28 Juli 2017

Resep Bolu Pisang Coklat Super Pisang


Resep Bolu Pisang Coklat

Tahun lalu, saya membawa bibit pohon pisang dari rumah kakak saya, Mbak Wulan, di Batam. Beliau memiliki pohon pisang berukuran pendek namun ketika berbuah mampu mengeluarkan buah pisang hingga 12 sisir banyaknya. Buahnya besar-besar, gendut, dengan tekstur lembek mirip seperti pisang cavendish atau sun pride yang banyak dijual di supermarket. Kami mengira pisang ini memang satu jenis dengan cavendish, namun yang membedakan ketika telah matang maka kulit pisang tetap hijau seperti pisang ambon yang banyak dijual dipasaran. 

Kakak saya memiliki serumpun pohon pisang yang ditanam di tepian rumahnya. Tanah di pulau Batam memiliki tekstur yang keras, dan gersang, plus cuaca yang sangat panas, membuat rumpun pisang memiliki lingkar batang yang kecil. Walau begitu, tetap saja ketika berbuah maka jumlah buahnya tidak akan sanggup dihabiskan orang serumah sekalipun. Tiga buah baby pohon pisang lantas saya bawa pulang ke Jakarta, sempat dicegat sama petugas Garuda karena pembungkus yang panjang dan saya bawa ke kabin. Namun ketika dijelaskan bungkusan tersebut adalah pohon pisang yang bakalan luluh lantak jika dimasukkan ke bagasi maka mereka bisa mengerti. Jadilah si bibit pisang bermigrasi ke Ibukota. ^_^


Resep Bolu Pisang Coklat
Resep Bolu Pisang Coklat

Karena tanah di rumah Pete yang kurang menunjang jika ditanam pohon berukuran besar - saya sudah mencoba menanam pepaya dan semuanya mati dengan sukses ketika menjelang berbuah - maka ketiga bibit pisang tersebut saya berikan ke-tiga orang saudara. Satu bibit terbesar pindah ke rumah adik saya, Wiwin, di Mampang, satu bibit ukuran medium diadopsi oleh adik saya, Tedy, dan ditanam di Cilebut, dan pohon pisang terakhir yang paling kecil ukurannya pindah ke rumah Bu Lik saya di Depok. Pesan saya ketika menyerahkan pohon-pohon tersebut adalah, "Jangan lupa ya, nanti kalau sudah berbuah kalian harus kasih upeti ke yang membawa pohon pisang ini dari Batam." Dan dijawab dengan kata-kata, "Tenang saja, kita juga gak bakalan habis makan buahnya yang katanya banyak itu." ^_^

Dasar iseng, perkembangan pohon pisang kemudian kami pantau dan informasi di-sharing melalui group WA keluarga. Foto-foto dibagikan dan kami pun bertukar komentar. Pohon pisang di rumah adik saya, Wiwin, ditanam di pekarangan depan rumah, diantara tanaman hias di tamannya yang imut namun terawat rapi. Berbeda dengan saya yang suka menanam tanaman buah, sayur, dan tanaman yang bisa dimakan baik daun maupun buahnya, maka adik saya lebih suka menanam tanaman demi keindahan dan estetika. Tapi pisang pendek dengan buah 'segambreng' membuatnya berminat dan kali ini bersedia tamannya diacak-acak.


Resep Bolu  Pisang Coklat

Pohon pisang Tedy, di Cilebut, ditanam dibelakang rumah. Kurang maksimal mendapatkan sinar matahari menurut saya, karena ternaungi teras belakang. Tapi sebenarnya bukan itu yang membuat pertumbuhannya 'sedikit' terganggu. Adik ipar saya, Diar, gemar memasak pepes dan sejenisnya, dan si daun pisang berkali-kali dipanen untuk pembungkus pepes dan sebagai alas loyang ketika mengukus nugget. Belum lagi keponakan saya, si kecil Aruna yang suka duduk nongkrong dibawah pohon pisang dan menyobek daunnya menjadi helaian pita kecil. Pohon pisang kedua pun tumbuh stagnan dan sangat jauh tertinggal pertumbuhannya dibandingkan saudaranya yang di Mampang. 

Pohon pisang di Depok, adalah bibit terkecil yang saya bawa. Tingginya waktu itu hanya sekitar 30 cm ketika saya berikan ke Bu Lik di Depok. Karena tidak memiliki halaman tanah terbuka, maka si bibit kemudian ditanam ditepian selokan belakang rumah yang hanya memiliki sisa tanah selebar 20 cm. Tak dinyana bibit tersebut ternyata menyimpan sebuah bibit kecil lain disampingnya, sehingga ketika tumbuh besar berubah menjadi 2 buah pohon pisang. Walau ditanam dilahan seluas 20 cm, pohon  tumbuh dengan super subur dan jauh melebihi bibit yang ditanam di Cilebut. Di  group WA, kami pun saling mengolok-olok dan bercanda, bahwa pisang Cilebut paling menderita dan jawaban adik saya, Tedy, "Yah, kalian kan masih lama panen buah pisangnya, kami udah panen daunnya lebih dulu." Tapi hasilnya sudah bisa ditebak, kala pisang di Mampang dan Depok telah mengeluarkan buah maka hanya pohon pisang di Cilebut saja yang hingga kini tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Tobat! 


Resep Bolu Pisang Coklat

Tanah taman yang subur dan selalu diberi pupuk kandang di Mampang, membuat si pisang serasa menemukan surga dan tumbuh besar dengan cepat. Lingkar batangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan induknya di Batam dengan daun lebar, hijau dan rimbun, membuatnya terlihat jumbo. "Ini kamu beneran pisang pendek? Kenapa besar banget begini jadinya?" Tanya Wiwin mulai panik kala kami duduk diteras sambil memandangi taman yang berubah menjadi kebun pisang. "Iya pisang kuntet, setidaknya sih di Batam begitu tapi kenapa disini jadi gajah begini daku juga tak mengerti," jawab saya dengan perasaan was-was. Dalam hati saya membatin, Tuhan bagaimana jika ternyata pisang ini bukan jenis yang pendek? "Tapi batangnya sih pendek, kalau dibandingkan pisang kepok. Coba berdiri disampingnya, tingginya paling hanya 160 meter." Lanjut saya menenangkan diri sendiri. Dugaan saya karena tanah taman yang sangat subur membuat si pisang memiliki penampakan berbeda dibandingkan dengan nenek moyangnya yang ditanam di rumah kakak saya di Batam.

Delapan bulan di Mampang, si pisang mulai mengeluarkan bunga dan disusul buah berderet panjang hingga sampai 12 sisir banyaknya. Wiwin meloncat kegirangan, tepatnya keponakan saya, Fatih, putra bungsu Wiwin yang super happy melihatnya. Si kecil ini penggemar pisang kelas berat. Karena sarat buah maka pohon pun menjadi condong ke depan. Takut si pisang akan rubuh dan patah, maka adik saya meminta Pak Lik Nardi (suami Bu Lik saya di Depok) untuk membuatkan penyangga. "Buat model T saja dari kayu yang bagus, jadi gak bikin jelek taman," kata adik saya yang tetap berusaha mempertahankan estetika tamannya, walau saat ini telah berubah menjadi taman pisang. Instruksi tersebut ternyata tidak bisa dijalankan dengan maksimal karena, "Kayu mahal, cuman buat penyangga saja masa harus beli kayu 1 lonjor. Pakai kayu bekas saja," kata Pak Lik. Ketika Wiwin pulang dari kantor, dia menemukan pohon pisangnya disangga dengan kayu bekas yang jelek, penuh cat dan cacat disana-sini, plus berbentuk seperti tangga besar dengan beberapa palang, sehingga saya menyebutnya, "Tangga menuju banana." Adik saya hanya memandangnya dengan tatapan pasrah. ^_^


Resep Bolu Pisang Coklat
Resep Bolu Pisang Coklat

Membutuhkan waktu empat bulan lamanya dari si bunga pisang muncul hingga buahnya bisa matang sempurna dan layak dikonsumsi. Dan minggu lalu, kami panen pisang hasil kebun, eh taman sendiri. Saya mendapatkan sisir paling atas sebagai upeti, satu sisir berisikan sekitar 14 buah pisang yang berukuran besar. Saat diterima kondisinya masih keras, belum layak makan. Keesokan harinya dua buah pisang matang dan langsung saya santap. Hari ketiga, pisang matang semua, membuat saya puyeng hendak mempermaknya menjadi apa. Hari keempat, teksturnya berubah menjadi sangat lembek dan menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan sehingga saya segera memasukkannya ke dalam kulkas. Saat weekend akhirnya saya terpaksa membuatnya menjadi bolu pisang coklat yang kali ini diposting. Terus terang saya sudah kehabisan ide hendak membuat pisang menjadi makanan apa, apalagi dengan tekstur yang sangat lunak sepertinya memang hanya tepat dihancurkan dan dicampur bersama adonan atau smoothie.

Membuat bolu ini sangat mudah, cukup hancurkan pisang menggunakan garpu sehingga testurnya lumat namun sedikit kasar. Karena stok pisang over matang yang saya miliki banyak, maka saya menggunakannya cukup banyak di resep. Bagi anda yang sering bertanya, "Mbak, apakah porsi pisang bisa ditambahkan soalnya rasa pisangnya kurang terasa," atau "Kok rasa pisangnya nggak nendang ya? Kalau saya tambahkan lagi bakalan bantat nggak?" Maka bolu yang ini terasa 'super pisang' walau telah saya tambahkan cukup banyak coklat bubuk didalamnya. Rekan-rekan kantor yang mencicipinya berkomentar, "Lagi punya banyak stok pisang ya Mbak? Bolunya terasa banget pisangnya." Jadi bagi penyuka pisang maka saya rekomendasikan resep bolu yang satu ini untuk dicoba.


Resep Bolu Pisang Coklat

Agar teksturnya mengembang dan lembut, maka saya mengocok telur dan gula hingga berjejak atau ribbon stage. Bagi anda yang pernah bertanya ke saya, "Berapa lama waktu yang diperlukan hingga tercapai ribbon stage?" Jawaban saya, "Tergantung jenis, merk dan tingkat kecepatan mikser kala dipergunakan, karena beda jenis, tipe dan kecepatan maka berbeda juga waktu yang diperlukan untuk mengocok." Saya sendiri tidak pernah menggunakan patokan waktu saat mengocok adonan, bagi saya melihat tekstur adonan jauh lebih penting.  Ribbon stage ditandai dengan adonan yang mengembang berkali-kali lipat, berwarna pucat, dan tekstur adonan pekat. Ketika alat pengocok diangkat dan adonan menetes jatuh maka akan meninggalkan jejak seperti pita yang melingkar selama beberapa detik dipermukaan adonan sebelum kemudian lenyap.  

"Apakah adonan bisa mengalami over mixing?" Yep, bisa. Adonan yang terlalu lama dikocok akan memiliki tekstur kaku dan ketika alat pengocok diangkat maka adonan jatuh dengan agak berat. Adonan yang over mixing walau terlihat mengembang namun akan membuat cake/bolu memiliki tekstur keras dan bantat, sama sekali tidak mantap rasanya. Jadi untuk mencegah hal tersebut terjadi, jika adonan sudah mengembang dengan baik, maka matikan mikser sesekali untuk mengecek apakah ribbon stage sudah tercapai. 



Awalnya saya hendak menambahkan keju untuk memberikan cita rasa gurih di kue. Keju, pisang, coklat, sepertinya kolaborasi yang pas, karena perpaduan rasa asin, gurih dan manis, plus rasa pisang dan coklat yang unik. Sayangnya stok keju cheddar telah habis, jadi akhirnya saya hanya menambahkan chooco chips saja. Karena adonan sudah terlanjur dituangkan ke loyang, sedangkan ide menambahkan choco chips baru terpikirkan maka saya menaburkan butiran coklat tersebut disesi terakhir ketika bolu hendak dipanggang. Hasilnya choco chips hanya tenggelam hingga kebagian tengah bolu saja. 

Secara keseluruhan bolu ini lembut, super pisang dan jika anda hendak mengukusnya maka bolu juga bisa dimatangkan dengan cara kukus. Sisa pisang yang masih banyak akhirnya saya masukkan ke freezer, entah akan dieksekusi menjadi makanan apa lainnya. 

Berikut ini resep dan prosesnya. 


Resep Bolu Pisang Coklat

Bolu Pisang Coklat Super Pisang
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang bundt (lubang ditengah) diameter 23 cm

Tertarik dengan resep bolu/cake sejenis lainnya? Silahkan klik pada link dibawah ini:
Cake Coklat Pisang (Chocolate Banana Cake)
5 Bahan Saja Untuk Cake Pisang yang Very Delicious
Cake Kukus Pisang Coklat Keju

Bahan:
- 6 butir telur, suhu ruang
- 200 gram gula pasir
- 500 - 600 gram pisang sun pride/ambon/ atau pisang jenis apapun lainya. Pastikan benar-benar telah matang dan haluskan dengan garpu.
- 300 gram tepung terigu protein sedang atau serba guna
- 3 sendok makan coklat bubuk
- 2 sendok teh baking powder double acting
- 1/2 sendok teh garam halus
- 180 gram mentega/margarine dilelehkan, atau bisa diganti dengan minyak sayur sebanyak 180 gram
- 150 gram choco chips (optional)

Persiapan: 
Siapkan oven, set disuhu 170'C api atas dan bawah. Letakkan rak pemanggang di tengah oven dan jika oven anda pendek seperti milik saya maka letakkan rak pemanggang di bagian bawah oven. 

Siapkan loyang bundt ukuran diameter 23 cm. Olesi permukaan loyang dengan margarine dan taburi tepung terigu secara merata. Balikkan loyang, ketukkan untuk membuang kelebihan tepung.  Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, garam, coklat bubuk dan baking powder double acting, aduk hingga rata. Sisihkan.

Cairkan mentega dengan api yang sangat kecil, jangan mencairkan hingga mentega mendidih. Jika sebagian mentega telah meleleh matikan saja api kompor dan goyang-goyangkan panci, kondisi panci yang panas akan membuat sisa mentega meleleh sempurna. Atau masukkan mentega ke dalam microwave dan cairkan 1 menit hingga lumer. 

Hancurkan pisang dengan menggunakan garpu, hingga lumat. Sisihkan.

Resep Bolu Pisang Coklat

Cara membuat:
Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur dan gula pasir, kocok dengan speed rendah hingga tercampur baik. Naikkan kecepatan menjadi tinggi dan kocok dengan speed tinggi hingga berjejak (ribbon stage). Tandanya, ketika alat pengocok diangkat dan adonan menetes jatuh maka akan meninggalkan jejak seperti pita yang melingkar selama beberapa detik dipermukaan adonan sebelum kemudian lenyap. Matikan mikser.

Masukkan pisang lumat, aduk adonan dengan spatula menggunakan teknik aduk balik secara lembut namun cepat. 


Resep Bolu Pisang Coklat

Masukkan tepung dengan cara diayak langsung diatas adonan dalam 3 tahapan, aduk balik hingga tercampur baik. 

Ambil dua sendok sayur adonan, masukkan ke mangkuk lainnya. Tambahkan mentega cair dan aduk balik hingga tercampur baik. Masukkan adonan yang sudah dicampur mentega ini ke adonan utama, aduk perlahan dengan teknik aduk balik hingga tercampur baik. 

Note: tujuan mengaduk mentega + sedikit adonan ke mangkuk terpisah untuk mencegah over mixing. Minyak lebih berat dibandingkan adonan sehingga cenderung mengendap didasar, membuat kita sulit mencampurnya dengan baik kala diaduk. Dengan mengaduknya bersama sebagian adonan akan membuat kita mudah mencampurkannya bersama sisa adonan lainnya sehingga terhindar dari over mixing. 

Masukkan choco chips dan aduk rata, atau taburkan choco chips di detik terakhir ketika adonan akan dipanggang seperti yang saya lakukan. Tuangkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya, taburi choco chips. Panggang selama 55 - 60 menit atau hingga bolu matang. Tandanya ketika lidi ditusukkan ke tengah bolu maka hanya meninggalkan remah lembab di lidi, bukan jejak adonan basah. 

Note: waktu memanggang yang diberikan hanya sebagai guidance saja, lama memanggang bisa berbeda-beda tergantung dari jenis dan merk oven masing-masing. Saya menggunakan oven listrik dan menggunakan api atas bawah, jika menggunakan oven gas maka gunakan api bawah saja. 

Keluarkan bolu dari loyang, diamkan 15 menit untuk membuang uap panas dan membuat bolu tidak hancur ketika dibalikkan. Balikkan bolu ke rak kawat, dan diamkan hingga benar-benar dingin sebelum bolu dipotong. Super yummy!



54 komentar:

  1. Mba Endang.. penasaran banget ma penampakan si pisang yang gede2 itu loohhh ahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahha, saya cari2 fotonya gak ada, sudah saya delete, ntar saya minta foto adik saya. Sebenarnya sudah niat mau masukkan ke blog.

      Hapus
  2. ini teksturnya empuk gitu ya mba? aku suka brownies pisang nya mba Endang, tapi bolu pisang (tanpa coklat) aku kok ga suka ya, mana sering bantet aku bikinnya, ihiks. Jadi penasaran mau nyoba pake keju spt ide mba Endang awalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Empuk ya mba. Kalau bantet coba tambah BP double acting saja mba, pasti nanti ngembang hehehe

      Hapus
  3. Kartika Dewanty SitepuJumat, Juli 28, 2017 8:29:00 PM

    Hiyaaaaa..ada resep baru bolu pisang coklat jtt. Besok libur, setelah 3 bulan mengendap dr coba2 resep baru krn kesibukan (ciee tepatnya pura2 sibuk haha)..kayaknya resep baru ini yg memikat hati utk dicoba.
    Siap2 besok pagi nyari pisang matang deh aku mb endang.
    Laporan kesuksesan segera dilapor kumendan
    Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halow Mba Kartika, sipppp silahkan dicoba bolunyaa ya, moga2 suka sama yang satu ini wakakkaa

      Hapus
  4. Mb End.. kalo ngitung berat pisang tuh..pake ato tanpa kulit pisangnya ya..spt resep diatas 500-600gr itu berat kotor ato bersih ya,salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, tanpa kulit ya, jadi pisag dalam kondisi sudah dikupas baru ditimbang ya.

      Hapus
  5. Pengen juga tuh punya pohon pisang kerdil... cari dimana ya...
    Bolunya cantik banget mbak... kalau rasa pasti uenak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Nina, gak kerdil2 amat Mba, pohonnya lumayan gendut dan lebar daunnya sama seperti pisang normal hehehe

      Hapus
  6. Salam kenal mb endang..
    Saya penggemar resep JTT. Baru ini ada kesempatan ikut komen. Hehee.. Makasih untuk sharing dan ilmu nya mb. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Putri, thanks ya sudah menyukai JTT, sukses yaaa

      Hapus
  7. waah resep cake pisangnya kayaknya mantap mba, sebagai penggemar cake pisang mesti myoba ini mah, oh iya saya sudah lama jadi fansnya mba endang, banyak resep cake yg sudah saya praktekan daan berhasil��, teman yang dapet jatah testeran terkadang order ke saya, alhamdulillah bisa nambah uang belanja, pokoknya web jtt jadi andelan saya klo nyari resep, semoga Alloh kebaikan mba endang yang bermurah hati berbagi ilmu. aamiin
    salam
    Yuni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halow Mba Yuni, thanks ya sharingnya, senang resep2 JTT disuka dan senang sekali bs dapat orderan pesanan hehehheh. Sukses yaa

      Hapus
  8. Saya jg lbh tertarik sama cerita pohon dan buah pisangnya mbak, dibanding resep bolunya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakkakkak, memang seru nunggu si pohon pisang berbuah Mba

      Hapus
  9. Saya penasaran sama pisang yang di depok heheh.
    Btw ini saya eksekusi resep banana muffin dr blog ini mbak dan sukses😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pisang Depok sudah berbuah Mba, tapi masa buah sampai matang mayan lamaaa hehehhe. Thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  10. Sudah coba bikin pake resep ini...asliii enak banget. Coklat dna pisangnya terasa dan tekstur cake lembut moist gitu. Resep2 Mbak Endang memang selalu mantap....makasih ya mbak resepnya😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba Della, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka. Sukses yaaa

      Hapus
  11. Assalamualaikum.
    Ikut penasaran nih sama penampakan pohon pisang kerdilnya mbak.. hehe
    Bolunya menggoda iman tenan.. Itu dioven pake api atas bawah nggak mbak?
    Kok bisa retak2 cantik gitu mbak?

    Irma - Karawang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Irma, wakakkak next time saya foto penampakannya Mba.

      yep, dionven pakai api atas bawah ya mba. Retak kayanya karena kandungan gulanya ya

      Hapus
  12. Saya sudah cobaaa, kebetulan di kulkas ada stok pisang yg uda mateng banget..dan hasilnyaa enaaaakkk...empuuk. Cuma chocochips saya ga tenggelam alias tetep di atas adonan, jadi pas dibalik pada mrotol hahaha..
    Thanks mba Endang untuk resep simpelnya.
    Sukses selalu ya mba Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka, choco chips diaduk saja bersama adonan supaya menyebar mba hehee

      Hapus
  13. Hallo mba, sy Mita mau tanya kalau pisangnya diganti pisang kepok bs ga ya trs takrannya jd beda ga? *Lg ada stok pisang kepok dr mertua..hihi
    Oia mba boleh ga kalau takaran bahan2nya disertakan dg takaran sendok makan. Sy blm ada timbangan bahan kue jd cm bs ngira2 dan kadang hasilnya ga memuaskn. Sblm'a makasih ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Mita, bs pakai pisang jenis apapun yang penting matang, takaran sama seperti resep.

      Hm, sendok makan susah mbaaaa, apalagi sambil ambil foto hiks.

      Hapus
  14. Mbak maaf mau tanya pisang 600 gram itu sdh di kupas atau msh ada kulit nya?trm ksh

    BalasHapus
  15. Mbak,kalo pakai BP biasa bisa?maksudnya bukan yg double acting , TQ

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung BPnya mba, ada juga single yang bs ngembang, pengalaman saya sih selalu bantat ya. Tapi untuk bolu ini yang penting adonan ribbon stage jadi sebenarnya tanpa BP bs tetap ngembang hanya kurang maksimal saja

      Hapus
  16. Halo mbak Endang. Sbenarx sdh lma sy jdi silent reader dan sdh mencontek bbrpa resep. Hehehe..mf bru ngasih tau skrang. Resep yg ini jg sdh..tp gula pasirx 100 gr + gula palem 100 gr trus sy kukus. Manisx pas dgn selera sy tp kurang beremah. Ap yg slah y mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang padat Mba jenis bolunya, kalau mau lebih remah kurangi takaran pisangnya mba.

      Hapus
  17. Saya kok penasaran sama pohon pisang yang disangga tangga diantara bunga2 Itu ya...😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehhe, sayangnya sudah ditebang, sedang menunggu next anaknya hehehe

      Hapus
  18. Salam kenal Mba Endang, saya baru kenalan sama JTT. Nyoba resep yg ini, pakai nya BP yg biasa dan minyak Sayur... Hasilnya... Crunchy outside, moist inside... Thx yaaa... Kayanya bakal ngintipin resep2 yg lain. Br//Cynthia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Cynthia, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  19. Mba endang resepnya saya sudah coba malam ini kebetulan ada stock pisang ambon yg matang jadi dech dieksekusi dan hasilnya harummmm banget dan rasanya mantaf suami dan anak2 juga suka. Terimakasih mba resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Hafifah sharingnya yaa, senang resepnya disuka,

      Hapus
  20. Hallooo mba Endang,, salam kenal...
    Aku seneng banget baca blok mba ini, selalu ada inspirasi baru setiap kali ingin baking...
    Aku dah coba resep mba dan udah 3 kali bikin pertama & kedua berhasillll... Enakk bingits hehe... Makasih byk ilmunya mba..but yg ketiga ini aku sempet antri ngoven gegara gas ku abis. Jadi setelah adonannya siap terpaksa tertunda ngoven hingga ± 4 jam suhu ruang hiks hiks.. Menurut mba Endang apakah akan mempengaruhi tekstur si bolu? Dan bagaimana sebaiknya setelah adonan udah siap? Mohon pencerahan nya ya mba...
    Maap kepanjangan...
    ~Apry~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Apry, pengalaman saya adonan antri gak masalah selama BP yang dipakai jenis double acting, kalau pakai BP single acting saya selalu gatot. Tidk mempengaruhi tektur dan kemampuan mengembangnya. dan hanya saya taruh di suhu ruang saja.

      Hapus
  21. seneng deh ketemu blog ini.. salam kenal mba.. oh ya mba kebetulan aku pernah beberapa kali buat bolu pisang dan aku biasanya pisahin kuning telur dan putih telurnya..putih telur dmixer sendiri sampe berbusa dan naik, kuning telur dimixer sama gula n mentega walaupun nantinya dicampur semua tapi hasilnya lebih mengembang dan empuk..hihihi

    BalasHapus
  22. Assalamu'alaikum...salam kenal mba, saya mw coba buat cake klw telur nya jd 4btr nah bahan2 yg lain nya hrus dkurangi juga? Bgaimana cara mengurangi takaran nya? Makasih mbak endang 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, bikin setengah resep saja. Jadi semua bahan tinggal dibagi 2, itu cara termudah ya

      Hapus
  23. Assalamualaikum mbaa....
    Saya silent reader blog jtt dr awal nikah 3 tahun lalu ga bisa masak sama sekali sekarang alhamdulillah lumayaan laah hahaha....
    Makasih yaa mbaa sharing ilmunya semoga jadi amal buat mba amin.....
    Aku mau tanya mba ini bisa tanpa mixer ga... mixer ku lagiii bermasalah hehee
    Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba Mutiara, thanks ya sharingnya, senang resep2 JTT bs membantu memasak dirumah. Sukses yaa

      Hapus
  24. Halo mba..saya silent rider setia mba endang ni.heheheh..udah eksekusi bolu pisangnya,tp saya versi kukus.duuuh mantaaaap mba.saya bikin versi tabur keju sama polos.dua2nya oke banget.lembut dan super pisang cocok banget sama coklat keju.thank you resepnya mba😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya Mba sharingnya, senang resep bolunya disuka, sukses yaa

      Hapus
  25. Saya smlm bikin bolu pisang ini karena dapat pisang Raja dah mateng sekali, tadinya mau tak bikin palm sugar tapi tertarik dg resepnya mbak Endang yg memberdayakan pisang yg melimpah akhir nya tak esekusi bikin bolu pisang ini, Berhubung bubuk coklat nya gak terlalu pekat Jadi kurang ngejreng warnanya,aq pake minyak goreng,lagi2 karena malas tuk mencairkan margarine nya, takaran Pisangnya juga berlimpah 700gr mgkn yg bikin bolu nya rada berat ya mbak, takaran gula nya aq Kurangin karena pisang nya dah manis, thanks resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, yep saya pernah karena sayang sama pisang sisa, saya ceburin semuaaaa, bolunya jadi dodol wakakkkaka

      Hapus
  26. Kalo mau pisang aja tampa coklat. Coklat bubukny ganti apa ya? Hehehe

    BalasHapus
  27. Barusan eksekusi resep ini mbak. Tapi versi kukus.
    Pisangnya cm ada 500gr kurang, apa trs pengaruh ke tekstur ya mbak? Kirain bakal jadi cake pisang yg padet gt tp ternyata punyaku kok meprul ya? Bahkan saking meprulnya pas ngeluarin dr loyang ada yg hancur 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah saya bingung juga, mungkin masih panas sudah dilepaskan dr loyang.

      Hapus
  28. Dear mbak Endang, Saya eksekusi resep ini...Alhamdulillahirrabbil'alamin berhasil dan rasanya sesuai dengan selera orang di rumah...
    Terima kasih atas berbagi resep-resepnya mbak...saya pengikut setia resep-resep yang ada di blog ini...
    terutama yang bahannya mudah di dapatkan ditempat saya dan harganya terjangkau...hehehhehe

    sukses terus mbak...

    Salam,

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...