11 Juli 2013

Sayur (Sambal) Godog Betawi



Beberapa hari ini, tepatnya sejak minggu lalu, saya begitu ingin menyantap lontong dengan siraman kuah sayuran bersantan yang pedas dan nendang. Gara-garanya saya masih memiliki sisa beberapa buah lontong di kulkas dan setiap kali saya membukanya, lontong-lontong ini seakan memanggil-manggil untuk disantap. Selain membuatnya menjadi lontong tahu kecap, ada satu lagi hidangan yang selalu erat dikaitkan dengan lontong, yaitu lontong sayur. Dan sayur yang paling sedap untuk menemaninya apalagi kalau bukan sayur godog a la Betawi yang dibuat super pedas, dengan potongan daging sapi nan empuk dan cabai rawit merah yang dibiarkan utuh. Dijamin nafsu makan anda akan menggila, nafsu makan saya tepatnya, karena belum tentu anda penggemar berat lontong sayur seperti saya. ^_^ 


Sayur atau sambal godog khas Betawi ini umumnya menjadi salah satu menu wajib Lebaran, namun bagi keluarga besar saya, kami jarang menghidangkan masakan berkuah santan ini.  Ibu saya yang lahir dan dibesarkan di Tanjung Pinang, Riau memiliki kemampuan memasak yang sangat kuat dipengaruhi oleh masakan Sumatera. Ketika menikah dengan Ayah saya yang Jawa totok alias Jawa hingga lahir batin maka wawasan kuliner Ibu kemudian berkembang juga ke masakan Jawa. Tidak heran kala Lebaran maka masakan yang terhidang pun merupakan hasil percampuran antara dua suku, apalagi kalau bukan rendang dan soto ayam a la Jawa. Kedua menu tersebut merupakan menu wajib Lebaran, dan menjadi trademark Ibu saya, sehingga kami bahkan tidak pernah bertanya lagi masakan apa yang akan dihidangkan saat hari raya tiba. 


Berbeda dengan Ibu saya, adik saya Wiwin, justru mewajibkan masakan khas Betawi ini untuk hadir saat Lebaran. Suaminya yang masih berdarah Betawi, selalu request untuk dibuatkan sayur godog. Tidak perlu dalam porsi banyak yang penting ada, pintanya. Berhubung tahun lalu saya dan Wiwin tidak pulang ke kampung halaman di Paron, maka kala itu kami berdua pun sibuk membuat aneka masakan dan kue-kue salah satunya adalah sayur godog ini ditemani dengan berikat-ikat ketupat. Sebenarnya menyantap hidangan berkuah ini tidak harus menunggu hingga hari raya tiba, karena sayuran berkuah santan yang mirip dengan sayur lodeh atau sambal goreng labu siam ini umum disajikan sebagai hidangan sehari-hari. Atau jika anda malas membuatnya maka pedagang ketupat sayur yang banyak mangkal di setiap sudut ibu kota akan dengan senang hati menyuguhkannya ke anda hanya dengan membayar sebesar lima ribu rupiah. Sayur godog memang paling sedap jika disantap dengan lontong atau ketupat plus taburan kerupuk bawang yang banyak. Hmm, yummy!


Walau hidangan ini tergolong sayuran berkuah namun masyarakat Betawi kerap kali menyebutnya dengan sambal godog, jadi jangan heran jika kemudian anda menemukan dua istilah ini untuk masakan yang sama. Bahannya sangat mudah, yang paling umum adalah kacang panjang dan labu siam (jipan), beberapa mencampurnya dengan tahu, kacang tolo, udang, daging ayam atau daging sapi dan irisan petai. Untuk sambal godog yang kali ini saya buat saya mencampurnya dengan irisan daging sapi yang membuat kuah masakan ini menjadi lebih sedap rasanya. Nah selain bahannya yang simple, bumbunya pun terbilang mudah, benar-benar hanya mengandalkan bumbu dasar seperti cabai dan bawang. Walau sederhana namun semua itu mampu menghasilkan cita rasa masakan yang mantap, yang mampu membuat anda menambah porsi berikutnya dengan suka rela. 

Mungkin bagi anda yang telah terbiasa dengan masakan ini akan menganggap bumbu sayur godog yang saya tampilkan kurang otentik, namun percayalah rasanya sungguh laziz. Berikut resepnya ya. 


Sayur (Sambal) Godog Betawi
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 5 -6 porsi

Bahan:
- 1 ikat kacang panjang, sekitar 10 untai kacang, potong ukuran 2 cm
- 2 buah labu siam, potong korek api
- 250 gram daging sapi untuk rawon dengan sedikit lemak, potong-potong sesuai selera 
- 1 1/2 liter air
- 500 ml santan kental dari 1 butir kelapa

Bumbu dihaluskan:
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 15 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit
- minyak untuk menumis

Bumbu lainnya:
- 4 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk purut
- 2 ruas lengkuas, memarkan
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 10 buah cabai rawit utuh
- 1 sendok makan garam
- 2 sendok makan gula merah sisir
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk

Cara membuat:


Siangi labu, potong-potong dan taburi dengan 1 sendok makan garam, remas-remas dan biarkan selama 30 menit hingga layu. Cuci bersih labu beberapa kali dengan air mengalir untuk menghilangkan garam. Tiriskan.

Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas hingga harum, bumbu matang dan berubah warna menjadi tidak pucat lagi. Masukkan potongan daging sapi, aduk hingga rata, dan masak hingga daging berubah warna. Tambahkan 500 ml air dan masak hingga daging empuk. Jika kuah habis dan daging belum empuk, tambahkan air kembali dan masak hingga empuk. 


Masukkan kacang panjang dan cabai rawit utuh, aduk rata, masak hingga kacang panjang menjadi empuk. Tambahkan labu siam, aduk dan tuangkan sisa air dan santan. Masak dengan api sedang sambil sesekali diaduk hingga santan mendidih, teruskan memasak hingga santan mengeluarkan minyak dan benar-benar matang sehingga aroma kuah menjadi harum. Takaran air untuk kuah disesuaikan dengan selera, jika anda menginginkan kuah yang lebih banyak, tambahkan air panas ke dalam masakan. 


Tambahkan gula, garam, kaldu bubuk, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam sesuai selera. Angkat dan hidangkan dengan lontong atau ketupat. Yummy!




46 komentar:

  1. ini sayur wajib pas lebaran dirumah mama lantaran kami tgl di lingkungan betawi, tapi isinya bukan labu siem dan kacang panjang tp kentang, buncis sama jeroan ayam, bumbuny sama kayak versi mbak endang, hmm jd kangen mama..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sefri, thanks sharingnya ya. Wah ternyata sambal godog bisa bervariasi bahannya ya. Mantap!

      Hapus
  2. akhir nya ada juga resep sambal godog khas betawi, wajib dipraktekkan nih. kesukaan suami saya soalnya, waktu itu pernah coba bikin tapi ga sukses. klo resep dari JTT yakin hasilnya seenak tampilan gambarnya yang menggoda. thanks banget ya mbak endang resepnya.. Ijin copas resep yang lain juga ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sarah, coba ditambahkan ebi 2 sendok makan yang dihaluskan, ini untuk membuat kuahnya lebih nendang. Gula garam memang kudu maju Mba untuk membuat sayur berkuah santan seperti ini. Santan juga dimasak hingga benar2 matang dan keluar minyak sehingga rasanya gak cemplang ya. Silahkan dicopas resepnya Mba, moga suka ya ^_^

      Hapus
    2. atau pake terasi mbak kalo ga ada stock ebi..sama maknyusnya..

      Hapus
    3. Wah iya, terasi ya, kok gak kepikiran hiiks. Mantap! Thanks Mba Sefri! ^_^

      Hapus
  3. iya mbak sama2..indahnya berbagi.. : ) eia sambel godog versi mama q pake kentang buncis lantaran kami, anak2nya ga suka labu siem sama kacang panjang, kayaknya c ga ada orang betawi yang buat sambel godog dengan isian kentang buncis kayak mama q..heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sefri, thanks sharingnya ya, wah jadi tambah wawasan soal sayur godog ini. Gpp beda yang penting maknyuss ya ^_^

      Hapus
  4. kalau mau lebih totok Betawi biasanya ditambahkan petai mbak endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep Mba, setuju banget. Pas malam2 bikinnnya, gak ada petai hiiks. Thanks ya.

      Hapus
  5. Waah mbak endang ada turunan tanjung pinang toh, hehe.. Pinangnya dimana mbak? Ayo pulkam ke pinang mbak, saya org batam :) cuma kakek jg dipinang,pernah nyoba "rujak asma/rujak keling" gak mbak? Yg ada campuran kepiting goreng tepungnya, yummi mbak ! Hehe..cinta bgt dah sama blog nya mbak endang, resepnya detail.. :)*salam natassa di batam :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Natassa, yep ibu saya dari tanjung pinang Mba, saya sendiri sudah lamaaa buanget gak kesana hehehhehe. Kalau Batam, kakak saya stay di Batam sekarng. Waduh rujak asma kedegarannya mantepp ya, sampai ngeces bayanginnya, sayangnya saya belum pernah mencicipinya. Sip, thanks sharingnya ya Mba.Sukses selalu. salam ^_^

      Hapus
  6. Wah jadi kangen rumah. Tiap lebaran saya dan ibu saya selalu bikin sayur godok ini. Tapi ibu saya lebih suka pakai pepaya muda daripada labu siam. Tambahan sayurannya selain kacang panjang, biasanya plus kentang dan petai. Bumbunya pasti ada tambahan terasi.
    Tapi waktu saya kecil dulu ada ibu2 tetangga yg jual lontong sayur dengan sayur godok yg super maknyus, pakai labu siam dan semacam tahu sumedang. Duuh ngebayanginnya saya jadi lapar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lina, wah seperti ibu saya, kalau bikin sayur buat lontong sukanya pepaya muda, soalnya kalau sayurnya dihangatkan berulang kali pepaya nggak hancur ya. Thanks sharingnya ya, bikin ngeces nihhh wakkaka

      Hapus
    2. wuiiihhh,mba endang ini mah sayur wajib idul fitri/adha di rumah mertua yg asli betawi....tapi sayurannya pake pepaya,petai,kacang panjang,ebi,dan tetelan....dah 12 tahun nyampur ma mertua dan tiap lebaran tinggal nebeng aja ni sayur ma mama mertua....hehehe*edisi mantu durhaka*
      tapiiii,kayanya pengen nyoba nih versi JTT...doain sukses ya,mba endang...biar lebaran tahun ini bs pamer ma mama mertua kalo mantunya ini dah bs bikin sambel godog....hehehe
      *dian*

      Hapus
    3. hai Mba Dian, ini salah satu sayur favorit saya, plus lontong saya bisa makan bermangkok2 gak bosan2 hahahha. silahkan dicoba resepnya, gak perlu nunggu lebaran Mba heheheh

      Hapus
  7. assalamu'alaikum. mbak izin share ya..

    BalasHapus
  8. Mba endang..
    gak punya gula merah..what should I do mbaa? :(

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum mbak.....saya idul fitri kmren masak sayur ini lho untuk pertama kalinya.....rasanya enyaaaak.....sayangnya pas cari labu siam gak ada, jdnya tak ganti pepaya hehehhehehe.......mkasih resepnya ya mbak Endang.....saya juga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin ^_^
    Ayudia, Probolinggo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba Ayu, maaf saya telat banget balas komentarnya. Saya baru balik dari cuti panjang minggu ini. Mohon maaf lahir batin juga ya Mba Ayu. Senang sekali sambal godognya disuka hehhehhe. Pakai pepaya muda juga maknyus kok Mba, mantap! ^_^

      Hapus
  10. Ini menu wajib lebaran d rmh mama,turun temurun..hehe,dlu wkt mama msh ada,beliau yg buat,tp thn ini aku yg buat d rmh mama,krn mama dah di panggil menghadap Allah feb lalu,alhamdullilah berhasil aku bwtny,bumbunya sama cma isinya klw d kita,wortel,kentang d potong kecil dadu,pke pete sma kacang tolo mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Alinda, turut berduka cita atas berpulangnya Mama ya mba, semoga mba dan keluarga tabah ya.

      thanks sharingnya ya mba, senang sekali resepnya disuka ya. Yep terkadang saya juga menambahkan wortel dan kentang ya. ^_^

      Hapus
  11. Mba..izin copas ya. Alhamdulillah sudah dicoba dan hasilnya enak. Kangen dengan sayur godok ala Betawi dan menemukan resep ini, benar-benar sesuatu.

    Sayurannya saya ganti dengan buncis, kebetulan di Jepang lagi musim buncis jadi harganya lebih murah dari pepaya muda. Dan kalau kacang panjang memang jarang banget ada.

    Arigatouu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Diah, sayuran untuk bumbu diatas fleksible ya, apapun bs masuk kecuali berdaun hijau saja hehhehe. Thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  12. Mba Endang, kalau misalnya tidak pakai santan masih tetep enak kah? Dan kl saya tambah tahu kira2 masuknya pas kpn? Terima kasih sblmnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Kariin, saya biasanya ganti susu cair encer klau gak mau pakai santan ya, karena sayur godog memang harus pakai santan mba, kalau nggak rasanya gak oke ya,

      tahu masuk terakhir saja ketika masakan sudah matang, goreng tahu setengah matang supaya gak hancur di masakan

      Hapus
  13. mbk aku pengen jualan ini, mau tanya ini enaknya disajikan panas atau dingin aja ya kalo kita mo jual tx

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayur ini biasanya pelengkap lontong sayur mba, disajikan panas/hangat

      Hapus
  14. Mba Endang, selamat Hari Raya Idul Adha ya. Terima kasih yang sangat banyak buat Mba Endang yang sudah berbagi resep sayur godog/lontong sayur ini. Ini pertama kalinya saya bikin lontong sayur, saking kangennya sama lontong/ketupat sayur yang sering saya makan saat berkuliah di Pulau Jawa. Alhamdulillah hasil eksekusi resep ini disuka sama keluarga saya, dari ibu sampai kakak saya yang terkenal picky eater. Keponakan saya juga suka, tapi kuahnya aja karena mereka ga suka sayur. Yang bikin malah ga puas karena kuahnya kurang terasa santannya hahahaha. Eh setelah kuahnya habis, dikasih sama kerabat saya lontong khas Banjarmasin. Kekentalan santannya pas, tapi rasanya lebih pas resepnya Mba Endang. Next time, kalau bikin untuk konsumsi saya sendiri, saya tetap pake resep Mba Endang tapi jumlah santan akan saya tambah. Sekali lagi, terima kasih ya Mba sudah berbagi resep. Kerabat-kerabat saya sekarang pada kaget karena saya yang dulunya ga bisa masak, sekarang malah bisa bikin cake, pizza, sayur, dan lontong yang ga kalah dengan bikinan restoran #lebay.com

    --Aisy, Banjarmasin--

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat hari raya Idul Adha juga ya mba Aisy. Thnks ya sharingnya, senang sekali resep JTT disuka, sukses yaaa

      Hapus
  15. Mamaku dr betawi..suka bikin ini mba klo pas menjelang akhir2 puasa ama puasa. Idul adha jg selalu tersaji dineja
    Klo biar tambah endes..untuk sepanci ukuran lmyn gede mama suka ngasi tanbahan daging udang yg diblender halus dan ditumis bareng ama bumbu halus mba..mantaaaab!!!
    Mba aku hr ini eksekusi chicken teriyaki jtt..2anakku makannya lahaaaaaaap..maklum penggemar hokben mereka..suwuuun mbaaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, waaak mantap banget tipsnya pakai udang giling, pasti lebih istimewa rasanya. Next time pengen cobaaa ^_^ thanks yaa

      Hapus
    2. Mama biasanya untuk 1panci lumayan gede pake udang gilingnya 250gram.

      Hapus
    3. sip! akan dicoba, ntar buat menu lebaran hehhehe. thanks yaa

      Hapus
  16. Klo saya masak sayur sambal godog bumbunya ditambahin ebi sam udang basah,kemiri, dan cabenya sebelum dihaluskan di jemur dulu, dan hasil masakannya jadi merah bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya ya, yep pakai udang atau ebi pasti lbh enak.

      Hapus
  17. Halo, mba. Salam kenal.
    Kl lagi cari2 resep, salah satu blog yg wajib ditengok adl JTT. Cucok.. hehehe.

    Btw sambal godok ni ternyata bumbunya persis plek kl aq bikin lontong sayur, tp pake udang. Pantesan suamiku yg betawi asli doyan bgt.
    Awal mulanya tu pengen lontong sayur tp g ada yg cucok tiap kali beli. Di ungaran sini kl lontong sayur pakenya sayur gori (nangka muda). Trus iseng2 aja bikin sayurnya pake bumbu simple aja, alhamdulillah pas bgt sama maksud hati... cuman g bs pedes2, ngalah sama unyil2. 😊

    Eniwei, makasih utk resep2, tutorial & tips2nya ya, mba. Pengen bisa ky mb Endang ni. 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba, yep sayur ini memang biasanya dijual di tukang ketupat sayur di jkt Mba. thanks ya, senang resepnya disuka.

      Hapus
  18. halo mba endang,,pengen banget bikin ini lebaran nanti karna pas bagian rumahku ketempatan lebaran keluarga,,boleh tanyakah untuk sayur godog ini,,kalo mau buat 2*resep apakah semua bahan dan bumbu tinggal kali dua aja?terutama untuk kelapa,apakah jadi 2 kelapa untuk 1 liter santen atau tetap cukup 1 kelapa 1 liter santen mba?nah berhubung suami ga doyan.udang atau pun ebi,,daging aja gapa2 kan mba?karna di resep rerbaru ada udangnya,jadi rencananya saya mau ikutun resep ini aja,hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Adisti, kalau mau 2 kali resep sebaiknya bumbu dikalikan 1 1/2 atau dua ya, kelapa tidak harus 2 butir, karena sebenarnya sayur godog gak terlalu kental, jadi tergantung kuahnya mau seberapa banyak.

      bs pakai daging saja mba, skip saja udang2annya.

      Hapus
  19. Halo mba endang, mau bikin sayur godog ala ala mba endang, the first jg sih, hehehe....klo pake terasi sbg pengganti ebi ato udang, jd takaran si terasi nya brapa mba? Mohon pencerahannya krn sya mau buat bumbunya bsok mba. Makasih mba sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sori baru saya balas, karena baru buka blog, terasi sekitar 1 1/2 sdt Mbak, atau sesuai selera saja

      Hapus
  20. Oh ya mba endang, lupa ada yg ketinggalan pertanyaan, yg terasi itu digabung sama bumbu halus ktk ditumis ato dicampur di bagian item mana mba?

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...