20 Mei 2019

Resep Ayam Saksang


Resep Ayam Saksang JTT

Bulan lalu, rekan kantor saya, Tedjo, yang memiliki perkebunan alpukat di Salatiga berbagi hasil kebunnya yang sedang panen raya.  Lima buah alpukat mentega yang masing-masing buahnya berukuran cukup jumbo diberikan dalam sebuah kantung plastik. Saya pernah mencicipi alpukatnya sebelumnya ketika tahun lalu sedang panen juga, sayangnya pada saat itu panen sudah di penghujung akhir sehingga alpukat yang tersisa hanya yang berukuran kecil. Walau ukurannya kecil-kecil namun tekstur buahnya yang creamy dan legit menutupi kekurangan itu. Saya akui rasanya lezat namun tidak terlalu spektakuler. Kini alpukat yang diberikan adalah yang berada pada kondisi prima, buahnya besar-besar, mulus dan sangat tua, dibiarkan sehari saja di suhu ruang teksturnya sudah empuk dan pas disantap.

Ketika menikmati buahnya di rumah, saya takjub dengan cantiknya daging buah yang berwarna kuning cerah. Bersih, tidak ada sedikit pun lubang ulat, tidak ada juga serat kehitaman yang mengganggu, bahkan bijinya pun mulus. Kulitnya super mudah dilepaskan dari dagingnya, seperti saat kita hendak mengupas pisang. Ketika mencicipinya pertama kali saya langsung mengerang keras, "Alpukat terlezat yang pernah gue makan," komen saya langsung ketika bertemu dengan Tedjo keesokan harinya di kantor. Swear, baru kali ini saya menyantap alpukat yang rasanya super creamy, berlemak, lembut dengan rasa gurih kuat dan rasa manis yang samar-samar. Saya bahkan tidak mencampurnya dengan telur rebus, atau bahan lainnya sebagaimana biasa saya menyantap alpukat, takut mencemari rasa aslinya yang mantap.

Resep Ayam Saksang JTT
Resep Ayam Saksang JTT

Minggu  berikutnya, Tedjo membuat woro-woro, siapa yang mau membeli alpukat bisa  mengajukan pemesanan dan buah akan dikirimkan ketika panen tiba beberapa hari berikutnya. Saya langsung memesan lima kilogram (dan menyesal mengapa tidak memesan sepuluh kilogram sekaligus), Mbak Mirah dan Pak Kus, rekan kantor lainnya, masing-masing memesan lima kilogram. Tedjo berjanji buah yang dipanen kali ini akan lebih bagus dari tester sebelumnya, karena lokasi tanamnya berbeda. "Pohon alpukat yang ini ditanam di area berbeda, rasanya paling enak dibanding pohon lainnya di kebun. Lagipula kali ini benar-benar pilihan, saya sengaja bilang sama yang ngerawat supaya dipilihkan yang bagus" Wah kalau yang kemarin saja sudah terasa begitu lekker bagaimana yang sekarang? Kami semua tak sabar menunggu buah tersebut datang.

Minggu depannya, tiga kantung besar berisi masing-masing lima kilogram alpukat tiba. Beberapa bahkan sudah matang sehingga bisa langsung dimakan hari itu. Semua buah tampilannya super mulus, tidak ada bercak ataupun lubang dipermukaan kulitnya. Setengahnya langsung saya kirimkan ke adik saya, Wiwin, melalui GoSend. Malamnya, adik saya langsung mengirimkan WA, "Beli alpukat dimana? Ya Allah, itu alpukat terenak yang pernah aku makan!" Saya ngakak membacanya, "Jauh, dari Salatiga dan sudah habis masa panennya," jawab saya. "Ya sudah, kita  beli saja bibitnya, boleh nggak?" Kembali saya tertawa, adik saya selalu bercita-cita menanam aneka tanaman buah unggul di halaman rumahnya, lupa jika rumah cluster-nya hanya punya secuplik taman yang telah penuh dengan beberapa batang pisang, pohon jambu klutuk, kedondong mini, dan aneka tanaman hias lainnya. 

Resep Ayam Saksang JTT

Tapi ide menanam alpukat bagus juga, dan mengingat ini adalah alpukat terlezat didunia (wokeh saya katakan terlezat didunia, karena dari sekian banyak pengalaman saya mencicipi alpukat maka ini adalah yang paling enak) sepertinya harus dikembangbiakkan. Jadi saya bertanya pada Tedjo, "Apakah boleh dibeli bibitnya?" Jawabannya sudah bisa ditebak, "Susah bawa pohonnya, jauh, dan mobil gak muat. Udah, ntar kalau panen lagi akan diumumkan dan boleh pesan sebanyak-banyaknya ya." Okeh deh kakak. Gagal mendapatkan bibitnya saya tidak patah semangat, masih ada bijinya kan? Walau bibit dari biji kualitasnya bisa melenceng jauh dari emaknya, dan tentu saja membutuhkan waktu lama hingga pohon berbuah, namun tidak ada ruginya dicoba. Walau jika dipikir-pikir seram juga membayangkan punya sebatang pohon alpukat besar dihalaman dan tak kunjung berbuah walau ditanam bertahun-tahun lamanya.

Nah berbicara mengenai menanam buah dari bijinya, asisten rumah tangga kakak saya di Batam punya pengalaman mantap. Rupini berhasil menanam biji nangka dari buah yang dibeli di supermarket dan hanya membutuhkan waktu tiga tahun hingga berhasil memberikan buah lezat manis yang sama dengan nangka yang dulu dibeli. Selain nangka, jambu cincalo putih juga berhasil ditanam dihalaman rumah kakak, dan setelah tiga tahun berbuah lebat, padahal tanamannya hanya setinggi satu setengah meter saja. Jadi mungkin alpukat kali ini pun akan sama, who knows?

Resep Ayam Saksang JTT

Lima buah biji alpukat lantas saya kubur dalam tanah di dalam pot yang banyak tersebar di halaman rumah Pete. Sialnya keesokan harinya kelima biji alpukat itu keluar dari kuburannya karena dikorek tikus dan digerogoti lapisan luarnya yang masih mengandung daging buah. Tidak patah semangat, saya tanam kembali dan kali ini lebih dalam dari sebelumnya. Tikus adalah musuh utama yang membuat semangat berkebun saya drop total, bahkan biji alpukat pun diserang. Ragu dengan tingkat keberhasilan biji-biji alpukat yang ditanam di tanah, saya lantas bereksperimen menanam 7 biji lainnya. Kali ini dengan metode direndam air yang banyak dibagikan caranya di You Tube. 

Caranya mudah, biji alpukat ditancapkan 4 batang tusuk gigi di bagian sisinya, kemudian buah diletakkan ke dalam mangkuk kecil berisi air dengan setengah bagian biji alpukat terendam, tusuk gigi berfungsi sebagai penyangga. Mangkuk-mangkuk kecil ini saya tata berjajar di jendela dekat cucian piring yang mendapatkan sedikit sinar matahari dari teras belakang. Setiap tiga hari sekali air rendaman saya ganti. Hasilnya, enam butir biji menumbuhkan tunasnya bahkan ada yang dalam 1 biji menumbuhkan dua tanaman sekaligus. Kini saya pusing tujuh keliling dengan seluruh tanaman alpukat kecil yang berjajar di tepian jendela, apalagi ternyata biji-biji alpukat yang saya tanam di dalam pot juga berhasil menumbuhkan pohon alpukat mini dengan suburnya. Nah pertanyaannya sekarang adalah akan saya apakan sembilan batang bibit alpukat ini? 😄


Resep Ayam Saksang JTT

Kembali ke resep kali ini. Ayam saksang ini salah satu masakan Batak yang saya cicipi ketika berkunjung ke resto Bonga Bonga di Cipete Raya. Aslinya masakan ini menggunakan darah ayam didalam bumbunya sehingga sering disebut dengan ayam darah (ayam gota). Darah membuat masakan menjadi berwarna kemerahan. Di resto Bonga Bonga, karena versi halal maka menggunakan hati sapi atau hati ayam yang dihaluskan dan dicampurkan ke dalam bumbu. Terus terang saya kurang suka dengan rasa hati yang khas didalam masakan, untungnya resep dari Kak Butet yang saya peroleh dari Mbak Fina ini menggunakan versi lainnya. Pengganti darah dan hati sapi adalah kelapa parut sangrai yang ditumbuk, hasilnya menjadi mirip dengan rendang Padang. Rasa ayam saksang ini super gurih dan sedap, proses memasaknya pun sangat mudah. 

Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Ayam Saksang JTT

Ayam Saksang
Resep diadaptasikan dari Kak Butet

Untuk 1 ekor ayam

Tertarik dengan resep a la Batak lainnya? Silahkan klik link dibawah ini ya:
Gulai Daun Ubi Tumbuk
Arsik Ikan Mas

Bahan:
- 1 ekor ayam kampung (saya pakai ayam pejantan) 
potong sesuai selera
- 250 gram kelapa setengah tua parut
- 400 ml air

Bumbu dihaluskan:
- 2 sendok makan andaliman (merica Batak)
- 8 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja
- 2 cm  jahe
- 3 cm kunyit
- 3 cm lengkuas
- 5 buah cabai merah keriting
- 8 buah cabai rawit merah

Bumbu lain:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 4 lembar daun jeruk purut
- 1/2 sendok makan ketumbar bubuk
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula pasir

Cara membuat:

Resep Ayam Saksang JTT

Siapkan ayam, potong sesuai selera. Beri 1 sendok makan garam dan air perasan 1 butir jeruk nipis. Remas-remas, diamkan selama 20 menit, cuci hingga bersih. Sisihkan.

Siapkan kelapa parut, masukan ke wajan. Sangrai sambil diaduk-aduk hingga kelapa berubah coklat gelap. Selalu aduk selama disangrai agar kelapa matang merata dan tidak gosong. Angkat, biarkan hingga dingin. Tumbuk hingga halus atau masukkan ke blender dan proses hingga halus. Sisihkan.

Resep Ayam Saksang JTT

Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus  dan ketumbar bubuk hingga harum dan matang. Masukkan daun jeruk purut, aduk dan tumis hingga daun layu. Masukkan ayam, aduk rata. Masak selama 5 menit hingga ayam tampak berubah pucat.

Masukkan air dan kelapa tumbuk, aduk rata. Masak hingga ayam matang dan kuah menyusut habis. Jika kuah  habis tetapi ayam belum empuk, tambahkan sedikit air panas dan masak hingga kuah habis.

Masukkan gula dan garam, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya, angkat dan sajikan.



13 komentar:

  1. Ngakak baca cerita mbak Endang.. ��
    btw..kembali ke resep kalau ibu sy masak saksang selalu ditambah asam patikala (sy gak tau namanya kalo di jakarta) ��. Jd saksang identik dg pedes, ada rasa asem segernya ��

    Btw ntar boleh ikutan pesen alpukatnya kah ? Hahaa soalnya gagal melulu kalau beli alpukat. (ImeL)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, banyak yang kasih saran nambahin asam cikala Mba Imel, saya sbnrnya ada di freezer asam ini, cuman gak tahu kalau ditambah jadi enak. Next time mau dicobaa.

      Hapus
  2. Wah mbak, v jd pengen pesan alpukatnya jg krn gak pernah dpt yg enak hehehhe..klo.bingung dgn bibitnya mbak yg dah tumbuh v bersedia menampung kok mbak hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakkaka, belum saya pindah ke tanah, belum tahu akan sukses atau nggak

      Hapus
  3. Mbak Endang, saya mau bibit alpokatnya. Tapi gimana kirimnya ke Makassar ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakkakak jauh banget Mba, bibitnya masih di air, belum ke tanah.

      Hapus
  4. Mana penampakan alpukatnya, mbak? jadi penasaran :D

    BalasHapus
  5. Wahh akhirnya nemu juga resep saksang versi ayam..beli andaliman di mana ya Mb? Btw kalau dari cerita Mb Endang kayaknya itu alpukat mentega ya. Soalnya biasanya buahnya gede2 dan daging tebal warna kuning..hehe maaf sotoy..

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya dapat dr teman Mba, dia beli di pasar senen, katanya disana banyak yang jual bumbu khusus masakan batak. online shop juga banyak kok.

      Hapus
  6. Mbak Endang, salam kenal ya. Mohon maaf, selama ini saya jadi silent rider dan rajin ngintip blog jtt Mbak Endang. Banyak resep yang sudah di coba, semua mantap banget resepnya. Semoga Mbak Endang selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan, dan terus berkarya ya Mbak. Btw, bolehkah aku ikutan pesen alpukatnya Mbak, lain kali pas Mas Tedjo panen...selalu gagal beli alpukat, pasti berujung masuk tong sampah semuanya

    BalasHapus
  7. Wah... Mbak Endang, temennya Salatiganya mana ya.. Saya asli Salatiga loh.. Kali aja pas mudik bisa mampir beli alpukat, secara klo beli alpukat sering gagal.. Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah saya juga gak tahu Mbak teman saya itu dimana pastinya, karena yang kelola kebunnya orang lain juga

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...