09 April 2015

Cream Cheese Pound Cake & Info Seputar Produk Dairy



Diantara semua jenis cake mungkin pound cake yang paling saya sukai, teksturnya padat dan rasanya yang buttery menurut saya memiliki keistimewaan tersendiri. Terus terang cake yang terlalu light dan fluffy seperti chiffon kurang menjadi pilihan saya. Sebenarnya sudah cukup banyak jenis pound cake yang saya hadirkan di JTT, sebut saja chocolate pound cake, oil pound cake, marble pound cake, traditional pound cake, dan avocado pound cake. Tak heran jika variasi cake ini begitu banyaknya karena memang mudah dibuat dengan bahan standar yang ada dan rasanya pun sama sekali tidak mengecewakan. 

Nah varian pound cake lainnya yang tak kalah sedap adalah cream cheese pound cake yang saya hadirkan kali ini. Cake ini saya buat beberapa minggu yang lalu untuk memanfaatkan sisa dari satu kilogram cream cheese yang masih 'ngendon' di kulkas. Walau cream cheese bisa disimpan di dalam freezer untuk memperpanjang masa simpannya namun kali ini saya lebih suka mempermaknya menjadi cake. Berhubung pada saat yang bersamaan saya juga membuat chiffon ketan hitam (resep menyusul), maka si pound cake lantas saya bungkus rapat dengan kertas baking dan plastic wrap kemudian saya bekukan di freezer. Cake ini sempat nangkring disana selama dua minggu lamanya, dan ketika saya cairkan dan panaskan sebentar di microwave teksturnya sama sekali tidak berubah. Tetap moist, dan lembut seperti foto di atas. ^_^

Cream cheese

Untuk rasa, cake ini juara. Cream cheese yang menjadi salah satu bahannya membuat pound cake ini terasa milky sekaligus buttery karena banyaknya mentega yang digunakan. Jika anda penggila cake yang kaya rasa dan 'susu banget' maka cream cheese pound cake ini layak menjadi pe-er berikutnya untuk dieksekusi. Nah seringkali jika saya menampilkan cake berbahan cream cheese atau krim kental (heavy cream) di dalamnya maka banyak pembaca yang bertanya mengenai bahan-bahan ini. Jika anda termasuk yang masih awam mengenai perbedaan dari masing-masing produk dairy ini maka mungkin penjelasan singkat saya di bawah bisa sedikit membuka wawasan anda. Kembali saya tegaskan, jika saya menyebut satu merk maka bukan berarti saya mempromosikan produk tersebut atau mendapatkan benefit darinya melainkan karena memang merk  tersebut sering saya gunakan di dalam proses baking yang saya lakukan. 


Dairy product  atau produk susu adalah makanan yang terbuat dari susu hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau, unta, yak, atau jenis hewan mamalia lainnya. Umumnya produk dairy banyak dipergunakan di dalam kuliner Eropa, Timur Tengah, India, sebagian Mongolia dan sangat sedikit sekali dikenal di kuliner Asia Timur dan Asia Tenggara. Ada banyak sekali jenis produk dairy, namun yang umum dan sering kita pergunakan di dalam baking dan cooking adalah aneka susu, yogurt, mentega, dan keju. Terkesan sangat sedikit macamnya, namun percayalah varian di dalamnya alamak banyaknya dan sebagian besar jarang kita temukan di Indonesia. 

Kita mulai dari susu, produk ini sangat populer dan banyak sekali jenisnya, yang paling umum adalah susu cair kemasan kotak yang hadir dengan aneka rasa, susu bubuk, susu kental manis (condensed milk),  susu evaporated dan krim kental. Untuk susu cair dan susu bubuk saya yakin anda tidak akan kesulitan untuk mengenalinya. Sedangkan susu kental manis merupakan jenis susu yang telah diuapkan kandungan airnya dan ditambahkan gula di dalamnya, sehingga memiliki tekstur kental, pekat dan terasa sangat manis. Susu ini memiliki masa simpan yang panjang, dan walaupun kalengnya telah dibuka mampu bertahan tanpa basi di suhu ruang dalam waktu yang lama. Di Indonesia dan di negara Asia Tenggara, susu kental manis sangat mudah ditemukan, tapi jika anda tinggal di negara dimana condensed milk susah untuk dicari maka resep homemade susu kental manis berikut ini mungkin bisa dicoba. Blender jadi satu 1 cup air panas mendidih, 2 cup gula pasir, 1/4 cup margarine hingga tercampur rata, kemudian tambahkan 4 cup susu bubuk secara bertahap masing-masing 1 cup. Proses hingga smooth, masukkan ke wadah rapat dan simpan di kulkas.


Susu evaporated merupakan jenis susu yang juga telah diuapkan sehingga kehilangan 60% kandungan airnya. Susu ini hampir sama dengan susu kental manis hanya saja tidak ada penambahan gula di dalamnya. Konsistensinya tidak sekental condensed milk. Karena tidak mengandung gula maka masa simpannya tidak sepanjang susu kental manis, gula berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Susu ini bisa berubah menjadi susu cair biasa jika anda mengencerkannya dengan tambahan sejumlah porsi air. Susu evaporated biasanya digunakan untuk membuat aneka dessert seperti krim custard, puding, vla atau bahkan mashed potato. 

Produk susu lainnya yang umum dipakai untuk baking, dessert dan cooking adalah krim. Krim merupakan produk olahan susu yang diambil dari kepala susu yang membentuk lapisan di permukaan susu segar sebelum dilakukan proses homogenisasi. Krim berbentuk cairan yang kental dan pekat (tergantung juga dari kandungan lemak di dalamnya). Terasa manis atau tawar. Krim memiliki banyak jenis, antara lain light cream, light whipping cream dan heavy cream, masing-masing dibedakan dari persentase kandungan lemaknya. Light cream memiliki kandungan lemak sekitar 18 - 30%, krim ini biasa disebut cooking cream karena umum dipergunakan untuk memasak, misalnya mengentalkan aneka saus atau sup. Karena kandungan lemaknya yang relatif rendah maka light cream tidak bisa dikocok hingga kaku. Light whipping cream memiliki kandungan lemak 30 - 36%, krim ini bisa dikocok dengan baik hanya saja memiliki tekstur yang ringan, kurang pekat. Heavy cream atau double cream atau heavy whipping cream, memiliki kandungan lemak lebih dari 36%, krim jenis ini sangat mudah dikocok hingga kaku karena kandungan lemaknya yang sangat tinggi.


Lantas krim apakah yang bisa kita pergunakan untuk frosting dan mendekorasi cake? Heavy cream atau heavy whipping cream merupakan pilihan yang paling tepat karena mampu dikocok hingga kaku dengan mudah. Biasanya krim jenis ini hadir dalam bentuk ukuran satu liter namun ada juga merk tertentu dengan kemasan yang lebih kecil. Merk yang umum ada di pasaran di Jakarta adalah Roselle, Elle n Vire, Anchor, dan Avoset, dan mungkin masih banyak yang lainnya karena terkadang toko bahan kue memiliki variasi yang lebih banyak dibandingkan dengan supermarket. Anda bisa menemukan heavy whipping cream ini di bagian kotak pendingin berisikan produk dairy food lainnya seperti keju, yogurt dan susu. Selama di kemasannya tercantum whipping cream maka krim tersebut bisa dikocok hingga kaku.

Sayangnya krim kental tidak tahan lama jika kemasannya sudah terbuka walau telah diletakkan di chiller kulkas, padahal umumnya krim ini hadir dalam kemasan 1 liter. Nah untungnya krim ini bisa disimpan di dalam freezer hingga 6 bulan lamanya. Tips untuk menyimpannya, saya biasanya menuangkan krim ke dalam wadah tertutup seperti Tupperware dan bekukan di freezer. Saat diperlukan maka krim cukup saya sendokkan seperlunya saja. Keunggulan membekukan krim seperti ini dibandingkan jika krim masih berada di dalam kotaknya adalah anda bisa mengambilnya seperlunya saja tanpa harus mencairkan seluruh krim di dalam kotak. Karena kandungan lemaknya yang tinggi, krim tetap lembut dan mudah disendokkan walau telah membeku.



Selain jenis krim diatas, anda mungkin sering mendengar tentang sour cream dan creme fraiche, kedua krim ini merupakan susu asam dengan kandungan lemak sekitar 30 - 45%. Sour cream terbuat dari heavy cream yang difermentasikan dengan kultur bakteri dan memiliki tekstur yang sangat kental. Biasanya krim jenis ini digunakan untuk menemani dessert, buah-buahan atau penyedap di sup. Terkadang resep cheese cake juga menggunakan sour cream atau krim asam sebagai salah satu bahannya. 

Produk susu lainnya adalah mentega atau butter. Mentega yang seringkali rancu dengan margarine, merupakan dairy product yang dihasilkan dengan mengocok atau mengaduk susu, atau krim baik yang masih segar atau yang telah difermentasikan secara berputar (churning), dengan tujuan untuk memisahkan lemak (butterfat) dari buttermilk-nya. Mentega secara umum digunakan untuk olesan pada roti, dan juga di dalam proses memasak seperti memanggang, membuat saus dan menggoreng dengan pan. Mentega mengandung butterfat, protein susu dan air. Kebanyakan mentega dibuat dari susu sapi, namun jenis hewan mamalia lainnya seperti domba, kambing, kerbau dan yak juga diproduksi.  Merk mentega yang umum terdapat di negara kita seperti Wysman, Orchid, Anchor, Philadelphia, Elle n Vire, dan President. 


Nah sebagai tambahan info bagi anda yang mungkin masih bingung membedakan antara margarine dan mentega maka keduanya merupakan produk yang berbeda. Mentega terbuat dari susu hewan ternak sedangkan margarine terbuat dari minyak tumbuhan seperti kelapa sawit, kedelai, biji kapas, biji bunga matahari, rapeseed (canola) dan jagung. Margarine biasanya hadir dalam dua warna yaitu putih dan kuning, sedangkan mentega biasanya memiliki warna pucat kekuningan. Walau keduanya bisa saling menggantikan dalam proses cooking dan baking namun memiliki aroma dan rasa yang berbeda. Mentega karena terbuat dari susu akan memberikan rasa creamy dan aroma yang harum selayaknya produk susu lainnya. Selain itu mentega juga akan memberikan tekstur yang lebih baik pada kue kering. Margarine karena terbuat dari minyak tumbuhan  yang netral maka tidak menyumbangkan aroma dan rasa pada produk baking yang kita buat. Karena itu penambahan aroma dan rasa dari bahan lainnya seperti vanilla extract diperlukan agar kue yang dihasilkan lebih lezat. Beberapa merk margarine yang umum kita jumpai di negara kita misalnya saja Blue Band, Simas, Palmboom, Filma, forVita.

Lantas kapan kita harus menggunakan mentega dan kapan menggunakan margarine? Untuk cake dan kue kering dengan bahan yang simple dan plain (tanpa ada tambahan perasa lainnya) seperti yellow cake, butter cookies, sugar cookies, maka sebaiknya digunakan mentega agar cake dan cookies menjadi terasa istimewa. Namun untuk chocolate cake yang kaya rasa maka anda tidak akan tahu perbedaannya walau hanya menggunakan margarine di dalamnya. Untuk pastry sebaiknya mentega menjadi pilihan karena rasa sangat penting bagi jenis kue ini. Atau anda juga bisa menggabungkan antara margarine dan mentega misalnya pada adonan kulit pie agar flaky dan remah. 


Produk dairy yang terakhir yang akan saya bahas adalah keju. Keju dihasilkan dengan cara menggumpalkan protein casein pada susu, memisahkannya dari cairannya yang disebut whey, memadatkannya dan membiarkannya hingga tua biasanya dengan bantuan bakteri. Dalam proses pembuatan keju, susu biasanya diasamkan dan penambahan enzim rennet membuatnya mampu menggumpal.  Jenis keju begitu banyaknya namun beberapa jenis keju berikut ini yang terkadang saya pergunakan di baking dan mungkin sering anda dengar yaitu cheddar, Parmesan, mozarella, cream cheese,  dan mascarpone cheese.

Keju cheddar mungkin merupakan jenis keju yang paling banyak dipergunakan dan yang paling populer di beberapa negara termasuk Indonesia. Keju jenis ini memiliki tekstur yang keras, berwarna pucat kekuningan hingga putih tulang, terkadang memiliki rasa yang tajam (asam). Biasanya hadir dalam kemasan kotak. Karena teksturnya yang keras namun mudah larut jika dipanaskan, maka cheddar mudah untuk diparut dan diaplikasikan pada makanan, misal sebagai campuran cookies, cake atau saus. Di negara kita beberapa merk berikut ini mungkin sering kita lihat di pasaran dengan harga terjangkau yaitu Kraft, ProChiz, dan Bega

Keju Parmesan merupakan jenis keju keras lainnya, yang paling terkenal mungkin adalah keju Parmigiano-Reggiano dari Parma, Italia. Keju ini berwarna kuning pucat, dan terkenal digunakan sebagai perasa pada masakan seperti spaghetti, Caesar salad dan pizza. Biasanya parmesan dijual dalam bentuk telah diparut berupa butiran-butiran kecil dalam kemasan kantung plastik atau botol. 

Cream cheese, mentega dan susu dalam proses pembutan Cream Cheese Chiffon Cake

Jika kita berbicara tentang topping pizza maka keju mozzarella biasanya tidak bisa dilupakan. Kata mozzarella berasal dari dialek Neapolitan di Campania, dibentuk dari kata mozza yang artinya memotong, kata ini mengacu pada metode pembuatan keju ini. Keunikan mozzarella adalah kemampuannya yang mampu melar dengan elastis kala dipanggang. Sensasi kenyal, melar dan elastis seperti karet inilah yang membuat penggemar pizza tergila-gila. Kemampuan mozzarella untuk elastis diperoleh dari proses pembuatannya yang unik, ketika gumpalan susu (curd) telah dipisahkan dari cairannya, kemudian diaduk dan dipanaskan hingga curd terpisah dengann cairan di dalamnya (whey). Curd kemudian dibiarkan hingga pH-nya mencapai 5.2 - 5.5, ini merupakan titik pH dimana keju mampu ditarik dan diuleni untuk menghasilkan konsistensi yang diinginkan. Mozzarella  segar biasanya berwarna putih, terkadang kekuningan tergantung dari makanan yang dimakan oleh ternak. 

Cream cheese dan  mascarpone cheese, seringkali kita rancu dengan kedua jenis keju ini karena terkadang memiliki kemiripan dari segi tampilan dan rasa. Kedua jenis keju ini termasuk kategori keju lunak karena teksturnya yang lembut.  Cream cheese merupakan jenis keju segar yang lunak, dengan rasa yang ringan dan memiliki kandungan lemak yang tinggi. Keju ini terbuat dari campuran susu dan krim yang kemudian digumpalkan menjadi curd atau keju. Cream cheese di pasaran hadir dalam dua bentuk, yaitu berbentuk lunak dalam cup plastik atau batangan keras seperti gambar saya diatas. Keju dalam bentuk batangan keras ini sebelum digunakan sebaiknya diletakkan di suhu ruang agar lunak dan bisa diproses dengan mikser. Merk cream cheese yang umum ditemukan dipasaran Indonesia  misalnya adalah Yummy, Anchor, dan Elle n Vire. Cream cheese bisa dibuat sendiri di rumah dan saya sudah pernah mempraktekkannya, resepnya silahkan klik di Homemade Cream Cheese.

Mascarpone cheese merupakan jenis keju segar dan lunak lainnya yang hampir mirip dengan cream cheese. Bedanya mascarpone terbuat dari krim kental yang setelah digumpalkan dengan cairan asam (jus lemon, vinegar dan citric acid)  dan dipisahkan dari cairannya (whey) keju tetap dibiarkan lunak sehingga mudah untuk dioleskan pada permukaan makanan. Keju ini berwarna putih susu dan populer untuk digunakan pada  dessert terkenal tiramisu. Merk umum yang bisa kita temukan disini adalah Yummy, Tatua, dan Puglia. 

Wokeh saya akhiri ulasan saya tentang dairy product, semoga anda belum tertidur lelap. Yuk langsung ke resep dan proses pembuatan cream cheese pound cake di bawah ini! ^_^ 


Cream Cheese Pound Cake
Resep diadaptasikan dari web Joy of Baking - Cream Cheese Pound Cake

Untuk 1 loyang tulban diamater 23 cm tinggi 10 cm

Tertarik dengan resep dengan cream cheese lainnya? Silahkan klik disini:
Cream Cheese Chiffon Cake
Pillowy Japanese Cheese Cake
Red Vevet Cake Versi Kukus

Bahan:
- 390 gram tepung terigu protein sedang (serba guna)
- 1 1/2 sendok teh baking powder (saya pakai double acting)
- 1/2 sendok teh garam
- 340 gram mentega (lunak, suhu ruang)
- 226 gram cream cheese (lunak, suhu ruang) *)
- 400 gram gula pasir
- 2 1/2 sendok teh vanilla extract
- parutan kulit jeruk lemon atau orange dari 1 butir jeruk (optional)
- 6 butir telur (suhu ruang)

*) Potong-potong menjadi ukuran kecil jika anda menggunakan cream cheese batangan seperti saya.

Cara membuat:
Siapkan oven, panaskan oven disuhu 170'C, api atas bawah. Letakkan rak pemanggang ditengah oven. Siapkan loyang, saya menggunakan loyang tulban dengan lubang di tengah, olesi permukaan loyang dengan margarine dan taburi permukaannya dengan tepung. Balikkan loyang dan ketuk-ketukkan untuk membuang kelebihan tepung. Sisihkan.


Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, baking powder, garam, aduk hingga rata dengan spatula. Sisihkan. 

Siapkan mangkuk lainnya, masukkan mentega dan cream cheese. Kocok dengan speed sedang hingga kembang, lembut dan putih pucat. Tambahkan gula pasir secara bertahap sambil adonan terus dikocok hingga tercampur baik dan smooth, sekitar 5 menit.

Masukkan telur satu persatu, kocok dengan baik di setiap penambahan telur. Ini merupkan tahapan yang sangat penting. Jangan menambahkan telur berikutnya jika telur sebelumnya belum tercampur dengan baik bersama adonan. Menambahkan telur terlalu banyak dalam sekali kesempatan, atau tidak memberikan kesempatan telur tercampur baik sebelum menambahkan telur berikutnya akan membuat adonan menjadi bergerindil dan sulit tercampur dengan baik.  


Kocok hingga adonan smooth dan tercampur dengan baik, matikan mikser. Kemudian masukkan campuran tepung terigu dengan cara diayak langsung di atas adonan. Aduk adonan perlahan dengan spatula hingga tepung tercampur dengan baik dan tidak ada adonan bergerindil. 


Adonan yang terbentuk, pekat dan sangat kental seperti gambar diatas. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah dipersiapkan. Ratakan permukaannya dengan spatula. Panggang selama 55 - 70 menit atau hingga lidi ditusukkan ke tengah cake maka tidak ada adonan yang menempel. Keluarkan dari oven, diamkan sebentar agar uap panasnya hilang, kemudian balikkan di rak kawat.


Biarkan hingga cake benar-benar dingin sebelum dipotong-potong sesuai selera. Super yummy!


Sources:
Wikipedia - Dairy Product
Wikipedia - Cream
Wikipedia - Cream Cheese
Wikipedia - Mascarpone Cheese
Nigella.com - Margarine vs Butter
Joy of Baking - Cream Cheese Pound Cake



88 komentar:

  1. Mba kalau sedang tidak ada cream chesse gmn ya? Bs di ganti saja atau bahkan mungkin bs skip? Makasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba laura, sebaiknya gunakan resep pound cake lainnya, karena yang ini wajib pakai cream cheese dan gak bs di skip atay diganti, nanti rasanya kurang oke. banyak resep pound cake di jtt ya

      Hapus
  2. pas banget mba buka ini. bahas seputar produk dairy yg aku masih bingung. tp baca penjelasan mba endang jadi mulai tau dan bisa bedain hehehe... thx for sharing ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba raisa, thanks ya mba, senang sekali infonya bs bermanfaat. Sukses selalu ya

      Hapus
  3. halo mba, kalo pake cream cheese 'gadungan' yg byk beredar bisa ga ya mba?kayanya kl ini lebih terasa kejunya. atau bisa diganti keju cheddar parut? tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin bs ya mba, saya sendiri tidak begitu paham dengan 'cream cheese gadungan ini ya. mungkin bs pakai keju cheddar parut sebanyak cream cheese, hanya saja saya sendiri belum pernah modif itu. mungkin harus pakai resep pound cake lainnya ya mba

      Hapus
  4. ya ampun, cantik banget cakenya, liat fotonya aja saya berasa lagi mencium aroma wanginya saat baru keluar dari oven ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba dini, yeppp harum dan rasanya mantep bangetttt. hahahha

      Hapus
  5. Mba Endang terima kasih sudah memberi pengetahuan ttg krim dan susu,yg selama ini membuat saya bingung...hahahah ohya saya tggu resep chiffon ketan hitam nya,karena dirumah masi byk stock ketan hitam... Adalagi Mba resep NASTAR LUMER DIMULUT nya,sudah saya coba,dan dipesan sama temen2 kantor mba.. seneng nya... terima kasih Mba Endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Fina, thanks sharingnya yaa, senang sekali infonya disuka. Wah sukses dengan pesanan nastarnya yaa hehehhe

      Hapus
  6. Salam,
    Mbak Endang saya mau tanya. Saya pernah menjumpai whipping cream dalam bentuk bubuk. Kalo mau menggunakan, ditambah air es kemudian dikocok dengan mixer. Jika tidak salah merknya Pondan. Nah, yang seperti itu apa bisa dianggap sebagai heavy cream?
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba yuyun, yep pondan punya whipping cream bubuk ya, bisa kok mba dipakai untuk krim kocok, ikuti saja intruksi sesuai kemasannya. Yep saya rasa itu kategori heavy cream ya.

      Hapus
  7. Halo Mba Endang, makasih atas resepnya..
    Mau tanya apakah Pound cake itu sama dengan kue bolu?
    Trims - Yuli

    BalasHapus
  8. Mbak,saya barusan bikin pound cake ini, alamak bau harumnya menyeruak ke seluruh rumah pas dipanggang...saya pakai loyang kotak jadinya pinggir dan bawah roti agak gosong krn nunggu tengahnya mateng,jd pinggir2nya terpaksa saya potong. Rasanya moist dan padat ya mbak,agak kemanisan dikit kalo lidah saya, tapi seneng deh akhirnya bisa nyoba, next time pgn nyoba yg chiffon cakenya,thanks mbak -ita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ita, thanks sharingnya ya.

      next time kalau pakai loyang alumunium, letakkan loyang datar lain di bawahnya, supaya panasnya stabil dan bagian bawah gak gosong sambil nunggu bagian tengah matang.

      loyang alumunium cenderung tipis dan sangat panas ya, jadi kurang stabil sebenarnya untuk memanggang cake yang tebal.

      Hapus
  9. Cream cheese diganti cheese spread bole gk mba? Rasanya gmn kira2 ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, hmm belum pernah coba ya, tapi mungkin bisa ya.

      Hapus
  10. Halo Mbak Endang, salam kenal. Selama ini saya hanya menjadi silent reader saja dan suka sekali browsing post terbaru dari Mbak Endang, karena blog ini Alhamdulillah sangat mudah dipahami berkat adanya step by step pada setiap postingannya.
    Kebetulan, Mbak Endang lagi bahas produk Dairy dll. Saya jadi tertarik untuk bertanya. Apa itu Fresh Cream? Bagaimana bentuk dan fungsinya? Mengapa banyak orang menyamakan Fresh Cream dengan Whipping Cream? Apa memang kedua produk Cream tersebut sama? Mohon Pencerahannya
    Terima Kasih Mbak Endang
    Salam
    Indah. Palembang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba indah, salam kenal juga dan thanks sudah menjadi pembaca JTT ya.

      Whipping cream, heavy cream, double cream, single cream, itu semua termasuk fresh cream ya mba.

      Hapus
    2. Baru baca balesan Mbak Endang setelah obrak abrik email hehehe, maafkeun ya Mbak. Terima kasih banyak infonya Mbak, karna saya sangat tertarik sekali dengan dunia per-cake-an walaupun blm prnah nyoba buat kue sendiri (by resep karena slama ini kalau buat cake selalu pakai tepung premix yg instan) itupun dibantu, makanya saya suka ikut gabung di grup masak di socmed biar bisa bantu saya belajar. Sebelum memulai buat cake asli sendiri saya pengen lebih tahu tentang info2 seputar bahan kue hehehe. Karena digrup masak orang suka menyebut2 fresh cream tanpa menyebutkan detail, makanya saya bingung, saat saya tanya ke kakak saya (yang pernah kursus kue) apa fresh cream dan whip cream sama, dia jawab berbeda (tambah sesat deh saya) wahahaha. Untung ada Mbak Endang dan JTT yang selalu berbaik hati memberikan informasi di Blog ini. Jadi saya ga jadi nyasar deh kemana mana
      Sekali lagi, saya benar2 bersyukur Mbak atas Ilmu yang selalu mbak berikan melalui JTT ini, semoga Mbak sehat selalu sehingga dapat terus berbagi Ilmu melalui JTT ini, Amiin.
      Ps. Maafin saya ya Mbak tiap komentar selalu panjang lebar hehehe
      Salam, Indah.

      Hapus
    3. Hloow Mba Indah, thanks ya sharingnya, senang sekali informasi di JTT bisa berguna untuk bekal memasak ya, saya sendri masih cethek banget pengetahuan tentang bahan dan membuat kue, tapi suka baca sana sini, jadi sedikit2 mulai tahu hehhehe.

      sukses selalu!

      Hapus
  11. Mbah Endang...
    Kalo di resep ada pemakaian cream cheese atau yogurt yang dicampur dlm adonan, itu suhu ruang atau dingin?
    Trus kalo mau buat frosting creamnya suhu ruang jg ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, cream cheese yang bentuknya batangan padat sebaiknya dipakai disuhu ruang agar gak keras, tapi kalau bentuknya cream dan gak padat bs pakai suhu chiller ya. Yogurt pakai suhu kulkas gpp ya karena teksturnya toh lembut ya.

      kalau krim untuk frosting sy pakai suhu kulkas, dan kocok hingga kaku, suhu dingin membuat frosting tidak cepat meleleh

      Hapus
  12. Hai mbak endang! Pas bgt. Aku punya syok crram cheese dikulkas yg udh lama ngembrek entah mau diapain. Tp masalah barunya adalah, aku ga punya oven. Hahahahhaha. Maju terus pantang mundur pokonya, selama bahannya ada mari kita coba versi kukus. :D
    Mbak sorry oot. Saya baca ada yg komen soal nastar lumer dimulut. Mba endang pernah posting kah?? Kok saya ngga nemu ya.. Saya fans berat nastar enak soalnya. Bagi link nya boleh mbak?


    Salam,
    Chika

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba chika, yep saya rasa bs kok dikukus, ini gak beda sama pound cake lainnya ya.

      ini link nastar ya:
      http://www.justtryandtaste.com/2010/12/nastar-lembut-lumer-dimulut.html

      Hapus
  13. Mba, request tips food photography donk, biar foto2 yg dihasilkan lebih bagus dan menggoda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. huaaa, saya sempat kepikiran mau sharing, tapi saya pikir2 kemampuan foto saya sangat cethek banget, hasilnya juga biasa2 saja, jadi malu mau share hiiksss

      Hapus
    2. Tapi kemampuan Mba sudah amazing lho, dilihat dari foto-foto di tahun 2015... seperti resep Cream Cheese Chiffon Cake tu.. baguss

      Hapus
    3. thanks yaa, tapi menurut saya biasa2 saja, malu banget mau share hehehe

      Hapus
  14. Mba Endang, sblmnya trmksih atas resep2nya yg udh bbrp kali sy pake. Ini pertanyaan pertama sy, knp adonan sy setelah dimasukan telur ke-4 berubah sedikit mencair seperti pecah, apakah saat mixer telurnya satu persatu kurang lama? Akibatnya adonan akhir saat mau dipanggang ga begitu kental.
    Thanks ya mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba lens, mencampurkan adonan mentega dan telur harus dipastikan supaya mentega + telur harus tercampur dengan baik, baru telur berikutnya dimasukkan. kalau terburu2 akibatnya adonan jadi pecah encer dan sulit untuk dibuat kental kembali walau dimikser dalam waktu lama

      karena itu pastikan setiap penambahan telur, adonan sudah pekat dan kental baru telur berikutnya dimasukkan. jangan terburu2 ya

      Hapus
  15. Halo mbak mau tanya, apakah vanilla ekstrak bisa diganti dengan pasta vanilla? Dan berapa takarannya. Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ria, bisa ya mba, kalau vanila essense sih sekitar 1/4 sendok teh, terlalu banyak pahit, hanya saja kalau pasta saya kurang tahu ya, saya belum pernah pakai, mungkin 1/2 sdt ya

      Hapus
  16. dear mba endang, mau tanya nih mba endang nyimpen cream cheesenya gmn? saya sempet baca kalo cream cheese disimpan di freezer biasanya "pecah" kepisah gitu antara lemak dan airnya. hasilnya cream cheesenya ga smooth :( thx before

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Renata, creamcheese bisa disimpan di freezer, hanya saja memang teksturnya akan berbutir2. Creamcheese ini gak bs dipakai untuk frosting atau untuk spread/olesan roti. tetapi untuk cake atau cheesecake masih bs ya. Pengalaman saya simpan creamcheese batangan yang padat ya, bukan yang lunak dan berair seperti merk Yummy.

      Hapus
  17. Mbak mau ty, aku bikin ini enak sih rasanya tapi kenapa agak remah ya gak padet kayak foto mbk endang, salahnya dimana ya, mau bikin lg dengan perbaikan hee..hee

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba retno, cake ini harus dipotong saat benar2 sudah dingin ya, jangan saat masih hangat. dimasukkan kulkas juga akan membuat cake menjadi padat,

      kemungkinan lain cream cheese yang digunakan, saya pakai cream cheese batangan yang padat. kalau mba pakai yang cup seperti merk yummy teksturnya biasanya basah, banyak mengandung air. Kalau saya biasanya suka saya saring pakai kain supaya airnya berkurang

      Hapus
  18. mba endang, mau tanya soal creamcheese nih. sy beli yg 1 kg jg. tp udh tunggu sampe suhu ruang, di mix campur whippcream, ga bisa mulus y mba?. berjendil" gitu.. ceritany mau muat frosting. terima kasih mba endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Juliana, cream cheesenya dimikser dulu sampai smooth, baru whipping cream masuk ya. Potong2 cream cheesenya ukuran kecil, baru dikocok, kalau dimikser lama2 bs smooth kok, Saya juga suka pakai cream cheese batangan yang padat itu.

      Hapus
  19. Saya mau tanya,kalo susah cari fresh cream bisa gak ya pakai whipped cream cair aja untuk dimasak sbg filling cake?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba intan, ini pertanyaannya bukan untuk resep diatas kan ya? Karena kalau untuk resep diatas harus pakai creamcheese tidak bs menggunakan whipped cream

      tetapi kalau hanya sebagai filling arau frosting maka bisa menggunakan whipping cream yang dikocok kaku

      Hapus
  20. Mbak Endang, saya silent reader blog mbak yang betul2 mencerahkan dunia perdapuran saya. Suka banget nyontek resep cake yang rich & creamy untuk cemilan balita saya yang irit berat badannya, dan dia suka sekali, walaupun yah berat badannya tetap saja irit. Oiya mbak, saya pakai vanilla dari vanilla pod kering untuk menambah cita rasa cake, wah wangi dan yummy sekali hasilnya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, thanks sharingnya yaa, senang sekali resep JTT disuka, sukses selalu yaa

      Hapus
  21. Mbak kemarin saya nyobain resepnya. Teksturnya lembut, enak, tp agak sedikit terlalu manis di lidah saya, jadinya cream cheese kurang berasa. Mbak utk cream cheese nya diganti jadi keju edam yang diparut bisa gak ya?soalnya saya termasuk penggila keju, hehe. Trus kira kira takarannya berapa ya mbak?Thanks mbak buat sharing resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba wida, kuarangis saja takaran gulanya jika terlalu manis. saya kurang tahu apakah cream cheese bs diganti edam ya, kemungkinan bs hanya saja takaranya saya tidak berani main tebak2an, mba mungkin harus coba sendiri yaaa ^_^

      Hapus
  22. hai mbak...mau tanya dong...cake ini klo dicover pakai fondant bisa gak ya?maksud saya kokoh gak mbak?
    trus untuk fillingnya yang enak n cocok pake apa yaa mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sekar, basicnya sih semua pound cake kokoh ya, termasuk yang ini, jadi bs dipakai fondant. Wah kalau filling saya bingung mb, jarang pakai filling untuk cake ^_^

      Hapus
  23. Makasih resepnya mbaaaaa.....tampak yummy sekali..
    Kalau mengocoknya ga pake mixer bisakah mba? Pakai balon whisk gitu bisa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, bisa ya, selama tekstur adonan yang dibuat sesuai dengan instruksi saya diatas ya.

      Hapus
  24. Mbak endang, salam kenal saya juga silent reader. suka dengan blog inj, sayangnya belum pernah nemu bukunya. Oh yah maaf mau nanya, cetakannya yg di pakai ukuran berapa dari bahan apa dan beli dimana...
    Foto foto nya bagus mbak pake kamera khususka. Keren deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Sam, salam kenal juga ya. Thanks sharingnya ya. Jenis dan ukuran cetakan sudah ada di resep ya mba, jadi silahkan dicek ya. Saya beli di Titan toko bahan kue ya. Foto memakai kamera DSLR Mba.

      Hapus
  25. hai mba endang. aku udah ngikutin blog ini udh lama walaupun betah jadi silent reader^^.
    aku mau nanya kalo resep ini ake cream cheese yang bikin sendiri dari resep mba endang bisa ga yaa???

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Icha, salam kenal dan thanks ya sudah mengikuti JTT. yep bs pakai homemade cream cheese ya untuk cake diatas

      Hapus
  26. Mbak endang , salam kenal ya. Saya tertarik dengan resepnya , kira kira kalau aďonannya saya bikin jd cup cakes bisa ngga ya ? Kalau hiasannya saya bikin dari coklat cair bisa ngga ya ? Soalnya saya bukan pengemar butter cream dan biasanya kalau makan tart selalu saya singkirin.makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba, yep bs dipanggang di kertas cup dan bs pakai topping apapun mba

      Hapus
  27. salam kenal mb endang, mau tanya kalau creemcheese nya pke yg krim bukan batangan bisa ga ya? apa creemcheese nya hrs di bekukan dlu ya mb biar bisa dpt tekstur yg sama dg cake nya mb endang yg pake creamcheese batangan, soalnya di tmpat tggal ki susah cari creemcheese batangan mb, trimakasih 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Katri, bisa pakai cream cheese apapun ya, jika cream cheesenya terlalu berair dan lembek coba saring dulu dan diamkan di kulkas semalaman dalam kondisi tertutup supaya semua airnya terbuang. Dibekukan tdk berpengaruh mba jika cream cheesenya memang berair.

      Hapus
  28. Hai mbak endang, mau tanya sedikit tentang dairy product. Apakah cream cheese yang dikemas di cup seperti yummy itu bisa dikocok hingga fluffy? Kan teksturnya beda dengan yang Block dan juga berair banget, apalagi yang light. Kebetulan di kulkas juga cuma ada yang light Hehe. Nah aku lihat resep cheesecake blognya bule, disitu ada step harus mengocok cream cheese hingga fluffy dulu. Jawab ya mbak, soalnya baru pertama kali beli cream cheese yummy ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdasarkan pengalaman tdk ya, yummy terlalu berair dan encer, ketika dikocok justru berbutir2 Mungkin bs disaring dulu pakai kain tipis, diamkan semalamam di kulkas, kondisinya bs sedikit lebih padat.

      Hapus
  29. Pound cake yang ini juara. Gulanya saya kurangi dikit. Buttery, milky, padat, aroma jeruknya samar-samar bikin penasaran. Satu slice ga cukup deh hahah. Delicious pokoknya. Tozzz mba saja juga ga terlalu suka cake yang fluffy. Makasih mba Endang..xx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Linza sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  30. Mbak endang mau tanya...kalo cream cheese (merk yummy) yang belum dibuka, kira2 tahan berapa lama dinsuhu ruang ya mbk?-anggi-

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sekali tidak tahan di suhu ruang ya mba, harus segera masuk ke chiller, mungkin 1 atau 2 jam saja bisa.

      Hapus
  31. Mbak Endang, mau nanya dong klo pakai baking powder biasa (gak double acting) apa perlu saya dobel juga takarannya? Thanks before.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Jinilia, tidak ya, BPDA dan single acting beda cara kerjanya, jadi walau didouble CP single actingnya saya tidak yakin bs mengembangkan adonan sama seperti BPDA ya mba.

      Hapus
  32. Haii..mba endang salam kenal yaa... saya suka sekali dgn resep2 mba diblog ini, selama ini saya cuma ngintip2 aja dan diam2 praktekin resepnya, untuk resep ini kira2 sdh 2th saya save difile saya dan hari ini saya bertekad untuk mencobanya besok pagi hehehehe.... doain saya berhasil ya mba, rencananya mau bikin pake.loyang bulat tanpa lubang kira2 untuk adonan segitu loyang diameter brapa ya mba? Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Fauziah, cake ini besar ya, jadi pakai diameter diatas 20 cm. Moga sukses kuenya ya

      Hapus
  33. Salam mba Endang.. saya senang sekali dengan blognya mba Endang.. banyak resep yang sudah sy eksekusi dan yeaay berhasil. Sy mau tanya kemarin sy niat beli cream cheese tapi ternyata salah.. malah ambil sour cream.. kira2 bisa sy buat cake apa ya mba sour cream ini..? Terimakasih sebelumnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, sour cream sebenarnya bs untuk banyaak campuran aneka makanan jg: cake, pancake, saus keju, cookies, muffin,brownies, dan masih banyak lagi mba.

      Hapus
    2. Aahhh... senangnya dapat balasan surat dari mba Endang yg hits.. terimakasih terimakasih.. brownies pandannya mba Endang bisa kah sy ganti cream cheese dengan sour cream..?

      Hapus
    3. kalau sour creamnya cukup padat bisa ya mba, atau tambahkan keju parut di resep supaya cakenya punya body

      Hapus
  34. dear mbak Endang...
    salam kenal dari junior. gimana ngakalin api atas bawah kalau saya cuman punya si otang alias oven tangkring kompor gas hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba, saya tdk pernah pakai oven tangkring jadi krg bisa memberikan tipsnnya ya. Setahu saya tetap bs hanya saja permukaan kue/roti/cake tdak akan berwarna kecoklatan

      Hapus
  35. Hi mbak, maaf kalau sdh pernah ada yg tanya ini. Kalau bake cake di oven, pakai api bawah saja atau api atas jg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung ovennya mba, kalau pakai otrik saya pakai api atas bawah, krn kalau bawah saja hasilnya cake gak maksimal. kalau pakai oven gas, saya pakai api bawah, karena api atas buat grill. Suhu oven gas lebih maksimal dan api didalam tetap membuat cake/roti mengembang baik dan coklat permukaannya

      Hapus
    2. Makasih mbak Endang jawabannya, akhirnya kmarin buat marble poundcake pakai api bawah aja, hasilnya lbh bagus, dan atasnya gak terlampau coklat warnanya. Oiya mau tanya jg mbak, klo utk buttercream pakai bakersmix anchor enak gak ya?

      Hapus
    3. Selama ada kandungan mentega sih enak Mba, tambahkan sedikit vanilla extract supaya wangi

      Hapus
    4. Oke mbak Endaaang, makasih ya infonya. Sukses terus ya mbak blognya :)

      Hapus
  36. Artilel yang sangat berguna. Mhon info bagaimana caranya agar cream cheese frosting kokoh dan tahan di suhu ruang? Apakah dgn cara nambahin butter atau gelatin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya. Untuk cream cheese biasanya kalau porsi gulanya banyak akan lebih kokoh. Margarine akan lebih kokoh dibandingkan butter yang mencair disuhu ruang. Saya belum pernah tambah gelatin.

      Hapus
  37. Hai mbak Endang, mau nanya nih...boleh ya. Aq baru mulai jualan tiramisu nih, klo creamcheese batangannya disimpan dfrezeer kira2 merubah rasa n teksturnya nggak ya? Trs ngocoknya bareng whipcream stlh lunak disuhu ruang ya? Ato perlu diblender kah mbak biar nggak bergerindil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. cream cheese masuk freezer teksturnya berubah berbutir2, rasa masih sama. Kalau buat dipanaskan sampai meleleh masih ok, tapi kalau buat buttercream atau tiramisu kurang ok.

      Hapus
  38. Mba kalau krim kental aku bekuin dan disendokin tiap mw pakai kyk kata mba Endang. Apa kalau dikocok ms bisa jadi whipcream?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau krim kentalnya memang heavy whipping cream (bukan cooking cream) tetap bs mba dikocok kaku walau dr beku

      Hapus
  39. Hi mbak.. Mau tanya.. Saya kan sekarang tinggal di timteng, mesir.. Dan disini banyak sekali jenis keju, sehingga membuat saya bingung.. Saya ada pernah beli keju spread merk president.. Apakah bisa untuk resep ini? Dan juga bisa kah mba kasih takaran2 nya untuk 200gr butter.. Krn saya hanya punya butter 200gr.. Makasih mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. keju spread saya kurang tahu Mbak,teksturnya beda dengan cream cheese. sori, disesuaikan sendiri takarannya ya Mbak dengan bahan yang ada.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...