28 Agustus 2013

Nasi Ayam: Simple dan lezat!



Memasak nasi dengan ayam dalam satu panci memang terdengar aneh bagi masyarakat kita. Umumnya nasi dimasak terpisah apakah dengan menggunakan rice cooker ataukah di dandang kukusan, sedangkan ayam diolah dengan cara lainnya dalam aneka  resep ayam yang luar biasa banyak tersebar dalam khazanah kuliner tanah air.  Saat akan menyantapnya maka nasi dan ayam lantas diletakkan  di dalam piring dan disantap bersamaan. Tetapi jika waktu anda sangat terbatas namun anda dituntut untuk menghidangkan makanan yang mengenyangkan dan lezat maka nasi ayam yang saya posting kali ini layak anda coba. Membuatnya mudah, bumbunya pun sangatlah simple, namun rasanya mantap!


Nasi yang diolah dengan cara seperti ini umumnya disajikan di negara-negara Timur Tengah. Nah idenya sendiri saya peroleh dari masakan Persia yang menurut saya memiliki cita rasa lezat walau hanya menggunakan bumbu yang sangat sederhana. Dibandingkan dengan nasi a la India seperti nasi biryani yang menuntut anda menggunakan aneka macam rempah yang terkadang memusingkan kepala maka nasi a la Iran (Persia) jauh, jauh lebih sederhana dalam bumbu dan rempah yang digunakan. 


Di Iran, nasi (polow) diolah dengan aneka macam bahan menghasilkan ragam jenis masakan yang berbeda. Misalnya saja nasi yang berkolaborasi dengan aneka sayur-sayuran (sabzi) biasa disebut dengan polow sabzi, rasanya laziz dan pas bukan saja bagi mereka yang menyukai menu-menu vegetarian tapi juga pemakan segala seperti saya. Atau nasi dengan buncis dan daging sapi (lubia polow), yang ini nasi dimasak bersama potongan kecil daging dan buncis. Rasanya juga tak kalah sedapnya. Beberapa waktu yang lalu, Said, teman Persia saya mengundang saya untuk bersantap siang di rumahnya. Kali ini lubia polow menjadi menu utama dan saya pun tak henti-hentinya menyendokkan nasi yang bergelimang bumbu, buncis dan daging ke piring makan. Next saya ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah dan pasti dengan senang hati resepnya akan saya tampilkan disini. 


Untuk nasi ayam ini, walau bumbu dan resepnya adalah hasil utak-atik saya di dapur, namun untuk proses memasaknya saya menggunakan cara yang sering digunakan oleh Said. Terus terang makanan ini belum pernah dihidangkan oleh teman saya ini, namun jangan khawatir, rasanya tetap lezat. Saran saya jika anda ingin membuatnya di rumah, maka gunakan panci anti lengket yang memiliki tutup rapat. Karena nasi akan ter-steam dengan baik, panasnya merata sehingga matang sempurna dan ketika nasi dibalikkan ke wadah akan tercetak dengan cantiknya, alias tidak lengket di dasar panci. Karena saya tidak memiliki panci seperti ini, akhirnya saya menggunakan panci keramik hasil perburuan di Ace Hardware kala sedang sale besar beberapa waktu lalu. Panci keramik ternyata bukan sarana tepat untuk memasak nasi dengan metode seperti ini karena nasi menjadi lengket di dasar wadah yang ujung-ujungnya ketika nasi dibalikkan ke piring menjadi porak-poranda. Akhirnya saat menyantapnya, nasi saya sendokkan langsung dari pancinya. ^_^


Selain masalah panci, maka poin kritis lainnya adalah kala merebus beras menjadi nasi setengah matang. Ciri khas nasi a la Persia dan Timur Tengah adalah bulir-bulir nasi tidak lengket satu sama lainnya, alias tercerai berai namun tetap terasa empuk. Umumnya mereka menggunakan beras Basmati yang memiliki bulir panjang dan kurang sticky selayaknya beras yang umum kita gunakan. Untuk mendapatkan efek ini maka beras harus direbus dalam air mendidih hingga pas matangnya, tidak boleh terlalu matang yang akan membuat nasi menjadi lembek ataupun terlalu keras sehingga nasi menjadi tidak matang kala dimasak dengan ayam. Prosesnya mirip-mirip ketika kita merebus pasta, harus al dente. Tandanya adalah buliran beras terlihat berwarna lebih putih dibandingkan saat masih mentah dengan bagian tepi mulai terlihat transparan. Ketika digigit beras masih terasa keras namun tidak terasa terlalu mentah. 

Selain beras maka banyaknya air yang terdapat di dalam tumisan ayam juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Air tumisan tidak boleh terlalu banyak, namun harus cukup untuk membuat nasi menjadi matang. Terlalu banyak air akan membuat nasi menjadi super lembek sehingga tampilan dan rasanya menjadi tidak menarik. Untuk itu semua tentu saja memerlukan uji coba dan latihan, saya sendiri bersyukur bisa langsung melihat prosesnya kala Said memasak dan menjelaskan step by step-nya. Selebihnya membuat nasi ayam ini sangatlah mudah dan pas untuk menjadi teman makan malam anda di rumah.

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resep dan proses pembuatannya ya. 


Nasi Ayam
Ide resep dari Said Z.

Untuk 3 - 4 porsi

Tertarik dengan resep a la Persia lainnya? Silahkan klik link di bawah ini: 
Ghormeh Sabzi (Rebusan Daging Kambing, Sayuran dan Kacang Merah a la Persia)
 Ayam Saffron a la Iran
Tumis Daging Sapi dengan Daun Seledri 

Bahan nasi:
- 250 gram beras, cuci bersih
- 1,5 liter air
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok makan minyak goreng + 1 sendok makan air 

Bahan & bumbu lainnya: 
- 1 butir bawang bombay ukuran sedang, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus   
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk
- 1 sendok makan puree tomat (tomato puree)
 - 1/2 ekor ayam, potong menjadi 5 bagian (1/4 sendok teh garam + 1/4 sendok teh merica bubuk)
- 1 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh garam
- minyak untuk menumis
- 200 m kaldu ayam (bisa diganti dengan air biasa)

Cara membuat:


Siapkan ayam, potong dan cuci hingga bersih. Lumuri dan remas-remas permukaan ayam dengan garam hingga rata. Diamkan selama 10 menit, cuci bersih, taburi permukaan ayam dengan 1/4 sendok teh merica bubuk + 1/4 sendok teh garam. Siapkan wajan/pan anti lengket, panaskan 2 sendok makan minyak.  Goreng ayam hanya hingga permukaannya menjadi kuning kecoklatan, bukan hingga ayam menjadi matang luar dalam. Angkat dan tiriskan.


Tuangkan minyak bekas menggoreng ayam di wadah lainnya sisakan sekitar 2 sendok makan. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan transparan, tambahkan kunyit bubuk, aduk rata dan masak dengan api kecil hingga tercium bau harum dari kunyit yang ditumis. Tambahkan puree tomat, aduk dan masak pasta hingga matang dan harum.


Masukkan potongan ayam dan air kaldu, aduk dan masak hingga kaldu mengering dan ayam matang. Tambahkan merica bubuk dan garam aduk rata dan cicipi rasanya. Matikan kompor.

Memasak nasi:


Siapkan panci, masukkan air dan masak hingga air mendidih. Tuangkan beras, masak hingga beras tidak terasa mentah tapi masih kenyal kala dikunyah (al dente). 

Note: Bulir beras masih terlihat keras dan tidak terlalu mengembang tetapi ketika dikunyah tidak terasa seperti beras mentah.   Jangan memasak beras hingga terlalu empuk karena nasi akan menjadi terlalu lembek. Angkat panci dan tiriskan beras hingga air benar-benar habis. 

Cuci nasi setengah matang ini dengan air dingin  yang mengalir. Nasi siap digunakan.  


Siapkan panci bekas merebus beras, sebaiknya panci anti lengket. Tuangkan 1 sendok makan minyak goreng dan 2 sendok makan air di panci, goyangkan panci hingga minyak dan air merata di permukaan panci. Hidupkan kompor dan jerang panci diatas kompor.

Tuangkan sebagian nasi di dasar panci, tuangkan tumisan ayam. Tambahkan sisa nasi kembali. Atur hingga nasi menutupi tumisan ayam. 


Buat lubang-lubang di permukaan nasi dengan gagang spatula, ini sebagai jalan uap air saat nasi di panggang di kompor sehingga nasi bisa matang sempurna.  

Tutup panci dengan penutup yang telah dibungkus dengan kain bersih. Masak dengan api kecil selama sekitar 30 menit, atau hingga nasi menjadi matang. Keluarkan nasi dengan membalikkan panci di permukaan piring lebar yang datar. 

Nasi siap disantap.  Yummy! 





24 komentar:

  1. Hemmm....sepertinya lezat juga untuk sarapan pagi pengganti nasi goreng..yahud deh resep-resep mbak endang...

    BalasHapus
  2. Semua 4 jempol saya acungkan buat mbak Endang.
    Smua masakan bisa. Ikut Masterchef aja mbak. Sukses trs mbak unt Try and Taste nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, belum berani ikut masterchef wakaka, gak pede. Masakannya masih amburadul kok Mba. thanks ya! ^_^

      Hapus
  3. seperti naasi liwet ya mba proses masaknya? kalo masalah rasa sih gak pernah ragu kalo masakannya mba endang pasti mantebs, tapi penampilannya rada aneh ya mba, hehehe... maklum lah, orang kampung... hihihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lina, wah belum pernah buat nasi liwet wakakka. Cuman biasanya memang nasi iran dimasak dua kali seperti ini, hasilnya jadi gak lembek dan kesat. tampilannya memang porak pranda wakakka, gara2 pake panci keramik, lengket di dasar, pas dibalik anchur. aslinya harusnya lebih oke wakkakak

      Hapus
  4. mba, mau nanya..kl resep ini masaknya pk rice cooker bs ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, tapi hasil akhirnya gak sama keknya. kalau pakai panci di kompor nasi lebih kering dan kesat, gak lembek seperti di rice cooker ya.

      Hapus
  5. Mbak Endang, mau nanya beras yang dipake beras apa? Kalo mau pake beras jasmine apakah akan sama proses dan hasilnya? Aku mau nyoba pake beras jasmine soalnya.. Maacii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Aini, pakai beras apapun oke ya, nasi tim tidak terlalu menuntut jenis beras yang neko2. Jasmine oke kok Mba.

      Hapus
    2. Mbak, saking pemasarannya akhirnya resep ini aku eksekusi malam ini juga, dan ini baru selesai dimasak, rasanya,,,, mmmm enyaaak walopun yang bikin amatiran.. Ade ku yang bela2in tidur malem demi nyobain masakan mbak nya jadi ga kecewa dehh.. Tapi krn udah malem banget jadi aku diamkan aja di panci nya, besok pagi diangetin lagi kira2 masih enak ga ya mbak.. Maaf lho malem2 heboh begini..wkwkwkwk
      Thank you anyway..

      Hapus
    3. Hai Mba Aini, sama seperti saya, kalau lagi kepengen malam2 pun dijabani dah bikin ini itu wakakkak. Thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka, nasi ayam keesokan harinya masih enak kok, tinggal dihangatkan saja.

      Hapus
  6. Mbak, nanya lagi nih.. Kalau aku panggang pake pinggan kaca n di oven gimana mbak? Bisa ga ya? Soalnya kalo pake panci sering banyak yg lengket n kering.. Maacii sebelumnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba aini, saya rasa bisa ya mba, karena basicnya sama ya, dipanggang juga walau dikompor.

      Hapus
  7. Haii mbak endang, jika kunyit bubuknya aku ganti kari bubuk bisa gak yaa? Atau bisa saran bahan penggantinya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai bubuk kari, tapi nanti rasanya jadi lebih ke kari ya mba, tapi menurut saya sih tetap enak ya. pengganti kunyit gak ada ya, ada juga diskip saja hanya nanti nasinya gak berwarna kuning ya.

      Hapus
  8. Hai Mba Endang,
    saya main2 ke JTT lagi gara2 salah beli beras, terus bingung mau diolah jadi apa. Untungnya nemu resep ini sih. Semua bahan udah ada di dapur tinggal eksekusi aja. Jadi biasanya saya beli beras jasmine, kayak yang biasa kita makan di Indonesia. Tapi pas lihat di sebelahnya ada beras long grain diskon jadi tinggal $6 dapet 5 kg, langsung aja masuk keranjang. Gak taunya pas dimasak... Aduh ini beras gak ada sedap2nya. Gak wangi juga. Semakin ditambah air semakin gendut, tapi gak bisa benyek dan gak nempel satu sama lain. Kayaknya ini beras sodaraan sama basmati, cuman basmati di sini juga mahal banget ah.
    Ya ampun panjang banget curhat saya hehehe.. Intinya makasih aja buat Mba Endang, paling enggak berasnya batal masuk tong pembuangan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Amalia, thanks sharingnya ya. Wah di indonesia justru susah cari basmati dan long grain rice hehhe, kalau ada juga mahal. Enak buat nasi berbumbu mba, gak menggumpal. Moga sukses dengan nasi ayam dengan beras long grainnya yaaa

      Hapus
  9. Halo mba endang. Mau tanya kalo tomato puree nya di ganti tomate paste takarannya sama ga? Trus mba kunyit nya kalo pake kunyit segar kira2 brp ruas takarannya? D tunggu balasannya mba ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Syarifah, sama saja ya mba takarannya. Kunyit sekitar 2 cm saja ya

      Hapus
  10. Pagi Mbak klo masak ini pake slow cooker bisa ya Mbak?

    BalasHapus
  11. kalo menurut pengalamanku, ayam akan lebih nikmat kalo dibumbuin dan direndam (marinade) semaleman atau seharian. Kalo cuma ditunggu 10 menit atau 30 menit masih kuraaang :D hehe tapi tergantung selera juga, cuman kalo pengen lebih nampol rasanya ya ditungguin seharian dulu

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...