17 April 2013

Mie Goreng a la Shanghai



Weekend lalu saat sedang asyik membunuh waktu di rumah dan bingung menentukan makanan apa yang akan saya siapkan di hari itu,  saya pun iseng membuka-buka aneka buku resep masakan dan browsing resep di berbagai website. Kegiatan ini membuat saya akhirnya terdampar di sebuah gambar sepiring mie goreng yang terlihat lezat dan mantap. Namanya Shanghai fried noodles atau mie goreng a la Shanghai. Mie ini terbuat dari mie telur yang berukuran besar dan dimasak dengan campuran aneka sayuran, seafood dan potongan daging ayam dengan bumbu yang melimpah membuat tampilannya tampak menggoda. Keunikan mie goreng a la Shanghai adalah pada saus bumbunya yang lebih kompleks dan cita rasanya yang berbaur antara asin dan manis. Walau daftar bumbunya terlihat panjang namun sebenarnya membuat mie versi ini sangatlah mudah. 


Sebenarnya perjuangan saya membuat mie goreng Shanghai ini tidak semudah tampang dan teorinya. Karena tidak memiliki persediaan mie telur di rumah maka saya putuskan untuk membuat versi homemade mie telur a la saya tentunya. Ini kali pertama saya membuat mie telur sendiri dan demi sepiring mie goreng (lebih tepatnya sewajan besar mie) maka kegiatan bersusah dan berpayah ini rela saya lakukan. Namun, tatkala perut mulai mengeluarkan suara keruyukan yang keras, sementara mie masih berbentuk adonan mentah yang harus diuleni dan digilas,  saya pun akhirnya menyerah dan mulai bergerilya mencari aneka camilan dan makanan mengenyangkan yang bisa saya santap. Termasuk tentu saja segentong besar susu coklat andalan saya. 

Saat malam tiba dan tatkala sebaskom mie goreng Shanghai telah siap terhidang di meja, sayapun sudah tidak memiliki selera lagi untuk menyantapnya karena jam makan yang telah lewat dan perut yang telah penuh kekenyangan. Jadi jika anda tertarik untuk membuat mie goreng dengan homemade mie telur sendiri, maka saran saya jangan lakukan di saat perut sedang kosong dan kelaparan berat. Karena kegiatan ini cukup menguras tenaga dan waktu. Namun jika anda berminat untuk membuat mie telur sendiri, silahkan klik link di sini ya.


Satu bahan unik yang mungkin tidak pernah terpikir untuk saya masukkan ke dalam bumbu mie goreng adalah peanut butter sauce. Selai kacang ini ternyata memberikan rasa gurih dan manis yang memperkaya cita rasa mie goreng. Jika anda tidak memiliki selai kacang tanah, gunakan saja kacang tanah goreng yang ditumbuk halus dan aduk rata bersama bahan saus lainnya. Untuk mie telurnya, tentu saja tidak harus versi homemade seperti yang saya lakukan, anda bisa menggunakan aneka jenis mie telur apapun atau bahkan pasta seperti spaghetti dan fettuccine, semua lezat. Untuk sayuran dan proteinnya, bisa disesuaikan dengan bahan apapun yang ada di kulkas, saya sendiri menggunakan rajangan wortel, buncis, kol, jamur dan cabai merah, serta potongan dada ayam, bakso ikan dan udang. Tak heran dengan banyaknya bahan tambahan untuk menemani homemade mie telur a la saya, membuat mie goreng ini menjadi membengkak porsinya. Tobat!

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya.


Mie Goreng a la Shanghai
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Bahan:
- 200 gram mie telur yang telah direbus hingga matang
- 5 butir bakso ikan, iris melintang tipis
- 100 gram dada ayam, iris memanjang tipis
- 10 ekor udang, kupas kulitnya
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1/2 buah wortel, potong korek api
- 3 lembar kol, rajang kasar
- 1 buah cabai merah besar, buang biji, iris melintang halus

Bumbu:    
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 ruas jahe, cincang halus
- 1 sendok makan saus kacang (lihat resep dibawah untuk saus kacang) 
- 2 sendok makan saus sambal botolan (jika tidak suka pedas, skip saja)
- 3 sendok makan kecap manis
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional) 
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh tepung maizena, cairkan dengan 2 sendok makan air

Bahan saus kacang, aduk rata:
- 1 sendok makan peanut butter/selai kacang tanah, bisa diganti dengan kacang tanah tumbuk halus
- 1 sendok makan madu
- 1 sendok teh kecap asin
- 1 sendok makan saus sambal botolan
- 1/4 sendok teh merica hitam tumbuk kasar
- 1 sendok teh minyak wijen
- 1 siung bawang putih, cincang halus 

Cara membuat:


Siapkan sayuran yang akan digunakan, semua sayuran di rajang tipis. Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan saus, aduk rata. 

Panaskan minyak di wajan, tumis bawang putih dan jahe hingga harum dan matang. 


Masukkan potongan dada ayam, dan bakso ikan, tumis hingga berubah warna dan matang. Tambahkan sayuran, aduk rata dan tumis hingga sayuran empuk dan matang. Masukkan saus kacang, aduk rata. 


Tepikan sebagian tumisan sayuran ke tepi wajan hingga bagian dasar wajan terlihat, tuangkan saus sambal dan kecap manis ke bagian wajan yang tidak tertutup oleh tumisan. Aduk-aduk sebentar campuran saus dan kecap hingga harum, cara ini membuat kecap dan saus menjadi matang dan membentuk karamel sehingga mengeluarkan cita rasa dan aroma yang lebih sedap. Aduk semua bahan di wajan hingga tercampur rata. 

Jika semua bahan telah matang, masukkan mie telur yang telah direbus hingga empuk, aduk rata. Tambahkan merica bubuk, kaldu bubuk dan larutan tepung maizena. Aduk rata dan masak hingga semua bahan mengental dan matang. Cicipi rasanya dan angkat.

Mie goreng a la Shanghai siap disantap. Yummy!
  



50 komentar:

  1. hihihi lucu banget sih mbak pengantarnya..trus akhirnya yang ngabisin mi yang buanyak itu siapa mbak? bntuknya yummy banget mbak...bkin ngeces :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak, penasaran kan? Yah siapa lagi, saya sendiri yang ngabisin dalam waktu 2 hari wakkkakak

      Hapus
  2. Waduh liat fotonya jadi sangat Lapaaaaar ....,tapi dirumah lagi banyak stok makanan.. Kemarin sore bikin puding roti resep mba endang,masih ada 1/3 loyang,ada sisa dikit adonan empek2 kapal selam dikulkas..akhirnya harus menghabiskan yang ada dulu,hehe.. Besok bikin ini aaaaakh .. Dyna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, monggo Mba Dyna, silahkan dicoba, semoga suka ya ^_^

      Hapus
  3. endang, kalau soal tangan pegel2 aku udah biasa. soalnya disini semua aku kerjain sendiri. dari mulai bersih2, masak sampe kadang2 ikut nukang. otot2 pd nimbul hehheh. weekend ini udah rencana gak ngapain2n gak kemana2, mau nyoba buat mie... moga2 jd ya ndang.

    aku jg mau nyoba resep ini soalnya bumbu2 gampang didpt disini dan liat potonya ngiler... aduh udah kerasa2 dilidah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, hebat! pejuang tangguh juga ya, kita sama, saya juga di rumah semua dikerjain sendiri, kalau saya karena single fighter wakakak jadi kepeksa. Moga sukses ya dan suka dengan resepnya. ^_^

      Hapus
  4. mb endang..ngecesss aku. numpang nanya, itu kacangnya digoreng dl ato mentahan?
    luluk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Luluk, kacang digoreng dulu ya Mba, baru dihaluskan.

      Hapus
  5. hi mbak endang,resep2nya bener2 memanggil-manggil utk masuk dapur nih... :D it's my favorite blog ever, for sure..

    btw utk resep mie goreng ala shanghai ini, masaknya pake api sedang aja atau harus api kecil? saya rada trauma nyobain bikin mie goreng coz pernah punya pengalaman, mie lengket di wajan. Apa mungkin krn apinya terlalu besar wkt itu, ga inget lagi.

    Herlyna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Herlyna, saya ada tips supaya mie gak gosong di wajan sementara semua bumbu belum tercampur. Ketika tumisan daging,sayuran dan semua bumbu masuk dan matang, masukkan mie yang telah direbus. Matikan api kompor dulu. Aduk semua bahan hingga tercampur baik. Cicipi dulu, tambahkan bahan yang kurang kalau rasa kurang pas. Hidupkan kompor pakai api kecil, masak sambil diaduk2 hingga mie nggak basah lagi dan semua matang. Hasilnya pasti tokcer! Tips dari emak di kampung hehehe

      Hapus
  6. Selamat pagi, mbak Endang. Resep ini boleh dicoba, terutama yg menyukai mi spt saya. Ada cita rasa yg berbeda dari mi pd umumnya. Terima kasih atas inspirasinya!
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sisca, makasih sharingnya ya Mba, yep rasanya berbeda dengan mie umumnya^_^

      Hapus
  7. Halo Mba Endang,

    saus sambal di saus kacang kalo diskip kira2 ngaruh banget ga ya Mba? Supaya anakku juga bisa ikut makan :D thanks

    Indah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Indah, skip saja, nggak ngaruh kok, cuman bikin pedes saja.

      Hapus
  8. Mbak Endang....
    resep nya, fotonya keliatan menggoda sekali...tapi kesalahan saya membuka resep ini kok ya siang2 pas puasa gini....hik..hik...ntar maw coba bikin mie ini, yang sukses bikin ngiler......oia saya ijin nge-link kesini boleh kah?

    Nora-Ungaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nora, wakakakka samaaa, saya update blog juga pas puasa2 dan mengisi puasa dengan melihat resep2 masakan, tobat dah. Asli ngeces terus hihihiih

      Hapus
  9. mbk.. madunya klo gak dipake gmn?
    thx jawabannya

    BalasHapus
  10. wowwwwww.....keliatannya bener2 menggoda iman, meruntuhkan program diet, hehe....(fitri)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Fitri, yep, mana mie lagi yaaa berattt hehhehhe

      Hapus
  11. Wah makasih banyak mbak, resepnya sangat menggoda, akan segera dicoba.

    Oh iya tadi siang saya juga barusan coba resep nugget ayam dari mbak, maknyuss loh (Y) (Y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, thanks sharingnya ya. Silahkan dicoba, moga suka ^_^

      Hapus
  12. keren deh mbak endang, mie shanghai sy jd banjir pujian dari orang rumah, 'endang bambang (enak banget) kata suami saya" hehehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ony, sip, senang membacanya, thanks sharingnya ya ^_^

      Hapus
  13. Mba endang.. aku udah coba buat tapi jdnya gosong yah karena saus sambalnya lengket di penggorengan. Ada tips mba? Atau mungkin hrs pakai penggorengan sperti teflon ya biar gak lengket?Tp rasanya tetep maknyus qo. Hehehe
    Dina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dina, tipsnya kalau membuat mie/bihun goreng, saat mengaduk mie dengan bumbu, api kompor dimatikan dulu. semua bahan diaduk sampai rata, plus dicicipi, kurang garam atau lainnya. kalau semua sudah pas dan nyampur baru dipanaskan di kompor lagi. cara ini bikin mie gak gosong dan bumbu rata. hehehe

      Hapus
  14. Mba endang..klo utk taste enakan mana ya pake selai atau kacang tanah tumbuk ?..mgkin klo mau pake kcang tanah ditambah mete sdkit jd lbh enak yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Fezy, asalkan kacang tanahnya dihaluskan sampai benar2 halus saya rasa tetap enak ya. Plus mete lebih mantap ya

      Hapus
  15. Mbak endang, resepnya mantaaaap!
    Barusan saya coba disesuaikan dengan isi kulkas. Selai kacang ataupun kacang benerannya gak ada, aku ganti sama bumbu pecel. Kan ada kacangnya juga. Iya kan? Kan? Kan? *maksaa

    Ayam aku ganti dengan salmon (disini salmon sumpeeeh murah banget. Makanya selalu ada d kulkas)

    Pas dah jadi, hohohoho enyaaak. Aku mo makan dulu aaahh. Sambil peluk2 mbak endang dari jauh ����

    Ps : mbaak, resep salmon ditambah doong. Mati gaya niih. Makasiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Arum, thanks sharingnya yaaa, ikutan senang mie gorengnya disuka.

      Waduuuh seandainya disini salmon juga murah saya setiap hari makan salmon mbaaa, saya maniak ikan banget, hiiks. behubung salmon mahuallnya setengah mati disini maka resep salmon terbatas hahhahha

      Hapus
    2. Mbak, mau tanya nih. Kalau pakai bumbu pecel, dicairkan dulu apa tidak ya?

      Hapus
  16. jadi penasaran, jadi selama ini yang kita beli mie tektek di jalan, bumbu *rahasia*-nya peanut butter-kah? kadang2 suka kepo deh sama abang2 mie yg dagang tuh, pas dia masukin bumbu rahasia itu, semua masakan langsung wangiii... Siap2 nyoba bikin peanut butter di rumah ah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooow, saya rasa penjual mie goreng dipinggir jalan tidak menggunakan peanut butter ya. Bisanya mereka pakai saus tiram, kecap ikan, kecap asin dan bawang putih cincang yang banyak ya.

      Hapus
  17. kalau pake bihun enak nggak ya? soalnya kan bihun cenderung lebih kecil teksturnya

    Dyah

    BalasHapus
  18. aku uda cobaa... semua bahan siap (walau cm py bakso n hekeng udang. kol putih tak punya. hy kol ungu sisa bikin salad. tara sdh siap eh liat lemari mie telur ga ada, jadilah bihun. dibuat agak kering krn bahannya bihun. klo comment ga bs pakai gambar ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba maria, thanks sharingnya ya, yep pakai bahan seadanya saja yang ada di kulkas mba. tetap sedap kok.

      memang gak bs ya mba, comment dengan gambar heheh

      Hapus
  19. Mba, biasanya rebus mie telurnya yg pas brapa lama yah? Saya sering kelembekan hasil akhirnya... Hiks hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba NIta, wah saya gak pakai waktu tapi pakai feeling hehhe, mesti di tes beberapa kali tingkat kematangan mie mba, jadi saya gak pernah pakai waktu.

      Hapus
  20. Mba, mau nanya klo mienya di ganti m kwetiu bisa ga?? Kira2 bakal ngaruh ga??

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa ya mba Trie pakai kwetiaw dan menurut saya tetap enak ya

      Hapus
  21. Hai Mba... aku sudah coba buat, tapi mienya aku ganti Spaghetti atau Bihun ditambah telur & irisan daging asap voila.. jadi deh menu favorit Keluarga. Mba ini resep jenius banget, Terima Kasih ya Mba sudah berbagi ilmu memasak buat aku yang masih amatiran... -Avadanna-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ava, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, yep pakai pasta, mie kuning atau bihun sedap ya diolah dengan cara ini. Sukses yaaa

      Hapus
  22. Mbak Endang saya dah eksekusi beberapa kali resep ini dengan beragam varian isi dari mulai sesuai resep sampai modifikasi masukkin otak-otak ikan, telur, kornet,tergantung persediaan di kulkas. Untungnya hasilnya sama, tetap enak dan disuka putri saya. Makasih ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Bunda Ghania sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  23. Salam mbak endang, untuk 200gram mie telor itu butuh kacang tanah goreng berapa banyak ya untuk ganti selai? Thanks mbak endang

    Ina

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ina, tdk banyak mba, mungkin sekitar 2 1/2 sendok makan kacang goreng ya

      Hapus
  24. Mbak,pakai bumbu pecel bisa juga ya tapi klw merica hitam ganti dgn biasa dan kecap asin di skip, rasanya msh enak gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa Mba, cuman nanti rasanya ke pecel hehehhe, bs ganti merica biasa, dan skip saja kecapnya ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...