06 Februari 2018

Resep Pempek Ayam


Resep Pempek Ayam JTT

Weekend kemarin, sepulang berbelanja di pasar, saya langsung menuju ke halaman dan meniatkan diri untuk re-potting tanaman anggrek yang bentuknya tidak keruan. Sudah lama sebenarnya keinginan ini hendak dilaksanakan, namun selalu terkendala dengan faktor malas. Koleksi anggrek yang saya miliki tidaklah banyak, hanya beberapa jenis cattleya, dendrobium dan satu vanda yang kondisinya sekarat. Tidak pernah mendapatkan pupuk dan perawatan spesial lainnya kecuali disiram rutin setiap hari jika cuaca sedang panas terik, dan tidak pernah disiram sama sekali kala hujan mengguyur Jakarta seperti akhir-akhir ini. 

Walau perawatan hanya minimal, tapi dua jenis cattleya selalu rajin berbunga seperti gambar yang saya sematkan dibawah. Bulan lalu, cattleya berbunga kuning gonjreng dengan kombinasi kelopak ditengah yang berwarna merah tua nangkring dihalaman selama 2 minggu penuh. Kini, si cattleya ungu yang pohonnya saya sangkutkan di sebatang belimbing wuluh memamerkan 4 tangkai bunga yang mekar dengan anggunnya. Bunganya sudah bersemayam selama satu minggu lamanya namun belum menampakkan tanda-tanda layu. Keunggulan tanaman anggrek memang pada kemampuan bunganya bertahan tetap segar selama bebeberapa waktu.


bunga anggrek JTT

Sejak cattleya tersebut mempersembahkan bunganya yang cantik, hati saya mulai terbersit iba, dan rasa semangat untuk merawatnya dengan baik. Saya lantas memesan pupuk slow released merk Dekastar di toko online, dan hari libur kemarin menurunkan dua buah pot cattleya yang penuh sesak dengan anakannya dari gantungan. Tanaman tersebut saya gantungkan ditepian kanopi garasi. Saat siang akan mendapatkan sinar matahari super terik selama beberapa jam lamanya, namun di pukul tiga sore sinar terhalangi oleh rumah tetangga di depan.  Terlihat lingkungannya sangat panas untuk sebuah tanaman anggrek, tapi lucunya cattleya sepertinya suka dengan kondisi itu. Tepian daunnya tampak berwarna kemerahan dengan helaian yang berwarna hijau tua pertanda tanaman cukup sehat. 

Resep Pempek Ayam JTT
Resep Pempek Ayam JTT

Dua buah pot beranak menjadi sekitar 8 buah tanaman yang saya gantungkan rapi jali di sebatang kayu yang ditambatkan pada tepian kanopi. Medianya hanyalah akar pakis cacah dan arang  kayu yang dibeli di pasar. Saya melakukan pekerjaan tersebut sejak pukul delapan pagi dan baru selesai ketika waktu telah menunjukkan pukul sebelas siang. Hari Minggu cuaca di Jakarta antara mendung dan panas terik, dengan hujan  deras yang sesekali menyelingi. 

Saat aksi berkebun tersebut selesai dan bibir baru saja mengucap syukur alhamdulillah menyaksikan 10 buah pot anggrek tergantung rapi, tiba-tiba kayu penopang gantungan pot jatuh dengan sukses. Sembilan buah pot meluncur bebas, pecah berhamburan ditanah, sementara sebuah pot masih menggantung lonely di ujung kayu yang tersangkut di kawat. Saya tidak menjerit, tak juga berteriak, hanya menatap pasrah, menyaksikan kerja berjam-jam musnah didepan mata. Malas hendak mengulangi lagi melakukan re-potting saya justru berjalan ke dapur, mencuci tangan dan menggoreng telur. Perut lapar yang sejak pagi belum diisi lebih penting daripada mengulang pekerjaan yang sama. Tobat!

Resep Pempek Ayam JTT
Resep Pempek Ayam JTT

Pada akhirnya semua anggrek yang berceceran tersebut masuk ke pot lain yang untungnya masih ada stoknya di lantai atas.  Walau pekerjaan berkebun anggrek tidak terlalu menguras energi tapi menghabiskan banyak waktu. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang ketika halaman akhirnya tersapu bersih dan terlihat rapi kembali. Disinilah momen kepuasan berkebun sebenarnya, kala memandang semua tanaman terlihat cantik dan sehat didalam potnya masing-masing. Untuk mencapainya, semua gardener memang kudu melalui tahapan berkotor-kotor terlebih dahulu. 😃

Wokeh sekarang menuju ke resep pempek ayam yang saya share kali ini. Pempek memang paling sedap jika terbuat dari daging ikan, rasa ikan yang gurih terasa lebih strong dibandingkan ayam yang lebih mild. Tapi weekend lalu saya tidak memiliki fillet ikan, hendak mempreteli daging ikan bawal di freezer akan menghabiskan banyak waktu dan saya tidak memiliki tenaga untuk itu. Akhirnya dada ayam pun dieksekusi menjadi pempek. 

Resep Pempek Ayam JTT

Saya menggiling daging ayam menggunakan chopper, menurut saya bisa menggunakan daging ayam giling tapi kondisi daging harus smooth seperti pasta jadi tetap perlu diproses di dalam chopper. Kondisi daging yang smooth ini penting agar mampu menyatu dengan baik didalam adonan dan membuat tekstur pempek lebih kenyal. Agar adonan tidak keras saya menggunakan teknik pempek dos dimana tepung terigu dimasak terlebih dahulu hingga menjadi adonan pekat bersama garam, baru kemudian semua bahan dicampur menjadi satu. Untuk memberikan sedikit rasa ikan saya juga menambahkan kecap ikan didalam adonan. Skip saja jika bahan ini tidak ada didapur anda. Selain itu saya menambahkan bawang merah, umumnya pempek hanya menggunakan bawang putih saja di bumbu adonan. Bawang merah menurut saya membuat rasa dan aroma pempek lebih sedap, terutama untuk menutup aroma daging ayam yang sedikit 'aneh'.

Resep Pempek Ayam JTT

Nah adonan yang terbentuk mungkin sedikit lengket, jika terlalu susah disentuh tambahkan tepung sagu sedikit demi sedikit hingga adonan bisa dibentuk. Tapi jangan terlalu banyak juga menambahkan tepung sagu atau pempek akan berakhir seperti karet. Jika adonan susah dibentuk cukup olesi permukaan telapak tangan dengan minyak untuk mempermudah proses. Untuk membentuk pempek, maka lenjer adalah bentuk yang termudah. Cukup gelindingkan adonan di permukaan silpat. Untuk pempek kapal selam memang memerlukan sedikit tantangan dan jam terbang, berulangkali adonan bocor dan isi kocokan telur keluar kala pempek direbus. Kunci membuat pempek kapal selam adalah membuat kantung adonan yang memanjang kebawah bukan melebar kesamping. Kantung yang panjang dengan permukaan lubang yang sempit membuat proses menutup tepian adonan menjadi mudah. Tips lainnya, jangan isi kocokan telur terlalu banyak, atau hingga penuh, makin sedikit makin baik karena risiko bocor menjadi lebih kecil. 

Hasil pempek sangat empuk, bukan jenis yang kenyal dan keras seperti sandal jepit. Menurut saya karena faktor adonan tepung terigu yang dimasak dan dicampurkan ke adonan. Selain itu, proses merebusnya pun tidak lama, umumnya pempek yang biasa saya buat walaupun sudah direbus lama tetap saja bagian tengahnya belum matang (masih bertepung), tapi pempek ayam ini sangat mudah matang. So, jangan rebus terlalu lama atau pempek akan menjadi sangat lembek. 

Berikut ini resep dan prosesnya ya. 

Resep Pempek Ayam JTT

Pempek Ayam
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk sekitar 30 buah pempek ukuran sedang


Bahan pempek:
500 gram fillet dada ayam tanpa kulit, potong dadu
5 siung bawang putih, rajang kasar
5 siung bawang merah, rajang kasar
150 ml air es
500 - 600 gram tepung tapioka/sagu

Bahan adonan tepung:
250 ml air
1 1/2 sendok makan garam
1 sendok makan gula  pasir
1 sendok makan kecap ikan (optional)
2 sendok teh kaldu bubuk rasa ayam (optional)
125 gram tepung terigu serba guna

Bahan dan bumbu cuko:
20 gram cabai merah keriting, rebus air panas hingga lunak (bisa menggunakan cabai segar biasa dan cabai rawit)
5 siung bawang putih
250 gram gula jawa
100 gram gula pasir
40 gram asam jawa
1 sendok makan garam
3 sendok makan ebi (udang kering) yang sudah disangrai
600 ml air

Cara membuat:

Resep Pempek Ayam JTT

Siapkan chopper/food processor, masukkan daging ayam, bawang merah, bawang putih dan  air es. Proses hingga menjadi adonan yang halus.  Tuangkan adonan ayam ke mangkuk. Jika porsi terlalu banyak sementara mangkuk chopper terlalu kecil, proses daging ayam dan bumbu dalam 2 tahap. Sisihkan.

Siapkan panci, masukkan air, gula, garam, kecap ikan, kaldu bubuk, masak hingga mendidih.  Masukkan tepung terigu, aduk cepat dan kuat dengan spatula balon dan masak hingga menjadi adonan pekat. Gunakan api kecil saja saat memasak agar adonan tidak mudah gosong. Angkat dan biarkan hingga agak dingin.

Tuangkan adonan tepung ke mangkuk berisi adonan ayam, aduk rata. Tambahkan tepung sagu, uleni dengan tangan hingga tercampur baik. Jika adonan masih terlalu lembek dan lengket tambahkan sedikit tepung sagu. Adonan yang terbentuk tidak terlalu lengket tapi juga tidak keras.  Jangan memasukkan banyak tambahan tepung sagu atau pempek akan berakhir alot.

Membentuk pempek:
Untuk pempek lenjer, cukup gelindingkan adonan di permukaan silpat.

Resep Pempek Ayam JTT

Untuk pempek kapal selam:
Olesi permukaan tangan dengan minyak, ambil 2 - 3 sendok makan adonan. Gelindingkan di telapak tangan menjadi bola yang sangat smooth (tidak ada retakan). Retakan akan membuat adonan bocor dan pempek pecah kala direbus. Buat lubang yang dalam (bukan lebar) ditengah bola adonan. Isi dengan kocokan telur mencapai 1/2 tinggi kantung. Jangan isi terlalu banyak atau adonan tidak bisa ditutup dan bocor. Katupkan bagian tepiannya hingga menjadi bentuk pastel.

Panaskan air yang banyak di panci hingga mendidih. Masukkan pempek dan rebus hingga mengapung. Tambahkan waktu merebus sekitar 3 menit sejak pempek mengapung. Angkat  pempek dan tiriskan. Jangan masukkan terlalu banyak pempek di air rebusan agar pempek bisa matang dengan baik.

Pempek yang sudah direbus bisa dibekukan hingga 3 bulan lamanya, atau langsung digoreng.

Goreng pempek hingga permukaannya kecoklatan. Sisihkan.

Membuat cuko:

Resep Pempek Ayam JTT

Rebus cabai kering hingga empuk, masukkan ke blender dry mill. Tambahkan bawang putih, ebi kering dan 100 ml air. Proses hingga halus. Masukkan bumbu halus, gula jawa, gula pasir, asam jawa, garam dan air kedalam panci. Rebus hingga mendidih dan gula larut. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya. Angkat saus dan saring.  

Saus siap digunakan kala menyantap pempek. Super yummy!



26 komentar:

  1. Mba Endang selalu bisa menyajikan cerita apes jadi lucu. Saya juga lagi semangat nih mba berkebun & sepertinya tertarik juga utk nanam anggrek. Pempeknya menggoda nih mba, lagi hujan pula disini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Eva, senang artikelnya disuka. Iyaaa, mumpung lagi hujan, berkebun jadi mudah krn gak perlu siram2 mba hehhehhe

      Hapus
  2. Anggreknya cantikk..

    Hadeh, pempek'e ngawe-awe Mb.. Pempek akehe semono di maem dewe po Mb?
    Ima jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak, iya mba Ima, saya pelit kalau berurusan sama pempek. Saya simpan freezer, kalau pengen tinggal goreng hahahhaha

      Hapus
  3. Si Cattleya ungu sama dengan yang ada di kampung. Jadi ingat almarhum bapak. Beliau rajin sekali merawat bunga sejak pensiun. Saya mah kalah.

    Pempek. Belum pernah coba makanan yang satu ini. Yummy banget kelihatannya. Jadi ngiler euy...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ima, yep yang ungu ini memang umum ditanam ya. Lebih cepat tumbuh dan beranak pinak.

      pempek super yummy mba, kudu dicobaaaa

      Hapus
  4. Sebagai org Jambi dan Palembang baru kali ini tau tentang pempek ayam. Tapi patut dicoba nih mba, bahannya mudah didapat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakkaka, saya gegara gak ada ikan Mba, kalau fillet dada ayam selalu ada.Hujan2 pengen pempek, ya udah lah pakai dada ayam saja hahhahha

      Hapus
  5. hemmmmm,,,,, mb endang,,kok sy galfok sama anggrek nya,,karna sy skarang lg mau ngoleksi anggrek juga.lagi mulai berkebun..
    heemmm pempek ayam kayaknya patut dicoba niih,makasih yaa resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Mida, hahahhah iyaa kok sama kaya saya yang lagi pengen berkebun. Pdngalaman saya kok cattleya malah lebih kuat anti mati dibanding jenis lain

      Hapus
  6. My guru....

    Mbak endang serba bisa. Berkarya di kantor, berkebun, dan memasak. Btw.. rasa pempek ayam gimana mbak? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Mba, rasa pempeknya mayan gurih, empuk, walau tdk segurih pempek ikan hehhehe

      Hapus
  7. Widiiih, enak banget ini mbaaa makasiiyy

    BalasHapus
  8. Assalamu'alaikum mba,kalau baca resep mba endang itu seperti membaca novel penasaran sampai halaman terakhir 😄👍👍.Di rmh juga pecinta bunga"an dan yg rajin mengurus dan membeli adalah pa suami saya hanya penikmat sejati 😅.untuk anggrek mulai dari yg langka ampe yg dibawa sama mang" panggul angrek pernah nangkring dirumah dan anehnya kalau terlalu banyak diurusin itu anggrek ngambek ngga mau berbunga.Yg dicuekin,disimpen semaunya malah rajin berbunga.sedikit sharing pengalaman hihihi.Mba resep bahan ayamnya apa filet dada atau lebih enak klo dicampur filet paha? Maaf komentarnya kepanjangan 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Tiara, thanks sharingya yaa, senang resep dan artikelnya disuka. Wah bahagianya memiliki pasangan yag suka tanaman, pasti rumahnya ijo royo2 hehehhehe.

      Untuk anggrek, benerrr banget, dulu suka saya semprot2 pupuk, segala macem, malah mati, sekrg saya cuekin saja malah berbunga terus wakakkak

      fillet paha boleh mba, hanya kalau paha suka susah digiling di chopper.

      Hapus
  9. Mbak Endang, utk kuah cukonya, seumpama asam jawa diganti cuka apa bisa? Brp takarannya mbak? Terima kasih sharing resepnya mbak, insya Allah sgera dieksekusi

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mba, takaranya mungkin sekitar 2 sdm, atau lebih ya tergantung asam yang diinginkan

      Hapus
  10. saya dulu udah pernah coba mbak endang tp daging ayamnya saya campur dengan udang dan hasilnya enak banget mbak. lebih gurih

    nurma kediri

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep sudah pasti lebih enak Mba Nurma hehhehe, saya hanya ada stock dada ayam di freezer, jadi ini versi ekonomisnya. thanks sharingnya

      Hapus
  11. Mbak Endang, kalau diganti daging ikan tenggiri apakah bisa mengikuti takaran resep ini? Saya ingin coba buat yang pakai adonan terigu yang dimasak. Kalau menurut mbak endang, apakah ada perbedaan struktur dan rasa jika pempeknya dibuat pakai adonan terigu? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa2 saja Mba, adonan terigu dimasak saya pakai teknik pempek dos (gak pakai ikan sama sekali). Pakai terigu tujuannya mengurangi porsi daging tapi tekstur tetap empuk

      Hapus
  12. Huwaaa posted 2018 dan baru kubaca malam ini, habis sholat magrib entah kenapa tiba² bayangan mpek² menghatuiku. Namun yg terlintas memang bukan berbahan ikan tetapi ayam, seketika berselancar sejenak dan lagi² terdampar di blog mbak endang yg ulala apapun resep nya,, oke baiklah terimakasih utk kesekian kali meski baru ini ku ucapkan dikolom komen blog mbak endang, krn udh byk aku recook resep² yg nyontek disini,, semangat selalu mbak dg resep² terbaique lainnya.. #saliiimmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mbak Widiya, semoga suka dengan resep pempek kali ini juga ya hehehe

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...