13 Juni 2018

Resep Kastangel and Do It Yourself


Resep Kastangel JTT

Entah sudah berapa kali saya mengalami patah kran air, namun kejadian dua hari yang lalu adalah yang paling berat. Kran cuci piring yang awalnya hanya meneteskan air, ketika saya putar untuk dibetulkan justru lepas dengan sukses. Besi kran yang menempel di tembok berkarat dan aus. Untung saja saluran air dari toren sudah dimatikan, jika tidak betapa hebohnya saya harus berjibaku dengan air yang menyemprot deras ke dapur. Sialnya, sebagian besi dari kran masih tertinggal didrat pipa outlet di tembok, dan jika hendak diganti dengan kran baru maka potongan besi berkarat tersebut harus dikeluarkan terlebih dahulu. Itu kejadian di pagi hari sebelum berangkat ke kantor, minggu lalu. Sempat terpikir hendak mengambil cuti agar seharian itu bisa membetulkannya, namun dengan hati kesal akhirnya saya tetap berangkat juga.

Sepanjang perjalanan ke kantor saya pun sibuk browsing mencari cara bagaimana mengganti kran yang patah. Sebenarnya saya bisa saja menelpon Paklik yang tinggal di Depok, namun membayangkan beliau harus jauh-jauh meluncur ke rumah hanya karena kran air sepertinya terlalu merepotkan. Lagipula apa sih susahnya mengganti kran air? Pekerjaan pertukangan bukan hanya milik kaum pria, selama ada banyak petunjuknya di internet maka kaum wanita pun bisa melakukannya juga. Pikir saya begitu pe-de. 

Resep Kastangel JTT
Resep Kastangel JTT

Akhirnya saya menemukan beberapa artikel yang sesuai dengan kebutuhan, peralatan yang diperlukan juga sederhana yaitu sebuah gergaji besi kecil untuk mematahkan sisa pipa kran, sebuah obeng pipih untuk mencongkel, kran air baru, dan seal tape untuk mencegah air merembes. Semua alat-alat tersebut saya temukan di toko DIY di Mall Ambassador. Supermarket perlengkapan rumah dan segala pernak-perniknya ini lumayan lengkap, aneka macam barang untuk keperluan rumah sehari-hari ada. Harga yang diberikan juga lebih murah dibandingkan toko bangunan di dekat rumah. 

Untungnya hari itu perjalanan pulang ke rumah tidak semacet biasanya, saya tiba di dapur pada pukul setengah tujuh dan setelah menggendutkan perut dengan sekotak susu coklat untuk berbuka puasa, langsung terjun menyisingkan lengan baju mengganti kran. Hal pertama yang saya lakukan adalah menggergaji sisa besi yang berada dalam drat pipa di tembok, artikel mengatakan, "Lakukan dengan hati-hati jangan sampai merusak drat pipa." Awalnya saya lakukan dengan hati-hati, hingga akhirnya besi tak kunjung terpotong dan saya mulai menggergajinya dengan tenaga kuda. "Potong besi di dua bagian, dan congkel dengan obeng pipih," adalah instruksi berikutnya. Tapi potongan besi yang melekat erat didalam drat pipa susah dilepas walau telah dicongkel sekuat tenaga, akhirnya saya mengambil ulekan batu (martil tak ditemukan!) dan mulai memukul obeng keras-keras. Usaha ini akhirnya berhasil, besi pecah menjadi beberapa keping dan sisa bagiannya mudah dicongkel.

Resep Kastangel JTT
Resep Kastangel JTT

Saya bersorak-sorak happy di dapur, ada kepuasan tersendiri berhasil menaklukkan sebuah pekerjaan yang bukan menjadi keahlian. Apanya yang susah sih mengganti kran sendiri? Batin saya sedikit meremehkan. Proses selanjutnya yaitu memasang kran ke drat pipa di tembok, ini adalah pekerjaan piece of cake, alias mudah banget, jadi saya sangat optimis masalah kran ini akan selesai dalam waktu 10 menit lagi. Kran yang dibeli dari toko DIY dikeluarkan dan mulai dipasang, tapi lagi-lagi masalah baru muncul! Bagian panjang pipa tempat air dikeluarkan tidak bisa dilepaskan dari badannya dan ketika saya putar untuk mengencangkannya maka bagian pipa panjang ini mentok ke kitchen sink. Secara teori harusnya pipa panjang ini bisa dilepaskan untuk mempermudah kran dipasang, tapi tidak ada bagian yang bisa dilepas kecuali sebuah baut super imut yang tampak tertanam disana. Sayangnya saya tidak memiliki obeng sekecil itu untuk melepaskannya, jadi dengan membawa rasa kesal yang membuncah didada saya berangkat ke toko bangunan di dekat rumah sambil menenteng kran yang rusak. 

"Ci, saya mau kran air yang persis sama seperti  ini," kata saya dengan nafas ngos-ngosan sambil mengacungkan kran bekas tersebut. Untungnya toko bangunan ini masih buka walau jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Si Cici cantik pemilik toko hanya melirik saya sekejap dan memberikan instruksi ke anak buahnya, kemudian lanjut lagi menghitung tumpukan kwitansi didepan hidungnya. Tak memakan waktu lama, sebuah kran yang sama persis dengan versi lamanya saya tenteng pulang, harganya lebih mahal dibandingkan kran di toko DIY. Bagian-bagian kran bisa dibuka dengan mudah, jadi kali ini pasti sukses. 

Resep Kastangel JTT

Tetap tidak sukses! Akibat menggergaji dan memukul besi sisa pipa kran dengan sekuat tenaga, drat pipa ditembok sebagian somplak dan tergergaji. Kran baru tidak bisa erat terpasang dan air mengucur deras. Saya harus bolak-balik lari ke lantai atas nan gelap untuk mematikan dan menghidupkan aliran air dari toren. Nafas mulai ngos-ngosan, pakaian basah kuyup tersiram air dan keringat yang berleleran, perut mengerang lapar karena hanya terisi susu sekotak, akhirnya saya gave up. Kran saya lemparkan ke kitchen sink dan mulai membuka kulkas mencari apapun yang bisa dimakan. Duduk didepan laptop menonton video di You Tube sambil menggasak nastar setoples, saya menyusun rencana hendak migrasi ke rumah adik di Mampang. Jika malam ini kran tidak bisa dibetulkan maka tidak ada air setetespun di rumah Pete. Bagimana jika perlu ke toilet atau mandi? 

Segambreng makanan dan beberapa video You Tube manjur juga menghilangkan stress, setelah perut kenyang semangat pun muncul. Kembali menuju ke kitchen sink dan kran air, kali ini saya memasangnya dengan perlahan dan hati-hati. Entah sedang hoki atau memang kali ini saya melakukannya dengan benar, kran terpasang dengan kencang dan pas. Saya berlari pontang-panting ke lantai atas menghidupkan aliran air dari toren. Kali ini tidak ada semburan air kencang yang terjadi, walau masih ada aliran air kecil menetes dari bagian bawah kran, saya tahu area itu adalah drat pipa yang rusak karena kecerobohan saya. Well, walau hasil perbaikan ini tidak sempurna, setidaknya air mengalir kembali dan saya tidak perlu mengungsi. Dan seandainya hal seperti ini terjadi kembali, saya yakin next time hasilnya pasti akan lebih sukses. 



Well saya akhiri cerita 'do it yourself' diatas dan kembali ke resep kue kastangel kali ini. Selain nastar maka kue keju ini juga menjadi favorit untuk mengisi stoples kala Lebaran. Dulu, sebelum bisa membuatnya sendiri, saya tidak terlalu menyukai kastangel. Rasanya yang asin, keju yang tidak terlalu jelas dan 'after taste' lemak yang menempel di lidah dan langit-langit mulut membuat kastangel masuk dalam kue yang tidak akan saya coba saat Lebaran, hingga tentu saja setelah menemukan formula resep yang sedap. Setelah dibuat sendiri dengan bahan-bahan premium, mulai dari keju yang berkualitas bagus dan mentega yang mantap, maka kastangel menjadi kue keju yang terasa kaya akan keju dan susu. Untuk kastangel saya berusaha menggunakan jenis keju cheddar tua yang keras seperti Edam atau Gouda, keju jenis terakhir tidak sekeras Edam, namun memiliki aroma keju yang kuat dengan rasa susu yang sedap. Sedangkan menteganya, saya menggunakan merk Wjsman dan dimix dengan margarin.

Membuat kastangel tidaklah susah, basic resepnya mirip nastar. Saya menggunakan resep kastangel yang dulu pernah dishare di blog, bisa  diklik pada link disini. Bagian yang paling ribet mungkin ketika mencetaknya dengan cookie cutter. Adonan menempel di alat cetakan sehingga susah dikeluarkan. Cara mudah lainnya adalah dengan memotongnya menggunakan pisau. Berikut resep dan prosesnya.

Resep Kastangel JTT

Kastangel
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 100 buah kastangel

Tertarik dengan resep kue kering lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Nastar Keju
Kue Putri Salju
Sagu Keju

Bahan:
- 150 gram mentega
- 150 gram margarin
- 2 butir kuning telur
- 1 butir telur
- 1 sendok teh vanilla extract (optional)
- 250 - 300 gram keju Edam atau Gouda (atau jenis keju cheddar yang keras lainnya)
- 350 s/d 400 gram tepung terigu serba guna/protein sedang atau protein rendah
- 100 gram tepung maizena
- 3 sendok makan susu bubuk 

Olesan:
- 2 butir kuning telur
- 1 sendok teh minyak goreng
- 1 sendok teh air
- 1 sendok teh madu

Cara membuat:

Resep Kastangel JTT

Siapkan loyang untuk memanggang kue kering, alasi dasar loyang dengan kertas baking. Sisihkan. Panaskan oven, set disuhu 160'C.

Ayak jadi satu tepung terigu, susu bubuk dan tepung maizena. Sisihkan.

Parut keju, sisihkan sebagian untuk taburan di permukaan kue, sisihkan.

Aduk jadi satu bahan pengoles disebuah mangkuk, sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan mentega, margarin dan vanilla extract, kocok dengan mikser speed sedang sebentar saja hanya agar lembut dan adonan tercampur baik. Masukkan kuning telur satu persatu. Kocok hingga tercampur baik.

Resep Kastangel JTT

Masukkan keju parut, kocok dengan mikser hingga tercampur. Matikan mikser. Masukkan campuran tepung dengan cara diayak langsung diatas adonan dalam beberapa tahapan (3-4 kali). Aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata. Jangan over mixing! Cek adonan dengan menyentuhnya menggunakan jemari tangan, adonan sebaiknya tidak terlalu lembek atau lengket. Jika lengket tambahkan 1 - 2 sendok makan tepung terigu.

Siapkan kertas baking/plastic wrap di permukaan meja, letakkan segumpal besar potongan adonan. Tutup adonan dengan kertas/plastic wrap dan gilas perlahan dengan ketebalan 1 cm. 

Resep Kastangel JTT

Potong adonan dengan cetakan nastar atau cookie cutter khusus kastangel, atau potong-potong adonan dengan pisau. Tata kue di loyang, boleh sedikit berdekatan karena kue tidak akan melebar selama dipanggang. Olesi permukaannya dengan keju parut.

Panggang di oven selama 20 menit, atau hingga kue terlihat coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan dinginkan di rak kawat. Tata di wadah yang tertutup rapat. Super yummy!



26 komentar:

  1. Hallo mba... makasih loh resepnya klo adonan terlalu renyah itu karena apa ya? kan klo kastengel itu enaknya yg dimakan gempur dimulut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mentega dikocok terlalu lama atau kue dipanggang lama

      Hapus
  2. Wow.. Ceritanya keren Mbak.. wkwkwk.. btw, kl aq mau kurangi porsi kejunya jd 175 gr, bahan lainnya ada yg dtambah atau dkurangi kah mbk? Trims.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahan lain sama saja Mba, kalau adonan terlau lembek tambah tepung saja sampai terasa tidak lengket

      Hapus
  3. Hallo Mbak Endang,

    Selamat Idul Fitri ya. Mbak mau tanya ini hasilnya kastengelnya ada rasa kriuknya nggak di adonannya? Thank you - June

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum Wr Wb...
    Mbk, selamat idul fitri y. Trm ksih bxk lho mbk, resep"x bermanfaat sx bwt sy. Resep"x mbk udh tak cobain slm ini n sll berhasil. smw yg rasain kuex sll tax resepx drmn he3x. Pkkx trm ksih bxk y mbk bwt resep"x.

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam Mba, selamat idul fitri juga dan mohon maaf lahir dan batin ya. thanks sharingnya, senang resepnya disuka.

      Hapus
  5. Dear mba Endang
    Makasih resepnya....Pengen praktek, tapi masih ada yg kurang jelas, yaitu : kalau dipanggang 20 menit apa dalamnya udah kering, ya. Khawatirnya kalau dalamnya masih belum kering sempurna, ntar jadi gampang basi. Pengalaman bikin kue kering jenis lain-lainnya, kalau manggang saya secepat itu biasanya dalam masih agak basah.
    Yuli

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Yuli, waktu memanggang tergantung jenis oven masing2 Mba, karena beda oven bisa beda waktunya, jadi disesuaikan saja dengan kondisi dan suhu ovennya.

      Hapus
  6. Mb maaf mau tnya kalau mentega sma margarine bedany apah mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda ya, coba baca di artikel dibawah ini:
      http://www.justtryandtaste.com/2015/04/cream-cheese-pound-cake-info-seputar.html

      Hapus
  7. Keren, euy jiwa pantang menyerahnya
    :p. Etapi, perempuan emg hebat, mbak kl udah terpaksa apa2 bs kehandle, pglmn pribadi...wkwkwkwk...Balik ke resep, apa beda saat pemanggangan dgn dialas baking paper dan hanya dioles margarin aja, mbak ? Selain mengurangi resiko lengket. Thanks - Na

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Na, perempuan umumnya multi tasking hehehhe.

      Saya prefer kertas baking karena anti lengket, tapi hasilnya sih sama saja mba, kecuali kalau loyangnya setelah dioles margarin masih ditabur tepung, nah taburan tepung ini mudah membuat dasar kue gosong

      Hapus
  8. Enak bgt mba...sudah cobain... Terima kasih resepnya

    BalasHapus
  9. Assalamu'alaikum mba..

    Sejak pertama baca blog nya mba Endang sy jadi pede dan ada kemauan bikin kuker, cake ampe segala masakan..

    Terimakasih yaa mba Endang udh jdi guru dapur onlineku 3taun lbh ini ..
    Semoga segala kebaikan dan ilmu yg mba share jd pemberat timbangan di akhirat nanti 💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiiin, thanks ya sdh menyukai resep2 JTT, senang sekali resep2nya sukses dicoba. sehat selalu!

      Hapus
  10. Thanks mba..dikit lg coba. Nanti diupload kalo dah selesai di eksekusi

    BalasHapus
  11. Hallo mbak endang...
    Kalo mau ada rasa sedikit masin dikasih gula brapa sendok ya mbak.. baik nya gula halus apa gula biasa? Terus masukkan gula nya pas tahapan mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gula bubuk saja, masuk barengan kocokan mentega, 2-3 sdm cukup

      Hapus
  12. mb enrang mau nanya klu dijual cost terbesar ya himn klu efam ny hanya 1 ons sisa ny keju chedar biasa...dgn total keselurah 300 gr dan ini hasilny brp gram kastengel ny...tks ya

    BalasHapus
  13. Kak untuk pemanggangan sy dg 30menit lebih dalamnya masi belom matang itu kenapa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda oven bs beda waktu, jadi adjust dengan pven masing2 waktunya, di oven saya 30 menit, oven merk lain belum tentu, kalau blm matang ya tambah waktunya saja

      Hapus
  14. Siang mbaa.. Mau tanya..resep casstengle di atas ada tambahan 1 telur utuh ya mb?.. Putihan + kuningan? Itu fungsinya supaya apa ya mbaa..Karena di resep sebelumnya hanya kuningan saja 4 butir..

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...