20 Maret 2018

Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)


Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)

Membuat telur asin sebenarnya bukanlah hal yang asing didalam keluarga saya. Di Paron, harga telur bebek relatif murah jadi dulu Ibu saya sering mengasinkannya sendiri. Hasilnya bukan untuk dijual, tapi hanya dikonsumsi keluarga atau dibagi-bagikan ke saudara. Ibu membuatnya dengan cara sama seperti pengrajin telur asin umumnya yaitu membungkus telur dengan campuran batu bata merah yang dihancurkan atau abu gosok, sedikit air, dan garam. Metode tersebut cukup ribet terutama jika harus diterapkan di dapur imut khas rumah perkotaan. Terkadang telur asin homemade tersebut berhasil dengan sukses, rasa asinnya pas dan teksturnya masir, namun tak jarang rasanya kurang asin sebagaimana telur asin umumnya yang dijual dipasaran. 

Saya sendiri termasuk penggemar telur asin. Jika berkunjung ke Brebes maka telur asin tak lupa dibeli dalam jumlah banyak.  Paling sedap disantap bersama bubur oat panas dengan sedikit kecap manis dan saus sambal. Jika tak ingat kadar garamnya yang tinggi dan membuat tekanan darah naik, ingin rasanya setiap hari menyantap telur asin versi ini. ^_^

Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)
Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)


Walau kota Brebes, Jawa Tengah terkenal sebagai sentral penghasil telur asin, namun sebenarnya metode mengawetkan makanan dengan proses pengasinan (termasuk telur asin), telah dilakukan oleh masyarakat China sejak jaman dahulu kala. Telur yang digunakan umumnya adalah telur bebek yang memiliki cangkang lebih tebal dan keras. Telur yang sudah diasinkan ini biasanya direbus atau dikukus hingga matang dan dijadikan sebagai pelengkap bubur nasi (congee) atau dimasak dengan makanan lain sebagai bahan perasa tambahan. Kuning telur asin yang berwarna jingga cerah, kaya akan lemak, dan tidak seasin bagian putihnya memiliki nilai lebih tinggi dan digunakan sebagai isi kue bulan (Chinese mooncakes) karena melambangkan bulan itu sendiri. 

Nah karena membuat telur asin dengan abu atau hancuran batu bata merah cukup complicated, dua minggu yang lalu saya mencoba versi merendam dengan air garam. Cara ini umum dilakukan masyarakat China dibandingkan dengan metode Pateros (melumuri permukaan telur dengan abu/tanah liat yang dicampur garam dan sedikit air) sebagaimana yang dilakukan oleh petani di Brebes dan Filipina. Cara merendam air sangat mudah dilakukan, relatif bersih karena tidak berurusan dengan adonan tanah, dan telur bisa diletakkan didalam wadah di meja dapur.

Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)
Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)

Takaran garam dan air metode rendam ini bervariasi, tapi saya menggunakan rumusan 250 gram garam untuk 1 liter air. Untuk garamnya saya menggunakan garam kasar (garam krosok) yang biasa dijual dipasar tradisional. Garam jenis ini umumnya memang lebih dianjurkan untuk proses pengasinan makanan atau membuat acar dibandingkan garam meja yang beryodium. Tapi jika garam kasar sulit ditemukan maka gunakan garam masak umumnya. Beberapa versi ramuan menambahkan kayu manis, kembang lawang, bawang putih yang dimemarkan, dan kulit bawang merah, untuk resep dibawah saya hanya menggunakan kembang lawang dan kayu manis saja. Kulit telur yang berpori memang memiliki kemampuan menyerap aroma dan rasa disekitarnya, jadi menambahkan beberapa rempah diharapkan mampu menumpas rasa dan aroma amis dari telur bebek.

Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)

Sayangnya warna kuning telur asin yang saya buat kurang jingga cerah seperti yang diinginkan. Tips yang saya baca dari beberapa literatur mengatakan penambahkan sekitar 1 - 2 sendok makan Shaoxing wine atau arak masak China bisa membuat kuning telur menjadi jingga. Karena saya tidak mengkonsumi bumbu ini maka resep kali ini tidak menggunakan arak masak, namun jika anda tidak bermasalah dengan penggunaan alkohol didalam masakan atau makanan maka cara tersebut mungkin bisa dicoba. 

Untuk waktu perendaman sebenarnya tergantung tingkat rasa asin yang diinginkan, semakin lama akan semakin asin. Jadi tes rasa asin telur setelah direndam satu minggu lamanya. Saya sendiri merendam telur dalam waktu 2 minggu dan telur memiliki rasa asin yang cukup, kuning telur terasa masir, namun kurang berminyak. Saya sengaja tidak menambah waktu merendam karena memang tidak menginginkan rasa telur yang terlalu asin. 

Apakah telur ayam bisa juga diasinkan dengan cara ini? Berdasarkan komentar pembaca di Instagram JTT, telur ayam ternyata mantap juga diasinkan dengan metode rendam. Caranya sama seperti ketika menggunakan telur bebek, tapi karena cangkang telur ayam yang relatif lebih tipis maka disarankan tidak merendamnya terlalu lama.

Berikut ini metode pembuatannya ya.

Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)

Homemade Telur Asin
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 20 buah telur bebek

Tertarik dengan metode pengawetan makanan lainnya? Cek link resep dibawah ini:

Bahan:
- 20 butir telur bebek, mentah
- 1500 ml air
- 375 gram garam kasar
- 2 batang kayu manis
- 3 buah kembang lawang (pekak)

Bahan lain yang bisa ditambahkan (optional):
- 5 siung bawang putih, dimemarkan
- kulit bawang merah
- 2 sendok makan arak masak (Shaoxing wine), untuk warna kuning telur yang jingga cerah jika anda tidak bermasalah dengan penggunaan alkohol di masakan.

Cara membuat:

Resep Homemade Telur Asin (Metode Rendam)

Siapkan telur bebek mentah, cuci hingga bersih. Tiriskan.

Siapkan wadah untuk merendam telur, tata telur bebek didalamnya. Siapkan panci, masukkan air, garam, kayu manis dan kembang lawang, rebus hingga mendidih. Diamkan air rebusan hingga benar-benar dingin. Tuangkan air rebusan ke telur didalam wadah. Pastikan telur harus terendam air. 

Note: untuk mengukur takaran air dan garam, caranya dengan memasukkan telur terlebih dulu kedalam wadah kemudian tuangkan air biasa. Air kemudian diukur dengan gelas ukur untuk mengetahui volumenya. Untuk 1 liter air memerlukan 250 gram garam kasar. Jadi garam disesuaikan dengan volume air yang digunakan. 

Letakkan pemberat dipermukaan telur, saya menggunakan selapis plastik mika dan sebuah mangkuk diatasnya sehingga telur tenggelam didalam air rendaman. Tutup wadah dan letakkan telur dimeja dapur (suhu ruang) selama 2 minggu.

Sebelum mencapai waktu 2 minggu, tes tingkat keasinan telur dengan merebus sebutir telur. Jika sudah cukup rasa asinnya, keluarkan telur dan air rendamannya, cuci bersih dan rebus/kukus hingga matang. Jika telur dirasa kurang asin, tambahkan waktu merendam selama beberapa hari. Selamat mencoba! 

Sumber:
Wikipedia - Salted Duck Egg



32 komentar:

  1. asiik mau coba bikin ah. BTW mba itu harus dalam wadah toples kaca ya? maksud saya bisa nggak wadah baskom plastik terus ditutup kain kayak bikin tape?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai wadah apapun mba, kaca, atau plastik yang penting telur terendam air garam ya

      Hapus
  2. Saya pernah bikin pake telur ayam.. cuma dgn rendam air garam 2 minggu. Puas banget waktu panen nya... 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi pengen coba dr telur ayam, pengen saya kasih bawang-bawangan wakakkak.

      Hapus
    2. Pake telur ayam emang bisa mbak, tapi waktu perendamannya dipersingkat, krn kulit telur ayam tisak setebal telur bebek. Dan teksturnya ga bisa masir sih menurutku

      Hapus
  3. wiiiihh pas banget, saya emang lagi cari2 resep telur asin metode rendam.. gara2 penasaran, ada teman kantor yang orang Philippine yang ternyata sering bikin telur asin cara ini.. sayangnya saya baru tau ketika beliau sudah almarhum karena sakit... jadi ga bisa minta resepnya..
    thank u Mbak En...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gampang banget Mba, hehheheh, pakai telur ayam juga oke, walau saya belum coba hehhehe

      Hapus
  4. Mba,malah saya baru tau merendamnya diberi bunga pekak,kayu manis dll...apakah membuat rasa tersendiri untuk telur asinnya?berarti jika ingin masir,waktu perendaman lebih lama dan garam dikurangi ya mba?mau nyoba,selama ini kalo buat telur asin ya pake tanah itu mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. rasa tersendiri sih tidak, karena hanya samar2 saja, tapi mungkin bs menumpas bau amis telur.

      saya tidak sarankan porsi garam dikurangi, takutnya telur malah busuk. garam perlu untuk proses pengawetan makanan. Asin dan tidaknya dipengaruhi dr lama waktu merendam.

      Hapus
  5. jadi pengen nyoba pakai telur ayam kampung. mungkin cukup 1minggu ya krn ukuran lebih kecil.

    dian-solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, coba tes setelah 1 minggu Mba Dian, krn telur ayam kulitnya juga lbh tipis

      Hapus
  6. Assalamualaikum mbak endang, aku salah satu penggemar blog ini. untuk pemula seperti saya yang tidak biasa dengan kegiatan dapur, resep & penjelasannya sangat mudah diaplikasikan. Dan rasanya bombastis layaknya profesional.. 😍😍
    juga mbak endang yang ramah & membalas satu persatu komentar yang jadi makin jatuh cinta..😍😍

    mau tanya mbak, diresep ini ditulis kulit bawang merah itu beneran apa nggak ya mbak? soalnya saya lihat digambarnya gak ada kulitnya,atau saya yang salah 😅
    kira2 butuh kulit bawang merah berapa ya mbak?

    terima kasih mbak, semoga menjadi ladang jariyah mbak endang yaa.. 😘

    adhen-malang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Adhen, thanks ya, senang resep JTT disuka.

      saya tidak pakai kulit bawang merah ditrial diatas, tapi kalau mau pakai tidak masalah. Banyaknya sekitar 1 genggam ya, jadi dikumpulin dulu saja kulitnya, kalau sudah agak banyak baru telur asin dieksekusi.

      Hapus
    2. Fungsi kulit bawang merahnya u apa ya mba?

      Hapus
    3. rendaman air telur asin bs ditambah rempah dan macam2 mba, untuk memberikan aroma dan menghilangkan amis

      Hapus
  7. Mbak En sudah tak coba..2 minggu pk telur bebek.. putihnya pas asinnya enak, tp kuning telurnya kok rasanya agak asem ya.. apa karena kurang terendam air, atau gara2 sempat saya buka bbrp hari sblm 2 minggu.. thanks Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, dibuka tidak masalah, tapi kudu terendam air kalau nggak kondisi telurnya agak rusak, saya bingung juga kenapa asam ya

      Hapus
  8. Hai Mba Endang,
    Dua minggu lalu saya nyobain resepnya dan hari ini panen.
    Rasanya enak, amisnya tinggal sedikit, dan warnanya cantik banget... lebih cantik dari yang di foto Mba Endang. Hehehe.....Maaf ya, mba... Saking senengnya berhasil bikin telur asin.

    Semangat berkarya terus ya, mba...
    Thanks for sharing and inspiring.

    Wulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka thanks Mba Wulan sharingnya, senang resepnya berhasil dicoba, kalau hasilnya lebih cantik berarti saya guru yang baik ngajarinnya wakakkaka, memuji diri sendiri

      Hapus
  9. Mbak En, tanya dong.. saya udah coba, pake telur bebek direndam 2 minggu. Kemarin saya rebus, putihnya enak.. asinnya pas. Tp bagian kuningnya malah asem. Padahal ga dipakein cuka di brine nya. Apa karena bbrp hr sblmnya tempatnya saya buka bentar ya?
    Telue asin saya taro di wadah plastik, terendam brine semua. Posisinya di tangga dapur, agak2 berangin. Pengaruh ga mbak.. kira2 bisa asemnya kenapa ya... untung trialnya cuman 7 butir dulu..
    Thank you mbak Endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. setahu saya sih dibuka bukan masalah, asalkan tetap terendam air, jangan sampai ada yang tidak terendam, asam bs jadi kondisi telur kurang ok. Tapi saya sendiri kurang tahu pastinya mba

      Hapus
    2. Halo Mbak En, setelah direbus semuanya - ga ada lagi yang asem, Mbak.. yippiieeee... kayaknya bener, karena pengaruh dari kualitas telurnya... soalnya ada 1 yang kuningnya pucet ga kayak yang lain yang berubah jadi warna orange.
      Awal Mei udah trial lagi yang kedua... so far so good....
      Thank u Mbak Endang...
      Tanya lagi dong, air rendamannya masih bisa dipakai lagi atau hanya bisa sekali pakai ?

      Hapus
    3. saya belum pernah pakai air rendaman ulang mba, saya buang karena tdk buat lagi.

      Hapus
  10. Mbak seperti biasa resep resep Mbak Endang gak pernah ngecewain, selalu endeeees
    Terakhir nyoba gulai nangka muda ala mom Mbak Endang, rasane juaraaa
    Pas liat resep jtt lagi, eh ada telor asin, salah satu makanan favorit akuu, cocok banget sama makanan bersantan, tapi sayang ya bikinnya lama, ga bisa sehari, hihi
    Waktu itu pernah nyoba juga buat telor asin, tapi pas udah seminggu, iseng coba buka toples kok bau amis, jadi ragu mau direndem seminggu lagi, yaudah terpaksa di eksekusi dan alhasil telor asin ga asin dan gak Masir, aaaaah gagal, ternyata kuncinya di kayumanis dan pekak, asiiiik jadi bisa buat lagii
    Makasih ya mbak resep resepnya, sangat membantu sekali buat pemula seperti aku, yang tadinya cuman bisa ceplok telor sama rebus mie sampe bisa masakin keluarga
    Love love love deh pokoknya buat mbak endaaang 😘😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dian, bs jadi karena telur tidak terendam sempurna, atau kandungan garam kurang. Kalau masalah aroma sebenarnya kayu manis dan pekak kurang menyerap ke telur juga.

      Hapus
  11. Mbak Endang, pertama kali saya coba buat telur asin dlm toples kaca, dan kira2 1 minggu kemudian, toplesnya retak dan air garam merembes... Saya menduga toples kaca tsb. sdh retak sedikit seblmnya. Kemudian saya beli toples kaca baru dan dlm wkt kira2 3 jam, toples retak besar. Apa kualitas kaca toples kurang bagus ya? Saya kurang sreg pakai wadah plastik. Mohon saran. Terima kasih.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Sisca, wah saya belum tahu kalau air asin membuat stoples kaca jadi retak. saya pakai stoples kaca yang memang tebal banget, dan so far tidak bermasalah. Mungkin bs pakai panci keramik mba, kalau menghindar plastik.

      Hapus
  12. Saya pindah pakai panci stainless steel, mbak. Coba nanti saya pakai wadah kaca yg lebih tebal, atau keramik.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
  13. Sekarang telur asin juga bisa dijadikan bahan olahan untuk camilan/snack telur asin berbagai rasa yang sedang hits saat ini

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...