kok siomay gak pake kulit pangsit ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ribka, silahkan kalau mau dibungkus dengan kulit pangsit ya, kebanyakan pedagang siomay di jakarta sekrg udh jarang yang melakukan itu.

      Hapus
  36. Hallo mbak. Senengnya nemu blognya mbak Endang. Masakannya byk yg applicable buat pemula kayak sy. Resep siomay ini mantap. Temen2 kantorku pada ketagihan hihihi. Sy kmrn buatnya sagunya dikurangi, jd 400 grm doang dan komposisi ikan dibuat lebih byk dr ayamnya. Ikannya jd lebih berasa mbak. Thanks ya mbak resep2nya. Yuli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yuli, thanks ya sharingnya. Yep kalau mau rasa ikannya nendang tambahkan saja porsinya dan kurangi takaran sagunya ya. Sip! Sukses selalu ya!

      Hapus
  37. Mba bumbu kacang ku udah di masak 2 jam lebih tapi bau ya tetep kaya kacang mentah gak seperti bumbu somai padahal udah sesuai resep hiks hiks gimana ni aduhhh nasib bumbu kacang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Windy, goreng dulu kacangnya sampai benar2 matang Mba, resep diatas menggunakan kacang tanah goreng. kalau nggak dgoreng matang tentu saja akan terasa mentah dan warnanya akan pucat ya.

      Hapus
    2. Salam kenal mba, aku seorang maniak siomay, siomay bagiku adalah surga dunia hehehe..ngomong2 saya pernah juga mengalam seperti mba windy fajar. Pdahal saya sudah menggoreng kacangnya sebelum saya merebusnya. hampir 3 jam saya merebusnya, tapi hasilnya masih berbau kacang mentah, akhirnya dikesempatan yang lain saya coba lagi menggoreng kacang sampai matang sekali, warnanya hampir coklat kehitaman, setelah itu saya rebus selama 3 jam, tapi tetap saja bau kacang mentah itu masih ada, apa yang salah ya mba, mohon petunjuknya... terimakasih..

      Hapus
    3. hai mba, waah saya juga bingung mba heheheh, saya terus terang tidak pernah mengalami hal tersbut ya, jadi mungkin adalah masalah taste masing2 orang bisa beda.

      saya tidak pernah menggoreng kacang hingga kehitaman, karena menurut saya jadi pahit rasanya

      Hapus
  38. mba Endang....aku baru belajar masak n baking daaan ketemu blog mba ini....seneng banget deh...aku ijin save resep2nya ya mbaa.....udah banyak banget resep yang ku save -smpe hpku memorinya full :) - dan bingung sendiri mana yang mau kubuat duluu...semuaa keliatan enak...hihii

    siomay ini salah satu inceran yg mau kubuat...tp disini susah cari labu siam mba..banyaknya labu parang atw labu kuning...menurut mba bs ga ya dipakai biar somay ga terlalu kenyal?
    karena pepaya muda jg susah dicari mba..
    makasih mba Endang...

    -femi-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Femi, wah saya belum pernah buat pakai labu kuning, menurut saya hasilnya akan berbeda ya, karena labu kuning terksturnya lebih padat ya. tapi kalau mau dicoba monggo loh heheh. Thanks sharingnya ya Mba.

      Hapus
  39. Mba mau tanya.. Labuny klo direbus dan dblnder aja bisa ga ya? Thx u.. I like this blog sooo muchhh! :* -Sisca,jakarta-

    BalasHapus
  40. halo mba endang aku udah cobain ini tapi pake labu parang (ga punya labu siam) terus santan diganti susu kedele bubuk hehehe.. trus tepungnya cuma 400gr.. kata suami enakk.. thank you ya resepnya... aku lagi berpikir sptnya terlalu kenyal, apa tepungnya kebanyakan ya, pengennya dikurangi lagi.. atau karena pake labu parang bukan labu siam ya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bonnita, kemungkinan karena penggunaan labu parang ya, karena labu siam lebih banyak mengandung air dan teksturnya lebih lembek hehehhe

      Hapus
  41. Sudah dua kali mencoba resep ini. Rasanya mantap banget. Percobaan terakhir menghasilkan 55 buah siomay imut. Keluarga suka banget. Acara jajan siomay di luar pensiun deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba,wah mantap. jadi puas makan siomay di rumah ya hehehhe. thanks sharingnya ya

      Hapus
  42. hai tante.. :D resepnya udah aku cobaa.. ini lagi ngukus siomaynya.. :D
    semoga berhasil seperti yang aku harappkan.. aku 14 taun, newbie banget soal masak.. mumpung lagi nunggu pengumuman un, cobacoba deeh.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Molly, moga sukses trial siomaynya yaa, banyak resep mudah disini kok. Thanks sharingnya ya!

      Hapus
  43. Hai mba,salm kenal,sy suka sekali kunjungi blog mba,ama praktekin resep mba,mo nanya,kalo somaynya ganti udang semua bisa gak mba,,thanks,pisia dikalbar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Pisia, silahkan kalau mau diganti dengan udang semua ya, pastinya akan lebih sedap rasanya ya

      Hapus
  44. Hai mbak... Saya sudah coba resep siomay abang... Ini resep JTT kedua yang saya coba dan sukses...
    Saya cuma buat 1/2 resep dan skip santan. Hasilnya otree juga kok... Cuma mungkin jadi tidak mengkilat aja siomaynya setelah dikukus... Enak mbak, serius deh...
    Thank you ya mbak... Jangan pernah berhenti posting resep ya mbak... Next week mau coba ayam hainam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks ya sharingnya. senang sekali resepnya disuka. Moga ayam hainannya juga oke yaaa

      Hapus
  45. ijin nyoba ya mba.. si mama pngen dagang siomay, tp kmarin dia bikin ntah pakai resep siapa dan nemu dimana, rasanya gak bgt deh.. ikannya terlalu berasa, amis pula.. smpe msh brasa bau ikannya mski udh mnum air segentong.. smoga pakai resep jtt berhasil.. heheh..
    btw smalem lembur nh mba.. gara2 misua dadakan blg tmnnya mnta dibikinin brownies ketan hitam sm yg coklat biasa, untung stok bhn2 kue msh ada, jdnya tebel bgt.. aq kirain jadinya sdikit, twnya byk.. wkwkkw yg bronketem udh stengah resep tp msh byk aja jdnya.. jd kyk cake tinggi gt, gr2 pk loyang roti sih.. abs gmn, cm muat loyang itu aja dikukusan.. hiks.. klo pk loyang persegi mungkin jdnya normal kyk brownies pd umumnya yg gk tinggi, tp msti dibelah dua lg, repot! mw dikukus stengah2 udh malem.. muales bgt kan nungguinnya.. jd biarlah tebel bgitu, toh rasanya uenak ini..
    mantab lah resep2nya jtt.. sjauh ini blm ada yg gagal ^^
    thanks ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terharu mba.. akhrnya sukses jg siomaynya :')
      si mama seneng bgt.. jadi jg deh jualannya.. makasih buanyak ya mba.. gk kebayang dh klo gak ada resep jtt, bs nangis x ya gatot mulu..
      smoga kebaikanmu dibalas Allah ya mba.. amin..

      Hapus
    2. Hai Mba Bella, waah mantap deh, ikutan senang membacanya. Cuma bisa mendoakan moga dagangan mamanya laris manis yaa hehheheh.

      Hapus
  46. mba,,, siomay yg saya buat gak berhasil,,, terlalu empuk,,, gak kenyal/keras... apa munkin kebanyak labu ya? atau kurang tepung kah? labunya aku kasih 2 buah... tepungnya 1/4kg... ikannya 200 gr.. tpi gak pke ayam sih... itu ngaru bgt ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Endah, yep ngaruh ya. Tolong ikuti resep dulu baru modifikasi ya. Daging ikan lebih empuk dibanding ayam, sebaiknya kalau ikan saja gak usah pakai labu mba, labu berfungsi supaya siomay gak keras ya.

      Hapus
  47. Salam kenal mba endang....mba siomay sy ko pada nempel y satu sm lain. Jd pas bgitu mateng siomaynya susah d angkat..itu d adonannya g d kasi minyak mba?

    Nita

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba nita, dandang harus sangat panas saat simay masuk, alasi saringan dandang dengan minyak. adonan gak pakai minyak ya

      Hapus
    2. mba endang, kalo pas mau kukusnya adonannya kalo agak lembek pas ditumpuk gitu kan suka nempel,malahan jd ga ada bentuknya? gimana caranya antar adonan ga nempel?

      *lili*

      Hapus
    3. dandang kukusan harus panas saat adonan masuk dan olesi sendok dengan minyak saat membentuk adonan. Saat mengukus kasih kesempatan adonan di kukusan sedikit keras sebelum adonan berikutnya masuk.

      Hapus
  48. hai mba endang, aku uda coba buat tapi jadi ny kayak makan tepung dan kayak ga mateng gitu. Salah di mana ya? Aku pake ikan 200 gr tapi ga pake labu. sagu nya 100 gr dan santan nya 30 ml. aku kukus 30 menit. kira2 salah di mana ya mba? hiks :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba, saya juga bingung ya kalau resepnya berubah karena pasti hasilnya akan berbeda. Labu tujuannya untuk membuat tektur siomay menjadi empuk. Tidak matang mungkin karena memang kurang lama mengkus dan siomay ukurannya terlalu besar.

      Hapus
  49. Salam kenal y mba,,..Mba mau nanya klo d ganti udang semua boleh ga mba, gmn takaran na..pake labu lagi ga mba? Dah sering nyobain resep jtt alhamdulillah sukses.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, bisa pakai udang semua, labu tetap pakai ya mba karena kalau diskip siomay akan keras dan bantat, karena kadar tepung disiomay ini sangat banyak.

      kalau mau pakai yang tepung sdedikit pakai resep siomay ini saja:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/01/siomay-ayam-ikan-udang.html

      Hapus
  50. Enak ba resep siomay ini..aku dah coba..tq dah share ya ba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya ya mba, senang resepnya disuka hehehe

      Hapus
  51. mbak endang,
    kalo gak ada food processor, pake blender bisa kah mbak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mas eko, selama blendernya bisa bergerak menghaluskan maka bisa digunakan ya, kendalanya kadang blender susah berputar

      Hapus
  52. Mba Endang... klo misalnya aku pake ikan tuna 600 gr, labu siemnya tetep dipake ga ya? Terlalu lembek ga mba jadinya?
    Makasih. Anggi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba anggi, ikan teksturnya lebih empuk dari ayam ya, jadi saya rasa labu siamnya porsinya dikurangi saja ya, saya sendiri belum pernah pakai murni ikan selalu pakai campuran ayam, dan hasil siomay kurang kenyal dan lembut kalau nggak pakai labu siam ya.

      Hapus
  53. hi mmbak,, aku dah coba siomaynya,, hasilnya mantapp mbak, enak kenyel2 gitu,,, nah skr mau coba bikin lagi tp versi yg ngk terlalu kenyel mbak,, caranya gmn ya mbak? apa hrs kurangin tepung kanjinya dan tambahkan ikan ayam atau gimn ya mbak? thanks - sari -

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sri, kalau mau empuk gak terlalu kenyal, tambahkan porsi ikan/udang dan kurangi porsi tepung sagunya ya, kalau ayam membuat teksturnya keras, tapi ngggak kenyal2

      Hapus
  54. mba Endang,
    akhirnya saya buat siomay juga mba...makasih ya resepnya, enak mba...saya posting di blog dan link back ke JTT as usual...
    trims lagi mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba monic, senang sekali resepnya disuka ya Mba. sukses selalu untuk mba yaa

      Hapus
  55. Halo mba endang
    Saya mau nanya,saya pnya chopper dirmh ga pny FP. Kl mslnya daging ayam sm labu siam kukus sya cmpr di chopper sma ga ya hslny dg FP. Makasi sblmny ^^
    Eti - Palembang

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama ya mba eti, pakai saja chopper, hasil tetap oke kok

      Hapus
  56. Salam kenal mba endang, saya udah coba resep ini barusan semua sesuai dengan takaran yang tertulis...mmmmmm rasanya enak sih mbak tapi belum masuk kategori enak banget....kayanya ada something yang kurang..tapi aku nggak tau apa... -Susana -

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba susana, thanks sharingnya ya

      wakaakka mungkin mba harus trial dengan modifikasi resepnya yaa, kalau sudah ketemu yang pas dan enak bisa info ke saya ya mba hehehe

      Hapus
  57. Salam kenal, Mba, saya baru nyobain resepnya, dengan sedikit modifikasi disesuaikan dg bahan yg ada di dapur, saya tambahin minyak wijen dan kecap ikan, rasanya ennaaak...Thanks ya Mba, besok2 saya coba lagi dg takaran yg sama persis di resep..insyaAllah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mb Dini, thanks ya mba sharingnya, senang sekali resepnya disuka yaa. sukses selalu

      Hapus
  58. Hai Mba Endang. Aku udah nyobain resep siomay ini. Hasilnya beneran kenyal-kenyal kayak siomay abang pinggir jalan deh.. setelah dingin juga ga keras gitu siomaynya. Aku langsung bikin 1 resep untuk disimpan di freezer. Kalau mau makan tinggal dikukus ulang deh, hehe.
    Oya Mba, aku buatnya kan pakai tepung sagu, bukan tapioka. Pada saat masukin tepung bertahap itu, saat tepungnya baru 400gr adonannya udah lumayan kental, jadi aku stop tepungnya, ga sampai 500gr seperti resep Mba. Kalau diterusin aku takut jadi alot ntar, hehe. Apa jumlah tepungnya beda karena aku pakai tepung sagu ya Mba?
    Ijin copy resepnya ya Mba.. thank youu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Liza, thanks sharingnya ya

      bisa jadi karena kandungan air di bahan lainya beda ya mba, karena itu takaran tepung bs beda. jadi memang dilihat teksturnya saja, kalau sudah cukup kental stop saja tepungnya supaya gak alot.

      menurut saya tapioka dan sagu nggak beda sih ya

      Hapus
  59. mba. adonan siomayku gagal total, benyek terus ngga kenyel pdhl ud tambah tapioka bbrp kali, pdhl dr pagi udh ngeces mau maka siomay hiks.. hiks.. saya pake daging sapi giling, resep lainnya sesuai dg petunjuk mba endang. apa salahdi daging ya? -melani

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba melani, wah saya juga bingung kenapa bs begitu mba, syaa rasa bukan faktor daging ya, harusnya pakai ayam/sapi/ikan tetap oke. mungkin kebanyakan labu ya mba. atau mungkin tepungnya yang gak oke ya

      Hapus
  60. Hai Mbak Endang, salam kenal.
    Aku suka bingit baca blog mbak. Coba pernah praktek sekali n sukses. Waktu itu nyoba bakso ikan. Kata teman2venak, apalagi putriku nyobain langsung bilang Ma yang di wajan tak habisin ya, hehe.. seneng deh.. Sejak itu kalo mau nyoba sesuatu yang baru q liat blognya mbak. :)
    Mumpung di pasar tadi ada tengiri (di sini susah banget dapetinnya mbak), nyoba resep ini n sukses lagi hehe... cuma labunya kelebihan dikit. Tp msh ok kok..
    Anyway thanks mbak untuk inspirsinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ambar, salam kenal juga ya mba

      thanks sharingnya ya, senang sekali resep jtt bs dicoba dengan baik dan disuka. sukses selalu ya!

      Hapus
  61. aku dah baca smua comment disni, mdh2an bsk kalo aku bikin bs sukses ya.. aminn..
    rencananya weekend mau nyoba bikin :)
    aku kalo mau bikin makanan apa2 slalu yg kulihat resep di blognya mbak dulu loh hehe..
    soalnya dah coba brownies kukusnya mbak enak bgt..
    mbak.. kalo ngeblender labu & daun bawangnya bareng gpp ya? trus labunya kl direbus aja ga usah dikukus bs ga? biar lbh cpt gitu..
    trus kalo tapiokanya aku ganti kanji sm ga takarannya?
    trims ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba diah, thanks sharingnya yaa,

      blender bareng gak papa ya mba, dan labu bisa direbus ya dan ditiriskan baik2 supya adonan nggak lembek ya. sebaiknya jangan rebus labu sampai terlalu empuk, setengah matang saja ya.

      kanji dan tapioka bisa saling menggantikan ya mba, takaran sama yaa

      moga sukses yaa

      Hapus
  62. Hai mb endang, ak rencananya weekend ini mau nyobain resep ini, kalo misalnya di ganti pake ayam sama udang, kira2 takarannya gmn ya? Lebih banyak ayamnya atau udangnya? Terus kalo ak pakein kulit pangsit rebus bisa ga? Makasih ya mb jawabannya..

    -vita si silent reader yang sudah banyak nyobain resep resep yang sangat bermanfaat di blog ini ��-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba vita, bisa pakai fillet ayam dan udang, umumnya kalau mau adonan agak lembek pakai udang lebih banyak karena ayam membuat tekstur siomay keras, tapi kalau pakai udang banyak sebaiknya labu yang ada di resep dikurangi takarannya, karena labu membuat lembek adonan,

      bs dipakai untuk isi kulit pangsit ya mba

      Hapus
  63. salam kenal mba Endang.
    Saya mau menanyakan apa bisa tapioca digantikan dengan potato starch?
    Krn adanya itu disini hehe
    Terima kasih sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Kariin, actually saya belum pernah coba potato starch, tapi dari hasil baca2 memang bs digunakan sebagai pengganti tapioka ya

      Hapus
  64. Siang mba endang sy mau tanya ini siomaynya langsung dikukus apa direbus dl mba? Trs pake sendok aja kan ya?? Tq ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba dessy, langsung saya kukus ya mb, tetapi kalau mau direbus dulu kemudian dikukus juga oke ya. Karena biasanya kan klau langsung adonan mentah di kukus takut nempel jadi satu ya.

      yep cukup pakai sendok saja ya mba

      Hapus
  65. Hallo Mba Endang, salam kenal...
    Hmmm kayaknya enak banget nih siomaynya :-)
    Apakah labu siam bisa diganti dengan wortel?
    Terima kasih, Ida

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Ida, salam kenal juga ya. Yep bs diganti dengan wortel atau zukini ya mba

      Hapus
  66. Hai Mbak Endang, salam kenal.. Kemarin saya bikin siomay ikan tanpa ayam. dengan komposisi ikan tenggiri 1kg, 13 sdm tepung sagu (bukan tepung tapioka), menggunakan bangkuang dan bukan labu air... rasanya ok juga, hanya kurang kenyal rasanya, jika masih hangat tekstur siomay lembek seperti siomay abang, tetapi jika dalam keadaan dingin tekstur siomay menjadi agak keras. Apakah saya harus menambah tepung sagunya ya? Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Sanny, salam kenal ya. Tambahkan sagu akan membuat kenyal mba, yang membuat siomay empuk sebernarnya si labu itu ya, jadi coba pakai labu mba dan bukan bengkuang karena teksturnya beda ya.

      Hapus
    2. o ok deh, berarti sagu yang saya berikan terlalu sedikit ya, mbak :) tapi rasanya sudah sangat enak :)
      Makasih banyak untuk sharing dan tipsnya ya, mbak.. Besok minggu buat lagi deh :)

      Hapus
    3. Hmm, sagu terlalu banyak menurut saya membuat siomay alot ya terutama setelah dingin. Saran saya ikuti resep bahan dan takarannya ya mba

      Hapus
  67. Hi, Mba Endang. Kemaren sore saya sudah coba resep Siomay ala si Abang dan hasilnya enaaaak, suami dan keluarga memuji. Sisa satu porsi dimakan suami untuk sarapan tadi pagi dan tidak keras. Sebagai amatir yang baru belajar masak, pujian bikin muka merah dan semangat untuk lebih sering ke dapur. Thanks to you, Mba Endang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Trias, thanks yaa, senang sekali resepnya disuka. Sukses yaaa

      Hapus
  68. Mbaa semua bahan masukin blender bs ga #edisi males hihihi.. thanks sebelum nya ya mbaa😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau blendernya bisa bergerak boleh2 sjaa ya mba hehhehe

      Hapus
  69. Mbak endang...salam kenal. Saya puji. Selalu suka sm blog mbak. Smoga semakin berkah ^-^
    Mbak tadi siang sy dah nyoba bikin somaynya. Mohon maaf... resepnya sy sesuaikan sm bahan2 yg ada. Ikannya gak sampe setengah kilo. Santannya cuma 60ml. Labu siamnya gak sy kukus, tp langsung masukin food processor. Trus sy tambahi 1 batang wortel, jadinya siomaynya berwarna oren. Hehe.
    Sagunya gak sampe setengah kilo. Jadinya siomaynya emang bener empuk mbak. Udah dingin pun empuk. Gak alot.
    Pertama kali bikin siomay, alhamdulillah berhasil.
    Makasih banyak mbak endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba Puji, thanks sharingnya ya, senang JTT disuka. Wah pakai wortel pasti siomaynya lebih sehat yaa hehheheh. Sukses selalu ya mba!

      Hapus
  70. Hi Mba Endang, siomaynya bisa disimpan di kulkas ga ya buat 2-3 hari? Maksudnya kl sdh dikulkasin 2-3 hari trus dikukus lg apa masih enak ya? Makasih sebelumnya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, td kelewatan, ternyata udh ada pertanyaan sama diatas. Nanya yg lain deh.

      Kl sy mau makan pakai tambahan kentang, tahu, kol, bumbu kacangnya cukup ga ya segitu? Apa harus dibanyakin bikinnya?

      Hapus
    2. mungkin harus lebih banyak sambal kacangnya ya, sambal ini tahan 1 minggu di chiller ya

      Hapus
  71. mba, pengganti labu apa ya? Di kota saya (Sendai, Jepang) ngga ada labu.

    BalasHapus
  72. Hallo mba.. ijin nyoba ya.. baru kelar bikin siomay, saya pake ayam dada utuh+tenggiri 2 slice. Jadi ga pake gram2an.. hehe lalu karna bawangdaunnya udh tua n aku pake banyak jadinya agak kehijauan.. tapiokanya saya pake 3/4 bks tyt kebanyakan.. harusnya 1/2 aja.. karna jadi kaya aci.. so far enak.. mudah2an suami doyan jg nanti malam.. thank u atas sharing2 resep lain kali mau nyoba lagi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka yaa, suksess

      Hapus
  73. Hallo mbak.... aku lagi pengen makan siomay, eh nemu resep ini. terima kasih ya, aku udah nyoba enak loh. aku tinggal di new zealand, jadi gak gampang nyari labu sama ikan tenggiri jadinya labunya aku skip dan ikan tenggirinya aku ganti sama ikan yg ada disini (ikan tarakihi) lumayan juga walau rasanya gak seenak tenggiri. no bad lah jadi penghilang rindu makan siomay. oiya... next time aku bikin lagi kayaknya tapiokanya bakal aku kurangin soalnya yg hari ini aku bikin agak lembek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Indah, thanks ya sharingnya. Tapioka bukannya justru membuat adonan keras dan liat ya? Mungkin ikan yang dipakai terlalu basah mba, jadi banyak mengandung air. coba keringkan ikan dengan tisue sebelum diproses di blender ya. Senang sekali resep JTT disuka, sukses selalu ya! ^_^

      Hapus
  74. Halo mbak, alhamdulillah sbg newbie masuk dapur selalu berhasil pake resep mbak hahaha.. Oiyaa siomaynya udah berhasil nih rasanya enaaakk semua pada lahap, tp sesama siomaynya knp nempel bgt yaa mba? Jd pas diangkat rada ancur bentuknya wakakakaka. Tp overall enyaakkkk :9

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mba Sherina, coba bentuk adonannya pakai tangan yang diolesi minyak, jadi antar bulatan siomay terlumuri minyak. Gunakan kukusan yang airnya sudah panas mendidih,jdi ketika adonan masuk langsung mengeras permukaannya.

      Hapus
  75. Malam mbak endang,setelah bbrp waktu kmrn bikin giant cookies dan bandeng presto...sore ini berhasil eksekusi siomay nya.
    Resep siomay abang2 jtt,sy bikin buat siomay polos kukus,siomay kulit kukus,siomay kulit goreng dan batagor. Banyak bgt jadinya... Bisa kasih tetangga jg.

    Sy pakai ikan semua,dan sagu sktr 300gr. Sambel nya pas di kompor sesuai,tp begitu dingin tll kental,jd next time mgkn sy tmbh takaran air nya.

    Makasih ya mbak endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba anita, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka, sukses yaa

      Hapus
  76. Mba kalau 250 gr ikannya diganti dengan udang bisakah? atau kalo seluruh nya itu ayam bisa? ga pake campuran ikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa ya, kalau pakai udang mungkin air di resep agak dikurangi karena tekstur udang yang lembek.

      bs 100% ayam, udang atau ikan

      Hapus
  77. MBA..saya biasanya bikin siomay polosan belom pernah dikukus tp direbus (biar muat bnyk. Takut lengket antar siomaynya juga). Kalo siomaynya pake tahu/pangsit, bisa nggak yah direbus? Terimakasih banyak mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba adinda, bs pakai tahu atau pangsit ya, saran saya dikukus ya, rebus kadang membuat isi siomay lepas dari tahunya

      Hapus
  78. Hi, mba Endang. Ini kali ke-3 aku coba resepnya mba Endang, alhamdulillah berhasil. Pas udah dingin siomaynya juga ga keras. Tapi rasanya emang lebih enak kalo pake ikan ya, kebetulan aku pake ayam semua. Makasih ya mba, selalu seneng kalo baca blognya mba Endang :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Mutiara, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, yep ikan akan membuat rasanya lebih kuat ya. salam,

      Hapus
  79. Hi mba Endang , mba pake food processor philips yah .. bisa buat adonan roti ga mba ? Trus buat ngiris2 ok juga kah ? Saya lg cari food processor soalnya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Eden, yep saya pakai FP Phillps, tidak pernah saya pakai untuk mengadoni roti ya, karena kurang kuat dan kurang besar kapasitasnya.

      iris dan rajang bs, tapi kebanyakan saya pakai untuk menghaluskan daging/ikan

      Hapus
  80. Salam kenal Mba Endang, saya Ati di Palangkaraya..
    Itu ngukus somainya bertumpukan ya Mba? Hasilnya saling lengket ga Mba somainya? Ada tips biar ga saling lengket kah Mba? Terimakasih ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ati, salam kenal ya.

      yep, saya kukus bertumpukan, tips:
      1. kukusan harus super panas ketika adonan masuk satu persatu.
      2. bentuk siomay pakai tangan yang dilumuri minyak goreng

      Hapus
  81. Hai mba endang aku udah coba sesuai resep. Endeuuuuuusssssss... Besok mo coba lagi yang full ayam. Trims ya resepnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ocha, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka ya

      Hapus
  82. Hai mba Endang, salam kenal ya..saya suka blog nya..aku udah coba siomay nya...enyak..enyak., cuma kemarin ikannya kurang berasa krn ternyata pas ditimbang kurang dari 250 gr jadinya ayamnya ditambah minus daun bawang(ternyata di kulkas ga ada)..bumbu kacang nya aku tambahin santan kental yang kemasan itu mba, ga banyak sih cuma 3 sdm plus aku kasih daun jeruk biar wangi..jadinya mantap mba sambal kacangnya..next time mau coba yang ikannya lebih banyak...makasih banyak ya mba buat resepnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal MBa Andini, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka,. Sukses yaa

      Hapus
  83. Salam kenal mba endang. Saya udah bikin resep nya ok bgt. Cmn kok kenyalllll bangetttts. Apa yg harus dikurangin ya mba. Saya cuman pake dagung ayam si. Mohon saran. Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Linda, tetap harus pakai labu mba, saya sudah coba berkali2 tanpa labu dan selalu keras walau ayamnya buaanyak dan tepungnya hanya sedikit.

      Hapus
  84. Mba, itu dibentuk pake sendok trus dijatuh2in aja bertumpuk2 ke kukusan gitu? Ngga saling nempel mba siomaynya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. selama ini saya buat gak pernah nempel ya, saya masukkan ketika air di dandang benar2 mendidih. Tapi banyak yang komplain kalau siomay mrk menempel, jadi mungkin bentuk siomay pakai tangan berlumur minyak goreng supaya siomay gak nempel

      Hapus
  85. pagi mbaaa...wah somaynya bikin kemecer...mau tanya, klo saomay ni digoreng jadinya seperti otak otak ikan goreng tu ga mba? soalnya aku liat bumbunya mirip.. trimakasih.. terus menulis ya mba...klo bisa buat novel mba, ceritanya kadang menarik, lucu, haru, inspiratif. JTT emang blog yg antimainstream..keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pagi juga mba Dhia, yep, betul kalau digoreng jadi kaya otak2 ikan goreng ya. Enak juga digoreng. Thanks sharingnya yaa, senang cerita dan resep JTT disuka, sukses yaa

      Hapus
  86. Mantab apa g,ada campuran terigunya mbak...

    BalasHapus
  87. Salam kenal mba Endang, saya mau coba resep ini tapi gk punya labu siam kira' bisa gk mba?, apa bisa diganti dgn yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba,tanpa labu siam akan kenyal dan keras ya, pakai pepaya muda, atau zukini bisa ya.

      Hapus
  88. Mbak Endang, salam kenal, saya ini jarang masak.. eh tiba2 dapat request suami minta bikinin siomay. Bikinnya pake dag dig dug takut gagal.. eh ternyata hasilnya memuaaaaskan.. suami dan anak2 seneng banget ini. modifikasinya di komposisinya pakai ayam dan udang saja (kesiangan ke pasarnya). dan cuma di cincang (belum punya food processor). Karena dicincang dan udangnya banyak jadi agak mirip2 dimsum gitu. mantaap deh.. Makasiy ya mbak Endang.. semangat masak deh.. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba Ardha, thanks sharingnya ya, senang resep siomaynya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  89. Salam kenal mbak endang setelah sekian lama baca-baca blognya akhirnya kepengen jg coment disini ini sdh resep keberapa kali yg saya coba dan slalu sukses terimakasih ya mbak. Td sore saya sempat eksekusi resep ini sesuai resep tapi knapa bentuk somay nya terlalu encer ya g bulat-bulat lucu gitu spt yg diabang siomay langganan ada yg hrs di tambahkan tdk mbak didlm adonan agar bentuknya jd menarik?.to meskipun hsl akhirnya gepeng-gepeng somaynya ludes dlm sekejap dan kata tetangga kayaknya sdh bs diorder klo ada arisan btw terimakasih banyak ya mbak endang resepnya inspiratif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nakeisha, salam kenal juga ya.

      adonannya tdk encer ya, jadi kalau encer saya malah bigung, labu tdk diblender tp diparut, kalau blender halus mungkin akan membuat adonan jadi lembek. tambah tepung tapioka sja kalau masih lembek

      Hapus
  90. hari ini mau coba bikin
    udah di beli semua bahannya
    semoga sukses kaya yang lainnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hallo mbak endang
      kemarin waktu hari minggu aku coba masak
      dan alhamdullilah sukses
      tp adonan aku kok ga seencer mbak endang yg d foto? apa karena ga aku pakein telur??
      jadi tapiokanya cuma aku masukkan 400gr karena takut adonannya jadi sangat padat
      bumbu kacangnya aku tumis dan pada suka biar katanya mirip sama yg sering kami beli itu

      oh ya mau tanya mbak? kalau misal adonan terlalu keras boleh d tambah air es atau bagaimana solusinya??

      terima kasih resep hebatnya

      Hapus
    2. hai mba, tentu saja kalau resep berubah hasil tdk akan sama ya. telur menambah cairan di adonan, kalau skip berarti tambah air agar adonan agak lembek. pakai air es atau biasa oke ya.

      Hapus
  91. sagu sama tapioka sama gak sih mba? hehehe kalo pakai tepung beras malah keras y mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama ya, tidak disarankan pakai tepung beras, hasilnya beda ya

      Hapus
  92. Hallo Mba Endang ,
    Mau Tanya nih Mba , kemaren nyoba siomay ini tapi full ikan aja Dan hasilnya memuaskan terus nyoba Lagi tapi malah hasilnya kenyal bangett Dan malah teksturmya hampir mirip sama cilok , kenapa ya Mba ? Apakah terlalu banyak labu Siam mempengaruhi hasil kenyalnya ?
    Terima Kasih Mba untuk sharing resepnya .
    Dewi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Dewi, daging ikan terlalu lama diproses terkadang justru membuat bakso menjadi bertambh kenyal. Labu siam membuat teksturnya lebih lembek mba, bukan mengenyakan ya

      Hapus
  93. assalamualiku mabak endang
    salam kenal ya , aku lela followrs barunya mbak endang
    alhamdulillah berkat bloknya mbak endang aku jadi tambah semangat masaknya thanks mbak. Btw aku mau tanya kalau labu siam n pepaya mudanya ga ada bisa ga mbak aku ganti zukini kebetulan tempat aku tinggal 2 barang itu lumayan susah di dapet . terima kasih mbak

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...