23 Juli 2013

Empal Gepuk Daging Sapi



Gepuk daging sapi, atau biasa disebut dengan empal, merupakan makanan yang cukup terkenal di daerah Jawa Barat dan menjadi salah satu menu wajib yang disajikan di restoran-restoran Sunda. Makanan ini terbuat dari sayatan tipis daging sapi yang dipukul-pukul (digepuk) hingga pipih dan dimasak dalam gelimangan bumbu yang bercita rasa manis. Daging biasanya dimasak dengan cara diungkep - direbus perlahan dengan sedikit air dalam kondisi panci/wajan tertutup - sehingga bumbu bisa meresap masuk hingga ke dalam setiap serat daging, menghasilkan daging yang empuk sempurna dengan rasa yang kuat. Dalam kondisi seperti ini biasanya gepuk bisa langsung disantap, tapi supaya penampilan dan rasanya lebih mantap maka irisan daging yang telah matang ini kemudian digoreng hingga kering. Proses memasaknya mirip dengan masakan bernama lapis daging di Jawa Timur. Bedanya, bumbu lapis menggunakan kecap manis dan tidak memerlukan proses penggorengan setelah daging matang. 


Walaupun harga daging sapi luar biasa mahal, namun sebelum puasa kemarin ketika saya dan adik saya Wiwin, berkunjung di salah satu supermarket di dekat rumah, daging sapi untuk rendang sedang diobral dengan harga terjangkau. Potongan-potongan daging sapi ini laris diserbu oleh ibu-ibu yang sedang berkunjung, termasuk saya dan Wiwin, tentunya. Maksimal pembelian memang hanya dibatasi tiga kilo saja setiap orangnya, dan karena kami datang berdua maka kami memborong enam kilo daging saat itu. Daging beku di freezer bisa tahan berbulan-bulan dan harganya yang sedang murah membuat kami berkesempatan untuk memenuhi isi freezer dengannya. Banyak ide resep bermunculan di kepala salah duanya adalah cilok yang terbuat dari tepung sagu dan daging sapi. Makanan yang berbentuk seperti bakso ini merupakan makanan waktu jaman sekolah dulu dan si abang yang mangkal dengan gerobak sepeda di depan sekolah selalu laris diserbu. Tapi puasa-puasa seperti ini tidak lucu juga kalau saya harus sahur dan berbuka dengan cilok yang afdolnya disantap sebagai camilan saja. Jadi saya singkirkan dulu keinginan untuk membuatnya dan menggantinya dengan empal gepuk yang maknyus ini. 


Membuat empal gepuk sebenarnya sangat mudah, yang menjadikannya mahal jika dijual di luaran adalah bahan baku daging sapi yang digunakan. Apalagi untuk membuat empal gepuk yang empuk maka faktor kualitas daging sapi memegang peranan penting. Nah, walau menggunakan kualitas ala kadarnya - saya menggunakan daging untuk rendang atau rawon yang cukup alot kala dimasak - ternyata hasilnya tetap empuk dan lembut. Kuncinya adalah daging harus anda sayat dengan pisau tajam setipis mungkin, pukul-pukul dengan alat pemukul seperti ulekan batu yang saya pakai hingga pipih dan serat sedikit terlepas, dengan cara ini maka anda tidak perlu mengungkepnya dalam waktu yang lama untuk membuatnya empuk. Empal gepuk yang telah matang setelah diungkep, sebenarnya sudah sangat lezat untuk disantap, tapi tekstur permukaannya memang terlihat sedikit basah, dengan menggorengnya sebentar akan membuat permukaan empal terlihat kering, kecoklatan dan lebih menggugah selera. 

Lauk ini sangat pas disantap dengan nasi panas, lalapan dan sambal terasi atau sambal pecak seperti yang pernah saya posting di ikan bawal kuah pecak, silahkan klik link disini untuk melihatnya. Yummy!

Berikut resepnya ya.


Empal Gepuk Daging Sapi
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 1 kg daging sapi, potong-potong melintang serat dengan ukuran besar
- 90 ml santan kental instant (saya pakai santan sachet)
- 3 sendok makan parutan kelapa, sangrai hingga kecoklatan, haluskan
- 1 liter air untuk merebus daging

Bumbu dihaluskan:
- 8 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 butir kemiri sangrai
- 1 sendok makan ketumbar, sangrai
- 1/4 sendok teh jintan, sangrai bersama ketumbar
- 1/2 sendok teh merica butiran
- 2 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 2 ruas lengkuas
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya

Bumbu lainnya:
- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 60 gram gula jawa, sisir
- 1 sendok teh garam
- 2 sendok makan air asam jawa
- bawang merah goreng untuk taburan

Pelengkap:
Sambal terasi atau sambal pecak, resep klik link disini dan disini

Cara membuat:  
Membuat kelapa sangrai


Siapkan wajan, panaskan 1/2 sendok makan minyak. Masukkan kelapa parut dan sangrai hingga kecoklatan. Gunakan api kecil saja untuk menyangrai agar kelapa tidak cepat gosong dan matang merata. Selalu aduk-aduk kelapa saat dimasak agar tidak gosong bagian dasarnya. 

Angkat kelapa sangrai dan haluskan, bisa dengan blender atau manual dengan cobek dan ulekan, hingga kelapa menjadi halus. Sisihkan.


Siapkan pootngan daging, masukkan ke dalam panci. Masukkan air dan rebus daging sapi hingga setengah matang saja. Tiriskan daging, jangan buang kaldunya, kita akan menggunakannya untuk merebus daging kembali. 


Sayat daging melebar menggunakan pisau yang tajam dengan ketebalan + 1/2 cm, pukul-pukul daging menggunakan pemukul daging/ulekan batu seperti yang saya gunakan hingga memar dan melebar. 


Siapkan wajan, masukkan daging, 1/2 bagian kaldu daging, santan, semua bumbu halus, dan daun salam. Aduk hingga rata dan rebus dengan api sedang hingga kuah menyusut. Masukkan sisa kaldu dan rebus hingga daging lunak. Jika daging belum lunak tambahkan sedikit air panas dan teruskan merebus. 

Masukkan gula jawa, garam, air asam jawa dan kelapa sangrai yang dihaluskan. Aduk rata dan masak dengan api kecil hingga semua kuah menyusut. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin  Angkat daging. 


Siapkan wajan, panaskan minyak cukup banyak dan goreng daging hingga permukaannya kering kecoklatan dengan api kecil. Sajikan gepuk dengan nasi hangat dan sambal terasi.

So yummy!
 



45 komentar:

  1. Hhmmmm...empal gepuk kesukaan mertua qu tuh,pucuk d cinta ulam tiba haha....pengen bikin buat hantaran lebaran tapi gk tau cara bikinnya halaaahhh *tutup muka pake wajan*izin nyontek resepnya ya mba...makasih sebelumnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, gampang bikinnya, dagingnya pun pakai kualitas biasa2 saja juga ok kok. silahkan dicoba, moga suka yaaaa ^_^

      Hapus
  2. mbak, kasih tahu donk cara bikin kulit kembang tahu yang simple gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh saya belum pernah coba bikin kulit kembang tahu, sepertinya kesulitannya tingkat tinggi hehehe

      Hapus
  3. Resepnya bs buat ayam juga y mb? Ainun balikpapan

    BalasHapus
  4. Endang, daging yang di pakai namanya apa? Atau, dari bagian mana? Thank you :)

    BalasHapus
  5. Mbak, saya udah nyobain resepnya....enaaaak, sekeluarga pada suka...ijin nulis resepnya di blog ya Mbak....saya link balik kesini...makasiih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Fatima, thanks sharingnya ya, silahkan di share di blog ya.

      Hapus
  6. Mba endang kalo bikin empal gepuk ga lngsung abis . .cra ngangetin nya gimana??

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, saya biasanya masuk freezer saja, beku bisa awet sampai 3 bulan. kalau mau dimakan tinggal cairkan sebentar dan hangatkan di micro atau goreng sebentar.

      Hapus
  7. Ini endes mbaak.. Barusan dicoba buat buka tapi ga pake sangrai-an kelapa, kepasarnya kesiangan soalnya.. Hehe.. Tapi rasanya dong.. tetep endes, gurih, dan melted dilidah.. Makasih resepnya ya mbak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Adelya, thanks sharingnya ya, memang tanpa parutan kelapa tetap lezat kok. Mantep jadi ngiler hiikss

      Hapus
  8. mba endang utk resep ini daging sapi bisa diganti ayam kah? terima kasih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa pakai ayam Mba, pakai fillet dada atau paha ya, hanya saja saya rasa skip bagian memukul2 ayam, soalnya serat daging ayam lebih halus dan cepat empuk kala di rebus dengan bumbu

      Hapus
  9. Yaiii pulang kantor langsung masak empal..ini bisa buat lidah sapi juga mbak? Alhamdulillah pake resep mbak endang mulai dari ayam goreng, sate, tongseng dll suami suka..dibawa k kntor temen2 suamiku juga suka, makasih ya mbak..dah mau berbagi ilmu memasaknya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba, waaah mantap, sepertinya semua berpesta pora dengan daging kurban ya, hehehe. Moga resep2 di JTT bisa memberi inspirasi mengolah daging kurban menjadi masakan maknyusss hehhee

      Hapus
  10. Mba, kalo kelapanya pake kelapa gongseng yg udah jd yg dijual dipasar bs g? Yg biasa buat rendang padang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba, saya belum pernah menemukan kelapa gongseng seperti itu, tetapi kalau biasa dipakai buat rendang maka bisa juga dipakai untuk empal yaa

      Hapus
  11. Hallo mbak endang, mau tny ni, jintan itu baunya gmn ya? Kebetulan sy tinggal di india. Sebelum beli jintan (cumin seed), sy liat dlu gambarnya di google. Pas beli, udah sama dgn yg di gambar. Waktu sy mau masak, begitu buka pack nya, alamaaakk baunya nyengat bgt. Bumbu ini nih yg suka dipake di bbrp masakan india n bikin huek huek.
    Pembantu sy blg, bumbu ini di indonesia suka dipake buat jamu. Katanya ada yg mirip bentuknya, namanya adas. Wew, tambah bingung antara jintan n adas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Pipit, baunya harum seperti bau kari ya, memang ada jenis lain yang mirip jintan yaitu adas (fennel), caraway dan dill. Nah keempat ini memang rada2 mumet bedainnya. Tapi jintan bisanya paling mudah karena ukurannya paling kecil, lebih hitam dan ramping. Baunya juga lebih harum bumbu masakan sedangkan lainnya lebih mirip jamu hehehhe.

      Hapus
  12. Hai mba Endang, saya udah coba resep yg ini malam minggu kemarin karena hari minggu nya ultah ana says, kebetulan sodara pada ngumpul, tapi ada beberapa yg saya rubah...air untuk merebus daging saya ganti santan yg cair sekali, karena saya kebanyakan beli kelapa parut sayang kalo kebuang, daging juga gak dipukul2 karena masak nya sambil jagain bayi, trus gak digoreng :d tapi soal rasa hmmmmm endes banget mba...Alhamdulillah sodara yg pada dateng memuji enak hihihi...mau cobain resep yg mana lagi ya hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Restanti, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Moga resep yang lain juga sukses yaaa, ^_^

      Hapus
  13. Dear mb endang :)
    Mb, untuk jintan boleh d skip ga? Klo bolh tahu? Jintan itu fungsiny apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jintan tentu saja membuat rasa masakan lebih enak dan harum ya, skip saja jika tidak ada.

      Hapus
  14. mbak..kl dagingnya 1/2kg bumbunya setengahnya jg dari resep apa ttp gpp? makasih mbak.. resepnya buanyak yg udah sy coba dan semua mantap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakai 1/2 resep saja bumbuya mba,gak papa kok. Thnaks sudah menyukai JTT ya

      Hapus
  15. Nyontek resepnya ya mbak, saya suka sekali dengan resep resep yg mbak endang buat. Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Mba Ari, silahkan yaa, senang resep JTT disuka

      Hapus
  16. hallo mba endang..masak empal daging ini bisa gak pake santan gak ya? soalnya ga bisa makan byk santan...trims mba

    BalasHapus
  17. mba klo ketumbar tidak di sangrai bs gak ya? krn ak punyanya ketumbar bubuk .
    makasih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa Mba. Saya biasanya beli ketumbar butiran dipasar agak banyak, sangrai semua dan proses di blender hingga halus. Ketumbar bubuk sangrai selalu tersedia.

      Hapus
  18. Wuihhhh yummieee mba, enak bgt. Mksh yaaaa.

    BalasHapus
  19. Mbak, mau tanya, kalo udah digoreng bisa tahan berapa hari?
    Thanks

    BalasHapus
  20. Mba Endang, warna hasil sebelum digoreng kok ga secoklat punya mba Endang ya? Saya sampe bolak balik resep, khawatir ada yang ke skip.. tapi saya ikutin semua takarannya, kira2 knp ya? Ini belum saya goreng jadinya, khawatir ada yang kurang. Ga pake kecap manis kan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba indri, warna asli sih tdk coklat mba, ketika digoreng baru coklat. efek foto saja. kalau mau agak coklat bs tambah kecap manis ya

      Hapus
  21. Inshaa Allah mau eksekusi resep ini hari ini, resep kedua yg di coba dari jtt setelah semur tahu telor, thx resepnya mba ^^

    BalasHapus
  22. Alhamdulillah mbk endang.. Makasih banyak resepnya ya.. Saya jadi seneng masak krna tulisan mbk endang, yg enak dibaca dan mudah dicoba . Dan sampai sekarang kalo cari resep terpecaya.. Pasti lari ke jtt.. Ga mau pindah ke lain hati, sukses terus ya mbk..ditunggu resep lainnya plus resep masakan bule.. 😀 makasih mbk endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Ameia, senang resep2 jtt disuka, sukses yaaa

      Hapus
  23. Sdh pernah coba resep ini..enaaaaaak 😁
    Hari ini mau bikin lagi request paksu.
    Makasih mba Endang atas resep2nya 🙏

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...