16 April 2015

Simple Chocolate Sponge Cake dengan Blueberry Topping



"Pagiiii Mba Endang, apa kabarnya"? Dan pesan manis yang mucul di WhatsApp hari itu mampu membuat saya blingsatan seperti cacing kepanasan. Saya tahu ucapan selamat pagi ini akan segera disusul dengan pertanyaan selanjutnya yang sedang saya hindari. Jadi sebelum pertanyaan itu muncul saya pun langsung melancarkan tangkisan, "Mba Lidya, please jangan tanya kapan saya akan mengirimkan semua resepnya. Karena hari ini pasti akan saya selesaikan." Balasan itu membuat Mba Lidya, Editor Kawan Pustaka, tertawa dan menjawab, "Ha ha ha, yah saya harus tanya apa dong ya"? 

Saya tahu date line menyelesaikan semua gambar dan resep untuk buku ketiga saya telah usai. Saya tahu, Mba Lidya juga harus bekerja ekstra keras mempersiapkan lay out dan menyusunnya dalam waktu cepat karena beliau hanya punya waktu yang terbatas. Saya tahu pekerjaan masih sangat panjang hingga buku itu diluncurkan ke pasaran. Dan saya juga sangat tahu kalau janji manis saya bahwa resep akan selesai dan dikirim pada hari itu adalah palsu adanya. Karena walaupun telah mengambil cuti satu hari plus 'nangkring' di depan laptop dengan mata melotot hingga jam dua belas malam, 100 resep tersebut belum kelar juga! Tobat!


Sepenggal kisah diatas hanya sebagian kecil momen yang terjadi selama saya mempersiapkan buku ketiga. Seperti yang telah saya sebutkan di beberapa postingan sebelumnya, saat ini hampir sebagian besar waktu yang ada hanya saya pergunakan untuk menyelesaikannya. Ketika semua masakan telah usai dieksekusi dan semua gambar telah dikirimkan, bukan berarti pekerjaan itu telah selesai. Masih ada seratus resep dengan proses pembuatannya yang harus saya ketik di Word. Ditambah lagi dengan sifat saya yang sedikit perfectionist dan suka hal yang detail, maka proses yang rinci selalu menjadi perhatian utama, membuat pekerjaan menjadi lebih lama. 

Selalu ada rasa takut dan khawatir jika pembaca tidak mengerti maksud dan keinginan saya di suatu resep, membuat saya senang bertele-tele menjabarkannya. Di satu sisi hal itu membuat saya kehabisan tenaga, namun di sisi lain ada kepuasan tersendiri jika kemudian resep tersebut bisa diikuti dengan benar. Syukurlah, kemarin saya berhasil mengirimkan semua resep dan prosesnya sehingga bisa kembali fokus ke JTT. Blog tercinta ini selama beberapa hari tidak ter-update dengan postingan yang baru, serta ada banyak sekali  komentar pembaca JTT yang belum saya jawab. Semoga sifat malas dan moody saya tidak kumat pada beberapa minggu ke depan. ^_^


Wokeh, sebenarnya terus terang saya bingung hendak menampilkan postingan apa. Banyak masakan yang telah saya eksekusi dalam beberapa minggu terakhir ini dan hampir 90% merupakan resep yang akan saya tampilkan di buku berikutnya. Namun blog tetap harus di-maintain, tampilan postingan di Home tetap harus berubah secara reguler, satu resep baru tetap harus dihadirkan agar traffic pengunjung blog tetap terjaga. Terkadang saya berpikir betapa beratnya memiliki sebuah food blog. ^_^

Resep chocolate sponge cake ini sudah bercokol lama di draft, tepatnya sejak 2014. Jadi jangan heran jika anda melihat angka tahun tersebut tertera di masing-masing gambar yang saya hadirkan. Saya sudah lama mengedit gambarnya dan menyimpannya di blog, namun baru kali ini memiliki kesempatan untuk mem-publish-nya. Pada artikel lalu saya telah menampilkan resep cake, tepatnya cream creese pound cake, dan dengan terpaksa kali ini resep cake berikutnya yang saya hadirkan.  


Resep cake ini super mudah, cepat dibuat dengan tingkat kegagalan yang rendah, tentu saja dengan catatan anda mengikuti instruksi yang saya berikan dengan baik dan benar. Memang ada saat dimana saya sangat membenci aturan, seakan aturan dibuat untuk dilanggar, dan itu terjadi ketika minggu lalu saya berusaha membuat sponge cake pandan dengan lapisan puding. Prosesnya sangat mudah, semua bahan cake cukup dimikser jadi satu hingga smooth. Saya tahu resiko mengocok tepung secara sekaligus bersama bahan basah lainnya secara berlebihan akan menghasilkan cake yang keras dan bantat.  Karena, "Ketika anda menambahkan air ke dalam tepung untuk membuatnya menjadi lembab, maka dua jenis protein yang terkandung di dalamnya yaitu glutenin dan gliadin akan tertarik satu sama lain dan terikat. Protein yang baru terbentuk ini bernama gluten", kata-kata ini berasal dari Peter Reinhart, seorang Master dan Instruktur Baking dan pengarang beberapa buku terkenal, termasuk di dalamnya adalah The Bread Baker's Apprentice yang beberapa resepnya telah saya praktektekkan dan hadirkan di JTT.  Misalnya resep adonan pizza di Pizza Pepperoni dan Cinnamon Bun


Mengaduk, menguleni, merupakan kegiatan yang mampu membuat gluten semakin banyak terbentuk yang tentunya sangat diperlukan saat anda membuat roti karena gluten membuat tekstur roti menjadi elastis, kenyal dan membentuk rongga-rongga yang besar untuk menampung gas yang dihasilkan dari fermentasi ragi. Namun tentu saja anda tidak  perlu membangun gluten secara berlebihan di cake, karena cake dan pastry memerlukan remah dengan tekstur yang lembut dengan pori-pori yang halus. Karena itu tepung terigu protein rendah disarankan untuk dipergunakan di dalam cake/cookies/pastry dan tidak disarankan untuk mengaduk tepung yang sudah tercampur dengan cairan (mentega/telur/susu/air) secara berlebihan. 

Minggu lalu saya pun membuktikan teori ini. Adonan sponge cake pandan yang saya kocok dengan waktu lebih lama dibandingkan biasanya, dengan harapan teksturnya akan menjadi smooth, justru berubah menjadi disaster. Cake tidak mengembang (atau mungkin sangat sedikit sekali mengembang), kaku, sangat padat dan keras. Umm, tentu saja cake tersebut memiliki pori-pori super halus hingga saya begitu kesulitan melihat pori-pori tersebut kala cake diiris! Karena itu umumnya di resep-resep cake, kala mentega, gula, telur telah dikocok dengan mikser hingga lembut dan kembang, maka kala tepung dimasukkan cukup diaduk dengan spatula hingga tercampur baik saja. Titik. 


Kembali ke resep sponge cake kali ini, dan saya harap ketika anda mencoba membuatnya di rumah maka anda telah memetik pelajaran dari kesalahan saya di atas. Jika anda bermaksud membuat jenis cake coklat yang benar-benar basic misalnya untuk didekorasi menjadi cake ultah atau jenis cake lain dengan berton-ton buttercream atau  fondant di permukaannya, maka resep sponge cake coklat ini mungkin bisa menjadi pilihan. Rasanya lezat, lembut, walau memang sedikit remah kala dipotong. Beberapa pembaca JTT sering menanyakan ke saya mengapa cake yang dibuat terlalu crumbly/remah, beberapa teori berikut mungkin bisa menjawabnya. Cake remah bisa karena: Kurangnya cairan sehingga konsistensi cake menjadi terlalu kering, cairan bisa berasal dari telur atau susu atau lainnya; Terlalu banyak gula, mentega dan bahan pengembang; Temperatur oven yang terlalu tinggi; Kurang lemak (mentega/margarine/minyak) karena minyak memerangkap udara di dalam adonan sehingga adonan tidak terlalu banyak mengandung udara; Kurangnya mengocok mentega/margarine hingga maksimal; Cake dipotong saat masih terlalu hangat.

Kalau ditilik dari alasan-alasan di atas maka untuk kasus sponge cake coklat ini mengapa bisa sedikit remah kemungkinan karena mentega yang digunakan tidak dikocok terlebih dahulu hingga mengembang. Mengocok mentega bersama gula bertujuan untuk memasukkan gelembung udara sebanyak-banyaknya ke dalam adonan, menyebarkannya dan membuat gelembung udara tersebut menjadi berukuran kecil. Pori-pori cake yang kecil membuat tekstur cake lebih halus, padat dan tidak terlalu membentuk banyak remah kala diiris. Jadi untuk resep di bawah, jika anda hanya memiliki waktu terbatas untuk membuat cake maka metode di bawah bisa digunakan. Namun jika waktu bukan merupakan kendala maka mungkin sedikit usaha mengocok mentega dan gula hingga mengembang dan lembut bisa dilakukan.

Berikut resep dan proses pembuatan chocolate sponge cake. 


Simple Chocolate Sponge Cake dengan Blueberry Topping
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang cake ukuran 20x20 cm dengan tinggi 10 cm

Tertarik dengan cake sponge lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cake Talas Coklat Kukus
Black Forest Cake Versi Kukus
Beetroot Chocolate Cake 

Bahan:
- 225 gram tepung terigu protein rendah/sedang
- 30 gram coklat bubuk gunakan kualitas yang baik untuk hasil maksimal
- 2 sendok teh baking powder double acting
- 225 gram mentega/margarine
- 225 gram gula pasir
- 4 butir telur suhu ruang
- 3 sendok makan susu cair
- 1 sendok teh vanilla ekstrak
- 1/2 sendok teh garam

Topping (anda bisa menggunakan aneka topping  dibawah):
- blueberry tooping dalam kaleng
- aneka selai (strawberry, blueberry, raspberry, dan lainnya)
- buttercream, resepnya bisa anda klik disini
- cream cheese topping, resep bisa diklik disini
- chocolate ganache, resep bisa diklik disini

Cara membuat:
Siapkan oven, set disuhu 170'C. Letakkan loyang pemanggang di tengan oven. Olesi permukaan 2 buah loyang ukuran 20 x 20 cm dengan margarine dan taburi dengan tepung. Atau alasi dengan kertas baking dan olesi permukan kertas dengan margarine tipis-tipis. Sisihkan.

Note: Anda bisa memanggang cake dalam 1 loyang dan ketika telah matang, cake dibelah menjadi dua bagian. 


Siapkan mangkuk, aduk jadi satu bahan kering (tepung terigu, coklat bubuk, baking powder). Ayak campuran bahan kering ini ke mangkuk lainnya, masukkan mentega, gula pasir, telur, susu cair, vanilla extract dan garam. 

Dengan menggunakan mikser, kocok adonan dengan speed rendah selama beberapa detik hingga tercampur dengan baik. 


Lanjutkan mengocok dengan speed sedang hingga adonan menjadi smooth, pekat dan tercampur dengan baik. Sekitar 3 menit. Jangan over mixing, jika adonan sudah menjadi cream pekat dan kental seperti gambar diatas segera hentikan mengocok. 


Bagi adonan menjadi dua bagian yang sama banyaknya. Tuangkan adonan ke dalam 2 buah loyang yang telah dipersiapkan. Ratakan permukaan adonan dengan spatula. Panggang dengan api atas bawah  selama 45 menit atau ketika lidi ditusukkan ke tengah cake maka masih ada sedikit adonan lembab (bukan basah) melekat di lidi. 

Keluarkan dari oven, biarkan uap panasnya hilang. Balikkan loyang cake di rak kawat dan biarkan hingga benar-benar dingin. 

Jika cake telah dingin, olesi permukaan salah satu cake dengan selai, bisa menggunakan selai apapun (blueberry, strawberry, raspberry), saya menggunakan selai strawberry.


Kemudian tumpukkan cake lainnya ke permukaan cake yang telah diolesi dengan selai. Olesi permukaan cake dengan topping blueberry atau topping lainnya pilihan anda. Potong-potong dan sajikan. Yummy!

Sources:
The Guradian - The Science of Cake
Craftsy - The Science of Caake Baking: 6 Common Baking Pitfalls to Avoid




56 komentar:

  1. Pas bener, akhir bulan putri sya mau ultah, ada resep ini... thanks ya mbk resepnya... ^^
    Semoga lancar buku ketiganya ya mbk, sya menanti dengan sabar untuk bisa memesannya plus tanda tangan... ^^
    by the way, request es dawet yang tepung beras donk mbk... untuk simpenan buat buka puasa ramadhan nanti... hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba oka, thanks ya mba, senang resepya disuka, moga2 sukses nanti buat ultah si kecil ya mba.

      iya, es dawet yaa, ntar saya kulik dulu yaa wakakak

      Hapus
    2. Mbk, resepnya sya eksekusi dengan metode margarin & gula dikocok sampai kembang, trus telur dimasukin satu persatu, lalu bahan kering & terakhir susu cair... hasilnya, tingginya pas, rasanya lembut dengan sedikit remah... intinya habis dalam sekejap... hehehe. Thanks ya mbk ^^

      Hapus
    3. haloo mba Oka, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya bs dieksekusi dengan cara lain. sukses selalu ya!

      Hapus
  2. Mbak Endaaang...udah ga sabar nih nunggu buku yang ketiga :D. Ga nyangka proses pembuatan sebuah buku cukup memusingkan juga yah..ini pertanda buku ketiga pasti lebih joss dan yahud lagi heheee...keep cooking, baking, and sharing ya mba...^^

    Salam,
    Sita

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sita, thanks ya mba, hahhahah ini karena saya pemalas mba, suka menunda2 dan memang resepnya lebih banyak jadi lebih pontang panting wakakka.

      thanks yaa, sukses selalu mba!

      Hapus
  3. Hohoho.. suami april ini ultah. Dari kmaren udah melotot pantengin web jtt mau bikin cake apaan. Sepertinya mau coba latihan bikin cake ini dulu. Doakan berhasil ya mba.. ♥♥♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba tisha, thanks yaa, moga sukses kuenya setelah dicoba dan sukses juga acara ultahnya hehehhe

      Hapus
  4. mba endang, diriku udah niatin mw buat sendiri cake ultah suami Juni nnt. walaupun masih lama dah mulai cari2 ide (soalnya masih newbie dlm dunia perbakingan) dan postingan mba kali ini jd referensi yg okeh. makasi mba. udah ga sabar nih liat buku mba yg ketiga..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba eva, thanks ya mba, silahkan dicoba resepnya ya, moga suka dan tensu saya moga sukses cake ultahnya yaaa heheheh

      Hapus
  5. assalamu'alaikum. mb endang saya mau sharig hasil resepnya mb endang tapi dengan metode yang berbeda.
    -resep asli yang mb endang tampilkan ini memang menghasilkan cake yang padat dan lebih kokoh ya kalo mau dibuat cake ultah. versi coklatnya lebih remah dari pada versi putihnya. krn sy pake loyang 22x22 jadinya pendek banget. harus bikin 2 resep kayaknya.
    -trus krn pengen rada tinggi hasilnya, sy buat resep ini dengan metode kocok telur dan gula sampe kembang lalu bhn kering trus margarin leleh, BP saya kurangi setengahnya, hasilnya lebih spongi dan lebih tinggi tapi juga lebih ringan ya, jd harus hati2 banget waktu ngangkat belahan yg 1 nya (cake sy belah 2 pake benang).
    -kalo metode margarin +gula yang dikocok duluan belum nyoba.
    demikian sharing dari saya.
    saya tunggu resep2 cake yang lainnya mb endang.
    salam luluk

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam mba luluk., thanks sharingnya ya mba,

      yep, cake ini padat dan memag kalau pakai loyang 22 cm akan pendek ya mba, memang harus double resep. mungkin kalau metode mentega+gula dikocok dulu nggak akan se-spongi dan seringan telur + gula dikocok ya mba, lebih padat tapi lebih lembut daripada resep saya diatas.

      thanks ya sharingnya, sangat bermanfaat bagi pembaca lainnya.

      Hapus
    2. mau lanjut nanya nih mb endang, klo cake ini dibikin black forest bisa g ya?selain pasta black forest,ada bahan lain yang harus ditambahkan ga?

      Hapus
    3. bisa ya mba, bisa ditambahkan pasta black forest, tidak ada bahan lain yang dirubah ya.

      Hapus
  6. Tekstur kue metode campur ini kll dibandingkan dg metode telur dan gula dikocok hingga berjejak dan dicampur dg tepung, minyak dg teknik aduk balik gmn mb Endang? Saya gatot terus kl utk teknik dikocok hingga berjejak. Salam-devi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba devi, teksturnya ini agak padat mba.

      mba luluk memberikan komen diatas, beliau sudah coba teknik telur + gula dikocok, mungkin bisa membantu menjawab pertanyaan Mba devi ya.

      Hapus
  7. mbak endang,
    aku udah beli bukunya yang home cooking. pas sabtu kemarin praktek bikin ayam goreng bumbu ijo, aku bikin ayam gorengnya dulu.. **maklumpemula** kata suamiku enaakk mbak.. :).. makasih resepnya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Dee, thanks sharingnya ya mba, thanks juga sudah bersedia membeli buku saya yaaa hehhehe.

      senang sekali resepya disuka. sukses selalu ya

      Hapus
  8. Mbak Endang yang baik, berkat info dari Mbak, aku jadi tau merk coklat bubuk yang enak. Bensdrop. Biarpun mahal aku bela-belain beli ( 150rb/1 kg), soalnya penasaran banget sama rasanya. Besoknya kupakai buat mengeksekusi Brownies ala Chanti
    Hasilnya,....MasyaAllah, enakkkkkkk buangettttt. Udah serupa deh sama Brownies Primarasa Bandung. Target selanjutnya resep Sponge Cake ini, Mbak. Aku yakin hasilnya akan super duper yummi, beda dgn sponge2 cake kebanyakan..
    Suwun Nggih, Mbak *bighug*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba endah, thanks ya sharingnya, senang sekali infonya berguna. memang kualitas bahan yang baik akan membuat rasa cake lebih nendang hehhehe. kalau dimakan sendiri memang lebih baik digunakan yang bagus kualitasnya yaa hehheh

      Hapus
  9. Mba endang request sekali2 bikin tutorial menghias kue dong mba. Belajar bikin kuenya udah bisa berkat mba endang yg kece ini, tapi menghiasnya masih belom bisa mba. Pengen diajarin juga sama mba endang. Ditunggu ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nahhhh, itu kelemahan terbesar saya wakkaka, saya gak oke menghias cake swearrrr. saya hanya terbatas makanan simple, enak dan mudah dibuat saja mba, kalau hias menghias saya nyerah hehehe

      Hapus
  10. Mbak, resep sponge cake-nya tadi ku-eksekusi. Tapi pakai cara mentega dikocok dengan gula sampai mengembang. Di tengah proses terjadi bencana....aku lupa masukin telur...hu hu hu...tobatttt.
    Akhirnya telur kukocok lepas trus langsung aku campurin ke adonan mentega-gula-tepung-coklat, aku aduk balik sampai tercampur rata.
    Hasilnya....enak juga, tapi masih belum puas banget, karena salah teknik tadi.
    Mbak, tadi aku buat 1 1/2 resep karena aku pakai loyang 22cm. Kuenya aku bake pakai Otang, bagian tengah kue kurang mateng padahal bagian luarnya udah kering. Kira-kira kenapa ya mbak? Api yang aku pakai kebesaran ya?...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Endah, thanks sharingnya ya mba. Kalau kue kurang matang dibagian tengah maka berarti kurang lama dipanggang, saya memanggang pakai otrik dengan api atas bwah ya mba sehingga waktunya lebih cepat. Otang hanya api bawah saja, tentunya akan ada perbedaan waktu. permukaan cake kering bukan berarti sudah matang, mba tetap harus tes dengan lidi untuk kepastikannya

      Hapus
  11. Hai mba endang, mau nanya nih butter kiloan lebih murah kan ya? Nah butter kiloan sm butter kalengan kaya or*chid rasa dan kualitasnya sm ga? Mba endang biasa beli butter kiloan merk/seperti apa dan brp harganya? Thanks before

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbak, maaf ijin sharing tentang butter. Setauku butter nggak ada yang dijual kiloan. Yang ada mix butter dan margarin, namanya Bakers Mix. Adanya di toko bahan kue yang besar. Yang sering aku pakai Anchors Bakers Mix harganya 26rb per 500gr.
      Kalau mau murah tapi pengen kelembutan cake sekelas butter pakai BOS aja (butter oil substitute). Yang sering kupakai Filma BOS harganya 16rb per 500gram. Fungsi BOS sama dengan butter, cuma si BOS nggak ada aroma susu kayak butter.
      Mbak Endang, maaf ya...aku ikut-ikutan nimbrung. Terimakasih sebelumnya :)

      Hapus
    2. halo mba dan thanks Mba Endah atas bantuannya ya.

      Butter kiloan ada saya temukan di toko WT di dekat pasar blok A, jl. fatmawati, merk Anchor hanya saja dijual per 1 kilo dan 1/2 kg.

      Dan memang yang banyak dijual di TBK biasanya kalau kiloan adalah Bakers mix dan itu mix margarine dan butter ya, jadi sebaiknya tanyakan langsung ke toko penjual, apakah yang dijual itu butter murni atau campuran dengan margarine ya mba.

      Hapus
  12. Mbakk..trus trg deh..slma bikin kue ak gk prnh ngerti cara menimbang mentega. Apakah stlah dilelehkn br ditimbang atau msh padat?? Trs timbangny sm dgn timbang terigu??
    Tiap x buat sllu pke kira2 aj sih. Mohon infonya ya mbak..trms

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, saya biasanya timbang selagi mentega/margarine masih padat. Cara timbangnya sama seperti terigu ya. Biasanya kalau dilelehkan, maka resep akan meminta meminta mentega ditimbang pdat dulu baru kemudian dilelehkan ya

      Hapus
    2. Mentega bs dignti mnyak sayur gk mbak? takaranny gmn yh??
      Trs spya kita tahu kue itu mentegany bs dgnti mnyak drmn??

      Hapus
    3. kalau untuk resep yang ini nggak ya mb, saya pernah bikin gagal. Kalau mau ganti minyak mba harus pakai resep yang telur, gula dikocok hingga kembang/ribbon stage. Masuk tepung baru minyak belakangan.

      Hapus
  13. Haloo Mbak Endang.. Kenalkan saya Icha dari Lombok. Saya sangat menyukai blog mbak, karna selalu disertakan gambar2 tiap stepnya ^_^
    Gini Mbak, Saya ada rencana membuat cake dri resep mbak endang yang ini. Tpi sy ingin membuat cake dengan ukuran besar yaitu ukuran 26. Supaya bisa membuat cake ini dengan ukuran 26, bahan bahan di atas apa bisa di kalikan dua atau tidak?
    Atau hanya menambahkan takaran pada beberapa bahan saja?

    Mohon jawaban dan sarannya Mbak Endang :) *bighug*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Icha, salam kenal ya.

      untuk cake diatas, kalau buat diloyang 26 kayanya harus 2 kali resep ya

      Hapus
  14. Kl diganti dg dark coklat, brp takarannya mba? Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kudu trial error mba, saya takut kalau pakai DCC adonan berat karena tekniknya semua bahan dikocok jadi satu ya.

      Hapus
  15. Mba Endang kalo buttercreamnya dikasih pasta moka atau yg lainnya cocok ga yah? Maksudnya kepengen buttercreamnya ga warna putih...terus kalo dikasih pasta blackforest di adonannya banyaknya segimana? Makasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba kania, yep bs ya, kasih pasta moka atau blackforest mulai dari 1/2 sdt dulu kalau kurang baru tambah lagi. Krn beda merk bs beda takaran dan hasil warnanya

      Hapus
  16. Mbak Endang kalo mau buat vanilla sponge cake apa saja yang perlu diubah? apa takarannya juga perlu diubah? Makasih sebelumnya

    BalasHapus
  17. Mbak endang, cake ini bisa di kukus gak?

    BalasHapus
  18. Mbak Endang, perkenalkan saya Dwi dari Bandung. Baru 1 bulan ini saya berselancar JTT mbak Endang, saya pemula banget untuk masak-memasak. Sudah 2 resep yang saya coba dari mbak Endang, pertama cake marmer kukus dan kedua simple chocolate sponge ini. Hasilnya wow....TOP BGT, Alhamdulillah keduanya berhasil sesuai harapan. makasi sekali resep-resepnya, jadi nggak takut gagal lagi buat bikin 2 cake. Sukses selalu untuk mbak Endang,,,,,

    BalasHapus
  19. Hai Mba Endang, udah beberapa hari ini pantengin resep ini. Lagi mikir2 mau buat sponge cake buat suami ultah nih. Hehehehe... Saya sempet coba latihan berkali-kali, maklum pemula... saya ada beberapa pertanyaan nih mba :
    1. Loyang rencananya mau saya ganti menggunakan loyang bundar diameter 18cm, komposisi resepnya jd bgmn ya mba kalau ganti loyang ? dan berhubung saya mau buat 2 tumpuk kue dan oven saya kecil (cuma muat 1 loyang setiap kali baking) apakah adonan ini bisa diantri ?
    2. saya sempet coba resep yg vanilla dan coklat. Sebenernya apa ada perbedaan waktu baking ga mba antara kedua resep ini ? soalnya saya beberapa x buat cake, setiap x baking resep menggunakan coklat, waktu mengoven jd lebih sebentar rasanya (lebih cepat matang).
    3. bagaimana cara menyimpan basic cake sblm difrosting untuk kue ultah ya mba ? krn kalau di dalam kulkas beberapa x pengalaman jd sedikit keras dan tekstur sedikit berubah.

    tks ya mbaa mohon pencerahannyaaa banget nget nget... ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, berikut jawaban saya ya:
      1. bisa pakai loyang bulat diameter 18 cm. Adonan bs dibagi2 dan masing2 dipanggang terpisah/antri, atau panggang sekaligus dan cake dibelah 2. Antri tdk masalah asal pakai BP double acting
      2. menurut saya tdk ya, sama saja, kecuali mungkin cake coklat yang banyak mengandung DCC/coklat blok ya
      3. Cake cenderung keras di chiller terutama cake dengan kandungan mentega/margarine tinggi, lebih lembut cake dengan miyak goreng. Kalau hanya 1 malam bungkus rapat cake dengan plastic wrap/foil. Kalau lebih lama sebaiknya dibekukan saja, bungkus cake rapat dan masukkan freezer. Cake beku ketika di taruh disuhu ruang akan lemas kembali bahkan lebih bagus dibanding chiller.

      Hapus
    2. wah terima kasih ya mba untuk jawabannya. Lalu saya ada beberapa pertanyaan lagi, mohon dijawab ya mba :
      1. Basic cake yg disimpan di freezer bisa bertahan berapa lama ya ? dan apakah benar2 tidak akan merubah rasa & tekstur sama sekali ?
      2. Kalau saya mau membuat cake versi yg lebih lembut, apakah sebaikknya saya tambahkan softener atau kuning telur ya mba? krn saya selama ini tdk pernah pakai softener, jd gatau hasilnya akan seperti apa.
      3. Cake yg sudah difrosting bisa bertahan brp lama mba kalau disimpan di luar kulkas dan di dlm kulkas ? dan gmn cara pennyimpanan cake yg sudah difrosting ? apa harus ditutup dengan kotak mika atau tdk ?

      tks ya mba, maklum saya pemula sekali, jd maaf kalau pertanyaannya aneh2... hehehe

      Hapus
    3. berikut jawaban saya:
      1. 3 bulan, tdk merubah rasa dan tekstur
      2. kuning telur oke ya, 1 telur setara 3 kuning telur
      3. 1 hari saja di suhu ruang. di chiller bs 4 hr. Sebaiknya ditutup spya tdk kering

      Hapus
    4. tks ya mba untuk balasannyaa... kmrn ultah suami saya, saya berhasil buat sponge cake cocholate ini mba ^^ senang banget, krn hasilnya benar2 seempurna, matangnya pas dan teksturnya bagus. cuma kmrn habis sy buat dan dekor, saya ga masukin ke kulkas mba, tapi saya diamkan di ruangan AC semalaman (krn kalo di chiller, takut cakenya jd keras krn sudah didekor sehingga tidak bisa ditutup rapat sekali). Hasilnya memang agak keras jdnya, mungkin besok2 bisa diakali dengan lbh byk pakai kuning telur x ya mba... btw tks sudah sharing resep ini. Maju terus mba !

      Hapus
    5. thanks sharingnya mb, sukses dengan cake selanjutnya ya.

      Hapus
    6. Mba, saya mau tanya sekali lagi ya... jgn bosan ya mba.... :) kmrn saya buat resep ini sekali lagi, tp telurnya dirubah menggunakan 12 kuning telur saja. Lalu setelah jd, sy frosting dan simpan di chiller 1 malam. Hari ini saya makan, kok agak keras ya mba dan teksturnya remahan, bukan seperti bolu. Apa yg salah ya mba ? tks

      Hapus
    7. kuning telur membuat tekstur lebih padat karena pori2 cake tidak banyak terbetuk, berbeda dengan putih telur yang lebih mudah mengikt udara ketika dikocok.

      Hapus
  20. halo mba, mau nanya klo saya ga pake loyang, tapi bikinnya di cup kertas, bisa gak ya, klo bisa, suhu dan lama ovennya bagaimana ya? trimakasih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa Mba, suhu sama, tapi lama memanggang tentu saja berkurang karena cup ukuran kecil, mungkin 20 menit ya waktunya

      Hapus
  21. Mbak endang... Misal telur dikurangi, jadi 2 atau 1 butir aja gimana? Biar irit ceritanya.. makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurangi 1 telur saja mba, atau bikin 1/2 resep saja ya

      Hapus
  22. Saya suka dengan blog nya Mbaa Endang dari pertama belajar baking sampai terima pesanan saya ikutin resep-resepnya Mbaa Endang...

    Nah yang saya tanyakan,
    Untuk membuat cake dengan tekstur lembut tapi kokoh saat dibikin kue tart gimana Mbaa?
    Beberapa customer minta cake nya yang lembut.
    Tapi setelah dihias dan masuk kulkas, saya rasa sponge cake itu memang jadi agak keras gitu ya...

    Apakah dengan teknik yang Mbaa Endang share ini atau campur semua bisa membuat cake tetep lembut?
    Atau ada saran lainnya?

    Terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dyzka, rata2 cake yang masuk kulkas memang akan padat dan lebih keras dibandingkan yang fresh. Aplagi jika menggunakan margarine/mentega, minyak goreng cenderung menbuat cake lebih lembut.

      cake ini tdk terlalu lembut ya, sedikit kasar teksturnya. Coba pakai resep cake lapis keju ny, liem ini mba. skip saja keju atau DCC nya jika untuk base cake hias.

      http://www.justtryandtaste.com/2011/07/cake-kukus-lapis-coklat-keju.html

      Hapus
  23. Mba mau tanya dong kenapa ya pas dipanggang cake nya tinggi tapi jd belah/retak, ga bisa rata kayak di gambar gitu. Jadi kayak gunung merapi bentuknya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak faktor, bs karena suhu oven terlalu tinggi atau loyang terlalu kecil. Beda oven bs beda suhunya, jadi harus disesuaikan dengan suhu oven masing2 mba.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...