27 Februari 2018

Resep Chocolate Almond Biscotti


Resep Chocolate Almond Biscotti

Saya sedang keranjingan berkebun. Sebenarnya berkebun bukanlah hobi baru, sejak kecil saya suka bercocok tanam dan justru mengambil Fakultas Pertanian kala duduk di bangku kuliah. Walau alm. Bapak menentang keputusan tersebut, namun passion saya di dunia tanaman terlalu mendarah daging. Di keluarga, hanya saya yang sedari kecil menyukai tanaman. Well, kakak dan adik saya juga menyukai tanaman, tapi setelah mereka dewasa, berkeluarga dan memiliki rumah sendiri. Menurut saya, menyukai tanaman, err... seperti suka melihat dan memandangnya karena tampilan mereka yang cantik, berbeda dengan hobi tanaman. Hobi didorong oleh passion, dan keinginan untuk tahu mengenai tanaman secara detail. Hobi membuat saya ingin agar tanaman tersebut mampu tumbuh maksimal. Hobi juga yang membuat saya rela berpanas-panas dibawah terik matahari untuk mengaduk kompos dan tanah menjadi media tanaman. Passion tersebut tidak ada di kakak dan adik saya. 

Resep Chocolate Almond Biscotti
Resep Chocolate Almond Biscotti

Masalah utama dengan hobi berkebun selalu berurusan dengan lahan, terutama jika tinggal di kota besar seperti Jakarta, dimana lahan harganya tidak manusiawi. Rumah-rumah berukuran imut dengan teras secuplik yang umumnya tertutup paving atau beton cor. Jikalau ada rumah dengan lahan luas, seringkali ditanami dengan rumput gajah mini. Saya jarang sekali melihat rumah berhalaman luas yang ditanam dengan tanaman yang bisa bermanfaat buat dapur. Tapi bercocok tanam sebenarnya bisa dilakukan dimanapun, selama ada sinar matahari, air dan media tanam. Karena saya tinggal di sebuah rumah yang memiliki halaman kecil, maka saya mengakalinya dengan pot. Berpuluh-puluh pot tanaman berbagai ukuran nangkring didepan rumah, saya menanam apapun disana, bahkan dua batang pohon mangga pun masuk kedalam pot.

Halaman secuplik sebenarnya bukan penghalang untuk menyalurkan hobi bercocok tanam, justru disitulah letak tantangannya. Bagaimana membuat lahan terbatas menjadi maksimal dan penuh dengan tanaman bermanfaat. Ada banyak cara bertanam untuk lahan mini misal dengan pot, hidroponik, vertikal, atau microgreens. Nah untuk benih atau bibitnya, memang benih bersertifikat umumnya memberikan hasil lebih baik, tapi benih atau bibit dari sisa sayuran di dapur pun oke. Saya menanam cabai, tomat dari sisa cabai dan tomat busuk. Sisa batang daun ubi jalar, atau ubinya sendiri yang telah memunculkan tunas bisa ditancapkan ke tanah agar berakar dan tumbuh. Daun ubi jalar kaya gizi dan tanamannya sendiri mudah ditanam. 

Resep Chocolate Almond Biscotti

Mereka yang tinggal di apartemen pun sebenarnya masih bisa juga berkebun, tentu saja dalam skala kecil dan terbatas. Pernah mendengar mengenai microgreens? Microgreens adalah tanaman muda yang tumbuh dari biji-bijian seperti bayam, bit, sawi, brokoli, alfalfa, kedelai, kacang koro Arab, klabet, mustard, biji bunga matahari, dan masih banyak lagi. Biji-bijian ini cukup disemai dalam wadah yang telah dilapisi sedikit tanah atau tisu yang disemprot air agar basah. Tebarkan biji serapat mungkin sehingga ketika tumbuh akan lebat dan kompak. Setiap hari biji harus disemprot air agar tetap lembab dan mampu menumbuhkan tunas. 

Microgreens diletakkan di tempat yang tidak terlalu terkena sinar matahari, kalau perlu permukaan wadah ditutup, tujuannya agar tanaman tumbuh tinggi memanjang. Saat sudah berusia 4 - 5 hari microgreens umumnya siap panen, namun dalam kasus tertentu misal biji bunga matahari biasanya waktunya lebih lama. Tanaman bisa langsung dicabut sekaligus bersama akarnya, cuci bersih dan disantap segar bersama salad, omelet atau pecel pun mantap. Saat ini saya sedang berusaha menanam beberapa jenis biji untuk microgreens, jika semuanya sukses akan dishare pada artikel khusus. 

Resep Chocolate Almond Biscotti
Resep Chocolate Almond Biscotti

Wokeh saya akhiri dulu mengenai berkebun, sekarang menuju ke resep biscotti. Saya pernah share resep chocolate biscotti sebelumnya dan kali ini saya recooked kembali dengan resep yang sama. Biscotti atau dikenal juga dengan nama cantuccini adalah jenis kue kering almond yang aslinya berasal dari kota Prato di Italia. Kue ini terkenal dengan ciri khas yaitu dipanggang dua kali, memiliki bentuk lonjong panjang, kering, renyah, dan biasanya disantap dengan mencelupkannya kedalam minuman teh, susu atau kopi. 

Kata biscotti (/bɪˈskɒti/) yang dalam bahasa Inggris berarti twice-cooked (dipanggang dua kali) merupakan bentuk jamak biscotto. Kata ini berasal dari kata dalam bahasa Latin di abad pertengahan biscoctus, artinya 'dipanggang dua kali'. Kondisi ini mengacu pada kue yang dipanggang didalam oven sebanyak dua kali membuat teksturnya menjadi sangat kering, dan bisa disimpan dalam waktu yang lama. Makanan yang tahan lama seperti ini diperlukan sebagai bekal di perjalanan jauh atau saat kondisi perang, biscotti juga menjadi makanan penting bagi para prajurit Romawi saat itu. 

Resep Chocolate Almond Biscotti
Resep Chocolate Almond Biscotti

Saat ini biscotti diproduksi secara masal, dan mengalami beberapa modifikasi, seringkali mengandung aneka kacang-kacangan seperti almond (versi tradisional), kacang pinus, pistachio, dan hazelnut, serta penambahan rempah seperti kayu manis atau adas manis. Resep modern juga menambahkan bahan pengembang seperti baking powder dan aneka rempah-rempah lainnya ke tepung yang dipergunakan. Biscotti yang telah dipanggang seringkali dicelupkan ke coklat leleh sebagai glazenya. 

Membuat biscotti sangat mudah, resep dibawah menggunakan mikser namun sebenarnya alat tersebut tidak terlalu diperlukan. Telur cukup dikocok sebentar, tidak perlu hingga mengembang, baru kemudian dimasukkan gula bercampur coklat yang telah diproses di food processor hingga hancur, ketika sudah diaduk maka bahan kering (tepung, baking powder, baking soda, dan garam) dimasukkan dan diaduk rata. Terakhir adalah cincangan kacang atau buah kering seperti kismis dan cranberry. Biscotti juga bisa dibuat versi yang tanpa coklat, untuk itu cukup skip coklat blok dan coklat bubuk diresep dan tambahkan buah-buahan kering sebagai variasinya. Adonan biscotti yang terbentuk berat, lengket dan menggumpal, jadi agak sedikit susah untuk mengaduk supaya kacang tercampur baik. Jadi lakukan proses mengaduk dengan perlahan agar tercampur baik.

Resep Chocolate Almond Biscotti

Adonan yang sudah jadi kemudian dibagi menjadi dua bagian, dibentuk seperti batang panjang di sebuah loyang beralas kertas baking atau silpat. Untuk mempermudah proses membentuknya, basahi permukaan ujung jari dengan air agar tidak lengket ketika kita menyentuh adonan. Adonan lantas dipanggang di suhu 150'C, suhu rendah dimaksudkan agar biscotti matang dengan perlahan dan mencegah retak pada permukaan kue. Ketika permukaan kue telah mengeras saat disentuh dengan ujung jari maka keluarkan dari oven, diamkan sekitar 10 menit kemudian potong setebal 2 cm. Kondisi hangat membuat kue tidak pecah atau retak kala dipotong, jadi jangan tunggu hingga benar-benar dingin dan kering. Nah potongan kue lantas dipanggang ulang di oven pada suhu 170'C hingga kering. 

Biscotti memiliki tekstur keras dan kering, dan memang seperti itulah ciri khasnya. Jadi jangan mengharapkan seperti kue kering yang lumer dimulut, karena biscotti tidak mengandung lemak sama sekali (kecuali kacang yang digunakan). Saat awal digigit akan keras namun ketika dikunyah kue akan meleleh dan tercampur didalam mulut menghasilkan rasa dan sensasi yang super sedap! Saran saya, agar lebih mudah digigit, celupkan biscotti ke dalam minuman hangat, dan kue ini akan menjadi kudapan sedap dan bisa disimpan berbulan-bulan lamanya. 

Berikut resep dan prosesnya ya. 

Resep Chocolate Almond Biscotti

Chocolate Almond Biscotti
Resep diadaptasikan dari website Joy of Baking - Chocolate Hazelnut Biscotti

Untuk 30 buah biscotti

Tertarik dengan resep kue kering lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Kue Semprit Garing 'Pecah' di Mulut
Kue Kering Coklat Bulan Sabit
Crunchy Peanut Butter Cookies dengan 4 Bahan Saja!

Bahan:
- 150 gram kacang almond
- 120 gram chocolate compound (DCC), rajang kasar
- 200 gram brown sugar (saya menggunakan merk Ricoman Dark Brown Sugar), bisa digantikan dengan gula pasir atau gula palem bubuk
- 230 gram tepung terigu serba guna
- 30 gram coklat bubuk
- 1/2 sendok teh baking soda
- 1/2 sendok teh baking powder
- 1/2 sendok teh garam
- 3 butir telur
- 1 sendok teh vanilla extract

Cara membuat:

Resep Chocolate Almond Biscotti

Siapkan oven, panaskan disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Tata kacang almond di permukaan loyang, panggang sekitar 15 menit atau hingga matang. Keluarkan dari oven, dinginkan kacang. Cincang kasar dengan pisau yang tajam, sisihkan. Turunkan suhu oven di 150’C. 

Aduk jadi satu di sebuah mangkuk: tepung terigu, coklat bubuk, baking soda, baking powder dan garam. Sisihkan. 

Siapkan food processor, masukkan rajangan coklat dan brown sugar. Proses hingga tercacah menjadi serpihan kecil. Sisihkan. 

Note: jika tidak memiliki food processor bisa menggunakan chopper, atau cincang coklat menjadi berukuran kecil dan campurkan bersama gula. 

Resep Chocolate Almond Biscotti

Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur dan vanilla extract, kocok dengan kecepatan sedang hingga tercampur baik. Tuangkan campuran coklat dan brown sugar, kocok hingga rata. Matikan mikser. 

Masukkan campuran tepung ke adonan, aduk dengan spatula hingga tercampur baik. Masukkan cincangan kacang almond, aduk rata. Adonan yang terbentuk sangat pekat dan berat. 

Resep Chocolate Almond Biscotti

Bagi adonan menjadi dua bagian. Tuangkan masing-masing bagian ke sebuah loyang beralaskan kertas baking atau silpat. Bentuk kotak dengan panjang sekitar 17 cm dan lebar 9 cm, adonan akan melebar kala dipanggang. Adonan sangat lengket jadi basahi ujung jari dengan sedikit air kala membentuk dan merapikan permukaan adonan. 

Panggang di oven suhu 150’C selama 35 - 40 menit atau hingga permukaan kue terasa keras ketika ditekan dengan ujung jari. Suhu oven yang terlalu tinggi akan membuat permukaan kue pecah dan susah untuk dipotong nantinya. Keluarkan dari oven dan biarkan mendingin selama 10 menit. 

Resep Chocolate Almond Biscotti

Potong-potong kue setebal 2 cm dengan sebuah pisau yang tajam. Tata kembali potongan kue ke loyang, panggang di oven pada suhu 170’C selama 15 menit. Balikkan kue dan panggang sisi lainnya selama 15 menit. 

Keluarkan kue dari oven. Tata di rak kawat dan biarkan benar-benar dingin. Simpan di wadah tertutup rapat. Sajikan. Yummy!

Sumber:
Wikipedia - Biscotti




12 komentar:

  1. Gampang banget bikinnya, bisa jadi alternatif kue lebaran nanti. Thanks inspirasinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Mba, kalau teksturya terlalu keras, tambah sekitar 4 - 5 sdm mentega/margarine. Kocok dulu mentega sampai lembut, baru masuk telur, dan kocok sampai agak bergerindil, baru masuk ke proses yang sama seperti di resep diatas.

      Hapus
  2. cerita2 pengantarnya selalu saya tunggu..
    mungkin karena byk mengingatkan pada kisah sendiri. sempat besar di pulau jawa dan menghabiskan usia 20an merantau, bekerja sambil kuliah di pulau batam (kepri jg kan mbak.. tetangga tanjung pinang), dan skrg ikut suami di jkt..
    cerita2 mbak Endang serasa dekat dengan kehidupan saya sendiri.
    kondisi ekonomi masa kecil yg memprihatinkan, bullying di masa sekolah, adaptasi yg sulit. aah.. i was there.
    lah kok malah mellow sendiri hahaha

    semangat terus mbak Endang!
    berbagi ilmu yg sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba sharingnya, senang resep dan artikelnya disuka. Saya hanya bisa bercerita pengalaman sendiri wakaakakk, walau mungkin membosankan. sukses yaaa

      Hapus
  3. Iya bener mbak, kalau nggak ada passion, nggak bakalan mau bersusah susah nanam. Kayak mbakku yg tinggal di serpong, bermodal tanah sempit perumahan, dia tanam segala empon2 dan kebutuhan dapur,terus uwi, pisang, mangga, jambu air, sawo, kelor, dan entah apalagi, ngingu pitik sisan, pitike puluhan. Yang di Ngawi, yg lahannya segambreng kalah malahan. Jadi kalau dia ke Ngawi sering bawain hasil kebunnya, pasti pada ngakak. Ini kenapa yg tinggal di kota yg malah bawain buah2an dan ayam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah mantap itu Mba, saya rencana juga pengen beternak ayam wakakkakk. Kok rasanya pengen punya paling nggak 4 ayam babon, jadi telurnya bisa organik. Berkebun sendiri bs bebas pestisida, dan membuat pikiran rileks hehhehe

      Hapus
  4. Oh jadi mba Endang alumni mahasiswa pertanian toh?

    Eh mba, pohon mangga ditanam dalam pot? Trus kalau sudah besar pohonnya gimana tuh, mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakak, iya Mba. alumni pertanian yang berkhianat dan nyebur kerja dibidang lain. Pohon mangga thailand, beli di pameran. Saya berharap jangan membesar hahahha

      Hapus
  5. Hallooo mba endang..mau tanya kalo ak pake self raising flour gmn?kadang mau bikin roti pake itu juga..itu tetep pake yeast atau ngga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Fatin, self raising adalah tepung terigu dicampur dengan bahan pengembang (umumnya baking powder), jadi bisa pakai tepung tersebut untuk resep diatas ya.

      Hapus
  6. Mbak.... aq bakal cobain resep ini nih... i love you pulll kebangetan deh...
    Nanti q mention di IG klo sudah jadi... 😂😉

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...