11 Juni 2013

Tempura



Weekend kemarin, selama dua hari saya menghabiskan waktu dengan berdiam di rumah. Hujan deras disertai angin super kencang melanda daerah Jakarta Selatan dan selalu dimulai pada pukul tiga sore. Untungnya di pagi hari cuaca sangat cerah bahkan sinar matahari terasa terik menyengat, membuat saya bisa keluar rumah sejenak untuk berbelanja dan mengisi kulkas yang melompong. Walau di luar angin super kencang membuat pohon belimbing di depan rumah Pete bergoyang-goyang dengan dahsyatnya, di dalam rumah suara-suara ribut tersebut nyaris tak terdengar. Sesekali saja keheningan rumah terpecahkan oleh suara daun-daun jendela rumah yang bergetar


Nah, kalau hujan seperti ini paling sedap mengudap yang renyah-renyah, gurih dan garing. Ingatan saya langsung tertuju ke tempura sayuran dan seafood yang resepnya baru saja saya temukan beberapa waktu lalu. Bahan-bahannya sederhana, sehingga membuat saya sempat meragukan apakah hasilnya akan serenyah tempura di restoran Jepang yang selama ini saya cicipi. Namun begitu gorengan batch pertama keluar dari minyak yang panas, saya langung mencomotnya dan menggigitnya - tak perduli dengan ujung jari dan ujung lidah yang tersengat minyak panas - alis saya langsung terangkat naik dan  mulut pun bergumam, "Hmm... mantap"! 


Tempura merupakan makanan tradisional Jepang yang terbuat dari sayuran atau seafood yang dilumuri dengan adonan tepung dan digoreng dalam minyak yang banyak (deep fried). Adonan tempura yang ringan terbuat dari air es (terkadang air soda digunakan untuk menjaga supaya adonan tetap ringan), dan tepung terigu protein rendah. Bahan lain yang juga bisa ditambahkan ke adonan adalah telur, baking soda/baking powder, pati, minyak, dan aneka rempah-rempah. Umumnya adonan tempura dibuat dalam porsi kecil, diaduk sebentar di dalam mangkuk dengan menggunakan sumpit, meninggalkan gumpalan tepung yang belum larut, tujuannya supaya adonan dingin ini tetap ringan untuk menghasilkan gorengan yang mengembang dan renyah. Adonan harus tetap dijaga suhu dinginnya, biasanya dengan menambahkan beberapa potong es batu atau dengan meletakkan mangkuk berisi adonan tempura di atas mangkuk lainnya berisi potongan es batu. Mengaduk adonan terlalu berlebihan akan mengaktifkan gluten di dalam tepung terigu dan menghasilkan tempura yang keras dan liat.


Membuat tempura gampang-gampang susah, tantangannya ada pada adonannya yang jika digoreng harus menghasilkan tekstur yang ringan dan sangat renyah. Beberapa kali membuatnya beberapa waktu yang lampau, selalu menghasilkan gorengan yang keras, padahal bahan-bahan yang digunakan cukup kompleks. Hingga saya menemukan resep di salah satu website masakan Jepang, pemiliknya adalah seorang wanita berkebangsaan Amerika yang telah menetap lama di Jepang, bahkan hingga mampu menerbitkan banyak buku bertema makanan Jepang. Adonannya sangat simple, hanya mengandalkan tepung terigu protein rendah (saya menggunakan protein sedang), air soda, dan garam. Ketiga bahan ini lantas diaduk dan ditambahkan beberapa potong es batu untuk membuat adonan tetap ringan. Adonan yang ringan merupakan kunci agar tekstur tempura menjadi mengembang dan crispy. Sayuran atau seafood yang akan digoreng lantas dicelupkan ke dalam adonan tempura, dengan menggunakan sumpit diketuk-ketukkan hingga tidak banyak adonan yang menempel baru kemudian digoreng di dalam minyak yang banyak. 


Banyak jenis sayuran yang bisa dipakai untuk membuat tempura, favorit saya adalah jamur, wortel dan ubi manis, walau sayuran lainnya seperti terung, zukini, dan  labu kuning juga bisa dicoba. Untuk seafood, anda bisa menggunakan fillet ikan, pilih ikan dengan daging berwarna putih dengan tekstur yang lembut seperti kakap, dori, ikan sebelah, atau  gurame. Saya tidak menyarankan anda menggunakan tuna karena teksurnya yang liat dan sedikit keras. Selain ikan, maka udang dan cumi-cumi juga mantap untuk dicelupkan ke dalam adonan


Menyantap tempura harus dalam kondisi masih panas,  ketika gorengan terasa renyah dan garing. Ketika mendingin, tempura menjadi lembek dan kehilangan kerenyahannya. Jadi jika anda bertanya mengapa tempura yang anda hasilkan menjadi tidak renyah kala telah dingin, maka jawaban saya adalah memang seharusnya seperti itu. Saran saya hanya santaplah kala tempura masih panas, buatlah dalam porsi kecil saja yang akan habis dalam satu kali kesempatan. Umumnya adonan tempura tidak menuntut porsi garam yang banyak untuk membuatnya menjadi asin, jadi adonan memang dibuat terasa agak tawar, kala akan disantap maka garam halus lantas ditaburkan di permukaan tempura atau dengan mencelupkannya ke dalam soy sauce yang terasa asin. 

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya. 


Tempura
Resep diadaptasikan dari web Indigo Days - Mountain Vegetable Tempura yang diadaptasikan dari buku Patricia Wells - At Home in Provence

Bahan tempura:
-  5 buah udang ukuran besar, kupas kulitnya dan sisakan ekornya
- 1/2 ubi jalar kuning, ukuran sedang, rajang korek api dengan panjang sekitar 3 cm
- 1/2 batang wortel, rajang korek api, sepanjang 3 cm
- 5 buah jamur tiram, sobek-sobek jika ukurannya terlalu besar
- 2 buah jamur shiitake, rajang dengan ketebalan 1 cm
- 3 buah jamur champignon, belah dua

Anda juga bisa menggunakan irisan bawang bombay, zukini, daun bawang, labu kuning/kabocha. 

Bahan adonan tempura:
- 150 gram tepung terigu protein rendah
- 200 ml air soda (minuman soda), kondisi dingin baru keluar dari chiller
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 6 buah ice cube (bongkahan es batu)

Note: ada berbagai macam merk minuman soda yang dijual di pasaran, ada yang tawar (tanpa gula dan perasa) ada yang berasa manis seperti Sprite/7Up. Saran saya pilih yang tawar. 

Pelengkap:
- garam halus untuk taburan
- soy sauce (kecap asin)  

Cara membuat: 
Siapkan semua sayuran yang telah dirajang dan diiris di meja dekat dengan adonan dan penggorengan anda


Siapkan mangkuk, masukkan tepung, garam dan kaldu bubuk.  Tuangkan air soda ke dalam tepung. Aduk rata dengan sumpit atau pengocok balon, aduk ringan saja, jangan berlebihan. Jika ada satu dua gumpalan biarkan. Tambahkan 3 buah es batu. 


Note: penambahan es batu dilakukan bertahap, masukkan separuh porsi terlebih dahulu. Jika suhu adonan kurang dingin tambahkan porsi es batu berikutnya.


Siapkan wajan, tuangkan minyak agak banyak. Panaskan minyak dengan menggunakan api sedang. 

Celupkan sayuran yang akan anda goreng ke dalam adonan hingga semua permukaan sayuran terbalut dengan adonan. Dengan menggunakan sumpit, angkat sayuran dan ketuk-ketukkan hingga sebagian adonan jatuh kembali ke mangkuk. Adonan tidak boleh terlalu banyak melumuri permukaan sayuran. 

Test apakah minyak telah cukup panas dengan memasukkan beberapa tetes adonan ke dalam minyak, jika adonan langsung mengapung ke permukaan maka minyak telah siap digunakan untuk menggoreng.

Goreng tempura hingga tenggelam di dalam minyak. Goreng hingga satu sisi terlihat garing, kuning keemasan, balikkan dan goreng sisi sebelahnya hingga matang. Angkat, tiriskan dan letakkan di wadah beralas tissue dapur untuk menyerap kelebihan minyak. 

Note: 
- Jangan menggoreng tempura terlalu berlebihan, tempura akan berkurang kerenyahannya.
-Jika anda menggunakan rajangan sayuran seperti wortel dan ubi, maka goreng secara berkelompok. Anda bisa merajang sayuran dalam ukuran yang besar, atau dalam potongan kecil seperti yang saya lakukan. Saya sendiri lebih suka merajangnya seperti korek api karena membuatnya lebih crispy setelah digoreng. 

Taburi tempura dengan garam halus saat akan disantap atau celupkan ke soy sauceYummy! 

Sources:
web Indigo Days - Mountain Vegetable Tempura 
Wikipedia - Tempura



20 komentar:

  1. Mbaaaa.. Air soda itu apaa? Spr*te kah?...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya air soda itu fanta putih yang tawar itu lho mbak. yang biasa digunakan untuk soda gembira dengan tambahan sirup dan susu

      Hapus
    2. Minuman soda ya Mba, yep merk itu termasuk minuman soda juga, tapi cari yang benar2 minuman soda tawar, tanpa pemanis atau rasa ya.

      Hapus
    3. Halo Mba Fitri, yeppp betul sekali. Thanks penjelasannya ya ^_^

      Hapus
  2. Pengen langsung nyobaaa... ^^ Cocok nih buat aku dan kelg yg suka gorengan crispy^^

    Makasih mbak resepnya :)

    BalasHapus
  3. kayak bakwan ya mbak..
    masukin sayurannya bertahap *sayuran di jepit sumpit trus dicelup adonan tepung atau semua sayurannya dicemplungin ke adonan trus diaduk2 kek bikin bakwan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sefri, saya masukkan semua Mba, baru nanti saya jepit sumpit. Saya rada2 parah pakai sumpit jadi kadang saya jepit pakai jepitan makanan wakakak.

      Hapus
  4. Oh okay.. Iknow I know.. Thx all

    BalasHapus
  5. Mba..klo air soda'a diganti pake air + soda kue beda yaa ?..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda hasilnya Mba, saran saya pakai air soda/minuman soda ya.

      Hapus
  6. mbak Endang celupan buat makan tempura nya mana ? maaf ya mbak udah di kasih resep eeehh ngelunjak minta resep celupan nya ...salam masak memasak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaaa iya lupa, saya pakai air, soy sauce, cuka masak, sedikit dashi instan dan gula pasir. Dashi-nya bisa diskip kalau nggak ada.

      Hapus
  7. Ow....air soda to rahasiax...wajib coba nih,thanks bgt rahasiax eh..resepx mba Endang hehe..(inunk)

    BalasHapus
    Balasan
    1. air soda atau baking powder juga bisa ya mba, dan air es agar adonan ringan. dan jangan sering diaduk2 adonanya

      Hapus
    2. Hai mba kl pakai baking powder takarannya bgmn mba? Tks ya ��

      Hapus
  8. Mba, kalo ga pakai air soda boleh ga?

    BalasHapus
  9. Aku penggemar berat loch, seberat badan aku...

    makasih resep2nya ya mbak, banyak yang udah aku intip dsini..

    Mbaku request dounk, bikin cawan musi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Hotma, senang resep2nya disuka, cawan musi belum pernah buat heehehhe

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...