17 Juni 2011

Resep Lempah Kuning Khas Bangka


Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT

Anda penggemar berat sup tom yam? Atau mungkin hidangan berkuah dari ikan atau seafood lainnya yang berasa segar, pedas, asam, manis dan asin? Nah, anda tepat telah membuka artikel berjudul Lempah Kuning Khas Bangka yang saya tulis ini. Hidangan berkuah kuning yang pedas, asam dan segar dimana di dalamnya ikan segar yang gurih dan potongan nanas yang harum dipadukan. Sedapnya luar biasa! Setelah mencicipi masakan ini saya pun berpikir ulang lagi jika hendak membuang uang membeli semangkuk tom yam seafood di resto. Buat apa? Lempah kuning dari pulau Bangka ini sama lezatnya dengan bumbu yang sangat sederhana serta pasti ada di dapur anda. 

Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT
Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT

Di blog ini saya telah menulis banyak sekali varian masakan ikan atau seafood berkuah yang memiliki cita rasa nano-nano, terus terang jenis masakan seperti ini memang menjadi favorit saya. Tidak heran jika salah satu hobi saya ketika berburu resep masakan entah di internet atau di toko buku adalah hidangan dari seafood dengan kuah yang asam manis pedas. Dan yang membuat saya takjub - setelah sekian lama saya berburu dan meramu - Indonesia ternyata memiliki varian hidangan ikan/seafood berkuah asam pedas yang beraneka ragam banyaknya. Sebut saja (tolong koreksi jika saya salah ya), Sup Ikan dari Manado, Pindang Serani dari Jepara, Patin Kuah Asam,  Gulai Ikan dari Riau dan sekitarnya, Baung Asem Padeh dari Pekanbaru,  Ikan Kuah Kuning dari Maluku, Lempah Kuning Bangka atau Gangan Ketarap Belitung dan tentunya masih banyak masakan sejenis dari daerah lainnya hanya saja sayangnya pengetahuan saya sangat terbatas. Luar biasa bukan?

Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT

Oke kita kembali ke resep, lempah sendiri merupakan masakan basah, berkuah (soupy) yang biasanya berbahan dasar ikan laut atau daging sapi dengan rempah-rempah yang beraroma kuat. Di bahasa Belitung, lempah disebut dengan gangan. Lempah sendiri variasinya bermacam-macam, lempah kuning seperti yang saya posting kali ini menggunakan ikan sebagai bahan utamanya, biasanya ikan tengiri atau ikan kakap dengan kuah yang berwarna kuning karena menggunakan  kunyit pada bumbunya, umumnya dimasukkan juga potongan nanas atau mangga muda ke dalamnya. Orang Belitung menyebutnya dengan Gangan Ketarap. 

Sedangkan lempah darat/daret adalah masakan berkuah yang berisi sayur-mayur seperti pucuk idat, akar keladi, dan sayur mayur lainnya, biasanya disajikan dengan nasi hangat plus ikan asin dan sambal belacan (terasi). Lempah kulat adalah masakan yang terbuat dari kulat (bahasa Bangka untuk jamur) dengan kuah santan, mirip-mirip dengan kari. Nah ada satu jamur dari Bangka yang sangat mahal harganya karena langka yaitu kulat/jamur Pelawan. Jamur ini hanya tumbuh di pohon Pelawan (Cyanometra cauliflora), salah satu jenis pohon langka yang tumbuh di hutan-hutan pulau Bangka. Kuliner Bangka-Belitung sendiri dipengaruhi oleh banyak kebudayaan terutama dari Melayu dan China.

Untuk memasak lempah kuning ini kunci utamanya adalah pada kesegaran ikan yang digunakan, makin segar maka makin sedap kuah yang dihasilkan. Di resep aslinya menggunakan ikan tengiri atau ikan kakap, saya menggantinya dengan ikan kembung yang mudah diperoleh di pasar dengan harga yang murah. Ikan kembung sangat lezat dengan daging yang sedikit terasa asin dan gurih. Untuk nanasnya, saran saya gunakan yang matangnya sedang, jangan yang terlalu masak ya agar tidak lekas lunak saat di rebus. Santap hidangan ini panas-panas dengan nasi hangat atau tanpa tambahan nasi sama sekali seperti yang saya lakukan. Sedap!

Berikut resepnya ya.


Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT

Lempah Kuning
Resep diadaptasikan dari buku Resep Lengkap Paling Muantap 33 Provinsi  dari Tu'Tu Catering - Lempah Kuning

Untuk 3 porsi

Bahan:
-  3 ekor ikan kembung, siangi dan potong menjadi 2 bagian
- 1/2 buah nanas ukuran sedang, cari yang matangnya sedang, buang intinya dan potong-potong segitiga dengan ukuran layak untuk dimakan
-  2 butir tomat merah, masing-masing belah menjadi 4 bagian
- 1 liter air

Bumbu dihaluskan:
- 4 buah cabai merah keriting
- 6 buah cabai rawit merah
- 3 butir bawang putih
- 4 butir bawang merah
- 1 ruas jahe
- 1 batang serai
- 1 ruas kunyit
- 1 sendok teh terasi
- 1 sendok makan minyak, untuk menumis

Bumbu lainnya:
- 2 ruas lengkuas, pipihkan
- 1 1/2 sendok makan gula pasir
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 mangkuk kecil air asam Jawa, saya membuatnya dengan melarutkan 2 sendok makan asam  dengan 200 ml air

Cara membuat:
Siapkan panci, beri minyak dan tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan air, lengkuas dan masak hingga mendidih. Tambahkan ikan, garam, gula dan kaldu bubuk. Masak hingga ikan setengah matang. 

Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT
air asam jawa
Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT

Masukkan nanas, masak hingga semua air mendidih dan ikan matang. Tambahkan tomat merah, aduk-aduk dan cicipi rasanya. Angkat. 

Resep Lempah Kuning Khas Bangka JTT

Lempah kuning siap disajikan. Mudah bukan?

Sources:
Buku Resep Lengkap Paling Muantap 33 Provinsi  dari Tu'Tu Catering - Lempah Kuning
Wikipedia - Masakan Kepulauan Bangka Belitung
Wikipedia - Cyanometra cauliflora



34 komentar:

  1. Dear Mbak Endang,
    saya nggak mengira anda jg memasukkan salah satu makanan favorit kampung halaman saya, yg pasti saya masak setiap seminggu sekali. Biasanya saya suka pakai kepala dan buntut ikan tenggiri (kalo bagian badannya difilet buat bikin 'sate ikan' enak sekali!). Cuma asam jawanya lupa dimasukin di cara membuat yach? hehehe...kalau boleh kasih tips, lbh yummy bila poros nenasnya dibuang dan cara potongnya melintang spt potong mangga. Urutan masaknya : nenas digodok dulu sampai air mendidih, masukkan bumbu halus (tanpa ditumis), garam, gula, penyedap. Bila nenas udah mateng br masukkan ikannya, 10 menit cukup (kalau kelamaan dimasak ikan jadi hilang moist n unsur manisnya). Terakhir kali baru masukkan air asam jawa, tunggu mendidih lalu matikan. Kalau saya gak pake tomat krn bisa berantem sama nenas dan asam jawa yg udah asam hehehe...Oya, nenas bisa diganti jg pake mentimun. Oke, semoga bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lisa, duhh senangnya saya mendapatkan advice langsung dari Bangka-belitung. Saya suka banget Mba sama lempah dan masakan Bangka lainnya, karena kebanyakan terbuat dari ikan dan seafood dengan rasa asam segar. Lain kali saya akan buat sesuai dengan saran dari Mba. Masakan Bangka memang bikin ngiler ya hehehee

      Hapus
    2. Btw gmn ceritanya Mbak bisa kenal lempah nenas (penasaran mode on)? soalnya bnyk teman saya yang merasa 'aneh', kok nenas dibikin sayuran? padahal wkt di Bangkok hampir setiap kali kita makan pasti ada nenasnya. Selain itu, suka masakan bangka yg mana lagi Mbak? Tar kalau mau saya bisa share yang Mbak belum tahu tapi so pasti yummy hehehe...

      Hapus
    3. Oya Mbak Endang, sori...ada yang ketinggalan nih...kalo lempah versi saya gak pake jahe (apa memang jadinya lebih enak yach? penasaran...hahaha....)

      Hapus
    4. Hai Mba Lisa, hahahhah, saya sejak kecil udah dijejalin sama Ibu saya masakan Riau, karena dulu tinggal di Tanjung Pinang. Ada satu masakan namanya pacri nanas, enaknya minta ampun, bisa makan sampai berpiring2. Makanya saya nggak asing sama nanas yang dimasak dan memang rasanya mantaapppp. Kalo di Jawa, makanan yang bernama rujak cingur isinya juga buah2an, nanas kedondong, manteeppp!

      Selain lempah, saya suka juga sama pantiaw Bangka, kuahnya itu lohhhh, ikan banget. Gurih. Saya penasaran dengan lempah darat sebenarnya, cuman disini bahan2nya susah ya, kaya akar keladi. Ada masakan Bangka lainnya gak Mba Lisa yang bisa dishare, saya suka banget. hehhehe

      Kalo jahe itu kebiasaan saya kalo masak berbau ikan pasti saya masukkan jahe hehehhe...

      Thanks ya Mba!

      Hapus
  2. Wah...kalo Mbak Endang suka panthiaw kuah ikan, pasti jg suka mie kuah ikan (kalo di buku resep kuliner bangka disebut mie koba), dah pernah nyoba blm? Mie ikan ini salah satu favorit saya selain lakso/laksa bangka. Nyam-nyam jadi nyeces deh...hehehe...Cuma lakso sy lebih suka beli jadi di pasar tradisional, cuma dijual hari minggu aja :( coz kalo bikin sdri, 'udon'-nya itu loh ribet n butuh keahlian n tangan dingin. Pernah bikin, adonannya cepat mengeras, alhasil tangan pegel n bentuknya jadi kayak cendol hahaha...(trust me). Nah...kalo lempah darat gampang...ganti aja bahannya. Saya malah jarang pake talas karena bikin tangan n lidah gatel2. Kalo versi favorit saya nih (sayuran yg Mbak gak suka boleh dihilangkan): 1/4 buah pepaya mengkal (setengah mateng), 1 bh ubi jalar warna orange, daun katuk, 1 bh terong ungu, 1 bh ketimun, 3 lbr sawi putih, bbrp btg kacang panjang, 1 bh tomat, 15 biji kerupuk ikan mentah yang agak tebal direndam air kira2 30 menit, ebi (direndam air jg) atau ikan goreng disuwir2. Bumbu : terasi 1 ptg kira2 2x3 cm (atau tergantung selera), 5 siung bawah merah, 5 bh cabe keriting, 2 bh cabe rawit diulek halus semua, garam, gula pasir, penyedap.
    Cara memasak : panci diisi air secukupnya, masukkan ebi/ikan goreng suwir, bumbu halus, terong, timun, ubi jalar dan atau pepaya, sampai air mendidih baru masukkan garam, gula, penyedap, kacang panjang, sawi putih, daun katuk, kerupuk ikan mentah, terakhir tomat. Kalau udah mateng semua, matikan kompor dan hidangkan panas2, bisa digado bisa jg sama nasi n lauk kering (ikan asin, telor dadar, udang rebus)
    NB : Kalau ada udang rebus saya ganti ebi dgn udang, jadi air rebusannya dibuat sbg kuah lempah, lebih manis dan legit, cobain deh...Cocolan udang rebus cukup pake kecap asin bangka campur jeruk asem 'sonkit' (or jeruk pontianak) n cabe rawit. Kebetulan tinggal metik di depan rumah hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhahaha, Mba Lisa memang top markotop dahhhh! Saya berterima kasih banget atas resepnya yang mantap. Air liur udah netes2 neh Mba ngebayanginnya, haduuh. Saya kudu nyoba lempah daret nya, sayuran dan ikan? saya gak sanggup nolak Mba. Saya belum pernah makan mie koba dan juga lakso bangka, tapi saya yakin itu yummy banget. Kalo resep udon saya dah pernah bikin sendiri Mba, ala jepangnya, itu nguleninya gak pakai tangan tapi pakai kaki. Resepnya ada di JTT juga. Siippp, liburan ini mau nyoba lempah daratnya dulu. dah nggak tahaaaaannnnn. thanks a lot Mba! sukses selalu ya ^_^

      Hapus
  3. Mbak Endang, resep lempah daratnya masuk gak ya? besok saya mau masak lempah ini jg, trus lusa mau cobain resep fuyunghai versi Mbak hehehe...

    BalasHapus
  4. Halo Mbak,
    kalau mau coba lakso sama mie koba bisa ke food court Metro Tanah Abang atau Mal Ciputra, di situ ada counter Tahu Kok 88, ada jual 2 macam penganan itu. Rasanya oke lah...tapi paling enak sih yg di pasar tradisional dkt rumah hehehe. Mgk kalau ke wilayah yg banyak org bangka (misal : jelambar, tanjung duren, poris), bisa 'nemu' lakso, tp perhatikan lakso yg enak tuh punya ciri2 : warna kuah kuning cantik dan agak kental, mie udonnya putih dan empuk (tidak alot spt mie, krn dibuat dari tepung beras dan sedikit sagu). So kalo nemu yg kuahnya pucat, encer dan udonnya keras, itu palsu :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, thanks ya Mba Lisa, jadi ngileerrrr neh sama rekomendasinya. Saya kalo ke Metro Tanah Abang nggak pernah sempatin ke food court, next time saya mau coba hehhehe. Jadi netes baca deskripsi Lakso nya, kayanya top markotop. Sukses ya Mba!

      Hapus
  5. waktu nyobain tomyam, saya heran jg rasanya kok mirip lempah darat, apa leluhur di bangka asalnya dari Thailand atau leluhurnya sama, karena kan byk Chinese jg di Bangka n Thai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, wahhh kudunya Lempah harus go international juga seperti tom yam ya Mba ^_^

      Hapus
  6. kalau ingat lempah kuning pasti ingat gangan belitung ya, soalnya bentuk & rasanya hampir sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, setuju, hiks pengen banget merasakan lempah dan gangan asli dari Bangka dan Belitung, pasti rasanya mantafff. ^_^

      Hapus
  7. Mbak endang lempahnya sdh dieksekusi mantap tenan. Kuahnya aja smp habis diseruput krn segeerrrrr.
    Aku udah kecanduan sm resepmu mbak qiqiqii... Pokoke tiap hari pasti ada satu atau dua resep mbak yg aku eksekusi n so far bener2 anti gagal. Gas smp lbh cepat habis dr biasanya, but thats ok, yg penting senang n kenyang hahaha. Thanks mbak, God bless you ya. Imel

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Imel. yeppp saya juga suka banget sama jenis masakan seperti ini apalagi kalau pakai nanas didalamnya, waduh tandas dah itu kuah. thanks sharingnya ya, God bless you too mba ^_^

      Hapus
  8. mbak, hr ini aku masak resep ini, pertanyaanya knp ya kuahnya kok berwarna kuning bening dan encer gt, g seperti foto yg mb endang posting (agak kecoklatan dan kental sepertinya), apa yg salah ya? aku bikin setengah resep mbak (krn ikan d freezer tinggal 1 ekor besar), jd semuanya tak bikin setengahnya. Cabenya g tak haluskan, cm diiris dan dimasukkan ke kuahnya, rasanya si tetep mantaappp

    BalasHapus
    Balasan
    1. bumbu yang diiris akan memberikan hasil berbeda dengan bumbu yang dihaluskan ya mba. Masakan akan lebih menarik warna dan tampilannya kalau bumbu dihaluskan.

      Hapus
    2. tak bikin gt krn suami g suka pedes mbak, sementara saya dan ibu doyan pedes(rasanya g mantap klo g pedes), td si masukan dr ibu mending cabenya d utuhin aj, br dihaluskan d piring saat akn dimakan. Mbak, apa kuahnya emang encer ya?
      ika fitriani-surabaya

      Hapus
    3. yep, lempah memang kuahnya encer ya, sebenarnya mirip2 sama sup ikan hanya saja bumbunya dihaluskan ya.

      Hapus
  9. hai mba, apa ikannya bisa diganti dengan ikan patin?
    apa sama dengan asam padeh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai ikan apa saja ya mba, mirip dengan asam padeh tetapi dengan bumbu yang lebih sederhana dan lebih berkuah ya

      Hapus
  10. Enaaak banget, dieksekusi Sabtu. . .
    Adik saya yang enggan berkomentar, kemarin bilang Mantaaap kuahnya . . .
    Makasiii mba resepnya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba risa, thanks sharingnya yaaa, yep saya juga suka banget sama lempah kuning ini, segar banget yaaa

      Hapus
  11. Saya mau coba buat hari ini kbtlan ada nenas krn suami saya request sambal ikan yg ada nenasnya.....mudah2n jadi ni. Liat komen semuanya bilang enak jd ga sabar deh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingnya, moga suka resepnya yaa. Sukses selalu ya!

      Hapus
  12. liat pict nya langsung ngiler mba. Ngces pula, hehe. Salam kenal. Mba bisa ga kalo ikan nya di ganti dengan bukan ikan? Soalnya ga suka banget sama ikan. kebayan asam asam gimaana gitu kuahnya. Salam kenal mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Eva, salam kenal juga ya. Ikan bs diganti seafood lainnya atau daging sapi juga enak ya. Ayam saya belum pernah coba

      Hapus
  13. Halo, Mbak Endang. Terasi bisa diganti apa ya Mba? Jeruk nipis? Atau mungkin porsi asam Jawa-nya saja yang ditambah? Danke.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, yang jelas terasi berbeda rasanya degan jeruk atau asam ya, jadi saya susah jawabnya. terasi memiliki rasa khas, kalau dihilangkan ya rasa masakan akan berbeda, tapi kalau mau skip ya silahkan

      Hapus
  14. Hallo mbak Endang,sy suka banget dg resep jtt,nanasnya kl di skip boleh gak ya,saya tkut asem banget krna punya maag mbk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba, thanks sudah menyukai resep JTT. skip saja nanasnya Mba.

      Hapus
  15. Halo mba. Senengnya resep l3mpah kuning bisa masuk list JTT, secara suka juga praktekin resep2 di JTT. Makasi ya.
    Tapi menurut saya..resep yg digunakan sudah dimodifikasi. Kalo resep aslinya bumbu lempah kuning cuma 7 macam saja *versi lelulur saya yg asli orang Koba*.
    Biasanya resep lempah kuning yg sudah pake nanas, tidak menggunakan air asam jawa lagi.
    Sebenernya saya juga belum jago masak lempah kuning rasanya selalu berubah-rubah. Harus sering latihan..hehhehe.
    Btw thanks sudah mempopulerkan lempah kuning bangka

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, thanks sharingnya ya. Yep, rata2 resep masakan daerah di JTT sudah dimodifikasi, disesuaikan dengan lidah saya Mba, hehehe. Menurut saya nanas kurang memberikan rasa asam di kuah, jadi saya suka tambahkan air asam supaya taste asamnya lebih nendang. Sukses ya
      salam

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...