08 Januari 2013

Sup Seafood dan Sayuran: Lezat, segar, bergizi!



Mengapa ya saya suka sekali menimbun bahan makanan? Berulang kali pertanyaan itu berkecamuk di dalam kepala saya dan saya tahu pasti betapa jeleknya kebiasaan ini. Tak peduli kulkas di rumah kadang sulit ditutup pintunya tetap saja ketika berkunjung ke supermarket pasti ada saja yang saya tenteng saat pulang. Beruntungnya atau sialnya, kantor saya dijepit oleh dua buah mall besar yang keduanya memiliki supermarket besar juga, Carrefour dan Lotte Mart. Bisa ditebak, acara jalan-jalan kami penghuni kantor di daerah ini saat makan siang adalah berkeliaran di mall dan belanja. Kami menyebut istilah jalan-jalan ini dengan sebutan glamor. Tanggal tua tidak menghambat kami untuk ber-glamor ria, bukan untuk berbelanja tetapi untuk cek harga dan diskon, serta membandingkan harga mana yang lebih murah antara kedua supermarket yang saya sebut di atas. Memang kurang kerjaan, tapi kami semua sangat, sangat menikmatinya. ^_^ 


Nah kembali ke aksi menimbun barang yang saya singgung di atas, minggu lalu saya sadari ternyata saya memiliki banyak sekali seafood di freezer. Seperti biasa sehabis pulang belanja, bahan makanan seperti seafood, daging dan ayam, saya bersihkan dan saya bungkus kecil-kecil ke dalam plastik yang cukup untuk satu kali porsi memasak. Cara ini membuat saya tidak perlu mencairkan bahan tertentu dalam jumlah besar kala saya hanya membutuhkannya dalam porsi yang lebih mini. Tumpukan aneka bahan beku di freezer ini terus bertambah dan saya sendiri bahkan lupa ternyata saya memiliki beberapa bungkus udang, cumi-cumi dan fillet tuna. Terus terang saja seandainya terjadi bencana dan makanan menjadi langka maka saya mungkin orang yang masih bisa bertahan dengan isi kulkas saya selama satu bulan lamanya. ^_^ 


Mencontek metode shabu-shabu ala Jepang dan Korea yang menjadi salah satu makanan kegemaran saya, seafood dan aneka sayuran saya olah menjadi sup rebus-rebusan yang sedap ini. Masakan ini sangat mudah dan cepat untuk dibuat. Tidak perlu menggunakan banyak bumbu rempah karena yang ringan dan simple justru terasa segar dan tidak membuat cepat eneg kala di santap. Ingin rasanya lebih spicy? Coba tambahkan bubuk cabai dan serpihan cabai kering diatasnya. Hot and yummy! Serpihan cabai kering yang anda lihat di foto sebenarnya terbuat dengan tidak sengaja. Seminggu yang lalu saya membungkus cabai rawit merah menggunakan kertas dan saya simpan di kulkas. Saat akan menggunakannya ternyata semua cabai telah berubah menjadi kering kerontang namun masih tetap meninggalkan warnanya yang cantik. Cabai kering ini sangat crispy sehingga hanya dengan meremasnya dengan ujung jari saja telah membuatnya hancur. Anda bisa menggunakannya sebagai taburan mie rebus, tom yam soup atau sup sayur yang saya posting kali ini. Memang tidak sepedas saat masih segar namun lumayanlah untuk membuat anda sedikit berdesah.

Jika anda suka kepraktisan termasuk dalam urusan masak-memasak maka sup yang saya posting kali ini mungkin bisa menjadi alternatif yang dicoba. Rebus sayuran secara terpisah dari protein yang anda gunakan, dan pada saat akan menyantapnya cukup tata sayuran rebus di mangkuk dan siram dengan seafood dan kuahnya. Cara ini membuat sayuran tidak lembek saat anda harus menghangatkan kuahnya berulangkaliSup ini pas untuk dinikmati hangat-hangat di cuaca yang kelabu mendung. Saya jamin dua mangkuk sup sanggup anda sikat  sendiri. Yuk kita masak! ^_^


Sup Seafood dan Sayuran
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 200 gram fillet tuna, potong kotak tipis
- 10 buah udang besar, kupas kulitnya dan belah punggungnya
- 3 ekor cumi, kupas kulitnya dan  iris melintang
- 5 lembar sawi putih, potong sepanjang 2 cm
- 1 batang wortel, potong tipis melintang
- 2 buah oyong (gambas), kupas sebagian kulitnya dan iris melintang
- 2 batang daun bawang, rajang kasar
- 2 batang daun seledri, rajang kasar
- 1 liter air kaldu/air biasa

Bumbu:
- 1 buah bawang bombay, belah menjadi 4 bagian, pisahkan antar lapisan
- 6 butir bawang putih, cincang halus
- 2 ruas jari jahe, iris tipis melintang
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok teh cabai bubuk (optional)
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh garam
- minyak untuk menumis
- cabai kering secukupnya untuk taburan

Cara membuat:


Siapkan semua bahan bumbu, siangi sayuran dan seafood yang akan anda gunakan, sisihkan. Rebus atau kukus sayuran hingga empuk dan matang. Tiriskan dan sisihkan.


Siapkan panci, beri 2 sendok makan minyak sayur, panaskan minyak. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan bawang bombay dan jahe, tumis hingga bawang bombay layu dan transparan. 

Masukkan cumi-cumi dan fillet tuna, aduk rata. Tambahkan saus tiram, kaldu bubuk, bubuk cabai (jika pakai) dan garam. Aduk rata. Tumis tuna dan cumi hingga permukaannya berubah warna menjadi agak pucat. Tuangkan air kaldu atau air biasa jika kaldu tidak ada. Aduk rata dan masak hingga mendidih dan daging matang.

Tambahkan udang, daun bawang dan seledri, aduk rata. Masak hingga udang berubah warna. Cicipi rasanya dan tambahkan air kaldu jika kuah anda rasakan kurang banyak.  Angkat dan siap dihidangkan.

Siapkan mangkuk, tata sayuran rebus, siram dengan seafood dan kuahnya, taburi dengan cabai kering, jika suka. Yummmmy!
 



20 komentar:

  1. waaahh.. makasiih yaa menginspirasi bangetttt buat anak kost seperti saya.. :) sy suka adegan dimana dibilang mebungkus kecil2 untuk sekali masakkk... woooo lebih praktissss... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, sebaiknya saat membungkus ikan/ayam/daging jangan ditumpuk2 dalam bungkusan, tapi ditata menyamping/melebar, cara ini membuat proses pencairan saat akan dimasak lebih cepat ^_^

      Hapus
  2. mantap bgt mbak,,tambah lg bt referensi nich.... :D

    BalasHapus
  3. Senang ketemu resep2nya mba, masakan rumahan yg enak2, jd punya referensi buat masak di rumah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Titin, senang resep2nya disuka Mba, silahkan dicoba ya, thanks sharingnya ^_^

      Hapus
  4. Mba Endang, air kaldu yang dipake disini air kaldu apa Mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai kaldu ayam ya mba. Lebih pas dengan seafood.

      Hapus
    2. Kaldu instan atau lgs dr ayam mbak? Kl dr ayam, trus ayamnya bisa dibikin apa ya mbak, kan sudah hambar...

      Hapus
    3. bisa kaldu instan, bisa juga dari rebusan tulang ayam ya Mba.

      Hapus
    4. Saya bantu ya Mba Ayu, kalau saya ayamnya bisa dibikin ayam kecap.

      Hapus
    5. thanks ya mba, nah itu ide yang bagus banget hehhehe

      Hapus
  5. Mbak Endang, kl pake cumi yg udah kupasan di supermarket gmna. Rasany msh fresh g sih kl dmasak ? Trus tauny kondisi cumi msh ok gmn ya ? Soalny brsihin & ngupasin kulit cumi kan lmyn mkn wkt dan amisny itu loh...hehehe...kl pagi2 masak sblm si kecil bangun lmyn ribet jdnya. Tengkiu yaaa
    Ana - Dps.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ana, bisa pakai cumi kupas ya, untuk masalah fresh tidaknya harus dilihat kondisinya ya, kalau terlihat bersinar, gak butek, liat dan baunya tidak busuk maka kondsinya masih bagus ya.

      Hapus
  6. terima kasih resepnya. oh ya mau tanya mbak, biasanya mbak kalau nyimpen bahan makanan ini, semisal ayam dkk itu hanya dicuci langsung dibungkus yaa?tidak usah diberi bumbu?kalau tidak keberatan, tolong mbak share cara2 menyimpan bahan makanan yang mbak gunakan, terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Putri, saya biasanya tdk bumbui mba, cuci saja sampai bersih kemudian bungkus. Kecuali kalau ayamnya sudah diungkep dulu dengan bumbu, jadi sudah matang dan tinggal goreng saja.

      Hapus
  7. Hi mbak. Apakah kaldunya bisa diganti air kaldu udang? Aku biasanya rebus lagi kulit udang dan kepalanya lalu disimpan freezer. Makasi mbak
    -nadia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nadia, yep bs ya, pakai kaldu apapun oke kok

      Hapus
  8. Toooosssss.... seneng bgt numpukin bahan makanan di freezer😂😂.
    Sekarang kalau mau masak yg belon pernah di coba pokoknya wajib n fardu buka resep JTT n selalu sukseusss simple n endeeesss... 😙😙😙

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Pipit sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka, sukses yaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...