08 Desember 2014

Seblak Basah Ceker Ayam dan Bakso a la JTT



Bandung memang surganya pecinta makanan terutama makanan yang masuk kategori 'ringan' alias tidak terlalu mengenyangkan, memiliki porsi yang kecil namun cukup memuaskan lidah dan perut sambil menunggu jam makan besar tiba. Makanan khas Bandung yang umum kita jumpai misalnya saja siomay, batagor, otak-otak, mie ayam ceker, gehu pedas atau yang belakangan ini nge-trend adalah makanan bernama seblak basah.  Sebenarnya sudah lama saya mendengar mengenai seblak di Jakarta, namun umumnya seblak yang biasa diperjual-belikan disini adalah jenis yang kering dengan tampilan seperti kerupuk yang tebal. Terus terang seblak kering bukan makanan favorit saya, karena teksturnya yang super keras membuat saya ketar-ketir juga jika tambalan di gigi menjadi rontok. Untuk jenis seblak basah saya belum pernah mencicipinya sama sekali, hanya melihat dan membaca ulasannya saja di internet. Saya akui tampilan seblak basah terlihat sangat menggoda, apalagi dengan embel-embel super pedas, membuat air liur menetes-netes membayangkannya. ^_^


Ketika saya berkunjung ke Bandung, bulan lalu, dalam rangka acara seminar kantor maka makanan ini pun masuk ke dalam daftar kuliner yang kudu dan wajib saya coba selain ketupat tahu Bandung dan siomay yang sudah kondang duluan. Walau Intan, teman kantor saya yang berdomisili di Bandung menjelaskan betapa simple-nya bumbu untuk membuat seblak basah, namun tetap saja perasaan ini kurang puas jika belum mencicipinya secara langsung. Setidaknya jika hendak mencobanya sendiri di rumah, maka saya tahu harus menambahkan bahan dan bumbu yang pas ke dalamnya. Impian saya akan seblak basah pun terwujud kala mobil kantor yang kami tumpangi singgah disebuah warung seblak basah bernama 'Deut Tjenghar' di jalan Purnawarman BEC Bandung.  Intan yang hobi jajan merekomendasikan warung seblak ini untuk diuji coba dan pilihannya sama sekali tidak salah, rasa seblak 'Deut Tjenghar' yang alamak pedasnya ini memang sedap!

Warung yang katanya sangat terkenal hingga banyak diulas oleh stasiun TV dan majalah kuliner ini sebenarnya hanya berupa kios kecil yang berada di tepian jalan di depan jajaran factory outlet.  Walau ramai oleh pembeli namun proses pelayanannya sangat cepat, ini karena dua buah wajan berisi aneka isian seblak telah siap dimasak. Salah satu wajan tersebut berisi kerupuk rebus, ceker ayam, bakso kecil, siomay, cimol, dan aneka isi lainnya yang saya susah untuk menebaknya. Sementara wajan lainnya berisi kuah seblak yang tampak jingga merona. Ketika kita memesannya sesuai dengan menu yang tertempel di gerobak  maka sang Ibu penjual akan memilih isi sesuai menu, memasukkannya ke dalam cup kecil plastik dan menuangkan kuah ke dalamnya. Tingkat rasa pedasnya disesuaikan dengan permintaan pembeli, dan saya cukup menyesal memesan seblak super pedas karena pedasnya luar biasa tobat!


Jika anda bertanya-tanya dimana hasil petualangan kuliner saya di Bandung, maka dengan berat hati saya katakan semua fotonya musnah terhapus secara tidak sengaja. Padahal di dalamnya saya banyak mengabadikan aneka makanan yang saya cicipi dan beberapa sudut kota yang sempat saya kunjungi. Kebetulan di depan lokasi hotel kami terdapat sebuah taman kecil yang pada hari Minggu banyak sekali penjual makanan berkumpul disana, masyarakat Bandung pun tampak asyik menikmati Minggu pagi bersama keluarga sambil menyantap seporsi ketupat Bandung atau lontong sayur Bandung yang lezat. Mengira bahwa semua gambar di memory card telah tersimpan dengan baik di laptop, maka ketika saya berkunjung ke Jogya beberapa waktu yang lalu, saya pun menghapus semua file folder di card. Setibanya di Jakarta saya pun hanya bisa meratap penuh sesal kala menyadari semua foto di Bandung terlupa untuk disimpan di laptop. Tentu saja keinginan untuk berkunjung ke kota Kembang ini masih menggelora dan berharap kelak saya bisa berbagi ke anda. ^_^ 


Wokeh kembali ke resep seblak basah yang kali ini saya posting. Nah seblak basah sendiri merupakan makanan yang umumnya terbuat dari campuran kerupuk yang dimasak hingga lunak, butiran bakso sapi, siomay, sosis, ceker ayam, cimol dan aneka bahan lainnya tergantung kreatifitas si pembuat seblak basah. Semua bahan ini dimasak di dalam kuah yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kencur dan cabai rawit. Kuah seblak biasanya tidak terlalu banyak alias 'nyemek-nyemek' atau tergantung dengan selera kita masing-masing. Seblak basah di warung seblak 'Deut Tjenghar' sendiri hadir dengan kuah yang cukup banjir sehingga segar diseruput panas-panas, terutama disaat hujan mengguyur Bandung waktu itu.  Kalau dipikir-pikir seblak basah sebenarnya merupakan seporsi makanan campur aduk dari segala jenis makanan lainnya yang telah terkenal lebih dulu. Semua makanan itu lantas dimasak dalam kuah dengan bumbu sederhana, plus kencur yang menjadi bumbu khas daerah Jawa Barat dan sekitarnya, dan terciptalah makanan baru bernama seblak basah. Saya pun kemudian berfikir mungkin saat itu si penemu seblak berusaha mendaur ulang makanan sisa di dapurnya menjadi makanan baru yang ternyata rasanya cukup lezat. ^_^


Untuk seblak basah yang saya buat kali ini, saya menggunakan kerupuk ikan dan udang. Rasa ikan dan udang yang terdapat di dalam kerupuk akan membuat kuah seblak menjadi lebih nendang. Pilihlah kerupuk yang tebal sehingga tidak mudah hancur saat dimasak. Saya juga banyak menggunakan ceker ayam. Selain ceker ayam merupakan salah satu makanan kesukaan saya juga kaldu rebusannya akan membuat kuah seblak menjadi lezat. Supaya isi seblak lebih bervariasi maka sepuluh butir bakso sapi yang telah diiris saya masukkan juga ke dalamnya, anda bisa menggantinya dengan bakso ayam, ikan atau irisan sosis. Karena menghindari menggunakan kaldu instan maka saya menambahkan kaldu sapi sebagai kuahnya, ini optional artinya anda bisa menggunakan kaldu pilihan anda masing-masing atau cukup air rebusan ceker ayam saja. 

Ada satu hal yang menurut saya kurang pada makanan ini yaitu sayuran. Nah agar lebih bergizi maka sayuran seperti jamur, sawi putih atau pak choy bisa juga digunakan. Sayangnya kulkas saya sedang kering kerontang akan sayuran sehingga ketiganya terpaksa saya skip dari rencana awal.  Seblak paling sedap jika dibuat sedikit pedas dan disantap panas-panas dengan kucuran air jeruk nipis di atasnya. Yummy!

Berikut proses dan resepnya ya! 


Seblak Basah Ceker Ayam dan Bakso a la JTT
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 5 porsi

Tertarik dengan resep masakan sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Bakso Daging Sapi Spesial
Tahu Bakso Sehat Berkuah
Cilok - Dengan sambal pecel atau rujak, keduanya sama mantapnya!

Bahan:
- 200 gram campuran kerupuk ikan/udang, pilih jenis kerupuk yang tebal irisannya
- 20 buah ceker ayam
- 10 buah bakso daging sapi, iris tipis
- 500 ml kaldu ayam atau sapi (optional), ganti dengan air biasa jika tidak ada
- 500 ml air untuk merebus ceker hingga lunak, tambahkan jika air habis dan ceker belum empuk
- 1 batang daun bawang, rajang halus

Bumbu dihaluskan:
- 8 - 10 buah cabai rawit (kurangi takarannya sesuai selera jika terlalu pedas)
- 5 siung bawang putih
- 5 siung bawang merah
- 2 ruas jari kencur
- 1 sendok  makan minyak untuk menumis

Bumbu lainnya
- 1/2 sendok makan garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 3 sendok makan saus tomat
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 1/2 sendok makan gula merah sisir halus

Pelengkap:
- bawang merah goreng untuk taburan
- irisan jeruk nipis 
- irisan cabai rawit

Cara membuat:


Siapkan panci, beri air secukupnya dan masukkan ceker ayam. Rebus hingga ceker menjadi sangat lunak. Tambahkan air jika habis dan ceker ayam belum lunak. Matikan api dan sisihkan. 

Siapkan panci kecil, beri air dan masak hingga mendidih. Masukkan kerupuk kering, rebus hingga setengah matang. Tiriskan dan siram dengan air dingin. Sisihkan.


Siapkan wajan/panci, panaskan 1 sendok makan minyak dan tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Tuangkan tumisan bumbu ke panci berisi ceker ayam. Tambahkan 500 ml air kaldu, masak hingga mendidih.


Masukkan bakso, kerupuk rebus, daun bawang dan semua bumbu lainnya aduk sebentar. Masak hingga mendidih, cicipi rasanya. Sesuaikan garam dan gula, angkat. Sajikan panas-panas dengan taburan bawang merah goreng dan kucuran air jeruk nipis. Super yummy!



44 komentar:

  1. duuuhh.... Eling mba... Itu cabenya banyak amiiitt... Hehehe,... Alih2 dpt makanan enak malah diare lho...

    Hahaha...
    Sy pun pncinta pedas, tp pas ngidam yg ke tiga ini malah rada berkurang slera pedesnya,...

    *curhat
    :))'

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka, gak tahan mba kalau lihat cabai rawit merah yang menor itu, pengen semua dimasukkan ke panci saja wakka. padahal habis makan seblak perut jadi melilit.

      Hapus
    2. itu ada kencurnya,biar gk sakit perut

      Hapus
  2. Hadduuh...mbak Endang, sayang yaa foto2nya kehapus, jadi ga bisa liat deh kulinernya waktu di Bandung. Tenang mbak...Jakarta - Bandung kan deket, pergi kesana lagi saja. Hehehe....( Emma - Semarang )

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba emma, iyaaa, waah saya juga nyesel banget, mana bagus2 juga hasilnya. next time kesana lagi dahh heheheh

      Hapus
  3. wah pucuk dicinta seblak pun tiba.. pas bgt dr kmrn oprek2 google nyari resep seblak tp gak sreg.. sperti biasa, sama smua resepnya.. idih.. pd copas2 resep aja kali ya.. slain itu gak pede klo bkn resep jtt.. wkwkkw
    emgnya klo seblak kering keras bgt ya mba? bknnya kyk kerupuk biasa digoreng gt trs diksh cabe?
    anyway, thx ya mbaaa... besok eksekusi lah.. scara udah beli kerupuknya cm resepnya gak ada yg sreg jd ditunda dh nyeblaknya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka, iya mirip semua yaa, tapi memang kaya gitulah resepnya. berhubung kemarin saya makan seblak bandung asli, saya lihat kayanya tampilan kuahnya kok merah kecoklatan, akhirnya dimodif dah resep hehhehe.

      seblak kering dalam bungkusan merk terkenal itu mba, kerasnya minta ampun hehehe

      Hapus
  4. Resep baruuuu... Kemarin udah eksekusi seblak nyemek resep dari temenku.. lihat seblak mbak endang bikin ngecesss...
    Cusss lah di eksekusi lagi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, waah moga suka dengan rasanya yaa, yang nyemek juga keknya maknyus hehehhe

      Hapus
  5. Selama ini nyobanya seblak yang nyemeuk2 aza,dan baru seblak doang tampa ceker,wajib dicoba ni mbak,mksh resepnyà.... =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba nina, plus ceker makin mantaap banget, secara doyan banget sama ceker wakakka

      Hapus
  6. Duh, ngiler aku mbak. segera eksekusi ah.. ijin copas resep yaa.. tengkyu.. ;)

    BalasHapus
  7. Lagi penasaran... Apa itu seblak.. temenku yg di jkt pd heboh bikin..... Langsung search di JTT.... Pas bgt..... Maklum orang magelang ga tau.. Hihihi... Kalau ga pake ceker bisa ga ya.....???? Ga suka soalnya.... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba mirna, bisa ya, skip saja cekernya. isi seblak tergantung sama si pembuatnya kok jadi apapun bs dimasukkan hehehe

      Hapus
  8. Lupa kasih nama.....
    Mirna- magelang

    BalasHapus
  9. Lagi cari resep seblak, ketemu resep ini dan langsung pengen coba. Dgn PD nya beli ceker 1kg, ternyata jadinya banyak sekali..Alhamdulillah bisa kirim ke tetangga kanan kiri, dan Alhamdulillahnya lg semua bilang enak dan maksa minta dimasakin lagi..terimakasih banyak ilmu nya ya mba ^^

    Aya-Jakarta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Aya, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka. saya juga suka cekernya yang buaaaanyyyyaaakk wakakkakak.

      Hapus
  10. seblaknya juara mbak....skip ceker tapi....heheh...

    nampoool lah...
    sukses ya mbak endang...^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Rhee, wah saya suka banget sma makanan ini, bikin super pedas dan ceker yang banyak wakakkak, saya maniak ceker hehhehe

      Hapus
  11. Kl ke bandung coba juga seblak seugak mba, du geger kalong gilang di daurut tauhid, ada banyak bangetttt toping, ada batagor,siomay,tahu,mie,tulang ayam,tulang sapi,suwiran ayam,sosis,sawi,pakcoy,jamur,dll. Kl dibdg sini bumbu seblak nya bwang putih merah dan bwg daun di halus kan, cikur di haluskan terpisah juga cabe rawit nya. Plus di tambah pake daun jeruk mba lebih maknyus dehhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba aulia, wah makasih infonya ya, nah itu resep seblaknya mantap banget kayanya, saya jadi ngiler dan pengen coba hahhaha.

      enaknya yang tinggal di bandung ya, bisa nyoba2 seblak dimana2. thanks yaa

      Hapus
  12. Salam kenal mbak.. Saya tertarik banget ma resep2 mbak, kereeen.. Sudah saya coba beberapa dan hasilnya memuaskan. Hehehehe
    Mbak, untuk saus tomatnya apa bisa diganti dengan tomat yg dihaluskan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba minnie, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT dsuka. Bisa pakai tomat dihaluskan ya mba, tapi jangan banyak2 karena tomat segar rasa languya dominan ya.

      Hapus
    2. Siap Mbak... Makasih banyak.. 😍😊

      Hapus
  13. Terima kasih resepnya.
    Untuk mengemvalikan foto yang terhapus, coba install di laptop software RECUVA
    InsyaAllah 90% bisa balik fotonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya Mas Fahrizal infonya, next time saya akan coba install softwarenya. thanks yaa

      Hapus
  14. Namanya mirip sama aku mba, salam kenal.. Seneng banget liat resep"nya.. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya hehehhe, salam kenal mba Endang ^_^, thanks sharingnya yaa.

      Hapus
  15. Resep just try and taste emg gak ada matinya! Mantap seblaknya....

    Sovheebogor

    BalasHapus
  16. Mbak Endang, foto seblaknya diposting Pak Ridwan Kamil di akun instagramnya hahaha... sumbernya dicantumkan lho... ternyata beliau penggemar JTT juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks infonya Mba Nur Latifah, saya sudah lihat IG-nya hehehhe.

      Hapus
  17. Mbak,aq uda coba resepnya,enak.tp pake kencur bubuk karena dI pasar dekat rumah susah bgt cari kencur segar.hasilnya ttap mantap! Suwun Mbak resep2 kerennya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba Ratna sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  18. mbaaa...ini kayaknya foto dan resepnya punya mba end dech... coba dicek bnr nggak... http://www.resepkuekeringku.com/2015/10/resep-seblak-basah-ceker-pedas-dan-bakso-sapi-enak-khas-bandung.html?m=1

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke mba Dhia, thanks yaa, betul gambar sy dan di crop water marknya. Sudh saya tinggal komen pedas disana, moga yag punya web insaf ^_^

      Hapus
  19. Menggiurkan banget seblaknya Mba Endang. Selama ini kalau lihat resep seblak, saya udah mundur duluan karena melihat jumlah cabe rawitnya hahaha. Oh ya Mba, kalau cabe rawit diganti dengan cabe hijau atau cabe merah, kira-kira perlu berapa buah? Malas ke pasar beli cabe rawit hehe, saya mau pake bahan-bahan yang ada di kulkas aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks sharingnya mba, moga suka setelah resnya dicoba. Cabe saya kembalikan ke selera masing2 mba, kalau suka pedas ya pakai yang banyak ya

      Hapus
  20. Ngiler banget mbak liat fotonya, nanti mau coba ah bikin dirumah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. kudu dicoba ini, rasanya unik dan pas kala hujan2 begini hehehhe

      Hapus
  21. Seblak tuh favorit aku banget. Sering banget aku buat di rumah. Kalo yang mbak Endang cobain sebetulnya udah bukan seblak klasik, karena seblak klasik bumbu halusnya hanya bawang putih, kemiri, dan kencur tok. Bisa ditambah cabai rawit, tapi kalau di abang2, mereka biasa dipisah antara bumbu putih halus dan sambal. Tapi sekarang ada seblak rasa rendang, tom yam, dll. Bervariasi dan enak2. Dan seblak itu sebetulnya nama kerupuknya mbak. Dulu sih yg booming seblak kering. Isinya kerupuk kecil2 yang agak bantat gitu digoreng dan diawurin bubuk cabe ampe jadi pedes. Biasanya aku jadiin topping Indo*** kuah. Karena kalo digado dia agak keras. Nah awalnya, yg jual seblak basah tuh tukang2 lumpia basah pinggir jalan. Karena bumbu dan cara pembuatan awalnya hampir sama. Bumbu putih ditumis, dimasukin daun bawang dan ceplok telur, baru si kerupuk mentah yang sudah direndam air ini ditumis. Varian awalnya juga cuma dicampur pake makaroni. Dikasi air dikit untuk melarutkan garam,gula, penyedap. Masukin sambal, terus ditutup sampe airnya agak saat. Jadilah seblak basah. Itulah cerita awal yang aku tau dari penjual seblak mbak. Kalau penambahan kencurnya aku ngga tau dr mana, cuma dl depan kampus aku, si mamang lumpia emang bumbunya ada hint kencur sih. Mungkin biar jadi ciri khas Jawa Barat ya? Karena penambahan kencur umum bgt disini (dan aku gasuka hahaha.. makanya kalau jajan suka minta tanpa kencur!wkwkwk)
    Mbak, kapan2 kalo main ke Bandung dan minat coba2 seblak lagi, aku kasi rekomendasi list yg maknyus. Siapa tau bisa jadi inspirasi recook lagi ama Mbak Endang

    1. Seblak Ma Titin di Pelataran Parkir Motor Setrasari Mall (Samping Griya) Bandung. Di gerobak gt mbak, tapi bersih. Yang jual ibu2. Ini sih seblak klasik. Kalo gasalah telur sudah termasuk deh. Aku senengnya karena si ibu semua bumbu cairnya dipisah semua. Bumbu putih, kencur halus, dan sambal.
    Varian isinya ada kerupuk, makaroni, kuetiau, batagor, siomay, ceker, dan tulangan ayam.
    Harganya : sekitar 6-12 rb/porsi.
    2. Seblak di food court Terminal Tahu Lembang. Penampakannya mirip-mirip seblak Mbak Endang dengan rasa asam-manis-pedas seger gitu.
    Aku waktu itu beli campur ada Kerupuk, siomay, batagor, bakso, dan telur puyuh rebus. Si ibu yang jual bikin bumbunya ngedadak gitu. Kalau dipesan baru diulek, jadi bisa rekues takarannya.
    Harganya : 20rb/cup (belum termasuk pajak)
    3. Crispy Seblak Pasta di Madame Sisca Eatery Jl. Cendana no 16 Bandung. Aku ngerasa ini jadi kaya in between Seblak-Aglio Olio. Yg pasti dia berasa mahal. Kesannya jadi "naik kelas". Hahaha.. Endess poll
    Harga : 32rb (belom termasuk pajak)
    Isi : Penne (iya mbak sumpah pake penne!), kalo gasalah ada kerupuknya tp ga banyak dominan pennenya, smoked beef, sama kulit ayam kering gitu.

    Kalau yg kata temen2ku enak juga, Seblak Kosambi. Itu pakek ngantri belinya, dinomorin gitu. Aku belum pernah beli karena jauh, tapi kalo menurut cerita temenku, bumbunya lebih mengarah ke Chinese Food karena pake kecap inggris dan saos Tiram.
    Sama 1 lagi yang lagi booming, Seblak Mozzarela di Marlo's. Dulu jaman Marlo belom renov, aku pernah coba seblak tenderloinnya. Seblak biasa sih, tapi dikasi daging tenderloin yg dipotong dadu gitu. Cuma menurutku, bumbunya kurang nendang. Nah gatau nih yg sekarang aku belom nyoba. Hehe..
    Itu aja sih mbak rekomendasiku. Siapa tau berguna buat mbak Endang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Glea, wah thanks info seblak dan rekomendasinya yaaa, sangat berguna kalau saya jalan2 ke bandung dan ngiler makanan ini. Pasti pembaca lainnya juga sangat terbantu dengan sharingnya. Mantap! Sukses selalu yaaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...