26 November 2015

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu dan Telur


Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Keluyuran di pasar batu akik Rawa Bening Jatinegara adalah salah satu kegiatan yang sangat saya sukai. Terus terang aneka batu untuk aksesoris, baik jenis akik atau batu perhiasan lainnya selalu mampu menarik minat saya, dan pasar Rawa Bening yang tersohor dengan koleksi batunya dengan harga yang miring menjadi tujuan utama untuk menambah koleksi. Saya sendiri sebenarnya bukan pemakai batu akik, namun dulu beberapa tahun yang lalu pernah terjun merangkai batu, manik dan kristal menjadi seuntai kalung, gelang atau aksesoris wanita lainnya. Bahkan bersama sahabat saya, Meta, kami pernah membuat sebuah partnership kecil-kecilan bernama TalEnd. Waktu itu JTT belum dilahirkan dan fokus saya di bidang masak-memasak belum seperti sekarang.  

Di sela-sela waktu luang dan sepulang kerja, kami berdua merangkai setiap aksesoris yang dijual. Pencapaian TalEnd sebenarnya cukup lumayan, selain banyak memiliki pembeli dan beberapa kali ikut pameran, juga rancangan aksesoris saya dan Meta pernah hadir di sebuah tabloid fashion gratisan. Sayangnya kami berdua memiliki sifat yang sama, moody dan semangat yang 'panas-panas tahi ayam'. Ketika demam aksesoris berlalu, TalEnd pun ditelantarkan. Sekeranjang batu dan manik-manik 'mangkrak' tak tersentuh dan ujung-ujungnya produksi pun berhenti. Saya sibuk berkutat dengan JTT, Meta serius mendalami keahliannya di training. Walau begitu di dalam hati terdalam kami berdua tahu, kecintaan pada aksesoris, batu dan manik tak akan pernah sirna, dan sebenarnya tangan telah terasa gatal hendak mulai mencipta. Tapi saat ini untuk mewujudkannya, masih dalam angan-angan semata. ^_^

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT
Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Nah beberapa waktu yang lalu, saya bersama Yenih, seorang teman kantor yang juga suka merangkai aksesoris, berkunjung ke Pasar Rawa Bening saat jam makan siang. Lokasi pasar sebenarnya tidak terlalu jauh dari kantor, apalagi jika ditempuh dengan sepeda motor. Saya bisa menghabiskan waktu seharian di pasar batu akik hanya dengan berkeliling memperhatikan satu persatu aneka bebatuan indah yang dipajang disana. Target kami hanyalah batu-batu murah dan saat itu jenis cobochon (batu yang telah dipoles, biasanya berbentuk lonjong atau bulat dengan permukaan cembung dan bagian belakang pipih dan diperuntukkan untuk liontin atau mata cincin) yang menjadi sasaran saya. Selain itu kebetulan saya memiliki sebuah batu bongkahan kasar berwarna hitam pekat dengan garis perak yang ingin saya ubah menjadi sebutir cobochon. 

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Namanya pasar batu akik, maka mayoritas pengunjungnya adalah kaum Adam. Kami, dua makhluk wanita, memang terkesan tersesat diantara lautan pria yang berjubel di Pasar Rawa Bening, namun saya dan Yenih tak terlalu peduli. "Poles batu di ruangan itu Mba, itu tuh ruangan besar yang penuh orang di dalamnya," jawab seorang Ibu penjual batu akik sambil mengacungkan telunjuknya, ketika saya bertanya dimana bisa memoles sebuah batu kasar. Tanpa cek dan ricek saya pun langsung berjalan memasuki ruangan yang hampir penuh sesak oleh manusia, bising dengan suara mesin poles, dan pengap dengan asap rokok yang bergelayut kental di udara. Satu per satu saya hampiri tukang poles yang sibuk bekerja, Yenih yang berdiri di luar ruangan beberapa kali memanggil nama saya namun tak saya acuhkan. Tidak ada satupun tukang poles yang menerima pekerjaan memoles batu yang saya sodorkan, "Wah Mba, pekerjaan saya masih banyak. Lihat ini antriannya, penuh. Ke tempat lain saja ya," jawab seorang tukang poles tanpa menatap sama sekali. 

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Ketika telah berlalu dari tukang poles kelima saya baru tersadar dengan kondisi di sekitar ruangan. Semua manusia di dalam ruangan poles tersebut ternyata pria! Dan saat itu hampir 80% kaum pria tersebut tengah menatap saya dengan tatapan heran, bingung dan beberapa terlihat cengar-cengir mentertawakan saya yang melongo bengong. Ehem, uh, saya pun malu-malu tersenyum, berjalan mundur perlahan menuju pintu, dan kabur dengan sukses mendekati Yenih yang tertawa ngakak di luar ruangan. "Mati dah Yen, itu di dalam ruangan cowok semua! Mereka kayanya terkaget-kaget lihat gue masuk ke sana"! Tukas saya dengan muka sepanas demam 40 derajat. "Kan Yenih dari tadi udah panggil-panggil Mba Endang suruh keluar, soalnya Yenih nggak lihat ada cewek di dalam sana."

Hilanglah mood saya untuk memoles batu dan menambah koleksi, rasa lapar justru menyerang yang memang selalu begitu ketika saya sedang stress. Jadi akhirnya kami terdampar di sebuah restoran Padang yang super ramai di dekat pasar Jatinegara. Nah disinilah awal cerita resep kalio cumi-cumi isi tahu dan telur yang saya posting kali ini. Resto Padang tersebut memiliki banyak pilihan lauk yang sedap dan salah satu yang membuat saya berteriak, "Tambo ciek"! Adalah kalio cumi-cuminya yang nendang! ^_^

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Lupakan batu akik dan segala macam batu-batu lainnya, sekarang kembali ke makanan. Hmm, my favourite! Membuat kalio cumi-cumi isi telur dan tahu ini sebenarnya sudah lama berada dalam wacana, namun baru terlaksana ketika mendapatkan booster dari warung Padang di Pasar Jatinegara. Resep masakan ini sudah lama saya coba, bahkan masuk ke dalam salah satu resep buku ketiga saya berjudul '90 Masakan Rumahan Untuk Sebulan' yang published beberapa bulan lalu. Anda bisa melihat gambar buku dan keterangannya pada link disini.  Saya sebut kalio dan bukan gulai karena kuahnya yang kental dan tidak banyak, namun jika suka maka anda bisa menambahkan porsi santan di masakan untuk membuatnya lebih berkuah.

Nah dulu, ketika belum mencobanya sendiri, saya selalu beranggapan bahwa masakan ini cukup sulit untuk dibuat. Membayangkan memasukkan isi telur tahu ke dalam rongga tubuh cumi-cumi terkesan ribet. Bagaimana mungkin isi telur itu mau diam di dalam sana kala cumi-cumi dimasak, pasti akan berleleran keluar kan? Pikir saya waktu itu. Tapi terkadang memasak bukan hanya sekedar mencampurkan bahan dan bumbu, namun juga melibatkan teknik, tips dan trick, termasuk ketika membuat cumi-cumi isi ini, karena dengan sedikit kreatifitas maka ternyata tidak sulit mewujudkannya. 

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Nah yang anda perlukan sebelum memulainya adalah memilih cumi-cumi. Semakin besar semakin bagus, semakin segar semakin oke. Tidak ada istilah 'small is beautiful' jika berurusan dengan masakan ini. Cumi-cumi Bangka merupakan pilihan tepat, biasanya mereka berukuran jumbo sehingga memiliki rongga tubuh yang besar, artinya isi telur dan tahu bisa banyak dijejalkan kedalamnya. Siangi cumi-cumi terlebih dahulu dengan seksama, yang meliputi mengupas kulitnya yang keunguan, melepaskan kepala, membuang insang plastiknya, membuang isi perut (kecuali jika ada kantung telurnya yang berbentuk memanjang dengan warna putih), dan terakhir membuang mulut cumi-cumi yang terletak di ujung kepalanya yang dikelilingi tentakel. 

Jika semua itu sudah dilakukan maka remas-remas cumi-cumi dengan garam dan asam Jawa hingga lendirnya keluar dan cuci cumi-cumi hingga bersih dan terasa kesat. Apakah harus asam Jawa, bisa diganti dengan jeruk nipis? Saya sarankan asam Jawa, karena bumbu ini sangat ampuh menumpas bau amis cumi-cumi yang kuat dibandingkan air jeruk nipis. 

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Untuk isinya saya menggunakan campuran tahu putih yang dihancurkan hingga lumat, telur kocok, irisan daun bawang dan bumbu yang dihaluskan. Campuran ini bukan tanpa maksud, tahu dan daun bawang membuat isian menjadi padat, tidak cair dan tidak membuat telur berleleran keluar ketika cumi-cumi dikukus. Jejalkan isi ini ke dalam rongga cumi-cumi. Ah terdengar gampang bukan? Ternyata tidak. Bagian menjejalkan isi ini terbukti pekerjaan yang paling menyulitkan karena badan cumi-cumi yang elastis dan tekanan udara dari dalam rongga membuat isi lari keluar ketika ditekan dengan sendok. Nah cara termudah adalah dengan menjepit permukaan badan cumi-cumi dengan kedua jemari  tangan seperti gambar di bawah (atau diatas?) kemudian hentakkan perlahan naik turun, gerakan ini terbukti akan mendorong isi masuk dan memadat di dasar rongga cumi-cumi. 

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan mengisi cumi-cumi sampai over load. Ketika cumi-cumi dikukus, tubuhnya akan mengencang, mengerut, permukaannya akan mengecil, mengetat dan mendorong isi keluar.  Akibatnya jika memasukkan isi terlalu penuh maka banyak yang akan keluar ketika cumi-cumi matang. Selain itu kepala cumi-cumi akan kita jejalkan di ujung rongga, ini akan menambah penuh isi perutnya. Untuk mencegah kepala cumi-cumi terlepas maka semat dengan beberapa tusuk gigi atau lidi yang ditajamkan ujungnya. Tancapkan 2 atau 3 buah tusuk gigi, dan cumi-cumi siap dikukus hingga matang. Tahap selanjutnya berupa menumis bumbu kalio dan memasak cumi-cumi dikuah gulai sangat mudah dilakukan sehingga tidak perlu saya ulas lebih mendetail. Kalio cumi-cumi isi telur dan tahu ini sangat sedap, dan mantap rasanya, dan cantik ketika dihidangkan di meja makan.

Berikut ini resep dan prosesnya ya. 

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi  Tahu dan Telur
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 ekor cumi-cumi ukuran besar

Tertarik dengan resep a la resto Padang lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:

Kerang Hijau Saus Padang 
Rendang Daging Sapi dan Kentang
Kalio Ayam Tanpa Santan 

Bahan dan bumbu isi cumi:
- 2 ekor cumi-cumi ukuran yang besar, minimal berat masing-masing 200 gram + 1 sendok makan garam + 2 sendok makan air asam jawa
- 2 kotak tahu ukuran 3 x 3 cm, hancurkan
- 1 butir telur, kocok lepas
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1 sendok teh garam
- ½ sendok teh merica bubuk

- 2 siung bawang putih dihaluskan
- 1/8 sendok teh kunyit bubuk atau 1/2 cm kunyit segar dihaluskan

Bahan dan bumbu kalio, dihaluskan:
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih

- 4 buah cabai merah keriting
- 4 buah cabai rawit merah (optional)
- ½ sendok makan ketumbar disangrai
- 3 butir kemiri disangrai
- 1 cm jahe

- 1 cm kunyit
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja


Bumbu lainnya:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 ruas jari lengkuas, belah dua memanjang dan memarkan
- 3 lembar daun salam, sobek kasar
- 3 lembar daun jeruk, sobek kasar
- 1 sendok makan gula Jawa sisir halus
- 1 ½ sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk instan (optional)
- 250 - 300 ml santan dengan kekentalan sedang


Cara membuat:

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Siapkan cumi-cumi. Tarik keluar bagian kepalanya, buang kantung insangnya (seperti plastik) dan juga kantung tintanya. Buang kulit cumi-cumi dengan menyayatnya sedikit dengan pisau dan tarik kulitnya dengan jemari tangan. Cuci bersih bagian rongga dalam cumi-cumi.

Buang mulut cumi-cumi dengan memencet bagian tengah kepalanya sehingga bulatan kecil mulutnya meluncur keluar. Biarkan badan dan kepalanya utuh.

Masukkan cumi-cumi ke dalam mangkuk, tambahkan 1 sendok makan garam, 2 sendok makan air asam jawa. Remas-remas hingga lendirnya keluar, kemudian cuci cumi-cumi hingga bersih. Sisihkan.


Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Siapkan mangkuk, aduk jadi satu tahu, telur, daun bawang, merica bubuk, garam dan bawang putih. Cicipi rasanya, jika kurang asin tambahkan garam.

Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Masukkan adonan isi ini ke dalam rongga cumi-cumi kemudian dorong isi ke dalam. Caranya, pegang tepian rongga cumi-cumi dengan jemari tangan kemudian hentakkan cumi-cumi dengan gerakan ke atas dan kebawah. Isi akan terdorong ke bawah dan memadat. Jangan isi hingga penuh, sisakan sekitar 1 cm ruang kosong di permukaan cumi-cumi, kemudian jejalkan kepala cumi-cumi ke tengah adonan.

Agar tidak lepas, maka semat bagian kepala dan permukaan cumi-cumi yang terbuka dengan 2 atau 3 buah tusuk gigi. Lakukan hingga semua cumi-cumi dan adonan habis.
 
Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Tata cumi-cumi di sebuah loyang/wadah tahan panas, kukus selama 20 menit. Keluarkan dan sisihkan.

Membuat kalio


Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus hingga harum dan berubah warna menjadi agak gelap. Masukkan daun salam, daun jeruk, lengkuas, aduk dan tumis hingga daun rempah layu. Masukkan santan, gula, garam, dan kaldu bubuk jika pakai.
 
Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu Telur JTT

Aduk-aduk dan masak hingga mendidih. Masukkan cumi-cumi, aduk dan masak hingga kuah menyusut dan kental. Cicipi rasanya, angkat . 


Biarkan cumi-cumi agak mendingin (ketika masih panas isi akan lembek dan hancur ketika dipotong), potong-potong cumi-cumi dan tata di piring saji. Siram dengan kuahnya dan siap disajikan. Super yummy!



42 komentar:

  1. Mba Endaaang,, tau banget sih isi hati saya.. :D
    Lucky banget saya kebetulan lagi nyari resep ini, tau2 mbak posting..
    Waaa senangnyaaa.. siap eksekusi nih..
    makasih ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 mba Tutut, thanks sharingnya, moga suka dengan resepya yaa

      Hapus
  2. Hallo mbak Endang, bumbu halusnya tidak pakai cabe?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakkak iyaa, lupaa haduuuh. pakai ya, sudah saya koreksi di resep. thanks yaa

      Hapus
    2. saya baca di buku 90 Menu Masakan Rumahan belum ada cabenya, Mbak. Makanya saya agak heran, kok fotonya kyaknya pake cabe tapi di resepnya kok gak ada. tapi saya keukeuh aja pake resep dibuku gak pake cabe.

      Hahaha,,,, rada ada yang kurang, tapi tetep enak aja kok Mbak.

      Hapus
    3. hahaha, maaf yaa, iya pakai cabai yaa, waduh memang sering keselip kalau nulis resep. thanks yaa

      Hapus
  3. wadooh ngiler baca nya...hahahhaha.... pantesan klo disemat dg satu tusuk gigi ga mempan, isinya bubar.... makasih byk mba tips n trik nya...ntar sy coba lagi ah...nyammmm sllrrrpp...ahhh...hahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahha, iya, kudu banyak tusuk giginya biar mantap gak kemana2 kepala dan isinya mba

      Hapus
  4. Wah, mbak endang ternyata penghobi batu akik ya *salah fokus..kakak ipar saya kalo pulang kampung ke jakarta wajib mampir ke rawabening mbak, koleksinya banyak bgt, sampai2 ada satu bak di kamar mandinya khusus bt mrendam tuh batu2,walah..smg kelak TalEnd-nya bs "hidup" lg ya..sukses slalu bt mb endang.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhahah iya mba Adianti, saya suka banget sama batu2an, baik yng sudah diasah atau kasar, cuman skrg2 ini mau mulai ngerangkainya lagi belum mood hahhaha

      Hapus
  5. Telat nih buka jtt-nya... Stok cuminya udah jadi cumi saus tiram tadi pagi hehehe. Next time kalo beli cumi lagi mau coba resep ini... Btw mbak endang larinya kenceng banget, saya masih dlm tahap berniat, bermaksud dan berkhayal nyoba resep yg lalu2, eh udah muncul resep baru lagi... Keren Mbak, sehat dan sukses selalu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahhah gak papa Mba Nur, resep cumi2nya selalu ada disini kok., moga next time bs dieksekusi ya. Iyaa, ini lagi semagat, kalau lagi lesu juga males2an updatenya hehehe

      Hapus
  6. wah sedap tampaknyee, kalo tante aq cumi nya di isin sambel dabu dabu, trus di bakar,
    maknyuss lho mbak Endang, bisa tuh di coba

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah mantap idenya, thanks sharingnya yaa, jadi ngileeer mbayanginya, pengen coba wakakkak. Thanaks yaaa

      Hapus
  7. Aku liat di 90 resep rumahan gak ada cabenya. Tp kok picture nya merah2 gitu. Untung cross check ke web nya dulu, ternyata eh ternyata ketinggalan cetakannya ya mba ^_^. Sudah jadi kalionya mba...mantapssss

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakkkkakaka, iya ketinggalan mba, saya juga bingung sendiri loh kok bs merah tapi di resep gak ada cabe hehehhe. thanks yaa

      Hapus
  8. Waah looks delicious mbaa!
    jadi wishlist aku sih.. cm nanti tidak pake telur.. karena hewan laut , ikan, cumi, udang, dll tidak boleh bertemu dengan protein darat semisal telur, ayam, dll.. alasannya, krn ion2 protein darat dan laut tsb berbeda dan Rasulullah juga tdk menyarankan untuk mencampur hewan darat dan laut. hehe

    Salam,
    Widya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba widya sharingnya, moga suka ya. Untuk sarannya saya kembalikan ke kepercayaan masing2 yaaa hehhehe

      Hapus
  9. Sore mba endang..
    Maaf mba nanya, saya udah coba nih menu beberapa kali, tp kenapa cumi nya setelah dingin jadi kenyal n keras yak.. apakah ada kesalahan dlm proses masaknya...
    Mohon sarannya yak mba...
    Mksh mba endang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mas, mungkin terlalu lama dikukus dan dimasak cuminya, cumi bangka yang besar memang akan keras kalau terlalu lama dimasak. Pilihannya adlah masak sebentar saja atau masak yang lamaaa sekalian hingga empuk

      Hapus
  10. Sy sudah coba resepnya rasanya enak,suami juga suka. Tp sy ngisiin tahunya kurang padat, jadi pas dipotong tahunya bubar mbak. Mgkin karna cumi yg sy pakai kurang besar ky resepnya mba endang. Terima kasih resepnya ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mb inggrit, tunggu dingin baru dipotong mb, dan memang harus padat ngisinya ya. thanks sharingnya ya

      Hapus
  11. Hi mbak Endang saya mau ralat komen saya yg lalu, ternyata tante saya bukan
    isi dengan sambel dabu dabu tp bumbu nya rica rica heheheehheh maklum contekkannya gak jitu hahahahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. okeh, thanks yaa, kayanya diisi pakai dabu2 juga enak kok wakkakak

      Hapus
  12. Mba endang... seandainya main ke rawa bening lagi untuk maksinya jgn ke padang lagi yaaa.. cobain deh makan ayam goreng di RM Ayam Goreng Ibu Haji. Rumah makan legendaris, mba. Udah lbh dari 50 thn. Banyak yang bilang mantaaapp.. Menunya selain ayam goreng masih ada soto betawi, sayur asem, empal, tempe, tahu.

    RM nya ada di 2 lokasi, mba. Lokasi pertama di depan stasiun jatinegara, lokasi kedua di seberang rawa bening, sejajar dgn toko2 perak.

    Naahhh.. saya jadi penasaran seandainy mba endang yg nyicipi kira2 gmn rasanya ya??? Sebagai pakar kuliner dan pehobi makanan enak. soalnya bnyk yg bilang enak siyy, mbaaa.. ^_^
    -Rizi-

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Rizi, wah thanks sharing dan sarannya yaa, moga2 one day bs mengunjungi pasar jatinegara lagi, pasti saya akan mampir ke warung Ibu Haji hehhehe, jadi penasaran. thanks yaa

      Hapus
  13. Waahhh bner bgt tuh yg dibilang mba rizi.. RM ayam goreng bu haji.. Ayam kampung goreng dgn sambel kacangnya mbaa.. Enak bgt mba endang.. Psti mba endang ketagihan n mungkin aja bakal nyoba pke resep utak atik mba endang trs muncul di jtt dehhh.. Wakakakak #ketawaversimbaendang

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah udah 2 orang yang rekomen sama ayam goreng ini, kayanya mantep niiih, jadi penasaran banget. thanks ya mba lina ^_^

      Hapus
  14. Waaah~ saya juga mau coba resep ini ah. Kebetulan saya asli minang. Bumbu dan bahan yg mbak pake utk isian cuminya sama persis dengan Isian Tambunsu atw usus sapi/kerbau. Kalo saya, tinggal ditambah 1 sndok tepung beras biar padat dan cabe giling. Dan direbus dgn api kecil sebelum diolah jd gulai dengan daun rempah. Mbak udh pernah coba tambunsu?? Bedanya, eksekusi akhir. Tiap ujungnya diikat tali plastik. Dan yg paling enak itu usus kerbau. Usus sapi tipis dan mudah meletus.
    Oiya,, yg sering diteriakin di RM. Padang itu "tambuah ciek, da" hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Husna, wah thanks sharing dan infonya ya,

      tambunsu itu makanan favorit saya, sayang susah cari usus sapinya yang oke dan usus kerbau tidak ada di jkt. Kalau ke pekanbaru saya selalu beli tambunsu. Jadi pengen coba dengan tips yng diberikan hahhahah.

      thanks ya mba, sukses selalu yaaa

      Hapus
  15. Aduh mbak..asli ngiler banget liat cumi2nya..pengen bikin..
    Tapi masalahnya..suami gak doyan tahu mbak..trus di ganti apa dong..?? Kalo telur aja apa gak meleber keluar ya..?? Trus kalo cuminya di rebus..bukan di kukus apa bisa ya..??
    Maaf mbak..banyak tanya..hehehe..
    Makasiii.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Rizka, yep kalau telur saja akan meleber keluar ya, mungkin bs tambah daun bawang agak banyak supaya agak padat ya. Cuminya harus dikukus mba, supaya isinya gak mengalir keluar ya

      Hapus
  16. lama ga baca JTT begitu buka langsung liat ada resep kalio cumi...
    mbaaaaa endaaang....arigatou....
    tau banget daah kegalauan hatii..ahahaha
    kebetulan suami (asli minang) kmren curhat pengen makan kalio...
    langsuuung cuuuz coba ah tar...semoga berhasil...xixixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Justian, thanks sharingnya ya! Senang resep JTT disuka, sukses yaaa.

      Hapus
  17. Mbak Endang pake kuyit enggak di resep ini? Sama rempah (kapulaga, cengkeh, kayu manis & kembang lawang) juga pakai gak? Kok agak beda sama resep kalio daging yang dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Rifqi, yep pakai kunyit yaa, sori lupa ditulis, sudah saya betulkan resepnya. Yep yang ini lebih simple dari versi dagingnya ya, menurut saya cumi2 kurang oke kalau terlalu banyak pakai rempah.

      Hapus
  18. Hai Mbak.. makasi resepnya. enakkk bgtttt... dan ternyata ga ribet bgt bikinnya :)

    BalasHapus
  19. halo mbak, kira2 masak cumi nya berapa lama ya? rada trauma dengan cumi rasa sandal jepit,, :-D
    Btw makasih ya mbak,, hampir tiap pagi, di dapur selalu ada hape dan terbuka resep dari mbak endang,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba frida, untuk resep ini saya kukus 20 menit saja, cuminya empuk kok tdk alot ya

      Hapus
  20. Mbak endang ini saya lagi mau mencoba tp saya masak nya cuman di sambal tp cumi di kukus jg yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. dikukus dulu mba, kalau tidak isi telornya bs keluar semua

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...