28 November 2014

Nugget Tahu dengan Ayam



"Bikin apa tho Nduk, dari tadi kok nggak selesai-selesai di dapur", tegur Ibu kala melihat saya masih berkutat serius di dapur yang panas dan sumpek. Peluh berleleran di dahi sementara baju saya sebenarnya sudah lepek oleh keringat. "Ini Ma, bikin perkedel tahu pakai daging ayam dicincang," jawab saya bersemangat sambil tangan sibuk mencacah tahu di baskom plastik. "Lho, ayamnya kan harus digoreng buat lauk adikmu"? Protes Ibu sudah bisa ditebak karena setengah ekor ayam yang dibeli beliau tadi pagi di pasar memang diinstruksikan untuk digoreng. "Iya Ma, ini daging ayamnya cuma sedikit kok diambil buat perkedel," jawab saya sedikit dag dig dug. Bisa runyam nih kalau Ibu tiba-tiba mem-veto acara praktek hari ini. Perkedel tahu ayam cincang ini sudah ada dalam angan-angan saya sejak lama dan baru kali ini terwujud kala melihat tahu dan daging ayam tergeletak di meja dapur.

"Sayang sama daging ayamnya. Tahu mau diapa-apain juga rasanya akan tetap tahu. Mending ayam dan tahunya dimasak terpisah saja," cetus Ibu saya kurang setuju dengan ide membuat perkedel tahu abal-abal yang hendak saya praktekkan. Ah Mama ada-ada saja, pikir saya, tentu saja tahunya akan menjadi lezat dengan tambahan sedikit daging ayam cincang. "Tenang Ma, yang ini pasti hasilnya enak," pungkas saya begitu yakinnya sehingga walau guratan ragu terpancar di wajah Ibu namun beliau tidak berkomentar lebih jauh. 


Ketika Ibu berlalu dari dapur saya pun melanjutkan aksi membentuk adonan perkedel menjadi bulatan-bulatan sebesar telur ayam dan menggorengnya di minyak panas. Betapa terperanjatnya saya kala menyaksikan bulatan perkedel merekah seperti bolu kukus dan masing-masing rekahan itu perlahan memisahkan diri ke seantero penjuru wajan. Perkedel tahu ayam cincang itu buyar menghasilkan kubangan adonan tahu yang mengapung di permukaan minyak panas. Saya pun menjadi kalang kabut mencari solusinya namun tak satupun ide tercetus di kepala. Ketika Ibu kembali ke dapur, kontan saja beliau langsung mencetuskan komentar, "Eblek-ethek apa yang dibuat tho ya Nduuk"?! Saya hanya bisa terjengit dengan tampang pasrah.   

Kejadian itu terjadi saat saya masih duduk di bangku SMA. Kegemaran saya akan memasak sebenarnya sudah dimulai sejak dari Sekolah Dasar namun memasak yang sebenarnya untuk keluarga baru saya lakukan kala beranjak remaja. Hari libur merupakan waktu yang paling tepat untuk berdiri di samping Ibu menyaksikan jemari  lincah beliau meracik aneka bumbu di dapur. Dimulai dari masakan sederhana hingga yang sulit seperti sambal terasi. Swear! Menurut saya sambal terasi merupakan masakan yang cukup sulit dibuat karena untuk menyeimbangkan rasa asin, manis, dan asamnya memerlukan jam terbang dan indera pengecap yang pas.


Kembali ke perkedel tahu hasil eksperimen saya beberapa dekade yang lalu, kata-kata Ibu saya terbukti benar. Tahu cincang bercampur dengan daging ayam yang saya buat dengan susah payah itu selain menghasilkan sepiring makanan dengan penampilan luluh lantak seperti habis digilas oleh truk tronton juga memiliki rasa yang sama sekali tidak istimewa. Rasa tahu begitu dominan seakan-akan peristiwa menambahkan daging ayam ke dalam adonan seperti tidak pernah terjadi. Tedy, adik saya, tampak merengut melihat lauk makan siang hari itu dan meggerutu kesal, "Mba Endang eksperimen masakan apa lagi sih ini"??

Wokeh itu dulu sebelum saya tahu bagaimana caranya mengolah tahu menjadi nugget tahu yang super duper lezat ini. Tahu merupakan makanan favorit saya, tahu goreng pong tepatnya. Tahu goreng yang berlubang di tengah menyisakan permukaan yang garing, crispy dan gurih itu mampu membuat saya menggasaknya sepiring besar bersama cabai rawit tanpa perasaan berdosa. Sayangnya jika diolah dalam bentuk lainnya maka hilang sudah selera saya akan makanan yang kaya gizi ini. Nah beberapa waktu yang lalu saya pernah membuat nugget tahu yang terbuat dari tahu putih dan daging sapi cincang, walau cukup lezat namun menurut saya rasanya  tidak terlalu istimewa. Waktu itu saya hanya mencampurkan tahu yang telah saya lumatkan dengan daging sapi giling plus aneka bumbu dan telur, mengaduknya dan mengukusnya hingga matang. Hasilnya rasa tahu masih dominan kuat dan daging sapi pun sepertinya enggan bercampur dengan bahan lainnya. 


Nah untuk nugget kali ini saya memasukkan semua bahan ke dalam mesin chopper dan memprosesnya hingga benar-benar halus dan smooth, hasilnya seperti pasta yang pekat. Ketika dikeluarkan dari kukusan, baunya yang sedap menguar ke seantero rumah dan membuat saya tak sabar untuk segera mencicipinya. Rasanya mantap! Kali ini jejak tahu menghilang dari nugget yang saya buat. Sayangnya Ibu saya tidak ada disini kala saya membuat nugget tahu ini, namun saya sudah tidak sabar untuk menelepon beliau dan melaporkan kesuksesan ini. ^_^

Berikut resep dan prosesnya yang mudah ya!


Nugget Tahu dengan Ayam
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang nugget dengan loyang diameter 15 cm

Tertarik dengan resep nugget lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Nugget Ayam dengan Wortel - It's homemade!
Nugget Tahu Daging Cincang
Kaki Naga Udang

Bahan & bumbu:
- 200 gram daging ayam cincang atau fillet ayam potong kotak 1 x 1 cm
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 butir telur
- 3 siung bawang putih
- 1 sendok makan kecap asin (optional), ganti dengan garam jika tidak ada
- 1 sendok makan minyak wijen
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1/4 buah pala, parut
- 200 gram tahu putih, hancurkan dengan garpu

Cara membuat:
Siapkan loyang dengan diameter 15 cm, alasi permukaan loyang dengan kertas baking atau daun pisang. Olesi permukannya dengan sedikit minyak. Sisihkan.
  

Siapkan food processor atau chopper atau blender. Masukkan cincangan daging ayam, proses mesin hingga daging menjadi halus. Masukkan telur dan semua bumbu, proses hingga halus dan tercampur dengan baik.

Masukkan tahu, proses hingga adonan menjadi pekat dan tercampur rata, cicipi rasanya. Seimbangkan rasa asinnya. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan, ratakan permukaan adonan. 


Masukkan nugget ke dalam kukusan, bungkus penutup kukusan dengan kain bersih agar air tidak menetes di permukaan nugget. Kukus selama 35 menit hingga nugget matang. Keluarkan dari kukusan dan biarkan hingga dingin agar tidak hancur saat dipotong. Balikkan nugget di loyang datar/talenan dan potong-potong sesuai selera.


Nugget bisa langsung disantap atau digoreng langsung atau gulingkan ke kocokan telur dan lumuri permukaanya dengan tepung panir/tepung roti. Goreng hingga kecoklatan. Sedap disantap kala hangat dengan saus sambal atau cabai rawit. Super yummy!



28 komentar:

  1. hallo mbak endang apa kabar..kangen dengan mbak endang nich heheh...wah resepnya kudu dicoba nich kayaknyacocok untuk cemilan n lauk anakku dech...mabk mau tanya kl d tambah parutan wortel kira2 cocok ga ya?, trus kira2 klo d taruh kulkas tahan berapa lama ya mbak?trims ya...yani_bogor..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Yani, kabar saya baik ya Mba. gimana di bogor? banjir kirimannya udah sampai jakarta nih wakakkakak.

      silahkan pakai parutan wortel mba, hanya saja agak susah ketika nugget dipotong ya. di kulkas tahan 3 hari ya mba.

      Hapus
  2. Mbak Endang, food processornya pake merk apa sih? Kepo nih mbak...buat referensi klo aku mo beli. Sekali2 peralatan tempurnya donk yang diulas hehe... ( Ema - Semarang )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya pakai chopper dan food pro merk phillips ya. Peralatan tempurnya cuman seadanya mba wkakakkaka

      Hapus
  3. mbaa.. minyak wijennya gak ada :(
    bole di skip kan ya? hehehe.. klo yg ini dominan rasa ayamnya ato gmn?
    klo bkin nugget mesti deh digado sm org2 rumah.. klo pk resep yg ada wortelnya kan pk ayamnya banyak, trus yg bikin kebagiannya paling sedikit.. hiks :'(
    udah lama gak makan nugget.. smenjak bs bkin sndiri gak pernah beli diluar lg soalnya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bella, skip saja minyak wijennya mba ganti saja pakai minyak goreng biasa. Ini domininan rasa ayam ya, silahkan ditambahka wortel ya, hanya saja mungkin teksturnya jadi lebih lembek ya

      Hapus
  4. Mba Endang, aku juga pernah ngalamin waktu mau bikin perkedel tahu kornet. Pas mau digoreng buyar semua. Itu kurang apa ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Yulia, kurang zat pengikat mba, bisa dari telur atau tepung ya, yang enak sih pakai telur ya heheheh

      Hapus
  5. mba endang kalo aku langsung pake pala bubuk, kira2 brp takarannya?

    BalasHapus
  6. mbaak food processod dan chopper beda kah?? disini sush bgt nyari fp.. tpi klo chopper ada yang jual. Chopper itu bisa untuk buat bakso kah?? makasi jawbannya mba.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda tapi sama ya, hehheh, artinya chopper bisa digunakan untuk menghaluskan daging seperti food pro hanya saja ukurannya lebih kecil dan fungsiya gak selengkap FP ya. Saya buat bakso pakai chopper kok sekarang, jarang ngeluarin FP lagi

      Hapus
  7. Mba endang aku sudah coba (belom digoreng sih, baru ta kukus terus dipotong2), rasanya enakkkkk bgt, tahunya ga berasa. Tadi aku tambah wortel 1 & tumisan bawang bombay di adonannya.
    Mana ada kelupaan bungkus tutup pake serbet jadinya banjir hehehe, banjirannya aku tuang keadonan martabak tahu resep bartabak telor mba endang juga, xixixi serba tahu hari ini mengingat daging dan ayam mahal.
    Btw, tetimakasih banyak mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Diana, wakkak iya ya, mumet kalau mikirin harga segala macam daging jadi mahal buanget di pasar. Tahu dan tempe kudu diperbadayakan dengan maksimal wakakkak

      thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka ^_^

      Hapus
  8. ngakak abis baca cerita nya..kok podo karo aku yah..sampe sekarang kapok eksekusi tahu jd nya blek kethek bgt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Fatihah, hehehe, memang tahu enaknya cuman dimasak sebgai tahu mba wakakka.

      Hapus
  9. Alhamdulillah aiko suka,,, jd tambah semangat masak,, mksh mba endang,, ga sabar nunggu paket bukunya sampe di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya Mba Dessy, senang resepnya disuka, thanks ya sudah membeli buku saya, moga bermanfaat yaa

      Hapus
  10. Mbak Endang, apa ada tips spy saat melumuri dg tepung roti bisa irit telur. Saya buat nugget borosnya justru di telur mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Astrid, saya biasanya campur telur dengan sedikit air/susu cair dan tepung maizena ya. Jadi bs hemat telur.

      Hapus
  11. Mba endang q buat nugget Ayam wortel berhasil, mau coba yang ini kalau gak pake food processor atau blender dan semacamnya tp semua di aduk-aduk aja sm daging ayam cincang kira2 bisa gak ya?terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mba Ichyta, bisa pakai ayam cincang ya, asalkan tercampur dengan baik gak masalah kok

      Hapus
  12. Hola, Mba Endang. Mau tanya seputar nugget. Kemaren aku coba bikin nugget tempe tapi berakhir tragis hahahaha. Udah capek bikinnya, malah teronggok di meja makan ga ada yang menghabiskan wkwkwk. Nugget yang kubikin pas digoreng kok keras banget, ga kriuk kriuk kayak tekstur nugget kemasan. Aku ikutin resep di situs memasak online. Adonan nugget dilumuri tepung yang sudah diencerkan dengan air (bahan cairnya), tepung (bahan kering) dan tepung roti. Kata yang punya resep, itu supaya minyak ga berbusa. Apa tekstur nuggetku itu luarnya keras banget karena bahan pencelupnya ga pakai telur ya Mba? Soalnya ini pertama kalinya aku bikin nugget, jadi belum tahu bahan pencelup itu sebaiknya pakai telur atau tepung yang diencerin. Makasih Mba Endang.
    XOXO -Titis-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Titis, thanks sharingnya ya, saya kalau nugget tempe belum pernah, kalau perkedel sih sering ya. Pencelupnya pakai telur kayaya ya, tapi kalau perkedel saya nggak pakai pencelup langsung digoreng saja.

      Hapus
  13. Halo mbak, saya udh coba. Tp saya modif sedikit, ditambah bawang daun, wortel sama bawang bombay. Rasanya enak. Anak saya doyan. Gampang lagi buatnya. Makasih ya mbak resepnya. Bisa jadi salah satu resep andalan saya nih. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Eka, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  14. Mba, kl diganti tahu kuning apakah akan memengaruhi rasa? Trims

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...