12 Desember 2020

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce & The Dog Whisperer


Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Saya agak terlambat mengenal Cesar Millan, si the Dog Whisperer, yang super terkenal. Acaranya booming bertahun nan lampau, tapi saya baru menontonnya di You Tube kira-kira tiga tahun belakangan ini. Banyak serialnya bertebaran, dan saya super kagum dibuatnya. Sejak menonton aneka videonya bagaimana meng-handle anjing yang super galak sekalipun, kepercayaan diri saya seakan meningkat walau hanya di belakang layar laptop. Terus-terang, saya sangat takut dengan anjing. Pengalaman saya berhadapan dengan makhluk berkaki empat yang satu ini agak-agak tidak mengenakkan. Dulu, waktu masih di SD dan sedang belajar sepeda, saya pernah dikejar anjing dan kejadian tersebut masih membekas hingga kini. 

Saat itu kejadiannya sekitar pukul setengah enam pagi, waktu yang pas untuk belajar naik sepeda di jalan raya di depan rumah. Weekend di pagi hari, suasana jalan raya Paron masih sepi dari kendaraan berlalu-lalang. Saya menyeret sepeda mini tua ke arah stasiun yang berjarak kira-kira satu kilometer dari rumah. Kala sedang tertatih-tatih antara mengayuh pedal dan berjalan dengan dua kaki di atas sepeda, seekor anjing tiba-tiba lari ke jalan dari salah satu rumah penduduk. Jenis anjing kampung, kurus dan tinggi, bukan jenis lucu macam poodle. Gerakannya agresif, tatapan matanya tajam dan serius. Awalnya saya hanya terdiam di atas sepeda, menunggu anjing itu mengalihkan perhatian. Tapi ketika si doggy justru berlari mendekat sambil menyalak heboh, saya kabur melarikan diri. Bukan dengan sepeda, melainkan dengan dua kaki. Sepeda saya geletakkan begitu saja di aspal, dan saya lari tunggang-langgang menyelamatkan diri. Untungnya anjing tersebut kehilangan minat mengejar hingga finish, dan kembali ke rumahnya. Ketika kondisi sudah kondusif, dengan tubuh gemetaran saya kembali ke TKP, pelan-pelan menarik sepeda dan membawanya kabur pulang.  Musnah sudah skenario belajar sepeda hari itu.

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Kejadian kedua dengan anjing terjadi ketika telah menetap di Jakarta dan bekerja di perusahaan saat ini. Waktu itu kantor masih di lantai dasar di sebuah apartemen di jalan Rasuna Said. Salah satu penghuni apartemen memelihara anjing poodle, bukan hanya satu ekor, tetapi lima ekor sekaligus. Anjing-anjing mini mungil ini terlihat sangat lucu jika hanya dilihat dari kejauhan, tapi jangan berharap bisa mendekat dan pergi dengan selamat. Setiap pagi sekitar pukul sembilan, poodle-poodle ini diajak berjalan-jalan oleh asisten si pemilik di seputar taman apartemen. Si Mbak sambil memegang erat lima tali yang terikat di masing-masing leher mereka menggiring anjing-anjing ini melewati lobi menuju pintu kaca ke arah taman.  Hari itu, kebetulan di jam yang sama saya bermaksud ke ATM di gedung sebelah dan hendak keluar melalui pintu yang sama. 

Betapa terperanjatnya saya ketika lima ekor poodle ini menyalak heboh, meloncat-loncat agresif, memamerkan gigi-gigi kecil nan tajam mengancam. Saya otomatis menjauhkan diri, satpam gedung lantas berjalan mendekat karena si Mbak yang memegang tali anjing tampak kewalahan saat hendak membuka pintu lobi. Kala pak satpam membuka pintu, anjing-anjing ini menyerang kakinya, menggigit sepatu boot satpam dengan sangarnya. Saya nge-shock berat melihatnya, membayangkan bagaimana rasanya jika gigi-gigi itu menancap di mata kaki yang telanjang. Untung si satpam mengenakan sepatu boot tentara tebal yang tinggi hingga setengah betis, jadi dia hanya tertawa-tawa santai saja melihat kelakuan sangar si doggies. Saya tentu saja sama sekali tidak ikut tertawa, poodle ini super berbahaya, sama berbahayanya dengan mesin pembunuh, dan seharusnya sama sekali tidak bisa dibiarkan begitu saja mengintimidasi orang yang lewat seputaran mereka. Sayangnya sepertinya  pihak apartemen membiarkan hal itu, karena saya lihat anjing-anjing tersebut masih sering berkeliaran seputar lobi dan terkadang di taman, payahnya seringkali tidak ada tali yang mengikat leher mereka. Sejak pengalaman dengan poodle-poodle ini saya menjauhkan diri dengan namanya anjing, bahkan yang paling jinak sekalipun dan ingin mengajak berkenalan. 

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Tapi sejak rajin menonton video Cesar Millan, ketakutan terhadap anjing perlahan sirna. Entah mengapa, saya jadi 'sedikit' mengerti mengenai behavior anjing dan cara menghadapinya dengan sikap lebih tenang, tidak langsung lari terbirit-birit ketika melihat anjing dalam jarak 500 meter sekalipun. Contohnya ketika di Bali beberapa waktu lalu, kala seorang westerner mengajak jalan-jalan seekor Labrador Retriever hitam yang terlihat friendly, saya tak ragu menepuk kepalanya dan si anjing hanya tersenyum dengan tatapan ramah. Entah karena saya over pe-de sehingga mengira si anjing benar-benar ramah, atau karena tangan saya masih selamat dan bukan berakhir dalam caplokan mulut binatang yang ukurannya besar ini yang membuat tingkat kepercayaan diri terbang ke langit ke tujuh, yang jelas Cesar Millan lah yang membuat saya jadi seperti ini.  

Beberapa waktu yang lalu sepulang kantor, kala sedang berjalan dari stasiun MRT ke rumah, anjing tetangga yang terkerangkeng dibalik pagar menyalak ke sepasang sejoli yang berjalan di depan saya. Mereka tampak terkaget-kaget dan langsung berjalan cepat seakan ketakutan, saya biasanya juga akan bersikap seperti mereka, tapi kali ini tidak lagi. Ketika saya sampai di depan pagar si tetangga dan anjing itu menyalak heboh memamerkan gigi bertaring, saya berhenti di depan pagar dan memberikan bentakan, "Tssk"! Cesar Millan sering menggunakan kata ini sambil menjentikkan jarinya di depan anjing yang sulit diatur kelakuannya, umumnya anjing bandel tersebut akan langsung menurut. Si anjing tetangga ini diam sekian detik, tatapannya seakan tak percaya dan berkata, "Lu berniat mati hari ini?" Betapa terperanjatnya saya ketika kemudian anjing jelek tersebut menyalak kembali sekencang-kencangnya. Kali ini saya ngacir cepat-cepat membuntuti sejoli di depan yang sudah kabur terlebih dahulu. Sebenarnya saya ingin mempraktekkan kata 'tssk' kedua, tapi khawatir si tetangga keluar dan melempar saya dengan sandal jepit, atau lebih sialnya justru membuka pagar dan membiarkan si doggy mengejar dengan brutal. Apapun itu sepertinya saya harus menonton video the Dog Whisperer lebih banyak lagi. ☺

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Ah, menuju ke resep. Sebenarnya ini hanyalah resep steak daging sapi biasa, hanya kali ini steak saya potong menjadi ukuran kubus kecil agar mirip dengan saikoro cubes steak yang banyak dijual di online. Saikoro Steak adalah makanan ringan populer ala Jepang (disebut jenis makanan izakaya mirip dengan tapas di Spanyol). Potongan lembut steak tenderloin, umumnya jenis wagyu, berbentuk kubus ini di pan fried dengan suhu tinggi dengan kematangan medium, kemudian dibumbui dengan saus Ponzu, sejenis soy sauce dengan campuran jeruk ponzu yang terasa asam asin. Saikoro Steak kemudian disajikan dengan parutan lobak (daikon). Saikoro sendiri berarti 'potongan' atau 'dice'. 

Membuat menu ini sangat mudah, kuncinya hanya menggunakan jenis daging sapi yang lembut seperti tenderloin wagyu, kalau menggunakan has dalam lokal seringkali susah empuk jika hanya di pan fried sebentar seperti ini, jadi saran saya gunakan potongan steak impor yang banyak dijual di online. Jika Saikoro Steak asli disajikan dengan Ponzu sauce, di resep ini saya kolaborasikan dengan brown sauce yang gurih dan creamy. Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Beef Cubes Steak dengan Creamy Brown Sauce
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 porsi

Tertarik dengan resep steak lainnya? Silahkan klik link resep di bawah ini:

Bahan:
- 2 iris sirloin/tenderloin steak, potong dadu
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh garam

Bahan saus:
- 1 sendok makan mentega
- 1/2 buah bawang bombay, cincang kasar
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1/2 sendok makan tepung terigu protein sedang
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap Inggris
- 150 ml kaldu sapi/ayam atau air biasa
- 150 ml susu cair
- 50 ml krim kental, optional
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh dark brown sugar atau gula palem
- 1/2 sendok teh garam
- daun peterseli cincang, optional

Cara membuat:

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Siapkan potongan steak, lumuri garam dan merica, aduk rata.

Panaskan 1/2 sendok makan minyak di pan, pan fried potongan daging hingga matang. Angkat, sisihkan.

Masukkan 1 sendok makan mentega ke wajan bekas memanggang daging. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu, matang dan berwarna kecoklatan.

Resep Beef Cubes dengan Creamy Brown Sauce JTT

Masukkan tepung terigu, aduk dan tumis hingga tepung matang kecoklatan. Masukkan saus tiram, kecap Inggris, aduk rata, tumis 1 menit.

Tuangkan air kaldu sapi, aduk hingga tepung larut dan tercampur baik. Masukkan susu cair, krim, garam, merica, gula, kaldu bubuk, aduk rata. Masak dengan api kecil sambil saus diaduk-aduk hingga mendidih dan semua bahan matang. Jika terlalu kental tambahkan susu cair. Taburi daun peterseli cincang, aduk rata, cicipi rasanya sesuaikan asinnya. Angkat. 

Sajikan saus dengan cubes steak.



0 komentar:

Posting Komentar

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...