24 Maret 2014

Mie Goreng Seafood dengan Sayuran



Sebenarnya saya bukan termasuk penggila mie dan pasta, dan dalam satu bulan mungkin frekuensi saya menyantap makanan ini bisa dihitung dengan jari. Terus terang saya memang menghindarinya, karena jika sekali saja terpeleset maka bisa dipastikan saya pasti ingin terus dan terus mencicipinya. Kecanduan mie hampir sama seperti kecanduan nasi Padang yang jika tidak hati-hati maka berat badan bisa langsung naik dengan cepat. Contohnya beberapa hari terakhir ini, dimulai dengan spaghetti casserole yang hampir seperempat porsi saya sikat sendiri (baru kemudian sisanya saya bawa ke kantor untuk diserbu teman-teman disana); Dilanjutkan pada malam Jumat kemarin saya membuat seporsi besar spaghetti saus seafood yang alamak lezatnya hingga rasanya saus yang menempel di piring ingin saya jilat sampai licin tandas; Dan yang terakhir weekend kemarin saat perut lapar melanda di pukul delapan malam, hari saya pun berakhir dengan sepanci besar mie goreng seafood yang hampir membuat perut terasa meledak kekenyangan. Pagi tadi dengan rasa was-was saya pun naik ke timbangan badan di sudut dapur dan menjerit kala melihat jarum meluncur ke angka 57 kg. Berat badan saya naik 2 kg dalam 1 minggu! Tobat dah!

Spaghetti Casseole: Kenyang! Lezat! Puas! 
Angel Hair dengan Saus Seafood 




Mie goreng dan rebus keduanya sama lezatnya sehingga jika saya ditanya versi mana yang paling disuka maka akan susah untuk menjawabnya. Kala hujan melanda dengan suhu udara yang dingin memang mie rebus yang segar dengan kuah yang gurih menjadi pilihan. Ditambah dengan potongan cabai rawit dan banyak sayuran, mie kuah memang tidak ada matinya memuaskan lidah. Namun siapa yang bisa menolak kala seporsi mie goreng berwarna kecoklatan yang kaya rasa terhidang di depan mata? Bumbu dan aneka saus yang erat menempel di sekujur badan mie membuatnya terasa super tasty di lidah.  Ketika baru belajar memasak mie, saya selalu menghindar membuat mie goreng. Mie rebus jauh lebih mudah dimasak. Kendala memasak mie goreng adalah sulitnya menyeimbangkan rasa dan bumbu kala mie diaduk, sehingga seringkali mie berakhir gosong atau rasa bumbu yang tidak merata, sebagian terasa asin sebagian plain.

Nah, berbicara mengenai makanan ini, dulu waktu saya masih kecil dan tinggal di Paron, Ngawi, ada satu penjual mie goreng di sudut jalan di Ngawi yang menjadi langganan Alm. Bapak saya. Porsi mienya luar biasa jumbo, sehingga sebungkus mie bisa dimakan hingga empat orang. Rasanya sedap dengan lumuran kecap manis dan bumbu yang nendang. Potongan ayam dan telur juga dimasukkan dengan royal. Bagi kami, keluarga besar dengan penghasilan Bapak yang pas-pasan, menyantap mie goreng Ngawi ini sudah terasa seperti pesta. Setiap malam Minggu, Bapak akan pergi bersama sepeda motor buntutnya, biasanya bersama saya atau kakak dan adik saya, duduk di boncengan. Menerjang udara malam Paron yang menggigit dan melewati sawah-sawah tanpa lampu yang menerangi.  Semua perjalanan itu rela dilalui demi sebungkus mie goreng Ngawi yang bagi kami terasa sangat lezat. ^_^



Ibu saya sangat jago membuat mie goreng yang sedap, walaupun harus dibuat dalam porsi super besar  misalnya saat acara selamatan tiba, rasa mie buatan beliau tetap nendang di lidah. Saya belajar banyak dari beliau untuk bisa menghadirkan mie goreng yang lezat. Nah dari hasil penerawangan dan pengamatan selama beliau membuat mie goreng saya pun mengambil beberapa garis besar yang mungkin bisa membantu anda yang masih tersandung kendala membuatnya:
  • Mie direbus terlebih dahulu hingga matang kemudian tiriskan dan beri beberapa sendok makan minyak agar mie tidak menggumpal. Gunakan jari tangan anda untuk mengurai mie sehingga setiap helainya terkena minyak. Jika anda memasak spaghetti atau pasta maka  cara ini tidak disarankan. Pasta yang terlumuri oleh minyak membuat saus kurang mampu menempel dengan sempurna. Sebaiknya ketika memasak pasta, kala pasta ditiriskan maka sisihkan sedikit air rebusannya. Kala pasta diaduk bersama dengan saus maka encerkan saus dengan menambahkan sedikit air rebusan pasta yang anda sisihkan tadi. Ini membuat saus bisa terdistribusi dengan baik di pasta. 
  • Tumis bumbu, ayam, seafood, sayuran atau bahan lain yang akan anda gunakan terlebih dahulu hingga matang. Pada tahap ini masukkan juga kecap manis,  merica, garam dan aneka saus yang akan anda gunakan untuk memasak mie. Aduk semua hingga rata. Biasanya tumisan akan mengeluarkan cairan, jangan memasaknya hingga semua cairan mengering. Saat mie masuk, maka dia akan menyerap semua cairan dan membuat hasil mie goreng menjadi lembab dan tidak terlalu kering.  Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air panas atau air kaldu.
  • Jika anda menggunakan telur orak-arik sebagai salah satu bahannya, goreng telur secara terpisah, jangan memasaknya langsung bersama bumbu. Telur mentah yang dicemplungkan ke dalam bumbu akan mengikat bumbu dan membuat bumbu tidak terdistribusi dengan baik ke bahan lainnya. Masukkan telur orak-arik di tahap terakhir kala mie telah matang dan aduk rata. 
  • Jika anda menggunakan aneka saus dan bumbu seperti saus tiram, kaldu istant bubuk, kecap asin, saus tomat, maka hindari memasukkan garam terlalu banyak atau jangan masukkan porsi garam terlebih dahulu. Semua saus dan bumbu tersebut memiliki rasa asin sehingga porsi garam bisa dikurangi.
  • Saat mie masuk ke dalam tumisan, matikan api kompor. Aduk mie bersama bumbu dan bahan dalam kondisi api tidak menyala. Ini untuk memastikan semua bahan tercampur tanpa bagian dasar wajan/panci menjadi gosong. Pada tahap ini cicipi juga rasa mie, sesuaikan rasanya. Biasanya kecap manis dan garam perlu dikoreksi. Ketika semua sudah teraduk dengan baik dan rasanya telah pas di lidah, masak kembali mie di atas kompor dengan api sedang sambil diaduk-aduk hingga panas dan matang. 



Nah jika anda mengikuti tips yang saya sertakan di atas, maka membuat seporsi bahkan sewajan besar mie goreng bukan pekerjaan yang sulit. Untuk isi mie goreng anda bisa menggunakan apapun yang ada di kulkas, sayuran apapun oke. Dulu Ibu kost saya di Jogya suka sekali membuat mie goreng dengan menggunakan bayam sebagai sayurannya. Gara-garanya di kebun halamannya banyak bayam yang tumbuh dengan liar, dan rasa bayam di mie goreng menurut saya juga lezat. Untuk proteinnya, anda bisa menggunakan ayam goreng suwir, seafood, telur goreng, tahu goreng, daging sapi cincang, sosis, bakso, papan penggilasan, ups! Apapun! ^_^

Ingin rasa yang lebih pedas? Tambahkan saus cabai botolan atau rajangan cabai rawit ke dalam tumisan sayuran. Tidak suka dengan kunyit bubuk di dalam tumisan dan ingin versi mie goreng yang lebih coklat warnanya? Skip kunyit dan tambahkan kecap manis lebih banyak. Mudah kan? Yuk kita langsung buat saja! ^_^


Mie Goreng Seafood dengan Sayuran
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi 

Tertarik dengan resep berbahan mie lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Homemade Mie Beras & Ayam Kuah Jahe
Mie Goreng a la Shanghai
Mie Ayam Jamur & Bakso 

Bahan:
- 1 bungkus mie telur keriting (berat sekitar 200 - 250 gram)
- 6 buah udang ukuran besar, potong-potong. Tambahkan porsinya jika menggunakan udang kecil
- 2 buah cumi-cumi, potong melintang tipis ketebalan 1 cm
- 1 batang wortel, rajang korek api
- 6 - 10 buah jamur champignon, rajang tipis
- 2 batang daun bawang iris serong tipis
- 2 batang seledri, iris tipis
- 5 - 8 lembar sawi putih, rajang tipis
- 2 buah cabai hijau besar, buang biji dan iris serong tipis

Bumbu:
- 6 siung bawang putih, cincang halus
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk  (optional)
- 1 buah cabai merah keriting, rajang halus. Tambahkan jika ingin versi pedas
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 1/2  sendok makan saus tiram
- 5 sendok makan kecap manis, tambahkan jika kurang manis dan gelap warnanya
- 2 sendok makan saus tomat
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1/4 sendok teh garam (tambahkan jika kurang asin)
- 2 sendok makan minyak untuk menumis

Cara membuat: 


Siapkan panci, isi dengan 2 liter air dan rebus hingga mendidih. Masukkan mie kering dan rebus hingga matang (al dente). Jangan berlebihan merebus hingga mie terlalu lunak, tiriskan mie. Tuangkan sekitar 2 sendok makan minyak goreng pada mie dan aduk rata menggunakan jari tangan. Sisihkan. 


Siapkan panci atau wajan, beri 2 sendok makan minyak dan tumis bawang putih hingga harum dan berubah warnanya tanda matang. Masukkan udang dan cumi-cumi, aduk dan tumis hingga berubah warna. Masukkan kunyit bubuk, merica, saus tiram, saus tomat, kecap manis dan kaldu bubuk. Aduk rata dan masak hingga seafood matang.


Masukkan semua sayuran, aduk dan tumis hingga sayuran layu dan matang. Tambahkan mie rebus ke dalam tumisan, matikan api kompor dan aduk mie dan tumisan hingga semua bahan tercampur baik. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manis dengan manambahkan garam dan kecap manis.  Jika rasanya telah pas, hidupkan kembali api kompor dan masak mie sambil sesekali diaduk agar tidak gosong. 


Jika mie mulai terlihat agak mengering, tidak terlalu basah, angkat dan sajikan panas-panas dengan irisan ketimun dan tomat. Yummy!



46 komentar:

  1. bikin ngecess aja Mba..
    tks resepnya.. harus dipraktekin nih..

    oya Mba, kalau ada resep peyek yang renyah & ga keras mau dong..
    salam kenal dari Meli :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Meli, silahkan dicoba ya, moga suka dan thanks komentarnya disini ya. Peyek saya belum coba, ntar kalau sukses pasti saya sharing ya.

      Hapus
  2. Sedapnya dear! Nak cuba lah bila ada masa yang terluang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sipp, silahkan ya, moga suka dan thanks komentarnya disini ^_^

      Hapus
  3. Wahhhh bikin laper nih mb @,@...oooo gtu yah mb caranya soalnya aku sering bikin mie goreng hasilnya ga bgs mb kdg mienya lengket ga mau pisah kdg ya gtu rasanya ga rata hehe tipsnya nambahin ilmu dapurku mb oh ya mb request dong mb bikin mie ramen yg pedasnya alamakjan itu.tuh hehe
    makasih ya mb
    yeni sby

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba yeni, iya nih banyak yang tanya mie ramen, okeh kapan2 kalau ada waktu saya posting ya. thanks sharingnya ya mba

      Hapus
  4. wah enaknya mienya,......project selanjutnya nerikiri dong mbak?hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, agak ribet itu nerikiri, keknya kumpulin tenaga dan mood dulu yaaa

      Hapus
    2. Kirain nerikiri itu apa.. saya search di google, tampilannya manisss bgt

      Hapus
  5. hallow mbak endang, wah kebetulan d dpr ad sbungkus mie telor yg ga tau kpn belinya"xixixi"kebiasaan buruk nytok mknan...kl masalh mie smp skrg saya mash cinta mie baik goreng or rebus yg d jual d pinggir2 jalan kota jogja..maklum dl kuliah n kerj dsana jd cinta ma kulinerny jg..d sni blm nemu yg sesuai rasa di hati, tp dgn resep ini mudh2n bisa mengobati kengen mie jogja..trims...yani-bogor..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba yani, yep mie goreng dan mie nyemek jogya memang mantap yaaa, di jakarta juga ada yang jual pake slogan mie jogya tapi rasanya gak seoke di kota asalnya hehehheh. monggo dicoba moga suka yaa

      Hapus
  6. Mba endang..mau tanya kunyit bubuk dlm mie itu fungsinya utk apa ya? Kalau di skip apa ada pengaruh ke rasa?
    Kebetulan sekali saya lagi cari resep mie goreng...soalnya selama ini blm berhasilbikin mie goreng yg enak hehehe

    Tks
    Juna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Juna, saya pakai kunyit supaya amis seafood hilang, karena cumi2 baunya cukup keras. Skip saja kunyitnya kalau tidak suka ya, kalau nggak pakai seafood saya rasa aromanya gak akan amis.

      Hapus
  7. kalau mau tidak menggumpal sebaiknya mie langsung disiram air dingin begitu ditiriskan, kalau bs malah direndam di air dinginnya. saya kurang suka pakai minyak soalnya bumbu jadi kurang nempel sama bibir itu lhooo.. kalo makan kebanyakan minyak serasa monyong heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks tipsnya ya Mba, pasti berguna untuk pembaca lainnya.

      Hapus
  8. waduh mi gorengna beneran mirip mi goreng langganan pas di sokaraja, jateng. penasaran pengin nyoba bun, secara sekarang udah di pekanbaru. makasih resepna... beneran teringat pas rebutan makan mi goreng ini sama keponakan dirumah..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ana, silahkan dicoba Mba, moga suka dan rasanya benar2 mirip dengan mie langganannya yaa ^_^

      Hapus
  9. Mbaaa.. barusan udah nyoba Mie ini buat maksi, uenaaaakk .. :D kalo saya seafood nya ganti sama ati ampela, memanfaat kan yg ada di kulkas.. mantep, Keluarga suka.. Makasi ya Mb Endang.. Oia, kalo mie kuah sama aja ga ya bumbu nya? Nanti2 request resep Mi Kuah ya Mba.. ^_^ Salam, Lili..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Lili, thanks sharingnya yaaa, saya juga suka banget sama mie goreng wakakka. Mie kuah sedang dikilik2 resepnya yaa, ditunggu saja, gak lama lagi kok hehehe

      Hapus
  10. infonya berguna banget, saya juga termasuk penyuka mie goreng, dan seringnya gosong dan bumbu gak merata saat bikin.. info yang mbak kasih sangat sangat berguna buat saya.. langsung coba resepnya cusss :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Tyas, sama2 Mba, moga sukses dengan mie gorengnya ya! ^_^

      Hapus
  11. Mbak endang, makasih bnyk ya.. Selama ini sy blm pernah bisa bikin mie goreng. Kemarin nyoba bikin mie goreng seafood ini buat buka puasa, suksess! Suami yg biasanya ga mau saya buatin mie goreng, sampe nambah2, hahaha.. Saya jg seneng krna puas makannya, biasanya kan klo beli di Solar*a, udangnya ga banyak, harganya lumayan jg (dasar emak2 pelit :D). Cuma kemaren sy lupa masukin merica, hahaha.. Soalnya gugup udah dkt waktu maghrib.. Apa krna itu ya jd mie-nya kurang gurih sedikiit aja? Atau krna sy ga pk bubuk kaldu instan? Sekali lagi, terima kasih ya mbak.. :)

    -Rilya (Bandung)-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rilya, nah itu sama kaya saya, kalau gak pakai kaldu bubuk instan rasanya ada yang kuraaang saja, tapi biasanya kalau sudah pakai saus tiram saya gak pakai kaldu bubuk lagi.

      kalau urusan mie goreng ini saya juga maniak banget, kemarin baru buat 1 panci, habis saya sikat sendiri wakakka

      Hapus
  12. Mbak Endang.....karena kepepet saya harus masak sendiri, eh ternyata jadi hobi. JTT banyak membantu terutama pemula seperti saya. trims ya....puput (surabaya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba puput, thanks sharingnya ya, wah senang sekali JTT banyak membantu memasak yaa, moga makin sip deh hehheh

      Hapus
  13. Sedapnyaaa... Aku juga suka bikin mie goreng nih, tapi bumbunya lebih sedikit ^_^

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaikum mba Endang, saya barusan nyoba resep mie goreng ini buat brunch suami, enaaaak.... Cabe keriting ganti dengan rawit yg banyak, skip kunyit. Enaaaak banget..

    Trims yaa sdh berbagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Rika, thanks ya sharingnya, saya maniak banget sama mie goreng wakkakak, bs sewajan habis sendiri hooooo

      Hapus
  15. Balasan
    1. halo mba santi, belum punya mbaa huaa, saya baru nyadar hehehhe. kalau sudah dieksekusi pasti akan saya posting. thanks yaa

      Hapus
  16. mba, kalau diganti bihun, sama aja ga ya mba? hiihii *maksa*

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep mba agy, tetap bs ya, dan enak kok, saya suka pakai bihun

      Hapus
  17. mungkin saya engga tiriskan mienya dengan baik, jadi udah tak kasih minyak malah lengket2, akhirnya engga masak pakai sutil tapi sumpit !, dan oke2 juga hasilnya.
    Mbak kalau semisal mau dikasih mayones/mustard kira2 enak ga ? soalnya aku ngiler lihat bbrp mie instan yg terlezat di dunia ada yg pakai campuran mustard dan mayones

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Rafidan, saya biasanya gak pakai minyak ya, ketika ditiriskan langsung masuk ke tumisan bumbu yang sudah mengandung minyak. Api dimatikan dan aduk rata, saya paka jari tangan mengaduknya heheheh jadi bisa tercampur baik. Baru kemudian dipanaskan kembali di kompor sampai matang.

      hmm, saya kok gak begitu selera sama mie bermayo atau mustard, lidah saya kurang terima kombinasi itu hahhahah.

      Hapus
  18. Paling suka baca blog mb endang krn detil pake bangets di setiap resepnya. cocok bgt buat newbie macam saya. Hihi.,

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya, senang resep2 JTT disuka, sukses selalu yaa

      Hapus
  19. Dah dieksekusi buat bekal makan siang saya dan suami. Enak dan pastinya irit :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Bunda Ghania sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  20. Mbak Endang,

    Thanks resepnya. Ngehits banget di acara International Picnic di sini (saat ini berdomisili di negara yang Presiden barunya bikin bergidik), padahal saya ga bisa masak,hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba Irma sharingnya, senang resepnya disuka ya, sukses selalu!

      Hapus
  21. Mbak endang asli ngawi? Ya Allah baru tau pas cari resep ini. Saya ngawi juga mbak. Salam kenal ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba Hanik, yep saya dari Paron ya Mba, hehehe.

      Hapus
  22. Bismillah, salam kenal ya Mb Endang.. saya lagi lihat resep mie gorengnya mba, ni mo di eksekusi pagi ini insyaaAlloh. Hehe klo berkenaan, saya penasaran sama panci yg Mb pake, apa merk nya apa l*ck&l*ck? Bisa ya Mba pancinya u numis.hehe baru tau sayaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, saya pakai panci teflon dari Maxim ya. Bisa buat apapun, goreng, tumis, sayur

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...