03 Juni 2012

Yeast Cake: Cake dari ragi dengan lemon glaze



Dua minggu yang lalu, Sintya, teman saya mampir ke rumah Pete. Kali ini tujuannya bukan untuk belajar memasak sebagaimana yang lainnya. Memasak bukan salah satu kegemarannya. Tetapi untuk mencari koneksi internet 24 jam gratis yang aman dan nyaman di kamar saya ^_^. Hmm ini bukan masalah, karena berarti ada satu korban berikutnya yang akan saya paksa untuk membantu praktek membuat kue di dapur. Seperti biasa, semangat uji coba bangkit menggebu jika ada teman yang diajak untuk saling bertukar pikiran dan komentar, walau partner yang satu ini kurang minat berkutat di area ini. 


Resep pertama yang kami buat adalah cinnamon bun yang menurut Sintya rasanya mantap walau tampilan kurang memuaskan jika akan dikomersilkan. Jika anda berminat dengan resep cinnamon bun silahkan klik di link ini. Sukses dengan resep pertama maka kami pun lanjut ke percobaan berikutnya. Next adalah yeast cake dengan lemon glaze. Saya mencoba cake ini bukan karena tertarik dengan rasanya, tetapi lebih karena bahan yang digunakan. Selama ini jika membuat cake maka bahan pengembang yang ditambahkan adalah baking powder dan baking soda. Nah kali ini bahan pengembangnya adalah ragi. Penasaran? Yuk lanjut.


Kalau mau jujur sebenarnya saya akui cake ini tidak memiliki rasa yang terlalu istimewa, selain itu teksturnya pun kurang lembut dan moist. Lantas apa kelebihannya jika dibandingkan dengan cake jenis lainnya? Ragi. Yep, ragi lah yang membuatnya berbeda. Jika umumnya adonan cake dikembangkan dengan baking powder atau baking soda maka cake yang satu ini menggunakan bahan pengembang berupa yeast atau ragi. Jadi bagi anda yang tiba-tiba di rumah kehabisan stock baking powder dan baking soda atau ingin mencoba variasi cake lainnya maka cake ragi ini bisa menjadi alternatif untuk dipraktekkan. Walaupun rasanya bisa dibilang agak plain namun kekurangan tersebut 'sedikit' tertolong dengan cita rasa lemon glaze yang dioleskan pada permukaan cake. Rasa asam manisnya mampu menolong cake yang biasa-biasa saja ini. Satu lagi, cake ini sedap selagi hangat, jadi sebaiknya segera sikat kala baru saja keluar dari panggangan. Ketika mendingin cake memiliki tekstur agak keras.


Membuat cake ini sangat mudah, sebagaimana resep-resep cake favorit saya lainnya karena memang resep dengan minim bahan dan gerakan memang menjadi tujuan utama saya. Yep, jika bisa membuat makanan lezat dengan cara mudah mengapa harus menyiksa diri dengan jalan yang penuh dengan jebakan dan duri bukan? Namun ada kalanya saya akui, tidak semua resep simple akan menghasilkan makanan yang spektakuler. Hmm, mungkin resep ini bisa menjadi contoh yang tepat. ^_^


Anyway busway, jika anda berminat dengan resep cake ragi dengan lemon glaze maka berikut ini resep dan cara pembuatannya ya.


Yeast Cake: Cake Ragi dengan Lemon Glaze
Resep diadaptasikan dari web King Arthur Flour - Yeasted Lemon Cake 

Untuk 1 loyang cake tulban diameter 23 cm

Bahan:
- 26o gram tepung terigu serba guna (saya pakai Segitiga Biru)
- 7 gram ragi instan atau 2 1/4 sendok teh (pastikan fresh dan cek masa kedaluarsa, saya menggunakan merk Fermipan)
- 100 gram gula pasir (saya menggunakan 50 gram gula mengikuti resep asli dan cake terasa plain)
- 1/2 sendok teh garam
- 113 ml susu cair hangat
- 142 gram mentega, cairkan
- 4 butir telur, ukuran medium hingga besar
- 1 sendok makan parutan kulit jeruk lemon

Lemon glaze:
- 150 gram gula
- 113 ml air
- 113 ml air jeruk lemon (saya menggunakan air perasan 1 butir jeruk lemon)

Cara membuat:
Siapkan loyang tulban diameter 23 cm, olesi permukaannya dengan mentega, taburi tepung, katuk-ketuk loyang untuk membuang kelebihan tepung. Sisihkan.


Siapkan mangkuk, masukkan 100 gram tepung terigu, ragi instan, gula dan garam, aduk rata.

Campurkan air hangat dengan mentega cair dalam satu mangkuk, aduk rata dan tuangkan campuran mentega+air ke dalam tepung. Aduk selama 2 menit.


Tambahkan telur, sisa tepung sebanyak 160 gram, dan parutan kulit jeruk lemon, kocok menggunakan spatula kayu atau pengocok telur kuat-kuat selama 2 menit. 


Tuangkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya, tutup loyang dengan kain bersih dan diamkan selama 1 jam. Menjelang akhir cake diistirahatkan, panaskan oven, set di suhu 175'C. 

Membuat lemon glaze:


Siapkan panci kecil, masukkan gula dan air kedalamnya, aduk rata. Panaskan hingga mendidih menggunakan api yang kecil saja. Biarkan mendidih selama 10 menit, hingga menjadi sirup yang kental. 

Masukkan jus lemon, aduk rata dan angkat panci dari api.


Panggang cake selama 40 - 50 menit atau test dengan lidi, jika tidak ada adonan menempel saat lidi ditusukkan ke dalam adonan maka cake dianggap matang. Keluarkan dari dalam oven.

Dalam kondisi cake masih panas, oleskan setengah larutan lemon glaze pada permukaan cake menggunakan kuas, biarkan mendingin selama 5 menit. 

Balikkan cake ke atas permukaan rak kawat, kemudian oleskan sisa larutan lemon glaze pada bagian dasar cake. Jika sirup terasa terlalu kental karena mendingin, panaskan sebentar dikompor hingga agak mencair dan oleskan pada cake.


Letakkan cake di piring, potong-potong dan cake siap disajikan dengan whipped cream, selai atau segelas teh hangat.


Selamat mencoba! 

Sources:
Web King Arthur Flour - Yeasted Lemon Cake




8 komentar:

  1. saya suka buat ini juga mbak endang, ini namanya brudel ya cake khas orang manado..emang klo yang plain kurang moist n malah beremah. menurut saya cakenya akan berubah jd super yummy (mengutip istilah mba endang,hee) moist n tidak beremah klo udah di tambah pisang n kacang ijo, aduuuuhhh mantap bangeeeettt..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Anita, mantap, gud idea mungkin kalau ditambah pisang atau kacang ijo jadi nendang ya. Hahhah, okeh next saya coba sarannya ahhh. Makasih ya Jeng ^_^

      Hapus
  2. Mbak Endang, wahh makasih yah udah sharing terus. Enak-enak semuanya :) Mbak, kalo di Manado kue ini namanya Brudel..biasa untuk sarapan di pagi hari yang dimasak sama oma-oma di sana,bedanya adalah mentega tidak dicairkan. :) kalo aku membuatnya untuk suamiku biasanya aku variasikan dengan isian keju atau taburan kenari, kismis, buah kering dan varian lainnya tergantung persediaan. Atau dimakan dengan dioles selai atau dicelup kopi pun asik. Tapi ide dengan lemon glaze ini luar biasa, aku akan mencobanya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Evidha, makasih atas sharing dan komentarnya. Hahaha, saya baru tahu namanya brudel, kalau tahu bisa dicampur aneka buah kering dan bahan lainnya pasti udah saya campur Mba, soalnya rasanya biasa saja hahhahah. Masih sisa 3 potong di rumah gak ada yang mau makan akhirnya masuk tempat sampah. Saya udah mikir gak bakalan bikin lagi, tapi karena ada saran dari Mba ANita dan Mba Evidha saya jadi semangat. Thanks yaaa ^_^

      Hapus
  3. Hai, Mbak Endang.. Baru nyobain resep ini nih.. Setelah baca tulisan Mbak Endang tentang cita rasa cake yang agak sedikit plain, saya iseng-iseng sedikiiiit memodifikasi.. Hehehe.. Takaran gulanya saya pakai sama dengan resep asli (50 g) tapi parutan kulit lemon dan lemon glaze-nya saya skip. Gantinya, saya panggang dalam cup muffin yang diberi isian sayuran kari seperti isi pastel pastry -nya Mbak Endang itu lho.. Ternyata rasanya lumayan juga ..., Dimakan hangat-hangat pas sarapan, enak.. hehe padahal ini cake ragi (brudel) pertama saya.. *senang* Thanks for sharing the recipe, Mbak.. ^_^b

    Salam,
    Yunita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yunita, sipp, keknya idenya bisa dicontek nih, hehehe, modifikasi pakai sayur mantap juga. Thanks sharingnya ya Mba ^_^

      Hapus
  4. Mbak Endang.....aku bikin kue ini koq kempes...pes...pes... yaa...malah kayak kue apem jadinya. Pas diistirahatkan adonannya naik; tapi pas udah masuk oven, keluarnya malah kempes dengan suksesnya :( ada tips/trik gak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ada tips dan trick Mba, semua instruksi sudah saya jelaskan diatas ya. kemungkinan waktu memanggang yang kurang lama sehingga cake masih basah bagian tengahnya. Waktu memanggang tidak selalu harus mengikuti patokan waktu di resep, beda oven bisa beda waktu. test dengan lidi untuk memastikan cake matang ya.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...