09 Maret 2015

Sup Telur Puyuh dengan Sosis, Makaroni dan Sayuran



Sup. Satu kata yang tersusun dari tiga huruf ini luar biasa populer. Mengacu pada sejenis masakan dimana bahan-bahannya direbus dalam air yang banyak hingga matang. Simple, namun variannya yang tak terbatas membuat anda bisa berkreasi dengan bebas dan mudah memasukkan bahan apapun yang anda miliki di rumah. Terkadang masakan ini diremehkan karena begitu umum dan mudah dibuat, namun ketika anda sedang flu berat seperti saya kali ini maka kebutuhan akan sup melebihi kebutuhan lainnya (dalam hal makanan tentunya). Kuah hangatnya begitu nyaman mengalir di kerongkongan, membuat batuk pun menjadi teredam, hidung yang mampet menjadi lega, badan terasa hangat dan yang jelas perut pun kenyang karena aneka sayuran, sosis, pasta dan telur yang saya masukkan ke dalamnya. Tidak perlu menyantapnya dengan makanan lainnya, karena sup ini lengkap dengan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Jadi ayo kita buat sup hari ini! ^_^


Menurut sejahrawan, kehadiran sup di muka bumi ini mungkin setua sejarah memasak. Kegiatan menggabungkan berbagai bahan di dalam wadah yang besar untuk menciptakan makanan yang bernutrisi, mengenyangkan, mudah dicerna, dan mudah dibuat memang tak terelakkan. Sup menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang hidup menetap ataupun yang berpindah-pindah, kaya atau miskin, mereka yang sehat atau yang sedang sakit. Hidangan ini kemudian berkembang tergantung dari bahan-bahan yang tersedia di daerah tersebut dan selera masyarakat sekitar. Di Inggris dikenal sup bernama chowder, di Spanyol bernama gazpacho, Rusia menyebutnya dengan borscht, Italia kita mengenal minestrone, French onion atau sup bawang dari Perancis, won ton sup dari China dan masih banyak varian lainnya.


Kata sup berasal dari bahasa Perancis soupe (yang berarti sup atau kaldu), yang muncul melalui bahasa Vulgar Latin suppa (roti yang direndam di dalam kaldu) dari sumber bahasa Germanic, yang juga menyebutnya dengan kata 'sop', sepotong roti yang digunakan untuk menyerap kuah sup atau kaldu yang kental. Kata restaurant (yang berarti 'menyimpan sesuatu') pertama kali digunakan di Perancis pada abad ke 16, mengacu pada sup sangat kental dan murah yang dijual oleh para pedagang di tepi jalan (street vendor).

Sup sangat mudah dicerna dan sejak jaman kuno sering kali dianggap sebagai makanan bagi mereka yang sedang sakit. Industri restaurant modern dikatakan berawal dari sup. Kaldu kental (broth), bouillon, dan consomme merupakan jenis sup yang umumnya di perjualbelikan pada saat itu. Kuliner klasik Prancis memberikan banyak andil untuk menciptakan aneka jenis sup yang kita kenal saat ini. Kemajuan ilmu pengetahuan memungkinkan sup untuk hadir dalam aneka bentuk yang mudah untuk dibawa, misalnya sup yang dikalengkan, dikeringkan dalam bentuk bubuk atau sup yang hanya perlu di microwave untuk memasaknya.


Oke, sekarang kembali ke sup yang saat ini saya tampilkan. Sup ini menggunakan aneka sayuran yang ada di kulkas saya waktu itu. Oyong alias gambas merupakan salah satu sayuran favorit saya karena rasanya yang lembut dan lezat. Ibu saya sering memasaknya bersama dengan mi so-un dalam kuah yang banyak dan makanan itu dipercaya bisa mengobati panas dalam. Anda tentu saja bisa menggunakan jenis sayuran lainnya karena sup ini terbuka untuk imajinasi terliar anda sekalipun akan sayuran. Sebagai proteinnya saya menggunakan sosis dan telur puyuh. Sengaja saja mengukus telur puyuh dalam cetakan muffin silicone seperti gambar di atas, agar tampilannya sedikit berbeda. Namun untuk versi simple-nya anda bisa langsung merebus telur utuh bersama kulitnya, mengupasnya dan menggunakannya di dalam masakan. Protein lainnya yang bisa digunakan misalnya potongan daging ayam, bakso sapi, atau irisan tipis daging sapi.


Sebenarnya saya jarang memasukkan makaroni di dalam sup, karena membuat kuah menjadi keruh dan kental. Namun karena ingin sup yang lebih mengenyangkan maka saya menambahkan segenggam makaroni. Sedikit pasta tidak akan berpengaruh banyak pada kuah, apalagi cairan yang saya gunakan cukup banyak. Untuk bumbunya, anda bisa menumisnya sebentar atau langsung direbus bersama kaldu. Biasanya jika ingin versi praktis saya langsung menceburkan bumbu ke dalam kuah. Namun untuk rasa dan aroma yang lebih nendang maka menumisnya sebentar dengan margarine akan membuat sup menjadi terasa lebih istimewa.

Berikut resep dan prosesnya ya.


Sup Telur Puyuh dengan Sosis, Makaroni dan Sayuran
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep sup sayuran lainnya? Silahkan klik link di bawah ini: 
Sup Ayam, Jagung Manis, Asparagus dan Jamur Kancing  
Sup Senerek: Sup Kacang Merah dengan Daging Sapi & Wortel ala Magelang  
Sup Seafood dan Sayuran: Lezat, segar, bergizi! 

Bahan: 
- 10 butir telur puyuh rebus
- 2 batang sosis, iris melintang 1 cm
- 600 ml air kaldu ayam/sapi
- 1 genggam makaroni spiral
- 1/2 batang wortel, potong dadu
- 2 buah oyong, kupas dan potong-potong dengan ketebalan 2 cm  

Bumbu:
- 1/2 buah bawang bombay, rajang setipis mungkin
- 4 siung bawang putih dihaluskan
- 1 sendok teh merica bubuk
- 2 batang daun bawang, rajang halus 
- 1 batang seledri, rajang halus
- 1/2 sendok makan garam

Cara membuat:


Siapkan cetakan muffin silicone, pecahkan masing-masing telur ke dalam cetakan. Kukus hingga matang dan lepaskan dari cetakan, sisihkan. 

Siapkan semua sayuran lainnya. 


Siapkan panci, masukkan 1 sendok makan margarine. Tumis bawang bombay hingga harum dan tampak sedikit karamel. Masukkan bawang putih, tumis hingga bawang harum dan matang.

Masukkan sosis, tumis sebentar. Tambahkan kaldu panas, garam dan merica. Masak hingga mendidih. Masukkan makaroni. Masak hingga pasta empuk dan matang. 

Tuangkan sayuran, dimulai dari sayur yang memiliki tekstur keras. Jika sayur sudah setengah matang, masukkan sayuran yang lebih lunak. Masak hingga empuk dan matang. Cicipi rasanya, sesuaikan garam. 

Saat akan dihidangkan masukkan telur puyuh kukus, daun bawang dan seledri cincang. Sajikan panas-panas. Yummy! 

Sources:
Wikipedia - Soup
Food Timeline - Food Soups



22 komentar:

  1. Assaammualaikum.... mbak.
    Saya sering tuh masak sup. Kebetulan suami saya tidak mengkonsumsi makanan pedas dan santan. Apalagi saya punya anak balita. Resep nya bisa di coba nih..... kalau di tambah kaki ayam bisa mbak, apa perlu di rebus dulu? Makasih.... wassalammualaikum.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam ya mba, thanks sharingnya ya, moga suka juga dengan sup diatas. yep pakai kaki ayam saya rasa sedap yaaa, rebus dulu kaki ayamnya hingga lunak dan gunakan air + kaki ayamnya ddalam sup

      Hapus
  2. Selamat pagi, mbak Endang. Boleh juga ide mencetak telur dlm cetakan silicon. Kebetulan saya barusan beli cetakan silicone bentuk bunga lewat salah satu on line baking shop. Mau saya coba untuk cetak telur, ah. Atau daging cincang spy tercetak spt bunga spy tdk bentuk bola2 terus. Terima kasih idenya.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. pagi mba sisca, yepp bisa dipakai untuk mmebuat telur rebus bentuk yang lucu2 yaa, atau daging cincang untuk burger jadi lucu buat bekel anak2 hehehhe

      Hapus
  3. Mbak, seneng bgt kalo mbak posting resep sayuran spt ini, saya jd bs masak jg, hehehe. thanks yah mbak, Go JTT Go :* --Rena

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba rena, thanks ya mba. senang sekali resepnya disuka. Sukses dan sehat selalu yaaa

      Hapus
  4. Tips dari almarhum mamiku.... kalau bikin sup pakai pasta, rebus pastanya terpisah dari sup-nya (sampai al dente). Bila hendak menghidangkan baru masukkan pasta secukupnya ke sup sampai pastanya panas. Jadi kalau mau supnya bersisa dan dipanaskan kembali, pastanya nggak hancur dan kuah supnya nggak mengental.

    Oh, how I've missed my mom.

    ~Tuty

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tuty, yep makaroninya bisa dimasak terpisah dan dimasukkan saat semua sup matang. Thanks ide dan informasinya ya mba, sangat bermanfaat bagi pembaca lainya.

      Hapus
  5. mbaa... kuah kaldunya dari mana..maaf nih masih pemula banget ehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, saya suka buat sendiri dari rebusan tulang belulang ayam ya.

      Hapus
  6. hai mbak, terimakasih atas resep nya, izin copy ya....maklum baru belajar masak.

    BalasHapus
  7. Enak banget Kak, thank u resepnyaaaa...

    BalasHapus
  8. mbaaaa, telurnya susah dikeluarin. bopeng-bopeng :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakai loyang silicon mba, atau olesi loyangnya dengan margarine ketika mengukus telur

      Hapus
  9. Mbak... help. Saya pkai kaldu dari ceker dan cekernya, sayurannya pkai wortel, oyong, buncis dan pokchoy... tapi kok jadinya pahit ya mbak? Hikss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya bingung kalau untuk rasa pahit mba, kurang tahu pahit itu disumbangkan dari bahan mana yang dipakai

      Hapus
    2. Rasa pahit biasanya dari pokchoy...kadang kalau dimasak, malah terasa pahit..tapi blm tau karena cara masak yg gmn dia jadi pahitnya

      Hapus
    3. Saya selama ini masak pakchoy, gak pernah ketemu rasa pahit, tapi mungkin juga dari sayuran ini, karena ada beberapa jenis sawi-sawian terasa pahit

      Hapus
  10. Hai mba endang...mba kl bumbunyabpk jahe yg dihaluskan beserta bawang putih bisakah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau suka aroma jahe di sup silahkan ya Mba, saya kalau sup sayur tidak pakai jahe, tapi kalau tumisan pasti pakai

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...