13 Januari 2015

Pindang Bandeng a la Ci Ling-Ling



"Kalau sudah rejeki dari Atas, nggak akan lari kemana." Anda mungkin sudah sering mendengar kalimat ini. Bahkan mungkin sering mengucapkannya pula. Nah dua minggu yang lalu kala saya mengantarkan adik saya, Dimas, ke sebuah klinik kulit di daerah Matraman, Jakarta Timur, untuk mengobati jerawatnya yang tumbuh subur. Saya pun memperoleh rejeki tak terduga tersebut. Bentuknya bukan uang ataupun barang melainkan sebuah resep pindang bandeng milik keluarga teman kantor saya, Fifi, yang sudah terbukti tokcer dan menjadi andalan untuk disantap kala Imlek tiba. 

Nah Ci Ling-Ling adalah kakak dari Fifi sekaligus pemilik klinik perawatan kulit yang ternyata jago memasak dan memiliki aneka koleksi resep menarik. Salah satunya adalah bakso soun dengan wortel dan jamur kuping yang pernah saya hadirkan sebelumnya di JTT. Sebagaimana resep bakso sounnya yang mantap, maka pindang bandeng yang saya eksekusi weekend kemarin ini pun terasa 'nendang', membuat saya berulangkali menambahkan nasi hangat ke piring dan hampir menggasak seekor ikan bandeng besar yang beratnya hampir mencapai satu kilogram. Tobat!

Bakso Soun, Wortel dan Jamur Kuping a la Fifi


Niat suci saya awalnya hanya untuk mengantarkan Dimas, adik saya, untuk mengobati jerawatnya. Klinik Ci Ling-Ling telah cukup terkenal di kantor, dan direkomendasikan oleh beberapa teman yang telah sukses mencobanya. Beberapa bahkan membawa putera remaja mereka yang memiliki problem jerawat dan terbukti oke hasilnya, tentu saja asalkan dilakukan dengan teratur. Selain si jerawat bisa sembuh dengan memuaskan, harga obat dan perawatan yang ditawarkan oleh Ci Ling-Ling pun tergolong sangat terjangkau.  Jadi tidak heran jika teman-teman saya di kantor rutin merawat wajahnya disana.

Nah, saat berbalas pesan dengan Fifi menanyakan alamat lengkap klinik kakaknya, tak terduga teman kantor saya ini meminta saya untuk sekaligus menanyakan resep pindang yang sering dimasak keluarganya. "Mba, nanti sekalian tanya ke Cici resep pindang pare, pindang bandeng dan pindang cumi-cumi. Rasanya mantap banget"! Seperti biasa, tawaran mendapatkan resep andalan keluarga tidak pernah saya lewatkan, selain itu pindang bandeng bumbu kecap a la Betawi yang sering disajikan kala Hari Raya Imlek ini merupakan resep yang belum pernah saya eksekusi sebelumnya. Apalagi pindang pare dan cumi-cumi, yang dua ini justru tidak pernah saya dengar selama ini. Jadi tatkala menunggu Dimas dipermak wajahnya, saya pun iseng bertanya ke kakak kandung Fifi yang kalem ini.


Ci Ling-Ling sama sekali bukan tipe seseorang yang pelit ilmu. Bumbu masing-masing resep diberikannya dengan senang hati plus tips untuk membuatnya. "Supaya ikan atau seafood tidak berbau amis, jangan lupa remas dengan air jeruk nipis dan garam kemudian cuci hingga bersih ya. Kemudian kucuri lagi dengan air jeruk nipis sebelum dimasak," sarannya kala saya bertanya tips menghilangkan bau amis pada ikan dan cumi-cumi a la beliau. "Supaya warna ikan kecoklatan dan kecap meresap, ikan harus dilumuri dulu dengan kecap sebelum air rebusan bumbu yang mendidih dituangkan. Air panas mendidih ini akan membuat ikan langsung matang permukaannya dan menghilangkan bau amis," saya pun sibuk mencatat di handphone sambil sesekali 'ngakak' menatap Dimas yang merintih kesakitan karena wajah berjerawatnya dipermak.

Tips lainnya dari Cici, "Usahakan pakai kecap yang warananya hitam pekat ya, kalau saya suka pakai kecap cap Benteng SH. Warnanya gelap, lebih kental dan rasanya lebih sedap." Saya sudah lama mendengar mengenai merk kecap yang berasal dari Tangerang ini, sayangnya kecap ini lumayan susah dicari di Jakarta karena tidak diperjual belikan bebas disini. Teringat teman baik saya, Sintya, yang berdomisili di Tangerang, saya pun berjanji dalam hati untuk memesan satu botol kecap darinya. Sementara ini saya akan menggunakan kecap manis merk apapun yang tersedia di rumah.



Kembali ke masakan bernama pindang, anda mungkin sudah sering sekali mendengarnya. Negara kita memang mengenal variasi pindang yang berbeda di berbagai daerah. Misal pindang serani asli Jepara, yang terbuat dari ikan bandeng dengan kuah kuning bening yang terasa asam dan pedas. Atau pindang ikan patin a la Palembang yang tampilannya mirip dengan sup ikan asam pedas. Atau nasi pindang, nah yang ini berasal dari daerah Kudus, Jawa Tengah, berupa nasi yang disiram dengan kuah pindang yang berwarna kecoklatan dan berisikan potongan daging sapi atau kerbau. Kalau mau ditilik maka masakan bernama pindang ini memiliki benang merah yang sama yaitu masakan yang diolah dengan cara direbus dan biasanya bahan utamanya terbuat dari protein hewani, misalnya ikan atau daging sapi. 

Tampilan dan bumbunya bisa bervariasi, misal berkuah kuning karena menggunakan kunyit dengan rasa asam pedas atau coklat gelap karena pengaruh kecap manis, berasa manis dan tidak pedas, seperti pindang bandeng a la Betawi atau nasi pindang a la Kudus. Nah untuk tetap bisa mengakomodir si pecinta pedas maka biasanya di kuah pindang ditambahkan cabai rawit utuh yang banyak, saat disantap cabai kemudian digerus di permukaan piring berisikan nasi dan kuah panas. Wah, jadi 'ngeces' saat menulisnya. ^_^


Proses membuat pindang bandeng ini terbilang mudah, dan jika anda ingin mencoba versi cumi-cuminya, maka kedua pindang menggunakan proses dan bumbu yang sama. Untuk pindang pare, ada sedikit perbedaan bumbu dan proses, jika sudah saya coba sendiri di rumah maka pasti akan saya sharing di JTT untuk anda. Nah salah satu keunikan resep pindang bandeng kecap a la Betawi seperti ini adalah semua bumbu yang digunakan harus dibakar hingga sedikit gosong permukaannya. Cara terbaik  tentunya dengan memanggangnya di atas bara, tapi saya cukup dengan meletakkan kawat pembakar ikan di atas kompor. Bawang merah, cabai merah dan cabai hijau yang besar, jahe dan kunyit, simple. Bakar hingga sedikit kehitaman kulitnya, bumbu terbakar ini akan memberikan aroma yang sedap di kuah pindang.

Karena bumbunya sederhana maka kekuatan utama si pindang supaya rasanya tidak 'cemplang' adalah pada kemampuan tukang masak untuk membuat rasa manis, asin dan asamnya menjadi balance. Berhubung karena Ci Ling-Ling tidak memberikan detail takaran dan berapa porsi kecap, garam, gula dan asam untuk satu kilogram ikan bandeng yang digunakan, maka saya pun mengira-ngiranya sendiri.


Jadi saran saya jangan ragu-ragu memasukkan takaran kecap manis, gula merah dan garam ke dalam kuah. Rasa ketiganya memang lumayan kuat untuk membuat ikan bandeng mampu menyerap hingga kesetiap serat dagingnya dan membuat warna ikan menjadi coklat gelap. Masakan pindang akan bertambah cita rasanya kala telah diinapkan dan baru disantap keesokan harinya, jadi buatlah satu hari sebelumnya dan keesokan harinya panaskan kembali. Masakan siap anda santap dengan nasi panas sebakul.

Overall, pindang bandeng ini sedap dan mantap! Thanks untuk Ci Ling-Ling dan Fifi atas resep milik keluarganya yang sedap.

Wokeh berikut resep dan prosesnya ya!



Pindang Bandeng a la Ci Ling-Ling
Resep diadaptasikan dari resep keluarga Ci Lingling

Untuk 1 ekor ikan bandeng ukuran besar

Tertarik dengan resep berbahan ikan bandeng lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Bandeng Masak Pindang Serani
Pindang Ikan Patin

Nasi Pindang a la Kudus

Bahan:
- 1 ekor ikan bandeng ukuran besar, siangi dan potong menjadi 6 bagian
- 1 butir jeruk nipis
- 1 sendok makan garam

Bumbu:
- 5 sendok makan kecap manis
- 5 butir bawang merah jangan dikupas kulitnya
- 2 ruas jari jahe segar, jangan dikupas kulitnya
- 3 ruas jari kunyit segar, jangan dikupas kulitnya
- 3 buah cabai merah besar, biarkan utuh
- 3 buah cabai hijau besar, biarkan utuh
- 10 - 15 buah cabai rawit merah, biarkan utuh
- 3 sendok  makan air asam Jawa yang kental (rendam segumpal kecil ukuran bola bekel asam Jawa dengan 50 ml air panas untuk menghasilkan ekstrak kental asam)
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 1/2 sendok makan gula Jawa disisir
- 2 sendok teh kaldu bubuk instan, optional
- 1 1/2 liter air 

Cara membuat:


Siapkan ikan bandeng, siangi sisik dan buang isi perutnya. Cuci bersih kemudian lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, remas-remas. Diamkan ikan selama 15 menit, kemudian cuci hingga bersih.

Masukkan ikan ke dalam panci yang akan kita pakai untuk memasak pindang. Lumuri permukaan dan rongga dalam ikan dengan kecap manis dan 1/2 buah air jeruk nipis hingga rata. Sisihkan


Siapkan kawat panggangan di atas kompor, tata bawang merah, cabai merah besar dan cabai hijau besar, jahe dan kunyit di atas permukaan kawat. Panggang hingga permukaan bumbu terbakar. Jaga jangan sampai hangus dan habis terbakar,  terutama bawang merah dan cabai yang mudah sekali matang.

Angkat bumbu, kupas bawang merah, jahe dan kunyit, kemudian keprak dengan ulekan batu atau alat lainnya hingga pipih saja.



Siapkan panci lainnya, isi dengan air, semua bumbu bakar dan cabai rawit. Rebus hingga mendidih. Tuangkan air rebusan beserta bumbu ke dalam panci berisi ikan berlumur kecap dan masak hingga mendidih.

Masukkan air asam, gula, garam dan kaldu bubuk, aduk dan masak hingga ikan matang dan kuah sedikit menyusut. Cicipi rasanya sesuaikan gula, garam dan kecap. Pindang terasa asam, asin dan manis. Angkat dan sajikan  dengan nasi putih. Super yummy!


Note: Pindang bandeng akan terasa lebih lezat jika disantap keesokan harinya atau dipanaskan beberapa kali. Jadi buatlah satu hari sebelumnya. 



43 komentar:

  1. rajin bener mba pagi2 udah posting resep aja..
    klihatannya enak bner tuh pindang.. bkin laper lg aja nih pagi2.. pdhl baru makan wkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Bella, wakakak iyaaa soalnya lagi cuti, jadi pagi2 bisa ngetik dan psting wakakka

      Hapus
  2. Wuaaa....enaaak banget mbak Endang...aku suka nih...hihih. Bumbunya ga beda jauh dengan sayur asem-asem yg isinya buncis, wortel dan tetelan plus blimbing wuluh itu ya mbak..? Ternyata ada tipsnya ya spy kecap meresap sampe ke daging ikannya. Tengkyu mbak resep dan tipsnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Ertianna, iyaa bumbunya mirip sama asem2 buncis jawa yaa, hehehhe. kemarin setelah masak dan nyicip saya juga nyadar, cuman asem2 buncis gak dibakar ya bumbunya.

      Hapus
  3. salam mbak, rasa teringin mencoba menu mbak ini, apa lagi suka makan ikan bandeng yang di sini kami panggil ikan susu atau ikan bolu, selalu buat pindang yang warna kuning saja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba nasa, silahkan dicoba resepnya ya. Yep, biasa dikenal dengan nama milkfish atau ikan susu ya.

      Hapus
  4. Mba Endang, kalo ikan bandengnya di ganti bisa ga mba? soalnya bandeng banyak durinya jadi di rumah kurang suka

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, pindang bumbu kecap ini memag biasanya pakai bandeng ya, tapi kalau mau diganti ikan lain sih boleh2 saja ya mba

      Hapus
  5. woahh.. mantap mba.. resepnya sama kaya resep mamaku.. hehehe ya beginilah kami klo mau imlek pasti masak ikan bandeng.. bukan imlek aja sih tp udah makanan sehari hari... betul tuh mba sperti resep dr kawan mba kalau kecap SH itu lbh enak digunakan untuk kuah pindang bandeng ini.. kebetulan rumah saya tidak jauh dari pabrik kecap SH ini, bahkan saya kalau kemana mana pasti nyarinya makan pake kecap SH, ga bisa pake kecap lain. kecap ini udah termasyur di daerah kami (tangerang-benteng) hehehe... klau mau beli kecapnya bisa calling2 saya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba Raisa, wakakak berarti tokcer yang resepnya karena banyak keluarga yang menggunakannya. Iya nih, kecap SH, makin penasaran saja saya hahhaha. saya udah titip teman, moga2 segera dapat, saya baca2 juga katanya di tangerang semua rumah makan pake kecap itu, kalau nggak dagangannya gak laku wakkakak.

      thanks sharingnya ya mba

      Hapus
  6. mantep bangett mbaa!, besok kepasar langsung belanja bandeng deh .. gak sabar kepingin praktik..habis bingung juga mau masak apa buat makan dirumah.. bandeng paling banter digoreng dan ngebosenin banget... terimakasih ya mba buat resep nya btw aku belum pernah coba pindang bandeng kalo ini dibanyakin cabenya bakal enak atau nggak mba? .. soalnya aku penggila pedes

    oiya mba aku mau nanya nih aku kan coba buat creamcheese berdasarkan resep mba, takarannya:
    susu full cream 400-500 ml (ga nakar hehe)
    cream susu french cream 200ml
    jeruk nipis 1 1/2 buah

    tapi kok ga ngegumpal ya mba? malah yg ada dia mendidih.. langsung aku matiin sih soalnya mendidihnya serem banget kayak mau meledak hehe. kira2 penyebabnya apa mba? apa karna kebanyakan cream susu atau jeruk nipisnya terlalu sedikit?. trus hasil susu yg udah ku rebus, aku simpen aja di kulkas... bisa aku buat creamcheese dr itu lg ga mba? mungkin dengan nambahin jeruk atau susu terus ku rebus lagi. atau bisa jadi pengganti buttermilk ga? thanks before mba hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, silahkan dicoba ya, semoga suka ya, Kalau mau versi duri lunaknya tinggal di presto saja bersama bumbunya.

      untuk creamcheese, direbusnya bukan dengan api besar ya, apinya sedang atau kecil saja, jadi susu tidak akan menggelegak seperti air mendidih. Kalau mendidih, susunya akan rusak dan pecah, sama kaya merebus santan, terlalu besar api akan membuat santan pecah. jadi kalau sudah mulai muncul letupan di permukaan susu tandanya mulai panas, dan biasanya susu mulai menggumpal, kalau gak mucul gumpalan, tambahkan lagi porsi jeruk nipis sedikit demi sedikit saja.

      kasus mba kayanya susu kepanasan dan mendidih, kemungkinan susu rusak ya. Saran saya dipakai untuk lainnya saja, pengganti buttermilk mungkin bs atau dibuat puding saja tinggal tambah agar2 hehehhe

      Hapus
  7. Mba, kecap SH ada kok di Farmers Market. Beberapa minggu yang lalu baru aja beli di Kalibata City, belom dipake soale masih ngabisin kecap yang di rumah. Kayanya perdana bakal dipake bikin pindang bandeng neh hehehehe. Biar duri bandengnya ga mengganggu, masaknya pake presto/slow cooker bisa ngga mba? Biar anak2 bisa ikut makan :)

    Sugi

    BalasHapus
    Balasan
    1. mb sugi,
      klo sy masak bandeng slalu sy kerat rapat2. skitar 0,5cm. tujuannya agr duri nya bandeng terputus. aman utk yg takut tertelan durinya.

      Dian*Solo

      Hapus
    2. Halo Mba Sugi, thanks infonya mba, moga2 bisa meluncur ke FM terdekat hehhehe. Ikan bisa masuk pressure cooker ya mba, supaya tulangnya jadi lunak.

      thanks mba Dian atas sarannya yang bagus, saya pernah lihat cara ini dipakai disebuah restoran, bedanya ikan bandengnya digoreng, wah jadi cantik banget tampilannya ya

      Hapus
  8. Wah ini salah satu menu paling laris di kantin jualan tanteku, tipsnya asamnya juga ikut dibakar sebelum dihaluskan, tambahkan juga daun salam dan lengkuas bakar yg dimemarkan ke air rebusan. Kecapnya harus merk SH karena lebih wangi kedelai dan pekat dibanding merk lain. Makan pindang bandeng tanpa emping goreng sama seperti makan sayur asem tanpa ikan asin mba..enak tapi kurang polll :D kalo mbak masak lagi coba tips ini deh..kalo kecewa silakan komplen ke saya :) Semoga membantu. Liz.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Liz, iyaaa asamnya ikut dibakar wakkaka, lupa bagian itu, waktu itu juga Ci Ling2 udah kasih tahu hehhehe. Pasti tipsnya akan saya laksanakan next time kalau bikin pindang bandeng lagi, kecapnya saja yang belum dapat kecap SH tunggu dari teman dulu wakakkaka

      Hapus
  9. resepnya mantap banget. sy sudah mencobanya. thanks mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. halow mba mitta, thanks yaa. senang resepnya sukses dicoba dan disuka. sukses selalu ya.

      Hapus
  10. Ini sama persis dgn resep pindang bandeng mami mertua ku. Tp beliau terlebih dahulu mengukus bandeng nya sebelum diolah, dan memasaknya menggunakan panci presto. Tapi bumbu nya plek sama persis ��. Dan rasanya so pasti nyumnyum.... *jd kangen beliau yg baru meninggal bbrapa bulan lalu. Dan sepertinya imlek bulan depan harus bikin bandeng ini, biar suami terhibur. Thanks mba Endang buat inspirasi nya ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba, yep kalau mau durinya lunak masak pakai panci presto memang sipp. thanks sharingnya ya Mba, Saya yakin pasti masakan mami mertuanya maknyuss banget ya, masakan turun temurun keluarga memang gak ada duanya ya.

      Hapus
  11. Bu, Kalo pake presto berapa lama yah dimasaknya? biar durinya ikutan lunak..
    terima kasih
    Lia

    BalasHapus
  12. Kalau ga punya kecap benteng SH boleh diganti kecap manis biasa ga mba endang...kalau saya tambahin belimbing wuluh apa akan merubah rasa jadi asem seperti asem-asem pindang ya mba,saya lagi hamil dan suka yg serba asem..hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakai kecap manis biasa saja gak masalah ya mba. yep pakai belimbing wuluh saya rasa sedep yaa heheh

      Hapus
  13. Sudah saya coba mba,kebetulan beli bandeng,,ingat resep mba endang.
    Enak mba endang
    terima kasih mba,semoga berkah.
    rizka

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba rizka atas sharingnya ya, senang sekali resepnya cocok heheheh

      Hapus
  14. Mba endang,kan diatas mba endang blg bandengnya bs dipresto bersama bumbu. kalau misal dipresto dulu gmn mba? Apa memang sebaiknya langsung bersama bumbu? Terimakasih mba. Kebetulan ada bandeng nganggur dikulkas hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, yep presto langsung sama bumbu ya, kecuali kalau nggak suka cabai jadi empuk banget, maka cabainya masuk setelah ikan empuk saja, kalau bumbu lainnya langsung masuk dr awal supaya meresap ya

      Hapus
  15. mbak endang..itu klinik nya dimana alamat/no telpnya? buat share ke teman yg punya problem kulit. yg lain nanya bandeng cuma aku yg nanya klinik kulitnya ya..hahaa.. btw..kecap banteng sh ada juga di farmera gading..gara2 mbk endang aku beli..tapi kubilang rasanya manissssss banget n kurang pekat hitamnya d..thx ya mbk!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba grace, alamatnya di kayu manis, matraman mba. Tapi masuk gang2 begitu wakakka, sayangnya sekarang cici-nya lagi sakit udah 2 mingguan jadi kliniknya belum buka lagi, ini di kantor juga antrian panjang dan setiap hari kita nanyain wakakkak.

      wah saya dah nitip kecap itu sama temen, sampai sekarang blm datang juga barangnya, penasaran banget mba wakkakak

      Hapus
  16. Mba endang,ada apakah gerangan yah. Ak presto dengn bumbunya. Krn pgn tau air berkurang seberapa biar bs ngira2,kubuka panci presto dan ak icip. Huhuhu kok paitt ya mba dan pedes. Mungkin kebanyakan jahe. Klo paitnya krn apa ya? Apkah jeruk nipis atau apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, mungkin saat mba membakar bumbu2nya terlalu gosong kali ya, dan yang gosong2 ini gak dibuang makanya masakan jadi pahit.

      jeruk nipis tidak akan membuat pahit, lagipula kan ikan setelah dilumur dicuci bersih kembali. untuk rasa pedas, mungkin jahe atau cabai ya

      Hapus
  17. hai mbak.. kalo temennya ada yg domisili Bogor, bisa nitip tuh.. ada di toko Grand dan Ngesti.. ada 2 macem, yang label warna merah dan warna orange.. kalo tanya sama mas2 di Ngesti sih katanya yang orange yang lebih spesial.. tapi kalo kata tante saya, yang orange yang manisnya sedang, dan available dalam kemasan pouch... Kalo yang merah cuman available di kemasan botol beling

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakaka, thanks ya mba, ini lagi nunggu janji seorang teman yang katanya akan membawakan, tapi udah sebulan gak datang2,

      padahal ada pindang lainnya yang mau dieksekusi hehehe

      Hapus
  18. Haii mbk, akhirnya ak praktek inii,hehehe. Btw mbak kog pindangku beraroma tanah ya mbk? kyknya ak kurang bener ngeksekusi bandengnya ya? Tp kalo rasanya udh enak bgt, suami gk protes, malah sy yg ngerasa bau tanah di pindangkuu, pdhl step2nya udh plek di resep... huhuhu..help me mbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, bau tanah bisa karena bandengnya memang kurang oke ya, kadang saya juga menemukan jenis bandeng yang bau tanahnya kuat banget walau sudah dibersihkan maksimal.

      Atau karena membersihkannya kurang maksimal, saya biasanya bersihkan sampai warna merah2 darah di tengah2 perut bandeng hilag, saya kerok pakai ujung pisau.

      Hapus
  19. Kalau pakai bandeng cabut duri beku yg di beli supermarket bisa ga mb?

    BalasHapus
  20. Enak mbak.... seger, saya pikir bakalan manis ternyata pas manis, asem, pedesnya.Saya tambahi rawit. thanks resepnya mbak Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Afi, setuju ini mmg enak banget apalagi dimakan panas2 wuiiihh

      Hapus
  21. Malem mba... kebetulan ada stok 2ekor bandeng tanpa duri di kulkas sy biasa beli di sillyfishindonesia mereka punya produk bagus2 mba bandeng nya katanya bandeng laut sudah tanpa duri dan sisik tinggal di eksekusi hehehe (kok jd curhat😅) besok mau ta' praktekin pake resepmu.. baydewey eniwey itu nama kliniknya apa yaa mba hehehhe masih buka ga ya secara ini udah tahhn 2018.. Terima kasih lho Mba..

    Salam - Bertha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Bertha, wah enak kalau pakai bandeng tanpa duri Mba, secara duri bandeng biasanya makin keras kalau dimasak kuah hehehhe. Kliniknya udah nggak buka Mba, soalnya ci Ling Lingnya sempat sakit. thanks ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...