02 Oktober 2012

Ayam Betutu ala Just Try & Taste



Paling merana jika menginginkan sesuatu namun yang diinginkan tersebut sulit untuk diperoleh atau jika terpaksa harus dibuat juga, maka prosesnya memerlukan perjuangan dan cukup ribet. Yang terjadi kemudian adalah melakukan modifikasi sendiri dengan cara termudah. Jumat kemarin, gara-gara melihat aneka masakan ayam dan bebek di website, saya pun menjadi terbayang-bayang dengan bebek atau ayam bergelimang dengan bumbu pedas yang meresap hingga kedalam setiap serat dagingnya. Nah, salah dua masakan yang saya incar adalah ayam betutu ala Bali dan pedesan enthog ala Indramayu. Berhubung saya belum pernah memasak bebek atau enthog sendiri maka ayam betutu Bali lah yang kemudian menjadi uji coba saya kali ini.


Kalau melihat resep dan proses pembuatan yang sebenarnya, membuat ayam betutu ini terbilang cukup rumit juga. Menurut Wikipedia dan beberapa artikel yang saya baca, betutu adalah masakan yang terbuat dari ayam atau bebek utuh yang dibumbui dengan aneka bumbu, dibungkus dengan daun pisang yang diikat kuat, lantas kemudian ditimbun dalam sekam panas selama 24 jam. Proses pemasakan yang perlahan ini selain membuat bumbu meresap masuk ke dalam ayam juga membuat daging ayam terasa juicy, empuk dan lembut. Namun metode memasak dalam sekam ini semakin jarang dilakukan karena prosesnya yang lama. Versi umum lainnya yang biasanya dilakukan adalah dengan membungkus ayam dengan daun pisang dan alumunium foil rapat-rapat. Biasanya ayam dibiarkan dalam bentuk utuh dimana di dalam rongga ayam diisi dengan daun singkong berbalur bumbu, ayam lantas dipanggang hingga matang.


Selain proses memasaknya yang unik, ciri khas lainnya adalah rasanya yang super pedas karena banyaknya cabai yang digunakan. Hmm, baru membacanya saja telah membuat air liur saya menetes-netes, apalagi saya belum pernah merasakan makanan bernama betutu ini. Jadi Sabtu kemarin saya pun mencoba versi sederhananya dengan melakukan modifikasi proses pembuatan yang saya harapkan berhasil sukses. Untuk membuat ayam betutu ini saya menggunakan ayam kampung yang saya beli di supermarket. Seharusnya untuk membuat masakan ini, bumbu diulek kasar, untuk versi ini saya mencincang semua bumbu hingga halus. Membayangkan betapa lamanya waktu yang harus terbuang untuk memasak ayam dalam kondisi utuh maka saya membelah ayam di bagian dada hingga ayam bisa saya pentangkan lebar. Ayam lantas saya tusuk menggunakan sebatang ranting agar tetap dalam posisi terpentang saat di masak. 


Kunci kelezatan masakan ini adalah saat memasak ayam beserta bumbu dengan menggunakan api yang sangat kecil hingga santan mengering dan bumbu meresap. Ayam yang dimasak dengan cara diungkep ini lantas saya panggang sebentar di dalam oven menggunakan loyang beralas alumunium foil. Hasilnya adalah ayam berlumur bumbu dengan harum yang luar biasa dan ayam pun matang sempurna hingga ke bagian tulangnya. Empuk, juicy, gurih dan sangat tasty. Mantap! Bagi anda yang merasa malas harus melakukan proses panggang memanggang maka ayam bisa langsung anda santap setelah santan mengering dan rasanya pun tetap lezat.

Anda ingin mencobanya? Saran saya, untuk hasil maksimal maka gunakan ayam kampung atau bebek karena dagingnya lebih kesat dan liat. Berikut resep dan proses pembuatannya ya.


Ayam Betutu ala Just Try & Taste
Resep diadaptasikan dari berbagai sumber

Bahan:
- 1 ekor ayam kampung belah tengah dan lebarkan
- 2 sendok makan air jeruk nipis
- 1 sendok makan garam  
- 90 ml santan kental instan (saya pakai Kara ) + 400 ml air, aduk hingga rata

Bumbu:
- 5 buah cabai merah besar, buang biji, rajang halus
- 5 buah cabai merah keriting, rajang halus
- 5 butir cabai rawit (tambahkan jika kurang pedas), rajang halus
- 10 butir bawang merah, cincang halus
- 5 butir bawang putih, cincang halus
- 2 batang serai ambil bagian putihnya, cincang halus
- 1 ruas kencur, cincang halus
- 2 ruas jahe, cincang halus
- 2 sendok teh terasi bakar
- 2 ruas lengkuas, iris kasar dan pipihkan
- 1 ruas kunyit bakar, cincang halus
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk (bisa diganti dengan kunyit segar yang dihaluskan)
- 8 buah kemiri, sangrai, tumbuk kasar
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 1 sendok teh merica bubuk 
- 1 sendok teh pala bubuk 
- 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu iris:
- 3 lembar daun jeruk, rajang halus
- 5 lembar daun salam, robek kasar

Bumbu lainnya:
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh gula pasir

Bahan lainnya:
- alumunium foil untuk mengalas ayam saat dipanggang
- tusuk bambu/sumpit

Cara membuat:


Siapkan ayam, lumuri permukaan ayam dengan air jeruk nipis dan garam termasuk rongga ayam, hingga merata. Biarkan ayam selama 15 menit. Cuci bersih. Pentangkan ayam dan tusuk ayam menggunakan sumpit yang diruncingkan bagian ujungnya atau sebilah bambu hingga ayam melebar (lihat foto). Sisihkan.


Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu yang dirajang, daun jeruk dan daun salam hingga harum dan matang.  Tambahkan garam, gula, kaldu bubuk. Aduk rata.

Masukkan ayam dan lumuri permukaan ayam dengan tumisan bumbu, tutup wajan dan ungkep ayam hingga ayam berubah warna dan bumbu meresap. Gunakan api kecil saat mengungkep ayam agar bumbu tidak gosong.Masak satu sisi ayam, kemudian balikkan ayam dan masak sisi sebelahnya.



Masukkan 1/2 campuran air dan santan, aduk-aduk hingga santan dan bumbu tercampur  baik. Tutup wajan rapat-rapat dan masak hingga air habis. 


Balikkan ayam,  dan masukkan 1/2 sisa santan, tutup wajan dan masak kembali hingga air habis dan ayam matang. Usahakan untuk melumuri seluruh permukaan ayam dengan bumbu sehingga semua bagian ayam tertutup dengan bumbu. Cicipi rasanya dan matikan api kompor.


Untuk mengetahui apakah ayam telah matang hingga bagian dalamnya, tusuk dan robek bagian ayam dengan garpu. Jika ayam belum matang, tambahkan air dan masak hingga matang. Matikan api kompor.

Pada tahapan ini ayam sebenarnya sudah siap untuk disantap. Namun untuk hasil maksimal maka ayam saya panggang sebentar di oven. Bisa juga dipanggang di bara atau panggangan di kompor.

Siapkan loyang datar, alasi loyang dengan selembar alumunium foil. Letakkan ayam beserta seluruh bumbunya di atas alumunium foil. Panggang di dalam oven bersuhu 180'C selama 15 - 20 menit hingga bumbu terlihat mengering. Keluarkan ayam dari oven, letakkan ayam di piring saji dan lepaskan bambu penusuk ayam.


Ayam betutu siap disajikan dengan nasi hangat, irisan ketimun dan plecing kangkung. So yummy!

Sources:
Wikipedia - Betutu
Detik Food - Bebek Betutu Khas Gianyar



46 komentar:

  1. Alooooo Mba Endaaaang....daku mampir lagi kesini...nyobain bikin ni ayam betutu..bis ketok'e mantep tep tep hehehe...tyt emang manteep yaaa...kaya bgt rasa bumbu2 nya..thanks banget buat step2 nya juga..aku seneng bgt liat blog ni...rata2 ada step2 pengerjaannya..salut deh...sambil gongseng2 sambil moto..top bgt !!
    kmrn ni bikinny pake ayam ras, secara pas lg ga ada ayam kampung,trus ga sabaran pula nungguin santan ampe kering, ayamny aku bolak balik takut ga kena bumbu, hasilny pahanya pada brodol semua hahaha...tapi soal rasa MANTAP euy !! makasi ya mbaaa... ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Desma, iya ini ayam mantep banget. Saya juga sempet bikin pakai ayam ras, sama Mba, pahanya brodol karena lama di rebus disantan, Cuman rasanya tetep nendang juga hahahhah

      Hapus
  2. Mb Endang luar biasaa,,Insya Allah nine ♏áǙǙ nyobain ahh,,aplgi Soto lamongannya,,╬╬ϱϱ˚°˚╬╬ϱϱ˚°˚╬╬ϱϱ˚°
    Terimakasii buat infoo nya,,Dan terimakasih untuk ilmunya

    BalasHapus
  3. mbaaakkk...aku sudah uji coba resep ini di dapurku.
    kata suami "TOP". karena suami besar di denpasar jd komennya sangat kutunggu :)
    oya, saya pake ayam potong, jd sepertinya air yg di resep kebanyakan. air belum abis, ayamnya keburu ancur. agak sedih sih.. tapi semua seneng, makan nasi hangat, lauk ayam betutu plus kuah sisa merebus ayam. yummmy....
    lain kali bikin lagi pake ayam kampung baru ah!
    oya, saya kurang suka dengan rasa bumbu2nya yg sering kekunyah. gimana kalo semua bumbu diblender. hehe... mohon pencerahan ya mbak..thanks

    BalasHapus
  4. Mbaa aku ud coba resepnya. Enakkk slurrppp :) resep2nya mba emang T-O-P hihihi.. Makasi yaa.. Semoga tetep update resep2nya. Gbu mbaa..

    Wiwied

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Wiwied, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka ya ^_^

      Hapus
  5. Resepnya sdh dieksekusi mbak tp aku pake bebek dibagi dua, sebagian aku buat pedesan entog indramayu :-) . Raanya mantap gak ada bau amis, spt resep brutunya dibuang. Rasa setimpal dg pegelnya krn ngiris bumbunya yg seabregn nyisain tangan yg pedes kena cipratan bumbu hahaa. Thanks resepnya mbak endang. Imel

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba imel, yeepp masakan ini memang setimpal rasanya dengan prosesnya ya panjang lama wakakka. kalau saya bikin ini, keluarga pada komen gencar enakkkkk hehhehe, semua suka pedas soalnya. thanks yaaa

      Hapus
  6. Waaahhh. Ini resep rasanya benar-benar juaraaaa... Makasih lho mbak resepnya.
    Quality control merangkap ibu dan mertua saya semua bilang enakkk... Keren keren.

    Awalnya sih mudah, bahan udah ada semua. Cuma bagian iris cincang alus itu beuuuh... Kudu telaten hehehe. Tapi sebanding dengan perjuangan iris2 sampe jari ikut keiris #ouch T_T btw kalo bumbunya diblender aja gimana mbak? Bisa kan ya? Soalnya pas makan, suka ada irisan bumbu yang kegigit. Sama penghematan waktu juga sih hehehehe (ini alasan utama)

    Siap uji coba resep mbak endang lainnya... Aku padamu mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Latifah, thanks sharingnya yaa, senang sekali resep ayam betutunya disuka, saya sendiri juga suka banget sama menu satu ini.

      bumbu ayam betutu umumnya kasar ya, jadi kalau diblender ntar jadinya kek ayam balado. Kalau puya food processor/chopper bisa diproses sebentar disana supaya tercincang kasar.

      sip, sukses yaa ^_^

      Hapus
  7. wah kog kayaknya susah banget ya bun, tapi pengen sih.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan dicoba mba, dan saya belum bunda ya, masih single mba

      Hapus
  8. hai Mbak Endang, salam kenal..saya pembaca baru blog Mbak nih.

    Kemaren saya bikin ayam betutu ini di rumah Ibu saya, dan first trial..hasilnya manteeepp!!! Sekeluarga suka. Sayang, saya hanya masak 1 ekor, karena sepertinya kurang untuk adik2 saya yang "gragas" makannya..hahaha.
    Ibu saya rencana mau masak ini lagi saat ultah Bapak saya bulan depan (kepincut sama rasanya..wkwkw)..
    Terimakasih atas resepnya.. Dwesty

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Dwesty, salam kenal dan thanks sudah menjadi pembaca JTT ya. thanks sharingnya ya mba, senang sekali resepnya disuka. Ayam betutu akan lebih mantap kalau pakai ayam kampung mudah, waduh rasanya lebih guuuurih hehheheh

      Hapus
  9. Mbak boleh gak kalo ayamnya dipotong perbagian,jd ga diutuhin gt. Bbrp resep mba endang banyak yg ayamnya diutuhin gitu ya. Hehehe ak merasa lbh bersih pas membersihkan lemak klo dipotong kecil mba. Gimana ya? Mohon petunjuknya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba silahkan kalau ayamnya mau dipotong2 ya, kembali ke selera masing2 saja.

      kalau saya ayam diutuhkan supaya tampilanya tetap bagus dan memang ayam betutu biasanya tampil utuh hehehe

      Hapus
  10. Halo mba mau laporan akhirnya utuh juga ayamnya,dg banyak kendala seperti pan yg kekecilan dan garam kebanyakan yg dilumurin ke ayam sehingga keasinan lalu harus ditambah santan sampai kuku teriris pisauuuu hahaha. Tp jadi juga. Tp bumbunya kurang meresap,mungkin ukuran ayam agak besar,dan sempit tempatnya plus gagal menusuk ayammm. Heheh overall enak mba,blm prnh makan betutu jd ga bs bandingin,hehe. Mba oiya aku sering praktekin menu ayam yg bersantan, papa saya blg kok sprtinya kolestrol sekali hihihi. Mungkin bs ditambahin menu ayam enakk yg lbh sehat utk orgtua juga mbak hehe. Wah panjang bgt komennya yah hehe thx anyway mba :)

    Salam,
    Ami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba ami, wah ayamnya sebaiknya dipotong2 saja ya mba, memang kalau ayam utuh rada2 susah ngebalik ayamnya, perlu sedikit akrobat sana sini wakkakak

      banyak resep ayam tidak pakai santan di JTT mba, cek saja di daftar resep di Blog yaaa

      Hapus
  11. Halo Mba Endang.. Kenalin saya Liza. Saya ngefans banget dengan resep2 JTT karena lengkap banget step by step-nya dan disertai gambar pula :) Saya udah nyobain resep ayam betutu ini dan emang enak banget Mba.. Terasa bumbunya meresap ke daging ayamnya. Suami juga suka dengan hasilnya, hihi. Thank you Mba Endang untuk resepnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Liza, salam kenal ya mba. Thanks ya sudah menyukai JTT. Senang sekali ayam betutunya disuka, saya juga maniak banget dengan ayam ini karena bumbunya meresap ya wkaakkak

      Hapus
  12. halo mba Endang, salam kenal yaa. Saya udah nyobain resep ayam betutu ini. Asli enaakkk pake bingiitt, sama seperti rasa ayam betutu di restoran favourite saya di Denpasar, jadi ga perlu lagi sering2 ke resto deh kekna, hehe. Terimakasih yaaa mbaa, tiap hari saya buka blog ini, nanti akan sering2 komen hasil eksekusi mbak ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Ike, salam kenal juga ya mba.

      thanks sharingnya ya. Senang sekali resep ayam betutunya disuka. Moga suka dengan resep2 lainnya di JTT yaa. Sukses selalu.

      Hapus
  13. Baru coba mbaak..pake enthog...airnya jd 2x lipatnya krn enthog agak keras..incip2 td sih enak meski agak gosong..hihihi..
    Thx ya mbak endang resepnyaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba, waah senang resepnya disuka. Thanks sharingnya yaa, sukses selalu

      Hapus
  14. Kak Endang, klu pke kencur bubuk pke berapa sendok teh yaaa ? Thank u...

    BalasHapus
  15. Mba, kalo nggak ada aluminium foil, diganti daun pisang bisa??thanks

    BalasHapus
  16. Hai Mbaaaa..
    Trimakasiii ya udah share resep ini. Aku udah eksekusi. Enaaaak bgt! Wanginya bikin perut krucuk2, dan tekstur ayamnya sampai lembut. Proses masak yang panjang sepadan dengan hasilnya. Hihihi. Thankyou mba. 😊😊 -siel-

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka ^_^

      Hapus
  17. aku udah bikin,, enaaakkk banget.. recommended recipe �� rasanya mirip ayam betutu yg kumakan Di Prama Sanur Hotel. Semua bumbu aku blender karena males ngiris .. hihihi ayam nya pun pakai ayam Ras, jadi santan aku kurangi setengah.. enak banget mbak Endang.. gak bingung lagi skr kalo pengen ayam betutu .. makasih mbak ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba Rizki sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  18. Terima kasih Mbak Endang atas resep kuliner Indonesianya, terutama resep ayam Betutu ini. Beberapa resep ayam utuh Mbak Endang jadi andalan saya untuk impress in-law saya dan sukses!! Ini kali kedua saya akan buat Ayam Betutu versi Mbak Endang (walau tanpa kencur dan terasi karena sulit mendapatkannya di kota saya), semoga kembali sukses tandas tanpa sisa :p. Ada beberapa resep Mbak Endang juga saya translate dalam bahasa Inggris dalam tulisan tangan untuk di share ke teman, semoga kedepan website Mbak Endang bisa hadir dalam versi bahasa Inggris :)

    Kalau berkenan Mbak Endang bisakah membuat resep komplit nasi tumpeng :) kebetulan bila ada event International Day, saya kepengen memperkenalkan nasi tumpeng. Terima Kasih dan teruslah menginspirasi lewat resep kuliner Indonesia!

    Salam Hangat dari TX, USA :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Trisya, salam kenal dan thanks ya sharingnya. Senang sekali resep2 JTT disuka, bahkan bs membuat impressed mertua hahaha.

      sebenarnya dah lama pengen translate resep dan proses (minus cerita ngalor ngidulya yang gak keruan), tapi waktunya belum ada hehhehe. Kepengen juga resep2 Indonya dikenal di luar.

      nasi tumpeng komplit belum berani buat hahhaha, saya minta ajarin ibu saya dulu bikin nasi kuningnya yaaa.

      salam manis dan sukses selalu yaa

      Hapus
  19. first time komen, halo mbak salam kenal. selama ini rajin silent reader+nyontekin rezept buat makan suami yang picky eater banget. alhamdulillah rezept mbak endang semua cocok dengan lidah suamiku.makasih banyak ya mbak. mau lapor juga, ayam betutu ini baru aja selesai dimasak dan semua doyan. tapi karena males ngiris2,bumbunya aku taruh blender kering semua sampai hancur, hahaha. trus karena kami sedang mengurangi lemak kolesterol dan kawan2nya jadi ayamnya dimasak tanpa santan. tetep endesss enak tenan mbak (meski kami sekeluarga belum pernah makan ayam betutu sih jadi ga bisa bandingin rasanya). makasih banyak ya mbak endang, resep mbak endang selalu kutunggu, apalagi kalau lagi stuck mau masak apa. ayamnya mau diapain dst. biasanya, sebelum liat blog ini, ayam kuungkep lagi kuungkep lagi, bikin soto lagi soto lagi sampai blenger hahaha. request juga ya mbak, menu berbahan ikan dan tongkol diperbanyak. aku dan anak suka ikan tapi suami enggak (karena males ada durinya). dipresto pun tetep nggak mau. jadi biasanya tongkol cuma kugoreng atau nengok beberapa menu tongkol di website ini tapi dengan ekstra usaha yaitu milihin durinya satu2 plus misahin kepala (karena suami nggak mau samsek kecuali ikannya dibikin fillet). terakhir bikin abon tongkol dari website ini juga suami nggak mau makan, padahal milihin durinya udah kayak apa hiks. kalau mbak endang punya saran menu, share ya mbak. makasih banyak sekali lagi

    BalasHapus
  20. first time komen, halo mbak salam kenal. selama ini rajin silent reader+nyontekin rezept buat makan suami yang picky eater banget. alhamdulillah rezept mbak endang semua cocok dengan lidah suamiku.makasih banyak ya mbak. mau lapor juga, ayam betutu ini baru aja selesai dimasak dan semua doyan. tapi karena males ngiris2,bumbunya aku taruh blender kering semua sampai hancur, hahaha. trus karena kami sedang mengurangi lemak kolesterol dan kawan2nya jadi ayamnya dimasak tanpa santan. tetep endesss enak tenan mbak (meski kami sekeluarga belum pernah makan ayam betutu sih jadi ga bisa bandingin rasanya). makasih banyak ya mbak endang, resep mbak endang selalu kutunggu, apalagi kalau lagi stuck mau masak apa. ayamnya mau diapain dst. biasanya, sebelum liat blog ini, ayam kuungkep lagi kuungkep lagi, bikin soto lagi soto lagi sampai blenger hahaha. request juga ya mbak, menu berbahan ikan dan tongkol diperbanyak. aku dan anak suka ikan tapi suami enggak (karena males ada durinya). dipresto pun tetep nggak mau. jadi biasanya tongkol cuma kugoreng atau nengok beberapa menu tongkol di website ini tapi dengan ekstra usaha yaitu milihin durinya satu2 plus misahin kepala (karena suami nggak mau samsek kecuali ikannya dibikin fillet). terakhir bikin abon tongkol dari website ini juga suami nggak mau makan, padahal milihin durinya udah kayak apa hiks. kalau mbak endang punya saran menu, share ya mbak. makasih banyak sekali lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba Cindy, thanks ya sharingnya, senang resep2 JTT disuka. Ada banyak resep ikan di JTT mba, tapi tentu saja berduri hehehheh, saya justru jarang banget masak filet ikan. Karena makin banyak duri, ikan makin enak rasanya, dan misahin duri dr daging adalah seni makan ikan wakkakak. sukses yaa

      Hapus
  21. Terimakasih Mbak Endang, saya udah ngikutin JTT setaun ini, selalu manut sama resepnya dan enak bgt, makanya gabisa berpindah ke lain hati. Selama musim corona, saya di rumah aja dan masak resep2 dari JTT. Barusan saya bikin Ayam Betutu ini, hasilnya endess, lebih enak dari waruung Bali langganan saya dan suami. Tadi saya ga pakai oven tapi saya bakar, sama aja enaknya! yummy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah thanks sharingnya Mbak Siska, senang resepnya disuka. Ini resep ayam betutu andalan saya, dan yep lbh enak dr yang di Bali wakkakakak

      Hapus
  22. Halo mbak Endang, mau tanya
    Ini pakai ayam kampung ukuran berapa gram ya? Saya ingin menyesuaikan penggunaannya dengan ayam negeri soalnya
    Makasih banyak sebelumnya

    BalasHapus
  23. Mbak endang.. Sy udh coba resep ini tapi ayam nya sy ganti pake bebek, setelah bebek diungkep dan air menyusut bau prengus bebeknya kecium banget ya mbak.. Tapi setelah sy oven bebek selama sekitar 30 menit, dgn suhu 180 derajat, bau prengus bebek bener bener hilang mbak, barangkali ada yg mau coba pake bebek.. Kalo soal rasa gak diragukan lagi maknyuss,thanks ya resepnya..

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...