24 April 2014

Cake Coklat Kelapa



A life of leisure and a life of laziness are two things.
 There will be sleeping enough in the grave.
~Benjamin Franklin 

Apakah anda sering seperti saya menyimpan aneka bahan makanan di freezer berbulan-bulan lamanya sambil dalam hati berharap suatu hari aneka tetek bengek itu akan tersulap menjadi masakan super lezat? Nah itulah yang sering saya lakukan! Namun sayangnya makanan super lezat tersebut tak kunjung tiba karena seribu satu alasan yang dengan senang hati akan saya utarakan disini namun enggan saya tuliskan karena yakin akan membuat anda menguap, bosan. Puncaknya pada minggu lalu sepulang berburu durian di daerah Tebet bersama dua rekan kantor yang memang maniak dengan buah ini. Walau perut telah kekenyangan namun saya masih menenteng pulang sebuah durian yang telah dikemas rapi dalam bungkusan styrofoam. Rencananya saya akan membuat crepes durian, satu makanan yang telah lama saya idam-idamkan untuk dicoba. 

Setibanya di rumah, bungkusan durian langsung saya jejalkan di freezer, namun apa daya freezer yang telah penuh dengan aneka bahan makanan menolak untuk menerima bungkusan baru lainnya. Ketika saya mencoba merubah posisi di dalamnya, yang terjadi justru beberapa bungkusan beku lainnya menjadi tak tertampung. Puncaknya sebuah benda beku yang saya sendiri lupa apakah gerangan isinya meluncur turun ke lantai dengan sukses meninggalkan suara berdebum yang membuat saya terjengit. Tobat! Sambil mengutuk-ngutuk dalam hati dengan kemalasan dan tabiat jelek saya menyimpan bahan makanan saya pun mencetuskan resolusi: Minggu ini saya harus mengosongkan isi freezer dan merubahnya menjadi benda layak santap! 


Resolusi saya dimulai dengan membongkar isi freezer sambil menebak-nebak sendiri bahan apakah gerangan yang ada di dalamnya. Sebuah bungkusan plastik berisi cairan kekuningan membeku membuat saya harus berpikir ekstra keras. Terus terang saya sendiri  lupa isi bungkusan tersebut apakah kaldu daging ataukah jus buah kalengan. Demi Tuhan, dalam kondisi membeku keduanya hampir sama! Sebongkah besar kelapa muda parut dalam bungkusan plastik transparan menyumpal di sudut dan membuat mata saya sakit setiap kali membuka freezer dan menatapnya. Saya ingat kelapa muda ini saya beli sebulan yang lalu, waktu itu saya ingin membuat granola bars dengan bahan kelapa parut di dalamnya. Rencananya kelapa akan saya sangrai dan dicampurkan ke aneka biji-bijian plus oatmeal, menyulapnya menjadi camilan sehat di kantor. Tapi seperti biasa, rasa malas memang terkadang terlalu powerful. Sebagaimana bahan lainnya maka kelapa parut ini pun akhirnya hanya mendekam di dalam freezer sekian lamanya.... Hingga kemarin malam. Setelah perut kenyang dengan sepiring nasi berlaukkan chicken kung pao saya pun berhasil menyulap si kelapa menjadi cake coklat kelapa yang kali ini saya posting.



Satu saran saya jika anda ingin mencoba resep ini di rumah adalah gunakan kelapa muda parut segar yang bisa anda dapatkan di pasar. Kelapa beku seperti yang saya gunakan (yang terlalu lama membeku di freezer!) sepertinya telah kehilangan wangi khas kelapanya, menyisakan hanya parutan kelapa yang kurang gurih rasanya. Makin muda kelapa makin baik karena akan memberikan tekstur yang lembut di cake. Proses membuat cake ini terbilang mudah, anda bisa menyebut kue ini dengan cake atau brownies karena teksturnya yang agak padat namun sama sekali tidak bantat. Coklat bubuk, coklat blok, dan  mentega cukup di lumerkan dengan cara di tim menggunakan api kecil hingga meleleh sambil terus diaduk. Semua bahan kemudian dicampur menjadi satu dan aduk hingga rata. Proses sederhana tanpa mikser seperti ini biasanya berlaku saat kita membuat brownies atau cake yang memiliki tekstur padat dan sangat mengandalkan pada bahan pengembang seperti baking powder untuk membuat adonan naik dengan baik. Saran saya usahakan untuk menggunakan baking powder double acting untuk hasil terbaik.


Satu tips jika anda bekerja dengan coklat adalah bahan ini tidak tahan dengan suhu yang tinggi, terlalu panas akan membuatnya menjadi berbutir-butir. Pembaca JTT ada yang menanyakan ke saya mengapa setiap kali membuat puding coklat dengan menggunakan coklat blok maka hasil puding tidak smooth alias bebas dari butiran. Terus terang terkadang kendala ini juga saya temukan kala saya membuat puding namun tidak pernah membuat saya memperhatikannya secara serius. Anda tahu kan moto saya? Penampilan bukan masalah yang penting sedap rasanya! Berbeda dengan Gordon Ramsay yang selalu mengatakan "Presentation is very important"! Nah ternyata saat terkena panas yang tinggi coklat akan pecah dan menjadi berbutir-butir serta sulit untuk membuatnya menjadi smooth kembali. Tampilan ini lah yang tidak kita inginkan terutama saat kita membuat puding atau chocolate mousse. Karena itu sebaiknya jika anda membuat puding lumerkan coklat blok dan coklat bubuk secara terpisah dengan cara di tim dengan api kecil baru kemudian dicampurkan dengan adonan puding yang telah matang, aduk rata dan angkat segera dari kompor.

Puding Coklat Super Nyoklat
Puding Coklat dengan Double Cream 


Cake ini memiliki tekstur sedikit padat namun mengembang dengan baik, untuk hasil dan rasa terbaik gunakan mentega dibandingkan dengan margarine. Walau tentunya anda bisa menggantinya dengan minyak goreng biasa. Semua kembali ke selera anda masing-masing dan tentunya ketersediaan bahan di dapur. Untuk rasanya sayang sekali dominan coklat, kemungkinan karena kelapa parut yang saya gunakan sudah tidak segar lagi. Beberapa teman masih berkomentar, "Dicampur kelapa ya"? Bisa jadi karena tekstur parutan kelapa yang masih terasa kasar di lidah.  Apakah cake ini bisa dikukus? Saya yakin banyak yang akan menanyakan hal ini ke saya. Jawaban saya adalah saya belum mencobanya, namun saya rasa tidak ada masalah jika anda ingin mencoba mengukusnya. 

Anyway, saya berharap mampu mengusir rasa malas dan mencoba menghabiskan isi freezer karena terus terang saya bosan setiap kali membuka kulkas yang tampak adalah gunungan bahan beku yang saya sendiri amnesia pernah memasukkannya kesana. 

Wokeh tidak perlu bertele-tele lagi, berikut resep dan prosesnya ya.

 
Cake Coklat Kelapa
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang brownies ukuran 23 x 23 x 5 cm

Tertarik dengan cake coklat lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cake Coklat Kukus Lapis Selai Strawberry
Eggless Tofu Chocolate Cake - Cake coklat dari tahu tanpa telur untuk vegetarian
Cake Talas Coklat Kukus  

Bahan:
- 35  gram coklat bubuk
- 150 gram coklat blok (Dark Cooking Chocolate), potong ukuran kecil agar cepat meleleh
- 230 gram margarine atau mentega, bisa menggunakan minyak goreng
- 200 gram gula pasir
- 4 telur, kocok lepas dengan garpu
- 150 gram tepung terigu serba guna atau protein sedang
- 1/2  sendok teh baking powder double acting
- 200 gram kelapa muda parut kasar

Cara membuat:
Siapkan oven, set disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di tengah loyang. Siapkan loyang ukuran 23 x 23 x 5 cm. Alasi bagian dasarnya dengan kertas baking, lebihkan panjang kertas di salah satu sisi untuk memudahkan kita menarik cake kala telah matang.  Sisihkan.


Siapkan mangkuk tahan panas, masukkan mentega/margarine, coklat blok, coklat bubuk dan gula pasir. Tim diatas panci kecil berisi air dan masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga semua bahan larut. 

Note: gunakan api kecil saat memasak coklat dan ketika bahan telah larut segera angkat adonan dari kompor untuk mencegah coklat pecah dan terpisah antara minyak dan bahan padatnya.


Angkat adonan coklat, diamkan hingga coklat tidak terlalu panas. Tuangkan ke dalam mangkuk yang lebih besar. Jika adonan coklat sudah tidak panas, dan jari kelingking anda nyaman ketika dimasukkan ke dalamnya, tuangkan kocokan telur sedikit demi sedikit sambil adonan diaduk hingga rata menggunakan spatula balon.

Masukkan tepung yang telah dicampur dengan baking powder dengan cara diayak ke dalam adonan coklat dan telur.  Kemudian aduk adonan dengan spatula hingga rata. 


Tambahkan parutan kelapa, aduk rata dan tuangkan adonan ke dalam loyang yang telah dipersiapkan sebelumnya.


Panggang selama 40 menit atau tes dengan lidi, jika tidak ada adonan yang menempel di lidi keluarkan cake dari oven. Diamkan hingga uap panasnya menghilang, keluarkan cake dari loyang dengan cara menarik kertas baking yang panjangnya dilebihkan tadi. 

Diamkan hingga cake benar-benar dingin sebelum cake dipotong-potong dan siap disajikan. Yummy!



26 komentar:

  1. Mb Endang,, kalo dikukus bukan dioven dengan resep sama bisa g ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba moza, yep bisa dikukus, menteganya jadi 150 - 200 gram saja ya mba.

      Hapus
  2. Mba endang....fotoin dong isi freezernya kyk apa, mau kubandingin lebih parah mana sama isi freezerku, hihihi. Dian

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakkaka Mba Dian, saya maluuuu boooow, asli ancur minah banget soalnya. keknya beberapa harus saya buang karena entah kapan tahun sudah ada disana wakakka

      Hapus
    2. Yups, setuju sm mbak dian. Boleh tuch fotoin isi freezernya, intermezzo mbak hehehe, biar JTT lebih seru. Ditunggu foto freezernya #maksa hahaaaaa. Imel

      Hapus
    3. Wakakak, percayalah Mba Imel, gak beda jauh kok, malahan kayanya freezer saya lebih parah wkakakak

      Hapus
  3. Wah mb Endang, kisahnya koq sama dgku. Tadi pagi jg akubuka2 freezer, isinya sampe lupa apa aja. Dibuka satu persatu ada fillet ayam, sapi, sengkel, ceker ayam, udang, ayam giling, hadddeeeehhhhh, lupa yg mana yg dibeli duluan. Trus lupa jg dulu mo dipake buat apa.
    Memang hrs mencetuskan resolusi utk mendayagunakan isi kulkas koq ya, biar gak mubadzir, mumpung masih bagus kondisinya.
    Tks sharing pengalamannya, mb. Smoga aku jg bisa kayak mb Endang.
    Btw itu kelapa kalo dicampur di adonan gak mengendap ya, mb?
    -ida-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ida, thanks sharingnya, waduuh kasus kita sama. saya paling mumet kalau menyimpan sisa adonan misal adonan bakso atau cincangan daging yang sudah dimasak, wadooooh bentuknya kan berubah yaaa kalau beku. saya sendiri gak yakin resolusi bisa terlaksana, soalnya saya punya ikan tengiri 4 kilo di freezer, mendekam sejakkkk lamaaaa huaaa

      Hapus
  4. mbak endang, saran saya cb ditulisi (pd bagian yg mudah terlihat) dg spidol permanen pd plastik pembungkusnya nama bahan dan tanggal membungkus/memasukkan k dalam freezernya, jd saat beku, kita tetap tau isi dlmnya. Mbak, minta saran dong gmn sebaiknya menyimpan & menyusun bahan2 mentah dlm freezer gt? misal apakah hrs dicuci & d siangi dl ato gmn, terimakasih sebelumnya. Ika fitriani

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ika, iyaaaa makasih tipsnya ya, memang sudah banyak teman/saudara yang kasih sarah kaya gitu, cuman ya itu lagi males bener nempel labelnya waakakakka. parahhh, next time saya kudu siap label dan spidol.

      kalau saya, semua bahan mentah dari hewan pasti dalam kondisi sudah tercuci dan disiangi baru masuk freezer. menata setiap potongannya juga tidak bertumpukan mba, tapi pipih melebar jadi mudah untuk diambil seperlunya saat beku gak perlu sampai harus mencairkan semuanya. tinggal dipatahkan saja seperlunya. posisi melebar ini juga mmebuat menata di freezer lebih rapi.

      kalau sayuran dan buah seperti buncis, wortel, daun bawang, stroberi juga dalam kondisi sudah dicuci dan bersih. tidak semua sayur dan buah oke masuk ke freezer ya.

      Hapus
  5. Mba Endang kuenya menggoda, kebayang coklat dan kelapa pasti enak banget, ijin nyontek resepnya ya mba. Makasi

    BalasHapus
  6. Mbak... cake ini kalo dikukus menteganya harus dikurangi ya? (Hasil baca di komen paling atas...xixixi)
    Knapa mbak? Kalo dengan takaran sama, masalah ya?
    Maap ya mbak...kepow.... :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba lia, kukus membuat cake basah berbeda dengan oven yang kering., jadi kalau mentega mau dikurangi masih ok. kalau mau sama juga gak papa kok hehhehe

      Hapus
  7. Mba endang bnr ga sih makanan yg masuk ke freezer itu hilang vitaminnya kl lwt dr sminggu??? Ini prnh dgr aja sih, soalnya saya jg sring masukin ke freezer kl makanan yg blm abis atau ikan/daging mentah gt :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, nggak ya, justru makanan seperti sayur, buah atau ikan/daging akan tetap terjaga vitaminnya kalau dibekukan. Kondisi beku membuat sayuran/buah tidak mengalami proses pematangan dan pemasakan lebih lanjut sehingga vitamin tetap terjaga.

      Hapus
  8. Mbak. Klo sy skip coklat bubuknya apakah akan pengaruh ke rasa or warna ? Misal diganti susu coklat bubuk boleh ? Trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau pakai susu coklat bubuk warnanya akan kurang gelap ya, karena susu coklat bubuk kompoisi terbesar ada disusu dan gula. Jadi saya rasa akan mempengaruhu rasa dan warna ya

      Hapus
  9. Mba endang...sudah lama ga bikin kue...kangen bikin kue mampir ke blog mba endang dan jadilah kue coklat kelapa yg enak banget...parutan kelapanya juga bikin kue ini berbeda...anak, suami, keponakan dan teman2 yg nyobain bilang enak...makasih resepnya mba...
    -nana-

    BalasHapus
    Balasan
    1. halooow mba nana, makasih sharinganya ya, senang sekali cakenya disuka. pakai kelapa muda parut yang segar mantap mba, lebih wangi harumnya. suskes selalu yaa

      Hapus
  10. hahahahaha... ngakak baca kata pengantarnya.. ngebayanginnya bkin ngakak.. apalagy mottonya, sehati! wakakakakka
    klo liat tv champion yg lg pada hias2 makanan, pasti ngakak deh.. sambil ngomong sendirian "ditata rapih2, sausnya dipiring seuil2 ceritanya 'art', belum tentu dimakan garnishnya, enakan dicocol tuh sausnya" hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaka betul banget mba bella, kadang heran orang bikin garnish sampai ribet banget, susah pula, tapi gak dimakan kaaaan cuman diliatin saja, habisn waktu yaaa

      Hapus
  11. Mbaaaa, saya pakai kelapa segar, baru saja beli dipasar. . .
    Tapi, rasa cokelatnya tetap mendominasi heheheh. . .
    sepertinya yang sangat klop berpasangan dengan kelapa itu si pandan yaaa. . .
    Cake Kukus Kelapa Pandan JTT itu enaaak banget. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep betul mba risa, menurut saya kelapa cocoknya hadir begitu saja atau dicampur pandan ya. kalau mix dengan coklat dia kalah rasa dengan coklat yang lebih kuat.

      thanks sharingnya yaaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...