16 April 2013

Homemade Mie Telur: Buatlah saat anda ingin menyiksa diri ^_^



Jika anda menganggap melakukan exercise di gym terlalu membosankan, atau terlalu mahal (bagi saya), maka mungkin resep yang satu ini bisa menjadi alternatif untuk mengencangkan lengan yang kendur, bahkan mungkin membuat perut menjadi singset dan berotot jika dilakukan sambil melatih pernafasan juga. Yep, membuat mie telur sendiri di rumah memungkinkan semua hal di atas terjadi jika dilakukan dengan rutin, tentunya. ^_^

Bagi kebanyakan orang di Indonesia, tindakan ini mungkin dikategorikan kegiatan yang membuang-buang waktu, menghabiskan energi dan tentu saja membuat capek saja. Dengan banyaknya aneka mie telur made in pabrik yang dijual di supermarket dan toko kelontong di pasar, maka membuat mie sendiri sepertinya sulit terlintas di benak, kecuali mungkin bagi mereka yang iseng, suka bereksperimen di dapur dan suka menyiksa diri seperti saya, atau bagi mereka yang memang ingin menghidangkan makanan sehat, bergizi, dan bebas pengawet bagi keluarga di rumah. Untuk alasan tersebut maka homemade mie telur yang kenyal dan gurih ini layak untuk anda coba. ^_^ 


Sebenarnya membuat mie bukanlah kegiatan yang sulit dilakukan, jika anda memiliki alat-alat yang meringkankan beban, misalnya seperti mesin penggiling mie (pasta maker) dan mikser heavy duty atau food processor untuk menguleninya. Adonan mie cenderung liat karena itu proses menguleni dan menggilas adonan adalah proses yang paling menguras tenaga. Namun sayangnya, untuk proses pembuatan mie ini saya tidak menggunakan semua alat yang saya sebutkan di atas. Alasannya bermacam-macam. Pertama saya malas mengeluarkan mesin pemotong mie, kedua saya sedikit lupa dimana saya letakkan alat tersebut, ketiga saya malas membersihkannya kembali ketika proses memasak telah selesai dan keempat sekaligus terakhir, saya memang bermaksud melakukannya secara manual mengandalkan bisep dan trisep yang sudah sebesar talas Bogor ini. Hasilnya memang cukup ngos-ngosan apalagi jika dilakukan dengan kondisi perut kosong tak terisi. ^_^


Dan semua cerita ini bermula dari hasil browsing mie goreng a la Shanghai yang tampilannya begitu menggoda weekend lalu, membuat perut saya yang sejak pagi belum terisi makanan menjadi berteriak keras. Hasil survey di dapur tak menghasilkan bahan utama untuk membuat mie goreng yaitu mie telur, jadi saya putuskan untuk membuatnya sendiri. Bahan utama adalah tepung terigu protein tinggi, telur, minyak, susu cair dan garam. Mudah dan simple bukan? Yep, terdengar seperti itu. Semua cukup anda aduk jadi satu di meja atau mangkuk besar, uleni hingga kalis, diamkan sebentar agar sedikit lemas, dan mulailah untuk melakukan adegan gilas menggilas hingga tipis. Dengan pasta maker, saya yakin sekejap saja kegiatan ini akan selesai, namun dengan kayu penggilas mungkin memerlukan waktu sekitar satu jam untuk membuatnya tipis seperti kertas, ini karena adonan yang agak liat dan melawan kala dipermak.


Tipis seperti kertas? Hmm, goal yang sangat sulit untuk diraih. Awalnya saya sangat idealis, namun ketika jemari mulai tarasa kram, lengan mulai pegal-pegal, keringat bercucuran dan nafas mulai tinggal satu satu, saya pun menyerah. Alhasil mie telur buatan saya jauh dari setipis kertas dan lebih tepat jika dikatakan setebal buku catatan anak SD. Salah satu kendala dalam pembuatan mie ini selain proses menggilasnya adalah adonan yang cenderung lengket kala digulung dan dipotong, karena itu untuk menghindari antar gulungan mie menjadi menempel satu sama lain saya menaburkan banyak tepung terigu pada permukaan adonan yang telah digilas baru kemudian adonan saya gulung dan rajang setipis mungkin. Cara paling mudah merajangnya adalah dengan menggunakan scrapper adonan yang tipis bisa terbuat dari plastik atau stainless steel seperti yang saya gunakan. Memotongnya menggunakan pisau membuat adonan lengket dengan hasil potongan yang kurang rapi

Walau tampilannya terlihat super jumbo jika dibandingkan dengan mie telur yang dijual di luaran, namun untuk rasa cukup oke dan kenyal. Sayangnya saya memotongnya terlalu besar sehingga tampilannya menjadi kurang cantik. Nah, mie yang telah direbus ini bisa langsung anda gunakan untuk aneka masakan pada saat itu juga atau masukkan ke dalam kantung plastik, bungkus rapat dan simpan di freezer untuk waktu yang lebih lama. Saya sendiri langsung membuat sepiring besar mie a la Shanghai yang akan saya posting di next artikel.

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya. 


Homemade Mie Telur
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Bahan:
- 150 gram tepung terigu protein tinggi
- 2 butir telur (tambahkan kuning telur jika ingin warna mie yang lebih kuning)
- 2 sendok teh minyak canola (atau minyak sayur biasa)
- 2 - 3  sendok makan susu cair
- 1/2 sendok teh garam

Cara membuat:


Masukkan tepung terigu di dalam mangkuk, atau letakkan di permukaan meja seperti yang saya lakukan. Buat sumur di tengah tepung, pecahkan telur dan masukkan ke dalam sumur di tepung, tambahkan minyak canola, susu cair dan garam. Kocok lepas telur menggunakan garpu. 

Sedikit demi sedikit tarik tepung yang ada di sekitar kocokan telur hingga menutupi seluruh bagian telur. 


Gabungkan adonan menjadi satu hingga menjadi gumpalan kasar. Uleni adonan hingga adonan menjadi smooth dan lemas.


Bungkus adonan dengan plastik wrap dan diamkan di suhu ruang selama 30 menit agar adonan menjadi relaks dan mudah untuk digilas. 


Bagi adonan menjadi dua bagian. Taburi permukaan meja dengan tepung dan gilas sebagian adonan hingga setipis mungkin. Jika ada menggunakan alat pembuat pasta (pasta maker) maka gilas adonan beberapa kali hingga menjadi tipis, kemudian rajang adonan sesuai ukuran yang diinginkan. 

Note: selalu tutup permukaan adonan yang belum digilas atau adonan yang sudah terpotong dengan kain bersih agar terjaga kelembabannya. Adonan yang kering permukaannya akan semakin menyulitkan anda untuk menipiskannya. 


Jika anda menggunakan cara manual seperti saya, setelah adonan menjadi tipis, taburi permukaan adonan dengan tepung secara merata ke seluruh permukaannya. Gulung adonan dan potong tipis. Buka gulungan adonan hingga menjadi terlepas kumparannya, taburi dengan tepung agar tidak lengket.

Note: jika adonan yang telah digilas kurang mendapatkan taburan tepung di permukaannya maka saat digulung adonan akan saling menempel dan sulit dilepaskan satu sama lain. Tepung yang berlebihan akan larut saat mie direbus.


Siapkan air cukup banyak di panci dan rebus hingga mendidih. Masukkan sebagian potongan mie, jangan banyak-banyak merebus jika panci anda berukuran kecil. Air yang terlalu sedikit akan membuat mie menjadi kurang kesat dan menggumpal.

Jika mie telah mengapung, biarkan terebus selama 1 - 2 menit, kemudian angkat mie dengan menggunakan saringan kawat. Cuci mie di air dingin mengalir hingga mie terasa kesat tidak licin lagi. Rebus dan lakukan hal yang sama pada semua sisa adonan mie. 

Mie siap anda olah untuk menjadi aneka masakan lainnya atau masukkan ke plastik/wadah tertutup rapat dan simpan di freezer untuk waktu yang lama. So, anda ingin olah tubuh sekaligus menyiksa diri? Resep ini bisa anda coba segera. Mantap! ^_^
 



40 komentar:

  1. endang, ini dia yg ku nanti2 hehheh. aduh makasih banget ya ndang...akan segera ku coba dan mudah2an berhasil... kalo gak berhasil, coba lg n coba lg.

    sekali lg terima kasih banyak ya ndang atas postingan ini dan jg utk resep2 yg lain. sangat membantu diriku. dlm sehari aku bisa berkali2 berkunjung ke blog ini.

    tolong di infokan ya ndang jika resep2 nya dibukukan. soalnya aku termasuk org yg lebih suka baca hard copy. makanya berharap sekali punya buku resep milik enndang. aku pasti beli utk diriku sendiri dan kenalan2 disini.... slm dari belanda



    BalasHapus
  2. halo Widiya, wah senang dengan semangatnya, pasti berhasil kok kalau di ikuti dengan seksama, bagian terberat adalah menggilas dan memotong, tapi kalau punya pemotong pasta sih pasti beres. Kalau pakai manual, taburi tepung banyak2 di lapisan adonan sebelum digulung dan dipotong agar mie gak lengket ya dan rebus pakai air mendidih yang banyak supaya mie kenyal. Moga suka ya.

    BalasHapus
  3. Duh ketolong bgt deh dgn resep ini sudah dr dulu pengen cb bkin mi telor semoga bs segera dipraktekan
    Selama ini pengen bikin mi tp sering lihat resepnya yg pakai air abu segala atau pakai sodium bicarbonate,bedanya itu apa ya mba dgn mi ini di hasil akhirnya?

    Oh ya mba ada resep mi karet ga yah? Yg minya gede2 menthul2 itu tuh saya penasaran pengen coba bikin jg soalnya saya suka bgt sama mi itu hehehe

    Sukses terus yah mba Endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, kalau ada pasta maker lebih baik supaya hasilnya tipis gak gede2 seperti bikinan saya. Sepeprtinya air abu dll itu mmebuat mie kenyal ya Mba, yang homemade memang gak sekenyal mie pabrik ya. Yep mie karet saya suka bangetttt, cuman belum tahu cara bikinnya hehehe. Sukses juga ya Mba!

      Hapus
  4. mbaakk...resepmu aku bangeett ^_^ makasi uda berbagi :)

    BalasHapus
  5. Mba, ini emang sesuai judulnya ya, saya salut bgt deh sama mba sampe sukses itu mienya. saya bikin dari siang ampe malem ngak beres2, cape nguleninnya, lama2 jadi kering itu mba adonan mienya gara2 kebanyakan dicuekin karna tangan saya udah sukses jadi kekar, meskipun pada ahirnya tepat hampir tengah malam adonan itu berubah jadi mie beneran. Padahal saya pake gilingan pasta yg manual, tetep aja gempoor..Ampyuuun benar2 menyiksa ya mba, mendingan besok2 beli aja deh..dalam hati saya berjanji gak akan buat mie ini lg wakkkk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Marico, wakakkakak, iya, saya juga heran kenapa saat itu saya nekat bikin yaaa, habis saya suka banget dengan apapun yang homemade, tertantang pengen bisa semua dibikin homemade. Nah untuk mie, jadinya malah gempor wakakkak. Thanks sharingnya yaa

      Hapus
  6. He3, sy penasaran baca judul artikelnya kok aneh, alhasil sy ketawa2 bc postingan ini. tp salut deh buat mbak yg punya tekad buat brikan yg terbaik buat keluarga. emg mie pabrik pke pengawet, lbh bagus yg home made..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak, iya nih Mba, nekat bener bikin homemade mie, adegannya panjang dan lamaaa, hasilnya kelenger wakakka. thanks ya

      Hapus
  7. Hello mba endang.. mo tanya nih, pasta makernya merk apa ya? Suwun mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh lupa Mba, barangnya ada dimana saja saya gak tahu lagi, jarang dipakai wakakka. Keknya merk umum dipasaran deh

      Hapus
  8. Mbak endang, saya nyoba dan menurut saya si udah sesuai resep ya, tapi kok jadinya malah kurang tepung terus ya? Alhasil saya tambah terus sampai adonannya pas dan masih sedikit lemes. Saya malah curiga kok punya saya cepet banget nguleninnya ya..

    Sekarang lagi didiamkan selama 30 menit itu mbak. Oya, saya pakainya susu bubuk+air mbak, apa ini ngaruh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, adonan saya malah keras loh susah nguleninya. Kalau lembek memang tambahkan tepung, hanya saja sama sekali gak lembek harusnya ya, Susu bubuk + air tidak akan mempengaruhi kok.

      Hapus
  9. Halo mbak endang, mbak mau tanya itu minyak kalo diganti dengan margarin/mentega bisa gak ya? kalo bisa, apa takaran maragarinnya juga sama atau lebih banyak daripada takaran minyak?

    Maya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Maya, yep, bisa2 saja ya, takaran sama ya Mba

      Hapus
  10. hai mbak... salam kenal,,, seneng banget baca postingan resep-resepnya mb endang...
    mbak, punya resep mie bayam nggak? hehehe

    -vivin-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Vivin, salam kenal juga dan thanks sharingnya yaa. resep mie bayam ini linknya ya
      http://www.justtryandtaste.com/2011/08/membuat-mie-bayam.html

      Hapus
  11. Mbak akhirnya setelah saya cari2 resep membuat mie, ini yg paling simpel tp saya jadi senyum2 sendiri bacanya, kok kyknya berat nguleninya ya?hmmm. mbak uda nyoba blm mbak klo pake tepung protein sedang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, lumayan menguras energi tapi kalau ada bala batuan yang bersedia menggilas atau menggunakan mesin pasta saya rasa tidak terlalu sulit membuatnya hehheh. Saya belum pernah pakai terigu sedang tapi menurut saya tidak terlalu jauh berbeda hasilnya hehehe

      Hapus
    2. oya mbak,saya pgn eksekusi hr ini. jadi brp byk mienya mbak klo resep nya seperti mbak itu?

      Hapus
    3. mungkin sekitar 1/4 kilo ya mba. sayangnya saya gak nimbang waktu itu

      Hapus
  12. halo mba endang..salam kenal..seneng deh bisa dpt ilmu yg byk dr JTT..blognya sgt bermanfaat..o iya mba..sy mau share sedikit..kebetulan sy juga suka bikin mie telor sendiri..tp sy biasanya cm pakai air putih aja..tidak pakai susu..tp air yg sy gunakan itu air es mba..jd lebih mudah dan ringan menguleninya..klo air putih biasa (bukan air es) jd terasa berat pd saat menguleninya..mungkin dg resep mba endang ini bisa dg susu cair yg dingin jg kali ya..supaya lebih ringan pd saat menguleni..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Febri, wah terima kasih sekali atas sharing dan tipsnya ya mba. Saya yakin banyak pembaca yag hendak membuat mie sendiri menjadi terbantu. Thanks again ya! Sukses selalu! ^_^

      Hapus
  13. Terima kasih resepnya...cuma kapan mau cobanya yaaa..^_^

    BalasHapus
  14. Mba itu jd nya nnt segimana? Banyak gak mba?
    Hanniyah

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadinya banyak ya, hehehhe, sayangnya saya lupa waktu itu menimbang hasilnya

      Hapus
  15. Salam kenal Mba Endang,
    Mau tanya mie yang tadi sudah di rebus 1-2 menit dan di bilas air dingin mengalir kalo mau di simpan di freezer itu pada saat akan kita gunakan apa perlu di rebus sebentar kembali? Makasih buat resep-resepnya ya Mba.
    Veranice

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba veranice, bisa dibiarkan saja hingga lunak disuhu ruang ya, atau rebus sebentar juga gak papa mba.

      Hapus
  16. Halo Mbak Endang,

    Makasih resepnya, insyaAllah mau coba buat nanti.

    Saya senyum-senyum sendiri baca tulisan mbak di atas....Pernah buat soalnya, karena ga punya pasta maker, jadi digulung dan dipotong-potong seperti yang mbak lakukan. Lumayanlah capeknya hahaha....

    Sukses terus buat mbak...Salam dari Abu dhabi. Ida

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ida, thanks sharingnya ya mba, moga resepnya suskes dieksekusi yaa, hehehe, saya udah berhenti bikin mie sendiri mba, soalnya tobat capeknya wakkakak

      Hapus
  17. terima kasih resepnya...jadi tidak perlu beli mesin pembuat mie...

    BalasHapus
  18. Mba endang sy suka banget mkan mie,tapi kalau sering2 makan mie instan,atau mie ayam ya ngeri juga bhan2nya,soalnya langsung kerasa efeknya.kalau bikin sendri pasti sehat ya mba.
    Oia mbak apa harus pakek air dingin?soalnya air hangat lebih cepat kalisny.
    Lalu Untuk stok apa bsa mba dikeringkan saja,bkn difrezeer?hehe thankyuuu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Marisa, pakai air hangat juga bs ya mba, tidak masalah ya. Saya belum pernah coba mengeringkan mie basah ya mba, jadi tidak bs memberikan saran ya. Tapi saya rasa bs ya

      Hapus
  19. ini artikel kereen banget.. sy sampe ngakak baca ini. ternyata bukan cm sy yg bertingkah spt diatas.. nice to be a woman

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba sharingnya, senang artikelnya disuka yaa

      Hapus
  20. Selalu suka makan mi, tapi mulai membatasi mi instan karena proses cernanya itu yang katanya susah (kebanyakan pengawet kabarnya).
    Yeay! Makasih resep mi rumahannya, Mbak.
    Mau nyoba bikin juga aaah...

    Oya, kalo disimpan di freezer gitu biasanya maksimal berapa lama ya, Mbak? Terima kasih.

    BalasHapus
  21. Bukan hanya sekedar resep ini mah..senang bacanya mba. Tadi aku coba bikin mi dan benar kata mba endang menguras tenaga pas gilasnya biar tipis. Kalau kata ibuku ngapain repot bikin wong banyak yg jual. Tp seru bikinnya kalau gak ada kerjaan
    Thanks mba endang tulisannya mengiburku ♥

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...