12 Februari 2015

Cake Kukus Tape Ketan Hitam



Minggu lalu saya berhasil membuat tape ketan sendiri. Tape ketan hitam dan putih yang so sweet, moist dan lembut membuat setiap kali saya membuka kulkas dan menatapnya maka keinginan untuk mengudapnya kontan menyerbu. Tidak sampai dua minggu, dua kilogram tape ketan pun hampir ludes membuat saya harus menyelamatkannya sebagian agar bisa dipermak menjadi makanan lainnya. Cake tape ketan merupakan ide yang 'maknyus' dan berhubung akhir-akhir ini saya agak malas membuat cake maka saya pun berusaha mencari resep cake termudah dengan budget terjangkau. Ide resepnya saya ambil dari resep basic sponge cake yang pernah saya tampilkan di JTT. 

Nah karena saya menambahkan porsi tape ketan di dalamnya maka teksturnya menjadi tidak seringan sponge cake sebelumnya tapi tetap lembut dan yummy. Satu kekurangan cake ini hanyalah rasa tape ketan yang kurang 'nendang' walau saya sudah menggunakan hampir seperempat kilogram tape di dalamnya. Menurut saya ini bukan dikarenakan porsi tape ketan yang kurang banyak tetapi memang karena tape ketan sendiri tidak terlalu memberikan rasa yang kuat dan spesifik seperti halnya pisang, coklat atau keju. 

Homemade Tape Ketan 
Simple Basic Sponge Cake


Terus terang saya akui, cake yang dipanggang lebih menjadi pilihan bagi saya dibandingkan dengan versi kukusnya. Cake panggang memberikan aroma yang lebih harum dan rasa yang tidak membosankan. Namun dari segi pembuatan maka cake kukus jauh lebih mudah dibuat dan jika anda selalu menggunakan oven listrik dengan daya yang tinggi seperti oven saya di rumah,  maka tentu saja cake kukus lebih hemat dari segi bahan bakar yang digunakan. Selain itu cake kukus membuat anda tidak perlu memusingkan diri untuk menggunakan api atas dan bawah, atau berapa suhu tepat yang harus di set di oven. Asalkan jumlah air di dalam dandang kukusan tercukupi maka tidak ada kekhawatiran cake akan menjadi gosong kala harus dikukus dalam waktu yang lama. 

Bagi pemula yang belum pernah membuat cake, maka versi kukus tentu saja lebih saya rekomendasikan.  Sebelum terjun bebas mempelajari cara menggunakan oven dengan tepat maka ada baiknya mengasah skill terlebih dahulu. Seperti misalnya mengenal bahan-bahan dasar dalam pembuatan cake; Cara mencampurkan masing-masing bahan tersebut; Mengaduknya dengan teknik tertentu; Mengocoknya dengan mikser atau secara manual hingga tercapai stage atau kondisi tertentu; dan terakhir bagaimana mengukus adonan cake tersebut hingga matang. Jika semua tahapan ini sudah berhasil anda lalui dengan sukses pada beberapa cake kukus yang dibuat maka mungkin itu tandanya anda harus mulai memberanikan diri untuk merambah ke cake yang dipanggang.


Dari sekian banyak pertanyaan yang masuk ke saya mengenai proses pembuatan cake maka salah duanya yang paling sering ditanya adalah, "Apakah saya bisa membuat cake tanpa menggunakan mikser"? Atau "Apakah saya bisa hilangkan penggunaan baking powder atau baking soda di resep"? Nah untuk kedua pertanyaan tersebut maka jawaban saya adalah bisa, tetapi dengan catatan. Untuk pertanyaan pertama maka catatannya adalah bisa dilakukan jika di dalam resep menggunakan bahan yang mampu mengembangkan adonan dengan baik, biasanya baking powder, baking soda dan emulsifier seperti ovalet sering digunakan. Sedangkan untuk jawaban pertanyaan yang kedua, bisa dilakukan asalkan bahan-bahan (telur dan mentega)  dikocok dengan maksimal sehingga mampu menciptakan banyak gelembung udara di dalam adonan agar cake mampu naik dan mengembang dengan baik. 

Sebenarnya dalam proses pembuatan cake maka  prinsip dasar yang utama adalah memasukkan gelembung udara sebanyak-banyaknya ke dalam adonan. Gelembung udara ini bisa tercipta dari bahan pengembang atau dari proses pengocokan. Selama anda bisa mengocok adonan dengan maksimal, baik secara manual dengan tangan menggunakan alat pengocok spiral seperti jaman nenek dan ibu kita dulu, atau dengan mikser yang super canggih maka tujuannya adalah sama menciptakan gelembung udara sebanyak mungkin. 


Berbicara tentang proses pengocokan adonan maka cake yang menggunakan lemak padat seperti mentega, magarine dan shortening menuntut proses yang berbeda dibandingkan cake yang menggunakan lemak yang cair (minyak sayur atau mentega/margarine yang dilelehkan). Untuk cake yang menggunakan lemak padat maka umumnya mentega/margarine dan gula (brown sugar/gula pasir) dikocok hingga berubah warnanya menjadi pucat dan putih. Jika anda menggunakan margarine tentu saja warnanya tidak akan berubah seputih jika anda menggunakan mentega. Tetapi margarine yang telah terkocok dengan baik tetap akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Pada tahap ini tekstur mentega/margarine pun berubah menjadi lembut, mengembang dan fluffy. Tahapan ini penting agar cake yang anda buat mampu mengembang dengan baik dan memiliki tekstur yang lembut. Baru setelah itu telur dimasukkan satu persatu dan wajib dikocok dengan baik di setiap penambahan telur selanjutnya. 


Untuk cake yang menggunakan lemak cair seperti minyak sayur atau mentega/margarine cair maka tahapan awal proses biasanya adalah mengocok telur dan gula hingga mengembang, berwarna putih dan berbusa. Teksturnya pun kental dan pekat. Biasanya jika resep meminta kita untuk mengocok hingga tahapan ribbon stage maka anda harus memperhatikan baik-baik tingkat kekentalan adonan yang anda kocok. Paling mudah adalah dengan sesekali menghentikan mikser dan mengeceknya. Biasanya dengan mengangkat alat pengocok dari dalam adonan dan melihat adonan yang mengalir jatuh. Jika adonan yang jatuh tampak melingkar-lingkar di permukaan adonan yang terdapat di mangkuk dan bertahan selama beberapa detik (artinya tidak langsung hilang lenyap bercampur dengan  adonan lainnya) maka tahapan tersebut telah tercapai. Segera hentikan mengocok karena jika proses terus dilanjutkan hingga adonan menjadi kaku maka hasil cake akan kering, kasar, dan kurang mengembang dengan baik.


Nah bagi cake-cake yang tidak mengandalkan pada proses pengocokan maka anda harus bergantung pada bahan pengembang. Cake yang seperti ini biasanya prosesnya lebih mudah, beberapa bahkan tidak perlu dimikser sama sekali, hanya cukup diaduk-aduk seperlunya dan dipanggang/dikukus. Atau seperti resep cake yang kali ini saya posting, dimana semua bahan dimasukkan menjadi satu di dalam mangkuk dan dikocok dengan menggunakan mikser hingga mengental dan smooth. Proses pengocokan disini terutama berfungsi untuk mencampur masing-masing bahan penyusun cake agar menjadi adonan yang tercampur dengan baik dan tentu saja sambil memasukkan gelembung udara ke dalam adonan, walau tentunya gelembung udara yang terbentuk karena proses pengocokan pada resep cake ini tidak terlalu maksimal. 


Untuk proses pengukusannya sendiri sangat mudah. Jika dulu saya percaya mengukus dengan api besar akan membuat cake mampu mengembang dengan baik maka sebenarnya pendapat itu tidak terlalu benar. Asalkan air di dalam dandang kukusan sudah mendidih ketika cake dimasukkan maka mengukus dengan api kecil sebenarnya lebih disarankan. Api kecil akan membuat cake tidak merekah permukaannya, tidak bergelombang (permukaan rata diperlukan jika anda hendak membuat cake lapis) serta tidak membuat air di dalam dandang cepat habis sementara cake belum matang. Sejak pengalaman membuat rainbow cake kukus yang hasilnya bergelombang seperti atap seng maka kini saya lebih senang mengukus dengan menggunakan api yang kecil dan hasilnya cake tetap mengembang dengan baik. 

Berikut proses dan resepnya ya.


Cake Kukus Tape Ketan Hitam
Resep diadaptasikan dari Simple Basic Sponge Cake

Untuk 1 loyang cake dengan diameter 20 cm

Tertarik  dengan resep cake kukus lainnya? Silahkan klik link di bawah ini: 
Cake Kukus Ketan Hitam
Cake Kukus Tape Singkong & Chocolate Chips 
Cake Kukus Tape Ketan Hijau

Bahan:
- 225 gram tepung terigu serba guna atau protein rendah
- 2 sendok teh baking powder double acting
- 225 gram gula pasir
- 4 butir telur ayam
- 225 gram mentega/margarine, suhu ruang dan lunak, bukan kondisi keras baru saja keluar dari kulkas
- 250 gram tape ketan hitam/ketan putih
- 50 - 100 ml air tape ketan/susu cair/santan kental/air biasa

Tertarik membuat tape ketan sendiri di rumah? Klik link resep dan cara membuatnya di Homemade Tape Ketan.

Cara membuat: 
Siapkan loyang diameter 20 cm, saya menggunakan loyang tulban yang berlubang di tengah dengan ketinggian sekitar 10 cm. Olesi permukaannya dengan margarine dan taburkan tepung hingga permukaan loyang tertutup tepung dengan baik. Balikkan loyang dan ketukkan untuk membuang kelebihan tepung. 


Siapkan mangkuk, ayak jadi satu tepung terigu dan baking powder langsung ke dalam mangkuk. Masukkan semua bahan lainnya jadi satu. Kocok dengan mikser hingga smooth dan kental. Sekitar 5 /d 8 menit, saya menggunakan hand mixer.  Matikan mikser.

Note: Air di dalam resep tergantung kekentalan adonan yang anda buat, masukkan sebanyak 50 ml terlebih dahulu,  jika adonan masih terlalu pekat maka tambahkan 50 ml berikutnya. Anda bisa menggunakan air tape atau susu cair/santan, jika semua tidak ada gunakan saja air putih biasa.


Tuangkan adonan ke dalam loyang.

Siapkan dandang kukusan, usahakan menggunakan dandang yang berukuran besar agar air tidak cepat habis kala dipergunakan untuk mengukus cake. Namun pastikan juga air tidak terlalu penuh sehingga berloncatan dan membasahi cake. Bungkus penutup dandang dengan kain serbet yang bersih dan mampu menyerap air. Rebus air dalam dandang menggunakan api besar  hingga benar-benar mendidih.

Masukkan loyang berisi adonan cake, tutup rapat kalau perlu tindih tutup dandang dengan barang yang berat supaya uap air tidak lolos keluar dandang. Kecilkan api kompor.

Kukus dengan api kecil, selama 1 jam. Jangan buka penutup kukusan selama proses pengukusan agar cake tidak bantat. Setelah cake matang, keluarkan dari dalam kukusan. Diamkan selama 5 menit di loyang agar uap panasnya hilang. 

Balikkan cake di piring datar yang lebar dan diamkan hingga benar-benar dingin. Cake siap dipotong sesuai selera. Yummy!



23 komentar:

  1. kaknoor singgah follow JTT disini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Kak Noor, salam kenal dan terima kasih ya sudi singgah di JTT. Saya suka banget sama blog dan masakan kakak, masakan Malaysia mantap banget heheheh

      Hapus
  2. Sama dg sy mba, kl masalah suhu panas pasti lbh gampang yg versi cake kukus, tp mslh hasil ya jauuh lbh mantep yg versi cake oven...


    Maklum, msh punyanya si Otang... heheh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lina, yepp cake panggang memang beda rasanya ya, gak mbosenin. Makanya saya lebih suka panggang, cuman banyak yang susah ngikutin akhirnya kukus juga jadi hehhehhe

      Hapus
  3. ah mba endang ini, bkin lemah iman utk diet :(
    pdhl sengaja gak buat cake2 dlu, tp liat postingan bgini bkin ngiler aja.. huaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba bella, buaaat lahhhhh wakkakak. Udah lupakan berat badan, habis makan cake trus puasa mba gak makan 1 minggu wakkakak

      Hapus
  4. Siang mba endang, mau tanya dong kalo Pensee Bakery and Cake itu milik mba endang bukan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba aida, bukan ya mba, saya tidak memiliki bakery ya heheheh. baru cita2 saja wakkakak

      Hapus
  5. Mbak.. ini adonan telur dan mentega langsung dikocok bersama tepung nya ya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep Mba Fahmi, memang caranya seperti itu ya, simple kan hehheheh. Pakai BP double acting mba, supaya berhasil kembang cakenya

      Hapus
  6. Hari Minggu pergi ke pasar tradisional. . .
    Ada ibu-ibu jual tape ketan hitam. . .
    Waktu diicip dirumah rasanya manis. . .
    Jadilah bikin kue ini. . .
    Gak nyangka mbak ngembangnya baguuus. .:D
    Makasii mba resepnya. ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba risa, thanks sharingnya ya, senang sekali resep cakenya disuka. Memang gak susah kok membuat cake tape dan rasanya maknyusss, saya jadi pengen bikin tape ketannya hahahhah

      Hapus
  7. Mbak endaaang,,baru saja eksekusi cake ini..tp koq tampilanx ndak secantik bikinan mbak endang..Aku pake santan 50 ml.
    Tape ketan hitam tersebar merata,,tp bagian atasx koq ijo yah?? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Widhia, thanks sharingnya yah, nahhhh kalau warnanya jadi hijau saya bingung juga ya mba, mungkin dr tape ketan yang mba gunakan terkontaminasi dengan bahan lain yaaa hehhehe

      Hapus
  8. Hi...mba endang...bisa di panggang gak mba...trus klo di panggang takaran bahan2x gak ada yg di tambah atau di kurangikan...??

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Merlin, bisa ya mba, bahan dan cara sama persis gak berbeda yaa

      Hapus
  9. Halo mbak Endang, maaf mau ngerepotin lagi
    kalo cake panggang dan bagian atasnya kayak retak gitu knapa ya? (Kayak berbunga bolu ngakak itu mbak)
    Mohon saran ya mbak.
    makasih mbak Endang yg TOP ^.^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba Ayu, banyak faktor mba, bisa karena suhu oven terlalu panas, loyang terlalu kecil atau terlalu tipis. Coba pakai sehelai kain basah diikat disekeliling loyang, ini tips supaya cake bs datar.

      Hapus
    2. Makasih sarannya mbak Endang, besok pasti saya coba.
      Semangat!

      Hapus
    3. Malam mbak Endang, saya mau lapor
      problem solved mbak. Suhu saya turunin sedikit, loyang saya taruh di rak atas (oven saya oven gas mbak)
      Seneng banget mbak Endang share resep yang mantap berikut tips dan problem solvingnya
      sukses terus ya mbak..

      Hapus
  10. Berhasil recooked, uenak tenan mbak. Thanks resepnya.

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...