29 Desember 2015

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap


Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Sepupu saya, Ririn, baru saja kembali dari Biak minggu lalu dalam rangka tugas keluar daerah dari kantornya. Sebelum berangkat, dia sudah bertanya ke kami semua apakah ada makanan khusus yang hendak di request. Ingatan saya langsung lari ke beberapa tahun yang lalu ketika masih bekerja sebagai trainer di perusahaan lama. Hampir tiap bulan saya harus pergi keluar kota dan salah satunya adalah Jayapura. Saat itu saya bahkan sempat membeli banyak ikan cakalang asap yang ukurannya super jumbo dan memenuhi koper dengannya. "Ikannya mantap Rin, makan sepuas-puasnya disana. Super fresh dari laut yang belum terlalu tercemar," saran saya ke Ririn yang terlihat antusias hendak berkunjung ke daerah baru yang jika menggunakan dana sendiri akan menguras kocek cukup dalam. 

Beberapa hari kemudian Ririn pun kembali ke Jakarta dan mengirimkan pesan di WA saya. "Mba Endang, Ririn bawa ikan dan lobster banyak banget nih. Ikannya besar-besar dan masih beku di cooler," sebuah foto lantas ikut dikirimkan dan membuat saya cukup terkejut dibuatnya. Ternyata Ririn kembali dari Biak membawa sekotak cooler ukuran jumbo, di dalamnya tampak aneka jenis ikan laut berukuran besar dan beberapa lobster yang berwarna hijau kehitaman. Hewan-hewan laut itu terlihat masih membeku dalam kubangan es batu yang masih utuh. Kakap merah yang besar langsung menjadi incaran saya karena kepalanya mantap diolah menjadi gulai yang sedap. Ah lemak nian!  ^_^

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Weekend kemarin, saat liburan panjang saya pun lantas melewatkan waktu beberapa hari di rumah adik saya, Wiwin, di Mampang. Kebetulan Ibu saya juga sedang berkunjung ke Jakarta dan menginap di rumah Wiwin. Daging si kakap kemudian saya fillet dan digoreng crispy menjadi fish and chips yang resepnya pernah saya sharing di JTT. Untuk resep fish and chips super mantap, anda bisa klik link resepnya disini ya. Fillet ikan yang gurih ini kemudian saya bawa ke rumah sakit, saat itu keponakan pertama saya, si Abang, sedang di opname karena terkena demam berdarah. Ikan goreng ini kemudian menjadi rebutan disana, laris manis dengan cepat. 

Nah kepalanya yang jumbo lantas saya permak menjadi gulai kepala ikan. Saya pernah posting mengenai gulai kepala ikan sebelumnya, silahkan klik link disini untuk melihatnya. Gulai kali ini sebenarnya tidaklah terlalu jauh berbeda dengan resep sebelumnya, hanya saja disini saya menambahkan beberapa buah cabai merah keriting untuk membuat warnanya tidak terlalu pucat. 

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT
Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Sebenarnya bukan hanya bagian kepala ikan saja yang sedap diolah menjadi gulai seperti ini, namun potongan dagingnya pun mantap, atau ayam dan daging sapi juga sedap. Namun memang saya akui ada sensasi tersendiri menyantap kepala ikan yang banyak durinya, terutama kepala ikan kakap yang jumbo. Sensasi kala menyesap duri yang mengandung sedikit daging berbumbu tersebut memang susah tergantikan. Menikmati kepala ikan memang membutuhkan penghayatan tingkat tinggi dan tentu saja waktu yang panjang dan lama mengingat banyaknya duri disana. Namun kami sekeluarga adalah maniak ikan super parah, jadi duri ikan bukanlah menjadi gangguan yang serius. ^_^

Nah untuk membuat gulai ini sangat mudah, semakin besar kepala ikan yang digunakan tentunya semain baik karena daging yang menempel disana semakin banyak. Umumnya menggunakan ikan kakap, namun jenis ikan laut lainnya juga bisa. Ikan perlu dibelah membujur menjadi dua bagian yang pipih sehingga bisa terendam di dalam kuah berbumbu kala dimasak. Sebelum diolah, ada baiknya ikan dibersihkan dengan seksama, buang bagian insang dan sisa-sisa darah membeku yang menempel di bagian dalam rongga kepalanya. Ikan kemudian dicuci bersih, dilumuri dengan garam dan air jeruk nipis untuk membuang aroma amisnya. 

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Memasak ikan, termasuk bagian kepalanya seperti ini sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Tapi sayangnya ketika mengolahnya kemarin saya harus mondar-mandir mempersiapkan hal lainnya, membuat gulai menjadi terlalu lama di kompor dan kepala ikan pun menjadi hancur tak berbentuk. Saran saya, gunakan api kecil saat merebus, jangan balik-balik kepala ikan kala sedang dimasak, karena itu usahakan kepala ikan terendam oleh kuah gulai agar semua permukaannya matang tanpa perlu masakan diaduk-aduk hingga akhirnya hancur. 

Bumbu yang saya gunakan di resep memang cukup banyak dan bervariasi, namun percayalah semua itu akan menghasilkan aroma dan rasa masakan super nendang yang mampu membuat piring licin tandas. Ketika Tedy dan keluarganya datang dari Cilebut, maka gulai ini menjadi teman bersantap siang. Walau hanya berisi kepala (karena dagingnya dipermak menjadi fish and chips) namun semua mengatakan, "Enak banget"! Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 buah kepala ikan kakap berat sekitar 1 kg

Gulai kepala ikan ini sedap disantap dengan masakan berikut ini:
Terung Balado dengan Telur Puyuh 
Gulai Nangka dan Kacang Panjang a la My Mom
Perkedel Kentang  a la My Mom  

Bahan:
- 2 buah kepala ikan kakap, berat sekitar 1 kg (bisa menggunakan jenis ikan lainnya)
- 50 ml santan kental instan

Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah
- 2 cm jahe
- 2 cm kunyit
- 5 buah cabai merah keriting
- 1/2 sendok makan ketumbar sangrai
- 1/4 sendok teh jintan
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 4 butir kemiri sangrai

Bumbu lainnya:
- 3 butir kapulaga
- 5 butir cengkeh
- 2 buah kembang lawang/pekak
- 1 batang kayu manis sepanjang 3 cm 
- 2 buah serai ambil bagian putihnya saja, memarkan
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 4 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk purut
- 1 lembar daun kunyit, rajang halus
- 15 buah cabai rawit utuh (optional)
- 1 1/2  sendok teh garam
- 1 sendok makan air asam jawa
- 1 sendok makan gula jawa, rajang halus
- 500 - 600 ml air panas

Cara membuat:

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Siapkan kepala ikan kakap, belah membujur menjadi dua bagian yang pipih. Buang insang dan sisa-sisa darah yang membeku di rongga kepalanya. Cuci bersih, lumuri dengan garam dan air jeruk nipis (atau air asam jawa). Diamkan 15 menit, cuci hingga bersih dan sisihkan. 

Siapkan wajan, beri 2 sendok makan minyak dan panaskan minyak hingga benar-benar panas. Tumis bumbu halus hingga berubah warnanya tidak terlalu pucat, matang dan harum. Tambahkan minyak jika bumbu mudah gosong tetapi belum matang. Masukkan kapulaga, cengkeh, kembang lawang, kayu manis, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk purut, daun kunyit dan cabai rawit utuh (jika pakai). Aduk dan tumis hingga rempah layu dan harum. 

Resep Gulai Kepala Ikan Kakap JTT

Masukkan potongan kepala ikan kakap, aduk dengan bumbu hingga rata. Masukkan air panas mendidih dan masak hingga setengah matang. Masukkan gula, garam dan air asam jawa. Masak selama 2 menit, tambahkan santan kental instan. Masak dengan api sangat kecil hingga kuah mendidih dan sedikit menyusut. Jangan terlalu sering membolak-balik ikan selama dimasak supaya tidak hancur. 

Kepala ikan tidak memerlukan waktu lama untuk dimasak, jangan over cooked supaya tekstur daging tidak lumat dan hancur. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya. Angkat dan sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!


TESTIMONI PEMBACA

Nita Puspita

Gulai Kepala Ikan Kakap. Untuk hakek Syam Saimun yg mau nengokin cucu 😄😋😚 #homemade

Resep Justtryandtaste Blogspot





38 komentar:

  1. bikin ngiler lho mba,apapun yg dimasak mba endang smuanya trlihat menggoda untuk disantap

    BalasHapus
  2. Sya masih agak trauma mba masak gulai,pernah sekali gagal entah ngambil resep darimana dulu. apa ada tips tertentu mba biar maknyus?hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba resep gulai diatas kalau begitu Mba Marisa, maknyus kok hehhehe

      Hapus
  3. Duh mbak Endang, ini saya kalau makan ini (sama kepiting lada hitam) bisa berjam2 saking asyiknya krikat krikit ga selesai2.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, samaaaa, kayanya mengerikit kepiting dan kepala ikan itu kegiatan paling sedap yaaa

      Hapus
  4. °\(^▿^)/° ada resep baru...
    Salam kenal Mbak, saya Sari. Stalker nya blog Mbak Endang, hahaha...

    Mw tanya Mbak, kalo misalnya saya pake bumbu halus (bubuk) merk Koepoe Koepoe takarannya dikira" aja misal 5 butir cengkeh itu kalo dihalusin setara dengan 1/2 sdt atau harus dikurang / dilebihkan dari resep asli?

    Terima kasih bwt sharing resepnya selama ini Mbak... Sudah saya eksekusi, banyak. BANYAK. Jadi berasa expert kalo ngikutin resep dan step by step dari Mbak Endang...

    (˘⌣˘)ε˘`) muchas gracias senorita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Sari, thanks ya sudah menyukai JTT. Untuk bumbu bubuk sebaiknya kurang dari resep asli krena lebih kuat aromanya ya, toh nanti kalau kurang nendang aromanya bs ditambahkan lgi dengan mudah yaa.

      sukses selalu!

      Hapus
    2. Mbak, kalo saya kirim hasil masakan/makanan yang berhasil saya contek ke email Mbak Endang, gapapa yah...

      Soalnya bahagia banget kalo berhasil eksekusi resepnya, jadi pengin kasih lihat ke Mbak. Biar dapet kritik dan saran jadi saya lebih baik lagi dalam hal masak memasak.
      ƗƗɐ (ˆˆړ) ƗƗɐ (ˆˆړ) ƗƗɐ (ˆˆړ) ƗƗɐ

      Hapus
    3. Hai Mba Sari, bisa kirim fotonya di email, facebook JTT atau tag saya fotonya di IG JTT. Saya sudah happy kok dengan melihat fotonya saja hehhehe. thanks yaa

      Hapus
  5. wah mba. ngiler deh aku. gagal diet kalau masakan sedap seperti ini. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep mba Raisa, resep2 dengan bumbu seperti ini membutuhkan banyak nasi hiiksss

      Hapus
  6. ya ampunnn dari awal bulan pengen masak ini tapi belum pede, pas liat blog mba ada resep ini langsung bahagiaaa, baru pede mau masaknya ahahaha.. makasih mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Suryati, thanks ya sharingnya.Moga suka setelah dicoba yaaa

      Hapus
  7. Mbak sekali -sekali buat sup kepala ikan tapi yg kuah kuning dong
    Saya tiap beli disini mahal bgt 38 ribu ya walaupun gede tapi kuahnya dikit banget dikasihnya T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Rafidan, kayanya sudah ada deh resep kuah kuning di JTT. Coba googling saja resepnya ya.

      Hapus
  8. wadoh....gelo rek. Kemarin pas mampir superindo lihat kepala salmon yg jumbo dg harga 50rb saja. Masih fresh. Tapi sy ragu mau dimasak apa.
    Wah kok ga kepikiran ya di gulai...nyam..nyam... Semoga besuk ketemu si kepala lagi ahhh..

    Dian-Solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dian, sip, moga ketemu kepala salmonya yaa, sekrg harganya mahal boo, mungkin udah mulai banyak yang berburu kepala salmon wakakkak

      Hapus
  9. Akhirnya nemu resep gulai kepala ikan yg maknyooozz..aq td masak ini, tapi untuk gulanya aq skip..tengqyu Mba Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Meri, thanks ya sharingnya. Senang sekali resep JTT disuka, sukses selalu ya! ^_^

      Hapus
  10. Mba endang,kalo ngga ada ikan kakap bisa di ganti ikan apa ya?
    Oh iya ikannya bisa diganti ayam juga ngga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bs pakai jenis ikan apa saja mba enny, dan tidak harus bagian kepalanya ya.

      bs pakai ayam ya

      Hapus
  11. Mbak ngiler lihatnya,ntar belanja nemu ikan segar wajib di eksekusi nich,thanks mbak ndang resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ana, yeep ini sedap mba, pakai ikan apapun oke menurut saya ^_^

      Hapus
  12. mbak endang cantik..kalo ga pake daun kunyit ngaruh bgt nggak sih mbak? blm nemu daun kunyit tp keburu ga nahan pengen nyobain inii..
    oya, aku udah banyak nyoba resepbya mbak lhoo. beneran aku sekarang jd seneng bgt bgt masak, semua enak dan ga pernah gagal. nuget, kaki naga, ayam ungkep bumbu kuning, empal gepuk, sup iga, spicy chicken wing, gulai nangka, semur tahu telur, rujak kangkung, lodeh, sayur goreng asem, dan apa lg yaa saking banyaknyaaaa.. makasih byk mbak..sukses sll. (salma)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Fahmi, skip saja daun kunyitnya ya, tetap enak kok. Thanks ya sudah menyukai resep2 JTT, banyak juga yang sudah dicoba yaa, hehhehe. Sukses selalu yaaa

      Hapus
  13. mbak pake usus sapi cocok nggak ya mbk resepnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa ya mba, enak kok, sayang di jakarta susah cari usus sapi

      Hapus
  14. mbak endang hihihihi pengen praktek mumpung punya ikan tongkol asap di rumah tp sayangnya gk punya n belum prnh beli kembang lawang,pekak,jinten,kayu manis.hidup di desa terpencil jauh bnget dari bumbu-bumbu itu.kalau cengkeh,salam,daun jeruk,laos,kunyit,kunci,kunir dan kawan-kawan nya banyak gk usah beli.nanam sendiri di hutan sama blakang rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, memang rasanya gak akan sesedap kalau bumbu komplit yaa, hehehe, tapi gak ada bumbu2 tersebut tetap bisa kok mba ^_^

      Hapus
  15. Maknyus banget mbak...walaupun masak dgn bumbu segambreng hasilnya uenak tenan, serasa jd koki restoran padang. Emang resep mbak endang paling nampol..makasih byk mbak udah bagi resep yg enak2...sudah sy coba dari kue kering, pizza, roti,soes,galantin, rendang, kalio,gulai,woku,sop ikan, ayam goreng, ayam bacem...semuanya berhasil & enak....walaupun badan jg ikut melar....:) (airin)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Airin sharingnya ya, senang resepnya disuka, memang masakan padang butuh perjuangan buat masaknya ya hehehhe

      Hapus
  16. Barusan selesai makan siang lauknya masak gulai ini pake ikan kakap merah. Enaaaak, ga beda sama yg beli dr rumah makan padang. Setidaknya menurutku. Hahaha. Thanks untuk semua resep2 mba selama ini. Semoga mba berinspirasi terus sampe nenek nenek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thnaks mba sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  17. Saya baru nyobain masak gule kakap hari ini..masakan n makanan yg dibuat Mbak Endang memang jaminan mutu..selalu enak

    BalasHapus
  18. Mbak endang, ini hasilnya kok
    UENAK BANGET seeh 😂😂
    Wlpun tnpa pekak tetep mantep bneran dah
    Barakallah mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iyaa, ini enaak bangeet, makan sampai nambah2, sayang kepala kakap mahal hikss

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...