19 Maret 2014

Tofu Puding: Hangat di Perut, Nyaman di Lidah



Setiap pukul tujuh pagi suara kaleng yang dikentong bergaung di sepanjang jalan di depan rumah Pete. Beberapa tahun tinggal di sana membuat saya hafal, suara itu sinyal abang penjual kembang tahu menjajakan dagangannya. Bersama dengan dua kaleng berisi kembang tahu yang dipikul di pundak, si abang akan berkeliling dari gang ke gang sambil memukulkan alat yang tergantung di kayu pikulan. Dulu ketika masih keranjingan makanan ini saya selalu menanti kehadirannya karena kembang tahu dalam rendaman kuah jahe yang manis dan hangat ini merupakan makanan favorit. Teksturnya yang halus dan silky seperti sutera menimbulkan sensasi tersendiri di mulut dan bersama kuah jahe yang hangat membuat perut terasa nyaman di pagi yang sejuk. 

Begitu pula dengan Ibu saya, setiap kali beliau berkunjung ke Jakarta dan menginap di rumah Pete pasti akan mengudapnya untuk sarapan. Makanan ini bukan barang baru bagi beliau karena di Tanjung Pinang, Riau, kembang tahu banyak di jual di pasar tradisional di dekat rumah dan menjadi makanan umum bagi pengunjung pasar. Saya masih ingat dulu waktu masih kecil, menemani Ibu ke pasar merupakan kegiatan yang selalu saya gemari karena itu berarti saya bisa meminta semangkuk kecil kembang tahu dan sebongkah es serut berbentuk bola dengan kucuran sirup merah manis di atasnya. Tentu saja Ibu saya yang selalu menolak jika krucil-krucil yang selalu kelaparan ini meminta untuk turut ke pasar. Dengan uang belanja yang pas-pasan, kehadiran kami di pasar akan membuat pengeluaran semakin membengkak. ^_^ 


Puding tahu ini saya buat saat weekend kemarin untuk memanfaatkan susu kedelai berlebih sisa membuat egg tofu. Awalnya saya sangat tertantang untuk membuat homemade tahu sutera sendiri dari sisa susu ini, namun hasil baca sana sini untuk membuat tahu sutera maka diperlukan bubuk gypsum (calcium sulfat) atau magnesium chloride (garam Epsom), atau di Jepang biasa disebut dengan nigari, di sini biasa disebut dengan obat tahu, simple. Menyesal juga mengapa dulu waktu masih tinggal di Paron, Ngawi saya tidak pernah tertarik untuk bertanya pada salah satu teman masa kecil yang kebetulan orang tuanya adalah pengusaha tahu. Di Paron bahkan ada satu gang kecil dimana hampir seluruh warganya adalah pengrajin tahu hingga jalan kecil tersebut dinamai dengan Gang Tahu. Sepulang sekolah biasanya saya akan berkunjung di pabrik tahu milik orang tua Tatik, teman saya ini, dan menyaksikan proses pembuatannya. Saat itu saya sama sekali tidak mengira bahwa untuk membuat susu kedelai menggumpal dan memadat sehingga bisa dicetak di dalam kotak-kotak kayu diperlukan bahan bernama magnesium chloride atau calcium sulfat.


Tidak memiliki bahan penggumpal untuk membuat tahu sutera akhirnya saya memutuskan mengganti haluan resep dari homemade tahu menjadi puding tahu. Saya lantas menggunakan agar-agar untuk membuat air susu kedelai mengeras. Hasilnya memang tidak sehalus dan selembut kembang tahu yang dijual si abang tapi tidak terlalu buruk juga untuk mensiasati sisa susu kedelai. Dan kala disantap dengan kuah jahe, terasa sedap dan hampir mirip dengan kembang tahu yang biasa saya makan. Anda mungkin bertanya, "Mengapa tidak direbus saja sih susu kedelainya dan simpan di kulkas"? Yep, itu memang cara termudah untuk memanfaatkan susu kedelai dan percayalah saya pun telah melakukannya. Namun sialnya saat dipanaskan di kompor susu menjadi pecah dan berbutir-butir. Teringat dengan proses pembuatan cream cheese dimana susu menjadi menggumpal kala terkena asam air jeruk nipis, sayapun lantas menambahkan sebutir perasan air jeruk nipis ke dalam susu mendidih, mendiamkannya hingga terbentuk gumpalan yang terpisah antara protein dan cairan di dalam susu kedelai. Gumpalan ini lantas saya saring menggunakan kain tipis dan saya padatkan dengan memberikan batu pemberat di atasnya. Saat ini benda bernama 'tahu' itu masih berada di kulkas. Saya pun belum mengeceknya kembali apakah 'that thing' benar-benar berubah menjadi tahu ataukah 'benda jadi-jadian' lainnya. ^_^


Kembali ke tofu puding, membuatnya super mudah. Poin penting adalah air susu kedelai harus anda saring berulang kali dengan menggunakan kain tipis untuk menghasilkan air susu yang benar-benar bersih bebas ampas. Kondisi susu kedelai seperti ini akan membuat puding yang dihasilkan benar-benar halus dan smooth. Anda bisa menambahkan gula ke dalam puding agar bisa disantap langsung begitu saja tanpa kuah jahenya, atau buat versi yang agak tawar sehingga tidak terlalu manis kala dimakan bersama air jahe. Sayangnya tofu puding ini teksturnya lebih padat dibandingkan dengan kembang tahu, mungkin karena agar-agar yang digunakan, jadi jika menginginkan tekstur yang lebih lunak maka anda harus menambahkan porsi susu kedelainya. Akhir kata, walau tidak sempurna, namun puding ini mungkin bisa menghangatkan perut dan tenggorokan anda kala hujan yang lagi-lagi mengguyur Jakarta dengan derasnya. 

Berikut resep dan proses pembuatannya ya.


Tofu Puding
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang diameter 15 cm tinggi 10 cm

Tertarik dengan resep puding lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Puding Karamel: Creamy! Yummy!
Puding Almond dengan Vla Nanas, Kiwi dan Stroberi
Sholeh-Zard - Puding Nasi Saffron a la Persia

Bahan puding:
- 1 bungkus agar-agar plain tanpa rasa dan warna
- 1200 ml susu kedelai. Homemade is the best!
- 200 gram gula pasir
- 1 sendok teh vanila ekstrak (optional)
- 2 lembar daun pandan, sobek kasar dan simpulkan

Bahan kuah jahe: 
- 4 ruas jahe, iris tipis dan pipihkan
- 250 gram gula Jawa, iris halus
- 500 ml air   
- 1 lembar daun pandan, sobek kasar dan simpulkan

Cara membuat:


Siapkan 100 gram kedelai mentah, rendam di dalam air selama semalam hingga kedelai menjadi membengkak dan empuk ketika ditekan dengan jari tangan. Tiriskan airnya dan cuci bersih kedelai untuk menghilangkan bau. Gosokkan kedelai di telapak tangan hingga kulit arinya terkelupas, buang sebanyak mungkin kulit kedelai yang terlepas. 

Tuangkan kedelai ke dalam gelas blender, tambahkan 500 ml air dan proses hingga halus. Saring kedelai halus dengan menggunakan saringan kawat, tekan-tekan dengan punggung sendok. Kemudian tambahkan 500 ml air lagi ke ampas kedelai, blender sekali lagi dan saring. Anda bisa menambahkan air kembali untuk mendapatkan susu kedelai sebanyak 1200 ml untuk puding. 



Saring sekali lagi susu kedelai yang telah dihasilkan kali ini dengan menggunakan kain tipis yang halus, tujuannya agar susu kedelai yang anda hasilkan benar-benar bebas ampas sehingga puding menjadi sehalus sutera. Tuangkan susu kedelai ke panci.

Siapkan mangkuk, tuangkan agar-agar ke dalam mangkuk. Tambahkan sekitar 100 ml susu kedelai ke agar-agar, aduk hingga agar-agar larut. Tuangkan larutan agar-agar ke dalam panci berisi susu kedelai. Tambahkan gula dan daun pandan, masak dengan api sangat kecil sambil diaduk-aduk agar susu tidak pecah dan menggumpal. 



Jika telah mendidih, angkat dari kompor kemudian tuangkan vanilla ekstrak, aduk rata. Tuangkan puding ke wadah cetakan kemudian diamkan hingga benar-benar keras, atau ketika uap panasnya telah hilang masukkan puding ke kulkas. 

Membuat saus jahe:


Siapkan panci kecil, masukkan jahe, gula Jawa, air dan daun pandan. Masak hingga mendidih dan gula larut. Angkat.

Siapkan mangkuk saji, keruk puding tipis-tipis dengan menggunakan sendok, letakkan di mangkuk. Siram dengan kuah jahe, sajikan hangat-hangat. Yummy!




35 komentar:

  1. mbak ntar kalo 'benda jadi-jadiannya' udah jadi dan dieksekusi entah bikin apa, diposting ya. Penasaran nih dengan si 'benda' itu, hihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Rina, kalau berhasil itu 'barang' menjadi tahu beneran [asti akan saya posting hahahhah

      Hapus
  2. Mba Endang kalo susu kedelainya diganti pakai air tahu yg sering dibawa abang tahu bisa gak ya ?

    Salam
    Ari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ari, yep bisa kok Mba, saya rasa sama saja yaaa

      Hapus
  3. Hai mb aku pernah lihat makanan kyk ginian klo ditempatku malang klo ga salah ini namanya tahwa mb disajikan pas hangat tp aku blm pernah nyobain sih hehe biarpun aku penyuka tahu tp kok aneh liatnya hehe tak kenal maka tal sayang ya mb hehe kpn2 aku cb deh
    yeni sby

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yeni, yep tahu takwa ya, itu merk tahu dari Malang setahu saya, biasanya sih dikenal dengan kembang tahu hanya saja resep diatas bukan kembang tahu wakakkak tapi puding tahu, karena gak bs bikin kembang tahunya Mba ^_^

      Hapus
  4. Mbak, di semarang namanya wedang tahu...aku suka banget tuh..sayangnya sekarang sudah langka dan hanya ada ditempat2 tertentu aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep betul Mba, wedang tahu ya, mirip2, masih penasaran gimana buatnya huaaa

      Hapus
  5. lhaaaaa.....ini yg kucari-cari.....tq ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi ini pakai agar2 yaa, heheheh, gak mirip sama kembang tahu di pasaran

      Hapus
  6. Numpang komen ya mbak...kalo jumlah susu kedelai ditambah ( dg jumlah bubuk agar2 yg sama/tetap 1 sachet ) mestinya bisa lebih lunak ya "puding" nya...what do you think ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, akan lebih lunak hasilnya, keknya bubuk agarnya kebanyakan atau susu kesedikitian wakkakak

      Hapus
    2. Seharusnya cairan 2 liter maka puding menjadi lembut,bbiasanya susu sih,seperti puding almon thx,lili lipo

      Hapus
  7. pernah lihat tante aku masak ginian tapi dipakein susu beruang juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dicampur sama susu sapi kalau gitu ya, mungkin supaya lebih gurih kali ya Mba

      Hapus
  8. Ampas kedelainya kok ya sayang ya mbak kl dibuang .. Dijadikan apa ya ? Ada idekah , mbk ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa Mba, masih dikulkas. Bingung mau diapaiin wakak, biasanya dibuat perkedel tapi rasanya gak terlalu spesial.

      Hapus
  9. mbak endang beberapa kali aku nemu resep di blog orang dan ngintip youtube pak dono bisa kok membuat tahu pakai air jeruk nipis, kalau perlu tambahkan cuka biar gampang menggumpal. ampas tahu bisa dijadiin tempe gembus ;)) gorengan berminyak gak bergizi tapi enak untuk teman nyeplus cabe^^ yah, kebetulan panen jeruk nipis, mungkin aku juga mau coba2 bikin tahu dan sule ala mbak endang :D hihihi...
    Susi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Susi, yep secara teori sih bisa ya, protein ketemu sama asam akan menggumpal. keknya kalau dipabrik tahu pakai cuka, makanya tahu kadang2 rasanya ada yang asem ya. Itu ampasnya belum saya kuprek2 masih dikulkas hiiiksss

      Hapus
  10. info sekilas..agar2 bs diganti gelamix mba, hasilnya lbh lembut dan halus teksturnya..dpt ilmu dr kursus.kalo mba endang mau ntar q emailkan resepnya.ampasnya bs dibuat kayak tempe gtu..q sering makan di mertua kalo plg ke kediri.q lupa namanya..rasanya mirip oncom kalo digoreng atw ditumis pedas..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, gelamix itu sejenis gelatin ya? atau agar2 konyaku ya? Boleh resepnya Mba. Ampasnya kalau dibuat tempe mesti pakai ragi dong ya? belum berani membuat tempe sendiri, takut keracunan wakkakak

      Hapus
  11. aku belum pernah nyoba yg begini, kayaknya lezat nih.. aku mau coba ya mba...
    bagus nih resep mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Intan, silahkan Mba, keknya susunya agak dibanyakin ya supaya lebih lembut hasilnya

      Hapus
  12. Balasan
    1. Silahkan Mba, karena itu disharing di blog kan ya hehehhe

      Hapus
  13. Mba Endang, bikin kembang tahu pakai obat juga. Namanya sekau. Caranya sama spt bikin susu kedelai. Hanya saja sekau dilarutkan terpisah (lbh baik pakai panci bertutup). Setelah susu mendidih tuang ke dlm larutan sekau dan jangan diaduk. Tutup panci. Biarkan sampai dingin dan susu memadat. Tp maaf sy sdh ga ingat takarannya. Nyoba jg cuma sekali krn dpt sekau dr org. Ngobatin penasaran ^_^

    Merry

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Merry, wah makasih ya mba untuk infonya, yep setahu saya pakai obat ya atau cuka, cuman kalau cuka kan jadi asem tahunya ya. mesti browsing nih buat tahu tentang sekau.thanks ya !

      Hapus
  14. Mbak endang . . . Ngiler saia liat penampakannya hihihi
    Eh saia beneran gag pernah tau makanan y beginian d aceh gag pernah ngeliat mbak, n klw kembang tahu d aceh penampaknnya kayak lembaran2 kering gtu mbak byasanya d masak tauco dg rimbang n udang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lye, memang namanya kembang tahu kadang suka rancu dengan kembang tahu kering yang sering dipakai untuk sup atau tumisan yaa, hehhehhe. Nah kembang tahu yang suka dijual disini pakai kuah gula jahe, halus lembut.

      Hapus
  15. mba ad resep egg puding kyk di bubble2 tea ga?

    BalasHapus
  16. huhuhu....saya kangen sama kembang tahu :') Waktu saya kecil, di Pekanbaru Riau masih banyak yang jual ini mba, sekarang udah juaaarang. Ndilalah pas saya hamil anak pertama...saya ngidam makanan2 waktu kecil..salah satunya ini...Alhamdulillah temen kantor saya yang tinggal di Pondok Aren Tangsel bawain ini...wkwkwk. Insyaalah saya coba resep mba endang...hehe. Oiya...salam kenal ya mbaa.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Riau kembang tahunya enak banget yaa, mantap.Di jakarta sekarang juga gak begitu banyak, hanya saja kalau depan rumah tiap pagi suka lewat wakakkak

      Hapus
  17. mbak Endang...
    kemarin aku pingiiinn bingit sm kembang tahu..
    inget mas kecil , pas panas2nya sekitar jam 2 kl denger bunyi mangkok dipukul pake sendok ini... langsung ngaciiirrr....
    kemarin aku bikin kembang tahu, cara sesat...aku punya susu kedele bubuk organik yang sudah lama tak tersentuh... , aku bikin susu kedele itu kurleb 500 ml+ 2 sdm gula pasir.. , karena sempet kurang puas pake agar2 aku pake gelatin (halal) 3 sdt+4 sdm air dingin... n tradaa... kt suamiku rasanya dah passs.
    texture nya padet n lembut...
    tp sayangnya kl pake kuah gula merah jahe nya panas..
    textur si gelatin soya ini cepet rusak, mungkin next tunggu hangat ya.
    jadi kemaren aku sajikan dingin... belum mewakili kenangan dia karena di jakarta kembang tahu disajikan hangat... kl palembang sm kayak pkb... pake es seruut... segerrr...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ria, thanks sharingnya yaa, wah mantap banget keknya resep kembang tahunya, jadi ngiler. Kalau pagi2 enaknya memang anget2 ya, tapi kalau siang panas, mantap pakai es serut waaaahh seger hehhehhehe

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...