06 November 2011

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi


Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Jam di dinding dapur rumah Pete telah menunjuk di angka sembilan, dan saya masih berkutat menguleni adonan roti yang rencananya akan saya buat menjadi roti isi sosis. Membuat roti di malam hari sepertinya menjadi kebiasaan bagi saya walaupun terkadang harus terkantuk-kantuk ria menunggu adonan mengembang. Tentu saja aktifitas ini tidak saya sarankan untuk anda lakukan di rumah, kecuali jika anda masih memiliki ekstra stamina setelah seharian bekerja keras atau kecuali jika anda bisa mengkloning diri. Karena beberapa accident bisa saja terjadi misalnya, tidak sabar menunggu adonan mekar sempurna sehingga buru-baru dipanggang atau justru saat menunggu adonan mengembang anda tertidur sehingga baru keesokan harinya anda tersadar bahwa anda memiliki sebaskom adonan yang tentu saja berubah menjadi asam karena tidak dimasukkan ke kulkas atau kejadian roti gosong karena lagi-lagi anda ketiduran saat memanggangnya. Pengalaman pribadi nih? Yep! ^_^

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi
Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi


Namun tidak bisa dipungkiri kadang-kadang saya sangat menikmati aktifitas tersebut, saat suasana terasa begitu hening sehingga suara gemertak sekecil apapun dari lantai atas terasa keras terdengar, saat dengungan kulkas terasa menghipnotis dan pikiran saya seakan lepas, lupa dengan semua masalah dan beban hidup. Sementara tangan saya seakan memiliki pikirannya sendiri bergerak tanpa henti menguleni adonan. Ahh, sungguh, saya sangat menikmatinya dan merindukannya jika lama jeda membuat roti. Sebagian orang menganggap saya benar-benar kurang kerjaan, contoh paling dekat siapa lagi kalau bukan adik saya Tedy, konsumen tetap dari produk yang saya hasilkan di dapur. 

Namun sayangnya bukan juri penilai yang baik, karena dia hanya punya dua nilai untuk masakan saya (dan untuk semua masakan dimanapun yang dia santap) yaitu enak dan enak sekali. Seperti malam Jumat kemarin ketika saya masih berkutat di dapur, adik saya hanya menongolkan kepalanya sebentar dari balik bahu saya, menggeleng-gelengkannya dan kemudian berlalu sambil mulut mengoceh-ngoceh sendiri yang kalau saya terjemahkan berisi ketidak mengertiannya akan jalan pikiran kakaknya.

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Kembali ke roti isi sosis yang saya tampilkan kali ini di Obsesi Roti, untuk adonan rotinya anda bisa menggunakan aneka resep adonan roti yang pernah saya posting sebelumnya, walaupun kali ini saya menggunakan resep lainnya. Pencarian saya akan resep roti yang lembut, empuk dan lembutnya tahan lama memang tidak akan pernah berhenti. Saya tahu, adonan dengan menggunakan taizhong starter akan menghasilkan roti yang lebih lembut dan empuk serta memiliki kesegaran lebih lama, hanya saja terkadang saya agak malas membuat adonan water roux ini karena berarti bertambah lagi perabot kotor yang harus saya cuci. Jadi kali ini  saya menggunakan cara biasa saja alias tanpa taizhong starter. Hasilnya ternyata tidak terlalu mengecewakan, roti cukup empuk dan lembut namun dengan syarat jangan terlalu lama membakarnya dan jangan menyimpannya di udara terbuka. Terlalu lama memanggang akan membuat roti menjadi kering dan keras, begitu pula jika membiarkannya di udara terbuka. Panggang roti dalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya selama 5 - 8 menit saja. Terkadang jika seluruh permukaannya belum kecoklatan kita beranggapan roti belum matang, namun percayalah, roti ini sangat mengembang dan berongga, memanggangnya sebentar saja akan membuatnya matang.

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Cara terbaik menyimpan roti di suhu ruang adalah dengan membungkusnya menggunakan kain. Terekspos langsung diudara terbuka akan membuatnya kering dan keras. Jika tidak habis dalam satu kesempatan, simpan roti yang telah dibungkus dengan plastik rapat di freezer, hangatkan di microwave atau biarkan di suhu ruang jika akan disantap. Jangan menyimpan roti di chiller atau rak kulkas, udara kering di chiller akan membuat roti menjadi keras.  Berikut resepnya ya.

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi


Roti Isi Sosis Sapi
Resep diadaptasikan dari web Food 4 Tots - Sausage Rolls

Untuk 8 buah roti

Bahan:
- 300 gram tepung terigu protein tinggi (misal Cakra Kembar)
- 5 gram ragi instant (1 sendok teh)
- 2 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
- 30 gram mentega (+ 2 sendok makan)
- 160 - 180 gram susu cair
- 1 butir telur, kocok lepas
- 8 buah sosis sapi ukuran normal/sedang
- Susu cair/telur kocok untuk olesan

Cara membuat:

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Siapkan mangkuk, masukkan 1/2 porsi tepung terigu, gula pasir, dan ragi instant. Aduk rata. Tambahkan garam dan aduk kembali hingga semua tercampur baik. Tambahkan susu cair dan telur kocok, dengan menggunakan spatula aduk semua bahan hingga tercampur baik.

Tutup mangkuk adonan dengan kain bersih dan diamkan adonan selama 30 menit hingga adonan tampak berlubang-lubang, metode ini dikenal dengan nama proofing.

Tambahkan 1/2 porsi tepung terigu sisanya, aduk dan uleni sebentar hingga tercampur.

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Siapkan meja datar, taburi dengan sedikit tepung terigu pada permukaan meja. Tuangkan adonan roti dari mangkuk ke meja, uleni adonan hingga menjadi tidak lengket di tangan dan menjadi terasa lentur dan elastis. Kira-kira sekitar 5 menit.

Tambahkan mentega dan uleni kembali, caranya dengan mendorong adonan menjauhi badan anda meggunakan puncak telapak tangan kanan, lipat  dan putarkan adonan dengan menggunakan tangan kiri sehingga semua bagian mendapatkan perlakuan yang sama dan teruleni dengan baik. Uleni sekitar 5 - 10 menit hingga adonan menjadi kalis, terlihat berkilau, lembut, lemas dan lentur. Ketika ditarik adonan akan melar dengan baik.

Olesi mangkuk bekas adonan dengan sedikit minyak, kemudian masukkan kembali adonan roti ke mangkuk. Tutup dengan kain lembab dan istirahatkan adonan selama 1 - 1 1/2 jam di suhu ruang hingga adonan menjadi membengkak minimal 2 kali lipat. 

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Keluarkan adonan dari mangkuk, kempiskan dengan menyentuhnya ringan menggunakan telapak tangan. Bagi adonan menjadi 8 bagian yang sama beratnya + 70 gram. Bulatkan menjadi bola yang smooth, tutup dengan kain bersih  dan diamkan selama 10 menit. 

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi
Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Dengan menggunakan kayu penggilas, gilas adonan hingga menjadi bentuk oval lebar sekitar 10 cm. Letakkan sosis di tengah adonan, buat 6 irisan di sisi kiri dan kanan adonan. Kemudian lipat irisan tersebut keatas saling berselang seling sehingga membentuk seperti kepang dan sosis tertutup oleh adonan.

Panaskan oven set disuhu 200'C, letakkan loyang di tengah oven.

Obsesi Roti 13: Roti Isi Sosis Sapi

Tata roti di loyang beralas kertas minyak, tutup dengan kain dan biarkan mengembang hingga hampir dua kali lipat. Oleskan permukaannya dengan susu cair atau kocokan telur.

Masukkan ke dalam oven yang telah panas dan panggang selama 5 - 8 menit atau hingga permukaannya coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan dinginkan.

Roti isi sosis siap disantap. Paling sedap dengan mengoleskan saus sambal botolan. Mantap!

Source:
Web Food 4 Tots - Sausage Rolls



77 komentar:

  1. hai Mb..
    pengen nyoba resepnya tp mw nanya mb sosis sapinya bisa diganti sosis ayam apa ga ya?
    terima kasih mb..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, yep tentu saja bisa menggunakan sosis sapi atau ayam ya. Ayo monggo dicoba ya ^_^

      Hapus
  2. mbak salam kenal, ragi sama garam di campur bersamaan ga papa kah? yg saya tau biasanya garam dan mentega masuk belakangan setelah bahan lain tercampur rata. mohon infonya mbak.
    thanks..Evie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Evie, bagusnya masukkan ragi dulu aduk rata baru tambahkan garam aduk rata. Memang teorinya jika ragi ketemu garam maka raginya mati. Namun beberapa kali saya buat roti langsung saya campurkan bersamaan hasilnya baik2 saja. Lagi untung kali ye ^_^. Mentega memang baiknya masuk belakangan, kala adonan telah kalis baru mentega ditambahkan dan adonan diuleni lagi. Menurut teori (lagi), mentega/minyak yang masuk sebelum roti kalis akan menghambat kerja ragi. Hmm, tapi kadang2 kalau waktu mepet atau mau cepat, saya suka campurkan di awal juga hahaha. Mungkin hasilnya tidak se oke jika ditambahkan setelah adonan kalis. Semoga membantu dan selamat mencoba ^_^

      Hapus
    2. Tambahan: garam masuk saat adonan belum ditambahkan air ya (kondisi kering) agar garam tercampur baik. Sedangkan mentega masuk saat adonan telah diuleni dan kalis.

      Hapus
  3. Salam Kenal Mb,nama saya risa,,maaf di comment yang pertama ga nyebutin nama,,

    Mb mau nanya lagi,kalau pake oven biasa gimana mb,soalnya kan ga ada pengaturan suhunya,kn jadi bingung mau nentuin sampai suhu 200'C mb,terus harus dipanasin sampai berapa lama Mb,,,?

    Terima kasih Mb Endang atas infonya^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Risa, jika pakai oven biasa maka sebaiknya Risa beli termometer suhu yang memang khusus di pakai untuk oven2 yang tdk dilengkapi dengan termometer. Setahu saya harganya nggak mahal. Termometer dimasukkan ke dalam oven, ketika oven dipanaskan dan suhu mencapai yang diinginkan maka api dikecilkan hingga suhu stabil dan roti siap di panggang. Susah menentukan suhu jika tanpa termometer harus pakai kira2 sendiri dan trial error dengan mengatur besar kecilnya api.

      Hapus
  4. ok Mb...terima kasih^^

    BalasHapus
  5. kyk hotdog plain ya, jd ga ribet ma penggorengan. klo q biasanya pke adonan donat n digoreng. kpn2 s4 q cb ah bwt bekal sekolah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya Mba, adonan donat juga oke, dan digoreng, lebih praktis ya. Sip, thanks idenya ^_^

      Hapus
  6. Hallo mba Endang,

    Terima kasih bgt resepnya. Saya sudah coba dan berhasil, seneng bgt deh! Soalnya saya udh pernah coba resep ya lain tp gagal, en kemarin kebetulan ketemu resep dr mba, dan setelah dicoba sukses! Bukan cuma berhasil tp hasilnya juga enak :-)

    Saya lagi cari2 resep yg gampang dan ga pakai bread improver utk bikin roti (krn di tempat saya ga tau beli dimana), untung sekali ketemu site ini. Dan di kota saya ga ada yg jual roti2 isi begini, jadi kalo lagi kangen pengen makan dan bisa bikin sendiri kan enak.

    Sekali lagi terima kasih resepnya dan keep up the good work :-)

    Salam dr Nederland,
    Tessa


    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Tessa, tanpa bread improver juga bisa empuk kok hehehe, setahu saya asal airnya cukup dan diuleni hingga kalis, roti bisa menjadi empuk. Thanks sharingnya ya Mba. Moga suka dengan resep2 roti lainnya. ^_^

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. mbaa bahagianyaa bs berhasil bikin roti sosis ini. kembang kempis hidung pas lihat dan santap. terimakasih byk mba endaaangg.. salam kenal sy soraya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Soraya, salam kenal ya dan thanks sharingnya disini, ikutan senang membacanya ^_^

      Hapus
  9. mba endang, saya udh praktek rotinya. Emang teksturnya agak keras ya? atau punyaku yg salah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm, seingat saya cukup empuk ya Mba, mungkin takaran airnya harus ditambah ya, dan jangan banyak2 menambahkan terigu.

      Hapus
  10. mba endang resep ini bisa dipake buat digoreng atau dikukus gak? thakns before

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nhoviie, saya belum pernah coba dikukus atau goreng ya, tapi saya rasa bisa kok Mba.

      Hapus
  11. Hai Mbak, salam kenal yaa...Saya mau berterima kasih nih soalnya udah memotivasi saya utk ngulenin adonan roti langsung pake tangan :) Tadinya saya males banget n gempor gitu rasanya kalo buat roti soalnya ngulenin adonannya di baskomnya...sampe2 saya beli pasta maker (tapi ribet nyucinya) pengen beli mixer heavy duty masih harus nabung dulu...hehe. Setelah baca2 tulisan mbak tentang resep roti akhirnya saya putusin nyoba ngulenin di meja...n ternyata bener sebentar aja udah kalis n gak banyak cucian. Sukses selalu ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Maitri, thanks sharingnya ya Mba. Yep menguleni adonan roti bukan perkejaan berat kok, asalkan adonan lemas dan banyak mengandung air. Sukses ya!

      Hapus
  12. Mbaaaaa, thx God I've found this blog..
    Mksh byk ya mba... Ini resep roti ke-4 stlh donat kentang, pancake dan pizza yg aku coba dan suksessss bgttt...

    Sblmnya aku mikir kl bikin roti itu something yg impossible buatku, krn mikir psti ribet dan blm tentu berhasil...

    Ternyata, sjk aku follow blognya mba Endang, pemikiran aku berubah 180 derajat...
    Krn skrg aku cinta bgt bikin roti...
    Enakkkk kata suamiku, pdhl resepnya nyontek pny mba, :D:D◦°◦Нiнiнiнi ◦°◦:D:D
    Skrg jg aku ga prnh ke bakery... Apapun yg aku pgn, aku coba buat...

    Mksh sekali lg ya mbaaaa :*:*

    -novi-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Novi, waah banyak juga resep yag sudah dicoba yaa, salut saya hahahha. yep kalau mau dicoba sebenarnya hampir semua bisa dicoba sendiri di rumah yaa, thanks sharringnya disini ya Mba, sukses selalu! ^_^

      Hapus
    2. Iya mba.. Krn resepnya sgt detail disertai gambar, penjelasan jg tips-nya...
      Jadiii, sgt membantu untuk pemula seperti saya :D

      Hapus
  13. Hai mbak Endang, saya baru coba resep rotinya semalam dan suksess!! Wah ga nyangka ternyata malam2 juga bisa bikin roti ya. Saya pikir bikin roti tu harus di siang hari dan kena sinar matahari hihihihi... Kalau misal saya bikin beberapa batch terus sambil menunggu yang batch pertama dipanggang, batch yang kedua dst ditaroh disuhu ruang aja bakalan berubah ga rasanya mbak? Atau harus ditaruh kulkas dl? Lalu kalau misal saya mau panggang di pagi hari, saya harus taruh adonan di kulkas pada tahapan apa? Ketika proofing pertama (adonan sudah mengembang 2x lipat) atau pada proofing kedua (ketika sudah dibentuk2 dan diisi sesuai selera)? Makasih ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Naluna, thanks sharingya ya, senang sekali membaca rotinya berakhir sukses.

      Adonan roti bisa menunggu antrian selama waktunya gak terlalu lama ya, karena berada di suhu ruang adonan akan terus melanjutkan proses fermentasi. Selama waktunya jedanya hanya 1 atau 2 jam masih oke.

      Kalau mau menginap di kulkas dan besok di panggang, ketika adonan sudah siap diuleni (belum difermentasi sama sekali) segera masukkan ke kantong plastik besar yang longgar dan sedikit diberi minyak agar adonan gak lengket di plastik dan simpan di chiller.

      Atau letakkan di baskom yang diolesi minyak dan tutup rapat permukaan baskom dengan plastik. Intinya jangan sampai adonan terkena udara kulkas. Adonan akan mengalami fermentasi perlahan di suhu kulkas dan besok pagi akan mengembang normal.

      Hati2 kalau adonan sudah mengalami fermentasi sekali di suhu ruang kemudian mba simpan di kulkas semalam maka adonan akan terasa asam/pahit karena over fermentasi ya.

      semoga membantu hehehhe

      Hapus
  14. Salam kenal mba Endang..

    Saya Ella,msh newbie bgt di dunia permasakan dan blog mba ini adl yg direkomendasikan tmn utk belajar masak..sy tertarik utk bikin roti tapi terkendala bgt sama bhn campuran dan olesannya yaitu susu...yepp,nyium bau susu aja udh eneg bgt apalagi klo ngerasain jg..plg2 yg bisa saya toleransi cuma susu cair coklat merk Milo,apa bisa dipakai itu saja utk semua jenis roti?atau ada bahan pengganti lainnya...thx infonya y mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ella, thanks sharingnya ya. Untuk susu skip saja kalau gak suka ya, untuk olesan permukaan roti bisa pakai kocokan telur supaya roti mengkilap. Susu cair jika ada di resep bisa diganti dengan air atau cairan lainnya.

      Hapus
  15. Mbakk endangg.. aku exited banget mau coba resep ini buat batitaku besok pagi..tapi penasaran kalo aku oles saus tomat atau saus spagheti di dekat sosisnya bakal bikin adonannya rusak ga yahh??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, silahkan dioles saus spaghetti atau tomat gak akan membuat adonan rusak Mba,

      Hapus
  16. Hello mba Endang, sy udh cb resepx mba dan hasilx ngembang cm pori2x gak segede pnya mba enidang hehehe, dan ini sy cb dgn di goreng mba maklum anak kos gak pnya oven hehehe...
    Mba untuk baking soda apa boleh di tambah walaupun sdh ada ragi?
    Makasih mba, sya Wie.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Wie, wah mantap ya, yep digoreng juga maknyuss kok hehhehe. Isinya dimodif macem2 saja, pakai sayuran atau rogut juga enak.

      Yeo, tambah baking soda atau baking powder akan membuat adonan lebih kembang ya.

      Hapus
  17. Salam kenal mba Endang! Saya mau coba resep ini. Tapi saya cuma punya dry yeast yang harus di aktifkan terpisah. Saya takut adonannya jadi terlalu encer. Jadi enaknya bagaimana ya mbak? Apakah susunya dikurangi atau tepungnya ditambah? Terimakasih banyak lho mbak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, tambah tepung oke kok, kalau takaran susu mau tetap sama atau pakai susu bubuk saja untuk mengakalinya supaya rasanya tetap milky ya.

      Hapus
  18. Halo Bu Endang, saya pemula nih dalam bakery. Saya ingin coba resep ini karena lagi mau trial pake ragi hehe.. Untuk resep ini saya ada pertanyaan, yaitu 160-180 gr susu cair itu berapa cc / ml ya? Lalu, kalau saya menggunakan susu UHT rasa coklat apa boleh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, berat dan volume cairan sama ya,jadi setara dengan 160-180 ml/cc susu cair. Bisa pakai susu UHT rasa coklat ya

      Hapus
    2. Terima kasih banyak untuk jawabannya mbak :D

      Hapus
    3. Resepnya berhasil mbak! :D Baru selesai baking tadi jam 9 malam. Senangnyaa bukan main, baru mengenal ragi dari blog mbak dan berhasil di percobaan pertama. Rotinya lembut, ngga keras, orang serumah pada suka mbak :D Terima kasih ya mbak, teruslah menginspirasi ya mbak :D

      Hapus
    4. Halo Mba, thanks sharingnya ya, wah saya ikutan senang resepnya sukses dicoba. Yep kalau habis buat roti selalu timbul perasaan senang yaa wakkakakak

      Hapus
  19. Mba kl mentega d ganti margarine atau blu band yg cake itu bisa ga yah..

    Dila

    BalasHapus
  20. Mbak Endang, perkenalkan, saya Yeni, maaf agak OOT, untuk memanggang roti secara umum, baiknya pake panas atas bawah atau atas saja atau bawah saja? Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pakai api atas bawah mba, supaya permukaan roti bisa kuning kecoklatan. kalau ovennya gas dan hanya api bawah saja saya rasa juga bs karena panasnya cukup merata

      Hapus
  21. Buat saya, ini resep dasar roti.... :D. Dulu ga pernah berani bikin roti, setelah buka jtt & nyoba resep ini baru keluar pede nya.. Huihihihihu.. Sekarang mo bikin roti apa aja sukanya pake resep ini.. Trims Mba Endang

    Adelia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Adelia, thanks sharingny ya mba, senang sekali resepnya dsuka, memang benar kalau sudah menemuka satu resep roti dsar yang cocok tinggal dimodif saja isiannya hehehhe

      Hapus
  22. Mbak, kemarin sdh nyoba resep ini. Waktu nguleni lengket banget jadinya tak tambahin tepung terus2an, padahal sdh berkali2 mbak endang tulis gak boleh kebanyakan tepung ya...hehehe... jadinya banyak, isiannya tak pake macem2 sosis, kacang merah sama coklat. Enak dan empuk mbak. sukses untuk pemula kyk aku. cuman bau raginya agak tajam. apa karena kebanyakan tepung atau kelamaan nguleni ya? oh iya aku manggangnya pake microwave, gak punya oven. kapan kapan aku kirim fotonya di fb mb Endang ya... numpang narsis juga.. wkwkwk.. (tatik)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mb Tatik, thanks sharingnya ya, bau ragi biasanya karena kurang fermentasi atau terlalu banyak ragi. Next time coba kurangi dikit takaran raginya dan beri waktu agak lama ketika menunggu adonann mengembang

      Hapus
  23. Hallo mbak endah.. saya mau tanya nih..sebelum sosisnya dimasukkin ke rotinya, musti di goreng dlu ya? Soalnya kog habis dipanggang roti sosisnya... sosisnya rada basah gitu... apa krna saya pake sosis yg murah ya? Terima kasih ya mbak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Elvina, tidak ya Mba, saya langsung pakai sosis mentah dan hasilnya tidak masalah. jadi menurut saya sosis yang Mba gunakan yang kurang oke ya

      Hapus
  24. Mba Endang, ini roti yang pertama kali saya eksekusi. . .
    Tadi malam mulai pukul 12 saya sudah didapur hehehehe. . .
    Empuk, enak. . .
    Tapi sayang, kok bentuknya acakadut. . .
    Biasalah saya kalo masalah bentuk mah wkwkwk. . .
    Makasi yaa mba resepnya. .:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah, gak papa, saya bikin roti pertama kali kerasnya kek ulekan batu, sampai adik saya ngeri banget mau makan, padahl saya bikin buat dia hahhahahah.

      Hapus
  25. Mbak sya mw tanya nii kalo adonannya pake adonan donat yg tanpa kentang itu diresep mbak bisa gak ya?? Trs pake tepungnya pake trigu srbaguna bsa apa endak mbak?? N ngolesinnya mbak itu pke telur atau susu??? Hehe maap bnyak tanya biar tak tersesat... Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Ayu, bs pakai resep donat ya mba, tepung serba guna tetap enak ya. Saya biasanya oleh pakai susu cair saja ya.

      Hapus
  26. Halo mbak, semoga masih sempet dibalas ya walau postingan ini udah lama...
    Saya mau tanya, klo semisal saya buatnya gk pake ragi bisa gk ya?
    Klo bisa, apa perlu saya tambahkan takaran untuk baking sodanya dan kira2 klo perlu ditambahkan sbrp bnyk ya baking soda nya? Trims...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, untuk roti diatas pakai ragi ya, kalau mau skip ragi mba harus cari resep roti dengan baking soda sebagai pengembangnya. misal Irish Soda Bread ini:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/12/roti-soda-ala-irlandia-irish-brown.html

      tapi teksturnya tidak akan lembut seperti adonan roti memakai ragi

      Hapus
  27. halo mb endang,saya mau nanya kan di blog mb endang ini ada banyak resep roti kalau untuk resep roti yang tetep empuk walau sudah beberapa hari di panggang pake resep yang mana ya mb? trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, saya sendiri bingung, roti empuk berhari2 tergantung penyimpananya ya, resep seperti apapun kalau roti disimpan dishu ruang akan keras. Saran saya bungkus rapat dan simpan di freezer, semua resep roti di JTT empuk kok mba.

      Hapus
  28. mb endang, kmren saya sudah bikin roti pake resep ini tapi kok adonan rotinya nggak kalis2 ya mb terus tak tambahin tepung masih aja nggak bisa kalis akhirnya malah jadi nggak manis rotinya. ini baru pertama kalinya bikin roti sih mb, mungkin lain kali nyoba pake resep yang lain. ada sarankah menurut mb resep roti mana yang cocok untuk pemula buat saya? walaupun kemaren gagal, tapi saya suka roti jadi pengen aja bisa bikinnya.
    oiya mb, saya udah praktek bikin brownies kukus dan berhasil. sekarang rencananya pengen bikin cake coklat kukus tapi dirumah adanya tepung protein tinggi (cakra kembar) sisa bikin roti kemarin, kira2 kalo pake cakra kembar untuk cake bisa nggak mb?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, coba baca2 dulu tentang tips roti yang pernah saya tulis disini:
      http://www.justtryandtaste.com/2012/06/buatlah-roti-anda-sekarang-i-roti.html

      dan disini:
      http://www.justtryandtaste.com/2015/10/resep-roti-manis-tanpa-oven-JTT.html

      dan banyak sekali tips2 yang saya berikan di setiap resep roti yang saya posting. Adonan lembek bukan berarti tidak kalis, kalau masih lengket diamkan dulu saja 30 menit kemudian uleni lagi.

      semua jenis tepung basicnya bs untuk cake, roti dan kue, hanya untuk cake dan kue kering hasil maksimal menggunakan tepung cake/tepung terigu protein rendah

      Hapus
  29. Hai mbk ini aku sasa lagi jngan bosen yach he he, mbk aq udah bkin rotinya tapi aq goreng empuk enak,tpi kurang manis bagi aq. Ohya mbk klo aq ngoven roti kok rasanya msih sprti tpung mentah trs baunya penguk gx wangi gtu, pdhal klo di grg enak knapa mbk ya. Aq ngovennya di otang sih pengaruh mungkin mbk ya, makasih atas pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, thanks sharingnya ya, kemungkinan ovennya panasnya kurang maksimal ya, roti sebaikya dipanggang di oven dengan panas stabil.

      Hapus
  30. Mb endang saya mau tanya, kalo memanggang roti itu di suhu tinggi seperti pizza atau bgmn? Saya pakai otang sebenernya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, roti dan pizza kudunya suhu tinggi supaya mengembang cepat, tapi kembali ke oven masing2 ya, otang hasilnya akan berbeda dengan oven gas dan oven listrik. jadi sebaiknya kenali oven masing2, tdk terpaku di resep ya

      Hapus
  31. Hai mbak Endang,
    Mau tanya nih, kl misalnya sy mau tambahin tangzhong di resep ini bisa ga mbak?
    Kl bisa, brp takaran tepung n airnya mbak?
    Terima Kasih sebelumnya
    Ade

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa2 saja mba, tapi kudu modif resepnya, nah modifikasinya ini yang saya belum coba diresep ini, mba kudu coba sendiri ya, atau cek di resep2 roti tangzhong di JTT

      Hapus
  32. Halo mbak, salam kenal. Semoga dibalas.
    Saya udah coba resep ini dua kali, tapi kok pada saat fermentasi gak bisa ngembang sama sekali ya.
    Udah sama persis kaya diresep, tapi saya pake terigu kunci biru, dan ragi instan kupu2.
    Apa karena ragi nya ya mbak?
    Diresep ini pake ragi apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Desy,
      Kalau tidak mengembang umumnya karena ragi mba, tidak oke kualitasnya. Saya selalu pakai merk Fermipan, tidak pernah pakai jenis lainnya dan selalu oke. Ragi yang sudah dibuka bunngkusnya harus masuk kulkas/freezer, kalau disuhu ruang bs mati.

      Hapus
    2. Yesss
      Berhasil mbak.. Duh senengnya. Makasih ya mbak, setelah ini mau nyoba resep mbak yg lain.
      Sebelumnya aku udah banyak nyoba resep2 mbak Endang, dan selalu oke.
      Baru yg ini agak hrrggggh tapi akhirnya berhasil juga.

      Hapus
    3. Thanks Mba Desy sharingnya, senang resaepnya disuka dan sukses dicoba. ^_^

      Hapus
  33. Malam mba endang. Aku sudah eksekusi roti isi sosis ini mba. Hasilnya memuaskan, aku ikutin step by step nya dan berkreasi dengan kepangan ala ala bob marley yg kusut, hahaha. Rasanya Yummy, anakku suka. Tapi tekstur nya aku lebih suka yg pakai methode water roux, hehehe. Kebetulan Hokaido nya sudah ku eksekusi juga mba, hasilnya mantap, seperti roti di toko. Walau kedua roti ini aku panggang pakai otang, hasilnya tetap oke , gak kuat dengan tagihan oven listrik 😅😅. Pertanyaanku mba endang, untuk roti ini dan hokaido jika ingin di buat dan di simpan di freezer utk waktu agak lama, apakah perlu di panggang setengah matang dulu atau langsung matang dan simpan di freezer ya mba? Seperti roti tawar gitu bisa sampai 2 minggu lebih di freezer. Terima kasih atas pencerahan dan karya karya nya ya mba endang, keep bloging and sukses 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dee, thanks sharingya ya, senang resepnya disuka. Yep, bisa masuk freezer seperti roti tawar umumnya, asal dibungkus rapat saja.

      Hapus
  34. Hai mba salam kenal, saya newbie nih dlm perbakingan hehe... Mo nanya mba klo panggang roti 2 tray sekaligus (atas bawah) apa bisa ya mba? Yg tray bawah apa bisa coklat krn kan ga dapat api atasnya oven. Sementara yg tray atas apa bisa matang karena api bawah oven terhalang tray bawah. Semoga ga bingung sama pertanyaan saya ya mba hehe... Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba Yanti, posisi loyang kudu dipindah2 dari atas bawah Mba dan sebaliknya, supaya semua kue merata matangnya, atau matangkan kue bagian bawah dulu, baru loyang atas turun ke bawah dan kue berikutnya masuk ke loyang atas.

      Hapus
  35. Assalamualaikum, mbak Endang baru kali ini pingin nyoba roti sosis. Kalo aq tambahin saus mayo n sambal barengan sosisnya, bakal meluber gak ya?
    Makasih ya

    BalasHapus
  36. Kalau anda saat membuat roti ini olesannya pakai apa ya sebelum dioven ?...

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...