23 April 2015

Cake Chiffon Jeruk



Resep cake chiffon jeruk ini sebenarnya sudah lama mendekam di dalam draft blog, cakenya sendiri sudah raib sejak bulan lalu. Namun niat untuk mempostingnya di JTT belum juga muncul. Mood saya memang kadang timbul, namun lebih sering tenggelam seiring waktu. Hingga akhirnya saya kehabisan ide, resep apalagi yang akan saya tampilkan? Sebenarnya ada begitu banyak masakan yang ingin saya eksekusi tapi akhir-akhir ini saya kehilangan semangat memasak. Apalagi saat ini saya sedang getol-getolnya menjalankan gaya hidup sehat sehingga kebanyakan makanan yang saya persiapkan di rumah lebih didominasi dengan rebusan, salad dan sup.

Seperti biasa tatkala nafas mulai ngos-ngosan saat kaki ini diajak berjalan sebentar, atau ketika celana kerja andalan mulai tidak nyaman di bagian paha dan pinggang maka saya pun kembali tersadar. Porsi makan mulai dikurangi sedikit demi sedikit, kalori setiap makanan yang dimasukkan ke mulut mulai dihitung dengan seksama dan aneka pantangan mulai diterapkan. Sejak menjalankannya dua minggu yang lalu saya pun mulai merasakan sedikit perubahan,  terutama di sekitar area perut dan paha. Target saya cukup fantastis, 10 kg dalam waktu tiga bulan! Yakin?! ^_^


Banyak yang bertanya bagaimana saya bisa terlihat tidak terlalu gemuk padahal aktifitas memasak selalu saya lakukan demi menampilkan update terbaru di JTT. Perlu saya jelaskan, berat badan saya sebenarnya jauh dari ideal, saya sedikit overweight. Dengan tinggi hanya 160 cm saya memiliki berat 65 kg. Jika difoto terlihat agak kurus, itu sebenarnya foto setahun yang lalu, saat mengikuti OCD a la Dedy Corbuzier. Kala itu saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak lima kilogram dalam satu bulan. Tapi sebagaimana diet yang saya lakukan sebelumnya, maka niat diet 'panas-panas tahi ayam' kali ini pun tidak bertahan lama. Tatkala berat badan yang diinginkan tercapai maka kontrol pun langsung hilang lepas. Semua makanan mulai digasak dalam porsi besar. Perlahan namun pasti berat pun kembali naik dan kembali ke titik semula seakan jerih payah sebelumnya tidak pernah dilakukan.

Diet OCD yang pantang sarapan di pagi hari, walau terbukti berhasil namun sepertinya kurang sesuai dengan kondisi saya. Pagi hari merupakan kondisi yang cukup hectic dimana saya harus berangkat ke kantor dan biasanya banyak tugas kantor yang harus dikerjakan sebelum pukul dua belas siang. Perut kosong membuat kepala menjadi susah berkonsentrasi ke pekerjaan karena saya sibuk memikirkan tentang aneka makanan, makan siang dan bagaimana memanfaatkan jendela makan 5 jam dengan makan! Lebih berat lagi saat meeting di pagi hari, ketika semua peserta harus aktif dan memberikan ide atau solusi maka saya hanya bengong bego seperti ayam terkena penyakit tetelo. 


Jadi akhirnya saya pun menyerah dengan OCD, mungkin memang niat saya tidak terlalu kuat dengan gaya diet ini. Saya pun kembali ke diet konvensional yang sebernarnya sudah lama saya ketahui sejak jaman baheula yaitu menghitung BMR (Basal Metabolic Rate) untuk mengukur kalori yang diperlukan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, berdasarkan tinggi, berat badan serta usia; BMI (Body Mass Index) untuk menghitung lemak tubuh berdasarkan berat dan tinggi badan, angka BMI digunakan untuk menentukan apakah kita masuk ke golongan underweight, ideal, overweight atau obesitas; Menghitung kalori yang masuk dalam setiap makanan yang saya makan; Menyeimbangkan nutrisi yang saya asup dengan lebih banyak sayur dan buah; dan tentu saja menjalankan pantangan pada makanan-makanan tertentu seperti gula, gorengan dan makanan berlemak tinggi. 

Urusan hitung-menghitung kalori memang terdengar cukup ruwet, namun jika anda tahu caranya dan sarananya maka semuanya sangat mudah dijalankan. Untuk mengukur BMR dan BMI anda cukup membuka beberapa website yang menampilkan calculator untuk menghitungnya, seperti misalnya disini dan disini. Dan untuk mengecek jumlah kalori setiap makanan yang anda santap maka ada satu website bernama Cronometer yang sangat canggih dalam menghitung kalori dan nutrisi makanan yang diasup. Cukup masukkan data makanan beserta beratnya, plus kegiatan olah raga yang anda lakukan maka website ini akan menampilkan hasilnya dengan sangat detail. Anda bisa buka web tersebut disini, tentu saja anda harus mendaftarkan email dan mengaktifkannya terlebih dahulu, dan semua fasilitas gratis tersebut bisa anda gunakan selama terhubung dengan internet. 


Wokeh cukup sudah intermezo saya mengenai program diet, terus terang pengetahuan saya tentang ini sangat minim sekali dan itu semua merupakan hasil baca-baca di internet. Kembali ke Cake Chiffon Jeruk yang kali ini saya posting. Seperti beberapa postingan saya sebelumnya tentang membuat cake chiffon, anda bisa membuka resep lainnya disini dan disini, disana saya sebenarnya sudah cukup detail menjelaskan mengenai step by step serta tips anti gagal membuatnya.  Nah untuk cake chiffon kali ini pun tidak terlalu jauh berbeda, karena itu saya hanya akan mengulas sedikit mengenai beberapa pertanyaan pembaca yang masuk sehubungan dengan proses pembuatan cake ini.

Saya mulai dengan pertanyaan, "Apakah cake bisa dipanggang dengan loyang biasa, bukan loyang chiffon bongkar pasang"? Tidak. Cake chiffon merupakan jenis cake dengan tekstur yang ringan karena mampu mengembang dengan fantastis, loyang bongkar pasang khusus chiffon diperlukan agar cake bisa dikeluarkan dengan mudah tanpa merusak bentuknya. Berikutnya, "Mengapa adonan mengalir keluar dari loyang bongkar pasang yang saya gunakan"? Loyang bongkar pasang yang terbuat dari bahan alumunium yang ringan dan tipis biasanya akan membuat bentuk loyang mudah berubah. Kelemahan utama dari loyang ini adalah bagian tengah loyang yang kurang mampu duduk dengan stabil sehingga ada celah yang terbentuk. Untuk mengakalinya supaya adonan tidak menetes ke oven yaitu dengan membungkus bagian dasar loyang dengan alumunium foil.  


"Mengapa loyang tidak boleh diolesi margarine dan tepung? Bukankah nantinya cake akan lengket di loyang"? Yep, cake memang akan lengket di loyang, justru itulah tujuannya. Seperti yang saya jelaskan di atas, chiffon cake merupakan cake yang ringan dan mengembang tinggi, dan karena memiliki struktur itulah maka cake pun menjadi sangat fragile/rapuh. Kala adonan dipanggang dan naik, cake memerlukan bantuan untuk menopang adonan yang mengembang ini dengan melekatkan diri di sisi-sisi loyang. Mengolesi loyang dengan margarine dan tepung akan membuat adonan tidak mampu melekat dengan baik, tidak mampu menyangga tubuhnya yang ringan dan akhirnya turun ke dasar loyang, menghasilkan cake dengan kerutan di bagian tengahnya (berpinggang). 

Alasan lainnya adalah ketika cake telah matang maka loyang wajib dibalikkan dan cake dibiarkan hingga mendingin. Karena strukturnya yang rapuh dan ringan maka chiffon akan cepat sekali mengempis ketika dikeluarkan dari oven. Untuk mencegahnya maka loyang wajib dibalikkan dan cake dibiarkan hingga dingin. Kondisi dingin membuat struktur cake menjadi mengeras dan tidak mengempis ketika cake dilepaskan dari loyang. Jadi anda bisa bayangkan bagaimana anda bisa membalikkan loyang cake jika permukaan loyang diolesi dengan margarine dan tepung bukan? Cake pasti akan meluncur keluar loyang saat kondisinya masih panas.  Hal-hal penting lainnya seputar proses pembuatan cake chiffon saya rasa sudah cukup jelas di postingan Cake Chiffon Pandan dan Cake Chiffon Cream Cheese sebelumnya. 


Kembali ke cake chiffon jeruk ini, menurut saya cake ini sangat mudah dibuat dan hasilnya pun spektakuler. Cake naik dan mengembang dengan baik, memiliki struktur yang kokoh dengan tekstur yang lembut. Ketika dikeluarkan dari loyangnya cake terlihat sangat cantik dengan warna kuning keemasan di bagian dalamnya saat diiris. Untuk rasanya jangan ditanya, sangat lezat! Satu hal lainnya jika anda ingin membuatnya di rumah namun terkendala dengan jeruk yang tidak tersedia, maka anda bisa menggunakan sirup jeruk sebagai pengganti jus jeruk di resep.

Berikut resep dan proses pembuatannya ya.


Orange Chiffon Cake
Resep diadaptasikan dari Joy of Baking - Orange Chiffon Cake

Untuk 1 buah cake loyang diameter 25 cm

Tertarik dengan resep chiffon lainnya? Silahkan klik disini: 
Pandan Chiffon Cake
Cream Cheese Chiffon Cake
Banana Chiffon Cake 

Bahan:
- 6 butir kuning telur
- 7 butir putih telur
- 225 gram tepung terigu protein rendah atau serba guna *)
- 300 gram gula tepung **)
- 1 sendok makan baking powder double acting
- 1 sendok teh garam
- 2 sendok makan parutan kulit jeruk mandarin
- 120 ml minyak goreng
- 180 ml jus jeruk dari 3 - 4 jeruk ukuran besar ***)
- 1 sendok teh vanilla extract, atau 1/2 sendok teh vanilla essence, atau 1/4 sendok teh vanili bubuk
- 1/2 sendok teh cream of tartar (optional) ****)

*) Gunakan tepung terigu protein rendah yang diperuntukkan untuk cake atau kue kering. Jika anda hanya memiliki tepung terigu serba guna (protein sedang) maka anda bisa mencampurkannya dengan tepung maizena untuk mengurangi kadar glutennya. Untuk mendapatkan 225 gram tepung, campurkan 180 gram tepung terigu serba guna dengan 45 gram tepung maizena.

**) Untuk membuat gula tepung haluskan 300 gram gula pasir dengan menggunakan blender dry mill.

***)Anda bisa menggantikan jus jeruk dengan 4 - 5 sendok makan sirup orange yang di encerkan dengan air hingga mencapai 120 ml 

****) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untuk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dengan baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yang terbentuk dalam proses pembuatan minuman anggur atau wine. Walau sudah tidak mengandung alkohol namun beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tidak ingin memasukkannya ke dalam kocokan putih telur maka skip saja bahan ini atau anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sendok makan air jeruk nipis. 

Cara membuat:
Persiapan

Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dalam kondisi dingin (baru saja keluar dari chiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Letakkan putih dan kuning telur pada dua buah wadah yang terpisah. Pastikan wadah untuk putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yang menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tidak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dengan plastik wrap atau penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar kembali ke suhu ruang.   

Siapkan oven, set di suhu 170'C api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang di bagian paling bawah, tapi jika oven anda cukup tinggi letakkan di tengah. Pastikan permukaan loyang cake yang tinggi tidak bersentuhan dengan langit-langit oven.   

Siapkan loyang bongkar pasang khusus untuk chiffon, diameter 25 cm. Biasanya berbentuk bulat dengan lubang di tengah yang bisa dilepas. Ada yang memiliki kaki untuk tempat berdiri kala cake di balikkan ketika telah matang, ada yang tidak (seperti yang saya gunakan). Biarkan loyang dalam kondisi bersih, bebas lemak, jangan mengolesinya dengan apapun atau mengalasinya dengan kertas baking. Sisihkan.  

Membuat adonan dasar 


Siapkan mangkuk yang besar, masukkan tepung terigu, baking powder, garam dan 250 gram gula bubuk (50 gram sisanya akan kita pergunakan untuk mengocok putih telur). Kocok dengan speed rendah dengan menggunakan mikser (anda bisa menggunakan standing mixer atau hand mixer) hingga tercampur baik (sekitar 30 - 40 detik). 

Buat sumur di tengah tepung, masukkan kuning telur (6 kuning telur), jus jeruk, minyak sayur dan vanilla ekstrak. 


Kocok dengan speed sedang hingga tercampur dengan baik, kira-kira selama 1 menit. Jangan lupa untuk membersihkan sisi-sisi mangkuk dengan spatula dan campurkan dengan adonan yang dimikser. Matikan mikser, cuci hingga bersih pengocoknya dengan air sabun dan keringkan. Kita akan menggunakannya untuk mengocok putih telur. 

Membuat meringue 


Siapkan mangkuk besar, pastikan bersih dan bebas lemak. Tuangkan putih telur (anda memerlukan 7 putih telur untuk resep ini. Kocok dengan speed sedang hingga tampak berbusa besar (sekitar 30 detik), taburkan cream of tartar di permukaannya (jika pakai). Kemudian lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga putih telur terbentuk soft peaks (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yang lemas, terkulai ke satu sisi. 


Taburkan 50 gram gula bubuk dalam 2 tahap dan lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga terbentuk stiff peaks (puncak kaku), ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yang kaku, tidak terkulai sama sekali.  Pada kondisi ini kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.  

Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dengan material penyusunnya dan tidak bisa dipergunakan kembali.   

Mencampur adonan (folding)


Ambil sesendok besar kocokan putih telur, masukkan ke dalam campuran adonan dasar, aduk perlahan dengan menggunakan spatula dengan menggunakan teknik aduk balik (folding). Baca penjelasan saya mengenai ini di paragraf pembuka diatas. Lakukan proses mengaduk dengan gerakan lembut dan perlahan hingga konsistensi adonan dasar menjadi tidak terlalu kental. Proses ini untuk memudahkan kita mencampurkan sisa putih telur ke dalam adonan.   

Kemudian masukkan sisa meringue ke dalam adonan dalam 3 tahapan (jangan memasukkan sekaligus semua kocokan putih telur karena akan menyulitkan anda untuk mencampurkannya dengan baik dan memaksa anda untuk mengaduk secara berlebihan). Usahakan agar gumpalan besar putih telur menghilang (karena gumpalan ini tidak akan terurai kala adonan di panggang), biarkan gumpalan adonan seukuran biji kacang tanah.   

Note: lakukan proses mengaduk dengan hati-hati untuk menjaga supaya adonan tidak kempes. 


Tuangkan adonan ke dalam loyang chiffon. Panggang selama 60 menit atau jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangangannya dengan menusuk bagian terdalam cake dengan menggunakan lidi atau tusuk sate yang panjang. Jika tidak ada adonan yang menempel, dan lidi keluar dengan mulus maka cake telah matang.  

Keluarkan cake dari oven dan segera balikkan cake sehingga sisi permukaan cake menghadap ke bawah. Jika anda tidak memiliki loyang chiffon berkaki maka topanglah loyang dengan meletakkan botol atau wadah tinggi lainnya di bagian tengah loyang chiffon sehingga aerasi tetap baik dan uap panas segera menghilang (jangan menelungkupkan loyang berisi cake langsung di permukaan meja). Cake perlu didinginkan hingga benar-benar dingin, memerlukan waktu sekitar 2 - 3 jam di dapur saya, namun ini perlu agar cake tidak melorot saat dibalikkan. 


Ketika cake benar-benar telah dingin, balikkan loyang dan lepaskan dengan cara menjalankan sebuah pisau tipis pada bagian tepian loyang dan tarik cake hingga bagian tengah loyang lepas. Kemudian lanjutkan dengan menjalankan pisau di bagian dasar dan tengah cake, kemudian cake anda balikkan di wadah datar dan dilepaskan dari bagian tengah loyang.   

Cake siap disantap begitu saja, atau dengan taburan gula bubuk diatasnya atau dengan ice cream. Super yummy!  

Source:
Website Joy of Baking - Orange Chiffon Cake 




68 komentar:

  1. Mbak, kalo chiffon ada versi kukusnya gak??? hehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya belum pernah coba mba risa, jadi kepengen coba wakakakka

      Hapus
  2. mantab mbak....aku mau coba setengah resep dulu bisa kan?? , belum punya loyang yang kayak gitu, heheheee...belajar bakingnya dengan harta benda yang sudah ada aja, semoga berhasil menjadi chiffon beneran. makasih sharing ilmunya mbak.. salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai setengah resep mba, loyang chiffon yang alumunium ada yang ukruannya kecil dan harganya murah kok mba, bahkan terkadang ada kakinya jadi gak perlu dikasih penyangga ketika dibalik.

      Hapus
  3. Mba.. kok kayanya di atas ga kelihatan komposisi minyak sayurnya ya m. Thanks

    BalasHapus
  4. mbak endang posting aja menu2 dietnya :D

    BalasHapus
  5. Wah... warna kuenya cantik banget... kuning keemasan.. ditambah tehnik foto mbak yg makin baik.. *dua jempol
    Salam, emily

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba emily, thanks ya mba, yep memang kue ini kuningnya bagus, saya jga suka lihatnya heheheh.

      Hapus
  6. Mbak, kemarin sdh saya coba. Berhasil, spongy. Hanya saja penampilan kurang ok, warna kuning pucat (krn parutan kulit jeruk kurang), dan kulitnya tidak mulus, mengelupas sana sini. Saya pake loyang sifon dari aluminium biasa. Lain kali mau beli loyang sifon spt punya mbak. Itu anti lengket kah? Terima kasih.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sisca, coba pakai sirup orange juga atau beberapa tetes pewarna kuning supaya wrnanya cantik.

      loyang saya permukaanya seperti teflon tetapi lengket ya mba, dan memang harus lengket ya kalau buat chiffon, kalau gak lengket malah cakenya akan melorot.

      Hapus
  7. Mba endang,coba buat choco flan cake (impossible cake). Pasti menantang buat mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba naomi, wah saya langsung googling begitu baca dan yeppp jadi kepengen buaaatt hehehe

      Hapus
    2. Kepingin buat tapi kalo mba endang gak buat,blm berani. Pernah baca di hesti kitchen sama mykitchennotes.

      Hapus
    3. wokeh, sedang pendalaman materi dulu, nunggu waktu pas buat dicoba hehehe

      Hapus
  8. hai mba endang, mau numpang curhat dikit sama nanya2 ya
    maklum masih baru bgt hehe
    aku udah beberapa kali bikin kue (walau bukan chifon)
    tapi kok jd bantet ya? pdhl udah pake BP dan masih new atau belum 6 bulan
    padahal kata mama rasanya udah enak :D

    saya mau nanya nih mba, apa bedanya pake minyak dengan pake mentega?
    mentega dan margarine itu sama kan ya? (kadang suka takut beda karna beberapa org beda2 nulisnya :D)
    terus bedanya mentega blue band atau sejenisnya dengan yg tawar apa ya mba?
    kalau untuk bikin kue bagusnya pakai mentega yg berwarna kuning atau yg tawar?

    maaf ya mba endang pertanyaannya banyak :D
    makasih sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Sarah,

      berikut jawaban saya ya:
      1. Kalau adonan hanya diaduk2 saja, sebaiknya pakai BP double acting ya mba, kecuali kalau adonan dimikser hingga kembang maka BP bs diskip.

      ini artikel saya tentang BP:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/06/mengenal-baking-powder-baking-soda.html

      2. Minyak vs mentega, beda dalam proses pembuatan. Mentega biasanya dimikser dengan gula hingga kembang baru bahan2 lain dimasukkan. Minyak biasanya dimasukkan terakhir setelah bahan2 lain diaduk. Minyak memberikan hasil lebih lembut dan moist dibanding mentega

      3. Mentega vs margarine, beda ya. Coba baca artikel saya disini:
      http://www.justtryandtaste.com/2015/04/cream-cheese-pound-cake-info-seputar.html

      4. Mentega ada 2 jenis: salted (asin) dan unsalted (tawar), keduanya bs dipakai, tapi biasanya untuk cake/cookies pakai yang tawar. Kalau pakai salted maka garam di resep diskip saja.

      5. mentega warnanya pucat dan margarine kuning atau putih. Untuk kue/cookies, maka mentega akan memberikan rasa lebih enak. Penjelasan ada di link yang saya berikan.

      moga membantu ya

      Hapus
  9. mb, Endang, ak mggu lalu eksekusi kue ini, adonan da mantap n sukses ee pas masuk oven (loyangku dia 24 cm) ud panggang setengah ngembang bgt sampe meluber keluar trs mengembang sampai mencapai langit2 oven (ovenku 2 tingkat, ak letakkan di atas pake api bawah, ovennya tu ga tinggi seperti oven listrik) jd krn meluber ku keluarkan trs tengahnya ga matang (menit ke 40 d kyknya), apa yg salah ya mb? (Lena-Ptk)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Lena, cake ini benar2 harus pakai loyang diameter 25 cm, karena dengan loyang itu saja cake naik sampai diatas loyang. Loyang 24 gak cukup menampung mba, makanya naik tinggi banget keluar loyang. Chiffon selama pemanggangan gak boleh di sela sedikitpun apalagi sampai pintu oven dibuka sebelum cake matang. Mengembang naik bukan berarti cake sudah matang, chiffon butuh waktu agak lama agar semua adonan matang karena cakenya sangat tinggi.

      bagian tengah cake ga matang, karena memang cakenya belum matang.

      kalau mba pakai loyang 24 sebaiknya pakai 1/2 resep saja mba.

      Hapus
  10. Hai Mba Endang, bukunya sudah beres? Sukses yaa.. Mba, mau tanya, kalo misalnya putih telurnya dikocok duluan, baru yang kuningnya, bisa ga? Atau malah jadi masalah? Makasih ya Mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Joyce, alhamdulilah, semua resep foto dan kata pengantar sudah saya serahkan ke editor hehehe. thanks ya.

      saran saya buat adonan kuningnya dulu mba, putih telur yang menunggu suka berair kalau kelamaan gak segera diaduk degan bahan lain ya.

      Hapus
  11. Hi Mba Endang.. Mau tanya sdkt nich.. Minyak gorengnya 120ml? Ga kebanyakan ya Mba?
    Btw.. makasi banget dgn postingannya.. sangat2 membantu utk pemula spt sy. Thanks a lot..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, minyak goreng nggak kebanyakan ya, memang segitu ukurannya. cake ini besar ya.

      thanks ya sharingnya, senang jtt bs membantu memasak. sukses ya

      Hapus
  12. mbak endang ...muuuach. aku berhasil bikin chifon cuma kulitnya amburadul gitu nempel semua, dan gak bisa coklat warnanya,apa kurang matang/kurang garing? sudah 1jam dan dtusuk pake lidi gak nempel,jadi terlihat gak ada pinggirannya. yang buat aku senang kuenya gak bantat,, lain waktu aku mau praktek yang chifon pandan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, mungkin pada saat mengelurkan cake dari loyangnya rada susah ya? Pakai pisau tipis dan tempelkan di dinding loyang dan jalankan perlahan namun dengan tenaga kuat. Kalau sudah ditusuk pakai lidi gak ada adonan yang lengket berarti sudah matang mba, kayanya kendala pada saat melepaskannya saja dr loyang ya

      Hapus
  13. Hallo mbak..salam kenal. .aku baru aja praktekin resep ini...allhamdulillah..berhasil..cuma loyangnya kekecilan..jadinya meluber ...cakenya moist..mksh resepnya y mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Nana, thanks sharingnya yaa, memang untuk chiffon lebih baik loyang kegedean drpd kekecilan. Saya pernah mengalami hal sama, cakemya naik tinggi jadi kaya jamur atau bom hiroshima tobat dah hehhehe

      Hapus
  14. Halo mbak Endang, salam kenal.. saya mau tanya, kalo sifon, pakai loyang kotak, bisa ga ya? Saya ada tantangan bikin bday cake tapi cakenya rasa jeruk... (atau mbak punya resep cake jeruk?).. trims sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Cyrilla, chiffon sebaiknya pakai loyang bongkar pasang ya mba, supaya mudah dilepas. Kalau pakai loyang biasa takutnya hancur ntar ketika dikeluarkan dari loyang.

      saya ada pound cake jeruk Mba, ini oke juga rasanya.
      http://www.justtryandtaste.com/2013/06/traditional-pound-cake-dengan-selai.html

      Hapus
  15. Mbak Endang, nanya dong. Mbak pake jeruk jenis apa? Aku pernah bikin lemon cakenya joyofbaking tapi asyeeeem, Makanya kapok nih. Tu bule2 apa emg demen yang asem2 atau seleraku yg ga masuk ya? Hehe.. Makanya belum berani bikin yang jeruk, takut asem juga. Meskipun sebenernya jeruk ga seasem lemon ya, tapi tetep kapok nih. Apa pake sirup jeruk aja ya? Ni anakku request cake jeruk nih, makanya mau nanya dulu biar ga gagal kayak waktu itu. hehe.. Tengkyuuuu mbak :D :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mb Dewi, saya nggak pakai jeruk nipis ya mba, saya pakai jeruk mandarin ya mba, yag manis rasanya jadi nggak ada asam2nya sama sekali. Biasanya mereka kalau untuk cke pakai lemon jenis meyer lemon, rasanya katanya gak seasam lemon umumnya.

      Saya rasa asalkan jeruknya manis gk perlu khawatir untuk mencoba resep diatas ya.

      Hapus
  16. hai mbk endang....mksh ya postingan nya....sy pengen coba bikin neh....tp penasaran knp loyang nya gak boleh di oles mentega n taburan tepung ya mbk?soalnya drmh,sy cm pny loyang chiffon yg biasa....trs kalo jeruk mandarin nya diganti sm air jeruk manis biasa,tp kulit jeruk nya pake kulit lemon....gpp kan mbk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Hesti, coba baca postingan saya di cake chiffon pandan, googling sja 'cake chiffon pandan JTT; disana saya jelaskan detail dan tipsnya. atau di cake chiffon coklat, disana saya jelaskan tips pakai loyang biasa.

      bs pakai air jeruk manis, pakai kulit jeruk lemon juga ok. salam

      Hapus
  17. Assalamu'alaikum mba Endang,, saya nyoba bikin ini tadi sore, enaaaaak lembut n fluffy, tapi bagi saya kurang berasa jeruk, klo mau bikin lagi saya tambahin jus jeruknya jadi 200 ml bisa g mba? Apakah teksturnya berubah? Btw makasih resepnya, semoga mba Endang selalu sukses, aamiin ^^

    Fatimah jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saran saya pakai esens jeruk saja mba, atau pakai parutan kulit jeruk orange (jangan kena putihnya). Saya gak berani kutak katik resep chiffon karena takut gagal.

      Hapus
  18. Mbak endang, saya mau tanya saya uda 2 x buat cake ini, tapi setelah di balik beberapa menit cake nya langsung terlepas, saya pake loyang tulban. Pertama x buat kulit cake nya nempel semua di loyang dan keras, jadi saya pikir panggang nya terlalu lama, tapi pas yang kedua kulitnya juga nempel semua di loyang dan terlepas padahal kulit cake nya g keras seperti yang pertama. Jadi yang salah apa ya mbak? Kalau untuk cake nya sih enak dan lembut. Terima kasih mbak endang, ditunggu balasannya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, hmm saya kurang tahu juga ya, cake ini harusnya menempel dengan baik di loyang walau pakai tulban atau bongkar pasang hasilnya harusnya akan sama. Jadi saya bingung kenapa dia bisa lepas dari bagian kulitnya dan jatuh. Mungkin bs pakai cara, dibalik dirak kawat mba, dan rak kawatnya ditopang sama wdah lain yang tinggi supaya sirlkulasi udaranya baik, kalau ada rak kawatnya kan cake bs tertahan dan gak jatuh

      Hapus
  19. Hai Mbak Endang. Saya sudah praktekkan cake ini... sukses mbak meskipun ini pertama kalinya bikin chiffon cake, hanya saja masih nampak sedikit gumpalan putih setelah dipanggang. Thanks atas tips dan penjelasannya yang detail. Jadi pengen bikin chiffon cake yang lain2 lagi ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mommy joanne, thanks sharingnya ya, senang resepnya berhasil dicoba, sukses yaaaa

      Hapus
  20. Hi Mba :)
    website mba jadi web favorite buat dibaca tiap hari, resepnya banyak dan mudah utk dimengerti.. :)
    Mba, utk resep kue ini, bisa untuk kue ultah ga ya? maksudnya saya pingin frosting kuenya..
    atau mungkin ada saran kue lain yang better utk di frosting?
    Tq ya mba.. love ur web so much :):)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Boney, thanks sharingnya ya. Bisa untuk kue ultah ya, pakai frosting krim kental atau cream cheese atau coklat oke kok. coba lihat resep chiffon coklat, saya beri frosting cake nya

      Hapus
  21. Hai mbak, salam kenal. Kmrn sy prnh buat chiffon cake lemon.hasilnya udh lumayan klo menurut sy sbgai pemula. Besok rencananya sy mau coba chiffon orange resep mbak ini. Yg ingin sy tnyakan klo pke otang bagian atas cakenya ga bs coklat merata kyk pnya mbak ya ? Apa sy hrs pke arang diatas otangnya? Krna prcobaan prtama buat chiffon pisang bawahnya udah mateng trnyta atasnya msh lembab. Klo pke otang, arangnya diletakkan dr awal proses pemanggangan atau sktr 15 menit trakhir stlh kecoklatan pinggiran cakenya ?
    Pertanyaan kedua. Kmrn sy pke loyang chiffon bongkar pasang yg alumunium. Bukan yg sprti pnya mbak tp knpa pas loyangnya dibalik scra perlahan, wlwpun ga langsung cakenya terlepas sndri dr loyang. Pdhl sy tdk mengoles apapun di loyang. Krna bagian tengah permukaan cake nya msh ada yg lembab (ga coklat merata sprti yg pnya mbak ) jd begitu loyang dibalik sebagian kulit permukaannya malah nempel dipiring (sy membalikkan loyang diatas piring krna loyang sy sudah ada penyangga kakinya) jd penampilannya kurang cantik mbak. Apa memang krna jenis bahan loyang sy ya yg membuat cake trlepas sndrinya saat dibalik ? Jd solusinya gmna ya mbak? Klo ga dibalik cake nya memang turun sdkt ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mba, yep pakai otang memang susah coklat dipermukaan cake krn api tdk dr atas, di resep ini saya pakai oven listrik pengapian atas bawah, ini membuat panas merata dan permukaan cake bs coklat. Pengalaman teman yang pakai otang, mereka pakai arang diatas otang. Jadi dikasih pasir dulu (jangan terlalu tebal) kemudian bru diksih arang yang membara.

      cake kurang nempel kemungkinan krn belum matang, chiffon harus dipanggang sampai kering bagian tengah, kalau msih lembab maka ketika dibalik bagian tengah akan berat dan lepas. lebih baik sedikit lebih coklat dibanding kurang matang.

      Hapus
  22. Balasan
    1. yep mba, semua resep cake, roti dan kue kering saya pakai api atas bawah karena pakai oven listrik. Kalau pakai oven gas mungkin api bawah saja

      Hapus
    2. Makasih mba. Saya sudah buat, setengah resep karena loyang chiffon saya diameter 24cm saja, ada kakinya. Pas dibalik, panik karena langsung melorot dengan suksesnya. Jalan serakhir saya taruh di atas rak kawat, untung gak turun. Mungkin lagi beruntung xixixiix. Thanks ya mba recipenya enaaaakkkkkk buanget. Anak-anak saya suka. Next time mau coba yang lain. Ada tips supaya ga melorot pas dibalik mba? Semua inatruksi sudah saya lakukan heheh. 😘

      Hapus
    3. sayangnya saya tidak ada tips untuk mencegh melorot mba, mungkin memng jenis loyangnya. Thanks sharignya ya, senang resepnya berhasil dicoba.

      Hapus
  23. Kalo diganti pake jeruk nipis bisa gak mbak???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ya, pakai saja jus jeruk instan dalam kotak kemasan ta, jangan ganti jeruk nipis

      Hapus
  24. Mbak, berhubung kue ini sepertinya banyak asamnya, kenapa ya pengembangnya kok tetap pakai baking powder bukan baking soda? Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya jarang pakai BS di cake mba, karena rasa BS getir dan khas, saya lebih prefer pakai BP yang juga sebenarnya mengandung BS namun tdk memiliki rasa.

      Hapus
  25. Halo Mbak, thanks resepnya, sangat detail, bsok sy mau coba. Tp sy mau tanya 1 hal, pernah coba ganti minyak dg margarin/ mentega nggak? Apakah kalau diganti margarin (blueband) / mentega (wysman), kelembutannya jd banyak berkurang? Kalau disiasati dg 1/2 minyak, 1/2 lg margarin/ mentega gimana? Concern sy kalau full minyak, jadi gak segurih pakai margarin/ mentega nggak ya? Hehehe

    Mohon sarannya, terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Niar, untuk chiffon belum pernah coba ganti tapi menurut saya bs. Pakai mentega cair menurut saya lebih enak aroma dan rasanya. 120 ml minyak menurut saya gak terlalu banyak, chiffon bukan jenis cake yang berat ya

      Hapus
  26. Assalamualaikum,hallo mb endang salam kenal.saya suka blog mb,amat sangat membantu untuk sy yg pemula.sy mw tanya mb,sy punya masalah dengan oven listrik sy,kalau sy gunakn api atas dan bawah,listrik turun heehe.karna watt nya cukup besar.khirnya sy akali dengan memanggang api bawah dulu baru api atas,berhasil,mengembang.hanya saja kurang optimal,akhirnya sy ganti api atas dulu,baru api bawah,mengembang sempurna,tapi setelah dingin agak mengempes,bagaimana ini mb???apa yg salah oven sy atw adonan sy,seingat sy,step by step resep nya sudah sy baca dan pahami berulang-ulang.mohon solusi nya mb,agar kedepan saya bisa mempraktekan resep2 mb,terima kasih,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba Lauzy, salam kenal dan thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka. Oven listrik pengalaman saya harus pakai api atas bawah, oven saya merk BIG Sico dan kalau saya pakai salah satu api saja maka tidak akan mengembang maksimal dan bantat. Jadi memang kudu kedua api supaya suhunya maksimal. Cake perlu suhu maksimal agar naik dengan baik mba.

      Hapus
    2. Assalamualaikum,,mb endang.mb sy mau mengucapkan terima kasih banget,banget,banget.akhirnya sukses eksekusi chiffon pandan dan jeruknya,sy bikin 4 loyang dengan setengah resep.abis,tuk oleh2 bunda sy dan dimakan bersama para tetangga.baru kali ini nyoba resep mb,dan entah kenapa sy merasa dari sekian banyak blog,hanya blog mb yg sangat detail penjabaran nya,dan alhamdulillah sy nambah ilmu,jazakumulloh khoirul jaza',tetep semangat mb..

      Hapus
    3. Halo Mba Lauzy, terima kasih sharingnya yaa, senang cake chiffonnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  27. Mba Endang jus jeruk fresh dan parutan kulit jeruk perlu di saring? Thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. jus jeruk yang penting tidak mengandung biji2nya mba, parutan kulit jeruk langsung masuk ke adonan

      Hapus
  28. Mba Endang, klo tdk musim jeruk mandarin sy pk syrup di cairkam dgn air. Apakah msh perlu di beri essense jeruk? Thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. bs pakai sirup jeruk dicairkan, boleh tambah essens, tidak juga gak papa ya

      Hapus
  29. Mba Endang sy tdk berhasil bikin chiffon orange nya. Tdk ada jeruk mandarin sy ganti dgn 120 ml air di mix 4 sdm jeruk syrup. Tdk ngenbang seperti biasanya mba. Salah dmn ya. Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya suka bingung kalau ditanya salah dimana seperti ini, secara saya tdk melihat ketika Mba buat ya. Kalau resep dan proses diikuti seksama pasti bs ngembag

      Hapus
  30. Mba Endang...fungsi kulit jeruk di sini sbg apa?Harus pake ya...misal gak pake gmn? Lg susah nih cr jrk mandarin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya untuk membuat aroma cake lebih wangi, skip saja jk tdk ada mba

      Hapus
  31. Halo mbak endang... Misalnya jus jeruknya saya ganti minuman botolan pulpy orange itu bisakah? Trimakasih

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...