23 Mei 2017

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free) & Talk Show di SweetToday #3 dari Colatta


Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Beberapa minggu yang lalu saya mendapatkan pesan di Instagram, Mba Anna dari Colatta menawarkan saya untuk mengisi acara talk show pada launching produk baru mereka bernama Fineza. Dua tahun belakangan ini saya sebenarnya cukup sering mendapatkan penawaran untuk mereview satu produk atau restoran (yang sayangnya selalu saya tolak), namun menjadi pembicara di produk makanan terus terang adalah tawaran yang baru. Awalnya ajakan tersebut saya tolak, namun saya bersedia untuk mereview Fineza jika mereka mengirimkan sample coklatnya, dengan catatan mungkin membutuhkan waktu agak lama hingga review tersebut muncul di JTT.

Dua hari kemudian ketika membuka email, saya menemukan kembali penawaran dari Colatta tersebut di inbox, kali ini pengirimnya adalah Mbak Merta. Entah mengapa kali ini saya berubah pikiran, mungkin memang sudah saatnya saya memberanikan diri muncul dipublik dan berbicara mengenai food blog dan makanan. Lagipula rasa penasaran hendak melihat secara langsung sebuah launching produk mendera didada, dan mampu membuat saya keluar dari kenyamanan dibalik layar laptop dan keyboard. Untungnya saya sedikit memiliki bekal berbicara di depan umum karena pekerjaan sebagai investment trainer di kantor sebelumnya. Jadi walau awalnya sedikit grogi dan 'dug-dugan' namun ketika sudah berbicara maka satu hari pun saya bisa betah  'ngoceh' hingga berbusa-busa. ^_^

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)
Acara Talk Show

Hari Jumat, sample coklat Fineza pun tiba di kantor. Mbak Merta memang meminta saya untuk mencoba produk baru ini sehingga saya mendapatkan gambaran mengenai tekstur, rasa dan bentuknya. Colatta bukanlah brand yang baru saya kenal, coklat compound-nya sudah sangat sering saya pergunakan diberbagai aneka resep yang  dihadirkan di JTT, dan kerap saya rekomendasikan ketika ada pembaca yang meminta saran mengenai merk dark cooking chocolate. Tiga hal yang saya sukai dari brand ini adalah produknya sangat mudah ditemukan di supermarket, minimarket dan toko bahan kue; dibandrol dengan harga terjangkau; serta memberikan hasil yang memuaskan di makanan yang saya buat. 

Karena coklat compound termasuk bahan makanan yang menurut saya penting di resep brownies, cake coklat, cookies, ganache, atau bahkan puding, maka saya biasanya membeli dalam kemasan besar 1000 gram dan menyimpan sisanya di chiller. Ternyata setelah saya membaca banyak artikel mengenai coklat compound dan penyimpanannya, cara yang saya lakukan ini salah. Coklat compound alias coklat blok, atau dark cooking chocolate sebaiknya disimpan di suhu ruang saja, dalam kontainer/wadah tertutup rapat, karena di dalam kulkas akan membuat coklat mengalami kondensasi (perubahan uap/gas menjadi cairan) dan menjadikan coklat berbutir-butir seperti pasir ketika dilelehkan. Nah yang menyenangkan dari Fineza adalah coklat compound ini hadir dalam ukuran 250 gram, terkemas cantik dalam plastik ungu semarak yang praktis. Ukuran kecil membuat kita mudah menyimpannya, tidak banyak meninggalkan sisa karena bisa dipakai maksimal sesuai resep.

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)
Cooking demo oleh 2 Chef dari Colatta

Hari Sabtu, saya berjanji pada diri sendiri untuk mencoba si coklat Fineza. Ada satu resep bernama chocolate custard cup dari Martha Stewart yang sudah lama ingin saya coba. Dessert yang terlihat so creamy, lembut dan 'nyoklat' memang menjadi favorit saya, dan walau hari Valentine sudah lama lewat tetap oke dibuat untuk menyenangkan diri, hati dan mulut. Sayangnya pesanan 3 kilogram rendang dan 'segambreng' nugget serta udang kaki naga dari adik saya, Wiwin, telah menyita waktu di Sabtu tersebut, meninggalkan saya 'kelenger' pada jam lima sore kala mengirim semua makanan tersebut dengan jasa Go-Jek. Jam tujuh malam saya pun 'tepar' di kasur, tak mampu melakukan hal lainnya selain sibuk browsing menonton aneka video DIY handycraft di You Tube. Untungnya flu yang sejak Jumat mendera perlahan tersingkir setelah di bombardir dengan susu Bear Brand, You C1000, dan 2 butir Panadol. 

Hari Minggu pagi pukul tujuh saya bersiap-siap didapur, menata semua bahan untuk membuat  chocolate custard cup. Coklat compound Fineza dari Colatta adalah bahan utama bersama tiga butir kuning telur dan susu cair. Karena di materi talk show yang diberikan menyebutkan coklat sedap dimakan begitu saja, iseng saya pun lantas menggigit sepotong dan mengunyahnya. Ternyata rasanya enak, dan tak kalah dengan milk chocolate yang umum disantap sebagai snack. Fineza memiliki rasa lebih creamy, lebih manis dibandingkan coklat compound sejenisnya, tidak ada jejak bitter (pahit), namun tetap mampu meninggalkan rasa coklat yang kuat. Sepertinya jika suatu saat 'ngidam' coklat melanda maka si Fineza ini bisa langsung dikudap. ^_^ Karena warnanya sudah cukup gelap maka saya tidak menambahkan coklat bubuk diresep.

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Membuat chocolate custard cup ini sangat mudah, dan it's gluten free!  Untuk hasil smooth, dan creamy maka kuning telur dan gula pasir harus dikocok hingga light dan mencapai fase ribbon stage menggunakan mikser. Coklat compound yang telah dilelehkan kemudian ditambahkan dan diaduk. Pada tahap ini adonan terasa mengeras dan cukup membuat khawatir, namun ketika susu panas dituangkan dan diaduk, semua bahan lantas meleleh, berubah menjadi larutan yang lebih encer dan homogen. Custard kemudian dimasukkan ke dalam individual cup ramekin, bisa juga menggunakan alumunium foil, mangkuk kaca tahan panas (Pyrex), atau cup silicone dan dipanggang di oven dengan teknik au bain marie. Apakah custard bisa dikukus? Menurut saya bisa. Ketika mengukusnya, gunakan api sangat kecil dan tidak perlu menggunakan teknik au bain marie, cukup letakkan cup di permukaan saringan kukusan dan kukus perlahan menggunakan api kecil agar custard tidak berlubang dan berpori. 

Tahapan paling penting dipembuatan  chocolate custard cup ini mungkin pada saat pengadukan. Jangan menggunakan mikser ketika mengaduk adonan coklat + telur dengan susu cair! Karena malas mengganti mikser dengan spatula, maka saya mengocok adonan dengan mikser pada kecepatan paling rendah, hasilnya adalah larutan membentuk busa super heboh di permukaannya, memaksa saya menghabiskan waktu untuk menyendok busa dan membuangnya. Custard seharusnya berakhir dengan permukaan yang smooth dan shiny, bukan berbintik-bintik. Jadi aduklah dengan perlahan, usahakan tidak menciptakan busa atau gelembung udara di permukaan, jika terpaksa ada busa maka buanglah atau pecahkan dengan tusuk gigi/jarum.

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Custard adalah produk yang sangat fragile dan memerlukan kehati-hatian dalam pemanggangannya agar menghasilkan tekstur yang lembut, smooth dan creamy. Untuk itu custard perlu dipanggang dengan teknik au bain marie pada suhu 150 - 165'C selama sekitar 30 - 40 menit. Ketika permukaan custard mulai mengeras namun bagian tengahnya masih bergoyang saat loyang sedikit diguncangkan maka hentikan proses pemanggangan. Overbaked akan membuatnya menjadi keras ketika telah dingin dan kehilangan sensasi creamy dan smooth-nya. 

Jam telah menunjukkan pukul sembilan pagi ketika custard keluar dari chiller kulkas, segera saya tata di meja dan memulai sesi foto walau sebenarnya saya sudah tak tahan hendak menyendoknya sesegera mungkin. Saat pemotretan selesai, saya segera menghajarnya dengan sendok, dan "Hm.... So, so yummy!" Dalam waktu 5 detik semangkuk chocolate custard amblas masuk ke dalam perut. Menurut saya, Fineza memiliki rasa 'nyoklat' yang kuat, creamy, lebih manis dari coklat compound umumnya (untung saya mengurangi takaran gula di resep), memberikan warna gelap di makanan sehingga tidak perlu menambahkan coklat bubuk, dan memberikan tampilan shiny yang menarik. Walau ingin rasanya menghabiskan dua cup lainnya, tapi saya berhasil menahan diri karena waktunya bersiap-siap menuju ke Menteng. 

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Minggu siang pukul 10.30 saya meluncur ke D-Lab di Jalan Riau No.1, Menteng. Acara dimulai pada pukul dua belas siang dan berakhir sekitar jam empat sore. Apesnya Jalan Sudirman masih ditutup karena car free day sehingga taksi pun harus berputar melewati Jl. Tendean dan Mampang yang super duper macet, membuat saya 'cukup keringetan' disepanjang perjalanan. Alangkah tidak profesionalnya jika pembicara datang terlambat bukan? Tiba di D-Lab ternyata masih sepi, hanya ada panitia dari Colatta dan beberapa Colavers (sebutan untuk pecinta Colatta) yang sedang mengobrol. 

Walau ini adalah pertama kalinya saya hadir dilaunching yang berhubungan dengan produk makanan, namun bukanlah satu-satunya launching yang pernah saya hadiri. Perusahan brokerage dan Bursa Efek Indonesia kerap mengadakan acara-acara serupa, namun harus saya akui Colatta ternyata tidak setengah-setengah ketika meluncurkan produknya. Dekorasi ruangan yang semarak, live music dengan gitar akustik, dan makan siang berupa gudeg komplit membuat acara menjadi meriah dan looks profesional. Belum lagi cooking demo yang dibawakan oleh dua orang Chef, serta bingkisan dan door prize yang menyertai, tentunya membuat Colavers yang hadir merasa dihargai dan diservis semaksimal mungkin. Dari hasil tanya jawab saya dengan beberapa peserta, ternyata untuk bisa menghadiri event tersebut mereka mendaftarkan diri dengan mengisi kuis yang diumumkan melalui Facebook Colatta. Peserta yang berjumlah sekitar 100-an orang bukan hanya berdomisili di Jakarta saja, namun juga datang dari Bekasi dan Bogor. Semua terlihat sangat bersemangat, happy dan fun mengikuti setiap acara yang diberikan.

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Sebelum talk show, saya bertemu dengan MC acara tersebut yaitu Mas Julian, dan seorang pembicara lainnya yaitu Mas Tegar dari King Sandwich. Briefing sebentar, dan karena acara sangat padat maka masing-masing pembicara hanya mendapatkan waktu 15 menit saja dan diakhiri sesi tanya jawab singkat. Materi untuk saya lebih banyak seputar blog Just Try & Taste, bagaimana membagi waktu antara kerja dan blogging, serta pendapat pribadi mengenai Fineza. Terus terang lima belas menit bukanlah waktu yang optimal untuk menjelaskan passion saya secara gamblang, namun sisi positifnya saya bisa berkenalan dengan beberapa pembaca JTT dan food blogger lainnya disana. 

Masuk sesi tanya jawab, tidak ada satupun pertanyaan yang diajukan ke saya, sepertinya topik blogging bukanlah hal yang menarik minat peserta, atau mungkin karena waktu yang sangat pendek sehingga saya tidak berkesempatan untuk menjelaskan manfaat apa yang diperoleh dari blogging. Bagi peserta yang tidak tahu mengenai Just Try & Taste mungkin beranggapan betapa pucatnya hidup si pemilik blog, sepucat cat tembok, karena waktunya hanya diisi dengan kerja dan ngeblog. Padahal tanpa Just Try & Taste saya tidak mungkin duduk disana mengisi acara talk show tersebut. ^_^ Tapi untungnya peserta SweetToday #3 sangat berminat untuk tahu tips mengembangkan usaha penjualan sandwich dari King Sandwich yang dijelaskan oleh Mas Tegar. Jadi saya duduk manis, mendengarkan sesi tanya jawab tersebut dan sesekali 'ngakak' ketika Mas Julian memberikan komentar-komentarnya yang lucu. Saya akui, sebagai MC, Lukman Julian menguasai acara dan sangat fun!

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Acara kemudian dilanjutkan dengan cooking demo. Melihat selebaran print out acara yang diberikan ke peserta tampaknya ada dua atau tiga resep yang akan dicoba dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat. Sayang sekali karena kondisi tubuh yang kurang fit, saya lantas mengundurkan diri dan tidak mengikuti demo yang dilakukan. Dari komentar yang saya baca di Instagram (yang dibagikan oleh beberapa food blogger yang hadir) sepertinya demo berjalan seru dan mengasyikkan. Kue yang dibuat terlihat lezat dan lumer dimulut! 

Overall, sangat menyenangkan menghadiri SweetToday ke-3 dari Colatta, dan merupakan pengalaman seru menjadi pembicara talk show pada acara tersebut. Thanks untuk Colatta dan Mbak Merta atas waktu dan kesempatan yang diberikan, serta bingkisannya sangat bermanfaat bagi saya. Sukses untuk Colatta pada acara-acara berikutnya ya!

Berikut resep dan proses membuat chocolate custard cups yang yummy.

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Chocolate Custard Cups
Resep diadaptasikan dari Martha Stewart - Chocolate Custard Cups 

Untuk 3 cup ramekin diameter 9 cm dan tinggi 5.5 cm

Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link dibawah ini: 
Mousse Coklat Alpukat
Puding Coklat Super Nyoklat
Puding Coklat Satin

Bahan: 
- 100 gram dark cooking chocolate (chocolate compound), saya pakai Fineza dari Colatta, dilelehkan
- 3 butir kuning telur
- 2 sendok makan gula pasir
- 1/8 sendok teh garam halus
- 300 ml susu cair full cream
- 5 sendok makan susu kental manis
- 1 sendok teh vanilla extract

Persiapan:
Siapkan loyang yang cukup lebar dan dalam untuk menampung cup ramekin, kita akan memanggang custard dengan teknik au bain marie. 

Siapkan 3 buah cup ramekin, saya menggunakan diameter 9 cm dengan tinggi 5.5 cm. Jika menggunakan cup yang lebih pendek mungkin bisa menghasilkan sekitar 5 buah cup. Bisa menggunakan loyang cup lainnya seperti alumunium foil, gelas tahan panas atau cup dari silikon.

Siapkan oven, set disuhu 150'C set di api atas dan bawah, letakkan rak pemanggang di tengah oven. 

Siapkan panci, isi dengan air cukup banyak, dan didihkan. Kita memerlukannya untuk merendam ramekin ketika custard dipanggang di oven

Cara membuat:

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Siapkan mangkuk tahan panas, masukkan potongan coklat compound. Panaskan coklat dengan cara di tim diatas kompor. Bisa juga dilelehkan di dalam microwave. Gunakan api kecil saja, jaga jangan sampai wadah berisi coklat mengenai air mendidih.

Tips: saya meletakkan sebuah saringan kawat lebar diatas panci berisi air panas, baru kemudian mangkuk berisi coklat diletakkan didalam saringan kawat tersebut. 

Aduk-aduk selama coklat ditim hingga lumer, ketika 80% coklat sudah lumer, matikan api kompor dan aduk terus sampai semua coklat meleleh. Sisihkan.

Siapkan mangkuk ukuran sedang, masukkan kuning telur, gula pasir dan garam. Kocok dengan mikser kecepatan rendah hingga tercampur baik. Naikkan kecepatan mikser menjadi tinggi dan kocok hingga telur menjadi mengembang, ringan, berubah warna menjadi pucat dan ribbon stage. Ketika alat pengocok diangkat maka adonan akan jatuh dan meninggalkan jejak dipermukaan. Sisihkan.

Resep Chocolate Custard Cups (Gluten Free)

Siapkan panci, masukkan susu cair dan susu kental manis, panaskan dengan api kecil dan jaga jangan sampai susu mendidih. Jika susu tampak mulai mengeluarkan uap dan satu atau dua letupan kecil, segera angkat dari kompor, masukkan vanilla extract, aduk rata.

Tuangkan sedikit susu cair diadonan coklat,  aduk segera dengan spatula, atau pengocok balon secara perlahan agar tidak membentuk gelembung udara dipermukaan larutan. Tuangkan kembali sisa susu cair dalam beberapa tahapan hingga adonan coklat larut. Saring custard.  Buang busa yang terbentuk sebanyak mungkin dengan sendok.

Tuangkan custard ke mangkuk ramekin.  Letakkan cup ke loyang yang sudah kita persiapkan.  Tuangkan air panas mendidih ke loyang,  lakukan dengan hati-hati. Pecahkan gelembung udara yang terbentuk dengan jarum/tusuk gigi. Masukkan loyang berisi cup custard ke oven yang telah dipanaskan. Panggang selama 30 hingga 40 menit atau hingga permukaan custard mulai tampak mengeras namun bagian tengahnya masih bergoyang ketika loyang diguncangkan perlahan.  

Keluarkan loyang dari oven. Letakkan cup custard di wadah datar dan masukkan ke kulkas minimal 2 jam hingga custard dingin dan mengeras. Sajikan dengan krim kocok atau disantap begitu saja juga super yummy! 



34 komentar:

  1. wawww,, itu dimana acaranya mb?
    kapan yaaa sy bisa mitup sama mb endang dalam sebuah talk show atau baking demo nya mb endang? hehhe sepertinya harus mulai di fikirkan mb endang nih,, heheehe
    (berharap) karna penggemar JTT juga semakin banyak sepertinya banyak juga yang mengharapkan hal yang sama :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow mba, acaranya di D-Lab Menteng ya. Iya, saya kepengen juga ngadain demo cooking, ntar saya cari sponsornya dulu ya hehhehe

      Hapus
  2. Assallamuallaikum..mba endang langsing loh ternyata .sukses terus ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikusalam mba, huaaa, makasih loh, karena saya enduuut tetap mba, hiiks.

      Hapus
  3. Congrats mb Endang menjadi bintang tamu di acara Colatta. Kereeennn deh ������

    BalasHapus
  4. Mb End, sy hanya 1 dr sekian byk pecinta mb yg sgt bangga mb hadir di acara tsb sbg salahsatu pembicara, wakil dr food blogger, dimana sekitar hanya 100 undangan termasuk didalamnya jg para food blogger, kalo bukan hadiah Allah berkat ketulusan mb total di jtt, niscaya bukan mb End yg duduk disitu, so ini cuman anak tangga pertama, suatu hari nanti, sy ingin minimal mb End jd tamu di acara Kick Andy sbg org yg sgt inspiratif bagi byk pemula spt sy, berkat mb sy punya spatula pertama sy,salam penuh cinta tuk mbEnd

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mamanya Khalila, waw saya terharu bacanya Mba, terima kasih yaaa. Kalau bukan karena Mba dan pembaca lainnya yang sering buka dan baca JTTT, dan rajin menulis komentar saya yakin JTT tidak akan dikenal orang. Terima kasih sudah menyukai blog saya ya Mba. Sukses untuk Mba dan keluarga.

      Hapus
  5. Dear mbak endang.... foto nya saya zoom maksimal biar bisa liat wajah mbk endang... msh g jelas juga dan kayak nya emang harus meetup deh sm fans2 nya. Di jogja aja ya mbak.. ntar saya bawain Geblek tuna asli kulonprogo 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah, thanks Mba Rini sudah berusaha ngezoom foto saya, untung gak maksimal hahhaha. Saya sebenarnya kepengen ngadain kopi darat juga (waduh bahas jadul banget yaaa hahhaha, tapi dicari dulu waktu terbaiknya yaa. sukses yaa

      Hapus
  6. Yeaaay...keren mba Endang,coba klo acaranya di Bandung sy pasti dtg deh,mau foto bareng mba Endang,hehe,krn mba Endang sudah menginspirasi,berbagi ilmu...sukses terus yaa mba...love u:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Heti! Semoga suatu hari bisa ketemu di Bandung yaaa. Sukses untuk Mba dan keluarga juga ^_^

      Hapus
  7. ikut nimbrung mb Rini, foto mb Endang cukup jelas terlihat di majalah bintang, gugling aja,salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa, itu foto asli bikin saya bete mba, saya udah endut makin jadi terlihat seperti 'dumbo' wadooh, majalahnya saya umpetin dibawah kolong meja kantor huaaaa

      Hapus
  8. Mbak resepnya kliatan yummy nih. Maaf mbak endang, mau nanya dulu nih sbelum eksekusi, adonan telurnya dicampur dengan adonan coklatnya kapan? Setelah coklatnya dicampur susu lalu dituang ke adonan telur atau stelah coklatnya dilelehkan dicampur ke adonan telur lalu tuang susu cair?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Leony, kuning telur dikocok sampai ribbon stage kemudian masuk coklat lelehnya, aduk rata. Baru susu panas masuk ke adonan coklat+telur, sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai meleleh dan tercampur semua ya.

      Hapus
  9. Duh penampakannya manis banget mba...bersanding dengan sukulen...hehheeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkakaka, sebenarnya yang mau difoto apa ya?? sukulen atau custardnya hehehe

      Hapus
  10. Wah sukses ya mba Endang, mau tanya coklat compound blok yg warna warni seperti wcc apakah di buat dari coklat jg secara coklat ya warnanya coklat tp ini bs berwarna. makasih

    Lis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Lia, jika coklat putih (wcc) berkualitas baik biasanya mengandung cocoa butter. Cocoa butter ini diekstrak dr biji coklat dan memberikan sensasi lumer di mulut. Tapi umumnya coklat putih dan aneka warna tdk mengandung cocoa butter hanya susu, lemak dan gula ya. Karena cocoa butter sangat mahal.

      Hapus
  11. Mba Endang,

    kalau pakai oven kompor gimana ?

    BalasHapus
  12. hallo... mbk end ikutan nimbrung nih.. btw ngadain kopdarnya kpn ne... ngarep dotcom, asik kali ya ktemu lgsung sm idola:)

    mbk mw tanya nich, klo buat isian molen bisa g ya? secara molen kan d goreng setelah di isi, dan saya juga lagi nungguin homemade salai coklatnya mbk dunk hehehehe

    terima kasih semuanya mbk, semoga semakin sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Azmi, iyaa saya pengen banget bs ngadain kopdar, kita ketemu2 sambil ngobrol2 yaaa.

      Kayamya kalau buat isian molen pakai custard yang dimasak sampai kental saja mba, saya pernah share di:
      http://www.justtryandtaste.com/2015/10/resep-roti-manis-tanpa-oven-JTT.html

      tinggal tambah cokklat bubuk sj supaya rasa coklat ya.

      selai coklat yaa, udah lama pengen buat, ditunggu yaa

      Hapus
  13. Mba endang resepnya dah sering aku coba. Thanks ya udah sharing ilmu ��

    BalasHapus
  14. Waahh mbak Endang emang keren.. 😍😍 Mau banget meet up sama owner JTT. Semoga bisa dikunjungi semua ya, termasuk Jatim. Sepertinya banyak yang bakal ikutan juga, mengingat JTT udah jadi kiblatnya para aktifis dapur 😁😁. Beneran lhooh, mbak Endang bener2 inspiring. Sharingnya ga tanggung2, bahkan komentar di postingan 10 tahun lalu pun masih dibalas. Beberapa teman saya berbisnis kuliner juga karena ilmu dari JTT. Pokoknya love banget sama mbak Endang, yang sudah membuat saya bisa merasakan indahnya berbunga-bunga karena masakan dipuji dan disukai orang-orang tersayang. Sehat dan sukses terus ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ana, wah makasih ya sharingnya, saya jadi terharu plus berbunga2 bacanya hehehhe. Kepengen one day bs bertemu teman2 pembaca JTT, swear, sepertinya bakalan seru banget yaa. Kudu cari yang mau sponsor dulu ya hahahaha. Thanks yaa, sukses selalu dan selamat beribadah puasa. ^_^

      Hapus
  15. Haloo Mbk Endang,salam kenal. Salut sm Mbk Endang TOP lah. Bener kata Mbk Ana, dr semua foodblog yg pernah saya googling. Cuma JTT yg rajin ikhlas jawab pertanyaan readernya..BIGHUG bwt mbk Endang, semoga berkah aamiin

    Netie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Netie, salam kenal dan thanks sharingnya yaa, jadi terharu bacanya hehhehe. Semua pertanyaan penting bagi yang menanyakannya, jadi tetap harus dihargai sama hehehhe. Thanks yaaa, sukses selalu!

      Hapus
  16. Mangkuk sama succulentnya lucu #ehsalahfokus

    BalasHapus
  17. Assalammu'alaikum mba. Kue ini tahan berapa lama ya kira kira? Saya mau buat jualan kayanya hehe. Kalau hari minggu saya buatnya, dan saya nyetok di kulkas, apakah di hari rabu/kamis masih bagus? (Ini saya taruh di kulkas, lalu hari rabu pagi nya saya hangatkan) terimakasih mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam Mba, maksimal hanya 3 -4 hari di chiler kulkas Mba. Sebaiknya tidak dihangatkan, ini dimakan dingin seperti puding

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...