30 Oktober 2014

Resep Pembaca JTT - Roti Pau Empuk a la Tobias Lee



Beberapa bulan yang lalu, Tobias Lee, seorang pembaca JTT melalui fanpage di Facebook mengirimkan saya resep pau yang diklaimnya mantap dan mudah dibuat. Roti pau ini menurutnya tidak pernah gagal untuk dieksekusi dan hasilnya sangat memuaskan, teksturnya lembut dan empuk. Sebagaimana resep-resep lainnya yang sering membuat saya lapar mata namun terkendala dengan tenaga dan waktu yang terbatas maka resep pau a la Tobias terpaksa mendekam sekian lamanya di draft blog menunggu waktu yang pas untuk dicoba. Nah weekend kemarin merupakan waktu yang tepat ketika Jakarta terguyur hujan deras dan suhu yang sejuk membuat perut pun menjadi lapar. Kondisi seperti ini memang membuat isi kepala selalu lari ke makanan dan makan. Teringat dengan resep pau di arsip blog, saya pun membuka laptop sejenak, mengubek-ubek di antara sekian ribu file dan nyengir girang kala berhasil menemukannya. Tanpa membuang waktu lagi saya pun langsung menyiapkan peralatan perang di dapur. ^_^ 


Pau sebenarnya bukan termasuk makanan langka yang pernah saya coba dan sharing di JTT. Beberapa resep pau pernah saya tampilkan disini dan salah satunya menurut saya cukup sukses dan banyak peminatnya. Resep tersebut apalagi kalau bukan roti kukus isi ayam pedas dan bawang bombay, link resepnya saya sertakan di bawah. Terus terang resep roti kukus atau pau ini cukup mantap dan bisa diandalkan untuk dicoba  jika demam pau melanda. Satu kendala yang mungkin beberapa dari anda agak kesulitan untuk mencobanya adalah saya menggunakan tepung khusus pau yang namanya tepung Hongkong. Sayangnya tepung ini tidak dijual bebas di supermarket, saya sendiri membelinya di toko bahan kue Titan. Walaupun demikian beberapa pembaca berhasil membuat pau dengan resep tersebut tanpa menggunakan tepung Hongkong, melainkan hanya dengan tepung terigu biasa dan hasilnya ternyata oke juga. Nah resep dari Tobias tidak menggunakan tepung khusus melainkan hanya tepung terigu protein rendah (saya menggantinya dengan tepung terigu serba guna yang selalu ada di dapur). Hasilnya adalah roti pau yang empuk dan lembut tidak kalah dengan pau yang menggunakan tepung Hongkong.

Obsesi Roti 9 - Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Bakpau Isi Tumis Ayam


Proses pembuatannya sendiri sangat mudah dan saya yakin anda bisa segera mencobanya di rumah. Pertama anda diminta untuk membuat starter atau biang raginya terlebih dahulu dan Tobias menggunakan susu cair bersama gula sebagai makanan si ragi. Untuk raginya, saya menggunakan ragi instan merk Fermipan. Starter yang didiamkan selama 15 menit ini akan mengeluarkan busa dengan bau khas tape, tanda ragi aktif bekerja melakukan proses fermentasi. Starter dan bahan pau lainnya kemudian diaduk menjadi satu dan diuleni hingga kalis. Adonan  menurut saya sangat luwes, tidak terlalu lembek atau lengket di tangan sehingga anda tidak perlu menambahkan takaran tepung lagi di dalam adonan. Agar warna pau putih bersih maka digunakan mentega/margarine putih di dalamnya, berhubung karena saya tidak memiliki margarine putih maka saya menggunakan mentega biasa yang saya lumerkan sebentar di microwave. Selain mentega atau margarine maka anda juga bisa menggunakan minyak goreng biasa. Adonan diuleni hingga kalis, dan proses ini sangat cepat mungkin hanya sekitar lima sampai dengan delapan menit saja. 


Untuk isiannya, di resep ini saya menggunakan tumisan ayam dengan daun bawang yang saya bumbui dengan ketumbar dan jinten. Saya buat dengan rasa sedikit manis mirip dengan tumis ayam bumbu ketumbar yang sering anda temukan sebagai pengisi lemper. Anda tentu saja bisa mengisi bakpao ini dengan aneka isi lainnya disesuaikan dengan selera dan isi kulkas di rumah. Untuk isi susu atau coklat maka mungkin resep roti unyil a la Ny. Liem di bawah bisa anda coba. Atau anda mungkin penggemar kacang merah? Nah resep dorayaki isi kacang merah di bawah bisa menjadi salah satu referensi yang saya sarankan. 

Beberapa pembaca mengeluh betapa susahnya melipat dan mengatupkan adonan pau ketika isi telah dijejalkan ke dalamnya. Keluhannya dimulai dari adonan yang tidak mau menempel dengan baik dan terbuka saat di kukus atau pau pecah dan retak kala telah matang. Nah saran saya adalah isi pau tidak boleh berlebihan banyaknya, jika anda menginginkan isi yang banyak maka buatlah ukuran pau yang besar. Selain itu usahakan agar tumisan isi tidak mengenai bagian tepi adonan, minyak yang terkandung di dalam tumisan akan membuat adonan susah lengket ketika dikatupkan. Resep pau saya sebelumnya memiliki kendala pau menjadi retak dan pecah ketika dikukus, untuk resep dari Tobias ini tidak ada satupun pau yang saya buat mengalami kejadian tersebut, semua mulus dan cantik. 

Obsesi Roti 28 - Roti Unyil
Dorayaki Isi Pasta Kacang Merah


Untuk membentuk pau, saya meletakkan sebuah bola adonan di permukaan meja bertabur sedikit tepung. Adonan di tipiskan dengan ujung jari dimana bagian tengah harus lebih tebal dibandingkan bagian tepinya, ini karena bagian tepi adonan nantinya akan anda tarik ke tengah untuk menutupi isi. Jika ketebalan adonan merata maka dasar adonan akan menjadi terlalu tipis, dan bagian tengah atas pau akan sangat tebal sekali sehingga ketebalan roti pau yang anda buat menjadi tidak merata. Tumisan isi sebanyak 1 1/4 sendok makan saya letakkan di tengah lempengan adonan, kemudian satu sisi adonan saya tarik ke atas dengan tangan kiri sedangkan jemari tangan kanan menarik sisi adonan lainnya, melipatnya dan menekannya sehingga sisi adonan melekat menjadi satu titik di tengah. Proses terakhir, semua sisi adonan yang telah dilipat ini di rekatkan menjadi satu titik di puncak pau dengan menggunakan kelima ujung jari yang dikerucutkan. Pastikan tidak ada bagian pau yang terbuka. Proses ini akan membuat pau anda membentuk lekukan cantik sebagaimana pau umumnya yang anda temukan di pasaran.


Susah membentuk pau? Bulatkan saja adonan sebagaimana anda membuat onde-onde, saya rasa bentuk apapun bukan menjadi masalah. Nah pau yang telah diisi dan dibentuk ini perlu diistirahatkan sekitar 15 menit sebelum kemudian anda kukus hingga matang. Tidak memerlukan waktu lama untuk mengukus pau, sekitar 5 menit di dalam dandang super panas akan membuat pau anda mekar dengan cantiknya.

Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan pada saat proses pengukusan, antara lain:
  • Pastikan roti tidak bersentuhan satu sama lain di dandang dan jaga agar roti tidak menyentuh bagian tepi kukusan. 
  • Karena kukusan saya kecil maka saya mengukusnya beberapa kali. Adonan roti yang sedang antri menunggu giliran harus selalu tertutup oleh kain bersih agar tidak terkena paparan udara luar secara langsung. Adonan roti yang terkena udara akan kering permukaannya.
  • Jaga agar volume air di dalam dandang cukup untuk mengukus tetapi juga tidak berlebihan banyaknya. Jangan sampai karena air terlalu banyak sehingga saat mendidih air kukusan naik melampaui saringan dan mengenai dasar pau, ini akan menyebabkan pau menjadi bantat dan basah. 
  • Selalu bungkus tutup kukusan dengan kain bersih yang tidak luntur warnanya. Pengalaman saya membuat pau, permukaan roti selalu bertotol-totol coklat seperti terkena cacar air, sampai sekarang saya sendiri masih sedikit bingung mengapa bisa terjadi seperti itu namun kemungkinan besar karena kain pembungkus tutup panci yang lutur menetesi permukaan pau.  
Nah berikut resep dan prosesnya ya.


Roti Pau a la Tobias Lee
Resep diadaptasikan dari Tobias Lee

Untuk 16 buah pau

Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Klik link di bawah ini:
Obsesi Roti 9 - Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Bakpau Isi Tumis Ayam
Roti Kukus Ubi Jalar Isi Corned Beef 

Bahan dan bumbu tumisan isi:
- 400 gram fillet dada atau paha ayam atau ayam cincang + 1/2 sendok teh garam + 1/4 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 2 sendok teh ketumbar bubuk
- 1/4 sendok teh jintan bubuk 
- 1 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh gula pasir
- 1 sendok teh garam

Bahan adonan bakpao
Bahan 1 :
- 300 ml susu cair hangat kuku
- 1 pak ragi instan ( saya pakai 1 sachet Fermipan dengan berat 11 gram)
- 3 sendok makan gula pasir

Bahan 2 :
- 500 gram tepung terigu serba guna, (resep asli menggunakan protein rendah) + 20 gram tepung untuk melumuri tangan saat menguleni adonan
- 1/2 sendok teh garam
- 3 sendok makan gula pasir yang dihaluskan

Bahan 3 :
- 3 sendok makan mentega putih, dilelehkan atau minyak (saya menggunakan mentega biasa)

Cara membuat:
Membuat tumisan isi


Siapkan ayam, taburi permukaannya dengan garam dan merica bubuk. Diamkan selama 15 menit. Siapkan wajan datar anti lengket, beri 2 sendok makan minyak dan panaskan hingga benar-benar panas. 

Goreng ayam hingga satu sisi kecoklatan dan matang, balikkan dan goreng sisi sebelahnya. Angkat dan tiriskan. Suwir-suwir dan cincang daging ayam.


Siapkan wajan bekas menggoreng ayam, gunakan minyak sisa menggoreng ayam. Tumis bawang putih hingga harum. Masukkan cincangan ayam, aduk rata. Tambahkan merica, ketumbar, gula dan garam, aduk rata dan tambahkan daun bawang. Tumis hingga semua bahan matang dan daun bawang layu. 

Cicipi rasanya dan angkat. Sisihkan. 

Membuat adonan pau


Siapkan mangkuk atau gelas, masukkan bahan 1, aduk hingga rata dan ragi larut. Diamkan selama 15 menit hingga susu berbusa dan tercium bau khas ragi. 

Siapkan mangkuk, aduk bahan 2 menjadi satu hingga rata. Buat sumur di tengah tepung dan tuangkan bahan 1 ke lubang di tengah tepung. Aduk rata dengan spatula hingga menjadi gumpalan kasar.

Siapkan tepung terigu di mangkuk lainnya untuk melumuri tangan saat menguleni adonan. Lumuri permukaan tangan dengan tepung dan uleni adonan hingga lemas, kalis dan tidak lengket di tangan. Adonan cukup mudah untuk diuleni, tidak terlalu menempel di tangan jadi jangan menambahkan tepung ke dalam adonan. 



Jika telah kalis tambahkan mentega/minyak, uleni hingga mentega/minyak tercampur dengan baik dengan adonan. Bulatkan adonan, letakkan di dalam mangkuk dan tutup mangkuk dengan kain bersih. Istirahatkan adonan di suhu ruang minimal 1 jam hingga adonan mengembang minimal 2 kali lipat. Saya meletakkannya di meja dapur.


Kempiskan adonan, bagi menjadi 16 bagian dengan berat kira-kira 60 gram. Bulatkan masing-masing adonan. Letakkan sepotong adonan di permukaan meja bertabur tepung, tekan dengan ujung jari hingga adonan melebar. Bagian tengah harus lebih tebal dibandingkan dengan bagian tepi lempengan adonan.

Note: selama anda bekerja mengisi adonan, pastikan adonan yang sedang antri selalu ditutup dengan kain bersih agar tetap lembab. 

Letakkan 1 sendok makan tumisan isi di tengah lempengan, tarik sisi-sisi adonan dengan jari tangan dan rekatkan ke tengah hingga menutupi adonan isi. 


Rekatkan rapat di satu titik di tengah dengan kelima ujung jari. Lakukan pada semua adonan lainnya, tutup adonan dengan kain bersih. Diamkan selama 15 menit.  

Letakkan selembar kertas baking atau daun pisang ukuran 8 x 8 cm di dasar masing-masing pau. Kukus pau di dandang panas selama 15 menit. 


Notes:
- Beri jarak antar pau saat mengukus dan pastikan pau tidak melekat pada sisi dandang 
- Jaga agar air tidak terlalu banyak pada dandang sehingga saat mendidih tidak berloncatan mengenai pau. Pau yang terkena air akan bantat.
- Pastikan air tidak habis selama proses pengukusan. Karena dandang yang saya gunakan kecil maka saya mengkus pau secara bergantian. Pastikan pau yang belum dikukus selalu tertutup oleh kain bersih untuk mencegah permukaannya mengering terkena udara. 

Keluarkan pau dari kukusan dan santap selagi hangat. Atau simpan pau yang telah dikukus di freezer dan bekukan, setiap saat ingin menyantapnya cukup kukus sebentar pau dan microwave hingga empuk kembali. Yummy!



79 komentar:

  1. assalamualaikum wr.wb
    sudah lama nich aq jadi silent reader blog nya mba endang,,
    sebenarnya untuk coba2 buat kue baik yang di panggang/ kukus jujur ja belum berani mba,,maklum lah masaknya masih belajar hehhee
    aq udd coba sebagian resepnya mba endang,,dan pasti sukses,,naahh karena jakarta lagi menuju musim hujan neehh,,aq mau coba resep ini tapi kendalanya ga punya kertas minyak (yang buat alasanya itu lho, maaf ga tau namanya)..bisa kasih alternatif lain ga mba ? kalau pakai daun pisang atau kertas nasi bisa ndak??:D
    wassalamuailaikum wr.wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daun pisang bisa mba.. kan udah dijelasin tuh diatas.. hehe.. jgn pk kertas nasi klo gak ada kertas baking :D
      #mbaendangpalsu

      Bella

      Hapus
    2. Asik resep pau lainnya.. cihuy! Besok coba ah..
      Klo didiemin disuhu ruang keempukannya tahan brp lama mba? Ceritanya bwad bekel gitu :D

      Eh iya mba, oot gpp ya, aq mw tnya, chopper philips itu bs bwad halusin bumbu kah? Smpe halus kyk pasta gt bkn smpe cincang kecil2 aja.. trs apa smua chopper bs halusin bumbu ya? Soalnya aq br beli chopper tp merk oxone, aq coba bwad halusin bumbu koq gak halus2, smpe nyoba ditambahin air pun gk bs halus.. cm bs cincang kecil2 aja.. hiks.. bete abs nh jdnya, br mw eksperimen macem2 malah ngeselin tuh chopper #malesngulek

      Bella

      Hapus
    3. halo, halo, halo, hehehhe yep betul, selain kertas baking bisa pakai daun pisang ya. thanks mba bella atas bantuannya.

      thanks mba apit atas sharingnya disini ya, silahkan dicoba resep paunya mba, nggak susah sama sekali. yang penting pakai ragi instan yang masih aktif ya, saya jamin pasti sukses kok hehehe.

      Hapus
    4. halo mba bella, sayangnya saya belum mencoba pau ini sampai keesokan harinya wakkaka, ketika pau sudah dingin saya masukkan ke freezer hehheh. hanya saja ketika dingin pau masih empuk kok.

      chopper nggak bisa menghaluskan bumbu sampai seperti pasta yaaa, hehhehe memang hasilnya hanya cincang kecil2. kalau mau halus harus pakai gelas blender dry mill. tapi saya sih sukanya giling bumbu pakai chopper walau gak halus hasilnya tetap nekat, soalnya chopper tetap berputar walau gak pakai air dan bumbu setelah ditumis atau direbus akan hancur sendiri.

      chopper idealnya memang digunakan untuk menghaluskan daging ya.

      Hapus
    5. Haii mbak endang maaf ak tiba2 ikutan nyela... brrti klo chopper itu bs buat ngalusin daging kyk bakso itu ya? Kebetulan tertarik sm chopper nya lejel home shoping.. mw beli philips mahaall.. makasi mbak..

      Hapus
    6. yep, saya pakai chopper buat bikin bakso mba. saya kurang tahu untuk produk lainnya ya, karena dirumah hanya pakai phillips, tapi kalau bs dipakai menghaluskan daging sampai jadi pasta berarti bs dipakai

      Hapus
    7. malam... blognya keren sis.....

      Hapus
  2. mba kalo pake tepung komachi boleh gak ?
    dwi-bogor

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba dwi, saya rasa bisa ya mba. saya sendiri belum pernah coba pakai komachi ya

      Hapus
    2. Mbk sedikit sharing boleh ya,,saya bbrp kali pernah buat adonan dgn tepung Komachi sbgai campuran...hasilnya sih Oke...tp perlu diperhatikan takaran airnya...seringkali klo pake tepung komachi takaran air harus saya tambah karena saat menggunakan campuran tepung komachi adonan akan terasa lebih kering (jd air hrs disesuaikan sampai adonan kalis)...
      Jd Ga sabar pengen coba resep pau ini krn kmrn sempet gagal bikin yg pau isi tumis ayam pedas&bawang bombaynya....wlpn isian ny udh mantap bgt tp yg kmrn gagal di adonan pau ny.....
      -Diar-

      Hapus
    3. halo mba diar, thanks sharing infonya tentang tepung komachi ya, saya sendiri belum pernah pakai tepung ini.

      Hapus
  3. Hai mba Endang.
    Sebenarnya saya pingin bnget cobain resep pao nya, tp teringat hari itu pernah buat roti pake cara yg margarin/mentega nya dilelehin dulu, tp akhirnya adonan nya lembek bnget, jd ga mau lg deh buat dngn cara ini.
    Sebenarnya ada ga sih mba perbedaan tekstur roti klo dngn cara lemak nya dilelehkan dulu atau di ulen sprt biasa?
    Trs kira2 untk resep ini bisa ga klo lemak nya perlakukan sprt biasa nya membuat roti?
    Thanks ya mba Endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Laura, sama saja ya mba, bisa dilelehkan bisa langsung diuleni dengan adonan yang sudah kalis, keduanya oke2 saja ya. Adonan lembek menurut saya gak papa2 ya, kalau sudah difermentasikan akan lemas dan mudah diatur.

      Hapus
  4. hai mba Endang,
    mba sy sudah coba resep pao ini, semangat 45 baru nongol resep langsung coba..he he he..enak mba, empuk..makasih ya sharingnya
    sy sudah posting di blog sy mba, ijin share ya...sudah link back ke JTT
    oh iya donat jelly dan pempek dos juga sudah share mba, tapi blm bilang mba...he he he...ga pa2 kan ya ga bilang..selama sebutin sumber dan link back ke JTT kan mba...peace mba...
    kalau resep lain2 JTT kayaknya sudah laporan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Monic, wah cepat banget langsung dieksekusi hehhe, buat camilan di rumah lebih irit dan mantap ya mba, habis kalau beli diluaran lumayan mahal dan gak puas makannya hehhe.

      silahkan di share resepnya diblog ya Mba Monic, thanks sudah memberikan back link ke JTT. salam

      Hapus
  5. Hallo mba Endang.
    Mba, tanya doong. Adonan pao diatas kalau dibandingkan dengan adonan pao isi ayam pedas itu lebih empuk mana ya? Saya blm pernah coba buat pao sama sekali, weekend ini pingin coba tapi bingung mau pilih resep mana. Mohon infonya ya mba. Makasih banyak sebelumnya.. Btw saya udah coba bbrp resep JTT & udah daftarin alamat email juga, resep2nya simple jadi mudah dimengerti beginner spt saya dan hasilnya juga maknyus. Saya sampai terharu begitu eksekusi nugget, koq bisa yaa ternyata buat nugget sendiri. Begitu juga pas coba tim nila kukus pedas, oh my god baru sekali ini saya bikin ikan tim so yummy, hehehe
    Makasih buat resep2nya ya mba Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo Mba, sama empuknya ya, hanya saja lebih putih resep pao yang sebelumnya karena pakai tepung hongkong. Untuk rasa, sama enaknya menurut saya. hehhehe.

      thanks sharingnya ya Mba, senang sekali resep JTT disuka, sukses selalu ya!

      Hapus
  6. mbak, ini diisi tuna ditumis enak kalik ya... cobain ah,

    oh iya mbak, klo org jualan itu, koq bisa ya bakpaunya putih bersih gt, apa pake pemutih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, saya rasa pakai isian tuna mantap mba. orang jualan mungkin pakai jenis tepung khusus ya mba.

      Hapus
    2. Wah masih mending mba klo cm pake tepung khusus.. yg dagang bakpao keliling dsni pernah blg klo dia pake pemutih gt.. brarti bahan kimia kan.. ih sereemm.. mnding bkin sndiri mski hasilnya gk putih tp aman..

      Bella

      Hapus
    3. jiaaaa, serem kan kalo gitu, untung ada JTT dong ya, kita bisa nyontek resep2nya yg yahud, ga khawatir bahan ga jelas yg mungkin dipake kalo kita beli penganan jadi...

      tapi, semakin saya mengikuti blog ini, semakin khawatir ukuran badan tambah melar... hayoloooh, mba endang tanggaung jawab loooh.... hehehe

      Hapus
    4. iya, setuju memang paling aman bikin sendiri ya, kalau dimakan sendiri bakpaonya gak perlu seputih salju gak papa. kalau untuk jualan mungkin supaya lebih menarik ya.

      yang penting empuk dan enak wakakkak, saya memang parah kalau udah masalah tampilan makanan.

      kalau masalh berat badan makin melar nah saya juga mengalmi problem sama mba nurul wakakkakka

      Hapus
  7. Mbak. Saya berkali2 memcoba bikin pao. Gagal terus. Gagalnya itu waktu uda dikukus 10 menit, tutup dandang dibuka. Langsung saya menyaksikan pao mengempis dan mengkerut. Kira2 penyebabnya apa ya?.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin waktu mengukus kurang lama, sehingga masih ada adonan yang belum matang di tengah pao. Coba tambahkan waktu mengukusnya ya.

      Hapus
  8. Halo mba endang,saya udah coba paonya
    Adonannya saya suka saya suka...he2,kalem banget kaya saya (ups),makasih banyak y mba
    ,saya pke tepung protein rendah,paonya jdi empuk,suami dan anak suka banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, thanks sharingnya ya. Yep resep aslinya memang mengggunakan tepung protein rendah hanya saja karena stock di rumah hanya ada protein sedang makanya saya pakai yang itu.

      Hapus
  9. hai Mba Endang .... saya silent reader blog JTT ini dari dulu, dan selalu kagum sama mba Endang, blog ini sangat menginspirasi saya loh mba, sampe rekomen ke temen2 kalo mau cari resep buka JTT aja ... hihii

    mba mau tanya dong, itu susunya harus dihangatkan dulu ya mba ? trus juga Fermipan bukannya 11 gram mba ? kalo menteganya di foto itu kaya ngga dilelehkan mba ?

    sukses terus buat blog JTT ... ngehits abieesss ... :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba thanks ya, senang sekali membaca JTT di rekomendasikan ke teman2 lainnya hehehe.

      yep susu dihangatkan sebentar ya, hangat kuku saja jangan terlalu panas, ntar raginya mati. Yep benar, fermipan 1 pack 11 grm ya sudah saya koreksi diatas. Mentega boleh pakai leleh boleh pakai yang biasa ya, di foto sebagian mentega belum meleleh sempurna saya sudah masukkan ke adonan hehehe, gak sabar.

      Hapus
    2. Hai mba Endang yg tjakep dan baik hati... :))
      Kenapa biang ragi saya gagal ya mba, susu udh hangat, expired si ragi masih 2016, gula juga udah larut tp saya tunggu sampe 1/2 jam lebih tapi si susu ngga kunjung berbusa, boro2 baru asem khan ragi mba....
      Salahku dimana mbaaaa.... Hiks
      Please help

      -iie Jakarta-

      Hapus
    3. hai mba Iie, kemungkinan raginya tidak aktif atau susu terlalu panas. Kalau susunya gak masalah maka raginya yang bermasalah ya. Hanya itu saja penyebabnya, karena ragi pasti aktif ketika terkena cairan dan ada tepung atau gula sebagai makanannnya

      Hapus
    4. kalo raginya gak diencerkan bisa gak mbak? dicampur ke trigu. kmrn aku bikin gak ngembang mbak adonannya. thx

      Hapus
    5. hai mba Inneke, bisa ya, hanya saja memang lebh lembut hasilnya kalau pakai teknik biang seperti ini. Gak ngembang biasanya karena raginya sudah tidak aktif ya mba, bukan karena tekniknya

      Hapus
  10. Hii mbak endang... aq termsk salah 1 fansnya jtt nih... soalnya resep2nya simpel n enak bingitss hehe mbak klo mao buat pao pake mixer heavy duty gitu tinggal dimasukin aja ya smua bahannya ke mixer? Kira2 brp lama ya mbak prosesnya klo pake mixer? Atau lbh ok diuleni pake tangan ya mbak? Thx mbak..sorry ni byk tanyanya...

    Yuli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yuli, thanks sudah menjadi fans JTT yaaa, hehheheh

      kalau pakai mikser, masukkan semua bahan kecuali mentega, kalau sudah kalis baru masukkan mentega dan giling sampai tercampur baik dan kalis. Waktunya saya gak bs mengira2 hhehhe, hanya saja kalau adonan sudah tidak nempel di dasar mangkuk, lemas dan lembut berarti sudah kalis, biasanya gak lama ya.

      kalau ada heavy duty mengapa harus pakai manual tangan? Saya pakai tangan karena gak punya mikser wakakkakak.

      Hapus
  11. Mks untuk sharing resep pao nya Kak..setelah sekian tahun lamanya gk pernah bikin bakpao sendiri, setelah oma meninggal,generasi berikutnya gk ada yg bs bikin bakpao ^^v sy sdh eksekusi ni resep,hasilnya adonan nya empuk gk kering, cmn sy minta pencerahannya kak, kenapa adonan sy orang Jawa bilang "mbelet" klo kak endang tau makanan moho..tekstur adonan sy lebih mirip moho...kenapa ya kak?sy pake terigu protein rendah dan bahan ke3 sy pakai minyak..Mks kak..sukses terus JTT

    Grace

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Non Grace, thanks ya. Mungkin kurang mengembang adonannya, bisa karena kurang kalis, ragi kurang aktf dan masih banyak lainnya ya. Kalau tekturnya tidak seperti roti maka berarti tidak mengembang ya.

      Hapus
  12. halo mba endang, aku sudah coba nih resep paunya, hasilnya jadi sih,. cm ada satu hal yg mengganjal aku. kenapa hasil punya saya pau nya masih berbau asam seperti bau ragi ya? apa yg salah ya mba? trus aku baca di kukus 5 menit, aku coba kukus ptama 5 menit ternyata blom matang, kata mama ku klo pao itu minimal kukus 15 menit (beliau tau dr tukang bakpao yg jualan). jadi aku coba kukus 15 menit dan benar matang. jadi yg benar 5 atau 15 menit ya mba? hehehe plis jwab yah mbak. thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, berbau asam bisa jadi karena over fermentasi, terlalu lama adonan dibiarkan di suhu ruang. Jadi mengistirahatkan adonan jangan lama2, kalau sudah mengembang 2 kali lipat, sebaiknya segera diproses untuk kukus/panggang ya. Over fermentasi tandanya adonan mengembang dan kemudian collapse dengan sendirinya, waktunya bisa bervariasi tergantung suhu ruang saat itu, makin panas makin cepat ragi bekerja dan mengembang. Selain itu di resep diatas menggunakan susu hangat untuk membuat biang, artinya ragi telah diaktfkan dengan cepat sebelum menyentuh adonan. Kondisi ini membuat ragi lebih cepat bekerja di dalam adonan. Over fermentasi membuat adonan terasa asam dan berbau seperti alkohol.

      yep benar, 15 menit minimal ya, sudah saya koreksi diatas. Thanks ya.

      Hapus
  13. Hai mbak..
    walau saya bisa lihat resep di blog ini tapi saya lebih suka buku. Jadiii sewaktu mbak menerbitkan buku resep, saya beli! Berhubung waktu itu saya gak inget nama lengkap mbak Endang, saya search di database Gramedia dengan kata kunci "Endang" aja. Ketemu deh, karena yang nama depan Endang dan nerbitin buku masak hanya satu. Waktu liat bukunya, yep, bener, ini punya mbak Endang JTT. Ahaha, dan senangnya, semua resep kesukaan saya masuk di buku itu (bandeng presto yang rempahnya amboii, soto daging p. Kustandi). Hanya agak heran karena di beberapa resep yang saya liat ada kaldu bubuk, soalnya saya liat di blog, mb Endang jarang masukin pemakaian kaldu instan. Tapi ada memang orang yang kalo gak pake kaldu, ngerasa rasanya kurang 'nendang'. Eh maaf mbak, bukan mau kritik.
    Saya belum coba resep ini tapi berencana segera buat, gak nyangka bikin pau mudahh.
    Terus berkarya ya mbak. Saya kagum deh dan blog mbak favorit saya.
    Oiya, liat foto mbak Endang agak lebih jelas di buku. Masih muda banget yaa...masaknya udah ahli benerrr.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, salam kenal ya dan thanks atas sharingnya. Senang sekali JTT disuka dan thanks juga sudah bersedia membeli buku Home Cooking ya.

      Untuk kaldu bubuk, yepp saya dulu suka memasukkan itu ke dalam resep kemudian saya dikomplin salah satu pembaca supaya diskip saja wakakka, kataya untuk mengajarkan masyarakat indonesia bebas msg. Okeh, karena saranya baik, saya ikuti dan saya kembalikan ke pembaca masing2 kalau mau pakai silahkan. Memang susah ya menghilangkan kebiasaan pakai kaldu instan hahahhah.

      Sukses selalu ya Mba!

      Hapus
  14. mba endang kukus pao nya hrus api kecil atau api sedang? trims mba . vivi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pakai api kecil ya mba. Hanya jangan terlalu kecil banget ya hehheheh

      Hapus
  15. Berhasil..berhasil..horeeee...saye suka..saye suka...baru saja jd nih pau sy...mantaaap dah mb endang nendang rasany...yummy..apalagi disantap hujan begini...oy,,saat ngukus adonan pauny sy cuma pke loyang kue yg dialasi mentega n tepung..alhamdulillah g lengket mb...maklum di luar hujan..males nyari kertas atau daun pisang..hehe
    sebenarny udh putus asa buat makanan cemilan selalu gagal n bantat....tp akhirny setelah melalui pencarianku yg panjang, nemu resepny mb endang...setelah dibaca kayaknya masakanny enak n gampang...bnyak alternatifny..walau dg bahan seadany..tapi jdny g kalah sm resep asliny y...makasiih bgt mb...sy jd mulai hobi masak nih...hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, wah saya ikutan happy bacanya, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. moga percobaan berikutnya oke ya. sukses selalu!

      Hapus
  16. saya sudah 2x buat bakpao ini, mbak. dua2nya berhasil. hanya saja adonannya terlalu kering, jadi saya tambah air sedikit. terimakasih resepnya mbak.
    salam, emine

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Emine, salam kenal ya, thanks sharingnya yaa. Yep kalau adonannya terlalu kering tambahkan air saja sampai adonan agak lembut ya.

      Hapus
  17. Hasil pny ku bantet. Hihi... Tp ada yg jadi ny bagus. Terharu sekali. . . . . suka sekali JTT. Skr tiap hr bukany JTT. FB sdh terabaikan. Tdk lg update status, sibuk nyalin resep. Salam kenal ya mba mba smw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Non Santi, thanks sharingnya ya, membuat roti atau pau memang butuh jam terbang ya, tapi sekali berhasil pasti sudah tahu tricknya dan membuat varian roti lainnya jadi super mudah heeheh

      Hapus
  18. JTT skrg sdh makin mulus+jernihnya gambar step"nya. Sip maju terus :D wkwkwk...

    BalasHapus
  19. Mba terima kasih buat resep2nya yg gpg bgt diikuti apalagi untuk pao jd sering bgt buat :)
    Saya mau tanya mba biar pao bulatnya cantik gimana y?tiap saya buat pasti bulatnya melebar ke samping ga bisa kaya abang2 yg jual terlihat bulat ke atas..maaf y mba nanyanya aneh krn sy penasaran..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka. Nah sampai sekarang saya kalau buat juga melebar kesamping hehehh. kemungkinan adonanya agak sedkit keras mungkin ya

      Hapus
  20. mw nanya mba endang... sy punya koq bakpaonya kurang fluffy ya empuknya? agak membal kalau digigit tp ga keras. kira2 salahnya dimana ya mba? bahan ketiga saya pakai minyak. trims. vivi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Vivi, apakah tepungnya terllau banyak ditambah mba? biasanya kurang fluffy krn tepung ditambah takarannya dari resep. Mentega atau margarine akan memberikan hasil yang lebih lembut ya dibandingkan minyak.

      mungkin next time bisa menggunakan tepung protein rendah mba, supaya gak terlalu elastis dan membal.

      Hapus
  21. mungkin jg krna tpungnya mba krna adonan agak lengket jd setiap sy bntuk bulat tangan sy lumuri terigu terus. trims ya mba tipsnya.

    BalasHapus
  22. mb endang, mo nanya..saya kl bikin pao knp kulit nya selalu keriput y????
    g pernah mulusss...:( tiap kali dandang dibuka awalnya mulus, kena udara luar lgsg keriput..hikshiks...
    pdhl waktuny dh cukup lama, pao ny dh mateng..pernah baca2 katany disuruh dibuka dikit wkt ngukus, dh dicoba, ttp aja kriputtt..
    help me mbakk... "kiki"

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mb Kiki, coba ketika keluar kukusan jangan langsung dibiarkan diudara terbuka Mba, bungkus dengan kain kering yang bersih, Saya sendiri so far buat pao baik2 saja ya, gak keriput dan sering saja biaarkan saja hehehe.

      Hapus
  23. Hi mba endang, ak uda coba nih resep JTT. Berhasil teksturny lembut. Cmn dr beberapa x coba dg bhn yg sama, nmun adonan tidak ngembang ktika di kukus bakpao ngembang nmun teksturny padat n agak keras. Tpng yg di pakai cakra kembar. Kira kira gmn bs improve biar lbh konsisten y.. thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. bakpau keras rata2 karena kurang cairan, terlalu banyak tepung, kurangi porsi tepungnya mba, adonan buat yang lembek, tambah BP double acting 1 sdt juga bs membantu.

      Hapus
  24. Hayhay mba' Endang~
    Ini resep udah beberapa kali lho dieksekusi, hasilnya alhamdulillah selalu menul2..^^..seringnya juga pake terigu serbaguna, kalo pas ada baru pake terigu protein rendah..
    Dulu pas pertama nyoba, girang banget plus lucu2 seru gitu bisa bikin pau sendiri, abis biasanya kudu ngejar abang2 pau dulu kalo gi kepengen.. XD
    Abis ini mo nyobain bikin bluder, kemarin udah ngintip2 resepnya tapi masih maju mundur bikinnya..moga2 sukses, kalo iya kan bisa ngirit, sebiji bluder endes deket rumah tu sepuluh rebu (makan sebiji doang nggak kenyang lagi..hiks) kan lumayan banget kalo bisa bikin sendiri.. :p
    Makasih banyak udah sharing resep2nya ya mba'.. terutama roti2nya, petunjuknya gampang dipahamin, jadi bikin nagih, pengen bikiiin mulu.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Nina, thanks sharingnya ya, senang resep pau-nya disuka, maaf komentarnya saya baru baca (suka keselip) hiiks. sukses yaaa

      Hapus
  25. halo, salam kenal, saya slvi.
    saya sudah mencoba mempraktikan resep diatas. tapi hasilnya masih belum bisa sama dengan yang dijual di abang2 itu ya?

    apakah beda resep atau teknik?
    ini sudah percobaan saya yang kesekian dengan acuan resep yang berbeda-beda.

    masih belum puas aja dengan hasil ini, target mirip sama yag dijual abang2. teksturnya empuk dan tidak lembek. kulit mulus. hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Silvi, coba pakai tepung khusus Pau mba, ada dijual di toko bahan kue seperti Titan. Dan coba cek resep pau lain di JTT (roti kukus isi ayam pedas).

      untuk teknik dan resep, pengalaman saya hanya ini ya mba, salam

      Hapus
  26. Salam kenal Mbak Endang, saya Mita, pencinta blognya mbak hehe. Saya selama ini memakai resep yang isi ayam pedas. Sy baru menyadari, selama ini saya melakukan kesalahan yaitu menggunakan tepung protein tinggi. Makanya setiap kali pao jadi, sy merasa ada yang salah. Haha. Sy ingin mencoba resep ini karena tidak menggunakan BP, supaya lebih ramah utk konsumen yang cenderung menghindari BP. Untuk mengurangi biaya produksi, bisakah sy mengganti susu dengan air hangat saja? Kira2 rasanya akan berpengaruh di apanya ya mbak? Terima kasih bantuannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thnks sharingnya mba Hesti, yep bs ganti pakai air hangat ya, mungkin teksturnya sedikit kurang lembut dan rasa agak plain, tapi so far sih gak papa ya.

      Hapus
  27. Saya pernah lihat di afc, salah satu ingredient agar bakpao terasa kenyal adl tepung ketan, namun ratio nya saya krg tau. Dan ada bahan pengembang lain yi bakpuder. Resep hampir mirip dg yg ditulis disini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks sharingnya mba Asih, saya belum pernah coba cara itu, mungkin memang itu bs bikin kenyal ya. thanks ya

      Hapus
  28. Resepnya mantap mbak,td aku buat cuma pake isian unti kelapa tp laris manis, meskipun sdh dingin tetap empuk.makasih mba Endang atas sharing resepnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba Ika sharingnya ya, senang resepnya disuka.

      Hapus
  29. Mbak, aq uda coba resep ini, enak banget lembut, baru kali ini lho berhasil bikin bakpao. Dl pernah coba resep yg pake tepung pao gagal, ga tau kenapa deh. Kalo yg ini masih adonan aja uda enak dipegang, hihi, tp bentuknya masih absurd, peyot sana sini, masih harus byk belajar bentuk2in adonan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ratih, thanks sharingnya ya, senang reseopnya disuka. Kalau masalah bentuk memang kudu banyak latihan membulatkan adonan hehhehe.

      Hapus
  30. Mba mau nanya klo tepung hongkong gak ada jadi pake apa ya biar paonya kelihatan putih gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai terigu biasa Mba, campur sedikit tapioka mungkin. Saya biasanya pakai terigu saja, dan yep pau agak kekumingan

      Hapus
  31. Salam kenal mbak endang...sy baru mau belajar buat bakpao..sy ketemu blog ini cuma sy lg bingung mbak sy lihat di google banyak resep buat bakpao tp beda2 ada yg fermipan sm gula di campur dulu dgn air hangat ada jg dgn air es dan ada jd fermipan sm gula langsung di campur sm tepung..yg benar yg mana sih mbak...? O ya mbak maaf mau tanya lg ada jg yg d kasih telor..d kasih susu bubuk..di kasih baking powder..sebenarnya kenapa bisa resepnya koq beda2 ya..sy yg baru mau belajar buat jd tambah bingung..terima kasih bnyak sebelumnya..maaf klu sy bnyak tanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Aisyah, bakpao itu adonan dasarnya sejenis roti, jadi Mba kudu baca2 dulu teknik membuat roti. Ini link artikel yang bs dibaca:
      http://www.justtryandtaste.com/2012/06/buatlah-roti-anda-sekarang-i-roti.html

      Kalau saya harus jelaskan satu persatu pertanyaannya, terlalu banyak jawabannya.

      Hapus
  32. mbak mau tanya jika adonan habis diuleni tapi ga langsung di kukus bisa ga ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa, harus simpan di kulkas ya dalam kondisi tertutup (adonan tidak terkena udara kulkas), maksimal hanya 1 malam saja ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...