12 Juni 2015

Resep Tumis Cumi- Cumi Asam Pedas



Satu hal yang membuat saya agak malas mengolah cumi-cumi adalah bau amisnya yang susah sekali hilang. Cumi-cumi termasuk seafood yang memiliki bau dan rasa khas yang terkadang memang membuat perut menjadi eneg kala menyantapnya. Banyak pembaca JTT yang bertanya ke saya bagaimana tips paling jitu mengolah cumi-cumi agar bau amisnya lenyap dan biasanya saran saya hanyalah gunakan cumi-cumi dengan kondisi yang masih segar serta selalu kucuri dengan air jeruk nipis. Selama ini saya mengira cara ini cukup mampu mengurangi bau yang mengganggu namun terus terang memang tidak ampuh menumpasnya secara total. 

Beberapa minggu yang lalu seusai membeli sekilo cumi-cumi di pasar dalam rangka membuat burger hitam yang resepnya telah saya posting sebelumnya. Anda bisa klik link resep dan prosesnya disini. Sisa cumi-cumi yang masih banyak membuat saya pun lantas mengolahnya menjadi lauk hari itu. Menurut saya tidak ada cara yang lebih sedap dalam memasak cumi-cumi kecuali dengan menumisnya bersama banyak bumbu, banyak cabai rawit yang super pedas dan tentu saja sedikit asam. Nah kali ini saya tidak menggunakan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis yang menganggu, melainkan saya merendamnya di dalam air asam jawa dan garam. Hasilnya adalah cumi-cumi yang bebas bau amis. Mantap! ^_^

resep tumis cumi-cumi bumbu pedas

resep tumis cumi-cumi bumbu pedas
Asam jawa


Ibu saya sebenarnya sejak dulu berulangkali selalu menjelaskan bahwa asam jawa dan garam adalah kolaborasi yang pas ketika kita hendak menumpas bau amis di seafood, terutama cumi-cumi dan udang. Bahkan lauk favorit kami sejak kecil adalah cumi-cumi asam garam dan udang goreng yang hanya dibumbui dengan asam dan garam. Untuk cumi-cumi asam garam resepnya bisa anda lihat pada link disini. Beliau selalu berkata, "Ingat nggak dengan pepatah asam di gunung dan garam di laut bertemu dalam satu belanga? Pepatah itu tepat sekali karena memang keduanya membuat masakan menjadi lebih enak dan menghilangkan bau amis." Saya pun  hanya manggut-manggut setiap kali mendengarkan penjelasan itu namun jarang mempraktekkannya di dapur. Ini karena, jeruk nipis yang tinggal potong dan peras terasa lebih praktis dibandingkan harus merendam gumpalan asam jawa yang keras di air panas, meremas-remasnya hingga menjadi pasta kental. Membutuhkan waktu dan membuat perabotan dan tangan menjadi kotor. 

resep tumis cumi-cumi bumbu pedas
resep tumis cumi-cumi bumbu pedas

Namun ketika bau amis cumi-cumi masih terasa kental di masakan yang saya buat maka kini dengan terpaksa saya pun menjalankan petuah Ibu. Setiap kali sebelum mulai memasak seafood maka sebongkah asam jawa telah saya rendam di dalam air panas terlebih dahulu dan siap digunakan ketika proses memasak mulai dilakukan.  Tak heran asam jawa, seperti halnya cabai dan bawang putih termasuk ke dalam bumbu masakan yang boros di dapur saya. Untungnya saya memiliki pasokan tetap, yaitu Ibu. Jadi setiap kali Ibu berkunjung ke Jakarta atau kami yang pulang ke Paron maka beberapa bumbu wajib yang tidak lupa untuk selalu dipesan adalah asam jawa, kluwek, petis dan terasi. 

Asam jawa dari Paron berwarna gelap kehitaman, bersih dan bebas biji seperti gambar yang saya tampilkan di atas, sehingga mudah digunakan. Saya biasanya menggunakan sekitar 1 atau dua sendok makan asam, merendamnya di dalam 100 ml air panas. Asam jawa yang telah mekar dan lunak ini kemudian saya remas-remas hingga hancur. Hanya pasta kentalnya saja yang saya pakai di dalam masakan, namun jika digunakan untuk merendam potongan ikan dan seafood lainnya maka semua bagian asam termasuk pulpnya yang kasar turut saya masukkan. Nah rendaman seafood ini perlu dibiarkan sekitar 20 menit sebelum kemudian dicuci hingga bersih dan siap digunakan. Selain menghilangkan bau amis maka asam (baik dari asam jawa, cuka atau jeruk nipis/lemon) juga membuat cumi-cumi mudah empuk ketika dimasak.   

resep tumis cumi-cumi bumbu pedas

Selain asam jawa, tips lainnya untuk memasak cumi-cumi dan protein hewani lainnya yang berbau amis adalah dengan menggunakan banyak bumbu di dalam masakan. Terutama cincangan bawang putih dan jahe, walau saya juga suka memasukkan bumbu lengkap seperti lengkuas, serai, daun salam dan daun jeruk. Bawang putih dan jahe selain membuat masakan menjadi sedap juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk memasukkan banyak rempah di dalam masakan. Khusus untuk si tumis cumi-cumi ini maka rasanya akan semakin mantap jika dibuat dengan cita rasa super pedas, namun kurangi takaran cabai di resep jika anda bukan penggila pedas seperti saya. 

Satu hal yang menjadi kendala kala memasak cumi-cumi adalah menentukan waktu yang tepat untuk mematangkannya, karena biasanya daging cumi-cumi akan keras dan kenyal seperti karet jika terlalu lama dimasak. Namun jika kurang matang maka bau cumi-cumi yang khas akan masih terasa. Jika kita memasak dengan suhu tinggi maka cumi-cumi cukup dimasak dalam waktu 1 hingga 2 menit saja, biasanya ini dilakukan di restoran yang memiliki kompor dengan pengapian yang besar. Cara lainnya adalah dengan memasaknya menggunakan api kecil secara perlahan selama kurang lebih 30 menit. Selain waktu memasak maka ukuran cumi-cumi juga turut berpengaruh terhadap lamanya waktu memasak, cumi-cumi kecil seperti yang saya gunakan di resep ini lebih cepat empuk dan memiliki tekstur daging yang tidak kenyal jika dibandingkan dengan cumi-cumi Bangka yang besar. 

Berikut resep tumis cumi-cumi asam pedas beserta prosesnya ya.

resep tumis cumi-cumi bumbu pedas

Resep Tumis Cumi- Cumi
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 6 - 8 porsi

Tertarik dengan resep cumi-cumi lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cumi-Cumi Sambal Merah
Cumi-Cumi Masak Hitam a la My Mom
Cumi-Cumi Panggang Saus Kecap 

Bahan & bumbu:
- 1 kg cumi-cumi ukuran kecil + 1 sendok makan asam jawa + 1 sendok makan garam
- 1 butir bawang bombay ukuran kecil atau 1/2 bawang bombay ukuran sedang, iris melintang tipis
- 2 sendok makan minyak goreng
- 6 siung bawang merah, rajang tipis
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 15 buah cabai rawit, potong sesuai selera
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan memarkan
- 3 lembar daun salam
- 4 cm lengkuas memarkan
- 2 cm jahe, memarkan
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1/2  sendok makan gula jawa sisir halus
- 1 sendok makan air asam jawa
- 2 sendok teh garam
- 2 buah tomat merah, masing-masing belah menjadi 6 bagian

Cara membuat:
Siapkan cumi-cumi, tarik bagian kepalanya sehingga isi perutnya keluar. Buang insangnya yang berbentuk seperti plastik. Buang kantung tinta cumi-cumi dan isi perutnya yang berisi kotoran, jika cumi-cumi mengandung telur jangan buang telurnya. 

Buang mulut cumi-cumi yang terletak di ujung kepala bertentakel dengan cara memencetnya dengan ujung jemari tangan hingga keluar. Biarkan kulit cumi-cumi yang berwarna keunguan, karena akan membuat warna kuah tumisan menjadi gelap. 



Cuci cumi-cumi hingga bersih, tiriskan dan masukkan ke dalam mangkuk. Tambahkan satu bongkah asam jawa sekitar 1 sendok makan, dan 1 sendok makan garam. Remas-remas asam hingga hancur dan aduk bersama cumi-cumi dan garam. Diamkan selama 20 menit. Cuci bersih dan tiriskan. Sisihkan.

Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bawang bombay dan bawang merah hingga harum dan berubah sedikit transparan. Masukkan bawang putih, aduk dan tumis hingga harum. Masukkan serai, daun salam, lengkuas, jahe, aduk rata dan tumis hingga rempah layu dan harum.


Tambahkan kecap manis, saus tiram, gula jawa dan air asam jawa, aduk rata. Masukkan cumi-cumi, aduk dan masak dengan api kecil hingga cumi-cumi mengeluarkan air yang banyak dan kuah mendidih. 

Jika cumi-cumi telah empuk dan matang, tandanya warnanya berubah menjadi keruh dan tidak mengkilap, serta ketika dicubit dagingnya mulai empuk maka masukkan garam dan tomat. Aduk rata dan masak hingga mendidih dan tomat mulai sedikit matang. Cicipi rasanya dan angkat.

Sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!



32 komentar:

  1. Mbak aku tuh kalau masak cumi ditumis pasti alot. Makanya jarang masak yang beginia. SSeringnya cuma aku bikin calamary alias cumi goreng tepung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Tatit, kalau pakai yang ukuran kecil mudah empuk mba, dan rendaman dengan air asam juga membuat cumi2 menjadi cepat empuk ketika dimasak

      Hapus
  2. Hai mba Endang,
    saya tidak begitu suka dengan cumi ya karena baunya itu mba...jadi jarang sekali masak cumi...ai ai ternyata ibu2 kita sama ya mba, ibu saya juga kalau mengolah ikan ataupun seafood menggunakan asam jawa dan garam, lha saya juga selama ini malah pakai jeruk nipis saja mba..
    hmmm ternyata asam jawa ini manjur..sippp nanti kapan-kapan saya coba deh pakai asam jawa.. thanks sharingnya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Monik, thanks ya, yepp sama2 bau cumi2 memang kadang gk nahan apalagi kalau gak begitu fresh ya. memang jaman dulu itu banyak tips2 ampuh memasak ya hehhehe

      thanks sharingnya yaa

      Hapus
  3. Setuju banget dengan penggunaan bumbu yg banyak Mbak Endang. Yaaay...tooss. saya paling suka bumbu yg melimpah kalo masak tumisan. Haha. Sampe Ibu saya selalu komplain, jangan terlalu banyak bumbu nanti rasanya bisa kaya jamu. Haha. Tapi saya cuek aja. Wakakak. kalo masak cumi, saya selalu jarang alot mbak. Apa mungkin saya pake cumi kecil2 ya. Hehe. Lucky Me. Suami saya paling suka cumi hitam mbak. Wah kalo ngomongin cumi, saya jadi ingat takoyaki nih mbak. Kayanya di blog ini belom ada resep takoyaki ya mbak. Hahaha. Boleh donk request. Soalnya kalo udah di coba di JTT berarti udah ga diragukan lagi rasanya. Hehe. Semoga mbak Endang berkenan :D


    Renny

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Renny, wakakka, iyaaa, ibu saya juga suka ngomel2 boros bumbu katanya, habis kalau bumbunya gak melimpah kok rasanya gak nendang yaaa.

      takoyaki belum ada, hehehe, belum ketemu yang sreg resepnya. kalau sudah dicoba pasti akan di share ya mba.

      Hapus
    2. Mba punya cetakan takoyaki? Kalo ada beli di mana ya?

      Hapus
    3. nggak punya ya, tapi kayanya ada di toko alat2 cooking, pernah lihat di lantai 4 mall ambas

      Hapus
  4. tiap hari buka JTT slalu ada resep baru hehehe mantap mba ^^

    oh ya mba OOT nih ak baca resep nasi tomat itu aku kira nasgor berbahan tomat, stlah ak baca tnyt prosesnya ga kaya nasgor ya. tp di aron n kukus dengan bumbu yg sudah dibuat. hehehe jd penasaran mau coba. ^^ thx y mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba raisa, thanks yaa, iya ini lagi semangat posting heheheh. mood moodan. nasi tomat tampilanya memang kaya nasgor ya hehhehe

      thanks sharingnya mba raisa.

      Hapus
  5. Mba, mupeng mode on ini mah sama resep nya :) tp sayangnya si cumi ini high cholesterol :( ihiks. Ada gak ya cara ngilangin kolesterolnya?
    #berharapbanget#

    -anis-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba anis, yep memang tinggi cholesterol huaaa, kayamya nggak ada mba, selain dengan mengurangi porsinya, tapi susaaah, cumi tumis seperti ini dijamin makan jadi banyak. hiiks

      Hapus
  6. Yang penting kulit merahnya kulit luar dikupas, rendam air cuka, hilang amisnya. Nenek saya hanya sere bag putih, asam jawa, kunyit, garam dan bwg merah putih. Tumis, biarkanvkyah mengental..eehhmmmm.. i miss u grand mom

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Aisyah, thanks sharingnya ya, memang maknyus tumis cumi yang asam dan pedas. jadi lapar hehhehe

      Hapus
  7. Kelihatannya maknyuss nih, wajib dicoba walaupun cumi asam garam mbk Endang tetep yang paling TOP bagi sya dan keluarga, hehehe...

    Mbk Endang bagaimana kabar buku ketiganya? apakah sudah terbit, karena sibuk sama kerjaan jadi lama ga update. Kalau sudah terbit sya mau pesan satu. Terima kasih ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba Oka, yep cumi2 asam garam juga sedappppp. dan sampai sekarang tetap jadi favorit saya mengolah cumi2, tetapi ditumis seprti ini juga mantap hehheh.

      buku ketiga sedang proses mba, masih revisi bolak balik huuuuhuuuu capek juga hehhehe. ntar kalau sudah terbit pasti akan diworo2 ya

      Hapus
  8. Mba Endang,sbg pembaca JTT setiap hari, saya ingin bilang thanks for the hardwork ya,mba. Di tengah kesibukan, mba Endang sempat nulis blog buat para pemula. *Hug

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Naomi, thanks yaa, saya senang berbagi dan senang sekali kalau yang saya bagikan bs bermanfaat buat pembaca. thanks yaa, sukses selalu!

      Hapus
  9. Mbak...klo jahe 1 ruas itu kira2 takaran nya brp y klo pake bumbu halus?soalnya suami ku ga terlalu suka rasa nyabpas kegigit..he3..makasih mbak. Sekalian jg utk lengkuas n sereh

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba lafiza,kalau pakai bumbu yang dihaluskan sekitar 1 cm jahe dan 2 cm lengkuas ya, serai pakai 1 batang saja ambil putihnya saja ya

      Hapus
  10. Mba Endang yang baik,
    Makasih buat resep2 selama ini yg jadi inspirasi dan suka saya cobain.. (silence reader.. hehehe) semoga semua dibalas Allah dan menjadi amal jariah buat mbak endang... Aamiin
    Btw mbak, itu judul resepnya Tumis Cumi Asam Pedas, tapi ngga pake cabe ya? bisa pedas ya Mbak? saya tertarik mau nyoba resep yg ini.. hehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Marinda, waaak ketika saya baca komentarnya langsung dah saya lihat bahan2nya hahhhha ternyata oh ternyata cabai kesukaan saya itu nggak ada disana. Thanks koreksinya y mba, masakan ini pakai cabai, segambreng hehheheh.

      Hapus
  11. mbak Endang..sedikit tips spy cumi2 empuk : setelah dibersihkan, rendam cumi2 dgn susu cair secukupnya..biarkan selama minimal 2 jam di kulkas supaya tetap segar..hehe..makasih ya mbak atas kerja keras mbak berbagi resep disini..semoga Allah membalasnya dgn kebaikan yg banyak..aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah thanks ya mba Laila atas tipsnya, akan saya coba jika next time mencoba cumi2 ukuran besar yang suka alot. Amiin atas doanya yaa, sukses selalu!

      Hapus
  12. Mau laporan lagi mbaaa... Aku masak pakai resep ini, tapi setengah resep karena cuminya cuma dikit, hehehe. Suamiku suka bangeeet. Thanks mba endaaang.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lisna, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Sukses sellau yaaa

      Hapus
  13. Mbak endang, sy mau tanya..itu asam jawa yang dipoto apa sama kyk asam kandis sumatera?mirip pnampakannya..pernah tau asam kandiskah?
    btw,, sy jadi pembaca setia JTT ni..sering bingung mau masak apa..tingkyu ya mbak endang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda ya Mba Erlita, asam kandis biasanya berbentuk kepingan tipis dan untuk masakan sumatera ya. Ini asam jawa yang terkadang dijual bersama bijinya yang kecil hitam kecoklatan

      Hapus
  14. Wahhh keliatannya enak banget mbak.. Izin masak ya untuk suami du rumah. Sukses terus Mbak resep-resep nya. :)

    BalasHapus
  15. aduh komen apa lagi yang harus kukatakan, mak nyuss pokoke lah, anakku saja langsung tambah makannya. Sebelumnya emang mindsetku masak cepet biar gak alot, tapi ternyata masak lama dengan api kecil salah satu kuncinya selain direndam air asam...... belum habis makannya sudah pesen besok masak cumi kaya gini lagi ya maaaaaaaaaaaaaaa, dari mama depe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mama Depe sharingnya yaa, senang resepnya disuka. Ini bs bikin makan nasi jadi buanyaaak, rada mengerikan kalau buat yang sedang diet hahhaha. sukses yaaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...