10 Desember 2014

Empal Gentong a la Just Try & Taste



Entah resep apa yang akan saya eksekusi hingga membuat saya nekat membeli potongan fillet paha kambing di supermarket. Namun yang jelas ketika melihat potongan daging yang terlihat fresh dalam jumlah yang banyak di Carrefour di sebelah kantor, saya pun langsung memasukkannya ke dalam keranjang belanja seakan takut tiba-tiba pembeli lain akan memborongnya semua. Dasar rakus dan serakah, umpat saya kepada diri sendiri di dalam hati ketika akhirnya daging-daging itu teronggok di dalam freezer selama beberapa minggu lamanya. 

Sekarang akan diapakan semua daging kambing ini? Di kepala saya, daging kambing selalu identik dengan sate dan tongseng. Terbayang dengan sate kambing kiloan di warung sate bernama PSK di jalan Pondok Indah membuat air liur menetes juga, tekstur dagingnya luar biasa empuk hingga hanya dalam beberapa kunyahan saja telah lumer di lidah. Jangan membayangkan yang tidak-tidak kala membaca PSK ya, yang ini merupakan singkatan dari Penggemar Sate Kiloan. Nah masalahnya adalah saya sendiri tidak yakin dengan daging kambing yang saya beli. Membutuhkan kambing muda yang 'kinyis-kinyis' untuk menghasilkan sate seempuk PSK, sementara daging kambing di freezer saya kemungkinan teksturnya sealot sandal jepit.  Jadi tidak ada cara lain selain memasaknya dalam waktu yang lama dan lama dan lama, untuk memastikannya benar-benar empuk. ^_^

Aneka rempah-rempah untuk empal gentong
Jahe, daun jeruk purut, kayu manis, ketumbar, kapulaga, cengkeh dan kembang lawang

Banyak pembaca JTT yang meminta saya lebih sering menghadirkan resep-resep tanah air, entah dalam bentuk masakan rumahan untuk lauk sehari-hari atau aneka kue tradisional. Percayalah, rasa nasionalisme saya sama kuatnya dengan anda dan jutaan penduduk Indonesia lainnya. Betapa bangganya saya dengan kaya dan beragamnya kuliner tanah air, serta betapa inginnya saya untuk selalu menghadirkan resep pusaka bangsa sendiri. Namun ketika JTT saya buat di tahun 2010, maka sejak awal konsep food blog ini adalah resep yang  simple, bahan yang mudah ditemukan dan cara memasak yang tidak ruwet. Anda mungkin masih ingat dengan slogan JTT yang saya pampang di header blog, 'Only a beginner and for the beginners'. Artinya blog ini memang saya peruntukkan untuk mereka yang masih pemula di dalam urusan dapur dan masak memasak. Lantas sampai kapan menjadi pemula? Mungkin selama-lamanya, karena bagi saya ilmu apapun itu tidak akan pernah ada batasnya. Selalu ada hal baru yang belum pernah kita ketahui dan pahami sehingga proses belajar tidak akan pernah ada habisnya.


Nah kalau berbicara tentang resep masakan yang sederhana, maka harus saya akui kebanyakan resep tanah air tidak simple. Masakan negara kita kaya akan rempah dan bumbu karena dipengaruhi oleh banyak kebudayaan, mulai dari Melayu, China, India, Timur Tengah hingga Eropa. Semua bercampur aduk menghasilkan cita rasa yang mantap, namun konsekuensinya adalah bumbu yang segambreng. Hingga kini saya bahkan tidak bisa melakukan transfer knowledge resep Indonesia ke teman Iran saya, Said. Padahal sudah banyak masakan a la Persia yang beliau ajarkan dan bahkan saya bagikan resepnya di JTT.  Setiap kali Said berkomentar dan bertanya, "Wah sedap banget masakan ini! Apa bumbunya"? Saya hanya bisa menjawab satu kata, "Banyak"!  Walau teman saya ini kemudian protes berat dan tidak terima dengan jawaban tersebut, biasanya dengan kata-kata, "Dasar pelit! Berbagi resep saja apa susahnya sih? Padahal hampir semua resep masakan Persia sekarang kamu bisa." Well, saya tetap tidak tahu harus berkata apa dan mulai dari mana, karena mengajarkan warga negara asing untuk mengenal bumbu rempah a la Indonesia menurut saya tidak semudah mengerjapkan mata. "Ya iyalah"!  Oke, oke, saya mendengar teriakan anda di ujung sana. ^_^

Kemiri, disangrai
Daun kucai

Walau begitu saya tetap berusaha untuk memasukkan resep Indonesia ke dalam blog ini. Jika anda melihat di daftar resep JTT maka sebenarnya ada banyak sekali resep tradisional tanah air disana. Yang perlu anda lakukan adalah memilah mana yang tepat untuk anda coba disesuaikan dengan budget, isi kulkas dan skill masing-masing. Nah satu resep yang saya hadirkan kali ini mungkin akan membuat anda berpikir seribu kali untuk mencobanya, alasannya apalagi kalau bukan panjangnya bumbu yang harus anda gunakan. Makanan bernama empal gentong ini sudah lama sekali ingin saya coba di rumah. Alasannya, selain karena sejak merasakannya sekian tahun lamanya kala berkunjung sejenak di Cirebon membuat saya menjadi susah tidur (lebay dot com), juga empal gentong merupakan makanan tradisional yang cukup terkenal. Walau umumnya masakan ini menggunakan  jeroan sapi seperti babat, usus dan paru, kali ini saya menggantinya dengan daging kambing yang 'nganggur' di freezer. Dengan bumbu segunung dan proses memasak yang cukup lama, maka si daging kambing pun menjadi empuk tanpa ada bau khas kambing di dalamnya. Mantap!


Nah bagi anda yang merasa asing dengan masakan bernama empal gentong maka deskripsi di bawah ini mungkin bisa sedikit mencerahkan. Empal gentong adalah masakan khas dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Masakan ini mirip dengan gulai, terbuat dari potongan daging sapi beserta babat, usus dan paru-parunya yang dimasak dengan aneka rempah dan bumbu dalam santan kelapa yang cukup kental. Bernama gentong, karena masakan ini aslinya di Cirebon  di masak di dalam periuk besar yang terbuat dari tanah liat (gentong). Umumnya empal gentong disantap bersama nasi atau lontong beserta taburan daun kucai dan kerupuk. Daun kucai yang mirip dengan daun bawang ukuran kecil ini memang spesial dan menjadi pelengkap yang membedakan empal gentong dengan masakan sejenisnya. Walau saya akui, terus terang saya tidak menyukai bau daun kucai yang aneh bagi indra penciuman saya. 


Kembali ke bumbu si empal gentong. "Wah bumbunya banyak banget ya Mba", saya sudah bisa menebak itu mungkin yang ada di dalam benak anda kala membaca resepnya. Bumbu yang banyak terkadang memang membuat semangat menjadi loyo kala hendak memulainya, padahal proses memasak si empal terbilang sangat mudah. Karena itu saran saya, persiapkan terlebih dahulu semua bahan dan bumbu dengan baik. Anda bisa mulai dari jenis bumbu yang dihaluskan, gunakan blender atau chopper atau food processor untuk cara termudah menghaluskan bumbu. Untuk bumbu rempah segar yang dikenal dengan nama 'empon-empon' alias bumbu dapur maka sebagian bisa anda haluskan langsung bersama bawang-bawangan, atau bisa dibiarkan utuh dalam bentuk sudah dipipihkan. Jika membelinya di pasar tradisional maka si Ibu penjual biasanya akan menjualnya dalam bentuk paket dengan aneka rempah segar yang cukup lengkap di dalamnya. 

Selalu siapkan bumbu rempah kering seperti kembang lawang, kayu manis, cengkeh, kapulaga, kemiri di dalam wadah kaca dengan tutup yang baik. Letakkan di dekat meja dapur sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan anda tinggal memasukkannya ke dalam masakan. Untuk ketumbar, jintan dan merica, saya lebih suka menyediakan versi bubuknya karena lebih mudah dan praktis untuk digunakan. Bumbu-bumbu kering ini awet dalam waktu yang lama, asalkan disimpan di dalam wadah kering dan tempat yang tidak lembab.


Nah jika semua bumbu sudah dipersiapkan seperti ini maka aktifitas memasak pun menjadi sangat mudah. Dan ketika proses ini berulangkali diulang dan dilakukan maka secara otomatis anda akan menjadi akrab dengan masing-masing rempah, kegunaanya dan jenis masakan yang bisa anda buat darinya. Misalnya saja kayu manis, kembang lawang, cengkeh, kapulaga, jintan, umum digunakan untuk masakan seperti gulai, soto, opor, kari, rendang, dan masakan a la Padang atau India, yang umumnya memiliki rasa rempah yang kuat. Selebihnya proses memasak empal gentong sangat mudah. Saya menumis terlebih dahulu daging hingga setengah matang dan permukaannya tampak berwarna kecoklatan. Beberapa resep tanah air umumnya jarang melakukan ini, namun tips dari beberapa Chef terkemuka mengatakan menumis ayam atau daging dengan sedikit minyak panas, sebelum dimasak bersama bumbu lainnya akan membuat cita rasa masakan menjadi lebih sedap. Mungkin permukaan daging yang terbakar akan membuat masakan menjadi lebih harum dengan rasa yang lebih gurih. 

Nah untuk dagingnya, anda bisa menggunakan daging sapi atau jeroan sapi. Umumnya empal gentong mencampurkan antara daging sapi dan jeroannya seperti babat, usus, dan paru. Karena saya tidak mengkonsumsi organ dalam sapi ini maka saya skip bagian ini. Hal lain yang perlu anda perhatikan adalah bumbu halus wajib ditumis hingga matang. Bumbu yang matang akan membuat rasa masakan lebih kuat dan tidak 'cemplang'. Selanjutnya semua bahan cukup dimasukkan, dan daging dimasak hingga benar-benar empuk baru kemudian santan dimasukkan dan dimasak hingga matang. Empal gentong sedap disantap bersama nasi atau lontong bersama taburan daun kucai, bawang goreng yang banyak, kerupuk, cabai rawit yang ditumbuk kasar dan kucuran air jeruk nipis. Rasanya memang mantap! Berikut resep dan prosesnya ya!


Empal Gentong a la Just Try & Taste
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 3 porsi

Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik di link di bawah ini:
Soto Padang
Opor Ayam a la My Mom
Kalio Daging Sapi

Bahan:
- 500 gram daging kambing atau sapi atau bisa menggunakan campuran jeroan sapi seperti  babat/usus/paru sapi
- 500 ml  santan kekentalan sedang
- 800 ml s/d 1 liter air untuk merebus daging

Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 butir kemiri, disangrai
- 3 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 1 batang serai ambil bagian putihnya saja
- 1 sendok makan ketumbar sangrai
- 1 sendok teh merica butiran
- 1/4 sendok teh jintan 
- 3 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu lainnya:
- 5 butir cengkeh
- 1 batang kayu manis
- 3 buah kapulaga
- 2 buah kembang lawang/pekak
- 5 lembar daun jeruk purut
- 5 lembar daun salam
- 3 ruas jari lengkuas, dipipihkan
- 3 sendok makan gula Jawa, sisir halus
- 1 sendok makan garam
- 3 sendok makan air asam Jawa

Pelengkap:
- 1 ikat kecil daun kucai, rajang kasar
- bawang merah goreng secukupnya
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- cabai bubuk atau cabai rawit yang ditumbuk kasar
- irisan jeruk nipis
- kerupuk

Cara membuat:


Siapkan daging yang sudah dicuci hingga bersih, potong-potong ukuran 2 x 2 cm. Sisihkan. 

Siapkan panci yang akan digunakan untuk memasak empal. Panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis daging kambing sambil diaduk-aduk hingga permukaannya tampak berubah menjadi kecoklatan. Daging akan mengeluarkan minyak yang banyak, jika minyak terasa kurang tambahkan 2 sendok makan minyak dan panaskan hingga benar-benar panas sebelum digunakan untuk menumis bumbu.

Masukan bumbu halus, tumis hingga harum dan matang. Tandanya bumbu terlihat berwarna lebih tua. Tambahkan rempah daun dan semua bumbu lainnya. Tumis hingga bumbu rempah layu. 


Tuangkan sekitar 500 ml air, masak hingga daging dan jeroan menjadi empuk dan matang. Jika daging belum empuk sementara air menjadi berkurang, tambahkan 500 ml air kembali dan masak hingga daging benar-benar empuk. 

Usahakan kuah di panci tersisa sekitar 500 ml. Jika kuah habis digunakan untuk merebus daging, tambahkan sekitar 200 ml air. Masukkan santan, gula, garam dan air asam Jawa. Rebus dengan api sedang sambil diaduk-aduk hingga santan mendidih dan harum matang. Jaga jangan sampai santan tidak pecah. Santan yang matang akan mengeluarkan aroma yang harum, berminyak permukaannya dan berwarna lebih gelap. Saat dirasa maka kuah terasa tidak cemplang atau mentah.

Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat dan taburi dengan 1/2 porsi daun bawang.

Sajikan empal gentong dengan nasi atau lontong, plus taburan daun kucai, bawang merah goreng, daun bawang dan kucuran jeruk nipis. Santap bersama kerupuk dan sambal ulek. Super yummy!

Source:
Wikipedia Indonesia - Empal Gentong

 



35 komentar:

  1. wah.. makasih banget ya, mba endang dah kasih resep empal ini, ini favorit makanan saya kalo pulang kampung..
    Banyak banget resepnya yang udah saya praktekin..anti gagal deh pokoknya..
    anak-anak saya suka semua...
    request dong mbak, tolong buat sambal krecek nya gudeg jugja itu mbak,pengen bgt buat..
    rahmah.solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba rahmah, sipp mba, monggo dicoba yaa, thanks sharingnya ya. moga resep yang ini juga disuka sama anak2 di rumah yaa

      Hapus
    2. hadeuuuh bikin ngeces lagi puasa giniihh,,,coba anter kerumah heheh

      Hapus
    3. hehhehe, ayoo dibikin, sedap banget lho! ^_^

      Hapus
  2. Wah mantab ini mba, tp kalau daging nya diganti ayam bs ga mba? Thanks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba laura, biisa kok mba, walau empal gentong biasanya dari daging sapi, tapi pakai ayam tetap enak saya rasa ya

      Hapus
  3. hujan2 liat resep ini langsung ngiler... berhubung simpanan daging pasca idul adha masih ada, langsung eksekusi, soal rempah ga ada halangan karna sya udah ngikutin tips nya mbk Endang "siap sedia rempah kering dan bubuk"... (alamat timbangan rumah menjerit lagi nih jika saya naikin... hehehe)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba oka, wah kebenaran sekali simpanan dagingnya dimanfaatkan saja mba. maknyuss buat dibikin empal. Paling sedap dimakan dengan lontong nihhh heheheh.

      Hapus
  4. hohoho.. beginner jd pinter mba gr2 kseringan praktek resep jtt.. contohnya saya ya.. wkwkkwk dr buta bumbu dapur smpe udah hatam.. misua aja skrg ogah masak bareng :( pdhl awal merid sering masak bareng, skrg gak mau dia.. ktnya udah jago.. wkwkwk pdhl mah msh nyontek resep..
    dlu menghindari masakan yg bumbu segambreng, skrg mahhh malah dicarii.. hehe.. enaknya kebangetan soalnya :D
    cuma gak boleh sering2, ksian timbangannya ntar wakakakkaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakak, kalau dua-duanya jago masak, alamat perang didapur loh Mba Bella, karena masing2 punya gaya dan versi sendiri yang menurutnya lebih baik.

      Iya, samaa, kalau bumbu sederhana kok kurang rasanya yaaa hehehe

      Hapus
  5. wiiiihh,di mkan pake lontong top sip markusip nih.pake jeroan ayam aja aahh,bkinnya.dging kambing mahaall.mb Endang,gehu asli bandung rasa n sinya gmna to mb?
    Aku bkin gehu cuma isi kol,wortel,kulit ayam.bumbu biasa, bwg mrah ptih,cabe,merica,tp spesial tak ksih kencur ama daun jeruk,,waaaahh,kemecer pngen bkin lg.tahu yg enak pake tahu biasa di greng dl mb,drpda tahu kopong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah itu idenya mantap, pakai jeroan ayam enak tuh. Yep, daging kambing memang mahal, diganti sama daging dan jeroan ayam tetap sedap.

      gehu pedas bandung pakai cincangan daging ayam/sapi mba, plus ulekan cabai rawit segambreng jadi super pedas, hanya saja bumbunya sih samaaaa, waah iya pakai kencur daun jeruk pasti lebih mantap. jadi pengen cobaaaa

      Hapus
  6. aq uda masak Mbak Endang. Maknyus.... aq pake daging sengkel sapi. hehehehe trus beli lontong di tukang sate. Recommended deh pokoknya. Makasi ya mbak uda sharing. Jessi-Jakarta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Jessi, waah mantap. thanks sharingnya yaaa, senang sekali resepnya sukses dicoba dan disuka.

      Hapus
  7. Asalammualaikum....
    Mbak Endang , kalau dagingnya mau cepat empuk. Lumuri dengan parutan nanas. Insyaallah bisa mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba, thanks tipsnya ya Mba, yepp, memang terbukti parutan nanas bisa membuat daging empuk.

      Hapus
  8. Mba endaang ini mantap bgt kayanya ya hehehe...aku pemula bgt di dapur hehehe pengen tau kl bedanya yg resep asli standard sama yg ala JTT di mananya mba? Thank u ya mba krn blog ini aku jadi rajin coba2 masakan...mba endaang hebaaat pokoknya deh! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, resep asli dan ini beda2 tipis saja, empal gentong biasanya menggunakan jeroan sapi ya, sedangkan saya pakai daging sapinya. untuk bumbu hampir sama ya mba hehheheh. thanks sharingnya yaa

      Hapus
    2. beda jg bumbunya mba, yg biasa dijual diluaran rata2 bumbunya gak segambreng.. wkwkwk gak nampoolll... mending masak sendiri deh.. ketauan enaknya :D

      btw mba, oot yah, resep brownies panggang yg nendang yg mana ya? byk bgt resepnya jd bngung nentuinnya >.<
      kmarin dpt oleh2 brownies terkenal di bdg,tp bkn amandel sih.. browniesnya padat, berasa bgt susunya, crunchy2 luarnya krn pk kacang almond tipis, smpe rebutan dirumah.. trus jd penasaran sm brownies panggang dh.. slama ini klo bkin versi kukus trs soalnya..

      Hapus
    3. oia mba, klo dirasa2 koq mirip opor ya.. bedanya opor pake pala n pk daging sapi.. klo ini kan gak pakai tp pakai kucai sm daun bawang.. bner gak ya.. soalnya aq bkin koq mirip2 opor wakakkaka tp enak sih :D

      Hapus
    4. halo mba bella, wakakkakk iya ya, kalau dipikir2 mirip2 opor cuman keknya opor gak pakai kunyit banyak2, jadi warnanya agak pucat, harusnya begitu cuman terkadang saya masukin banyak kunyit juga di opor wakkakakk, kacrut. tapi emang mirip bedanya cuman pakai ayam sama daging sapi hehhehe.

      brownies panggang yang ini:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/05/brownies-klasik.html

      atau yang ini,
      http://www.justtryandtaste.com/2011/10/brownies-lezat-legit-ala-chanti.html

      keduanya enak ya, saya juga bingung, perasaan sama saja waakaka

      Hapus
  9. Mbak Endang...
    Salam kenaL ya...Q uda sering nyoba resep nya JTT. alhamdulilah banyak sukses nya. hehehehe
    mbak. Q baru kali ni mau msak empal gentong. uda keliling pasar tradisional buat nyari kembang lawang. kok gk nemu ya? bisa diskip ato memang wajib ada ya mbak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga ya mba, skip saja kembang lawangnya ya, gak masalah kok asalkan bumbu yang lain ada masih tetap sedap kok mba.

      Hapus
    2. Klo di pasar gak ada coba tnyanya pekak jgn kembang lawang, biasanya dipasar dikenal dgn nama pekak. Klo gak ada juga di supermarket suka ada bungkusan gitu, di stock aja itu kembang lawang cengkeh dll.. lebih nampol rasanya klo bumbunya segambreng :D
      Gegara jtt skrg stock bumbu gak pernah absen, smpe bumbu bubuk jg lengkap, klo lg dateng malesnya pk bumbu bubuk pun jadi.. hahaha dasar pemalas ^^

      Oia mba klo pk slow cooker, jeroannya direbus dlu apa lsg cemplung aja ya? Takut bau bandot wkkwkw
      Ceritanya baru beli slow cooker nih mba, lsg menggila masak yg berkuah2. Klo tau dr dlu udh diperbudak ini slow cooker :D

      Bella

      Hapus
    3. hai mba Bella, yep betul kalau disimpan dalam wadah rapat awet sampai berbulan2 bumbu2 ini.

      kalau pakai jeroan saran saya direbus dulu dengan jahe, lengkus, salam, serai ya supaya baunya hilang, air rebusan dibuang saja, baru jeroan dipakai untuk empal.

      Hapus
  10. Sekian kalinya bikin empal gentong ini dan selalu berhasil bikin suami makan segentong,haha. makasi banyak loh mba endang :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba Nurul, masakan ini berbahaya banget bagi berat badan ya wakkakak. thanks sharingnya, senang sekali resepnya disuka ^_^

      Hapus
  11. Terimakasih ya mbak sedap mantapp menu ini.

    BalasHapus
  12. Mba endang punya Resep paru mercon ga mba??

    BalasHapus
    Balasan
    1. paru belum ada mba, ada daging sapi, googling saja, 'oseng2 mercon JTT'

      Hapus
  13. Assalamu'alaykum mba Endang...salam kenal ya...makasih banyak sharing resepnya sangat bermanfaat buat pemula seperti saya,,,sudah di praktekan resep tongseng ayam dan puding foyou nya..enakk...nnti mau coba resep empal gentong ini ahh..oia ini daging yg sudah di tumis dibsisihkan dulu ya sementara minyaknya dipakai menumis bumbu? Nnti setelah bumbu sudah d tambah air..dan mendidih baru di masukan lgi daging dab jeroannya ya...#betul ga mba?*mohon pencerahannya ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba, saya biasanya tumis bumbu, matang,masuk daging, tambah air dan masak sampai matang mba.Tapi kadang pakai cara diatas, tumis daging dulu baru masuk bumbu, daging gak usah diangkat mba, lansung saja ditumis bersama bumbunya

      Hapus
  14. Mbk. Alhamdulillah resepnya mudah dibaca dan dimengerti,saya jarang masak ternyata bisa juga nyobain si empal gentong ini..dan rasanya mantull.. Berkah ilmu nya sepanjang masa ya mbk

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...