25 Maret 2014

Sorbet Strawberry & Cerita Tentang Anyer



Di kantor saya sedang gencar membicarakan acara jalan-jalan bersama. Karena modal pas-pasan maka target kami pun tidak 'neko-neko' cukup ke pantai Anyer saja. Rencananya kami, bertiga puluh orang, akan pergi pada tanggal 29 Maret yang jatuh pada hari Sabtu. Aneka permainan pun mulai di persiapkan jauh-jauh hari termasuk juga bekal makanan yang akan dibawa. Sebenarnya jalan-jalan bersama bukan hal yang asing di kantor saya, telah beberapa kali kami lakukan sendiri dengan mengumpulkan uang secara swadaya serta menggunakan mobil teman yang bisa dipinjam. Tahun lalu, pantai Anyer juga pernah menjadi tujuan wisata kami sebelumnya dan meningggalkan cerita lucu yang sampai sekarang masih menjadi bahan lelucon seru bagi kami semua.




Waktu itu peserta yang turut serta hanya sekitar lima belas orang saja, beberapa teman membawa putranya yang masih kecil supaya bisa bermain di pantai sepuasnya. Jika pernah ke pantai Anyer maka anda pasti tahu permainan paling seru disana adalah banana boat dan berselancar di tepi pantai dengan papan mainan. Ria dan Ferry serta beberapa putra teman saya sejak menginjakkan kaki di pantai langsung terjun ke air dan bermain papan seluncur. Kami menyaksikannya saja dari tepi pantai yang kering sambil tertawa ngakak kala mereka diterjang ombak besar dan harus jungkir balik menyelamatkan diri. Melihat orang lain menderita memang kegiatan yang menyenangkan. 

"Wah nggak seru nih kalau kita cuman nonton saja. Ayo kita naik banana boat"! Tantang Ani yang berjiwa petualang, putranya Ridho yang berumur 8 tahun tampak telah hitam legam terpanggang sinar matahari di atas papan luncurnya. "Aku nggak ikut ah! Gak bisa berenang", kata Mba Ade yang langsung berusaha menyelamatkan diri. "Kan pakai pelampung. Lagian banyak kru kok yang ikutan, jadi kalau ada apa-apa pasti akan ditolong", timpal yang lain. "Tapi jangan di balikkan ya banana boatnya! Kalau sampai diceburin awas saja"! Ancam Mba Ade. Satu ritual yang menyebalkan jika naik banana boat adalah ketika boat hampir mencapai pantai maka kru kapal akan membalikkan boat sehingga semua penumpangnya tercebur ke dalam air. Ini yang menjadi momok menakutkan bagi para penumpang yang tidak bisa berenang atau tidak membawa baju ganti.



Kloter pertama banana boat pun meluncur dengan mulusnya tanpa ada accident yang berarti, membuat peserta kloter kedua yang tadinya dag dig dug dengan segala macam imajinasi liar menjadi tenang. Saat boat kedua mulai dilepas, kami sebenarnya telah melihat keanehan. Peserta kali ini terdiri atas 5 orang dewasa dengan 4 orang over weight dan 2 anak-anak, boat menjadi sangat berat kala akan diseret ke air membuat kru boat tampak terengah-engah kala beramai-ramai mendorongnya. Posisi duduk pun tidak seimbang, entah kenapa peserta yang gendut berkumpul di bagian belakang sementara peserta yang lebih kecil (bukan berarti tidak gendut) duduk di bagian depan. 

Peserta berangkat dengan penuh semangat 45

Dengan terseok-seok, diseret oleh sebuah kapal kecil, boat pun melaju ke tengah samudera. Saya dan teman-teman yang tidak membawa baju ganti hanya menonton saja dari tepi pantai. Saat telah menjadi satu titik kecil di tengah laut biru, benda merah dengan penumpang berlebihnya itu diam tak bergerak disana dalam waktu cukup lama! Saya yang penasaran akhirnya mengintip melalui kamera dengan lensa yang di-zoom mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Betapa terperanjatnya saya kala melihat boat tampak kosong, sementara para penumpangnya yang berpelampung oranye dan biru berserakan di sekitarnya. Boat ternyata dibalikkan di tengah laut! "Wah mereka kecebur semua di tengah laut"? Teriak saya ke teman-teman lainnya yang juga heboh menyaksikan.


Cukup lama kru mengumpulkan penumpang yang hampir 90% tidak bisa berenang untuk duduk kembali di atas boat. Saat mereka mendarat dan bergeletakan semua di atas pasir kami pun terbahak-bahak mendengar ceritanya. Dengan muka pucat pasi dan rambut basah kuyup Mba Ade mulai menuturkan pengalaman hidup matinya naik banana boat untuk pertama kali dan mungkin akan menjadi terakhir kalinya juga. Semakin lama nadanya semakin tinggi menjurus histeris, dengan nafas tersengal-sengal dan air mata berleleran. Ceritanya saat telah berada di tengah laut dan hendak berbalik arah pulang, kondisi yang tidak seimbang membuat boat menjadi miring. Tanpa aba-aba boat pun terbalik dengan sukses dan mengantarkan penumpangnya berubah posisi menjadi di bawah perahu karet berwarna merah itu. Beberapa berhasil mengambang sendiri dengan bantuan pelampung namun sebagian yang berada di bawah boat berusaha mati-matian naik ke permukaan laut dengan kaki menginjak kepala atau badan teman lainnya. Saat kondisi kritis seperti ini nyawa sendiri tentu saja lebih penting! "Gila, gue minta Fery tolongin, dia malah sibuk menyelamatkan diri sendiri dan nginjak kepala gue"! Teriak Ria tidak ikhlas.

Peserta kembali dalam keadaan porak-poranda

Satu-satunya peserta yang mampu berenang hanyalah Ani dan aksi heroiknya memang patut di acungin jempol. Setelah berhasil menolong Mba Ade - yang hampir pingsan karena panik dan menegak banyak air laut - untuk duduk aman di atas boat, alangkah terperanjatnya dia menemukan Rudi yang bertubuh paling besar di antara semua penumpang, terseret arus menjauhi boat. Rudi yang mengambang dengan bantuan pelampung, terkadang timbul dan tenggelam, sibuk melambaikan tangannya dan berteriak, "Woi Mba Ani, tolongin dong Mba"! Ketika kisah itu diceritakan ulang memang terkesan lucu dan membuat kami semua terbahak-bahak tapi saya yakin bagi para korban yang mengalaminya, saat itu merupakan momen yang paling mencekam dalam hidup mereka. ^_^

Okeh kembali ke sorbet strawberry yang kali ini saya posting, dan tentu saja tidak berhubungan sama sekali dengan cerita di atas. Anda pun tidak perlu khawatir dengan nasib Rudi karena Ani berhasil menariknya ke boat, saat ini kondisi Rudi aman tenteram damai sejahtera. Nah membuat sorbet ini super mudah dan cepat. Anda hanya memerlukan buah strawberry segar, yogurt dan pemanis (bisa gula atau madu). Proses semua bahan di blender dan bekukan. Sorbet ini terasa manis, asam dan super segar. Jadi berikut resepnya ya!


Sorbet Strawberry
Resep hasil modifikasi sendiri

Tertarik dengan resep sorbet dan es krim lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Sorbet Kiwi: Tanpa Mesin Pembuat Es Krim
Sorbet Alpukat - Jeruk Nipis 
Fantastic Ice Cream - Homemade Ice Cream yang Super Duper Mudah 

Untuk 2 porsi

Bahan:
- 20 buah strawberry dibekukan
- 200 gram yogurt plain tanpa rasa
- 100 gram gula pasir haluskan dengan blender atau bisa diganti dengan 4 sendok makan madu

Cara membuat:


Siapkan gelas blender untuk dry mill kemudian masukkan strawberry beku, gula dan yogurt. Proses hingga benar-benar halus. Masukkan ke dalam wadah dan bekukan ke dalam freezer.

Siap disajikan. Yummy!



48 komentar:

  1. bikin ngiler aja deh mb endang ini,siang2 terik panasnyoooooo :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa, paling mantap panas terik santap sorbet hahahha

      Hapus
  2. mbak,pake dry mill nya merek apa? sy cb yg merek philips kok malah pisaunya jd mletot, ga kuat nyacah frozen..huhuhu....gagal bikin sorbet....m

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pakai merk phillips mba, supaya alat gak rusak jangan terlalalu beku saja buahnya, jadi kondisi setengah beku atau masukkan dulu buah beku, yogurt dan bahan lain ke dalam blender biarkan beberapa menit agar sedikit empuk baru diproses.

      Hapus
  3. dry mill apaa mbak? trs ini tanpa alat khusus pembuat sorbet ya? di blender ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dry mill, gelas blender kecil yang dipakai untuk menggiling biji dan bumbu mba. yep, resep diatas gak pakai alat pembuat es krim ya, hanya blender saja

      Hapus
  4. Berantakan mbak acara ngelonin bayiku soalnya ketawa terus nih baca cerita pengantarnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba irma, waaak kasihan si kecil pasti bingung kenapa emaknya ketawa cekikikan sendiri wakakka

      Hapus
  5. wahahaha, saya membayangkan keadaan teman2 mba endang, memang momen yang paling indah adalah melihat teman menderita, ngahahaha.
    *jahat.com

    saya lagi hamil muda nih mba, pengen yang asem2 seger kaya sorbet stroberi mba endang tapi males bikinnya. mual terus. *jadi curhat . heheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba motik, wah selamat yaaa atas kehamilannya, pasti lagi gak enak gak enaknya ya mba, kalau kepengen sorbet keknya misua bs diberdayakan tuh wakakk, gampang banget buatnya heheheheh

      Hapus
  6. Salam kenal mb endang...

    senang rasanya bisa menyapa..setelah sekian lama hanya bisa membaca tulisan mb di sini, dan inspirasi2 khususnya ttg masak memasak yg saya dapatkan...makasih mb

    Liat sorbet jd ingat sorbet nangka yg saya eksekusi januari lalu krn melimpahnya hasil panen kebun mertua. Jd sehari2 cemilan anak2 klo mo es krim ya sorbet buah...

    salam hangat dari medan ya mb^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal ya Mba Kartika, senang sekali resep2 di JTT bisa menginspirasi masak memasak di rumah. Wah nangka favorit saya itu dan memang sedap dibuat sorbet. Thanks sharingnya ya Mba, sukses selalu! ^_^

      Hapus
  7. hai mbak endang,,
    hmmmm..... resep sorbet strawberry nya bikin ngilerrrr,, *muka ileran* apalagi beberapa hari ni di tempat saya, lagi panaaaasss bukan maen T,T
    cerita anyernya sukses bikin saya kangen temen2 kuliah tempoe doloe hehehehehe
    btw mbak,, kalo saya ga salah,, belon ada resep opera cake yaa,, kalo mbak endang gak keberatan,,, bikin opera cake dong mbak,,, hehehe,,, makasih sebelomnya ya mbak^^

    salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tria, wah paling sedap panas2 makan sorbet stroberi yuuukkk hehehhe. Thanks sharingnya ya Mba, setiap kali teringat kejadian Anyer di atas saya juga ngakak2 sendiri heheheh. Opera cake belum pernah coba, tapi akan saya usahakan untuk dieksekusi, thanks ya! ^_^

      Hapus
  8. Masya allah... lucu untuk d dengar tp bagi yg ngalami pasti bakal merinding terus tu kl ingat... hiiiiii.... serem ah....

    Foto yg pertamaa buat setoran bikin book project yah...?
    Hehehe... bening pisan euy...
    ^_°`

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Lina, wakakka setoran buku Mba hehhehe, tahu saja. Thanks ya Mba! ^_^

      Hapus
  9. Mba Endang,,, salam kenal mba, saya fidi-jkt. mba super duper lah resepnya, sy tuh kalau mbuat sesuatu base on resepnya mba Endang Alhamdulillah selalu berhasil dan selalu dapet acungan jempol dari suami. Dan yg terpenting resep2 mba tuh variatif banget,, jadi nambah wawasan dan nambah keahlian memasak saya mba... terus berkarya ya mba.. jadi pengen buka usaha dibidang kuliner saya...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Fidi, salam kenal ya Mba, senang sekali resep2 di JTT bisa mengispirasi mmemasak apalagi bisa buka usaha, saya dukung Mba wakkakak. thanks sharingnya ya Mba, sukses selalu! ^_^

      Hapus
  10. Iyaa bener banget mbak E di Anyer itu must try nya banana boot *efek sekolah di sana* jadi kangen hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Mutiara, iyaa, kemarin baru jalan2 disana, waah bolak balik saya naik banana sampai item geseng wakkakka

      Hapus
  11. Mbak endangggg, salam kenal, saya fans barunya blog mbak endang, di kala lagi mo belajar bikin kulit risol, saya dapet bisikan kramat " buka www.jtt dll dll" (dibaca: bisikan omo gugel)

    Sy blakangan lagi juga suka masak (ngeratak dan bikin mami histeris) di dapur kesayangan.. Nanti mampir2 ke blog sy ya mbak endang, sy mo coba post resep2 saya juga hehehe. Keep cooking keep smiling :)

    Salam buat tmn2 kntor mbak endang yg lucu bin unik, jangan lupa cek darah tinggi setelah menenggak milyaran tetes air laut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Non Indri, salam kenal ya, thanks sudah menjadi fans JTT. Hahah, saya yakin maminya pasti stress, soalnya kalau adik cowok saya sudah eksperimen di dapur kesayangan di rumah saya juga suka ngamuk2, dapur kotor sedikit langsung teriak2 wakkakak.

      Sip, saya doakan semangat cooking dan bloging yaaa, saya pasti akan berkunjung ke blognya ^_^

      Hapus
  12. Suka banget baca resep di blog ini... semua resep yang kucontek selalu berhasil :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Reyne, thanks yaaa, senang sekali resepnya disuka ^_^

      Hapus
  13. mbak Endang saya ngakak baca cerita pengantarnya,,dan kejadian itu juga pernah saya alami, nginjek kepala teman hehehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Retno, saya yakin dalam kondisi terancam kita bisa melakukan apa saja termasuk mungkin mengjinjak kepala boss kalau ikutan naik banana juga waakkakak

      Hapus
  14. buah bisa dignti apa aja ya mbk selain strawberry?
    buah2an lain kyk pisang, apel, jambu biji. harusnya bisa ya?
    thx saran nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa buah apa saja Mba, tergantung selera saja, saya suka terung belanda, jambu biji oke, kalau apel kurang creamy, pisang oke ya. Cari buah2 yang teksturnya lembek. Tapi melon dan semangka oke kok.

      Hapus
  15. Siang mba Endang, pagi ini saya coba bikin sorbet strawberry saya masukan ke freezer selama 2jam lebih kok masih belom keras? Memang harusnya berapa lama ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2 jam saya rasa belum keras ya, saya biasanya minimal 4 jam. dan cek suhu freezer mba, apakah cukup dingin untuk membekukan es.

      Hapus
  16. wah simpel banget ya bikinnya hehe :D kalo strawberrynya itu diganti pisang bisa ga? manfaatin buah yang ada di rumah u.u

    xoxo

    Mesin Raya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Tiara, bisa kok digant buah pisang, mangga, kiwi, melon, nanas, semua sedap hehehhe

      Hapus
  17. berkali2 baca cerita anyer ini gak bosen ngakak ya mba.. ngebayangin gmn paniknya yg gk bs renang ditengah laut.. emg paling enak tertawa diatas penderitaan org lain ya wakakkakaka

    btw baru bikin sorbet pake pisang yg udah ampir mateng seluruhnya, yogurtnya pk yofit blueberry, asem2 manis gmn gt.. nyari stroberi susahnya mnta ampun dsni.. pdhl enak tuh asem manis seger.. yg ada cm pisang kematengan bgt, drpd dibuang mnding dibikin sorbet, lumayan bwad besok buka puasa.. hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bella, wah mantap itu sorbetnya, memang pakai stroberi jadi asam2 segar ya, tapi saya juga suka pakai mangga. Perasaan semua smoothie kalau campur mangga rasanya mantaaapppp banget hehehhe

      Hapus
  18. mbak aku dah coba resepnya, tapi pake yogurt cair jadi freezenya agak lamaan. Tiap dua jam dikeluarin dari freezer terus dimixerin lagi biar texturenya agak lembutan. Hasilnya kayak es serut gitu, seger,asem. Kalo mo makan ditambahi madu ma ditaburin meses. Hmm nyam.. nyam...
    Izin reblog ya mbak. Sama izin kasih back link ke JTT juga. Makasih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingnya ya, saya maniak banget sama sorbet stroberi yogurt seger di cuaca panas seperti ini. Monggo silahkan di share di blognya yaa

      Hapus
  19. wah jadi penasaran pengen nyoba di rumah.. tapi strawberrynya diganti yang lain kira gimana mbak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai kiwi, terong belanda, melon, nanas, mangga banyak macam buah yang bs dipakai ya

      Hapus
  20. Mbak, tekstur sorbetnya tu kayak apa ya? Apa jd macam es lilin yg keras atau kyk es krim yg bisa dikeruk?
    terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, tergantung buah yang digunakan dan kadar airnya, kalau buah seperti stroberi, mangga, kiwi dan terung belanda maka teksturnya lebih lembut dan bisa dikeruk dengan mudah kalau melon hasilnya keras ya.

      sorbet lebih mirip es lilin hanya gak sekeras es lilin

      Hapus
  21. Mba Endang...

    Kalo sorbet ini pingin dirubah jadi es krim...kudu ditambahin krim kental ya?
    Berapa banyak krim kentalnya Mba?

    Suwun,

    Eva Shellina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Eva, coba cek ke resep es krim mangga saja ya mba, dan ganti mangga nya dengan stroberi ya.

      ini linknya:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/11/es-krim-mangga.html

      Hapus
  22. mbak endang,kalo gak pake yogurt bs gak y?
    soalnya saya kurang suka yogurt

    BalasHapus
  23. pengganti yogurt apa y mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk resep ini nggak ada ya, pakai yogurt atau skip dr resep (hasilnya akan keras)

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...