06 Juni 2012

Ma Lai Gao - Cake Kukus Tradisional ala Malaysia



Lama tidak mencoba cake kukus, akhirnya hari minggu kemarin saya pun menguatkan hati untuk terjun ke dapur mewujudkannya. Kali ini saya kepincut dengan cake kukus dari Malaysia bernama Ma Lai Gao. Cake ini sebenarnya hampir mirip dengan versi Hongkongnya yang pernah saya posting di lemon cheese steamed cake, bedanya tentu saja dari sisi bahan, proses pembuatan dan rasanya. Ma lai gao atau Malay cake merupakan kombinasi dari cake kukus China (Chinese steamed cake) dengan cake sarang semut Malaysia (Malay honeycomb  cake) atau yang biasa dikenal dengan nama cake karamel di Indonesia. Seperti kita ketahui Malaysia merupakan negara dengan multi ras sehingga secara tidak langsung aneka budaya dari berbagai negara dan ras ini juga memberikan pengaruh pada cita rasa masakan yang ada serta menciptakan jenis masakan baru di dalam masyarakat.


Walau proses pembuatannya cukup lama namun sebenarnya membuat cake kukus ini terbilang sangat mudah. Bagian yang menutut waktu lebih hanyalah saat pembuatan adonan starter atau biang. Selebihnya semua bahan cukup dimasukkan ke dalam wadah dan aduk hingga tercampur rata. Adonan biang yang keras dan padat akan menciptakan gumpalan-gumpalan kecil yang sulit hancur saat dicampurkan dengan cairan lainnya. Awalnya saya menggunakan mikser untuk menghaluskannya namun hasilnya kurang memuaskan hingga akhirnya adonan saya saring menggunakan saringan kawat berlubang besar. Adonan pun menjadi mulus dan halus. 

Cake ini memiliki tekstur yang sangat lembut di bagian atasnya sementara bagian dasarnya berlubang-lubang seperti sarang semut atau seperti pada martabak manis. Ma lai gao yang saya hasilkan tentu saja tidak secantik resep aslinya, selain bagian dasar kurang membentuk sarang juga warna hijaunya terpecah antara bagian atas yang berwarna kecoklatan dengan bagian dasar yang berwarna hijau pekat. Sepertinya  pewarna hijau yang saya pakai kehilangan warnanya pada bagian cake yang mengembang. ^_^


Selain aroma dan rasa pandan seperti yang saya buat kali ini, rasa lainnya yang umum dijumpai adalah gula merah. Jika anda berminat untuk membuat versi gula merah maka skip saja essence pandan dan gantikan gula pasir yang digunakan di dalam resep dengan gula merah sebanyak 250 gram. Kunci pada pembuatan cake ini adalah starter yang didiamkan selama semalam dan adonan yang didiamkan di loyang selama 2 jam. Saat didiamkan, adonan akan mengeluarkan gelembung sehingga meninggalkan lorong-lorong seperti sarang semut. Jika adonan kurang lama didiamkan di loyang maka tekstur sarang semut kurang terbentuk.  

Saya akui membuat cake kukus ini terbilang sedikit ribet dan memerlukan waktu yang cukup lama dibandingkan cake umumnya. Saya yang biasanya kurang sabar jika harus menunggu adonan yang perlu diistirahatkan beberapa jam, kali ini rela untuk tidak mengutak-atik adonan selama semalaman. Teringat dengan cerita Chanti, teman saya di Aceh yang memberikan tips membuat martabak Bangka, dimana adonan didiamkan selama semalam maka kali ini saya pun melakukan hal yang sama. Hasilnya adalah cake yang lembut pada bagian atasnya, padat dan agak bersarang di bagian dasarnya.

Anda tertarik untuk mencoba membuatnya? Cake ini lezat dan lembut, dan pendapat saya ini tentu saja didukung oleh rekan-rekan saya di kantor yang seperti biasa setia menjadi tester kue percobaan saya. ^_^


Ma Lai Gao - Cake Kukus Tradisional ala Malaysia
Resep diadaptasikan dari blog My Little Space - Traditional Ma Lai Gao @ Malay Cake 

Untuk 1 loyang cake diameter 20 cm dengan tinggi 15 cm

Bahan starter/biang:
- 1 1/2 sendok makan gula pasir
- 100 ml air hangat
- 1 sendok teh ragi instan (pastikan fresh, cek masa kedaluarsa. Saya memakai merk Fermipan)
- 150 gram tepung terigu serba guna atau protein tinggi (Mis. Segitiga Biru & Cakra Kembar)

Bahan cake:
- Bahan biang yang telah jadi
- 40 gram tepung terigu protein tinggi
- 1 sendok makan susu bubuk
- 1 1/2 sendok makan tepung custard, bisa diganti dengan maizena
- 200 gram gula pasir
- 1 1/2 sendok teh baking powder (pastikan fresh, cek masa kedaluarsa, sebaiknya menggunakan double acting BP)
- 1/2 sendok teh baking soda
- 5 butir telur ayam ukuran besar
- 150 ml minyak goreng
- 1/2  s/d 1  sendok teh pewarna hijau aroma pandan
- 1 sendok teh soy sauce/kecap asin (saya skip bahan ini)

Cara membuat:


Siapkan mangkuk, masukkan air hangat dan ragi instan ke dalamnya. Aduk hingga ragi larut dan diamkan selama 10 menit. Tambahkan gula pasir dan tepung terigu, uleni menggunakan tangan hingga terbentuk gumpalan adonan yang kasar. Tutup mangkuk dengan plastic wrap dan diamkan selama 12 jam. Yep, 12 jam. Selamat ya ^_^


Setelah 12 jam, siapkan mangkuk besar. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, tepung custard, gula pasir, baking powder dan baking soda, aduk rata. Potong-potong starter menggunakan jari tangan hingga menjadi ukuran kecil, masukkan ke dalam campuran tepung. Tujuan kita memotong-motong starter adalah agar mudah ketika mencampurkannya dengan campuran tepung.

Menggunakan tangan, aduk dan uleni campuran starter dan tepung, proses ini cukup sulit mengingat campuran tepung dan gula yang kering dan starter yang keras. Lakukan proses ini dengan sabar dan perlahan, lambat laun campuran akan menjadi lembab dan mudah tercampur dengan baik. Lakukan proses ini hingga semua bahan tercampur baik. 


Tambahkan telur dan minyak goreng kocok adonan menggunakan mikser dengan speed paling rendah hingga menjadi halus dan tercampur baik. Pada kondisi ini adonan akan membentuk gumpalan-gumpalan yang sulit hancur, karena adonan masih membentuk gumpalan maka adonan lantas saya saring menggunakan saringan kawat dengan lubang-lubang yang agak besar, tekan-tekan adonan di saringan dengan sendok sehingga adonan menjadi halus. 

Tutup permukaan mangkuk dengan plastic wrap dan diamkan adonan selama 2 - 3 jam hingga adonan mengembang dan membentuk gelembung-gelembung halus.


Siapkan loyang bulat diameter 23 cm atau bisa juga menggunakan loyang segi empat. Olesi dengan margarine dan alasi permukaannya dengan kertas baking. Olesi permukaan kertas dengan margarine. Tuangkan adonan ke dalam loyang dan istirahatkan kembali selama 1 jam. 

Kukus adonan di dalam dandang kukusan yang telah dipanaskan sebelumnya menggunakan api besar. Tutup permukaan kukusan dengan kain bersih yang menyerap air. Kukus selama 45 menit. Jangan buka penutup kukusan selama cake di kukus. 

Jika cake telah matang, keluarkan dari kukusan, lepaskan dari loyang. Potong-potong dan siap disajikan. Yummy!

Source:
Blog My Little Space - Traditional Ma Lai Gao @ Malay Cake 




4 komentar:

  1. hhmm.. nampak sedaap rasanya :)
    Nyummy...

    BalasHapus
  2. Mbak endang saya penggemar baru blog mbak.
    Terimakasih krna mau sharing dan saya liat ada 'dialog' disini ga sekedar monolog dari pembaca.

    Mbak sebenarnya fungsi susu di kue ini apa ya?
    Soalnya saya alergi susu.
    Makasih lagi mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, salam kenal dan thanks ya sudah bersedia singgah di jtt

      susu umumnya di cake berfungsi untuk membuat lembut tekstur dan membuat rasanya lebih enak ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...