28 Oktober 2014

Puding Nasi - Dessert dingin, yummy dan mudah dibuat!



Anda masih ingat dengan novel anak-anak Lima Sekawan karangan Enid Blyton? Novel ini menjadi buku wajib dan kesayangan saya kala masih SD hingga membuat saya terobesesi untuk mengoleksi hampir semua serinya waktu itu. Terus terang serial Lima Sekawan atau The Famous Five ini lah yang menjadi awal saya mengenal aneka makanan a la Western seperti sandwich, pie, aneka selai buah-buahan, ginger ale, homemade lemonade, ham, bacon, dan masih banyak jenis makanan lainnya yang sering disantap oleh Julian, Dick, George, Anne dan tentu saja Timmy dalam piknik mereka. Tentu saja pada saat itu, yang bisa saya lakukan hanyalah menebak dan mengira-ngira sendiri  bentuk dan rasa makanan tersebut sambil menelan air liur kala membaca baris demi baris kalimat di novel. Sialnya Lima Sekawan sangat hobi makan terbukti dengan banyaknya cerita tentang piknik dan makanan disetiap serialnya, dan Enid Blyton sangat jago merangkai bait demi bait kata untuk menggambarkan betapa menggiurkannya santapan yang terhidang di meja. 


Nah lantas apa hubungan antara Lima Sekawan dengan puding nasi yang kali ini saya posting? Jawabnya adalah tidak ada, kecuali bahwa jika berbicara mengenai serial Lima Sekawan maka akan membawa anda ke serial karangan Enid Blyton lainnya seperti Sapta Siaga dan Pasukan Mau Tahu. Nah di salah satu buku Pasukan Mau Tahu lah saya mengenal makanan bernama puding nasi ini. Saya teringat kala itu Fatty, pentolan Pasukan Mau Tahu yang gendut dan doyan makan, sedang sakit flu berat dan Ibunya menyediakan puding nasi dan apel rebus yang membuat Fatty mengerang karena rasa kedua makanan itu tidak dia sukai. Walau Fatty dan sahabatnya Pip, terdengar muak dengan puding nasi tersebut namun tetap tidak membuat tekad saya untuk mencicipinya mereda. ^_^ 

Jaman serial detektif anak-anak ini memang telah lama berlalu dari kehidupan saya, namun ingatan saya menjadi segar kembali dengan si Fatty dan puding nasinya saat dalam satu penerbangan ke Indonesia beberapa waktu yang lalu. Ketika itu sang pramugari menyajikan puding nasi sebagai salah satu menu pencuci mulutnya. Nah itulah kali pertama lidah saya berkenalan dengan dessert yang tak diduga terasa lezat, bagi saya tentunya. Terus terang satu cup kecil terasa kurang sehingga saya pun berjanji untuk membuatnya sepanci besar setiba di tanah air. Sempat tertunda beberapa waktu lamanya untuk mengeksekusi resep ini hingga weekend kemarin saya pun berkutat sebentar di dapur mewujudkan puding nasi yang menjadi sarapan saya pada hari Sabtu kemarin.   


Creamy, manis, dingin dengan rasa asam khas kismis yang ditaburkan diatasnya. Mungkin itulah deskripsi sekilas yang bisa saya berikan untuk puding nasi ini. Tidak ada yang sulit dalam proses pembuatannya, apalagi bubur nasi bukan merupakan makanan asing di negara kita ini. Kita sering menyantap bubur ayam yang asin gurih atau bubur merah putih yang manis asin, dan puding nasi ini pun tidak jauh berbeda dalam proses pembuatannya dengan kedua bubur yang saya sebutkan tersebut. Kuncinya untuk membuat puding nasi ini lembut, creamy dan terasa lumer di mulut adalah dengan memasak beras dalam waktu yang lama dengan api kecil hingga benar-benar lunak dan butiran beras hampir tidak berbentuk lagi. Kondisi smooth inilah yang membuat teksturnya menjadi seperti puding. Jangan membayangkan puding ini akan sama seperti puding agar-agar yang kenyal, padat dan kompak, karena umumnya puding a la Western memang mirip dengan bubur yang kental. 

Rasa creamy selain diperoleh dari proses perebusan beras yang lama juga disumbangkan dari susu cair yang digunakan. Puding nasi paling nikmat jika disantap dalam kondisi dingin sehabis keluar dari chiller kulkas dengan taburan kayu manis bubuk dan kismis di permukaannya. Berikut prosesnya yang mudah ya.


Puding Nasi
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep puding lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Chocolate Satin Puding
Puding Coklat dengan Double Cream
Puding Almond dengan vla Nanas, Kiwi dan Stroberi 

Bahan: 
- 150 gram beras, gunakan jenis yang pulen
- 500 ml air
- 750 ml susu cair
- 1 1/2 sendok teh vanilla ekstrak
- 1/2 sendok teh garam
- 200 gram gula pasir
- 1 genggam kismis
- kayu manis bubuk dan kismis untuk taburan

Cara membuat:


Siapkan beras, gunakan beras dari jenis yang pulen untuk menghasilkan puding yang creamy dan lembut. Cuci hingga bersih. 

Siapkan panci, masukkan beras, air dan susu cair, rebus dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga beras hancur dan air menjadi kental. Tambahkan susu cair/air  jika beras belum lunak namun air telah habis dan lanjutkan merebus. Aduk-aduk selama perebusan agar tidak gosong.

Jika beras telah lunak, smooth dan kental, masukkan gula pasir, vanila ekstrak, garam dan kismis, aduk hingga rata. Cicipi rasanya, tambahkan gula jika kurang manis. Angkat dan tuangkan puding ke mangkuk-mangkuk saji. Taburi kayu manis bubuk dan kismis di permukaannya. Masukkan di kulkas, dan santap dalam kondisi dingin. Yummy!



58 komentar:

  1. Mbak Endang..betul sekali lima sekawan juga bikin saya ngiler ler baca tentang kue kue dan makanannya pada waktu dulu..limun jahe syrup maple dsb..mau nanya pudding nasi ini rasanya mirip oatmeal atau lebih enak ya..? Mbak nyoba resep jajanan dari seluruh nusantara dong mbak..biar kita lebih ngerti cara buat nya..heee...tetap semangat ya mbak Endang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, yep memang betul, membaca lima sekawan seperti membaca ulasan wisata kuliner ya wakakka. puding nasi ini lebih lembut dan tentunya aromanya tidak seperti oatmeal ya.

      jajanan nusantara rada berat buatnya, soalnya jarang ada yang makan dan suka lebih ribet wakakkak. kalau ada yang mudah terkadang saya coba juga heheheh

      Hapus
    2. lima sekawan...huaaaaa... suka banget. setiap baca lima sekawan angan2 dah terbang jauh ntah kemana membayangkan saya ada di asrama lima sekawan, ikutan piknik, ikutan makan di meja panjang asrama, ikutan jd detektif.

      Hapus
    3. wkakkak, saya klau baca lima sekawan bawaannya perut laper dan mulut ngeces. bahkan 5 sekawan makan telur rebus saja saya pengen wakkakkaka

      Hapus
  2. wow... ga nyangka Mba Endang penggemar Lima sekawan, pasukan mau tahu dan sapta siaga. Kalau bgtu Mba Endang juga tahu novel Malory towers juga ya, hehehehe. Mba, mau nanya ini kayu manisnya jika di skip apakah berpengaruh terhadap rasa? saya tidak suka kayu manis soalnya, trimkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ocha, yepp saya penggemar wiro sableng dan kho ping ho juga wakakak, semua jenis buku dilahap. kayu manis bisa skip saja ya, saya rasa gak terlalu merubah rasa.

      Hapus
  3. mba sama dech aku juga pecinta karya enidblyton tapi yg paling kusuka adalah malory tower dgn kisah konyolnya hehehe , terus terang aku suka loh mba nyontek masakan disini jadinya makyus hehehhe, pudingnya skip dolo dech soalnya saya gak suka yg manis2 dr nasi hehehehe ,bubur merah putih ala indo aja saya anti makannya , maju trus buat blognya yah mba endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba chieka, thanks sharingnya yaa, waah ternyata banyak juga yang jadi bernostalgia dengan buku bacaan jaman jadul ya. kalau anak2 sekarang bacaannya naruto wakaakk.

      wah saya segala macam bubur termasuk maniak wakkaakk

      Hapus
  4. Di pict pertama dibayangan sendoknya itu ada mba endang ya? Wkwkwk *kurang kerjaan*

    Mba kira2 masak nasinya brp lama ya? Trs misal gak suka topping kismis sm kayu manis gnti apa enaknya?

    Bella

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah, saya sebenarnya juga sudah menebak2 itu tampang saya apa bukan yaaa wakkaka. masak nasi kira2 30 - 45 menitan mba, sampai benar2 hancur supaya lebih smooth jadinya. Skip saja kismis dan kayu manisnya mba bella, saya makan puding nasi di pesawat waktu itu juga gak pakai kismis dan kayu manis kok

      Hapus
    2. wuih penuh perjuangan bkinnya.. ngaduknya itu loh.. bkin pegel.com
      next time ditumbuk dlu kali ya biar cpet hancurnya.. mski tngan udh pegel tp blm halus jg tuh nasi.. jd yasudahlah msh agak kasar gt jadinya deh.. pas nyicip sih enak.. masih dikulkas tp, klo udh dingin baru di mam.. warnanya jg gak putih gr2 cm ada susu bubuk wkwkkw agak kekuningan deh.. percobaan pertama gpp lah ya.. yg penting rasanya.. :D
      cuma td diledekin sm si mama, ktnya masak bubur aja sok blg puding.. -_-"

      Hapus
    3. wakakka, yepp setuju bubur pakai susu yaaa, memang lebih kerennya kita sebut puding nasi saja wakakkak

      Hapus
  5. Waah..resepnya oke mbak...bisa jadi alternatif menu, kalau anak2 lagi gak mau makan ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba retha, thanks ya mba, moga2 anak2 suka ya ^_^

      Hapus
  6. Makan ini pertama x waktu di Greece. Ga nyangka klo terbuat dari beras. Ckckckk enak banget.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertama kali saya nyoba juga agak surprised karena dulunya mikir apa enaknya yaaa puding nasi hehhehe

      Hapus
  7. oalah mb Endang, bacaan kita berdua kok sama to. Novel anak-anak karangan Enid Blyton itu masih jadi favorit sampe sekarang. Kalo mudik ke Solo aku masih suka baca-baca karena kebetulan adikku koleksi novel itu. Kalo dah baca serasa kembali ke jaman SD deh hihi....*oot*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba rina, wah iya sampai sekarang juga masih seru ya buku2 karangan Enid Blyton dibaca ulang. wakakak.

      Hapus
  8. mba endang, klo ga pake beras pulen bs ga ya? disini bykan beras pera..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mba, kuncinya hanya rebus yang lama supaya empuk ya

      Hapus
  9. Mba endang...boleh ga si beras kita tumbuk/ blender dulu...hehehe...*efek mau enaknya aja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sessy, ditumbuk kasar bisa ya, supaya butirannya lebih kecil dan mudah empuk ya, tapi jangan dihaluskan seperti tepung yaa, ntar jadinya bubur sumsum hehehe

      Hapus
  10. mbak Endang, kalo pake slowcooker gitu bisa ga ya? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep bisa yaa, lebih mudah dan tentu saja hemat waktu hehehe

      Hapus
  11. ini kalo di Egypt namanya ruz bil laban atau nasi susu. biasanya nasi di masak biasa hingga jadi bubur, baru deh di kasih susu, biar rasa susunya tetap terasa. thanks ya mba atas resep2nya... saya menyesal baru tau ada blog masakan sekeren ini hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba thanks sharingnya yaa, saya rasa memang sebaiknya dibuat bubur dulu baru susu masuk yaaa, thanks infonya.

      Hapus
  12. Untuk vanilla ekstrak mereknya apa ya Mba? Maaf saya benar-benar pemula, baru menikah. Belum banyak tahu. ^_^
    Terimakasih banyak ya Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, saya pakai vanilla ekstrak merk wilton ya, atau ada juga yang eceran di toko bahan kue, merknya sayangnya gak ada heheheh

      Hapus
  13. Ahahahaha saya juga ingat sekali itu adegan Fatty sakit dan puding nasinya :)) Terima kasih Mba Endang, jadi tahu bentuk dan perkiraan tekstur puding nasi dari resep ini ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka, kalau ingat fatty saya pasti ingat puding nasi dan apel rebus, thanks yaaa hehhehe

      Hapus
  14. Udah dicoba enak. . Jd solusi makan bubuk kayu manis selain diseduh, tks ya jtt #lita

    BalasHapus
  15. Mba Endang, vanilla ekstrak itu sama tidak dengan vanilli?
    Terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Vanilla ekstrak terbuat dari vanilli juga mba, hanya saja bentuknya cair kental seperti madu, bisa diganti dengan bubuk vanilli. Pakai saja sekitar 1/4 sendok teh ya, terlalu banyak akan pahit rasanya.

      Hapus
  16. Mbak Endang,
    Saya suka eksperimen dengan rice pudding ini... Kadang saya buat dengan susu kadang dengan santan atau campuran keduanya. Untuk manisnya kadang saya pakai gula aren, dan untuk aroma selain kayu manis saya suka tambahkan pekak dan bubuk pala. Disantap hangat-hangat atau dingin...sama sedapnya...hehehe...tergantung mood saja lagi pengin yang hangat atau yang dingin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Sukorini, waah makasih ya atas sharingnya, kayanya maknyus juga modifikasi pudingnya, saya suka banget sama puding nasi ini karena saya memang maniak dengan bubur wakkakakka

      Hapus
  17. Ak lg coba resep ini mb.. Gile ini beras diaduk2 sampe sejam lebih ttep aja g lembut2.. Akhir'y nyerah deh mb.. Hahahaa. Yaah. Msh agk gumpal2 gitu deh..
    Ini puding'y lg didinginin di kulkas *sambil berdoa moga ibuku suka*

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka, memang ini lama banget masaknya, pakai beras pulen yang gampang empuk, dan rendam selama semalam supaya ngerebusnya gak lama2 hehhehe. thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  18. Saya nyoba pake susu kedelai. Enak juga loh.. Tapi iya agak susah biar sampe lembut gitu ya.. Apa nasinya mungkin saya kebanyakan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, tipsnya nasi pulen, lama memasak dan air yang banyak, hanya saja saya takjub dengan puding nasi di flight waktu itu, super duper lembut banget tapi tekstur nasinya masih ada.

      Hapus
  19. Sama nih mbak, suka karya karya enid blyton. Klasik banget ya mbak, aku jg suka the famous five. Tp paling suka serialnya st claire, seruuu. Sama jg waktu kecil dulu suka bayangin makanan yg mereka bawa piknik, ngileeer.
    Udh ketebak sih mbak endang pasti suka baca, terlihat dari kepandaian mbak endang merangkai kata. Blognya enak banget dibaca. (Sy fans jtt nomor wahid loh, setiap hari pasti buka jtt walau blm semua resep dipraktekin, alhamdulillah kebanyakan suksessss bikin sy dipuji mama)
    Kalo harry po**er baca nggak mbak? Hehehe

    Anywaaay maaf jd ngalor ngiduuuul. Huhu
    Keep posting ya mbak, moga jtt langgeng teruuuus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Zsabella, wah iya saya maniak banget dulu sama buku2 enid blyton, tapi menurut saya bku2 itu jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan komik2 jaman sekarang yang serem2 isinya. Sayang anak sekarnag gak suka sama buku2 Enid yaaa.

      Harry Potter, pasti baca dong wakkakakk, semua bukunya saya punya hehhehe. Waktu demam HP, semalam suntuk dijabanin buat baca bukunya wakakakka. Kadang mengkhayal gimana caranya supaya bs sejenius JK. Rowling huaaaaa

      thanks atas ngalor ngidulnya mba, kita sehati ternyata wakkakak

      Hapus
  20. Wahhh jadi inget masa saya buat mpasi buat anak saya selalu buat kayak gini tapi skip garam...ternyata bisa jadi desert orang dewasa juga toh hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, sedap juga mba Yenci, bukan buat baby saja ya hehhee

      Hapus
  21. Mba, aku bikin ini tadi pagi. . .
    Warnanya gak putih gitu karena pakai Vanilla Ekstrak yang berwarna coklat jadi agak coklat. . .hehehehe
    Oh yaa mba, ini ketika diangkat dari kompor, adonannya itu kental sekali atau masih menyisakan air yaa???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Risa, kental dan tidaknya tergantung dari seberapa lama kita memasak ya, jadi kalau dirasa terlalu kental maka tambahkan air sedikit. Teksturnya memang kental banget ya

      Hapus
  22. Mbak ,sy rasa ini mirip Sutlac.Alhamdulillah pertama x mkn di resto Turki di Amsterdam. Disajikan di cawan dr tanah liat,topingnya lapisan gula yg di 'bakar'' di grill(sy pakai alatnya yg spt pistol ngeluarkan api).Disantap dlm keadaan dingin sambil merem-melek :D.Trims postingnya.Tetap berkarya ya Mbk yg cantik..(Slm dr Omi van Obien).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaak, kayanya yummy banget Bu Omi! Saya membayangkannya jadi ngiler sendiri hahaha. Saya pernah makan di resto Turki di Amsterdam juga, tapi tdk mencoba puding nasi ini. Makanannya kacau banget rasanya, campur2 gak jelas dan gak sesuai sama restonya yang besar dan megah hehehhe. Untungnya di traktir jdi gak nyesel keluar uangnya. Sukses selalu untuk Ibu dan keluarga ya! ^_^

      Hapus
  23. berawal dari nonton sebuah film india, sy jd penasaran ingin mencoba membuat menu yg 1 ini (kheer), n nemu web ini langsung sy praktekan.. wah ternyata rasanya enak...

    berasnya memang harus di rendam dulu semaleman...hasilnya bnr2 creamy.. dan memang lbh enak dimakan saat dingin (klo masih panas rasanya sangat manis)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya yaaa, kalau saya memang sudah lama banget pengen makan ini sejak baca lima sekawan jaman SD, tapi baru pengen buat ketika cicip dessert di pesawat turkish airline, enak ternyata hehhehe

      Hapus
  24. Mba endang kalo masaknya pakai pressure cooker kira kira gosong ga ya? *Ga mau cape ceritanya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mba, tapi kudu hati2 biar gak gosong, pakai slow cooker juga ok

      Hapus
  25. Hi mbak... Thanks resepnya. Saya pakai nasi sisa, ceritanya memanfaatkan nasi kering supaya gak kebuang, hehe. Nggak ada susu cair, sy pakai santan kara. Enak juga. Anak doyan, meskipun after taste nya pahit karena sy kebanyakan vanili ��.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Kania, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, yep vanili bubuk suka pahit, kalau bs beli di TBK vanili extract ya. lebih harum dan gak pahit

      Hapus
  26. Mba mau tnya donk.. Bubur ini bisa tahan brp lama ya?? Untk d suhu kulkas brp lma dn suhu ruang brp lama? Trmksh sblmnya y mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus masuk kulkas Mba, mungkin bs 3 hari, di suhu ruang gak bs menginap ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...