18 Juni 2019

Resep Tumis Daging Sapi Brokoli


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Fotografi adalah hobi yang menghabiskan uang. Itu adalah pendapat saya sejauh ini jika ditanya mengenai hobi yang satu ini. Well, bisa saja sebenarnya tetap berkutat dengan kamera dan peralatan apa adanya, tapi hasilnya kurang memuaskan. Dulu bermodal sebuah kamera DSLR bagus, cukup bagi saya untuk membuat foto-foto hasil masakan yang lumayan menarik dilihat mata, tapi kini sepertinya tidak. Cahaya adalah kunci utama sebuah foto yang baik, saya mengandalkan pada matahari sebagai sumbernya. Cahaya matahari terbaik untuk food photography berkisar pada pukul 11 pagi hingga 2 siang, kurang dari itu hasil foto terlihat kebiruan dan pucat, lebih dari itu hasilnya akan kuning dan kemerahan. Karena setiap hari harus bekerja di kantor, maka proses memasak saya lakukan pada hari weekend, itupun masakan harus kelar pada waktu matahari masih bersinar mantap. Saya harus berpontang-panting menyelesaikannya dalam waktu pendek, demi mendapatkan cahaya terbaik. Ketika membuat buku memasak, cara ini terasa melelehkan. Saya pernah harus memasak 10 resep sehari selama 3 hari. Setelahnya, badan menjadi panas dingin dan nafas bengek. Untuk saat ini buku memasak terpaksa berhenti dibuat karena tak sanggup mengulangi hal yang sama 😄


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT
Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Tak bisa hanya mengandalkan cahaya alami sebagai penerang foto, saya pun mulai merambah ke pencahayaan buatan. Banyak jenis lampu studio yang biasa digunakan didalam fotografi, lampu flash adalah hal yang umum. Tapi karena saya bermaksud juga dimasa yang akan datang hendak membuat video memasak, maka lampu yang bersinar secara kontinyu atau continues light diperlukan, biasanya jenis lampu LED atau CFL. Lampu jenis ini memiliki kekuatan yang sama dengan lampu flash hanya saja akan terus menyala selama diperlukan, bukan hanya pada saat kita mengambil foto saja. Sebelum membelinya, saya melakukan survey di berbagai artikel fotografi di internet, dan menonton aneka video di You Tube. Banyak artikel dan video dari vlogger luar yang memberikan review mengenai pencahayaan di fotografi dan membandingkan aneka produk lampu studio salah satunya adalah channel We Eat Together. Continues light lebih mahal harganya dibandingkan flash light, tak ingin 'zonk' dan menyesal kemudian maka semua data harus dikumpulkan.


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Dulu mungkin produk pendukung fotografi seperti ini tidak banyak beredar di Indonesia, jikalau ada harganya sangat mahal dan hanya dijual di toko-toko kamera. Mall Ambassador di sebelah kantor adalah salah satu mall yang cukup lengkap menjual perlengkapan fotografi. Saya sering berkunjung ke beberapa toko hanya untuk membandingkan harganya karena online shop lebih murah! Yep, saya membeli kamera termasuk kamera dan lensa yang saya pakai sekarang di toko online.  Di online shop membandingkan harga antar toko menjadi lebih mudah, proses pencarian barang pun lebih mudah juga. Jika menemukan satu barang yang direkomendasikan oleh artikel di net atau di You Tube, saya langsung mencarinya di online shop dan mengecek harganya. Dengan semakin populernya media sosial yang erat berkaitan dengan foto dan video, maka peralatan fotografi menjadi lebih lengkap tersedia di toko, termasuk juga dengan lampu studio yang saya inginkan.


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Lampu studio beserta soft box  merk Godox dan light stand-nya tidak murah, apalagi saya menggunakan soft box ukuran jumbo agar cahaya yang dipendarkan lebih lembut dan alami sebagaimana cahaya yang dipancarkan dari sebuah jendela besar. Lampu dan segala perlengkapannya ini saya letakkan di sebuah ruangan ukuran 3 x 4, dulunya ini adalah ruangan TV. Letaknya yang berdekatan dengan kamar dan dapur membuat aktifitas mengambil gambar sangat mudah. Saya tak perlu berlari ke teras kala hendak memotret suatu bahan, karena rumah yang besar maka jarak teras dan dapur cukup jauh. Tentu saja ini sangat menghemat waktu dan tenaga. Selain itu, dengan continuous light ini saya bisa memasak dan memotret kapan pun, tidak perlu bergantung pada sang surya. Dulu sebelum menggunakan lampu ini, saya memakai lampu jenis CFL warna putih yang sebenarnya cukup terang hanya saja karena hanya terdiri atas satu lampu maka cahaya yang diberikan kurang setara dengan sinar matahari yang jatuh diteras. Hasil foto menjadi kurang maksimal. Kini lampu CFL dan stand-nya justru menjadi lampu penerang ruangan. 😅


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Sejak hadirnya continues light ini, kini saat weekend saya tidak terlalu memaksakan diri menyelesaikan beberapa masakan demi update blog dan IG, karena bisa dikerjakan saat malam sepulang kantor. Masakan simple dan tidak memerlukan banyak waktu seperti tumis brokoli dengan daging sapi ini adalah salah satunya yang saya kerjakan di malam hari. Seiring waktu dan percobaan sana dan sini, saya menjadi tahu bagaimana posisi lampu dan reflector yang pas sehingga cahaya benar-benar jatuh ke permukaan makanan, membuatnya terang tanpa perlu melakukan edit foto berlebihan. Kini saya sedang mengincar kamera Canon baru dengan screen yang bisa diputar (flip). Kamera yang saya gunakan saat ini, Canon EOS 5d Mark ii, adalah jenis kamera jadul dengan fixed screen, sehingga menyusahkan ketika akan digunakan  untuk merekam proses memasak dari arah atas. Hampir setiap hari pekerjaan saya adalah mengecek harga kamera incaran di Tokopedia, menanti harganya semakin turun. Hobi fotografi ini memang tobat menguras kocek! 

Menuju ke resep kali ini. Untuk membuat tumisan daging dalam waktu cepat dan hasilnya tetap empuk, saran saya adalah menggunakan has dalam, atau jenis daging steak seperti sirloin dan tenderloin. Tapi beberapa waktu belakangan ini saya membeli daging kualitas biasa di supermarket, setelah di-marinade semalaman  di kulkas, hasilnya lumayan empuk. Jadi sekarang saya tak pernah lagi menggunakan has dalam (yang mahal harganya!) untuk membuat masakan jenis tumisan seperti ini. 

Berikut resep dan prosesnya ya.


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Tumis Daging Sapi Brokoli
Resep modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep tumisan lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
- 300 gram daging sapi has dalam, iris tipis
- 1 sendok teh tepung maizena
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1 bonggol brokoli (200 gram), potong sesuai selera

Bumbu:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 3 buah cabai merah keriting, iris tipis
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 2 cm jahe, cincang halus
- 1/2 buah bawang bombay, iris tipis
- 1 batang daun bawang, rajang kasar

Bahan saus, aduk jadi satu:
- 2 sendok makan kecap asin
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan minyak wijen
- 2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok teh gula pasir
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh tepung maizena
- 100 ml air
- garam

Cara membuat:


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Siapkan mangkuk, masukkan irisan daging sapi, maizena, garam dan merica bubuk, aduk rata. Diamkan selama minimal 20 menit atau semalaman didalam kulkas. 

Siapkan brokoli dan irisan bumbu. Aduk jadi satu bahan saus, sisihkan.


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak, masukkan irisan daging sapi. Aduk dan tumis hingga airnya habis dan daging matang. Masukkan bawang putih dan jahe. Aduk dan tumis hingga bawang harum dan matang.

Masukkan bahan saus yang telah diaduk jadi satu. Masak hingga mendidih, tambahkan brokoli, bawang bombay dan daun bawang, aduk dan tumis hingga brokoli matang.


Resep Tumis Daging Sapi Brokoli JTT

Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya. Angkat dan sajikan. 



10 komentar:

  1. sedappnyaaa...makan dengan nasi panas2 nyumyyyyyyyyyyy!! :p

    BalasHapus
  2. terima kasih mbak Endang, sudah bersusah payah berbagi ilmu :) semoga barokah ilmunya ya mbak :)

    BalasHapus
  3. Hihihi baru aja terpikir kok foto masakan mbak Endang bisa bagus bagus.
    Kapan motretnya ? Sinar matahari yang bagus kan bertepatan mbak Endang ngantor ..
    Ternyata eh ternyata.
    ������

    Ulasan harga dan barangnya dong mbak, saya juga hobby foodphotography

    Terimakasih ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sejak ada lampu jadi lebih santai masak dan motret bs dilakukan kapanpun. Next time saya ulas pirantinya ya

      Hapus
  4. Pengen cobain ah, saya paling suka daging sapi dan brokoli, jadi semangat ngedapur deh kalau baca resep-resep di sini, dari dulu saya suka ikutin resepnya, meski kebanyakan gagalnya, kayaknya tehniknya kurang bener nih saya, khususnya di resep cake :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, moga suka ya. Kalau baking memang banyak faktor, mulai dr bahan, menimbang, teknik sampai oven.

      Hapus
  5. Mbak endaang minta bantuannya dong.. klo bikin tumisan daging sapi itu, daging nya direbus dlu apa enggak? Soalnya aku klo langsung tumis suka jd daging berlumpur gitu������‍♀️

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau tumis begini saya gak pernah pakai daging rebus Mba, langsung daging segar. Ditumis dulu dagingnya sama bumbu sampai air daging habis dan daging kesat, baru masukkan sayuran atau bahan lain. Minyak juga harus cukup, kurang minyak dagingnya kek direbus dan keluar lemaknya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...