05 Maret 2019

Resep Manisan Salak Bali


Resep Manisan Salak Bali JTT

Salah satu cara saya agar kantuk tiba dan bisa segera terlelap adalah menyetel suara hujan dan petir di You Tube. Ada banyak channel yang menyajikan aneka suara alam seperti ini, hujan adalah yang paling saya suka. Terutama jika cuaca sedang panas, tidak bersahabat, serta AC di kamar tidak sedingin yang diinginkan walau telah disetel pada suhu 18'C. Saking senangnya dengan video suara hujan, saya bahkan bisa membedakan apakah itu benar-benar suara hujan atau suara aliran sungai yang dibuat mirip seperti curah hujan. Ada satu video favorit yang suara hujannya benar-benar alami dan gemuruh petirnya pun pas, tidak terlalu menggelegar atau terlalu sayup-sayup. Video ini mendapatkan puluhan juta view dan selalu saya dengarkan hampir setiap malam.

Tadi malam saya melakukan hal yang sama. Akhir-akhir ini karena mata terasa sering lelah dan berair ketika dipakai menonton video di laptop atau handphone, di jam setengah delapan malam saya telah naik ke tempat tidur. Mencoba memejamkan mata, walau susah karena malam masih terlalu muda,  saya menghidupkan kembali video suara hujan. Berhasil terlelap namun terbangun ketika dikagetkan suara guntur yang menggelegar kencang hingga jendela kaca terasa bergetar. Terkaget-kaget saya langsung meraih handphone dan mengira video suara hujan dan petir kali ini terasa super lebay dan nyata. Tapi guntur berikutnya kembali menggelegar, dan berikutnya, dan berikutnya, hingga saya tersadar ternyata diluar rumah hujan deras menghajar bumi dengan petir menggelegar kencang silih berganti. Tobat!

Resep Manisan Salak Bali JTT

Waktu itu jam menunjukkan pukul setengah tiga pagi, tak bisa memejamkan mata kembali akhirnya saya justru bangun, duduk diatas tempat tidur dengan posisi menghadap jendela dan memandang pertunjukan petir dahsyat di langit. Sungguh, sejak musim hujan tahun ini baru kali ini petir sedemikan kencangnya menghantam bumi. Lecutan sinar menari-nari diangkasa disusul suara menggelegar, satu lebih kencang dari sebelumnya. Teringat dengan internet yang masih menyala, saya langsung berlari ke ruang tamu dan mematikan modem. Petir seperti ini bisa menyambar modem dan membuatnya terbakar, rekan kantor saya pernah mengalaminya. Hingga pukul empat pagi saya tak kunjung bisa tertidur kembali sementara hujan deras berubah menjadi gerimis dan petir sudah tidak sedahsyat sebelumnya. 

Pesan WA muncul di group keluarga, Ibu saya di dini hari seperti ini telah mengirimkan ucapan selamat ulang tahun buat adik saya, Tedy, diikuti dengan gambar kue ultah.  Di bulan Maret, ada tiga anggota keluarga yang berulangtahun dalam jarak berdekatan, Tedy, Dimas dan putri Tedy, Kirana. Tapi yang membuat saya takjub, Tedy langsung membalas pesan tersebut. Ternyata pagi itu bukan hanya saya saja yang terjaga dan susah tidur kembali. 😄

Resep Manisan Salak Bali JTT

Wokeh menuju ke resep manisan salak Bali kali ini. Di Jakarta susah sekali menemukan salak Bali, bahkan toko buah All Fresh andalan yang dulu sering menjual salak Bali kini tak pernah memunculkannya lagi. Sudah lama saya begitu inginnya menyantap buah ini hingga bulan lalu tiba-tiba adik saya mengirimkannya melalui Gojek bersama selembar kaus Hard Rock Cafe. "Oleh-oleh dari Bali ya, moga suka," pesannya di WA. Kontan saya meloncat gembira, salak Bali yang begitu diidamkan muncul tiba-tiba seakan sulap didepan mata. Sekantung  besar salak tentu saja tak bisa habis dimakan segar begitu saja, sebagian saya rendam dalam larutan lemon cui, gula dan garam. Rasanya pedas, manis, asin, nano-nano dan awet didalam kulkas. Buah salak yang biasanya mudah menghitam ketika terpapar udara atau dalam rendaman air gula, ternyata tetap cantik dalam cairan lemon cui yang asam. Mungkin asam mencegah perubahan warna tersebut, jadi teringat dengan tips mencegah apel kupas berubah warna yaitu dengan melumurinya dengan jeruk lemon.

Resep Manisan Salak Bali JTT

Bukan hanya salak yang sedap diolah menjadi manisan seperti ini, buah lainnya seperti rambutan, kedondong, mangga, nanas, kelengkeng, apel, pir dan anggur pun sedap. Jika tak teringat kandungan gulanya, ingin rasanya saya menyantap manisan buah seperti ini setiap hari.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Manisan Salak Bali JTT

Manisan Salak Bali
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 3 porsi

Tertarik dengan resep manisan buah lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Manisan Belimbing Wuluh
Manisan Mangga Muda dengan Kiamboy
Manisan Mangga dengan Lemon Cui

Bahan:
- 8 buah salak Bali
- 8 - 10 butir jeruk lemon cui/sonkit
- 4 buah cabai rawit, rajang halus
- 3 - 4 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh garam
- 300 ml air matang

Cara membuat:

Resep Manisan Salak Bali JTT

Siapkan salak Bali, kupas dan buang selaput tipis yang menyelubungi daging buahnya. Belah menjadi 2 bagian dan buang bijinya. Masukkan kedalam mangkuk, sisihkan.

Siapkan jeruk lemon cui/sonklit, belah melintang menjadi 2 bagian. Sisihkan.

Resep Manisan Salak Bali JTT

Peras jeruk lemon cui menggunakan saringan kedalam mangkuk berisi salak. Tambahkan cincangan cabai rawit, garam, gula dan air. Aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Masukkan kedalam kulkas selama semalaman sebelum disantap. Sajikan. 



6 komentar:

  1. Jeruk cui itu yang gimana ya? bisa diganti dengan jeruk lain? makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejenis jeruk sambal, berukuran kecil, asam. Bisa diganti dengan jeruk peras / keprok. kalau kurang asam tambah perasan jeruk nipis/lemon/cuka

      Hapus
  2. mbak Endang, kalau jeruk yang telah diperas dimasukkan ke dalam manisan, apakah tidak terasa pahit nanti ? Terima kasih
    -emily-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Emily, kalau pakai jeruk lemon cui nggak pahit Mba, disini banyak yang jual rujak bangka pakai lemon cui, jeruknya dimasukkan sekalian

      Hapus
  3. Wah sy jg sering bikin manisan salak mb endang.. Krn d rmh pd ga gt suka salak drpd kebuang salaknya d bikin manisan deh.. . Oh iya sy pakai salak pondoh dan cm pake jeruk nipis aja trus direbus sebentar dg air gula
    Salam manis dr Jogja ya mb...
    Yusi, Jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai salak pondoh juga enak Mba Yusi, wah saya belum pernah coba direbus dulu, next time pengen dicoba. thanks ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...