17 Maret 2014

Spaghetti Casserole: Kenyang! Lezat! Puas!



Ditengah kesibukan dan pontang-pantingnya saya memenuhi semua resep menu di buku yang bulan ini harus kelar, saya tetap berusaha untuk konsisten melakukan posting di JTT yang walau akhir-akhir ini terasa berat untuk diwujudkan. Proses membuat buku yang tadinya saya anggap enteng karena semua foto akan diambil dari JTT berubah menjadi masalah besar tatkala semua size gambar ternyata tidak cukup besar resolusinya dan menjadi pecah kala di cetak menjadi ukuran yang lebih besar. Tatkala Mba Lidya, salah satu perwakilan dari penerbit mengabarkannya ke saya dengan nada bercampur panik, "Mba, ada size gambar yang lebih besar? Semua gambar pecah ketika dicetak"! Saya sudah tahu untuk menyelesaikan buku ini memerlukan perjuangan yang tidak mudah saudara-saudara dan itu melibatkan waktu, energi, sabun cuci piring dan telapak tangan yang mendadak menjadi semakin terasa kasar karena harus mencuci berpuluh-puluh perabotan. Walau hanya lima puluh resep terfavorit JTT yang akan ditampilkan di buku namun jika kelima puluh itu harus saya masak dalam waktu dua minggu di sela-sela waktu yang terbatas rasanya luar biasa gempor juga. Tobat! ^_^


Tidak ada yang lebih membosankan ketika mencoba suatu resep yang sudah pernah dicoba sebelumnya! Mana tantangannya? Berulang kali saya berusaha menumpas rasa bosan itu setiap kali mengulang resep yang pernah saya buat dan semua ini demi buku perdana. Namun tadi malam saya menyerah juga, dimulai dari banyaknya parutan keju yang saya temukan di kulkas, jamur serta kacang polong sisa membuat fu yung hai, akhirnya saya pun mewujudkan satu resep yang sudah sangat lama ingin saya buat yaitu spaghetti casserole. Saya memiliki sebungkus spaghetti yang sudah sangat lama nangkring di dalam laci dapur, kali ini dengan sedikit kreatifitas pasta tersebut akan saya permak sebelum masa kedaluarsanya tiba. 

Bagi anda yang bertanya-tanya makanan apakah casserole itu maka ulasan yang saya cuplik dari Wikipedia berikut ini mungkin bisa sedikit membantu. Kata casserole berasal dari bahasa Prancis yang artinya 'saucepan' yang mengacu pada pan atau alat berukuran besar dimana alat tersebut juga berfungsi sebagai tempat untuk memanggang sekaligus menghidangkan makanan. Kata casserole juga digunakan untuk menyebut hidangan yang dipanggang dalam wadah tersebut dan disajikan langsung bersama wadahnya (wadah casserole biasa disebut dengan casserole pan atau casserole dish). Dalam istilah British-English, makanan ini juga disebut 'a bake' atau 'panggang' mengacu pada teknik memasak yang dilakukan.  


Di Inggris, Australia dan Selandia Baru, nama casserole digunakan untuk menyebutkan hidangan itu sendiri bukan isinya. Casserole yang berasal dari negara ini lebih menyerupai sup kental atau stew. Perbedaanya adalah setelah daging dan sayuran di tumis hingga kecoklatan di atas kompor kemudian masakan dimasukkan ke dalam wadah bersama dengan cairan (bisa kaldu atau wine), wadah lantas ditutup dan dipanggang perlahan di dalam oven hingga matang, menghasilkan daging yang empuk dan juicy. Karena masakan tidak langsung bersentuhan dengan panas maka mengurangi resiko makanan menjadi gosong. 

Di US sendiri casserole disajikan dengan metode yang berbeda, khususnya di bagian midwest dan selatan, serta sebagian Kanada, yaitu dengan menggunakan sup kental khususnya sup krim jamur. Contoh casserole yang disiapkan dengan cara ini misalnya adalah casserole tuna (menggunakan tuna kalengan, pasta yang telah dimasak, terkadang kacang polong, dan sup krim jamur) dan casserole buncis (terbuat dari buncis yang dimasak dengan sup krim jamur dan kemudian diatasnya ditutup dengan bawang bombay goreng). Makanan sejenis lainnya seperti macaroni dengan keju (mac and cheese) juga sering disajikan sebagai casserole. 


Biasanya bahan-bahan pembuat casserole terdiri atas  potongan daging (seperti ayam) atau ikan (misalnya tuna), aneka sayur yang dipotong, kemudian bahan pengental yang mengandung pati seperti tepung, kentang atau pasta dan permukaan atas casserole ditutup dengan keju atau topping yang crunchy. Cairan untuk mematangkan casserole biasanya diperoleh dari air yang keluar dari daging dan sayur selama proses pemasakan dan selanjutnya cairan lainnya dalam bentuk kaldu, wine, bir, gin, cuka atau cider, atau jus sayuran ditambahkan saat semua bahan casserole disusun. Makanan ini dimasak perlahan di dalam oven dalam kondisi tidak ditutup. Biasanya casserole disajikan sebagai hidangan utama atau makanan pendamping (side dish) dan disajikan langsung dari wadahnya.

Tipe casserole sendiri sangat bermacam-macam misalnya saja ragout, hotpot, cassoulet (casserole yang terbuat dari rebusan daging dari Prancis), tajine (rebusan daging, ikan dan sayuran dalam pot keramik dari Afrika Utara dan terkenal di Maroko dan Tunisia), moussaka (casserole yang berbahan dasar terung atau kentang yang merupakan makanan populer di negara-negara Mediterania dan Balkan), lasagna, sheperd's pie dan gratin (hidangan dari Prancis yang terbuat dari kentang, seafood dan sayuran dimana permukaan atasnya ditutup dengan lapisan kering yang terbuat dari breadcrumbs, parutan keju, telur atau mentega), timballo nasi atau pasta (hidangan yang terbuat dari pasta atau nasi yang dipanggang dengan kulit pastry sebagai lapisan luarnya). 

Lasagna Meleleh a la Sintya: Super Mudah! Super Yummy!
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay 


Kembali ke casserole yang kali ini saya posting. Anda bisa menggunakan spaghetti seperti yang saya pakai kali ini, atau jenis pasta lainnya seperti macaronie, angel hair, atau bahkan lembaran lasagna. Punya nasi sisa di rice cooker? Nah casserole nasi pun sama lezatnya dengan versi spaghettinya jadi jangan ragu-ragu untuk mencobanya. Proses dasar membuatnya sebenarnya sama dengan lasagna yang pernah saya posting sebelumnya, bedanya adalah lembaran kulit lasagna diganti dengan rebusan spaghetti. Karena itu yang anda perlukan untuk membuat casserole ini adalah rebusan spaghetti,  tumisan daging (saya menggunakan ayam namun anda bisa menggantikannya dengan daging sapi), saus putih atau saus bechamel dan taburan keju yang banyak. Semua bahan yang telah dimasak terpisah itu cukup anda tata di pinggan tahan panas lapis demi lapis hingga semua bahan bis dan panggang di oven selama 20 menit saja, kemudian casserole siap disantap.


Saya membuatnya dalam porsi jumbo dan ketika pagi ini saya bawa ke kantor untuk dicicipi beramai-ramai, semua rekan-rekan kantor mengatakan "Enak"! Kali ini tanpa ancaman dari saya. Spaghetti casserole tahan selama 3 hari di dalam chiller jadi bagi anda yang ingin membuatnya dalam partai besar maka tidak perlu khawatir anda bisa menyantapnya dalam beberapa hari, cukup panaskan sebentar di oven atau microwave. Bagi anda yang bertanya, "Apakah makanan ini bisa dikukus"? Maka  jawaban saya adalah tentu saja bisa tetapi versi panggang menurut saya akan memberikan hasil, rasa dan tampilan yang jauh lebih lezat. Tidak ada yang lebih menggoda selain casserole yang permukaannya tampak kecoklatan dengan keju yang meleleh aduhai. Hmm, lagipula aroma keju yang terpanggang memang tidak ada duanya bukan? ^_^

Berikut ini resep dan prosesnya ya! 


Spaghetti Casserole
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang casserole diameter 23 cm tinggi 7 cm

Tertarik dengan hidangan sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Lasagna Meleleh a la Sintya
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay
Cheesy Macaroni Schotel  

Bahan:
- 300 gram spaghetti kering (bisa menggunakan jenis pasta lainnya seperti makaroni pipa, spiral, angel hair, fettuccine)
- 300 gram daging ayam cincang (bisa diganti dengan daging sapi atau potongan sosis)
- 6 buah jamur champignon, rajang kasar (bisa diganti dengan jamur lainnya)
- 1/2  kaleng kacang polong
- 3 batang daun bawang rajang kasar
- 150 gram keju cheddar parut atau keju mozarella parut kasar untuk taburan

Note: anda bisa menggunakan aneka sayuran seperti brocoli, wortel, potongan kentang, kembang kol, buncis.

Bahan saus putih/bechamel sauce:
- 2 sendok makan mentega/margarine
- 2 sendok makan tepung terigu serba guna
- 500 ml susu cair
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk halus
- 1/4 sendok teh garam 
- 4 sendok makan keju cheddar parut 

Bumbu saus daging:
- 1 butir bawang bombay, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 3 buah tomat merah, rebus sebentar, dan kupas kulitnya, cincang kasar
- 1 sendok teh cabai bubuk
- 1 sendok teh oregano bubuk
- 1/2 sendok teh basil bubuk
- 1 sendok teh Italian seasonings atau mixed herbs
- 3 sendok makan saus spaghetti botolan
- 2 sendok makan tomato puree (pasta tomat)
- 1 1/2  sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk kasar
- minyak untuk menumis

Cara membuat:
Membuat saus putih/bechamel sauce


Siapkan panci kecil, panaskan mentega/margarine hingga meleleh. Masukkan tepung terigu, masak tepung dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga berwarna menjadi coklat kekuningan. Masukkan sedikit susu cair, aduk cepat hingga menjadi kental. Tambahkan kembali susu cair sedikit sambil terus diaduk hingga semua susu tercampur ke dalam adonan. Masak hingga adonan mendidih. 


Masukkan merica bubuk, garam dan keju cheddar parut. Aduk rata hingga keju larut. Cicipi rasanya, sesuaikan garam. Matikan kompor. Sisihkan. 

Note: Bagian mencampur susu dengan tepung merupakan poin penting, jangan mencampurkan susu secara sekaligus atau dalam jumlah banyak, karena tepung akan bergerindil. Lakukan secara bertahap. Jika adonan bergerindil masukkan ke dalam blender atau saringan kawat dan proses hingga halus.  

Membuat tumisan daging:


Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis daging cincang hingga berubah warna tidak pink lagi, aduk-aduk selama daging ditumis. Masukkan dua sendok makan minyak goreng, masukkan bawang bombay, aduk dan tumis hingga bawang menjadi layu dan matang. Tambahkan bawang putih, tumis hingga bawang harum, matang. 


Masukkan jamur dan kacang polong kalengan, aduk rata dan masak hingga semua bahan layu dan matang. Tambahkan rajangan daun bawang, aduk rata. Masukkan potongan tomat, cabai bubuk, oregano, basil, Italian seasonings, saus spaghetti, puree tomat, gula pasir, garam, kaldu bubuk dan merica. Aduk rata. 



Masak hingga semua bahan matang, biarkan jika tumisan berair, jangan memasaknya hingga air habis. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat tumisan daging dari wajan.


Siapkan panci, beri air cukup banyak dan 1 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih. Masukkan spgahetti, biarkan hingga pasta menjadi lunak  dan masuk sendiri ke dalam panci. Rebus hingga pasta menjadi setengah matang. Jangan merebusnya hingga terlalu lunak karena nantinya spaghetti akan di panggang hingga matang di oven. 

Angkat spaghetti dan tiriskan airnya. Sisihkan

Menata casserole:


Siapkan wadah untuk memanggang casserole, anda bisa menggunakan pinggan tahan panas dari kaca seperti yang saya gunakan atau loyang biasa atau wadah alumunium foil. Tata setengah bagian pasta di dasar wadah. Sebarkan separuh tumisan daging di permukaan spaghetti diikuti dengan setengah bagian saus putih.

Taburkan sebagian keju parut di atas saus, jangan terlalu banyak karena sebagian besar keju parut akan kita tebarkan di permukaan casserole. Tata kembali spaghetti di atas keju, diikuti dengan tumisan daging dan saus putih. Terakhir tutup dengan parutan keju yang banyak di permukaannya. 


Panggang casserole di dalam oven dengan suhu 180'C, hingga keju meleleh dan permukaan mulai terlihat kuning kecoklatan. Waktu sekitar 20 menit atau tergantung oven anda. Casserole tidak perlu dipanggang hingga kering karena proses panggang hanya untuk membuat semua bahan menyatu, keju meleleh dan mematangkan spaghetti yang telah dimasak setengah matang.

Keluarkan dari oven dan santap selagi hangat. Super yummy!

Sources:
Wikipedia - Casserole



53 komentar:

  1. Haiii mbak ! pantesan udah bbrp hari sy tunggu, kok blm jg ada postingan baru dr mbak. ternyata lg super duper sibuk yaaaa......seneng deh mbak udah muncul lg,hehe....Mau nanya, klo manggang resep ini or makaroni panggang itu apa hrs pake oven listrik dg api atas bwh ya ? sy bikin makaroni panggang n lasagna kok bentuknya ga cantik ky beli gt. bagian atas ga tampil coklat manis, yg ada malah kering...oya sy bikin pake otang mbak. tengkyu mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haluuuuu Mba Ratna, hahhahhaha iya waduh susahnya tetap bs posting di JTT ya akhir2 ini, walau memang kadang males dot com kumat juga. Sebaiknya pakai api atas bawah supaya permukaanya kecoklatan cantik, kalau lasagna atau makaroni panggang pakai telur sebaiknya jangan banyak2 telurnya, karena bisa keras, banyakin cairan mba, supaya gk kering ya.

      Hapus
    2. klo gak punya oven tp cm pny otang piye mbak ? bisa kannnn.....mg2 bs yaaa,hehe maksa. lha oven listrik watt nya gede bgt bs jepret listrik drmh,hik....

      Hapus
  2. kok kayaknya enak ya mbak,,, kira2 kalo aku pake teflon hasilnya sama gak ya mbak?hehehe maksa. dah ngiler ini soalnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ida, pakai teflon di kompor ya? Kayanya kurang maksimal ya Mba, permukaannya kurang kering ya.

      Hapus
  3. Thanks mbak endang, resep casserole nya muncul juga. Lg liat kalender utk wkt eksekusi resep ini hehehe.
    Tetap semangat ya mbak kita nantiin bukunya terbit. Seandainya ada yg bisa aku bantu utkmu? Hehehe aku siap sbg slh satu fans berat mbak endang. Sukses ya. :-) Imel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Imel, casserole keknya mirip sama campur aduk ya wakkak, apapun bs masuk kok. Waaah thanks atas tawaran bantuannya, sangat2 diapresisasi sendiri, jadi terharu Mbaaak, hehehhe. Udah kelar kok semua resepnya, tadi malam dikebut sampai gempor. Thanks ya Mba! Sukses selalu! ^_^

      Hapus
  4. SEBEL BANGET SAMA MBA ENDANG !!! KALO GINI CARANYA NYAMPE KAPAN BERAT BADAN TURUN????? TUH,,LIAT PIC'NYA AJA LAPTOP UDA BASAH (hahahha...ngiler apa ketumpahan kopi ya..) SALUTTTTTTT BINGIT BUAT MBAK,,, AKU BANTU DOA MBA BUAT BUKUNYA,,,SEMANGATTTTTT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakkaka, memang penurunan berat badan dan hobi masak itu berbanding terbalik, gak bs berbanding lurus Mba. Habis setiap kali makanan matang, nomor satu ya harus dicicip kan ya, dan gak cuman sessendok tapi se piring gede wakakkak

      Hapus
  5. pengen banget nyobaaaaa...wah pasti enyak niey..apalagi keluargaku seneng banget sama olahan spaghetti...tinggal buat yang versi pedesnya pasti pada ketagihan...thnx buat resepnya y mb...bukunya ditunggu lhooo..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeppp, pasta apapun bisa dipakai dan rasanya mantap Mba. Versi pedas saya yakin lebih sedap rasanya. Thanks yaaa! ^_^

      Hapus
  6. mba endang..aku suka bikin ini..tapi tanpa saus bechamel
    kenapa yah kok setelah dipanggang suka anyep?kaya ga ngeblend gitu mba rasanya...
    apa karena ga pake si bechamel ini?atau kenapa ya mbak..^_^

    thank you berat mba,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba Tia, kurang cairan mungkin ya, dan saus bechamel memang membuat rasanya menjadi lebih cheesy dan enak ya, selain itu juga membuat casserole lebih moist. kalau gak mau buat saus bechamel bisa pakai sup jamur instan kemasan kek merk Knorr. Lebih praktis ya

      Hapus
  7. Waw... Semoga lancar proses penerbitan bukunya ya Mba Endang... :)

    BalasHapus
  8. Hahaha....mb Endang lagi "perjuangan 45" ya...SEMANGATTTTT...JIA YOU...percaya deh, semua menanti terbitnya buku perdana mb Endang...yg belum kenal JTT pun nantinya bakalan cinta mati deh sama bukunya mb Endang...rela deh blog ini jarang2 di-update...tapi sementara aja loh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba, iyaa ini udah pakai semangat 45 sama sumpah pemuda. Motivasi diri sendiri sampai dari termotivasi menjadi demotivasi wakakkaka. Untungnya dah hampir kelar. Thanks yaaa supportnya! Sukses selalu ya Mba! ^_^

      Hapus
  9. mbak endang..nanti kalo udah jadi buku, postingan di blog bakal di lock kah?
    *deg2an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Inna, nggak Mba hahahha, blog masih tetap seperti biasa kok. Jangan kuatir

      Hapus
  10. semoga sukses dengan buku perdananya mba endang ^^

    BalasHapus
  11. Halo mbak Endang semoga proses pembuatan buku perdananya lancar n sukses ya mb. Jangan lupa info ke kita ya mbak klo bukunya sudah jadi hehehehe... Semangat mb!! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Gracia, makasih yaaaa. udah hampir kelar sih moga2 bisa cepat release ya, thanks dan sukses juga buat mba yaaa

      Hapus
  12. Mb, knapa waktu bikin tumisan daging dagingnya ditumis dulu baru dtambahkan minyak untuk numis bwg putih&bwg bombay...? knapa bwg putih&bwg bombaynya gak ditumis dulu baru dagingnya di masukkan...? trimakasih...

    sukses untuk bukunya, mb... cemunguuuudddd...! ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba anne, yepp saya tumis dulu daging untuk memastikan matang, baru bwang saya masukkan. saya gak mau bawang overcooked dan jadi terlalu coklat ya heeheh

      Hapus
  13. Hai mbak,klo ga selera makan ato lg malesss banget masak,aq cukup liat blog ni dan tuiiingg iler pun brjatuhan, mata lgsung cek bahan2 memasakny.. I lop u pul deh mbak!! I'm ur stalker kikikikikikii... Semangatttt mbakk. Intan/dumai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Intan, wakakak, ngakak saya bacanya. thanks yaaa, moga2 setelah dipraktekkan hasilnya sukses yaa! ^_^

      Hapus
  14. Haloo mbak Endang...

    Semoga sukses dgn buku perdananya yaa & membawa manfaat utk banyak orang. Semangat mbak !!
    ~sri han~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sri Han, thanks doanya ya Mba, Sukses juga untuk Mba dan keluarga ya! ^_^

      Hapus
  15. Mbak endang, bukunya diterbitin sama penerbit apa mbak? Plusss, bayar ga sih kalau nerbitinbuku gitu? Penasaran nih.
    Thanks. Ria

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ria, waktu itu penerbit Kawan Pustaka yang menghubungi saya untuk membuat buku, saya gak bayar ya, cuman semua bahan memasak dan foto2 saya sediakan sendiri ^_^

      Hapus
  16. Halo mbak endang... ternyata lg rilis buku perdana tho?? Waahhh sukses ya.. dtunggu terbitnya. Saya penggemar blig mb endang n udh bbrp resep saya cobain. Pokoknya tiada hari tanpa buka bolg mb endang lah!! Selalu jd inspirasi disetiap hariku yg selalu masak bt kruxilku n suami. Makasih banyak mb... salam. Ibu anindita depok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Bu Anindita, terima kasih ya Bu. Yep, bukunya lagi proses cetak, kalau sudah launching pasti akan diworo2 di blog hehhehe. Thanks sudah menjadi penggemar JTT. Sukses untuk Ibu dan keluarga ^_^

      Hapus
  17. Laporrr mbak endang.ngiler neh liat resep casserol di atas.sebelum eksekusi mo tanya dunk.keju yg digunakan jenis cedar atau melted?soalnyavsaya seeing buat makaroni panggang or lasagna dengan keju cedar selalu berakhir kering atau gosong atasnya.jika dengan keju meleleh malah compang camping basah tidak rata.ada tips ga mbak?sukses mbak ya buat bukunya,2ajib beli neh kalo uda terbit.buku panduan istri2 neh..heheheheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Agustina, saya pakai keju cheddar biasa plus kombinasi sama yang mudah meleleh. Casserol di atas tidak perlu lama memanggagnya, kalau permukaan sudah kuning kecoklatan angkat saja Mba, sebenarnya makanan ini sudah matang hanya perlu disatukan dan dipangang sebentar saja. Thanks ya Mba! ^_^

      Hapus
  18. Mb endang makasih y resep2ny, saya sdh nyobain bnyk resep, keluarga pd suka tp untuk resep yg dipanggang saya blm nyobain soalny blm punya ovennya hiks hiks hiks hiks , pdhl pengen bgt nyobain resep yg dipanggang terutama lasagna sm spagetti casserole ini. masa aq hrs beli dluar mulu klo pengen lasagna bias bonjrot dompetnya kwkwkwkwkwkwkwk
    klo resep inin dkukus bs gk y ????
    Sukses truz y mb, klo mau order bukuny gimana?
    Salam
    -ifi-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ifi, bisa dikukus tetapi rasanya saya rasa akan kurang oke ya, mungkin akan mirip2 seperti schotel kukus ya. Padat dan basah.

      order buku silahkan email saja di endang.indriani@justtryandtaste.com mba, atau ke fanpage FB JTT ya

      Hapus
  19. Halo mbak,maku abis nyobain bikin resep ini, rasanya enaaaakkkkkkk bgt. Oya buat saran yg ga punya oven, bisa pakai sejenis panggangan teflon kaya happy call sekitar 25 menit. Selamat mencoba :) ttp berkarya ya mba, aku pengikut utama JTT hhi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba cindya, thanks sharingnya ya mba. dan thanks tipsnya menggunakan happy call, saya yakin pasti lebih praktis ya hehhehe

      Hapus
  20. Mbak, kalo dikukus apa tetep masih bisa dimakan yak? ahahha maksudnya masih lumayan enak. Maklum mbak saya ga punya oven. hehe. makasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. dikukus tetap enak kok mba, jadinya mirip dengan schotel ya, tapi saya suka versi panggang karena lebih harum dan garing permukannya

      Hapus
  21. Salam kenal mba..
    Ngeliat resep n buatan mba endang selalu bikin ngecesss lhoo... boleh tak coba kapan2 resep2nya yo mba ^^
    Makasiihhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba anggita, thanks ya mba, moga2 suka setelah dicoba ya mba hehehe

      Hapus
  22. Emm..istribsaya nyoba resep ini pake macaroni..rasanya enak..dan sepertinya memang saus bechamel yg bikin moist dan cheesy..oiya..istri saya bikinnya pake otang tua boleh nemu di gudangnya nenek saya..hasilnya enak bgt..anak saya yg 1,5 tahun aja ketagihan..hwehehe..makasih resepnya mbak..semua jadi terlihat mudah setelah nemu blog ini..oiya pizza bun juga sudah dipraktekkan sama istri saya dan langsung jadi favorit keluarga juga..selamat berakhir pekan (Indra)(Lumajang, kaki Gunung Semeru, Jawa Timur)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Indra, salam kenal, thanks sharingnya disini ya, Ikutan senang resep JTT disuka. Moga banyak resep lainnya disini yang bisa jadi favorit ya. Selamat bekerja dan sukses selalu ya!

      Hapus
  23. salam kenal mbak endang...sejak 2 tahun lalu ketemu blog JTT n terus jd silent reader akhirnya muncul juga disini. makasih ya mbak berbagi resep2nya di JTT yang serasa lg liat demo masak langsung... :) Kamel- Sidoarjo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo Mas Kamel, salam kenal yaaa, thanks sharingnya, senang sekali resep JTT disuka. Sukses selalu ya!

      Hapus
  24. Halo mba endang, salam kenal.. Saya baru sebulan ini nemu blog jtt langsung kepincut dan jd silent reader :D.
    Saya tertarik dengan resep cheesy mac schotel yg terlihat sangat enak itu tp ngeri dengan jumlah kalorinya.. hehehe..
    Saya mau coba resep spaghetti casserole ini, mo nanya bedanya dengan cheesy macaroni schotel kalo casserole pakai sayuran tp gak pake telur ya mba? Hasil akhirnya gak akan buyar tanpa telur mba? Mksh sebelumnya -puty

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Puty, salam kenal ya mba., Thanks ya sudah menyukai JTT. Schotel dan casserole sebenarnya sama ya mba, bedanya hanya modifikasi resepnya saja ya, ada yang menambahkan telur, sayur atau krim kental ada yang gak pakai. istilah Schotel sepertinya hanya dikenal di negara kita, diluar lebih ngetrend dengan sebutan casserole.

      Jadi mba bs pakai telur juga di casserole diatas ya. Dan yep, memang casserole spaghetti ini tidak padat dan kompak tetapi akan buyar kala dimakan.

      Hapus
  25. Mbk...kalo manggangnya langsung di atas kompor apa bisa? Hehhe...blm
    Punya oven 😊 resepnya menggoda untuk dieksekusi...sangat inspiratif

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum pernah coba mba, tapi kemungkinn tidak akan garing permukaannya ya.

      Hapus
  26. Halo lagi mbak endang. Mbak sy liat ulasan mbak diatas, casserole itu bisa pake nasi. Nah gmn cara buatnya tuh mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ade, yep bs pakai nasi ya, mirip2 schotel saja, ganti makaroninya dengan nasi

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...