21 Januari 2015

Sup Iga Sapi Sawi Asin dengan Slow Cooker



Hujan yang mengguyur Jakarta beberapa minggu belakangan ini membuat minat saya akan makanan berkuah yang panas dan segar semakin menjadi-jadi. Sayur atau masakan yang mengandung kuah memang selalu menjadi pilihan favorit saya sejak dulu, dan jika dalam beberapa hari tidak menyantapnya maka kepala ini seakan penuh dibayangi oleh sedapnya semangkuk sup, atau soto yang berkuah gurih dan pedas. 

Nah minggu lalu, kala sedang membuat secangkir coklat panas di pantry kantor, Mba Mirah, teman kantor saya yang vegetarian, ternyata sudah lebih dulu duduk disana menyantap sarapan pagi berupa sepiring nasi hangat bersama tumisan sawi asin dan irisan tahu. Tampilannya terlihat menggugah selera dan aroma  sawi asin yang khas membuat air liur saya menetes. Ide pun langsung terlintas di benak, weekend ini saya akan membuat sup sawi asin. Tentu saja bukan versi vegetariannya, melainkan akan saya masak bersama dengan potongan iga sapi. Hmm, sepertinya masakan ini akan mengakomodir keinginan saya akan makanan berkuah yang sedap sekaligus juga memenuhi keinginan untuk menikmati sawi asin yang tidak pernah gagal membangkitkan nafsu makan.  ^_^


Sayangnya kunjungan singkat saya ke toko buah dan sayur di sebelah kantor yang selama ini menjadi pemasok sawi asin andalan, berbuah kosong. Tak ada seikat pun sawi asin tergeletak di raknya yang penuh berjejalan dengan aneka sayuran. Berhubung saya termasuk tipe yang tidak gampang menyerah, berjiwa nekat, sedikit preman dengan sekarung semangat empat lima maka tak ada rotan akar pun jadi, tak ada sawi asin ready made? Bukan masalah! Buat saja sawi asinnya sendiri, lagi pula yang homemade pasti lebih sehat dan sedap. Saya pun memantapkan hati sambil berusaha melupakan kenangan pahit akan kegagalan membuat sawi asin di masa lampau. Dua buah sawi pahit pun meluncur ke dalam keranjang belanja. Kali ini eksperimen membuat sawi asin harus sukses, mengingat sup iga tidak akan terwujud tanpanya.

Ternyata membuat sawi asin sendiri sangat mudah, yang diperlukan hanyalah kesabaran karena membutuhkan waktu minimal tiga hari untuk membuat sawi siap disantap atau diolah menjadi aneka masakan lainnya. Teksturnya crunchy, dengan rasa tidak terlalu asin sehingga anda tidak perlu mencucinya berkali-kali selayaknya sawi asin umumnya yang dibeli di pasaran. Sedapnya lagi sawi asin homemade ini enak dimakan begitu saja. Hanya dengan menambahkan irisan cabai rawit maka sawi asin pun berubah menjadi manisan sawi yang segar.  

Homemade Acar Sawi (Sawi Asin)


Segepok sawi asin sudah tersedia di kulkas dan kunjungan singkat saya di pasar Blok A menghasilkan sekilo iga sapi yang segar. Sekarang saatnya ke proses mengolahnya menjadi sup iga sawi asin yang sudah saya inginkan sejak tiga hari yang lalu. Dulu untuk memasak iga sapi yang dagingnya cukup alot maka saya sering menggunakan panci bertekanan tinggi (pressure cooker) untuk membuatnya cepat empuk dan menghemat waktu memasak. Namun akhir-akhir ini saya enggan melakukannya karena membuat rasa daging atau ayam kampung menjadi hambar. Nah biasanya yang saya lakukan adalah merebusnya secara perlahan di api kompor hingga iga atau daging sapi nan keras ini bisa menjadi lunak dan layak santap. 

Sayangnya merebusnya di kompor membutuhkan waktu berjam-jam dan tentu saja banyak membakar gas. Teringat dengan slow cooker yang pernah saya dapatkan kala membeli blender Mitzui beberapa tahun yang lalu, membuat saya pun merangkak ke bawah kolong meja dapur untuk mengeluarkan kotaknya. Walau telah banyak membaca literatur mengenai slow cooker dan manfaat memasak dengan panci ajaib ini, namun belum sedikit pun hati saya tergerak untuk mencoba memasak dengannya. Well, sup iga sawi asin ini memang pengalaman pertama saya memasak dengan menggunakan si panci, dan ternyata pengalaman ini berbuah manis. Slow cooker  ini sangat mudah digunakan dan hasilnya pun memuaskan!


Seingat saya, adik saya Wiwin, memiliki slow cooker dengan kapasitas panci yang besar dan biasanya dipergunakan untuk menghangatkan bakso, soto, atau rawon kala sedang menjamu tamu yang banyak. Sepertinya adik saya sendiri tidak pernah menggunakannya untuk memasak. Saya cukup surprised ketika membuka kotak dan menemukan bahwa slow cooker Mitzui saya memiliki kapasitas kecil yaitu 3,5 liter. Panci terlihat imut jika dibandingkan dengan milik Wiwin yang jumbo. Namun untungnya, slow cooker ini tidak membutuhkan air yang banyak kala kita merebus bahan di dalamnya. Karena panci mampu menahan panas dengan baik dan tidak menghilangkan uap air sebagaimana panci umumnya yang kita pergunakan di atas kompor. Jadi cairan di dalam slow cooker akan tetap bertahan walau kita merebus masakan selama berjam-jam. 

Nah, bumbu sederhana yang terdiri atas bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai saya tumis terlebih dahulu dengan sedikit minyak, kemudian saya masukkan ke dalam slow cooker bersama dengan iga yang sudah saya tumis juga hingga permukaan daging sedikit kecoklatan. Air lantas dimasukkan cukup hingga semua bahan terendam, bersama aneka bumbu lain dan perasa. Berhubung saya akan menyantap si sup iga saat jam makan siang, maka panci kemudian saya set di posisi 'high' (bisa juga diset dalam posisi low untuk waktu memasak yang lebih lama). Masakan lantas saya biarkan disana selama lebih dari tiga jam. Saat jam menunjukkan pukul dua siang, sayapun mengecek kematangan iga dan betapa kagetnya saya menemukan potongan daging iga yang keras telah berubah menjadi super empuk. "Wah Hen, kalau tahu dari dulu panci ini mantap buat memasak daging udah diberdayakan dari kemarin-kemarin nih"! Teriak saya ke Heni dengan senyum terkembang lebar. "Bu, Heni mah nggak tahu panci begituan", jawab Heni polos. ^_^

Slow Cooker/Crock-Pot

Slow cooker atau juga dikenal dengan nama crock-pot merupakan perlengkapan memasak yang berfungsi untuk merebus dengan cara perlahan dengan suhu yang relatif rendah (jika dibandingkan dengan metode memasak lainnya seperti merebus dalam air mendidih, menggoreng atau memanggang). Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah simmering. Proses ini memungkinkan kita untuk memasak sup, gulai, opor atau masakan lainnya selama berjam-jam tanpa pengawasan. Kepopulerannya di Indonesia mungkin baru beberapa tahun terakhir saja, namun sebenarnya panci ini sudah terkenal di US selama tahun 1970-an ketika itu banyak kaum wanita yang bekerja di luar rumah. Slow cooker memungkinkan para pekerja wanita ini untuk menyediakan maka malam dengan mempersiapkan masakan di pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Masakan pun siap ketika mereka kembali ke rumah pada sore harinya. 

Perangkat dasar slow cooker umumnya terdiri atas sebuah panci oval yang terbuat dari keramik atau porselin. Panci ini kemudian dikelilingi oleh sarangnya yang terbuat dari metal yang mengandung elemen pemanas listrik. Sebuah tutup kaca yang berat biasanya melengkapi si panci dan didesain sedemikian rupa sehingga mampu duduk dengan baik di permukaan panci dan menciptakan segel dengan tekanan yang rendah. Slow cooker sangat berbeda dengan panci tekanan tinggi, dimana pada panci tekanan tinggi tutup terpasang sangat rapat untuk mencegah uap keluar, karena itu slow cooker tidak mengakibatkan bahaya akibat uap panas yang tiba-tiba melesat keluar dari panci. Panci slow cooker yang terbuat dari keramik atau porselin selain sebagai wadah masakan juga berfungsi sebagai penyimpan panas yang baik.


Sama seperti pressure cooker, maka slow cooker juga tersedia dalam berbagai kapasitas ukuran, mulai dari 500 ml hingga 7 liter. Karena letak elemen pemanas yang berada di bawah panci maka disarankan untuk tidak menambahkan banyak cairan ke masakan, cukup agar bahan terendam oleh cairan saja.  Sebenarnya slow cooker sendiri telah dilengkapi dengan tutup yang memiliki segel yang baik, tutup ini akan mencegah uap air dari masakan menguap dan hilang ke udara. Artinya cairan dalam masakan yang anda masak tidak akan berkurang banyak. Jika anda merasa masing-masing bahan memiliki waktu matang yang bersamaan maka semua bahan bisa anda masukkan secara sekaligus. Namun jika memiliki waktu matang berbeda, maka sebaiknya pisahkan sayuran atau rempah-rempah segar seperti daun bawang, seledri, daun kemangi atau daun ketumbar , dan tambahkan kala bahan lain di slow cooker telah matang.

Untuk proses memasaknya sangat mudah, anda bisa menumis bumbu atau daging secara terpisah seperti pada resep yang saya hadirkan kali ini, atau langsung memasukkan semua bahan, bumbu dan air ke dalam panci. Saya sendiri lebih memilih menumisnya di kompor secara tersendiri, karena menurut saya bumbu dan daging yang ditumis memiliki aroma lebih harum dan membuat rasa kuah lebih sedap. Sawi asin saya masukkan setelah iga menjadi super empuk, dan masak dalam waktu sebentar saja. Secara keseluruhan memasak dengan slow cooker sangat mudah, yang anda perlukan hanyalah waktu yang cukup. Nah biasanya masakan dipersiapkan pada malam hari sebelum tidur, set slow cooker di posisi 'low' dan esok paginya masakan siap untuk disantap. Atau persiapkan masakan di pagi hari dan sore harinya saat anda kembali ke rumah, si peri slow cooker sudah siap mempersembahkan makanan yang hangat dan lezat. 

Bagi anda yang belum memiliki panci ini tentu saja anda bisa memasak sup iga yang saya posting ini dengan menggunakan panci biasa atau dengan pressure cooker dengan cara yang tidak terlalu jauh berbeda. Namun yang jelas pengalaman pertama yang memuaskan ini membuat saya tidak sabar untuk mencoba resep-resep lainnya dalam buku yang disertakan di panci seperti bubur padas dan cakar ayam tausi. ^_^

Berikut ini resep dan proses membuat sup iga sawi asin dengan slow cooker. 


Sup Iga Sapi Sawi Asin dengan Slow Cooker
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 - 5 porsi

Tertarik dengan resep sup lainnya? Silahkan klik di bawah ini:
Sup Ayam Asam Pedas - Chinese Hot & Sour Chicken Soup
Sup Ayam Asam Pedas a la Thai
Sop Iga 

Bahan:
- 1 kg iga sapi, potong-potong sesuai selera
- 2 buah sawi asin, potong sepanjang 2 cm. Gunakan seluruh bagian tanaman
- 2 liter air
- 2 batang daun bawang, potong sepanjang 2 cm

Bumbu:
- 1 buah bawang bombay, belah menjadi 4 bagian
- 5 bawang putih, memarkan
- 2 ruas jari jahe, memarkan
- 2 buah cabai merah besar, iris memanjang dan biarkan utuh
- 2 buah cabai hijau besar, iris memanjang dan biarkan utuh
- 1 sendok teh merica putih bubuk
- 1/2 sendok makan garam, kurangi jika menggunakan kaldu bubuk instan
- 2 sendok makan minyak untuk menumis 
- kaldu bubuk instan (optional)

Pelengkap:
- 1 batang daun bawang rajang halus
- 2 batang seledri, rajang halus
- bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:


Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak, masukkan potongan iga. Tumis satu sisi dengan api sedang hingga kecoklatan permukaannya. Balikkan dan tumis sisi lainnya. Angkat dan tiriskan. 

Menggunakan wajan yang sama, tumis bawang bombay, bawang putih dan jahe, hingga harum dan transparan. Masukkan cabai, tumis sebentar hingga cabai layu. Angkat.


Siapkan slow cooker, masukkan iga, tumisan bumbu, daun bawang, air, merica, dan garam. Tutup, set di low dan biarkan sup dimasak selama 3 -4 jam, atau hingga iga empuk dan lepas dari tulangnya. 


Setengah jam sebelum masakan dihidangkan, masukkan potongan sawi asin, masak selama 30 menit. Jika kuah kurang banyak, maka tambahkan air panas mendidih saat semua bahan telah matang. Cicipi rasanya dan sajikan sup dengan taburan daun bawang, rajangan seledri dan bawang merah goreng. Super yummy!

Sources:
Wikipedia - Slow Cooker
BBC Good Food - 10 top tips for using a slow cooker




25 komentar:

  1. aduhh sore2 liat postingan resep baru mba endang bikin mupeng deh... jadi ngeces mba hehehe sepertinya enak... sedap sekali yah di foto aplg aslinya... mba itu bisa di ganti dengan daging lain ga? trus apa harus pakai slow cooker??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Raisa, bisa pakai dging lannya pakai ayam juga oke kok, dan gak harus pakai slow cooker ya, masak sja dpanci biasa dikompor. Yeppp memang mantap saat dingin seperti ini hahhahha

      Hapus
  2. Lagi musim hujan trus lihat resep di atas... sungguh menggoda, tak coba resepnya ya mbk... oh iya mbk, sya udah transfer untuk buku ke dua, buktinya udah sya upload di Fb yang ada pemberitahuan harga buku dari mbk Endang... mohon di cek ya mbk... Terima kasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba thanks ya, buku akan segera dikirimkan ya mba.

      Hapus
  3. hai mbak Endang... sy erika di depok
    selama ini cuma jadi silent reader aja...banyak resep mbak Endang yg sdh sy buat.Ada yg sukses ada jg yg gagal xixixi...
    Bukan tentang resep sih yg mau sy komen, tp soal alat masaknya itu lho..
    Mba Endang ud sukses bikin sy beli pan wajan datar maxim,chooper,presto..dan sekarang kepengen slow cooker...
    Alamak..*kekep dompet :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Erika, salam kenal ya, thanks sharingnya disini ya. Waak udah banyak jg ya peralatan masak yang dibeli, wah ntar kaya saya mba, suka beli peralatan masak tapi akhirnya gak dipakai, cuman mejeng saja hahahhah

      Hapus
  4. Halo Mba Endang,
    Apa kabar? selamat tuk bukunya.

    Asyik neh ada resep yg pake slow cooker.
    Saya sdh sering lho walo di resep Mba Endang ga pake slow cooker tp saya praktekin pake slow cooker klo berhubungan dengan masak daging dan soto
    kyk : Rendang sapi kentang, Daging ungkep, Sup daging kentang aroma bawang, Soto ayam lamongan, kudus (khusus buat kaldu ayamnya biar mantep).
    Percobaan pertama si rendang karena masih air masih bnyak jd dioseng lagi diwajan walhasil malah daging yang udah empuk tambah jadi buyar terlalu lembek wkwkwkwkwk.... tp soal rasa mantep.
    Kalo buat anak smp sekarang lebih sering buat kacang ijo. Empukkkkknya....

    Salam.
    Inge (^.*)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hallo mbakk,maaf numpang sharing jg.saya jg memiliki slowcooker merk mas*ion prnah coba bikin kaldu,soto,rawon,asem2 daging .untuk kaldu jd sangat memuaskan dan mantap tp kl untuk masak soto,ceker,asem2 daging dan rawon rasanya hambar,tekstur daging memang sangat empuk tp rasanya jd hambar.atau citarasa dagingnya jd kaldu atau bagaimana ya? atau slowcooker saya yg potnya keramik itu penyebabnya?
      soalnya saya punya 2 slow cooker ,merk mas*ion dan taka*i.kl yg merk taka*hi dagingnya tdk hambar..maaf banyak tanya

      Hapus
    2. halo Mba Inge, yeppp praktis dan mantap ya wakkaka, saya dulu suka males banget pakainya, mangkrak di bawah kolong meja, tapi sekarang saya pakai terus, kmarin saya pakai buat bikin bubur kacang ijo ketan hitam waah mantep, legit banget jadinya. kacang ijonya gak pecah2 kaya kita masak di kompor atau presto hehhehe.

      Hapus
    3. Halo Mba Ary, yang saya pakai pot keramik juga, dan menurut saya kok hasilnya enak2 saja ya, saya pakai buat masak iga, teksturnya empuk dan tetap enak. saya belum coba buat rawon dan lain2nya, nanti kalau sudah sering saya pakai kayanya baru ketahuan rasanya wakkakak, kalau kemarin udah excited banget karena empuk iganya hehhehhe

      Hapus
    4. owh begitu?soalnya saya pernah ngempukin ceker,rasa cekernya jd hambar,terus pemberian garamnya jg di akhir.
      itu mb endang ksh airnya bt masak iga banyak atau dikit ya?
      kl yg masp*ion kan keramik sedangkan taka*i itu tembikar.
      saya tunggu resep berikutnya dengan slow cooker ya mb..hehehe

      Hapus
    5. Hai Mba Ary, saya kasih airnya hanya supaya iga terendam saja, ketika sudah empuk baru kemudian saya sesuaikan kuahnya. Yep, saya mau coba buat ceker tausi, nanti kita lihat hasilnya yaa hehehe

      Hapus
  5. Iya mb, di tunggu resep dg slow cookernya..
    Oy mb, buat masukan aj, gmn kl buku resepnya di jual secara online jg, soalnya seperti saya ini jarang ada waktu berkunjung ke toko buku tp pingin banget punya buku resep mbk endang, makasih ya mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada ebooknya ya mba, dijual di play store, mba bs akses menggunakan android, iphone atau ipad untuk play store ini ya

      Hapus
  6. okay,ini saya coba..makasih mba endang..

    BalasHapus
  7. mba Endang.. luph you full.. saya ga bisa masak.. tapi begitu coba resep-resep yg ada di web nya mba Endang, serasa jadi koki yg jago.. kl dijalanin sesuai resep hasilnya enak semua.. thank you so much.. mba Endang baik banget, ga pelit kasi resep sampe detail gitu.. semoga sukses dan bahagia selalu mba.. oya.. btw ini kaldu bubuknya brp sendok ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba lisa, thanks sharingnya ya, senang sekali resep JTT disuka dan bisa menginsprasi untuk menyajikan menu di rumah. Kaldu bubuk pakai 1 s/d 2 sendok teh ya mba, tergantung selera saja ya

      Hapus
  8. Mbak kalo masak ini gak pake sawi asin jadinya sop buntut biasa ya?

    Elisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba elisa, nggak ya mba, ini resep sop buntut ya

      http://www.justtryandtaste.com/2015/02/sup-buntut-super-nendang.html

      Hapus
  9. Mba endang,sy rencana mau memasak coto resep jtt dg slow cooker juga,apa caranya sama?terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba febri, sama saja mba, intinya bumbu ditumis dulu baru masukkkan ke slow cooker bersama semua bahan lainnya ya

      Hapus
  10. Hallo mbak Endang salam kenal ,Alhamdulill scr kbtulan sy nemu blognya,wah senang bngt ,apalagi domisili mbk di area yg sama
    sy dibsrkan( dr usia SD sd SMA).Selain resepnya yg inspiratif,jg tdk kalah menarik 'obrolannya' bs mengurangi rasa kangen kampung halaman yg kdng melanda.Slmt berkarya selanjutnya.( Omi van Obien,NL).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Omi, salam kenal dan thanks ya sudah menyukai JTT. Waah masih sekampung halaman ya hehhehe.

      Sukses selalu untuk Mba dan keluarga ya ^_^

      Hapus
  11. Hai mbak Endang, aku termasuk salah satu yg teracuni 'virus' slow cooker ini. Setelah menggalau antara food processor,chopper atau slow cooker di tambah magic com digital yg bisa buat slow cook.hm,,,pertimbangan ini itu,akhirnya mantap aja beli slow cooker yg kapasitas 4lt. Resep2 dari mbak Endang yg pakai slow cooker langsung deh di bookmark ( hehehehe...nunggu keajaiban mood memasak datang prakteknya),tapi..penasaran coba slow cooker, akhirnya eksekusi pertama nekat bikin sambel tumpang Kediri pakai panci ini.wola...senengnya pake SC, bisa ditinggal2. Tau2 matang,jadi semangat eksekusi resep2nya mbak nih.makasih ya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ina, thanks ya sharingnya. Yep, slow cooker memang banyak manfaatnya dan bs hampir semua msakan kecuali gorengan saja hahaha. Hmm, sambal tumpangnya kayanya sedep, pengen coba hehehhe. Sukses selalu ya! ^_^

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...