25 Maret 2013

Combro: yang ini bukan 'oncom ning njero'



Combro, makanan yang terbuat dari ubi ketela pohon yang diparut, dicampur dengan bumbu nan simple dan dikepal bulat memanjang dengan isian oncom atau tempe pedas di dalamnya, adonan ini lantas digoreng hingga kecoklatan. Makanan ini telah dikenal sejak jam baheula, asalnya dari Jawa Barat, dimana oncom yang menjadi isi combro banyak dihasilkan di sana. Walau berasal dari Jawa Barat, namun bukan berarti di daerah Jawa lainnya makanan ini tidak populer. Masa kecil saya di Paron, Jawa Timur, penuh bertabur snack ini dan saudara kembarnya, 'misro'. Nah yang terkhir ini isinya bukan oncom atau tempe melainkan irisan gula merah. Ketika digoreng maka gula merah akan mencair dan lumer sehingga meleleh dimulut kala misro digigit. Sedap!  Keduanya merupakan makanan murah meriah namun memiliki cita rasa yang mantap. Hanya dengan dua kilo ketela pohon - yang jika di Paron super murah harganya - almarhum nenek saya bisa membuat berbaskom-baskom combro dan misro yang cepat habis diserbu oleh anggota keluarga. Maklum saat itu kondisi sangat sulit dan banyak perut kelaparan yang selalu minta diisi. ^_^


Dibanding misro, saya lebih menyukai combro, rasanya yang gurih dan pedas memang mantap sebagai camilan yang tidak mudah eneg dibandingkan rasa manis gula merah. Walau termasuk makanan tempo doeloe, tetapi pamornya seakan bercahaya tanpa henti hingga sekarang. Combro hadir di kota besar seperti Jakarta dalam bentuk gerobak dorongan yang mangkal di pinggir-pinggir jalan. Tidak ada yang berubah dari bahan baku dan rasa, hanya saja ukurannya menjadi jauh, jauh lebih imut dan dikemas dalam kotak kecil. Karena ukurannya yang super imut (menurut pendapat saya), terkadang sekotak combro bisa saya sikat sendiri. Betapa menjadi pelitnya saya jika harus berbagi camilan enak ini. ^_^ 


Di Paron, Jawa Timur, karena disana tidak mengenal oncom maka combro umumnya diisi dengan tempe yang dihaluskan dengan bumbu bawang putih dan cabai rawit.  Ukurannya pun jauh lebih besar dibandingkan combro di Jakarta, sekali makan perut pun kenyang. Tapi satu kelebihan combro di Jakarta, selain ukurannya yang kecil-kecil - saya terkadang kagum dengan skill si abang combro dalam membuatnya - teksturnya pun sangat empuk. Nah, tekstur empuk inilah yang tidak saya jumpai kala almarhum nenek saya membuatnya. Umumnya jika combro telah menjadi dingin, makanan ini berubah menjadi karet yang alotnya minta ampun dan membuat rahang pegal-pegal kala menyantapnya. Usut sana, usut sini, asisten rumah adik saya Wiwin, si Yu Kati, ternyata jago membuat combro empuk a la abang-abang di pinggir jalan. "Singkongnya di peras Mba, dibuang airnya, trus pakai parutan kentang sedikit dan jangan goreng dengan api yang besar.  Jadinya empuk, maknyuss!" sarannya. 

Okeh, masuk akal juga. Pati ketela pohon alias tapioka membuat combro menjadi liat dan tambahan kentang yang lembut akan membuat combro menjadi nyaman di kunyah.  Tapi sebenarnya saya agak suka juga dengan tekstur yang sedikit melawan kala digigit, karena itu hanya sebagai parutan ubi yang saya peras airnya. Jadi kembali ke selera anda masing-masing ya. 


Hari Sabtu kemarin, misi membuat combro pun diwujudkan. Karena datang ke pasar kesiangan alhasil saya kesulitan menemukan oncom. Tempe dari ampas tahu dengan kapang berwarna oranye ini memang tidak banyak yang menjual dan sering ludes dengan cepat. Akhirnya saya pun menggunakan tempe kedelai biasa seperti halnya combro di kampung halaman. Supaya rasanya lebih nendang saya tambahkan cincangan kemangi ke dalam tumisan tempe dan cabai rawit utuh di dalam setiap combro yang saya buat. Sensasi meledak cabai inilah yang menambah serunya saat menyantap combro.  

Okeh lantas bagaimana dengan teksturnya? Mengikuti saran Yu Kati, combro yang saya buat berakhir empuk, tidak sedahsyat combro yang dijual oleh abang-abang but not bad lah. ^_^

Tertarik untuk mencoba? Yuk kita lihat resep dan proses pembuatannya.


Combro Isi Tempe Pedas
Ide resep dari Yu Kati

Bahan kulit combro:
- 700 gram singkong, parut
- 150 gram kentang, parut
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 1 sendok makan garam
- 100 gram kelapa muda parut (pilih yang jangan terlalu muda)
- 1 sendok teh merica bubuk

Bahan & bumbu isi combro:
- 300 gram tempe, kukus dan lumatkan setengah kasar
- cabai rawit untuk isi combro (optional)
- 2 sendok makan minyak untuk menumis 
- 4 tangkai kemangi, ambil daun-daunnya, rajang kasar 

Bumbu dihaluskan untuk isi combro:
- 4 butir bawang putih
- 5 buah cabai rawit merah
- 10 butir cabai rawit merah
- 1 ruas kencur
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional)

Cara membuat: 
Membuat isi combro


Panaskan minyak di wajan, tumis bumbu halus hingga harum dan matang, masukkan tempe yang telah dihaluskan. Tumis menggunakan api kecil hingga semua bahan tercampur baik. Tumis hingga tempe agak mengering. 


Masukkan kemangi aduk rata dan tumis hingga kemangi layu. Cicipi rasanya dan angkat.

Membuat adonan combro


Ambil sekitar 400 gram singkong parut, masukkan ke dalam mangkuk dan tambahkan sekitar 300 ml air. Aduk rata dan peras hingga airnya habis menggunakan saringan santan. Buang air perasannya.

Masukkan singkong ke dalam mangkuk besar, tambahkan sisa bagian singkong parut yang tidak diperas, parutan kentang, kelapa parut, garam, merica bubuk dan rajangan daun bawang. Aduk semua bahan hingga rata, cicipi rasanya. Tambahkan garam jika kurang asin.


Ambil sekitar 1 sendok makan adonan, pipihkan di telapak tangan. Letakkan sekitar 1 sendok teh adonan isi di tengah adonan, tambahkan sebutir cabai rawit jika suka. Tutup adonan isi dengan adonan singkong, tekan-tekan dengan telapak tangan agar padat. Bentuk adonan menjadi lonjong. Letakkan adonan yang telah dibentuk di nampan dan lakukan pada sisa adonan.


Siapkan wajan (wajan cekung seperti yang saya gunakan lebih baik dibanding datar, karena tidak perlu minyak terlalu banyak untuk membuat combro tenggelam di minyak). Panaskan minyak agak banyak. Goreng combro dengan cara deep fried, semua bagian tenggelam, hingga berwarna coklat keemasan. Gunakan api yang tidak terlalu besar kala menggoreng. Angkat dan tiriskan. 

Santap combro selagi hangat. Yummy!  



31 komentar:

  1. Wuiiihh... Tobaat... Ngeces liat combronya itu bun...
    Apalagi adonan singkongnya d tambah bawang merah yg diiris agak tebal... Tambah maknyuuzzz...
    Menurutku memang lebih pas kalo isinya oncom...
    Sadaaaapp...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Lina, makasih tipsnya ya, wah betul juga pakai bawang merah iris ya hehehhe. thanks ya!

      Hapus
  2. Mba Endang......, kalo menurut Rin sih nama nya "TEMRO" alias, tempe di jero. xixixixi

    BalasHapus
  3. mbak....tadi saya sama ibu mempraktekkan bikin misro sama combro,mengikuti saran mbak untuk memeras singkongnya sebagian,ternyata sarannya benar2 manjur,sayangnya lagi gak punya persediaan kentang.....jadi kentangnya saya skip....
    tapi tetep rasanya enak dan yang paling penting gak sampe bikin gigi sakit kalo menyantapnya
    makasih ya mbak atas sarannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Titik, thanks sharingnya ya. Sip, senang mendengar combronya nggak kaya karet hasilnya wakakkak.

      Hapus
  4. Jadi kepingin nyam..nyam..nyam..nyam...

    BalasHapus
  5. halo mba....saya udah coba buat combronya....bener2 gak alot walopun dingin.....sampe bingung, ini roti atau combro ya....hehehe
    saya seneng bgt baca tulisannya mbak nih....jadi pengen coba smuanya...dan 1 lagi, saya iri banget deh sama temen kantornya mbak yg sering di bawain makanan buatan mbak ...pasti enakkkk banget...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Dian, yep combro ini empuk ya, dulu kalau bikin juga suka aloooot banget wakakka. Temen2 kantor kebagian hasil terburuk juga, kalau gagal total saya bawa juga whahaha.

      Thanks sharingnya ya. Sukses selalu ^_^

      Hapus
  6. Haloo mbk endang salam kenal.blog nya menarik sekali..mau cobain ah combronya*selama ini blm pernah bikin*..mdh2 an sakseis..~nita

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba NIta, salam kenal juga ya. silahkan dicoba, moga suka ya Mba ^_^

      Hapus
  7. mba, kalo sudah dibentuk bisa gak disimpan di kulkas? kalo mau makan baru digoreng. bisa di stok di kulkas untuk berapa lama yah mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ida, bisa kok Mba, tapi kayanya simpan 2 hari saja ya

      Hapus
  8. thanks mba endang, ini sepertinya perlu dicoba..karena saya rindu sekali dengan combro, di bengkulu gak ada yang jualnya, mungkin krn gak ada oncom....jadi aku mau coba dan bikin orang bengkulu jadi tau.....kalo ada makanan namanya COMBRO...hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Diyniy, sepertinya memang perlu dikenalkan ke bengkulu mba wakkakak. siapa tahu bisa jadi bisnis baru loh hehhee

      Hapus
  9. Hallo mba Endang salam kenal, saya sudah eksekusi combronya nih, tapi bahannya saya kira2 dan takar2 sendiri, Alhamdulillah enak banget dan lembuuut banget emang, g pegel pas dikunyah. Makasih ya mba sudah berbagi resep dan tipsnya... sukses selalu mba Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingnya ya, senang sekali resep combronya disuka ^_^

      Hapus
  10. mb...saya dila,,apa bisa bikin combrony sore ato malem,trus disimpan di kulkas,,bsok pagi bru di goreng,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dila., bisa ya mba, simpan dalam wadah tertutup rapat ya.

      Hapus
  11. Halo mba endang.... Saya mu share klo mau bikin combro supaya g alot dn crispy, parutan singkongnya g usah d tambahkan air tp langsung d peras, trustambahkan parutan klapa 2:1 atw 1:1
    Selain jd crispy tp jg tambah wangi n gurih. Slamat mencoba
    Nur'ain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nur'ain, thanks tipsnya ya mba, pasti sangat bermanfaat bagi pembaca lainnya. Next time kalau buat combro kepengen coba juga hehhehe. Thanks yaa

      Hapus
  12. Satu lg camilan nostalgia..Mbk thn kmrin di Pasar Mayestic di gedungnya bag snacks dll ada angkringan combro yg lembut..bola2 combro di bwt n di goreng di tmpt n kliatan hygiënisch jd mampir seneng banget dpt sensasi 'Alice in Wonderland'..Apakah msh ada ya?Trims tip nya manfaat.(Salam dr Omi van Obien).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Bu Omi, sayangnya saya jarang ke Mayestik, padalah dekat rumah, tinggal naik bajaj 20 rb. Tapi saya pernah makan combro yang dibawakan teman kantor, comro nya pulen, legit dn sangat empuk, ukurannya besar2. Nah kalau comro yang itu enak banget, penasaran sampai sekarang gimana cara bikinnya hiiks. Salam

      Hapus
  13. Mba, kalo singkong n kentangnya di blender bisa gak yah? Pengen bikin karena di jambi gak ada yang jual. Tapi waktu terbatas karena harus urus baby. Kangen sama jajanan yang satu ini. Udah 2 tahun gak pulang kampung ke bogor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Meili, kayanya harus di parut ya mba, kalau diblender terlalu halus teksturnya, Tapi saya sendiri belum pernah coba diblender ya

      Hapus
  14. Hi mba Endang, pengen bikin ini tapi maaf pertanyaannya agak bodoh ya ;( itu untuk kulit singkong dan kentang diparut dalam keadaan mentah ya? Lalu kalau mau pakai oncom apakah takarannya sama dengan tempe? Terima kasih sebelumnya.
    Sondang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Kak Sondang, yep diparut dalam kondisi mentah ya, dan oncom atau tempe takarannya sama ya ^_^

      Hapus
  15. mba saya buat combro ini knp ada rasa paitnya ya, dri singkong atau kentangnya yg pait

    BalasHapus
  16. hi mb endang... saya mau tanya... kalau comronya saya kukus terlebih dahulu biar lbh awet untuk stok dikulkas,, menurut mb endang gimana teksturnya pas digoreng lagi?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mb, wah saya belum pernah coba mba, takutnya kenyal ya jadinya.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...